I. TUJUAN
1. Mengidentifikasi adanya unsur c, h, dan o dalam gula atau amilum
2. Mengidentifikasi adanya unsur n dalam senyawa glisim
3. Mengidentifikasi adanya unsur s dalam putih telur
4. Mengidentifikasi adanya unsur cl dalam senyawa organik
II. LATAR BELAKANG
Tahun 1780 an, ilmuwan bernama Karl Wilhelm Scheele sudah mulai membedakan
antara senyawa organik dan senyawa anorganik. Scheele mendefinisikan senyawa organik
sebagai senyawa yang dihasilkan dari makhluk hidup, sedangkan senyawa anorganik
didefinisikan sebagai senyawa yang tidak dihasilkan dari makhluk hidup. August Kekule
memperbaharui definisi senyawa organik dan anorganik, yang kemudian dikenal sebagai
modern definition of organic compound. Senyawa organik merupakan senyawa yang
tersusun atas rantai karbon, sedangkan senyawa anorganik merupakan senyawa yang tidak
tersusun atas rantai karbon. Dari definisi di atas, dapat didefinisikan bahwa kimia organik
adalah ilmu yang mempelajari materi / senyawa / molekul yang mengandung rantai karbon
(Legiso, K.A.R ( 2021) Kimia Organik. Palembang: NoerFikri Offset)
III. TINJAUAN PUSTAKA
Perkembangan kimia organik diawali pada pertengahan tahun 1700-an. Kimia
organik adalah salah satu bidang ilmu kimia yang mempelajari senyawa organik. Senyawa
organik pada saat itu dinyatakan sebagai senyawa yang diperoleh dari makhluk hidup
(tanaman, hewan, dan manusia). Hasil analisis terhadap senyawa-senyawa organik
menunjukkan bahwa senyawa organik selalu mengandung karbon (C), pada umumnya
disertai dengan kandungan hidrogen (H), dan kadang-kadang disertai dengan keberadaan
beberapa unsur lain, yaitu O, N, S, dan halogen (Cl, Br, I, dan F). Berdasarkan penemuan
tersebut, senyawa organik kemudian didefinisi ulang sebagai senyawa yang berbasis
karbon, sehingga senyawa organik dikenal pula sebagai senyawa karbon. Senyawa organik
atau senyawa karbon adalah senyawa berbasis karbon, atau didefinisikan pula sebagai
senyawa hidrokarbon dan turunannya. Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang tersusun
dari hidrogen dan karbon (Sardjono, R. E. (2014). Konsep-konsep Dasar Kimia
Organik. Universitas Terbuka, Jakarta, 5.)
Senyawa organik menunjukkan sifat kimia dan fisika yang sangat berbeda karena
strukturnya berbeda. Beberapa diantaranya berwujud padat, sebagian berwujud cair, dan
adapula gas. Senyawa organik ada yang rasanya manis dan ada pula yang asam, ada yang
beracun, ada yang sangat penting untuk kehidupan. Memahami berbagai sifat molekul
oragnik perlu diketahui strukturnya. Tiga prinsip sederhana yang dapat memberikan
pengertian dasar tentang struktur dan kimiawi molekul organik, adalah:
1. Atom karbon dapat membentuk ikatan kovalen dengan ikatan hidrogen.
2. Atom karbon dapat membentuk ikatan kovalen dengan atom karbon lain untuk
membangun rantai karbon.
3. Atom karbon dapat membentuk ikatan kovalen dengan unsur lain, terutama
oksigen, nitrogen, belerang dan halogen (Willbraham & Matta. (2007). Kimia
Organik. Bandung: ITB