Anda di halaman 1dari 12

PRAKTIKUM GUGUS FUNGSI

OLEH

XII MIPA 3

KELOMPOK :

1) I Putu Gede Yudistira Pratama (13)


2) I Putu Primayura Raharja (14)
3) I Putu Wira Budhi Guna Ariyasa (16)
4) I Kadek Adi Suarta (17)
5) Made Rama Dwi Kusuma (20)
6) Pande Nyoman Agus Adnyana (34)
7) I Putu Yogi Revaldi (38)

SMA NEGERI 1 TABANAN


2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT tuhan semesta Alam. Berkat rahmat dan hidayahnya
sehingga laporan ini dapat selesai tepat waktunya. Serta shalawat dan salam kepada Rasulullah
SAW yang telah membawa manusia keluar dari alam kebodohan menuju alam yang penuh
dengan ilmu pengetahuan.

Terimakasih kepada dosen pembimbing mata kuliah kimia organik. Serta kepada para
asisten lab yang turut memberikan konstribusi besar dalam penyelesaian laporan praktikum
kimia organik ini.

Dalam laporan praktikum ini memuat metode serta hasil penelitian beserta analisa
terhadap data yang dilakukan di laboratorium. Serta tentunya dibawah pengawasan asisten
yang dilakukan secara metodik dan efisien.

Tentunya sangat disadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam laporan
praktikum ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan
demi kesempurnaan dikemudian hari.

Tabanan, 3 Februari 2020

Praktikan
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Bekakang
Dalam kehidupan sehari – hari kita banyak sekali menemukan bahan ataupun
senyawa kimia yang diaplikasikan akan tetapi kita tidak mengetahui apakah yang
terkandung dalan bahan dan senyawa tersebut. Bahan – bahan kimia banyak terdapat pada
obat – obatan, sabun, sumber energi kimia, dan lain sebagainya.
Gugus fungsi adalah gugus yang memberikan karakteristik kepada senyawa organik,
oleh karena itu jika suatu molekul memiliki dua gugus fungsi berlainan dengan jarak yang
berjauhan, maka senyawa itu akan mempunyai sifat-sifat atau karakteristik dari masing-
masing gugus fungsi, namun apabila letak kedua gugus fungsi tersebut berdekatan maka
gugus fungsi itu akan saling berinteraksi sehingga akan memberikan sifat-sifat khusus pada
senyawa yang bersangkutan yaitu akan memiliki sifat hasil gabungan dari kedua gugus yang
diikatnya.
Struktur dan reaksi yang menyangkut gugus fungsi paling penting dalam kimia
organic, yaitu gugus karbonil (C=O). Gugus ini dimiliki oleh golongan senyawa aldehid,
keton, asam karboksilat, ester dan turunan lainnya. Senyawa ini penting dalam banyak
proses biologi dan sering merupakan mata niaga penting pula.
Keton mempunyai dua gugus fungsi (Aril) yang terlihat pada karbon karbonil,
sedangkan aldehida mempunyai sekurangnya satu atom hidrogen yang terikat pada karbon
karbonilnya.Aldehida dan keton lazim terdapat dalam makhluk hidup. Gula ribosa dan
hormon betina progesteron merupakan 2 contoh aldehid dan keton yang penting secara
biologis. Keton sering digunakan pada parfum dan cat untuk menstabilisasi ramuan lainnya
sehingga tidak berdegradasi dengan cepat. Kegunaan lainnya adalah sebagai pelarut dan zat
antara dalam industri kimia.
Ester adalah suatu senyawa organik yang terbentuk melalui penggantian satu (atau
lebih) atom hidrogen pada gugus karboksil dengan suatu gugus organik (biasa
dilambangkan dengan R'). Asam oksigen adalah suatu asam yang molekulnya memiliki
gugus -OH yang hidrogennya (H) dapat menjadi ion H+. Banyak ester memiliki bau seperti
bau buah-buahan, sehingga banyak senyawanya dijadikan perasa dan aroma buatan.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dilakukan percobaan ini untuk mengamati
berbagai reaksi terhadap gugus fungsi dan mengenal bagaimana sifat fisis maupun kimia
dari masing-masing gugus fungsi, serta mengetahui apa saja ciri khas dari masing-masing
senyawa yang direaksikan, seperti apakah benar senyawa ester itu memiliki aroma yang
khassepertiwangi-wangian.
B. Tujuan Penelitian
1. Dapat mengenali sifat fisis dan kimia alkohol, aldehid, keton, asam karboksilat, halida,
senyawa nitro, dan ester.
2. Dapat melakukan uji yang khas untuk gugus fungsi.
C. Manfaat Penelitian
1. Praktikan mengetahui sifat fisis dan kimia alkohol, aldehid, keton, asam karboksilat,
halida, senyawa nitro, dan ester
2. Praktikan dapat melakukan uji yang khas untuk gugus fungsi
BAB II

LANDASAN TEORI

Gugus fungsi senyawa karbon merupakan gugus atom/sekelompok atom yang


menentukan sifat khas senyawa karbon tersebut. Gugus fungsi senyawa karbon merupakan
bagian yang aktif, sebab bila senyawa karbon tersebut bereaksi maka yang mengalami
perubahan adalah gugus fungsinya. Senyawa karbon dikelompokkan menjadi alkohol, eter,
aldehid, keton, asam karboksilat dan ester (Sudarmo, 2006: 196).

Dalam senyawa organik selalu dimulai dari senyawa hidrokarbon. Senyawa tersebut
terbagi atas :

a. Hidrokarbon alifatik
Adalah senyawa hidrokarbon yang tidak mengandung inti benzena, baik dalam senyawa
yang berantai lurus dan bercabang maupun .
b. Hidrokarbon aromatic
Mengandung inti benzena, yaitu enam rantai kanan yang melingkar tapi stabil (Syukri,
1999: 686-687)

Aldehid dan keton yang kecil dapat larut secara bebas dalam air tetapi kelarutannya
berkurang seiring dengan bertambahnya panjang rantai, sebagai contoh : metanol,etanol,dan
propanon yang merupakan aldehid dan keton dengan berat molekul rendah dapat bercampur
dengan air pada semua perbadingan volume. Alasan mengapa aldehid dan keton dapat larut
adalah walupun aldehid dan keton tidak bisa saling berikatan hidrogen sesamanya. Namun,
keduanya bisa berikatan hidrogen dengan molekul air. Sebab salah satu atom hidrogen sedikit
bermuatan positif dalam sebuah molekul air bisa tertarik dengan baik ke salah satu pasangan
elektron bebas pada atom oksigen dari sebuah aldehid atau keton membentuk ikartan Hidrogen
(Clark, 2007:173).

Laju reaksi terhadap asam karboksilat tergantung terutama pada efek sterik dari alkohol
dan asam karboksilat. Kuat asam dari asam karboksilat hanya memberikan sumbangan kecil
dalam laju reaksi pembentukan ester. Kenaikan kereaktifan alkohol terhadap esterefikasi
adalah : Alkohol tersier < alkohol sekunder < alkohol primer
Ester bertitik didih dan titik beku lebih rendah dari asam karbosilat penyusunnya. Ester
suku rendah merupakan zat cair yang berbau harum, ester bersifat netral dan mudah
terhidrolisis menjadi asam dan alkoholnya (Tim Kimia Dasar, 2010: 27).

Alkohol atau alkanol adalah turunan hidrokarbon, umumnya alkana, dimana 1 atau
lebih atom H-nya diganti dengan gugus hidroksil (-OH) atau gugus alkanol. Alkohol dapat
digolongkan menjai 2 yaitu :

a. Menurut valensi dari alkohol dibedakan menjadi:


1) Alkohol valensi satu, misalnya etanol
2) Alkohol valensi dua, misalnya glikol
3) Alkohol valensi tiga, misalnya gliserol
b. Menurut kedudukan gugus OH pada atom sejenis atom C yang mengikat gugus OH
dapat dibedakan menjadi:
1) Alkohol primer, jika gugus OH terikat padaa atom C primer (atom yang mengikat
1 atom C yang lainnya).
2) Alkohol sekunder, jika gugus OH terikat pada atom C sekunder (atom yang
mengikat 2 atom C).
3) Alkohol tersier, jika gugus OH terikat pada atom C tersier yang mengikat 3 atom C
lainnya.

Fenol adalah senyawa yang memiliki sebuah gugus hidroksil yang terikat langsung
pada cincin benzena. Meskipun memilki persamaan dengan alkohol namun secara kimiawi
berbeda dengan alcohol (Petrucci, 1985: 76).

Esterikasi adalah salah satu jenis reaksi dimana reaksi tersebut untuk menghasilkan
ester. Ester merupakan sebuah hidrokarbon yang diturunkn dari asam karboksilat. Sebuah asam
karboksilat mengandung gugus –COOH dan pada sebuah ester hidrogen di gugus ini digantikan
oleh sebuah gugus hidrokarbon dari beberapa jenis. Ester dapat dihasilkan dengan caara
mereaksikan antara sebuah alkohol dengan asam karboksilat, variabel yang berpengaruh
adalah:

1. Suhu
Hal ini dikarenakan sifat dari reaksi yang eksotermis dan suhu dapat memmpengaruhi
harga konstanta kecepatan reaksi.
2. Perbandingan zat pereaksi
Dikarenakan sifatnya reversibel maka salah satu perektan harus dibuat berlebih agar
optimal dalam pembentukan produk ester yang ingin dihasilkan.
3. Pencampuran
Dengan adanya pengadukan saat pencampuran maka molekul-molekul pereaktan dapat
mengalami tumbukan yang lebih sering sehinggga reaksi dapat berjalan lebih optimal.
4. Katalis
Sifat reaksi esterifikasi yang lambat membutuhkan katalis agar berjalan lebih cepat.
5. Waktu reaksi
Jika waktu saat reaksi lebih lama maka kesempatan molekul-molekul untuk
bertumbukan semakin lebih sering. Suatu asam karboksilat adalah suatu senyawa
organik yang mengandung gugus karboksilat (-COOH), gugus karboksil mngandunng
gugus karbonil dan sebuah gugus hidoksil, antar aksi dari kedua gugus ini
mengakibatkan suatu keaktifan kimia yang unik dan untuk asam karboksilat
(Fessenden, 1997: 221-223).
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu & Tempat Penelitian


Waktu : Senin, 03 Februari 2020
Tempat : Lab. Kimia SMA Negeri 1 Tabanan

B. Alat & Bahan


Alat :
1. 6 Buah Tabung Reaksi
2. 10 Buah Pipet Tetes

Bahan :

1. Senyawa CH3COOH (Asam Asetat)


2. Senyawa C2H5OH (Alkohol)
3. Senyawa CH2O (Formalin)
4. Senyawa C3H6O (Aseton)
5. Senyawa C6H12O6 (Glukosa)
6. Kalium Dikromat (K2Cr2O7)
7. Asam Sulfat (H2SO4)

C. Cara Kerja
1. Praktikum I : Esterifikasi
a) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan, yaitu Senyawa CH3COOH (Asam
Asetat) dan Senyawa C2H5OH (Alkohol)
b) Masukkan kedua senyawa tersebut dalam dua buah tabung reaksi yang berbeda.
Kemudian cium aromanya
c) Sesegera mungkin campurlah keduanya hingga tercampur menjadi satu
kemudian cium kembali aromanya
2. Praktikum II : Pereduksi Fehling
a) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan yaitu Formalin, Aseton, Glukosa, dan
Alkohol
b) Masukkan semuanya kedalam masing-masing tabung reaksi yang berbeda
c) Tambahkanlah Fehling A dan Fehling B masing-masing 10 tetes lalu amati
perubahan yang terjadi
d) Jika meragukan, panaskanlah selama beberapa detik hingga terjadi perubahan
kemudian catat

3. Praktikum III : Oksidasi


a) Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan yaitu Alkohol, Kalium Dikromat,
Asam Sulfat, serta Fehling A dan B
b) Masukkan alcohol ke dalam tabung reaksi kemudian tambahkan Kalium
Dikromat sebanyak 20 tetes dan Asam Sulfat 2 tetes
c) Amati perubahan yang terjadi lalu untuk mengetesnya tambahkan fehling A&B
untuk membuktikan apakah termasuk alkana atau tidak
BAB IV

HASIL & PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
Kegiatan
NO Reaksi Sebelum Direaksikan Setelah Direaksikan
Praktikum
CH3COOH + C2H5OH → Baunya tidak terlalu Baunya semakin
1 Esterifikasi
CH₃COOC₂H₅ + H₂O menyengat menyengat(tajam)
Larutan berwarna Biru
CH2O + Fehling A & B Tidak terbentuk endapan
Tua
Pereduksi C3H6O + Fehling A & B Larutan berwarna Biru Tidak terbentuk endapan
2
Fehling Terbentuk endapan dan
C6H12O6 + Fehling A & B Larutan berwarna biru
terdapat bau
C2H5OH + Fehling A & B Larutan berwarna biru Tidak terbentuk endapan
C2H5OH + K2Cr2O7 + 4H2SO4 → Terdapat endapan
Larutan berwarna orange
3 Oksidasi 3CH3CHO + K2SO4 + Cr2(SO4)3 + berwarna merah bata dan
ke kuning-kuningan
7H2O warna semakin pekat

B. Pembahasan
1) Esterifikasi
Dalam percobaan didapatkan hasil bahwa ketika Alkohol dan Asam Asetat direaksikan
akan menimbulkan bau yang berbeda dan lebih menyengat yang membuktikan telah
terjadinya esterifikasi
2) Pereduksi Fehling
Dalam percobaan pereduksi fehling didapatkan hasil bahwa alcohol, formalin, dan
aseton tidak mengandung gugus alkil dimana dibuktikan melalui percobaan setelah
direaksikan dan dipanaskan tidak menghasilkan endapan merah bata. Sedangkan
glukosa setelah direaksikan dengan Fehling A&B serta telah dipanaskan menghasilkan
endapan berwarna merah bata dan terdapat aroma yang berbeda
3) Oksidasi
Dalam percobaan oksidasi didapatkan hasil bahwa alcohol direaksikan dengan kalium
dikromat dan asam sulfat dapat membentuk Alkana. Dibuktikan dengan adanya
endapat serta warna yang semakin pekat
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang kami lakukan, kami menarik kesimpulan yaitu:
esterifikasi dibuktikan melalui adanya perubahan aroma sebelum dan sesudah reaksi.
Glukosa merupakan satu-satunya yang mengandung gugus alkil setelah dibuktikan melalui
pereaksian dengan fehling A & B. Pereaksian alcohol, kalium dikromat, dan asam sulfat
akan terbentuk alkana

B. Saran
Berdasarkan pengalaman kami dalam laboratorium, kami menyarankan untuk lebih
berhati-hati dalam menggunakan unsur-unsur kimia agar jangan sampai terjadi kontak
langsung dengan tubuh dan selalu gunakan pengaman untuk menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan
DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/krisnasuryanti/laporan-praktikum-kimia-dasar

https://analisismu.blogspot.com/2016/09/laporan-praktimum-identifikasi-gugus.html

https://www.academia.edu/8246744/Laporan_Praktikum_Identifikasi_Gugus_Fungsi

http://laporanpraktikum24.blogspot.com/2016/11/identifikasi-gugus-fungsi.html

http://vioni13.blogspot.com/2017/08/laporan-identifikasi-gugus-fungsi.html

https://id.intl.chemicalaid.com/tools/equationbalancer.php?equation=C2H5OH+%2B+K2Cr2O7+%2B
+H2SO4+%3D+CH3CHO+%2B+K2SO4+%2B+Cr2%28SO4%293+%2B+H2O

http://dianfitrahardita.blogspot.com/2017/09/laporan-kimia-dasar-lanjut-identifikasi.html

Anda mungkin juga menyukai