Pada awal perkembangan ilmu kimia sebagai suatu ilmu pengetahuan, berlaku klasifikasi
senyawa kedalam senyawa organik dan senyawa anorganik berdasarkan asal usul senyawa.
Semua senyawa yang berasal dari makhluk hidup digolongkan dalam senyawa organic,
sedangkan yang berasal dari mineral digolongkan dalam senyawa anorganik. Pada waktu itu
diyakini bahwa senya organic hanya dapat tejadi oleh adanya pengaruh dari daya yang dimiliki
makhluk hidup (vital force atau vis vitalis).
Mengapa muncul anggapan vital force sebagai pembentuk zat organik?
Kimia organik adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hal-hal yang berkaitan
dengan senyawa organik. Pada awal perkembangannya, orang-orang mengklasifikasikan
senyawa-senyawa yang berasal dari tumbuhan dan hewan adalah senyawa organik. Setelah
diamati oleh Berzelius dinyatakan bahwa pembentukan senyawa organik mengikuti hukumhukum kimia yang berbeda dengan yang diterapkan dalam senyawa anorganik. Karena vital
force adalah suatu proses yang tentang hidup yang tidak dapat diterangkan ilmu fisika dan ilmu
kimia tersendiri, maka lahirlah anggapan vital force sebagai pembentuk senyawa organik. Vital
force theory adalah teori yang dibuat oleh ilmuwan Swedia bernama Berzelius yang
mengasumsikan bahwa senyawa organik hanya dapat dibentuk dalam sel hidup dan mustahil
dibuat melalui eksperimen dalam laboratorium.Vital force atau kekuatan hidup adalah kekuatan
yang dimiliki makhluk hidup (hewan, manusia, dan tumbuhan) yang pada zaman awal
perkembangan kimia organic dianggap sebagai sumber pembentuk senyawa organik. Vital force
hanya terdapat dalam tubuh makhluk hidup. Ini berarti bahwa senyawa organik hanya dapat
terbentuk dalam makhluk hidup (in vivo) yaitu hewan, tumbuhan, dan manusia.
Dengan keberhasilan Friederich Wohler dalam membuat urea (senyawa organic) dari
amonium sianat ( senyawa Anorganik ) pada tahun 1828, maka keyakinan adanya pengaruh vital
force dalam pembentukan senyawa organnik semakin goyah. Dalam perkembangan selanjutnya
diperoleh suatu kesimpulan bahwa diantara senyawa organic dan anorganik tidak ada perbedaan
mengenai hukum- hukum kimia yang berlaku.
Meskipun diantara senyawa organic dan senyawa anorganik tidak ada pwerbedaan yang
hakiki sebagai senyawa kimia, namun pengkajiannya tetap dipandang perlu dipisahkan dalam
cabang kimia yang spesifik.
Secara garis besar alasan yang melandasi pemisahan bidang kajian kimia organic dan
kimia anorganik adalah :
1. jumlah senyawa organic jauh lebih banyak daripada senyawa anorganik.
2. semua senyawa organic mengandung atom karbon, yang mempunyai keunikan dalam hal
kemampuannya membentuk rantai dengan sesama atom karbon, dan mempunyai sifat-sifat khas.
Keunikannya adalah karbon memiliki empat elektron valensi sehingga dapat membentuk ikatan
kovalen dengan karbon atau unsur lainnya. Ikatan-ikatan yang dibentuk oleh karbon adalah
ikatan kovalen kuat, dan karbon memiliki kemampuan untuk berikatan dengan karbon lainnya
sehingga membentuk rantai lurus atau cincin. Karbon juga dapat membentuk ikatan rangkap dua
atau tiga dengan unsur lainnya. Sifat-sifat ini memungkinkan karbon membentuk berbagai
senyawa yang diperlukan untuk menyusun makhluk hidup. Sedangkan untuk senyawa anorganik,
tidak memiliki keunikan atau kekhasan atom karbon karena tidak bisa membentuk rantai karbon,
serta ikatan yang dibentuk umumnya adalah ikatan ion.
Perbedaan antara senyawa organik dengan senyawa anorganik (Siregar, 2012)
No Senyawa organik
Senyawa Anorganik
1
Kebanyakan berasal dari
Berasal dari sumber daya alam
makhluk hidup dan beberapa mineral ( bukan makhluk hidup)
dari hasil sintesis
2
Senyawa organik lebih mudah Tidak mudah terbakar
terbakar, dan memberikan hasil
akhir CO2, H2O, dan hasil
sampingan lainnya.
3
Strukturnya lebih rumit
Struktur sederhana
4
Semua senyawa organik
Tidak semua senyawa anorganik
mengandung unsur karbon
yang memiliki unsur karbon
5
Hanya dapat larut dalam pelarut Dapat larut dalam pelarut air atau
organik
organik
6
CH4, C2H5OH, C2H6 dsb.
NaF, NaCl, NaBr, NaI dsb.
7
Umumnya bersifat nonUmumnya bersifat elektrolit
elektrolit
(konduktor listrik dalam
larutannya)
8
Reaksi berlangsung lambat
Reaksi berlangsung cepat
9
Titik didih dan titik lebur rendahTitik didih dan titik lebur tinggi
Kimia organik berkaitan dengan karbon dan turunannya sementara transaksi kimia
anorganik dengan seluruh elemen kecuali karbon.
2.
Kimia organik menangani Fotokimia, stereokimia, hidrogenasi, dll sambil kimia anorganik
menangani elektrokimia, kristalografi, struktur atom, dan banyak lagi.
3.
4.
Keduanya membutuhkan gelar sarjana dalam kimia jurusan baik dalam kimia organik atau
anorganik.
Senyawa Organik
Umumnya berasal dari mahluk hidup,
walaupun ada beberapa yang
merupakan hasil sintesis
Senyawa Anorganik
Umumnya berasal dari bahan material
alam
Strukturnya sederhana
Tidak semua senyawa anorganik
mengandung unsur karbon
Tidak mudah terbakar
Reaksinya berlangsung cepat
Titik didih dan titik lebur tinggi
Mempunyai Mr relatif kecil
organik:
karbohidrat
protein
lemak,
vitamin,
polimiler
dll