Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ORGANIK I
“ASAM KARBOKSILAT II”
Dosen Pengampu : 1. Dr. apt. Bina Lohita Sari, M.Pd., M. Farm.
2. Dra. Trirakhma Sofihidayati, M.Si.
3. Dr. apt. Euis Nining, M.Si.
4. Usep Suhendar, M.Si.
5. Rikkit, S. Farm.
Asisten Dosen : Dinda Rizki Amalia
Nama Penyusun : Raisa Namira (066121186)
Kelas : 2F / Farmasi
Kelompok :2
Anggota Kelompok : 1. Lala Desmayanti (066121181)
2. Raisa Namira (066121186)
3. Ashraf Candra Hidayat (066121199)

LABORATORIUM FARMASI
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Percobaan
Mahasiswa diharapkan dapat mengidentifikasi senyawa asam karboksilat.
1.2 Dasar Teori
Asam karboksilat adalah senyawa organik yang mengandung sebuah gugus karboksil
(-COOH). Gugus karboksil mengandung sebuah gugus karbonil dan sebuah gugus
hidroksil dengan rumus umum R-COOH. Asam karboksilat bereaksi dengan alkohol dan
fenol menghasilkan ester dan membentuk air sebagai produk sampingan (Annisa, 2021).

Asam karboksilat paling sederhana (asam metanoat) memiliki kelarutan (dalam air)
paling tinggi. Kelarutan asam karboksilat akan semakin berkurang dengan bertambahnya
atom karbon dalam molekul. Asam karboksilat yang berwujud padat pada temperatur
kamar tidak dapat larut dalam air. Asam karboksilat termasuk asam lemah. Semakin
panjang rantai karbonnya, semakin lemah sifat asamnya. Dalam pemanfaatannya, asam
karboksilat dapat mengalami beberapa reaksi, yaitu reaksi substitusi, adisi dan eliminasi.
Pada reaksi substitusi akan dihasilkan garam karboksilaat; pada reaksi adisi akan
dihasilkan alkohol sekunder; pada reaksi eliminasi akan terjadi reaksi dehidrasi (Yuliyanto
dan Hidayah, 2018)

Asam asetat atau asam cuka adalah senyawa organik yang mengandung gugus asam
karboksilat, yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam
asetat mempunyai gugus -COOH dan memiliki rumus kimia CH3 COOH dan merupakan
contoh dari asam lemah dikarenakan ketika dilarutkan ke dalam air, ion-ionnya akan
terionisasi sebagian atau tidak terionisasi secara sempurna (Wusnah dkk, 2018)

Asam benzoat (𝐶6 𝐻5 COOH) merupakan bahan pengawet yang luas penggunaannya
dan sering digunakan pada bahan makanan yang asam. Bahan ini digunakan untuk
mencegah pertumbuhan khamir dan bakteri. Benzoat efektif pada pH 2,5 – 4,0. Karena
kelarutannya garamnya lebih besar, maka biasanya digunakan dalam bentuk garam Na-
benzoat. Sedangkan dalam bahan, garam benzoat terurai menjadi bentuk efektif, yaitu
bentuk asam benzoat yang tak terdisosiasi (Nasution, 2013)

Esterifikasi adalah salah satu jenis dalam makna reaksi kimia, dimana terjadi
pembentukan senyawa ester melalui prekursor dan mekanisme tertentu. Reaksi esterifikasi
merupakan reaksi umum yang banyak digunakan dalam berbagai industri seperti industri
parfum, industri tekstil, polimer, dan lain-lain. Esterifikasi adalah reaksi pengubahan dari
asam karboksilat dan alcohol menjadi suatu ester dengan menggunakan katalis asam.
Reaksi ini juga sering disebut esterifikasi Fischer. Ester adalah suatu senyawa yang
mengandung gugus –COOR dengan R dapat berbentuk alkil maupun aril. Suatu ester dapat
dibentuk dengan reaksi esterifikasi berkatalis asam dan merupakan reaksi yang dapat balik
(reversible). Laju esterifikasi suatu asam karboksilat bergantung terutama pada bilangan
sterik dalam alcohol dan asam karboksilatnya (Mahreni dkk, 2016)
BAB II
METODE KERJA
2.1 Alat dan Bahan

2.2.1 Alat

1) Batang pengaduk
2) Beaker glass
3) Penangas air
4) Penjepit tabung
5) Pipet tetes
6) Spatula
7) Tabung reaksi

2.2.2 Bahan

1) Air barit
2) Akuades
3) Asam asetat
4) Asam benzoat
5) Etanol
6) H2 SO4 P
7) HCl P
8) KMnO4
9) NaOH 30%

2.2 Cara Kerja

2.2.1 Oksidasi Asam Karboksilat

1) Disiapkan alat dan bahan.


2) Dimasukkan Asam benzoat ke dalam tabung reaksi.
3) Ditambahkan H2 SO4 𝑑𝑎𝑛 KMnO4 ke dalam tabung reaksi, lalu dikocok dan
diamati perubahan warna yang terjadi.
4) Dipanaskan tabung yang berisi larutan tersebut di penangas air dan diamati
penyusutan permanganat, serta keluarnya gas 𝐶𝑂2.
5) Dicelupkan batang pengaduk ke air barit dan dilakukan uji air barit dimulut
tabung.
6) Diamati hasil yang terbentuk pada batang pengaduk.
7) Dicatat hasil yang didapatkan.

2.2.2 Uji Asam Benzoat

1) Disiapkan alat dan bahan.


2) Dimasukkan NaOH ke dalam reaksi.
3) Ditambahkan Asam benzoat 1 spatel.
4) Diaduk ad homogen dan terbentuk garam Natrium.
5) Ditambahkan HCl, diaduk dan terbentuk endapan kembali
6) Dicatat hasil yang didapatkan.

2.2.3 Esterifikasi Asam Karboksilat

1) Disiapkan alat dan bahan.


2) Dimasukkan Asam asetat, etanol, dan H2 SO4 ke dalam tabung A
3) Dimasukkan Asam benzoat, etanol, dan H2 SO4 ke dalam tabung B
4) Dipanaskan kedua tabung di penangas air.
5) Dituangkan ke dalam beaker glass yang berisi 20 mL akuades
6) Diidentifikasi bau yang terbentuk dari masing-masing tabung.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Data Pengamatan
No Bagan Kerja Hasil Percobaan Literature Ket
1 Oksidasi Asam Karboksilat Asam benzoat 1 Terdapat endapan +
spatel + H2 SO4 1 mL bintik putih pada
+ KMnO4 batang pengaduk
+ Asam benzoat 1 pada uji air barit
spatel
Larut
+ H2 SO4 1 mL
Uji Air Barit
+ KMnO4 Timbul endapan
bintik putih pada
batang pengaduk

Air barit

Timbul endapan
bintik putih
2. Uji Asam benzoat Asam benzoat + Asam benzoat + +
NaOH → Larut NaOH → Larut

Asam benzoat + Asam benzoat +


+NaOH NaOH + HCl → NaOH + HCl →
Tidak Larut, Tidak Larut,
terbentuk kembali terbentuk kembali
endapan asam endapan garam
benzoat

+ Asam benzoat
1 spatel

+HCl

3. Esterifikasi Asam Karboksilat

+ Etanol
+ Asam asetat
A
+ H2 SO4

+ Etanol
+ Asam benzoat
B
+ H2 SO4

AB
Asam asetat: bau Asam asetat: bau +
balon tiup balon tiup

20 mL akuades

Asam benzoat: bau Asam benzoat: bau


balsem peru (minyak balsem peru +
urut)

20 mL akuades

3.2 Reaksi
• Oksidasi Asam Karboksilat

• Uji Asam benzoat


• Reaksi Esterifikasi Asam Karboksilat

3.3 Pembahasan
Pada praktikum kali ini membahas tentang Asam Karboksilat II yang di mana
akan dilakukan tiga percobaan, yaitu Oksidasi Asam Karboksilat, Uji Asam benzoat, dan
Esterifikasi Asam Karboksilat. Asam karboksilat atau yang disebut juga dengan asam
alkanoat ini merupakan senyawa organik hasil turunan senyawa alkana dengan gugus
fungsi -COOH dan rumus umum 𝐶𝑛 H2n O2 . Larutan sampel yang diuji pada percobaan kali
ini yaitu Asam benzoat dengan bahan pendukung seperti H2 SO4 , KMnO4 , Air barit,
NaOH, HCl, dan etanol.

Pada percobaan pertama dilakukan uji Oksidasi Asam Karboksilat dengan


menggunakan Asam benzoat sebagai sampel yang digunakan. Reaksi oksidasi adalah
peristiwa ketika mengalami kenaikan atau penambahan bilangan oksidasi. Reaksi terjadi
pada pembakaran atau reagen yang sangat kokoh dan kuat seperti asam sulfat, 𝐶𝑟𝑂3, panas.
Gugus asam karboksilat teroksidasi sangat lambat. Lalu pada reaksi oksidasi asam
karboksilat ini akan menghasilkan gas karbondioksida dan uap air sehingga reaksi ini sama
dengan reaksi pembakaran. Pertama, hal yang dilakukan pada uji ini yaitu dengan
mencampurkan Asam benzoat dengan H2 SO4 dan KMnO4 . Asam benzoat memiliki bentuk
hablur padatan dengan warna putih dan merupakan asam karboksilat aromatik yang paling
sederhana. Asam sulfat (H2 SO4 ) dalam uji Oksidasi Asam karboksilat ini yaitu sebagai
katalisator dan KMnO4 sebagai oksidatornya. Ketika ketiga bahan tersebut dicampurkan,
maka kelarutan yang terjadi menunjukkan bahwa larutan tersebut larut ketika dilakukan
pemanasan. Setelah dilakukan uji kelarutan, maka akan di uji air barit. Barium hidroksida
[Ba (OH)2 ] atau dikenal dengan nama lain yaitu air barit. Barium hidroksida merupakan
kristal monoklinik yang tidak bewarna, meleleh pada suhu 78°C, larut dalam air dan tidak
larut dalam aseton. Senyawa ini biasa digunakan sebagai bahan untuk membuat sabun,
penyabunan lemak, dan sintesis organik. Fungsi Air barit ini untuk mengetahui reagensia
CO2 . Prinsip kerja dari uji air barit ini yaitu dengan mencelupkan batang pengaduk ke air
barit dan setelah itu dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang telah berisi ketiga campuran
tersebut yang sedang dipanaskan di penangas air. Hasil yang didapatkan yaitu timbulnya
bintik-bintik putih, sehingga menandakan bahwa telah terdapat gas CO2 .

Pada Percobaan kedua dilakukan uji Asam benzoat yaitu dengan cara
mencampurkan asam benzoat sebanyak 1 spatel dengan akuades, namun ketika
direaksikan larutan tersebut tidak larut sehingg ditambahkan dengan NaOH yang membuat
larutan tersebut larut. Setelah itu, tabung reaksi yang berisi campuran tersebut diberi HCl
dan hasilnya tidak larut karena terdapat endapan putih yang melayang-layang dicairan
tersebut. Asam Benzoat kurang larut dalam air karena merupakan asam lemah.
Penambahan NaOH akan membuat menjadi larut karena NaOH bersifat basa yang
ditunjukan oleh perubahan kertas lakmus merah menjadi biru akan menyebabkan molekul
asam benzoat yang tidak terdisosiasi menjadi garam benzoat yang merupakan senyawa ion
yang mudah larut dalam air. Setelah itu, dilakukan penambahan kembali dengan HCl yang
membuat terjadi hasil seperti diawal yaitu terjadinya endapan putih. Penambahan NaOH
berfungsi dalam pembentukan garam, sedangkan penambahan HCl untuk menetralkan
kelebihan basa yang disebabkan akibat penambahan NaOH serta untuk pembentukan asam
benzoat.

Percobaan terakhir yaitu dilakukan esterifikasi Asam Karboksilat yaitu


menggunakan Asam asetat dan Asam benzoat. Esterifikasi merupakan reaksi antara asam
karboksilat atau turunanya dengan alkohol melalui pelarut air yang menghasilkan produk
hasil reaksi berupa senyawa ester. Senyawa ester yang terbentuk tergantung dari asam
karboksilat dan alkohol yang digunakan sebagai prekursor. Esterifikasi dapat dikatalis oleh
kehadiran ion H + . Pada skala industri, etil asetat di produksi dari reaksi esterifikasi antara
asam asetat (CH3 COOH) dan etanol (C2 H5 OH) dengan bantuan katalis berupa asam sulfat
(H2 SO4 ) maupun dengan asam benzoat prinsipnya sama. Asam sulfat berfungsi sebagai
katalisator artinya asam sulfat ini mengurangi energi aktivasi sehingga reaksi dapat
berlangsung dengan cepat. Reaksi ini termasuk reaksiendoterm karena campuran tersebut
menyerap panas dari lingkungan. Suasana harus dibuat panas agar reaksi esterifikasi terus
berlanjut sampai mencapai kesetimbangan. Hasil yang diperolah dari percobaan
esterifikasi ini yaitu asam asetat memiliki bau balon tiup sedangkan asam benzoat
memiliki bau balsam peru (minyak urut)
BAB IV

KESIMPULAN

Berdasarkan dari pratikum Asam Karboksilat II dapat disimpulkan yaitu:

1. Asam karboksilat atau asam alkanoat ini merupakan senyawa organik hasil
turunan senyawa alkana dengan gugus fungsi -COOH atau gugus hidroksil.
2. Pada pengujian Oksidasi Asam Karboksilat, Asam benzoat ditambahkan dengan
H2 SO4 dan KMnO4 , maka larutan tersebut akan larut saat pemanasan.
3. Air Barit yang digunakan untuk Reagensia 𝐶𝑂2 dan memiliki fungsi untuk
mengetahui adanya gas 𝐶𝑂2 .
4. Uji air barit dilakukan dengan cara mencelupkan batang pengaduk ke dalam air
barit, setelah itu dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan yang
sedang dipanaskan. Menghasilkan endapan bintik bintik putih pada batang
pengaduk
5. Asam benzoat ditambahkan NaOH akan menghasilkan larutan yang larut.
Sedangkan ketika ditambahkan HCl P akan menghasilkan endapan asam benzoat
yang terbentuk kembali.
6. Esterifikasi merupakan reaksi antara asam karboksilat atau turunanya dengan
alkohol melalui pelarut air yang menghasilkan produk hasil reaksi berupa senyawa
ester.
7. Pada uji esterifikasi, pencampuran Asam asetat, etanol, dan H2 SO4 menghasilkan
bau balon tiup. Sedangkan pencampuran Asam benzoat, etanol, dan H2 SO4 akan
menghasilkan bau balsam peru.
DAFTAR PUSTAKA
Annisa, Nur. 2021. Senyawa Asam Karboksilat dan Ester. Pontianak: Universitas

Tanjung Pura.

Mahreni, Akhmad and Nuri, Wasir. 2019. Bahan Kimia Hijau. Yogyakarta: UPN "Veteran"
Yogyakarta.

Nasution, Atikah Fattah. 2013. Penetapan Kadar Asam Benzoat Dalam Sediaan
Tradisional Bentuk Tablet Secara Kromatografi Lapis Tipis Dan Spektrofotometri
Ultraviolet. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Wusnah, Meriatna, & Rina, L. (2018). “Pembuatan Asam Asetat dari Air Cucian Kopi
Robusta dan Arabika dengan Proses Fermentasi.” Jurnal Teknologi Kimia Unimal, 7(1),
61 – 72.

Yuliyanto, Eko dan Fitria Fatichatul Hidayah. 2018. Buku Ajar: Kimia Organik Asam
Karboksilat Berbasis Software Marvin Plus Refleksi. Semarang: Unimus Press.

Anda mungkin juga menyukai