Anda di halaman 1dari 3

Uji Bikarbonat & Esterifikasi

Pembahasan

 Uji Bikarbonat
Pada prosedur, metanol digunakan sebagai pelarut karena metanol memiliki gugus
hidroksil yang mampu untuk membuat ikatan hidrogen dengan gugus karboksil pada asam
karboksilat yang ingin dideteksi di dalam sampel. Penambahan larutan ke dalam NaHCO3 harus
dilakukan secara perlahan-lahan agar hasil reaksi dapat diamati dengan baik dan untuk
menghindari cipratan larutan. Asam karboksilat ditambahkan dalam sampel karena dapat
bereaksi dengan NaHCO3 membentuk garam, air, dan karbondioksida. Pada percobaan ini
digunakan asam benzoat sebagai kontrol positif dan heksana sebagai kontrol negatif.

Prinsip dari uji bikarbonat adalah mendeteksi gugus karboksil dengan cara mereaksikan
sampel dengan NaHCO3 yang kemudian akan membentuk gas CO2 yang dapat diamati. Reaksi
antara asam karboksilat dan NaHCO3 terjadi seperti berikut ini.

Gambar Reaksi Asam Karboksilat dan NaHCO3

Sumber : academics.wellesley.edu

Dalam larutan, NaHCO3 terionisasi menjadi Na+ dan HCO3-. Asam karboksilat pun terionisasi
menjadi RCOO- dan H+. Kemudian, ion Na+ akan mensubstitusi ion H+ dalam asam karboksilat dan
membentuk garam dari asam tersebut. Lalu ion H+ dari asam karboksilat akan bereaksi dengan
ion HCO3- membentuk H2O dan CO2. CO2 dapat terbentuk karena ion HCO3- merupakan basa lemah
yang berinteraksi secara lemah dengan ion H+.

Dari percobaan, diperoleh hasil pengamatan untuk kontrol positif berupa adanya keruh
yang kemudian hilang kembali menjadi jernih. Hal ini terjadi karena gas CO2 yang terbentuk akan
menguap ke udara. Untuk kontrol negatif, diperoleh hasil berupa tidak terjadi kekeruhan. Dari
pengujian sampel dua kali, diperoleh hasil berupa tidak ada kekeruhan. Dari hasil tersebut, dapat
disimpulkan bahwa sampel tidak memiliki gugus karboksil. Hasil ini sesuai dengan sampel yang
diujikan pada praktikum.

 Uji Esterifikasi
Pada prosedur percobaan, penghangatan campuran dilakukan untuk mempercepat reaksi.
Penghangatan hanya dilakukan selama 2 menit karena reaksi esterifikasi bersifat reversibel, ada
kemungkinan reaksinya akan berbalik sehingga produk berubah kembali menjadi reaktan jika
suhunya terlalu panas. Etanol absolut ditambahkan ke dalam uji ini sebagai reaktan yang akan
bereaksi dengan asam karboksilat. Etanol absolut (100%) digunakan karena jika terdapat air, air
akan berikatan dengan ester yang terbentuk sehingga mengurangi kemurnian ester tersebut.
Asam sulfat pekat ditambahkan sebagai katalis dari reaksi ini. Penambahan NaHCO3 jenuh
bertujuan untuk menetralkan karena ada kemungkinan ester masih mengandung asam sulfat
pekat setelah pemanasan. Campuran kemudian diaduk untuk mempercepat reaksi. Dalam uji ini,
asam benzoat digunakan sebagai kontrol positif dan heksana digunakan sebagai kontrol negatif.
Prinsip dari uji esterifikasi untuk mendeteksi gugus karboksil adalah mereaksikan sampel dengan
alkohol dengan katalis asam sehingga terbentuk ester yang dapat diketahui dengan adanya aroma
manis seperti buah. Reaksi antara asam karboksilat dan alkohol dapat terjadi seperti berikut ini.

Gambar Reaksi Esterifikasi


Sumber : ilmukimia.org
Mekanisme reaksi esterifikasi terjadi melalui tahap-tahap deprotonasi dan protonasi. Oksigen
karbonil deprotonasi, alkohol yang bersifat nukleofil akan menyerang karbon, lalu terjadi eliminasi
air dan terbentuk ester.
Dari percobaan, diperoleh hasil pengamatan untuk kontrol positif berupa adanya aroma yang
enak atau manis seperti buah. Sedangkan untuk kontrol negatif diperoleh hasil berupa adanya
bau yang tajam seperti alkohol. Dari pengujian sampel dua kali, diperoleh hasil berupa adanya
bau yang tajam. Dari hasil ini, dapat disimpulkan bahwa sampel tidak memiliki gugus karboksil.
Hasil ini sesuai dengan sampel yang diujikan dalam praktikum.

Sumber :

Anonim. Mengenal Lebih Jauh Tentang Keseimbangan Asam Basa. Diakses pada 9 Februari 2020
pukul 10.35 WIB dari https://doktersehat.com/keseimbangan-asam-basa/

Clark, Jim. 2004. Carboxylic Acids as Acids. Diakses pada 9 Februari 2020 pukul 07.17 WIB dari
https://www.chemguide.co.uk/organicprops/acids/acidity.html

Dheri, Jaspreet. 2019, 6 Juni. Solubility. Diakses pada 9 Februari 2020 pukul 07.31 WIB dari
https://chem.libretexts.org/Courses/Purdue/Purdue%3A_Chem_26505%3A_Organic_Chemistry
_I_(Lipton)/Chapter_4._Intermolecular_Forces_and_Physical_Properties/4.4_Solubility

Anonim. Sodium Bicarbonate Test for Carboxylic Acid. Diakses pada 9 Februari 2020 pukul 08.29
WIB dari
http://academics.wellesley.edu/Chemistry/chem211lab/Orgo_Lab_Manual/Appendix/Classificat
ionTests/carboxylic.html

Anonim. Reaksi Esterifikasi. Diakses pada 9 Februari 2020 pukul 09.36 WIB dari
https://www.ilmukimia.org/2013/03/reaksi-esterifikasi.html

Anis, Takdir. 2016. Sintesis Etil Asetat. Hal. 10-13. Kendari : Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Halu Oleo. Diakses pada 9 Februari 2020 pukul 10.22 WIB dari
https://www.slideshare.net/takdiranis50/etil-asetat-69768024
Rimawan, A. D.; Nareswary, P. O.;Yulianingtyas, A. 2014. Makalah Proses Industri Kimia II
“Esterifikasi”. Hal. 4-9. Yogyakarta : Fakultas Teknologi Industri Universitas Akprind Yogyakarta.
Diakses pada 9 Februari 2020 pukul 10.24 WIB dari
https://www.academia.edu/9832646/ESTERIFIKASI

Anda mungkin juga menyukai