Disusun Oleh:
Nama : Theresia Pebrina Marbun
NIM : F1C222038
Dosen Pengampu:
1. Dr. Madyawati Latief, S.P., M.Si.
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa , karena berkat
kasihNya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah berjudul “Struktur Molekul ”
ini kami buat untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan dosen mata kuliah Kimia
Dasar. Dan semoga, selain memenuhi tugas tersebut, makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca pada umumnya dan kami khususnya. Kami mengucapkan terima kasih kepada
Ibu Dr. Madyawati Latief, S.P., M.Si yang telah membimbing kami dalam mempelajari
mata kuliah Kimia Dasar.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Kritik dan saran
sangat kami harapkan dalam upaya perbaikan kami dalam membuat makalah. Karena
sangat kami sadari pembuatan makalah ini jauh dari kata sempurna. Untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca, sehingga makalah ini
bisa mencapai kesempurnaan.
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu kimia adalah salah satu ilmu yang sangat bermanfaat bagi mahluk hidup yaitu
baik tumbuhan, hewan dan manusia. Salah satu bagian dari ilmu kimia yang sangat
bermanfaat tersebut adalah kimia organik dan lebih khusunya adalah kimia organik bahan
alam.
Kimia organik bahan alam adalah ilmu yang mempelajari senyawa-senyawa kimia
yang dihasilkan oleh mahluk hidup baik tumbuhan maupun hewan. Senyawa senyawa yang
dihasilkan oleh tumbuhan maupun hewan tersebut dikenal dengan senyawa metabolit
primer dan metabolit sekunder. Metabolit primer adalah suatu zat atau senyawa essensial
yang terdapat dalam organisme dan tumbuhan, yang berperan dalam proses semua
kehidupan organisme tersebut atau merupakan kebutuhan dasar untuk kelangsungan hidup
bagi organisme atau tumbuhan tersebut.
Pada awal per kembangan ilmu kimia sebagai suat u i lmu
p e n g e t a h u a n , berlaku klasifikasi senyawa kedalam senyawa organik dan senyawa anor
ganik berdasarkan asal usul senyawa. Semua senyawa yang berasal dari makhluk hidup
diantara golongan d a l a m s e n y a w a o r g a n i k , s e d a n g k a n y a n g b e r a s a l dari
digolongkan dalam senyawa anorganik. Pada waktu itu diyakini bahwa senyawa organik
hanya dapat tejadi oleh adanya pengaruh dari daya yang dimiliki makhluk hidup.
Senyawa ini dikelompokkan menjadi 4 kelompok makromolekul yaitu karbohidrat,
protein, lipid, dan asam nukleat. Metabolit sekunder adalah suatu zat atau senyawa
metabolit yang tidak esensial bagi pertumbuhan organisme dan ditemukan dalam bentuk
yang unik atau berbeda-beda antara spesies yang satu dan lainnya. Setiap organisme
biasanya menghasilkan senyawa metabolit sekunder yang berbeda-beda, bahkan mungkin
satu jenis senyawa metabolit sekunder hanya ditemukan pada satu spesies dalam suatu
kingdom. Senyawa ini juga tidak selalu dihasilkan, tetapi hanya pada saat dibutuhkan saja
atau pada fase-fase tertentu Senyawa metabolit sekunder yang dihasilkan berguna bagi
kehidupan misalnya untuk kesehatan, kosmetik dan penanggulangan hama pada tanaman.
Dalam penanggulangan hama, senyawa metabolit sekunder yang berasal dari tumbuhan
dapat digunakan sebagai pestisida yaitu sebagai pestisida nabati.
1
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1.Apa yang dimaksud dengan Senyawa Organik?
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Senyawa Organik
Senyawa organik adalah Senyawa organik merupakan senyawa-senyawa karbon
dengan sifat-sifat tertentu. Pada awalnya, senyawa organik ini tidak dapat dibuat di
laboratorium, melainkan hanya dapat diperoleh dari makhluk hidup. Oleh karena itu,
senyawa-senyawa karbon tersebut dinamai senyawa organik. Senyawa organik ada yang
sederhana dan ada yang kompleks. senyawa organik didefinisikan sebagai senyawa yang
dibangun oleh unsur karbon (C) sebagai kerangka utamanya, yang mengikat unsur non-
logam yang lain (hidrogen, oksigen, nitrogen). Senyawa-senyawa ini umumnya berasal dari
makhluk hidup atau yang terbentuk oleh makhluk hidup (organisme). Hal unik dari atom
karbon adalah kemampuannya untuk mengikat atom karbon lain dengan menghasilkan
rantai atau cincin dengan panjang yang beragam.
Beberapa unsur memiliki kemampuan terbatas untuk membentuk rantai atau cincin
seperti atom karbon, hanya atom karbon yang dapat melakukan hal ini dengan sejumlah
atom lain seperti oksigen, nitrogen, dan belerang melalui ikatan tunggal atau ikatan
rangkap.
2.2 Tata Nama Senyawa Organik Sederhana
3
Tata nama senyawa organik lebih kompleks daripada senyawa anorganik
karena tidak dapat ditentukan dari rumus kimianya saja tetapi dari rumus struktur
lewis dan gugus fungsinya. Berikut ini adalah tata nama senyawa organik sederhana
yaitu meliputi alkana, alkena dan alkuna.
Senyawa alkana paling sederhana adalah metana (CH 4), etana (C2H6), Propana
(C3H8) dan butana (C4H10). Keempat nama senyawa tersebut sudah dikenal umum
(trivial). Senyawa alkana lain dengan jumlah atom karbon lebih tinggi dari keempat
alkana itu diberi nama berdasarkan aturan IUPAC (International Union Pure and
Applied Chemistry) dengan menambahkan akhiran –ana. Tata nama senyawa
golongan alkena sama seperti pada alkana, hanya akhiran –ana diganti dengan
akhiran –ena.
Contoh:
Tata nama senyawa golongan alkuna juga tidak berbeda jauh dengan alkana atau
alkena, tetapi akhirannya menjadi –una.
Contoh:
4
Untuk tata nama senyawa yang mengandung atom karbon lebih banyak
seperti alkena dan alkuna, perlu diketahui posisi ikatan rangkapnya. Posisi ikatan
rangkap dalam alkena dan alkuna adalah pada atom karbon dengan nomor urut
terkecil.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah Senyawa organik adalah
golongan besar senyawa kimia yang di dalamnya terkandung molekul-molekul dari
karbon, kecuali karbida dan karbonat. Ilmu yang mempelajari mengenai senyawaan
organik disebut dengan kimia organik.
Komponen utama dari senyawa organik adalah atom karbon. Namun,
ternyata keunikan atom karbon inilah yang dapat membuatnya menjadi senyawa
organik. Soalnya atom karbon ini punya kemampuan untuk mengikat atom karbon
lain sampai jadi rantai yang panjang dan beragam. Atom unsur lain yang paling
sering ditemukan sebagai senyawa organik karena memiliki ikatan dengan atom
karbon antara lain, hidrogen, oksigen, atau nitrogen. Contoh senyawa organik
dalam kehidupan sehari-hari. Kayak bensin dan gula, kedua senyawa tersebut
merupakan senyawa hidrokarbon, yaitu senyawa yang terdiri dari hidrogen dan
karbon. Selain itu, alkohol juga salah satu contoh senyawa organik. Alkohol yang
suka dipakai untuk antiseptik, biasanya dipakai untuk membersihkan luka.
6
DAFTAR PUSTAKA
Indarto. 2020. Uji Kualitatif dan Kuantitatif Golongan Senyawa Organik. Journal History.
Vol 4(1):22-30.
Pranowo, H. D. 2020. Kimia Organik Fisik. Yogyakarta. Gajah Mada University Press.
Pranata. F. S. 2019. Kimia Organik Industri. Jurnal Ilmiah Ilmu Hayati. Vol 10(1):12-20.