Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

IDENTIFIKASI GUGUS FUNGSI : ASAM KARBOKSILAT


DAN ESTER

Dosen Pengampu : Alief putriana rahman, S.si, M.Farm

Disusun Oleh : Inayatul Fitriyah

NPM : 2020.06.02.0.0027

PROGRAM STUDI D3 FARMASI

UNIVERSITAS ISLAM MADURA PAMEKASAN

2021
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam menemukan bahan ataupun senyawa kimia yang diapliaksikan akan teta
kehidupan sehari-hari kita banyak sekali yang diapliaksikan akan tetapi kita tidak
mengetahui apakah yang terkandung dalam bahan dan senyawa tersebut. Bahan-bahan
kimia banyak terdapat pada obat-obatan, sabun, sumber energi kimia, dan lain sebagainya.

Gugus fungsi adalah gugus yang memberikat karakteristik kepada senyawa organik,
oleh karena itu jika suatu molekul memiliki dua gugus fungsi berlainan dengan jarak yang
berjauhan, maka senyawa itu akan mempunyai sifat-sifat atau karakteristik dari masing-
masing gugus fungsi, namun apabila letak kedua gugus fungsi tersebut berdekatan maka
gugus fungsi itu akan saling berinteraksi sehingga akan memberikan sifat-sifat khusus pada
senyawa yang bersangkutan yaitu akan memiliki sifat hasil gabungan dari kedua gugus
yang diikatnya.

Ester adalah suatu senyawa organik yang terbentuk melalui penggantian satu (atau
lebih) atom hidrogen pada gugus karboksil dengan suatu gugus organik (biasa
dilambangkan dengan R'). Asam oksigen adalah suatu asam yang molekulnya memiliki
gugus -OH yang hidrogennya (H) dapat menjadi ion H+.

Asam karboksilat merupakan senyawa organik turunan alkana dengan gugus fungsi
-COOH dan rumus umum CnH2nO2. Gugus fungsi -COOH memiliki nama lain gugus
karboksil yang merupakan gabungan dari gugus karbonil (-CO-) dan gugus hidroksil (-
OH).

1.2 Tujuan Praktikum


Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari dan memperkenalkan metode identifikasi
senyawa asam karboksilat dan ester berdasarkan perbedaan gugus fungsi.

1.3 Rumusan Masalah


Bagaimanakah identifikasi senyawa asam karboksilat dan ester berdasarkan perbedaan
gugus fungsi?
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori Atau Referensi


Gugus fungsi senyawa karbon merupakan gugus atom/sekelompok atom yang
menentukan sifat khas senyawa karbon tersebut. Gugus fungsi senyawa karbon merupakan
bagian yang aktif, sebab bila senyawa karbon tersebut bereaksi maka yang mengalami
perubahan adalah gugus fungsinya. Senyawa karbon dikelompokkan menjadi alkohol, eter,
aldehid, keton, asam karboksilat dan ester (Sudarmo, 2006: 196).

Ester adalah suatu senyawa organik yang terbentuk melalui penggantian satu (atau


lebih) atom hidrogen pada gugus karboksil dengan suatu gugus organik (biasa
dilambangkan dengan R'). Asam oksigen adalah suatu asam yang molekulnya memiliki
gugus -OH yang hidrogennya (H) dapat menjadi ion H+. Banyak ester memiliki bau seperti
bau buah-buahan, sehingga banyak senyawanya dijadikan perasa dan aroma buatan. Ester
bertitik didih dan titik beku lebih rendah dari asam karbosilat penyusunnya. Ester suku
rendah merupakan zat cair yang berbau harum, ester bersifat netral dan mudah terhidrolisis
menjadi asam dan alkoholnya (Tim Kimia Dasar, 2010: 27).

Laju reaksi terhadap asam karboksilat tergantung terutama pada efek sterik dari
alkohol dan asam karboksilat. Kuat asam dari asam karboksilat hanya memberikan
sumbangan kecil dalam laju reaksi pembentukan ester. Kenaikan kereaktifan alkohol
terhadap esterefikasi adalah :

Alkohol tersier < alkohol sekunder < alkohol primer


BAB III

METEDOLOGI PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


1. Tabung reaksi
2. Pipet tetes
3. Pipet volume 1 m
4. Asam salisilat
5. NaHCO etanol
6. H2SO4 pekat

3.2 Cara Kerja


- Identifikasi asam karboksilat
Dimasukkan 5 tetes asam salisilat dalam tabung reaksi. Kemudian ditambahkan 5
tetes NaHCO3. Perhatikan keluarnya gas dari tabung reaksi dan catatperubahan yang
terjadi (Replikasi 3X)
- Identifikasi pembentukan ester :
Dimasukkan 1 ml asam salisilat dalam tabung reaksi. Kemudian, ditambahkan 2 ml
etanol dan beberapa tetes asam sulfat pekat. Didinginkan danditambahkan NaHCO3.
Diamati bau yang keluar menandakan terbentuknya ester (Replikasi 3X)
1.
BAB IV

PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini adalah yaitu mengidentifikasi gugus fungsi ester dan asam
salisilat. Pada percobaan ester : setelah mencampurkan asam salisilat 1m dan etanol 2ml,
terdapat reaksi seperti gelembung-gelembung soda pada larutan. Kemudian, setelah
dicampurkan dengan 3 tetes H2SO4 dan digoyangkan sedikit, rupanya pada percobaan ini
memiliki bau, yang mana menandakan bahwa percobaan ini berhasil dibuat ester.

Sedang pada percobaan Asam Salisilat, yang mana setelah dicampurkan dengan
aquades membuat larutan tidak tercampur rata, namun ketika ditambahkan 5 tetes
NaHCO3, larutan menjadi tercampur rata dan seperti ada gas dalam larutan. Pada percobaan
ini larutan yang diamati tidak memiliki bau.
BAB V

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Pada praktikum kimia organik kali ini, dilakukan uji percobaan identifikasi gugus
fungsi pada Ester dan sam Salisilat, dan dihasilkan kesimpulan yaitu pada percobaan Ester,
larutan yang diujikan memiliki sedikit gelembung seperti gelembung soda dan memiliki
bau. Hal ini menandakan bahwa larutan berhasil dibuat Ester. Sedangkan pada percobaan
Asam Salisilat, warnanya tercampur rata dan adanya gas dalam larutan. Pada percobaan ini,
larutan tidak memiliki bau, yang mana menghasilkan bahwa tidak berhasil.
DAFTAR PUSTAKA

Khaminidal dkk. (2009), Teknik laboratorium kimia, yogjakarta: pustaka belajar.


Riswiyanto, (2009), kimia organik. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai