NPM : 2020.06.02.0.0027
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam menemukan bahan ataupun senyawa kimia yang diapliaksikan akan teta
kehidupan sehari-hari kita banyak sekali yang diapliaksikan akan tetapi kita tidak
mengetahui apakah yang terkandung dalam bahan dan senyawa tersebut. Bahan-bahan
kimia banyak terdapat pada obat-obatan, sabun, sumber energi kimia, dan lain sebagainya.
Gugus fungsi adalah gugus yang memberikat karakteristik kepada senyawa organik,
oleh karena itu jika suatu molekul memiliki dua gugus fungsi berlainan dengan jarak yang
berjauhan, maka senyawa itu akan mempunyai sifat-sifat atau karakteristik dari masing-
masing gugus fungsi, namun apabila letak kedua gugus fungsi tersebut berdekatan maka
gugus fungsi itu akan saling berinteraksi sehingga akan memberikan sifat-sifat khusus pada
senyawa yang bersangkutan yaitu akan memiliki sifat hasil gabungan dari kedua gugus
yang diikatnya.
Ester adalah suatu senyawa organik yang terbentuk melalui penggantian satu (atau
lebih) atom hidrogen pada gugus karboksil dengan suatu gugus organik (biasa
dilambangkan dengan R'). Asam oksigen adalah suatu asam yang molekulnya memiliki
gugus -OH yang hidrogennya (H) dapat menjadi ion H+.
Asam karboksilat merupakan senyawa organik turunan alkana dengan gugus fungsi
-COOH dan rumus umum CnH2nO2. Gugus fungsi -COOH memiliki nama lain gugus
karboksil yang merupakan gabungan dari gugus karbonil (-CO-) dan gugus hidroksil (-
OH).
TINJAUAN PUSTAKA
Laju reaksi terhadap asam karboksilat tergantung terutama pada efek sterik dari
alkohol dan asam karboksilat. Kuat asam dari asam karboksilat hanya memberikan
sumbangan kecil dalam laju reaksi pembentukan ester. Kenaikan kereaktifan alkohol
terhadap esterefikasi adalah :
METEDOLOGI PENELITIAN
PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini adalah yaitu mengidentifikasi gugus fungsi ester dan asam
salisilat. Pada percobaan ester : setelah mencampurkan asam salisilat 1m dan etanol 2ml,
terdapat reaksi seperti gelembung-gelembung soda pada larutan. Kemudian, setelah
dicampurkan dengan 3 tetes H2SO4 dan digoyangkan sedikit, rupanya pada percobaan ini
memiliki bau, yang mana menandakan bahwa percobaan ini berhasil dibuat ester.
Sedang pada percobaan Asam Salisilat, yang mana setelah dicampurkan dengan
aquades membuat larutan tidak tercampur rata, namun ketika ditambahkan 5 tetes
NaHCO3, larutan menjadi tercampur rata dan seperti ada gas dalam larutan. Pada percobaan
ini larutan yang diamati tidak memiliki bau.
BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pada praktikum kimia organik kali ini, dilakukan uji percobaan identifikasi gugus
fungsi pada Ester dan sam Salisilat, dan dihasilkan kesimpulan yaitu pada percobaan Ester,
larutan yang diujikan memiliki sedikit gelembung seperti gelembung soda dan memiliki
bau. Hal ini menandakan bahwa larutan berhasil dibuat Ester. Sedangkan pada percobaan
Asam Salisilat, warnanya tercampur rata dan adanya gas dalam larutan. Pada percobaan ini,
larutan tidak memiliki bau, yang mana menghasilkan bahwa tidak berhasil.
DAFTAR PUSTAKA