Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH KIMIA ANORGANIK

“PEMAHAMAN KIMIA ANORGANIK”

Dosen Pengampu: Restina Bemis S.Si.,M.Si.

DISUSUN OLEH:

 Warni (F1C118002)
 Sri Watini (F1C118009)
 Muhamad Reza Prasetio (F1C118013)
 Ellyn Dasrinal (F1C118020)
 Wulan Safitri (F1C118029)

PROGRAM STUDI KIMIA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2019
Kata Pengantar

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa karna dengan
rahmat dan karuniaNya, penyusunan makalah ini dapat kami selesaikan.
Makalah ini berjudul “ PEMAHAMAN KIMIA ANORGANIK”.

Penyusunan dari makalah ini merupakan salah satu dari tugas kami
sebagai mahasiswa untuk menyelesaikan tugas kimia anorganik.

Seperti ada pepatah yang mengatakan “Tak ada gading yang tak retak”,
maka kami ingin mengucapkan permohonan maaf apabila terdapat kesalahan
dalam penulisan kata dan adanya pernyataan-pernyataan yang kami tulis
didalam makalah ini tidak berkenan dihati saudara.

Kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca kepada kami


mengenai makalah yang kami buat sehingga untuk kedepannya kami dapat
memperbaiki kesalahan kami dan kedepannya menjadi lebih baik dari
sebelumnya.

Jambi, 27 Agustus 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kimia anorganik adalah cabang kimia yang mempelajari sifat dan
reaksi senyawa anorganik. Ini mencakup semua senyawa kimia kecuali yang
berupa rantai atau cincin atom-atom karbon, yang disebut senyawa organik
dan dipelajari dalam kimia organik. Perbedaan antara kedua bidang ilmu ini
tidak mutlak dan banyak tumpang-tindih, khususnya dalam subbidang
kimia organologam.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan kimia anorganik ?

2. Bagaimana Karakterisasi senyawa anorganik ?

3. Bagaimana konsep kimia anorganik ?

4. Apa saja kegunaan kimia anorganik dalam kehidupan sehari-


hari ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian kimia anorganik

2. Untuk memahami Karakterisasi senyawa anorganik

3. Untuk mengetahui konsep yang ada di kimia anorganik ?

4. Untuk mengetahui kegunaan kimia anorganik dalam


kehidupan sehari-hari?
BAB II
PEMBA
HASAN

2.1 Pengertian Kimia Anorganik

Kimia anorganik adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari sifat dan
reaksi senyawa anorganik. Ini mencakup semua senyawa kimia kecuali yang
berupa rantai atau cincin atom-atom karbon, yang disebut senyawa organik dan
dipelajari dalam kimia organik. Perbedaan antara kedua bidang ilmu ini tidak
mutlak dan banyak tumpang-tindih, khususnya dalam subbidang
kimia organologam. Bidang ini memiliki banyak aplikasi dalam setiap aspek
industri kimia, termasuk katalisis, material, pigmen, surfaktan, pelapis, industri
medis, bahan bakar, dan pertanian.

Persfektif alternatif pada bidang kimia anorganik dimulai dengan atom


model Bohr serta dengan menggunakan alat dan model kimia teori dan kimia
komputasi, berkembang menjadi ikatan dalam molekul sederhana dan
kemudian yang lebih kompleks.

Sebuah pendekatan kuantitatif alternatif untuk kimia anorganik berfoks


pada energi reaksi kimia. Pendekatan ini sangat tradisional dan empiris, tetapi
juga berguna.

Senyawa organik diartikan sebagai senyawa pada alam (ditabel periodik)


yang pada umumnya menyusun material atau benda tak hidup. Semua
senyawa yang berasal dari makhluk hidup digolongkan dalam senyawa organik,
sedangkan yang berasal dari mineral digolongkan ke dalam senyawa anorganik.

2.2 Karakterisasi Senyawa Anorganik


Senyawa organik diartikan sebagai senyawa pada alam (ditabel periodik)
yang pada umumnya menyusun material atau benda tak hidup. Semua
senyawa yang berasal dari makhluk hidup digolongkan dalam senyawa organik,
sedangkan yang berasal dari mineral digolongkan ke dalam senyawa anorganik.

Karena beragam unsur dan sifat sejalan yang beragam pada turunan
yang dihasilkan, kimia anorganik berhubungan erat dengan banyak metode
analisis. Metode yang lebih tua cenderung meneliti sifat ruah seperti
konduktivitas listrik dari larutan, titik leleh, kelarutan, dan keasaman. Dengan
munculnya teori kuantum dan ekspansi yang sesuai dari perangkat elektronik,
alat-alat baru telah diperkenalkan untuk menyelidiki sifat elektronik dari
molekul dan padatan anorganik.

Seringkali pengukuran ini memberikan wawasan yang relevan dengan


model teoretis. Sebagai contoh, pengukuran pada spektrum fotoelektron
dari metana menunjukkan bahwa dalam menggambarkan ikatan pada dua
pusat, ikatan dua-elektron yang diprediksi antara karbon dan hidrogen
menggunakan teori ikatan valensi tidak cocok untuk menggambarkan
proses ionisasi secara sederhana. Pandangan tersebut menyebabkan
populernya teori orbital molekul karena orbital penuh terdelokalisasi adalah
deskripsi sederhana yang lebih tepat terhadap pelepasan elektron dan eksitasi
elektron.

Teknik yang umum digunakan diantaranya:

 Kristalografi sinar-X: Teknik ini memungkinkan untuk penentuan 3D


terhadap struktur molekul.
 Interferometer dwipolarisasi: Teknik ini mengukur konformasi kimia dan
perubahannya dalam molekul.
 Berbagai jenis spektroskopi
o Spektroskopi ultraviolet-tampak: Perangkat yang penting, karena
banyak senyawa anorganik yang sangat berwarna
o Spektroskopi NMR: Di samping 1H dan 13C banyak inti NMR "baik"
lainnya (misalnya, 11B, 19F, 31P, dan 195Pt) memberikan informasi penting
tentang sifat senyawa dan struktur. Serta NMR pada spesi paramagnetik
dapat menghasilkan informasi struktur yang penting. Proton NMR juga
penting karena inti hidrogen cahaya tidak mudah terdeteksi oleh
kristalografi sinar-X.
o Spektroskopi inframerah: Banyak digunakan dalam
absorpsi ligan karbonil
o Spektroskopi resonansi ganda inti elektron (ENDOR)
o Spektroskopi Mössbauer
o Resonansi spin-elektron: ESR (atau EPR) digunakan untuk mengukur
lingkungan pusat logam paramagnetik.
 Elektrokimia: Voltametri siklik dan teknik terkait untuk menyelidiki
karakteristik redoks senyawa
2.3 Konsep kimia anorganik
Banyak Senyawa anorganik merupakan senyawa ionik, yang terdiri dari
anion dan kation yang bergabung dengan adanya ikatan ion. Sebagai contoh
adalah garam NaCl yang terdiri dari anion dan kation natrium (Na+) dan anion
klorida (Cl-).
Golongan yang penting dari garam anorganik adalah oksida,
karbonat,sulfat dan halida. Garam anorganik dalam keadaan padat biasanya
adalah konduktor listrik yang buruk . Sedangkan bila dilarutkan dalam air
,garam anorganik akan menjadi konduktor yang baik.

2.4 Kegunaan kimia anorganik dalam kehidupan


sehari-hari
Berikut ini beberapa senyawa anorganik yang ada dalam kehidupan
sehari-hari:
1. Air [ H2O ]
Air merupakan salah satu senyawa anorganik yang menjadi molekul
utama Air merupakan senyawa anorganik yang sangat sederhana dan kita
pasti temui setiap penyusun matriks kehidupan .
2. Garam [ NaCl ]

Garam dapur merupakan senyawa anorganik yang hampir setiap


harinya kita konsumsi. Setiap harinya kita membutuhkan kadar garam sekitar
500mg. Sedangkan terlalu banyak mengonsumsi garam akan menyebabkan
tekanan darah yang terlalu tinggi.

3. Asam Sulfat [ H2SO4 ]

Asam Sulfat merupakan senyawa anorganik yang tidak boleh


dikonsumsi dan bersifat merusak makhluk hidup. Asam sulfat sering kita
gunakan sebagai air aki untuk mobil atau motor.

4. Kalsium Karbonat [ CaCO3 ]

Kalsium Karbonat merupakan senyawa anorganik yang secara alami


terdapat pada cangkang telur. Selain itu zat ini juga ada pada batu kapur,
garnit rumah dan obat-obatan.
5. Natrium Hidroksida [ NaOH ]

Natrium Hidroksida merupakan senyawa anorganik berbentuk kristal


padatan. Senyawa ini banyak digunakan pada detergen dan produk pembersih
lainnya di rumah.

6. Silika [ SiO4 ]

Silika merupakan senyawa anorganik yang saat ini sering digunakan


sebagai gel penyerap air (silica gel). Juga sering kita jumpai sebagai gel parfum.

7. Natrium Hipoklorit [ NaClO ]


Hipoklorit merupakan senyawa kimia yang paling populer digunakan
sebagai agen pembersih baju (bleach/bayklin).

8. Silikon Dioksida [ SiO2 ]

Silikon dioksida sebenarnya adalah pasir yang kita temui sehari-hari.


Silikon dioksida juga terdapat pada piring, perhiasan, dan beragam benda dari
kaca.

9. Magnesium Hidroksida [ Mg(OH)2 ]

Hidroksida merupakan senyawa anorganik yang bersifat basa. Senyawa


ini paling umum digunakan pada obat sakit maag.

10. Boraks [ Na2B4O7.10H2O ]

Boraks merupakan senyawa anorganik yang oleh WHO dinyatakan


berbahaya bagi kesehatan. Boraks saat ini banyak digunakan dalam produk
kebersihan yang kita jumpai sehari-hari seperti cairan pembersih toilet dan
lantai.
KESIMPULAN

Kimia Anorganik adalah studi tentang sifat-sifat, struktur, sintesis dan


reaksi senyawa dari unsur-unsur yang ada pada tabel periodik. Bidang ini
mencakup semua senyawa kimia kecuali senyawa organik berbasis karbon yang
biasanya mengandung ikatan C-H. Ketika mempelajari senyawa anorganik,
sering ditemukan bagian-bagian dari bidang ilmu lain seperti kimia organik,
kimia fisika, biokimia dan kimia analitik.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Kimia_anorganik
https://www.ilmukimia.org/2013/04/kimia-anorganik.html
https://mystupidtheory.com/10-contoh-senyawa-anorganik-dalam-kehidupan-
sehari-hari/

Anda mungkin juga menyukai