NURFADILLAH MAGGU
D131221069
KELOMPOK III
NURFADILLAH MAGGU
D131221069
PENDAHULUAN
dengan rumus RCOOH. Nama IUPAC-nya diturunkan dari alkana dan diberi
akhiran “oat”, sedangkan nama umumnya didasarkan pada nama aldehidnya yang
dan nama umumnya asam format. Senyawa ini disebut asam karena dapat
melepaskan proton dalam air. Jika mengandung dua gugus karboksil senyawa
dalam alkohol dimana alkohol primer bereaksi paling cepat, disusul alkohol
sekunder, dan paling lambat alkohol tersier. Reaksi antara alkohol dengan logam
natrium atau basa kuat lainnya membentuk suatu ion alkoksida yang dapat
bertindak sebagai nukleofilik kuat yang akan menyerang sesuatu yang bermuatan
asam p-hidroksi akan berikatan dengan atom C (elektrofil) pada DCC, dan
memutus ikatan rangkap dua sehingga terjadi rotasi ikatan rangkap N pada DCC,
Prinsip dari percobaan ini adalah mengetahui sifat garam yang terbentuk
alkohol dengan fenol, terjadinya reaksi ditandai dengan aroma khas dari ester
yang terbentuk.
BAB II
TINJAUAN PUSATAKA
menerima proton (H+). Senyawa yang disebut dengan asam karboksilat, memiliki
gugus –COOH, terdapat sangat banyak di dalam organisme hidup dan terlibat
dalam jalur-jalur reaksi metabolik. Asam asetat, asam piruvat, dan asam sitrat
adalah contohnya. Perlu dicatat bahwa pH fisiologis adalah sekitar 7.3, sehingga
As
am karboksilat berupa asam asetat diprotonasi oleh katalis asam lalu
terbentuk karbonil, selanjutnya karbonil diserang oleh alkohol berupa etanol, dan
terbentuk ester berupa etil asetat sebagai produk utama serta air sebagai produk
utama serta air sebagai produk samping. Etil asetat sendiri merupakan suatu
pelarut yang banyak digunakan dalam suatu reaksi kimia pelarut makanan, obat-
diperoleh dengan cara mengganti gugus OH dari asam karboksilat dengan gugus-
gugus lain. Asil halida merupakan turunan asam karboksilat yang paling reaktif
anhidrida, ester, asil halide, dan amida. Amida merupakan senyawa yang memiliki
gugus karbonil yang berikatan langsung dengan atom Nitrogen. Anhidrida adalah
dua gugus karbonil yang terikat pada oksigen yang sama (Nugraha, 2018).
Terdapat perbedaan puncak serapan vibrasi pada gugus ester, C-H alifatik, C=O,
CH2 , CH3 dan C-O ester. Puncak serapan ester pada masing-masing ester tidak
puncak asam karboksilat pada asam laurat dapat dilihat bahwa antara kedua
selanjutnya adalah mencari turunan asam karboksilat yang berupa asam naftanik,
yang mana dalam penelitian ini dilakukan dengan analisa GCMS. Dari hasil
GCMS tersebut tidak dijumpai adanya turunan asam karboksilat yang berupa
asam naftanik, hal ini diduga disebabkan oleh kelemahan / keterbatasan GCMS
dapat berikatan secara ikatan hidrogen dengan molekul air. Asam karboksilat
mempunyai gugus hidroksil yang bersifat polar sehingga asam karboksilat bersifat
polar. Keaktifan merupakan asam lemah dan makin lemah untuk suku yang lebih
tinggi. Sifat fisika asam karboksilat yakni yang pertama pada temperatur kamar,
asam karboksilat yang bersuku rendah adalah zat cair encer, yang kedua suku
tengah berupa zat cair yang kental, dan yang terakhir suku tinggi berupa zat padat
tersebutlah yang akan berperan sebagai substrat. Esterifikasi tanpa katalis dapat
juga dilakukan dengan menggunakan satu molekul asam karboksilat dan pereaksi
dalam trigliserida menjadi metil ester. Namun, membentuk campuran metil ester
mempercepat reaksi. Tanpa adanya katalis, konversi produk yang dihasilkan bisa
250oC ditunjukkan dengan adanya menurunnya bilangan asam. Pada suhu 240 oC
FAME sebesar 93.75 %. Hasil reaksi esterifikasi terlihat bahwa apabila ada
bilangan asam pada rentang waktu tertentu terjadi penurunan. Terjadi reaksi
(Handayani dkk, 2006). Esterifikasi biasa dilakukan untuk membuat biodiesel dari
BAB III
METODE PERCOBAAN
Alat yang di gunakan pada percobaan ini yaitu tabung reaksi, rak tabung,
pipet tetes, gelas piala 50 mL atau 10 mL, korek api, kaki tiga,
penjepit tabung
10-15 menit hingga keluar gelembung gas yang hebat. Setelah itu didinginkan lalu
prosedur yang sama dengan prosedur kerja reaksi asam karboksilat dengan air dan
CaCl2.
diatas penangas air kurang lebih 5 menit. Didinginkan kemudian dituang ke dalam
gelas piala yang berisi air dingin kurang lebih 50 mL. Diaduk, diperhatikan dan
Tabel 4.1.1 Hasil Pengamatan Reaksi Asam Karboksilat dengan Air dan CaCl2
Zat Keterangan
Pemanasan Air CaCl2
Ada Terbentuk
HCOOH Larut Bereaksi
gelembung endapan putih
4.2 Reaksi
Pada percobaan reaksi garam asam karboksilat dengan air dan CaCl2 yaitu
menggunakan natrium format dan natrium asetat. Natrium format dan natrium
asetat dipanaskan hingga terdapat gelembung gas yang hebat, untuk mengurai
garam formiat menjadi HCOO- + Na+ dan natrium asetat menjadi CH3COO- + Na+.
Namun, pada pemanasan ini HCOOH tidak larut sedangkan CH 3COOH larut dan
dimasukkan kedalam kedua tabung reaksi HCOOH langsung larut dengan cepat.
Kemudian setelah keduanya larut dipanaskan kembali dan didekantasi agar dapat
terlihat dengan jelas pembentukan filtrat (supernatannya) pada tabung. Setelah itu,
dengan NaOH. Berdasarkan teori dikatakan bahwa apabila suatu asam lemah
yakni asam karboksilat direaksikan dengan basa kuat seperti NaOH maka akan
terbentuk garam dan air, dimana garam yang terbentuk bersifat basa. Selanjutnya,
larutan dipanaskan hingga seluruh airnya menguap dengan tujuan agar garam
tersebut dapat terurai kembali. Pada pemanasan ini kedua zat hanya menimbulkan
kembali agar terbentuk filtrat (supernatan) pada tabung. Untuk mengetahui ada
tidaknya kandungan garam pada filtrat, filtrat tersebut direaksikan dengan CaCl2.
Pada percobaan ini, tidak tidak ditemukan adanya endapan yang apabila
dengan alkohol . Asam asetat glasial direaksikan dengan etanol dan amyl alkohol
dengan bantuan katalis H2SO4 pekat. Setelah itu, dipanaskan kurang lebih 5
larutan etanol akan tetap bening, sedangkan amyl alkohol menjadi keruh. Hal ini
terjadi karena pengaruh suhu dan pereaksi yang diberikan. Setelah dipanaskan,
kemudian didinginkan Kembali dan dipanaskan dalam gelas piala yang berisi air
dingin dan diaduk sehingga baunya dapat tercium. Pada percobaan kali ini,
digunakan katalis asam mineral seperti asam sulfat yang berfungsi agar
Hal ini sesuai dengan teori dimana sebagian besar etil asetat dihasilkan melalui
proses esterifikasi antara asam asetat, terbentuk larutan yang memiliki bau seperti
balon. Esterifikasi etanol dengan asam asetat akan membentuk etil asetat. Adapun
juga amyl alkohol direaksikan dengan asam asetat, terbentuk larutan amil asetat,
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan.
1. Asam karboksilat dapat dinetralkan oleh basa membentuk garam. Garam yang
airnya.
5.2 Saran.
Saran untuk laboratorium yakni melengkapi bahan dan alat yang kurang,
sehingga praktikan dapat mengikuti seluruh prosedur yang ada, mengganti alat
Arita, dkk, 2020, Pembuatan Biodiesel dari Limbah Cair Kelapa Sawit dengan
Variasi Katalis Asam Sulfat pada Proses Esterifikasi, Jurnal Teknik Kimia,
26(1):1-11.
Arita, dkk, 2008, Pembuatan Metil Ester Asam Lemak dari CPO Off Grade
dengan Metode Esterifikasi-Transesterifikasi, Jurnal Teknik Kimia, 2(15):
35.
Arfah, dkk, 2015, Optimasi Reaksi Esterifikasi Asam Laurat dengan Metanol
Menggunakan Katalis Asam Sulfat Pekat, Jurnal of Natural Science, 4(1):
46-55.
Fadhilla, R., S.TP., M.Si, 2018, Modul Kimia Organik Dasar Kes 107 (KH01),
Jurnal Kesehatan Primer, 2(1): hal 7.
Handayani, dkk, 2006, Reaksi Esterifikasi Asam Oleat dan Gliserol Menggunakan
Katalis Asam, Jurnal Sains Materi Indonesia 12(1): 102-105.
Hasanah, F. dan Wirman A.P., 2018, Modifikasi Vanilin dengan Asam P-Hidroksi
Benzoat dan Uji Aktivitasnya Terhadap Pseudomonas Aeruginosa,
Staphylococcus Aureus dan Candida Albicans, Jurnal Farmasi Indonesia,
15(2): 183-201.
Juwita, R., 2017, Kimia Dasar Teori dan Latihan, STKIP PGRI Sumatera Barat,
Padang.
Mukhlis, dkk., 2018, Analisa Korosi Material Pada Proses Hydrotreating Poly
Fatty Acid Destillate, Jurnal Teknologi Maritim: 6(2): 43-48.
Nugraha, S.A., 2018. Modul Kimia Organik II Amina, Amida, dan Turunan
Karboksilat: Jember.
Nuryoto, dkk, 2021, Pengaruh Suhu Reaksi dan Konstentrasi Katalisator Zeolit
Alam bayah Termodifikasi Pada Reaksi Esterifikasi, Jurnal Integrasi Proses,
10(1): 21-26.
Prasojo, Stefanus Layli S.,Farm, 2012, Kimia Organik I Jilid, Buku Pegangan
Kuliah Untuk Mahasiswa Farmasi, Yogyakarta.
Roni, K.A. dan Legiso, 2021, Kimia Organik, Noerfikri Offset, Palembang.
- Lampiran 1 (bagan kerja).
1 gram HCOONa
- Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
gas
Hasil
HCOOH
- Dimasukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 3 mL
dengan CH3COOH.
3. Reaksi Esterifikasi
Etanol
- Dimasukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 1 mL
air
kimia
Hasil