Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KELOMPOK 13

SENYAWA ORGANIK, POLIMER, DAN BIO


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kimia Dasar Yg Dibimbing
Oleh Dosen Bapak Hilfi Pardi

Disusun Oleh:
Wan Solihin (2201010071)
Al Ihwan Syputra(2201010084)

PROGRAM STUDI ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR:
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yg telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongannya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shlawat serta salam semoga
terlimpahkan curahkan kepada baginda tercinta kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yg kita
nanti-nantikan syaf ‘atnya di akhirat nati.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehatnya, baik itu
berupa sahat fisi maupun sehat akal dan pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah ini sebagai tugas mata kuliah kimi dasar Teknik elektro.
Kami selaku penyusun mengucapkan terimakasih kepada bapak Hilfi Pardi yg telah
memberikan tugas ini kepada kami dengan materi senyawa organic, polimer, dan bio.

Kami selaku penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada Hilfi Pardi yang telah
memberikan tugas ini kepada kami dengan materi Senyawa Organik, Polimer, dan Bio.
Semoga makalah yang kami buat ini dapat digunakan dengan baik dan juga dapat membuat
pembacapun lebih mudah untuk memahami materi ini. Meski makalah ini masih mempunyai
kekurangan, kami selaku penyusun mohon keritik dan sarannya. Dan terima kasih.

Tanjung Pinang, 12 Desember 2022

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Senyawa organik adalah golongan besar senyawa kimia yang molekulnya mengandung
karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksidakarbon. Studi mengenai senyawaan organik
disebut kimia organik. Banyak di antara senyawaan organik, seperti protein, lemak, dan
karbohidrat, merupakan komponenpenting dalam biokimia.
Adapun beberapa golongan senyawaan organik adalah senyawa lifatik, rantai karbon yang
dapat diubah gugus fungsinya antara lain sebagai berikut: hidrokarbon aromatik, senyawaan
yang mengandung paling tidak satu cincin benzena; senyawaheterosiklik yang mencakup
atom-atom nonkarbon dalam struktur cincinnya dan polimer, molekul rantai panjang gugus
berulang.
Senyawa organik juga dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat kelarutannya dalam sejumlah
pelarut dan larutan tertentu. Senyawa ini dikatakan larut apabila 0,1gram padatan atau 0,2 ml
cairan dapat larut dalam 3 ml pelarut. Secara umum senyawa organik dapat diklasifikasikan
berdasarkan kelarutan dalam pelarut organik. Senyawa polar akanlarut dalam senyawa polar
dan senyawa nonpolar akan larut dalam senyawa nonpolar. Dalam kelarutan senyawa
organik dengan suatu larutan dapat memberikan informasi tentang klasifikasi larutan
yang bersifat asam dan larutan yang bersifat basa. Dari sifat kelarutan suatu senyawa dapat
diklasifikasikan kedalam suatu senyawa polar dan nonpolar.
Jika suatu senyawa organik yang tidak dapat larut dalam air tetapi dapat larut dalam larutan
10% NaOH, maka dapat dikatakan bahwa senyawa tersebut lebih asam dari pada air dan
mempunyai gugus fungsional asam. Gugus fungsional sebagai ciri utama suatu senyawa
organik yang pada dasarnya dapat diketahui secara jelas dengan mengelompokkan molekul-
molekul tersebut yg saling berkaitan sehingga sulit untuk membahas suatu gugus fungsional
tanpa menyinggung gugus fungsional yang lainnya. Tetapi secara sederhana dapat dikatakan
bahwa gugus fungsional adalah suatu atom-atom, gugus atom dalam suatu senyawa organik
yang bolehdikatakan paling menentukan sifat zat tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
 Apa yg dimaksud dengan senyawa organik
 Apa yg dimaksud dengan polimer
 Apa yg dimaksud dengan bio

C. TUJUAN
 Untuk memahami apa itu senyawa organik, fungsi ,sifat
 Untuk memahami apa yg dimaksud dengan polimer
 Untuk memahami apa yg dimaksud dengan bio
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. KIMIA ORGANIK/ SENYAWA ORGANIK


Dalam melakukan sintesis senyawa organik, salah satu yg perlu kita ketahui adalah
fungsionalisasi atau interkonversi gugus fungsi. Fungsional dengan konversi yg dilakukan
untuk merubah rantai yg tidak mempunyai gugus fungsi menjadi mempunyai gugus fungsi
dengan mereaksikannya denagn senyawa lainnya, termasuk mengoksidasi dan mereduksi,
salain itu dapat juga dilakukan dengan merubah gugus fungsi yg sudah ada menjadi gugus
fungsi lain.
Senyawa organik adalah senyawa molekuler dengan kandungan utama dalam senyawa
tersebut adalah atom karbon dan atom hidrogen. Kekhasan atom karbon inilah yang dapat
membentuk suatu senyawa menjadi senyawa organik. Hal unik dari atom karbon adalah
kemampuannya untuk mengikat atom karbon lain dengan menghasilkan rantai atau cincin
dengan panjang yang beragam. Beberapa unsur memiliki kemampuan terbatas untuk
membentuk rantai atau cincin seperti atom karbon, hanya atom karbon yang dapat melakukan
hal ini dengan sejumlah atom lain seperti oksigen, nitrogen, dan belerang melalui ikatan
tunggal atau ikatan rangkap. Contoh senyawa organik yang ada dalam tubuh manusia adalah
glukosa (monosakarida), asam amino, dan lemak (gliseril tristearat). Berikut struktur dari
senyawa-senyawa organik tersebut.

Beberapa contoh senyawa organik lain yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari
adalah hidrokarbon alifatik (bensin, parafin, gas metana, gas asetilena dan sebagainya),
senyawa aromatik (benzena, piridin, fenol, anilin, dan tiofen dan sebagainya), alkohol,
aldehid, keton, asam karboksilat, dan ester. Pada saat ini ada sekitar 16 juta senyawa organik
yang dikenal. Senyawa organik yang paling dikenal adalah gula dan bensin. Gula berbentuk
kristal putih sedangkan bensin merupakan campuran hidrokarbon tak berwarna, mudah
menguap, dan mudah terbakar. Pada bensin ada yang disebut dengan bilangan oktan.
Bilangan oktan suatu senyawa bensin ditentukan oleh banyaknya kadar isooktana dalam
bensin. Senyawa organik lain yang mempunyai efek yang kuat dalam tubuh manusia
contohnya alkohol dan kokain. Adanya senyawa ini dalam tubuh menyebabkan orang
mengkonsumsinya merasa gembira padahal efeknya sangat berbahaya bagi kesehatan. Efek
berbahaya bagi tubuh secara rinci dibahas pada bab zat aditif dan psikotropika.
TATA NAMA SENYAWA ORGANIK
Tata nama senyawa organik adalah cara atau metode sistematik yang dilakukan untuk
memberi nama untuk suatu senyawa organik. Yang terdiri dari alkana, alkena, alkuna dan
masih banyak lagi.
 Alkana
Tata nama alkana dapat dilakukan dengan Langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menentukan rantai karbon terpanjang sebagai rantai utama. Jika terdapat dua atau
lebih rantai terpanjang, maka rantai utama dipilih dari rantai yang memiliki cabang
terbanyak.
2. Menentukan cabang-cabang alkil. Nama suatu gugus alkil diturunkan dari nama
alkana asalnya, hanya akhiran diganti menjadi -il

3. Penomoran rantai utama dimulai dari atom C yang terletak paling dekat dengan rantai
cabang. Jika jarak dari setiap sisi sama, maka penomoran diawali sedekat mungkin dari gugus
alkil dengan atom C paling banyak

4. Jika terdapat lebih dari satu rantai cabang yang sama, maka diberi awalan di- tri- tetra- dan
seterusnya

5. Penulisan urutan gugus alkil disusun berdasarkan urutan abjad huruf pertama nama gugus
alkil, sedangkan huruf pertama dari awalan diabaikan. misalkan diantara dimetil dan etil,
hanya dilihat huruf pertama dari metil dan etil, sehingga penulisan tetap etil sebelum dimetil.

6. Penamaan diberikan dimulai dari gugus alkil dan terakhir rantai utama, diantara angka dan
huruf berikan tanda setrip (-)

 Tata nama alkena dan alkuna

Tata nama alkena dan alkuna secara umum sama seperti alkana, hanya rantai utamanya harus
mengandung ikatan rangkap dan diakhiri -ena untuk alkena dan -una untuk alkuna beserta
nomor posisi ikatan rangkap, berikan nomor terendah yang mungkin untuk karbon berikatan
rangkap.
Tata nama untuk senyawa alkohol dan keton sama dengan senyawa karbon pada umumnya,
dimana nomor paling rendah diberikan pada karbon yang mengikat gugus -OH atau C=O,
kemudian pada penamaannya berikan nomor karbon yang mengikat -OH (bila bukan 1)
sebelum akhiran -ol, serta untuk keton akhiran -on serta posisi karbonil.

Tata nama untuk aldehid dan asam karboksilat hampir serupa dimana posisi gugus fungsi -
CHO dan -COOH ditetapkan sebagai nomor 1, untuk aldehid diikuti akhiran -al dan asam
karboksilat dengan akhiran -oat.

Tata nama untuk eter mengikuti format alkoksi alkana dimana rantai karbon yang lebih
pendek ditetapkan sebagai gugus alkoksi.

Tata nama untuk ester mengikuti format alkil alkanoat dimana rantai karbon yang terikat
dengan O ditetapkan sebagai alkil.

Untuk senyawa dengan lebih dari 1 gugus fungsi kita gunakan urutan prioritas berikut:

Gugus dengan prioritas tertinggi harus diberikan nomor serendah mungkin.

Untuk karbon asimetrik atau kiral perlu menuliskan konfigurasi absolutnya (R atau S).


Berikut contoh soal tata nama senyawa organik.

Berikan nama IUPAC yang tepat untuk senyawa berikut:

Jawaban
Pada karbon asimetrik nomor 6 diketahui bahwa konfigurasi stereokimianya adalah R,
sehingga nama IUPAC nya adalah (R)-6-etil-4,4-dimetil-3-nonanon.

Fungsionalisasi alkana dilakukan dengan mengkonversi alkana menjadi alkil halide. Fungsi
alkana mengandung 2 sisi dimana fungsionalisasi dapat dilakukan spesififk. Selain
itu,fungsionalisasi juga dilakukan pada senyawa-senyawa hidrokarbon lainnya seperti alkuna,
hidrokarbon aromatic, dan turunan benzene tersubstitusi.
 Tata nama senyawa kimia dibedakan menjadi tata nama IUPAC dan tata nama trivial.
Tata nama IUPAC penamaan senyawanya didasarkan pada kesepakatan internasional.
Sedangkan tata nama trivial penamaannya didasarkan pada penemu atau tempat
ditemukannya senyawa tersebut.
 Menurut jenisnya, tata nama senyawa kimia dibagi menjadi tata nama senyawa
organik dan tata nama senyawa anorganik. Tata nama senyawa organik didasarkan
pada atom karbon dan gugus-gugus fungsi dalam suatu senyawa, sedangkan tata nama
senyawa anorganik sebagian didasarkan pada komposisinya dan sebagian didasarkan
pada jenis atau sifatnya.

 Adapun perbedaan senyawa organik dan anorganik sebagai berikut:

No Semyawa Organik Senyawa Anorganik

1 Kebanyakan berasal dari Berasal dari sumber daya alam


makhluk hidup dan beberapa dari hasil mineral (bukan makhluk hidup)
sinteris
2 Senyawa organik lebih mudah terbakar, Tidak mudah terbakar
dan memberikan hasil akhir CO2, H2O,
dan hasil sampingan lainnya
3 Struktunya lebih rumit Struktur sederhana
4 Semua senyawa organik mengandung Tidak semua senyawa anorganik
usur karbon memiliki unsur karbon
5 Hanya dapat larut dalam pelarut organik Dapat larut dalam pelarut air atau
anorganik
6 CH4, C2H5OH, C2H6 dsb NaF, NaCI, NaBr, Nal dsb
7 Umumnya non-elektrolit Umumnya bersifat elektrolit
(konduktor listrik dalam larutananya)
8 Reaksi berlangsung lambat Reaksi berlangsung cepat
9 Titik didih dan titik lebur rendah Titik didih dan titik lebur tinggi
Secara umum Senyawa organik adalah golongan besar senyawa kimia yang molekulnya
mengandung karbon, kecuali (karbida, karbonat, dan oksida karbon). Studi mengenai
senyawaan organik disebut kimia organik. Di antara beberapa golongan senyawaan organik
adalah senyawa alifatik, rantai karbon yang dapat diubah gugus fungsinya, hidrokarbon
aromatik, senyawaan yang mengandung paling tidak satu cinci benzene, senyawa heterosiklik
yang mencakup atom-atom nonkarbon dalam struktur cincinnya, dan polimer, molekul rantai
panjang gugus berulang. Pembeda antara kimia organik dan anorganik adalah ada/tidaknya
ikatan karbon-hidrogen.
Kimia organik didefenisikan sebagai kimia dari senyawa yang datang dari benda hidup
sehingga timbul istilah organik. Suatu pengetahuan mengenai kimia organik tak dapat
diabaikan bagi kebanyakan ilmuwan. Misalnya, karena sistem kehidupan terutama terdiri dari
air dan senyawa organik, hampir semua bidang yang berurusan dengan tanaman, hewan, atau
mikroorganisme bergantung pada prinsip kimia organik

1. SIFAT-SIFAT SENYAWA ORGANIK

 Memiliki titik leleh dan titik didih yg relatif rendah.


 Bersifat non-polar sehingga kelarutannya rendah di dalam air dan tinggi di pelarut
non-polar.
 Mudah terbakar
 Tidak menghantarkan listrik karena tidak mengion.
 Reaksi kimianya berlangsung relatif lambat.
 Memiliki

2. MANFAAT SENYAWA ORGANIK


Dalam bidang pangan, senyawa organik berfungsi sebagai nutrisi dan sebagai bahan
tambahan makanan. Dalam kehidupan kita membutuhkan nutrisi untuk kesehatan kita, dan
dalam mekanan yang kita konsumsi itu terdapat sebagian besar senyawa organik yang
didalam tubuh kita dapat memberikan nutrisi. contohnya adalah lemak, lemak merupakan
senyawa organik yang biasa digunakan dalam pembuatan roti, kue, dan memberikan cita rasa.
Selain memberikan nutrisi senyawa organik juga berfungsi juga termasuk sebagai bahan
tambahan makanan contohnya adalah bahan pengawet seperti asam benzoate, asam
propionate, natrium sorbat. Sebagai bahan pewarna contohnya annatto, kurkumin, karoten.
Sebagai pemanis contohnya fruktosa, sakarin dan masih banyak lagi bahan tambahan
makanan yang diperoleh dari senyawa organik. Dalam bidang kesehatan, karena obat-obatan
yang dibuat tidak lepas dengan unsur-unsur dari senyawa organik. Misalnya adalah
paracetamol, aspirin, kloroform, daun sirih, dan masih banyak lagi. Bidang pertanian,
senyawa organik juga bisa digunakan sebagai pembasmi hama tamanan (pestisida). Di
antaranya adalah klorotaronil, klofiripos, dan ametrin.
Senyawa organik juga dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat kelarutannya dalam sejumlah
pelarut dan larutan tertentu. Senyawa ini dikatakan larut apabila 0,1gram padatan atau 0,2 ml
cairan dapat larut dalam 3 ml pelarut. Secara umum senyawa organik dapat diklasifikasikan
berdasarkan kelarutan dalam pelarut organik. Senyawa polar akanlarut dalam senyawa polar
dan senyawa nonpolar akan larut dalam senyawa nonpolar. Dalam kelarutan senyawa
organik dengan suatu larutan dapat memberikan informasi tentang klasifikasi larutan
yang bersifat asam dan larutan yang bersifat basa. Dari sifat kelarutan suatu senyawa dapat
diklasifikasikan kedalam suatu senyawa polar dan nonpolar.

B. POLIMER
Polimer adalah sebuah molekul panjang yang mengandung rantai-rantai atom yang dipadukan
melalui ikatan kovalen yang terbentuk melalui proses polimerisasi. Pada umumnya polimer
dikenal sebagai materi yang bersifat non-konduktif atau isolator.
Kemajuan dalam riset polimer telah menemukan berbagai polimer yang bersifat konduktif
maupun semikonduktif. Salah satu cara untuk membuat polimer menjadi konduktif adalah
dengan menambahkan karbon aktif sebagai dopping, sehingga terbentuk bahan komposit
polimer-karbon. Komposit polimer-karbon yang terbentuk mempunyai karakteristik resistansi
yang berubah apabila terkena gas karena mampu mengikat molekul-molekul gas yang
dideteksinya sehingga mempengaruhi sifat konduktifitasnya. Karena sifat inilah komposit
polimer bisa dijadikan sebagai bahan sensor gas.
Kata polimer berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu Poly dan meros.
Poly artinya banyak sedangkan Meros berarti unit atau bagian. Polimer merupakan senyawa
yang besar yang terbentuk dari hasil penggabungan sejumlah (banyak) unit-unit molekul
yang kecil. Unit molekul kecil pembentuk senyawa ini disebut monomer. Ini artinya senyawa
polimer terdiri dari banyak monomer.
Polimer merupakan senyawa-senyawa yang tersusun dari molekul sangat besar yang
terbentuk oleh penggabungan berulang dari banyak molekul kecil. Molekul yang kecil
disebut monomer, dapat terdiri dari satu jenis maupun beberapa jenis.
Polimer adalah sebuah molekul panjang yang mengandung rantai-rantai atom yang dipadukan
melalui ikatan kovalen yang terbentuk melalui proses polimerisasi dimana molekul monomer
bereaksi bersama-sama secara kimiawi untuk membentuk suatu rantai linier atau jaringan tiga
dimensi dari rantai polimer.
Polimer didefinisikan sebagai makro molekul yang dibangun oleh pengulangan kesatuan
kimia yang kecil dan sederhana yang setara dengan monomer, yaitu bahan pembuat polimer.
Akibatnya, molekul-molekul polimer umumnya mempunyai massa molekul yang sangat
besar. Hal inilah yang menyebabkan polimer memperlihatkan sifat sangat berbeda dari
molekul-molekul biasa meskipun susunan molekulnya sama.
Adapun pengertian polimer secara umum, adalah sebuah molekul Panjang yg mengandung
rantai-rantai atom yg dipadukan melalui ikatan kovalen yg terbentuk melalui proses
polimerisasi dimana molekul monomer bereaksi Bersama-sama secara kimiawi untuk
membentuk suatu rantai linier atau jaringan tiga dimensi dari rantai polimer. Polimer juga
dapat didefenisikan sebagai senyawa molekul besar yg terbentuk berupa rantai atau jaringan
yg tersusun dari ribuan hingga jutaan unit pembangun yg berulang, Adapun unit kecil
berulang yg membangun polimer disebut monomer. Akibat, molekul-molekul polimer
umumnya memiliki massa molekul yg sangat besar yg menyebabkan polimer
memperlihatkan sifat sangat bebeda dari molekul-molekul biasa meskipun susunan
molekulnya sama. Contoh polipropilena (PP) adalah polimer yg tersusun dari monomer
propena.
POLIMER DAPAT DI KLASIFIKASIKAN MENJADI 7, YAITU SEBAGAI
BERIKUT:
1. Berdasarkan sumbernya
2. Berdasarkan proses pembentukannya
3. Berdasarkan monomer penyusunnya
4. Berdasarkan susunan dari monomer-monomer dan kopolimer
5. Berdasarkan reaksi pembentukannya
6. Berdasarkan bentuk susunan rantainya
7. Berdasarkan ketahanan terhadap panas (termal)
Polimer didefinisikan sebagai makro molekul yang dibangun oleh pengulangan kesatuan
kimia yang kecil dan sederhana yang setara dengan monomer, yaitu bahan pembuat polimer.
Akibatnya, molekul-molekul polimer umumnya mempunyai massa molekul yang sangat
besar. Hal inilah yang menyebabkan polimer memperlihatkan sifat sangat berbeda dari
molekul-molekul biasa meskipun susunan molekulnya sama.
Pada umumnya polimer dikenal sebagai materi yang bersifat non-konduktif atau isolator.
Kemajuan dalam riset polimer telah menemukan berbagai polimer yang bersifat konduktif
maupun semikonduktif. Pemakaian polimer sebagai bahan sensor dipilih jenis polimer yang
bersifat konduktif agar memenuhi sejumlah kriteria yang dituntut oleh suatu sensor. Salah
satunya adalah bahwa polimer itu harus mampu mengikat molekul-molekul yang
dideteksinya sehingga mempengaruhi sifat konduktifitasnya.
Terminologi polimer digunakan untuk menerangkan senyawa-senyawa yang memiliki berat
molekul relatif besar (dengan orde 104) dan dibentuk dari serangkaian monomer-monomer
kecil dan sederhana. Contoh polimer sederhana adalah polietena yang terdiri atas unit-unit
ulang etena. Polietena dibentuk dari reaksi polimerisasi yang terjadi pada molekul-molekul
etena. Etena kemudian disebut sebagai monomer, prekursor dari polietena.
Kebanyakan polimer adalah senyawa organik, dan tersusun atas molekul hidrokarbon.
Meskipun demikian, polimer anorganik dan komposit juga banyak dikembangkan. Molekul
hidrokarbon penyusun polimer organik dapat berikatan tunggal, rangkap dua maupun
rangkap tiga. Hidrokarbon jenuh adalah hidrokarbon yang semua ikatannya tunggal, artinya
jumlah atom-atomnya maksimum (atau jenuh). Salah satu contohnya adalah senyawa parafin,
CnH2n+2. Sebagai kebalikannya, adalah hidrokarbon tak jenuh yang mengandung ikatan
rangkap dua maupun rangkap tiga.

KEGUNAAN POLIMER DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI


Kegunaan polimer adalah untuk memudahkan segala aktivitas kehidupan kita sehari-hari.
Kegunaan ini dibedakan berdasar jenis polimer itu sendiri, baik itu polimer plastik dan
polimer karet maupun serat sintetis.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak barang-barang yang terbuat dari polimer sintetis mulai
dari kantong plastik untuk belanja, plastik pembungkus makanan dan minuman, kemasan
plastik, alat-alat listrik, alat-alat rumah tangga, dan alat-alat elektronik. Setiap kita belanja
dalam jumlah kecil, misalnya diwarung, kita akan selalu mendapatkan pembungkus untuk
membawa belanjaan kita yang berupa plastik atau kantong plastik (keresek).
JENIS-JENIS POLIMER
Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis polimer, yang terdiri atas:

1. Berdasarkan Asalnya :

Berdasarkan asalnya, polimer dapat dikategorikan menjadi tiga jenis, yaitu:

 Polimer Alam, yaitu polimer yang secara alami tersedia di alam.

Contoh :   karet, selulosa, protein dan amilum. Biasanya polimer ini terbentuk dari proses
kondensasi.

 Polimer Semisintetis, yaitu polimer yang diperoleh dari hasil modifikasi polimer alam
dan bahan kimia.

Contoh :  selulosa asetat, yang merupakan turunan dari selulosa yang terbentuk dari asetilasi
selulosa dan digunakan untuk membuat kaca film.

 Polimer Sintetis, yaitu polimer yang dibuat oleh manusia dan sering ditemukan pada
kehidupan sehari-hari.

Contoh :  serat, plastik dan karet buatan.  Polimer jenis ini biasanya terbentuk dari proses
polimerisasi adisi.

2. Berdasarkan Jenis monomernya :

Homopolimer atau disebut juga polimer Linear, yaitu polimer yang tersusun atas monomer
yang sama atau sejenis. Misalnya polivinil klorida adalah polimer adisi yang mengandung
monomer yang sama yaitu vinil klorida.

Kopolimer, yaitu polimer yang tersusun atas polimerisasi monomer yang berbeda jenis
membentuk suatu polimer. Contohnya, nilon 66 yang terbentuk dari polimerisasi adipat dan
heksametilendiamin.

3. Berdasarkan sifat terhadap pemanasan atau sifat kekenyalannya ( Gaya Intermokuler )


:

 Termoplastik, yaitu Polimer yang melunak bila dipanaskan dan dapat dibentuk


ulang. Termoplastik mempunyai gaya intermolekuler yang sedang. Polimer
termoplastik jika mempunyai struktur linier bertekstur keras, sedangkan jika
bercabang akan lunak. Pada saat dipanaskan, termoplasik akan menjadi lembut, dan
kembali mengeras saat didinginkan.
Proses melembur saat pemanasan dan pendinginan dapat diulangi beberapa kali sesuai
keinginan tanpa mengubah komposisi kimia polimer. Contoh : PE, PP, polivinil klorida
(PVC), teflon, dan polistirena.

 Termosetting, yaitu Polimer yang tidak melunak bila dipanaskan, sehingga tidak dapat


dibentuk ulang. Tidak seperti termoplastik, termoset dapat mengalami perubahan
komposisi kimia saat mengalami pemanasan. Jika dipanaskan, termoset akan
mengeras dan tidak bisa lembut seperti sedia kala.

Pengerasan saat pemanasan adalah karena ikatan silang yang membentuk jaringan polimer
tiga dimensi dan maka dari itu hanya bisa dipanaskan sekali. Sebagai contoh termoset adalah
kantung plastik kemasan, Bakelit, resin urea-formaldehida, dll.

 Elastomer, yaitu polimer yang dapat mulur jika ditarik, tapi akan kembali seperti
semula jika gaya tarik ditiadakan, mempunyai gaya tarik menarik paling lemah.
Bentuk elastomer adalah amorf, dengan derajat elastisitas sangat tinggi. Elastomer
mempunyai kekuatan untuk memanjang sepuluh kali lipat panjang semula dan
kembali lagi ke bentuk asal.

4. Berdasarkan Aplikasinya :

 Polimer komersial, yaitu polimer yang disintetis dengan biaya murah dan diproduksi
dalam jumlah banyak
 Polimer teknik, yaitu polimer yang memiliki sifat unggul dan harganya mahal
 Polimer dengan tujuan khusus, yaitu polimer yang memiliki sifat keunggulan dan
sengaja dibuat untuk kepentingan khusus.

5. Berdasarkan bentuk susunan rantainya :

 Polimer Linear, yaitu polimer yang tersusun dengan berulang, berkaitan satu sama
lain dan membentuk rantai polimer panjang. Sebagai contoh adalah polietena,
polivinil klorida, dsb. Polimer linier mempunyai titik leleh, kuat tarik dan densitas
yang tinggi.
 Polimer bercabang, yaitu polimer linier yang mempunyai cabang berbeda panjang
pada rantai utama. Karena adanya percabangan pada rantai utama, polimer jenis ini
mempunyai titik leleh, kuat tarik dan densitas yang rendah. Contoh polimer bercabang
adalah glikogen.
 Polimer jaringan tiga dimensiatau polimer rantai silang, yaitu Polimer jenis ini
merupakan polimer linier yang bergabung bersama membentuk jaringan tiga dimensi.
Sifatnya sangat keras, kaku, dan rapuh. Contoh polimer rantai silang adalah Bekelite,
resin urea formaldehida.
6. Berdasarkan Pembentukannya :

 Polimer Adisi, yaitu polimer yang terbentuk karena molekul monomer yang berikatan
rangkap bergabung dengan yang lain ( tidak menghasilkan suffing ).
 Polimer kondensasi, yaitu apabila monomernya bergabung dan membebaskan
molekul sederhana ( misalnya, air ).

7. Berdasarkan jumlah rantai karbonnya

 1 ~ 4 Gas (LPG, LNG)


 5 ~ 11 Cair (bensin)
 9 ~ 16 Cairan dengan viskositas rendah
 16 ~ 25 Cairan dengan viskositas tinggi (oli, gemuk)
 25 ~ 30 Padat (parafin, lilin)
 1000 ~ 3000 Plastik (polistiren, polietilen, dll)

C. BIO
 PENGRTIAN BIO

BIO Sering disebut sebagai profil, bio adalah istilah singkat dari biografi yang


digunakan untuk menggambarkan deskripsi singkat organisasi, perusahaan atau
perorangan. Menurut KBBI bio adalah: kehidupan; organisme yang hidup.
Contoh, “biologi biosfer”

Biografi singkat atau deskripsi orang sekarang ini telah memengaruhi industri
komputer tentang orang-orang terkemuka di bidang komputasi.

Biografi (atau hanya bio) adalah deskripsi rinci tentang kehidupan seseorang. Ini melibatkan
lebih dari sekadar fakta-fakta dasar seperti pendidikan, pekerjaan, hubungan, dan kematian,
tetapi juga menggambarkan pengalaman subjek tentang peristiwa-peristiwa kehidupan ini.
DAPTAR PUSTAKA
1. Rosnani Nasution , Marianne, Muhammad Bani: 14 desember 2022
https://www.google.co.id/books/edition/Kimia_Organik_Sintesis/PpDPDw
AAQBAJ?
hl=id&gbpv=1&dq=apa+yg+dimaksud+dengan+senyawa+organik&print
sec=frontcover
2. Ruka Yulia, S.Si., MT Salfauqi Nurman, M.Si: 14 desember 2022
https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/56231888/BAHAN_AJAR_KIMIA_OR
GANIK-libre.pdf?1522814554=&response-content-disposition=inline
%3B+filename
%3DBAHAN_AJAR_KIMIA_ORGANIK.pdf&Expires=1670913400&Signat
ure=NQuX2RRQlocsdar2w9B81QZc72bLBqOxwFGRvIYzAvVixUlQYWw
dsftCxlw6tFVhBzKPZM1knCrPWnmkUyCLc0qvxFrrEEk739DjlYuhGTy~T
8HHDs~t9dqBN6e91ZZ3NrKueiQRI2EFI2q4wl4MiBA4U4MNDBlIgUlFnY
YFTJAhtz6WWqhHWWvQEQIyIfv32eCyCLmAadw-
t1eLw8hGaVNLwROx9A0YOqH~ON0H8zAmbzSHPiGS8SNVn1ySE0aadR
PsQUamXB6prhY6-
no16qDrzAwt7PUdFow0Q213p9UOYIlyt6wNOdeKHViybBAg4TDm1LfKr
P~WxQKlEQpzZQ__&Key-Pair-Id=APKAJLOHF5GGSLRBV4ZA
3. Dr. Nasmi Herlina Sari, S.T., M.T
Suteja, S.T., M.T. : 14 desember 2022 https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=UeIhEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP1&dq=apa+itu+polimer&ot
s=Cr5ZmDS1BK&sig=8zn4mJL7y92yAx7jA0NyG310voI&redir_esc=y#v=o
nepage&q=apa%20itu%20polimer&f=false
4. Galuh Yuliani, M.Si.
https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/56008025/PEKI4423-M1-libre.pdf?
1520586984=&response-content-disposition=inline%3B+filename
%3DGambaran_Umum_tentang_Polimer.pdf&Expires=1671006773&Signatu
re=BELCAZ~ghvjngBeTs48k1etEE6SxbcI7d5MUxKWwEWBYlOluE8hurno
RV4ropgRKo9GwIo-Z~XEmejCUHXKmKBxC26SoZK7NG~lN9e-
V9kdcIQPMp~kbjfcbP38fixgUudU~Wcl5zq2aVRYSESsJz9CU1GpGvIBm9
9MELvnlITgL0LZ1FVSbDxn4f8QenAy~0AxXohV5zfW92dESnqURS-
8YmX~LUcXYpkGQxexb9ukcclOnUL0cgmEVTF-
yYeha9VZKSv7SEKK4cSxY5QUYQYYwxhHTuJSwHdFjCdiKXhyQw3Iirg
bqRNxZ2EOzh4At8S38Qf0Lq036R2OCHwcugg__&Key-Pair-
Id=APKAJLOHF5GGSLRBV4ZA
5. https://www.wardayacollege.com/belajar-kimia/kimia-organik/
pengenalan-kimia-organik/tata-nama-senyawa-organik/
6. file:///C:/Users/leeze/Downloads/5555-Article%20Text-18270-1-10-
20160323.pdf
7. https://www.google.com/search?
q=APA+ITU+BIO+&rlz=1C1UEAD_enID1033ID1033&ei=Jd-
ZY4uGCfTB3LUP3qKF-
A0&ved=0ahUKEwjLrLKpqvn7AhX0ILcAHV5RAd8Q4dUDCA4&oq=
APA+ITU+BIO+&gs_lcp=Cgxnd3Mtd2l6LXNlcnAQDDIFCAAQgAQyB
QgAEIAEMgUIABCABDIFCAAQgAQyBQgAEIAEMgUIABCABDIFC
AAQgAQyBQgAEIAEMgUIABCABDIHCAAQgAQQCjoKCAAQRxD
WBBCwA0oECEEYAEoECEYYAFDICVjICWC3M2gBcAB4AIABRog
BRpIBATGYAQCgAQHIAQjAAQE&sclient=gws-wiz-serp

Anda mungkin juga menyukai