Anda di halaman 1dari 17

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Senyawa organik adalah golongan besar dari senyawa kimia yang

molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat, senyawa karbon

kompleks. Senyawa karbon terdiri dari rantai karbon dengan panjang, bentuk dan

gugus alkil yang berbeda-beda. Selain karbon, senyawa organik dominan disusun

oleh hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Komponen utama biokimia yang mengandung

senyawa organik seperti protein, lemak, dan karbohidrat.

Jumlah senyawa organik ada tiga juta macam senyawa organik dimana itu

merupakan 98% dari jumlah senyawa kimia yang ada di dunia ini. Sifat khas atom

karbon yang tidak yang dimiliki oleh atom lainnya adalah kemampuannya untuk

membentuk rantai karbon, baik rantai lurus maupun bercabang. Jumlah senyawa

kimia yang sangat banyak ini di pengaruhi oleh sifat khas dari atom karbon itu sendiri

dan hal itu juga menyebabkan senyawa organik menjadi rumit dan kompleks.

Senyawa organik dapat dikelompokkan berdasarkan gugus fungsi dan

bentuk rantai karbonnya. Gugus fungsi senyawa karbon terbagi lagi menjadi

golongan tanpa gugus fungsi, bergugus fungsi jenuh, bergugus fungsi tak jenuh,

polifungsi, dan golongan berlogam. Berdasarkan susunan atom dalam molekulnya

senyawa karbon dapat dibedakan menjadi golongan yaitu senyawa alifatik,siklik,

homosiklik.
2

Senyawa alifatik adalah senyawa yang mempunyai rantai karborbon terbuka.

Senyawa homosiklik adalah senyawa siklik atom yang berbentuk lingkaran yang

hanya tersusun oleh atom karbon. Senyawa heterosiklik adalah senyawa siklik yang

berbentuk lingkaran yang tersusun dari atom lain juga seperti nitrogen, oksigen, dan

sulfur. Senyawa siklik adalah senyawa yang mempunyai rantai karbon yang tertutup.

Hidrokarbon terbagi dua hidrokarbon jenuh dan tak jenuh.

Hidrokarbon tak jenuh adalah senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan

rangkap dua atau tiga antar senyawa karbon. Contoh ikatan tak jenuh adalah senyawa

alkena dan alkuna. Ikatan tak jenuh mudah mengalami reaksi dan perubahan struktur

senyawa dibandingkan senyawa hidrokarbon jenuh. Sedangkan hidrokarbon jenuh

adalah senyawa hidrokarbon yang mengandung hanya ikatan rangkap satu antar unsur

karbon. Contohnya adalah pada senyawa alkana yang terdiri dari satu rangkap

berbeda dengan alkena dan alkuna.

Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui lebih dalam

mengenai senyawa organik serta mengetahui penggolongan dari senyawa organik

tersebut.
3

TINJAUAN PUSTAKA

kimia(dari bahasa arab kimiya = perubahan benda/ zat atau bahasa yunani:

khemeia) adalah ilmu yang mempelajari tentang komposisi, struktur, dan sifat zat

atau materi dari skala atom hingga molekul, perubahan serta interaksi dalam

membentuk materi yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Kimia juga

mempelajari sifat atom untuk mengetahui dan menerapkan pengetahuan untuk tingkat

mikroskopik. Unsur kimia adalah sebuah zat yang hanya mengandung satu jenis

atom. Substansi-substansi yang mengelilingi jagat raya terdiri dari variasi yang luar

biasa (Dwinata, dkk., 2016).

Definisi dari kimia organik yang didalam nya terdapat rumus molekul, rumus

empiris dan rumus struktur, ikatan kovalen, muatan formal dan tarikan antar molekul.

Hibridisasi adalah proses penggabungan orbital-orbital atom untuk membentuk

orbital hibrida yang baru yang sesuai dengan penjelasan kualitatif sifat ikatan atom.

Rumus molekul adalah rumus yang menyatakan jumlah atom-atom yang menyusun

molekul senyawa. Rumus empiris adalah jumlah relatif setiap jenis atom yang

dikandung. Rumus kimia adalah perbandingan atom-atom yang menyusun senyawa

kimia tertentu (Suryelita, dkk., 2018).

Struktur kimia juga digunakan juga untuk meningkatkan ketahanan kimia.

Senyawa kimia memiliki banyak fungsi dalam kehidupan. Sifat senyawa kimia itu

antara lain: terbenbentuk melalui proses kimia, senyawa tunggal, memiliki sifat-sifat
4

yang berbeda dengan dari unsur-unsur kimialainnya, tidak dapat dipisahkan dengan

komponen penyusunnya. Contoh senyawa kehidupan sehari-hari yaitu natrium

klorida (NaCl) atau garam dapur, asam klorida (HCl) atau pembersih lantai, asam

asetat (CH3COOH) atau cuka makan , air (H2O) dan karbon dioksida (CO2) (Saeed,

dkk., 2013)

Perkembangan pembuatan obat-obatan semakin pesat setiap tahun semakin

bertambah. Ini membutuhkan peralatan reagen yang cukup yang digunakan untuk

menguji kinerja dan efek samping dari obat-obatan tersebut. Akan tetapi, di Negara-

negara yang berpenghasilan rendah dan daerah (seperti kotadana Negara tertentu di

amerika selatan, afrika dan asia tenggara) tidak mempunyai cukup uang untuk

membiakkan reagen dan peralatan yang dapat digunakan untuk mengukur sifat

biokimia. Struktur senyawa dapat membantu menemukan pemecah masalah tersebut

(Gao, dkk., 2016).

Penggolonggan senyawa organik dapat dibedakan berdasarkan gugus fungsi.

Gugus fungsi adalah atom yang menyebarkan perilaku kimia molekul induk.

Molekul yang berbeda tetapi mempunya gugus fungsi yang sama akan mengalami

reaksi yang sama. Sehingga jika kita mempelajari beberapa sifat-sifat gugus fungsi,

kita dapat memahami banyak senyawa organik. Senyawa organik merupakan

turunana dari senyawa hidrokarbon (hydrocarbon). Berdasarkan struktur hdirokarbon

dibagi menjadi 2 golongan utama, yaitu alifat dan aromatik (Chang, 2003).
5

Minyak bumi atau gas alam merupakan bagian dari senyawa hidrokarbon.

Senyawa hirokarbon adalah senyawa yang terdiri dariunsur karbon (C) dan unsur

hidrogen (H). Ikatan dari atam karbon dengan atom lain dapat membentuk rantai

panjang yang dapat berupa rantai lurus, bercabang, melingkar (siklik), dan aromatic

(delokalisasi electron pada cincin benzena). Ada dua bentuk rantai karbon yaitu rantai

karbon terbuka (meliputi rantai lurus atau bercabang) dan rantai tertutup (siklik)

(Mulyanti, 2017)

Agar molekul menjadi polar, maka ada dua kondisi yang harus dipenuhi.

Pertama setidaknya ada satu ikatan polar atau satu pasangan bebas ( yang tidak

dibagi) pada atom pusat. Yang kedua, jika ikatan polar ada dua atau lebih pada pusat

atom maka harus diatur agar polarisasi nya gagal. Jika ada yang tidak polar maka

letak eletron itu di tempat yang berbeda yang molekul nya tidak dapat menjadi polar.

Untuk menghasilkan molekul senyawa maka kita harus mengubah pasangan yang

tidak ingin ber bagi atau berpasangan sehingga polaritas mereka dapat di ubah

menjadi menghasilkan molekul (Whitten, dkk., 2007).

Dalam penulisan senyawa yang memiliki rumus molekul yang sama tetapi

struktur yang berbeda seperti pada alkana yang memiliki isomer structural butana

yang digambarkan dengan rantai lurus atau struktur bercabang. Penggambaran

senyawa-senyawa organik berbeda-beda. Atom karbon (C) memiliki empat kaki yang

berfungsi untuk mengikat atom lain. Penerapan senyawa organik banyak dalam

kehidupan sehari-hari misalnya dalam bidang makanan, obat-obatan, bahan bakar,

pewarna, tekstil, parfum, dan lain sebagainya (Chang, 2003).


6

BAHAN DAN METODE

Waktu dan Tempat Praktikukm

Percobaan ini dilakukan pada hari Kamis tanggal 13 Februari 2020 yang

bertempat di Laboratorium Biokimia Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan

Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.

Alat

- Kertas A4

- Pensil

- Penggaris

- Penghapus

- Pulpen

Prosedur Praktikum

- Digambar struktur dari suatu senyawa yang telah ditentukan.

- Ditentukan titik electron berdasarkan elektronvalensi.

- Dihitung jumlah elektronvalensi dari masing-masing unsur.


7

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Tabel 1. Alat-alat Laboratorium terlampir.

Pembahasan

Senyawa kimia adalah zat kimia murni yang terdiri atas dua unsur atau lebih

yang dapat di pecah lagi dengan reaksi kimia yang yang membentuknya hingga

menjadi unsur-unsur pembentuknya. Contoh dihidrogen monoksida (air,H2O) adalah

sebuah senyawa yang terdiri dari dua atom hidrogen untuk setiap atom oksigen.

Senyawa kimia selalu diberikan nama dan lambang untuk menunjukkan jenis dari

unsur penyusunnya. Lambang atau nama senyawa kimia disebut rumus kimia.

Contohnya gas nitrogen (N2), uap fosfor (P4), gas oksigen (O2) dan belerang (S8)

(Dwinata, 2016).

Karbon dapat membentuk banyak senyawa jika dibandingkan senyawa-

senyawa lainnya ini disebabkan oleh karena karbon dapat membentuk ikatan karbon

rangkap dan juga membentuk struktur rantai dan cincin. Senyawa organik dari

makhluk hidup seperti gula, lemak, urea atau sisa-sisa makluk hidup. Senyawa

organik mengandung unsur karbon, oleh karena itu senyawa organik sering disebut

senyawa karbon. Tetapi walaupun begitu tidak semua karbon termasuk dalam
8

senyawa organik contohnya adalah karbon dioksida, karbonat, dan sianida (Chang,

2003).

Sifat senyawa organik adalah senyawa organik berikatan dengan kovalen,

senyawa kovalen tidak stabil terhadap pemanasan atau mudah terbakar, struktur

senyawa organik lebih rumit dibandingkan senyawa lainnya, memiliki titik leleh dan

didih yang rendah, hanya dapat larut dalam pelarut organik, dan reaksi senyawa

organik berlangsung sangat lambat. Senyawa organik memiliki banyak jenis sehingga

harus digolongkan menjadi beberapa kelompok, berikut beberapa pengolongan

senyawa organik adalah senyawa siklik, senyawa alifatik, senyawa hemosiklik, dan

heterosiklik.

Senyawa siklik adalah senyawa yang mempunyai rantai karbon tertutup

(melingkar). Contohnya adalah benzene, naftalena, antrasena, dan turunan benzena.

Senyawa alifatik adalah senyawa yang mempunyai rantai karbon terbuka. Contoh

senyawa alifatik adalah alkana, alkena, alkuna dan turunan alkana. Senyawa

homosiklik adalah senyawa siklik yang atom lingkarnya hanya tersusun oleh atom

karbon. Senyawa hetrosklik adalah senyawa siklik yang tertusun bukan hanya atom

(karbon) saja tetapi juga atom lainnya. Contoh nya adalah O,N, dan S.

Ada dua jenis senyawa yaitu senyawa jenuh dan senyawa tidak jenuh.

Senyawa jenuh adalah senyawa organik yang tidak memiliki ikatan rangkap atau

tidak dapat mengikat atom H lagi. Sedangkan senyawa tidak jenuh adalah senyawa

yang mempunyai ikatan rangkap. Contoh senyawa jenuh adalah alkana dan senyawa
9

tidak jenuh adalah alkena dan alkuna. Alkana merupakan senyawa karbon yang

bersifat jenuh dan mempunyai rumus umum : CnH2n+2. Alkana adalah hasil

penguraian bakteri anaerob dari tanaman-tanaman dalam air. Gugus alkil terjadi

karena salah satu atom H diganti oleh unsur atau senyawa lain (Chang, 2003).

Berdasarkan jumlah atom C yang diikat, ada 4 kemungkinan posisi atom C

dalam karbon yaitu atom C primer, sekunder, tersier, dan kuartener. Atom C primer

adalah atom C yang mengikat satu atom C lain ~>(CH3). Atom C sekunder adalah

atom C yang mengikat dua atom C lain ~>(CH2). Atom C tersier adalah atom C yang

mengikat tiga atom C lain ~>(CH). Atom C kuarter adalah atom C mengikat empat

atom C lain ~>(C) (Mulyanti, 2017).

Ada dua ikatan kovalen antara dua atom C yaitu ikatan tunggal dan ikatan

kovalen rangkap. Ikatan tunggal adalah ikatan antar dua atom karbon yang sama-

sama menyumbangkan satu electron untuk dipakai bersama dalam sepasang ikatan
10

elektron. Sedangkan ikatan rangkap adalah ikatan antara dua atom karbon dimana

masing-masing menyumbang lebih dari satu eletron untuk dipakai bersama dalam

beberapa ikatan pasangan. Ikatan rangkap dua (C=C) melibatkan penggunaan dua

pasang elektron ikatan ( ada empat electron yang terikat). Ikatan rangkap tiga

melibatkan tiga pasang elektron.

Alkena yang disebut juga olefin mempunyai rumus umum CnH2n. Alkena

murapakn ikatan senyawa tidak jenuh sehingga merupakan senyawa yang mudah

untuk mengalami perubahan struktur dan reaksi. Sedangkan alkuna adalah senyawa

yang mengandung ikatan C rangkap tiga yang diakhiri kata –una. Alkuna mempunyai

rumus umum CnH2n-2. Ikatan rangkap tiga sangat jarang ditemukan di alam.

Biasanya alkuna digunakan untuk membantu proses percepatan masaknya buah.

Alkohol mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: yang pertama semakin tinggi

massa molekul relatif maka semakin tinggi juga titik leleh atau titik didihnya. Yang

kedua bersifat basa lewis, yang ketiga dapat berekasi dengan natrium

alkanolat(natrium alkoksida). Dan yang terakhir adalah bereaksi dengan asam

alkanoat membentuk alkil alkanoat.


11

Benzena dan turunannya merupakan senyawa organik aromatis, yang

mempunyai 6 atom karbon dengan 3 ikatan yang berselang-seling (berkonjungasi)

dan mempunyai struktur siklik (seperti lingkaran) dengan rumus C6H6. Sifat-sifat

benzene adalah bersifat non-polar, larut dalam pelarut organik seperti eter, sifat adisi

tidak menonjol, atom H dapat diganti dengan klor atau brom dengan katalisator

tertentu, dan jika direaksikan dengan HNO3, dan H2SO4 maka sebuah atom H akan

di substitusi oleh NO2.

Senyawa organik dalam kehidupan seharo-hari terdapat banyak baik dalam

bidang makanan, obat-obatan, bahan bakar, pewarna, tekstil parfum, dan lain

sebagainya. Karbohidrat merupakan polimer alam yang tersusun oleh monomer

berupa molekul sakarida. Berdasarkan jumlah molekul pembentuknya, karbohidrat

dapat dibedakan menjadi: monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Monosakarida

adalah karbohidrat yang tidak dapat terhidrolisis lagi menjadi satuan yang lebih kecil.

Monosakarida dapat mempunyai 1 gugus aldehid (aldose), seperti glukosa, galaktosa,

dan ribosa ataupun dapat berupa ketosa (mempunyai 1 gugus keton dan beberapa

gugus hidroksil) seperti fruktosa.

Disakarida merupakan senyawa karbohidrat yang terbentuk dari dua molekul

monosakarida. Ada tiga disakarida penting, yaitu: sukrosa adalah disakarida yang

terdiri atas glukosa dan fraktosa, maltose adalah disakarida yang terdiri atas dua

molekul glukosa, dan laktosa adalah disakarida yang terdiri atas glukosa dan

galaktosa. Polisakarida itu sendiri tersusun atas banyak monosakarida, contohnya

amilum, selulosa, dan amilopektin.


12

Protein merupakan senyawa yang tersusun dari asam-asam amino yang saling

berikatan melalui ikatan peptide. Asam amino merupakan golongan senyawa

hidrokarbon yang mengandung gugus karboksil (-COOH) dan gugus amina (-NH2).

Sifat- sifat asam amino antara lain: bersifat atmosfer yang membawa sifat asam gugus

dan basa gugus, bersifat optis aktif kecuali glisin, dan dalam air membentuk zwitter

ion yang bermuatan positif dan negatif.

Lemak dan minyak merupakan zat makanan yang penting dalam tubuh

manusia, yaitu sebagai sumber energi. Lemak juga sering disebut trigliserida atau

triasil gliserol karena merupaka ester dari gliserol dengan asam-asam lemak.

Perbedaan lemak dan minyak terdapat pada suhu kamar , minyak terdapat pada suu

kamar berwujud cair sedangkan lemak terdapat pada suhu kamarr berwujud padat.

Sifat dan kegunaan minyak dan lemak adalah tidak larut dalam air, bersifat non-polar,

berfungsi sebagai transportasi vitamin A,D,K dqan berfungsi sebagai cadangan

makanan.

Polimer merupakan suatu makromolekul yang terbentuk dari hasil

penggabungan sejumlah unit-unit molekul kecil. Penggolongan polimer berdasarkan

asalnya terbagi dua yaitu polimer alam dan sintetik/ buatan. Polimer alam merupakan

polimer yang terbentuk karena adanya reaksi kondensasi yang terjadi secara alami.

Contoh polimer alam adalah pati, amilopektin, glikogen, selulosa, kitin, protein,

asam-asam inti (asam nukleat), dan karet alam. Pati itu sendiri terdiri dari ratusan

monomer glukosa, yang melibatkan molekul air saat glukosa-glukosa tersebut


13

bergabung secara kimiawi. Pati disebut polisakarida karena merupakan polimer dari

glukosa monosakarida.

Glikogen merupakan cadangan energi pada hewan, seperti halnya pati dalam

tanaman. Struktur glikogen ini mirip dengan amilopektin. Selulosa adalah senyawa

organik yang paling melimpah di muka bumi. Bentuk dari selulosa adalah kapas.

Kitin merupakan suatu polisakarida yang mirip dengan selulosa, dengan persen

kelimpahan nomor dua setelah glukosa. Protein merupakn polimer kondensasi dari

asam amino. Protein disebut juga sebagai polipeptida karena mengandung sekitar

lima puluh sampai ribuan asam amino yang teikat oleh ikatan peptida.

Asam nukleat merupakan polimer kondensasi. Setiap unit monomer dalam

asam nukleat terdiri dari satu gula sederhana, satu gugus asam fosfat dan satu dari

sekelompok senyawa hetrosiklik yang berperilaku kimia sebagai basa. Karet alam

adalah polimer yang terdiri dari adisi ribuan unit monomer isoperena. Sedangkan
14

polimer sintetis biasanya disebut sebagai plastic yang digunakan untuk pemaketan

makanan, film, fiber, tube, pipa, dll.

Berdasarkan jenis monomer, terbagi dua yaitu: hemopolimer terbentuk dari

sejenis monomer, contohnya PVC, amilum, dan Teflon. Yang kedua heteropolimer

terbentuk dari sejenis monomer, contohnya nilon 66 dan dakron. Berdasarkan sifat

terhadap panas: termoplas yang jika dipanaskan melunak atau dapat dibentuk ulang

contohnya adalah PVC dan thermosetting yang jika dipanaskan tidak akan melunak

contohnya bakelit.
15

KESIMPULAN

Dapat diketahui dari hasil percobaan bahwa rumus struktur sebuah senyawa

mempunyai bentuk yang sedemikian dengan bentuk molekul tiga dimensi.

Perbedaannya terletak pada cara penggambarannya yaitu bentuk kenyataanya dan

rumus struktur adalah cara penulisan senyawa dalam kertas. Berdasarkan hasil

percobaan, adapun beberapa bentuk tiga dimensi dari molekul antara lain bentuk

planar V, linear, tetrahedral, segiempat planar dan segitiga piramid dimana atom-

atom saling berikatan dengan ikatan kovalen tunggal, ganda, kovalen koordinasi

hingga ikatan ionik.

Di dalam percobaan, telah digunakan banyak jenis atom dengan valensi

berbeda yakni, atom oksigen bervalensi enam, hidrogen bervalensi satu, natrium

bervalensi satu, klorida bervalensi tujuh, sulfida bervalensi enam, florida bervalensi

tujuh magnesium bervalensi dua, raksa yang bervalensi dua hingga xenon yang oktet.

Adapun beberapa jenis senyawa dari hasil percobaan yang berbentuk planar V

yaitu air, raksa klorida dan kalsium klorida. Senyawa air (H2O) disusun oleh dua

atom hidrogen bervalensi satu dan satu atom oksigen bervalensi enam yang saling

berikatan dengan ikatan kovalen tunggal. Pada senyawa raksa klorida (HgCl2) yang

terdiri dari dua atom klorida dan satu atom raksa yang saling mengikat dengan ikatan

ion, sedangkan senyawa kalsium klorida (CaCl2) dimana atom kalsium yang

bervalensi dua dan atom klorida bervalensi tujuh saling berikatan dengan ikatan

kovalen tunggal.
16

Senyawa-senyawa seperti tembaga sulfat, natrium klorida, karbon dioksida,

magnesium hidroksida, asam klorida, kalium klorida, magnesium klorida, asam

bromide, asam sulfat, natrium hidroksida hingga senyawa kompleks yaitu asam

asetat. Senyawa natrium klorida tersusun atas masing-masing satu atom unsur

penyusunnya yaitu nartrium bervalensi satu dan klorida bervalensi tujuh. Hal ini

berlaku pada senyawa tembaga sulfat yaitu terdiri dari satu atom tembaga bervalensi

satu dan atom klorida bervalensi tujuh.

Ikatan ion yang berbentuk linear lainnya ialah karbon dioksida yang tersusun

atas dua atom oksigen bervalensi enam dan atom karbon bervalen empat. Di sisi lain,

senyawa natrium hidroksida yang bersifat asam juga berbentuk linear. Namun, ikatan

ion yang mengijat atom-atom dari senyawa ini. Tidak lain dari senyawa magnesium

klorida juga yang saling berikatan dengan ikatan ionic. Ikatan ionik sederhana juga

terjadi pada natrium hidroksidan yaitu senyawa yang tersusun atas satu atom natrium

bervalen satu, satu atom oksigen bervalensi enam dan satu atom hidrogen bervalensi

satu. Senyawa kompleks H2SO4 dan CH3COOH mempunyai bentuk molekul linear.

Asam sulfat yang terdiri dari dua atom hidrogen, satu atom sulfide serta empat atom

oksigen yang saling berikatan dengan ikatan kovalen.

Hal ini juga terjadi pada senyawa asam asetat yang disusun oleh dua atom

karbon bervalensi empat, empat atom hidrogen bervalensi satu dan dua atom oksigen

bervalensi enam yang saling berikatan dengan ikatan kovalen. Bentuk pada senyawa

bukan hanya linear dan planar v seperti tetrahedral. Adapun ion yang berbentuk
17

demikian antara lain ion sulfat (SO42-). Atom-atom ion ini tersusun oleh satu atom

sulfide bervalensi enam dan empat atom oksigen bervalensi enam.

Ikatan antara atom-atom tersebut saling mengikat dengan ikatan kovalen

koordinasi yakni semua atom oksigen pada ion kekurangan dua elektron untuk

mencapai oketet sehingga digunakan elektron dari atom sulfida. Ikatan ini berion dua

yaitu kurangnya dua elektron untuk mencapai kestabilan pada ion sulfat. Di samping

dari tetrahedral, terdapat molekul senyawa berbentuk segiempat planar. Bentuk

demikian ada pada senyawa xenon tetra florida, hidrokorbon metana dan kalium

permanganat.

XeF4 yaitu senyawa xenon tetra fluoride tersusun oleh empat atom flourida

bervalensi tujuh serta satu atom xenon yang bervalensi sempurna. Pada atom-atom

senyawa ini saling mengikat dengan ikatan kovalen. Di sisi lain, senyawa

hidrokarbon yakni metana juga berbentuk segiempat planar. Sudah diketahui bahwa

atom C memilik empat lengan yang mengikat empat atom H seperti pada senyawa

hidrokarbon lainnya.

Anda mungkin juga menyukai