Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SENYAWA KARBONIL

DOSEN PENGAMPU : apt. A. Barry Anggoro, M.Si.,

Disusun oleh :

1. Rizqika Aura Novelansa 1042211150


2. Sevy amelia 1042211159
3. Shafa Monica Lubnasari 1042211160
4. Syafa Kalista Putri 1042211171
5. Tiara Aulia Istiana 1042211173
6. Wiwin Setyaningsih 1042211179

PROGAM STUDI S1 FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG
2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah Ta’ala.
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “SENYAWA
KARBONIL” dapat kami selesaikan dengan baik. Tim penulis berharap makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca tentang senyawa
senyawa karbonil. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah
SWT karuniai kepada kami sehingga makalah ini dapat kami susun melalui beberapa
sumber yakni melalui kajian pustaka maupun melalui media internet.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah
ini. Kepada kedua orang tua kami yang telah memberikan banyak kontribusi bagi kami,
dosen pembimbing kami, Bapak apt. A. Barry Anggoro, M.Si., dan juga kepada teman-
teman seperjuangan yang membantu kami dalam berbagai hal. Harapan kami, informasi
dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada
yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna, karena
itu kami memohon kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan makalah kami
selanjutnya.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan,
atau pun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami
mohon maaf. Tim penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar
bisa membuat karya makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Semarang, 25 November 2022

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... 1


DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... 2
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 3
A. LATAR BELAKANG ............................................................................................................... 3
B. RUMUSAN MASALAH ........................................................................................................... 3
C. TUJUAN .................................................................................................................................... 3
D. MANFAAT ................................................................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 4
A. ASAM KARBOKSILAT .......................................................................................................... 4
B. ESTER ....................................................................................................................................... 6
C. ALDEHID .................................................................................................................................. 8
D. KETON ...................................................................................................................................... 9
BAB III PENUTUP ............................................................................................................................. 11
A. KESIMPULAN ....................................................................................................................... 11
B. SARAN ..................................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 12

2
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Senyawa karbonil adalah kelompok senyawa organic yang mengandung gugus
karbonil, gugus fungsional yang paling penting dalam kimia organik. Senyawa karbonil
ada di mana-mana. Sebagian besar senyawa-senyawa yang penting secara biologis, seperti
zat-zat farmasetis dan senyawa-senyawa sintetik yang kita gunakan sehari-hari mempunyai
gugus karbonil. Gugus fungsi yang akan dibahas pada kali ini adalah gugus karbonil. Gugus
karbonil tediri dari asam karboksilat, ester, aldehida, keton, alcohol, dan eter. Adanya
senyawa karbon yang mengikat atom lain menyebabkan terbentuknya gugus karbonil.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud gugus fungsi karbonil?
2. Apa saja yang termasuk gugus fungsi karbonil?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui dan memahami apa itu gugus fungsi karbonil
2. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk dalam gugus fungsi karbonil
D. MANFAAT
1. Agar mengetahui dan memahami apa itu gugus fungsi karbonil
2. Agar mengetahui apa saja yang termasuk dalam gugus fungsi karbonil

3
BAB II
PEMBAHASAN

Gugus Karbonil merupakan gugus terpenting dalam kimia organik. Hampir setiap
proses sintesis pada obat maupun bukan obat memanfaatkan gugus karbonil. Mekanisme-
mekanisme faali (misalnya mekanisme penglihatan) melibatkan reaksi gugus karbonil. Banyak
senyawa-senyawa alami/sintetik yang penting dalam kehidupan mengandung gugus karbonil.

Struktur gugus karbonil mempunyai ikatan rangkap karbon-oksigen pada gugus


karbonil, dalam beberapa hal sama dengan ikatan rangkap karbon-karbon pada alkena. Atom
karbon karbonil terhibridisasi sp2 dan membentuk tiga ikatan sigma. Elektron valensi yang ke
empat tetap tinggal dalam orbital p karbon dan mengadakan tumpang tindih (overlap) dengan
orbital p oksigen membentuk ikatan pi.

Senyawa karbonil adalah planar di sekitar ikatan rangkap dan mempunyai sudut ikatan
kira-kira 120°. Ikatan rangkap karbon-oksigen lebih pendek (1,22 A versus 1,43 A) dari pada
ikatan tunggak karbon-oksigen dan juga lebih kuat 175 kkal/mol versus 92 kkal/mol. Ikatan
rangkap karbon-oksigen terpolarisasi Cδ+— Oδ- karena elektronegativitas yang tinggi dari
oksigen relatif terhadap karbon. Oleh karenanya senyawa-senyawa karbonil mempunyai
momen dipol yang besar. Berikut ini merupakan contoh senywa karbonil :

A. ASAM KARBOKSILAT
Penamaan sistem IUPAC menggunakan nama alkana di mana akhiran –a diganti –
oat dan dengan menambahkan kata asam di depannya, untuk asam karboksilat
tersubstitusi dapat diberi nama menggunakan huruf yunani dengan kedudukan α yang
berdekatan dengan gugus karboksil. Terdapat nama umum yang lebih dikenal karena nama
tersebut sudah digunakan sebelum adanya IUPAC
Tabel berikut memuat beberapa nama IUPAC dan nama trivial asam karboksilat.

4
Penomoran substituen dimulai dari letak gugus karboksil.

Tidak mempunyai sistematika

O
H C asam formiat
OH

O
CH3 CH2 CH2 C
OH asam butirat

1. Sifat Fisika Dan Kimia


a. Sifat Fisika
 Wujud
Pada temperatur kamar, asam karboksilat yang bersuku rendah adalah zat cair
yang encer, suku tengah berupa zat cair yang kental, dan suku tinggi berupa zat
padat yang tidak larut dalam air.
 Titik didih dan titik leleh
Td dan Tl asam karboksilat relatif tinggi karena kuatnya tarik menarik
antarmolekul. Bahkan, lebih tinggi dari alkohol yang bersesuaian.
 Kelarutan
Asam karboksilat suku rendah dapat larut dalam air, tetapi asam karboksilat
suku yang lebih tinggi sukar larut air.
 Daya hantar listr
Asam karboksilat dapat terionisasi sebagian dalam air, sehingga termasuk
senyawa elektrolit lemah.
b. Sifat kimia
 Ikatan Kimia
Asam karboksilat mempunyai ikatan hidrogen sesamanya dan dapat berikatan
secara ikatan hidrogen dengan molekul air.

5
 Kepolaran
Asam karboksilat mempunyai gugus hidroksil yang bersifat polar sehingga
asam karboksilat bersifat polar.
 Kereaktifan
Kereaktifan asam karboksilat merupakan asam lemah dan makin lemah untuk
suku yang lebih tinggi.

2. Reaksi Asam Karboksilat


1. Reaksi dengan Basa (penyabunan)
R-COOH + NaOH → R-COONa + H2O
2. Reaksi esterifikasi
R-COOH + R’-OH → R-COOR’ + H2O
3. Reaksi dengan PCl5
R-COOH + PCl5 → R-CO-Cl + POCl3 + HCl
4. Reaksi dengan NH3
R-COOH + NH3 → R-CONH2 + H2O
5. Reaksi dengan Cl2
CH3-CH2-COOH + Cl2 → R-CHCl-COOH + HCl

B. ESTER
Rumus ester dapat ditulis sebagai RCOOR′ dan nama IUPAC ester adalah alkil
alkanoat. Nama gugus alkil berasal dari nama gugus R′ yang terikat pada atom O.
Sedangkan, nama alkanoat diambil dari nama gugus RCOO.

6
1. Tata Nama Ester
Ester memiliki nama IUPAC alkil alkanoat. Tata nama ester hampir sama
dengan tata nama asam karboksilat, tetapi nama asam diganti dengan nama alkil dari
R’ karena atom H dari gugus –OH diganti dengan gugus alkil.

Contoh:

Dari asam format (HCOOH)

• HCOOH-CH3 Metil format


• HCOOH-CH2CH3 Etil Format
• HCOOH-CH2CH2CH3 n-propil format

Dari asam asetat (CH3COOH)

• CH3COO-CH3 Metil asetat


• CH3COO-CH2CH3 Etil asetat

2. Tata Cara Pembuatan Ester


Ester memiliki nama IUPAC alkil alkanoat. Tata nama ester hampir sama
dengan tata nama asam karboksilat, tetapi nama asam diganti dengan nama alkil dari
R’ karena atom H dari gugus –OH diganti dengan gugus alkil.
Contoh:
Dari asam format (HCOOH)
• HCOOH-CH3 Metil format
• HCOOH-CH2CH3 Etil Format
• HCOOH-CH2CH2CH3 n-propil format
Dari asam asetat (CH3COOH)
• CH3COO-CH3 Metil asetat
• CH3COO-CH2CH3 Etil asetat

3. Reaksi Ester
• Ester mudah direduksi oleh gas hydrogen menjadi alcohol.
• Ester mudah terhidrolisis oleh air dalam suasana asam menjadi asam karboksilat
dan alcohol.
• Ester mudah terhidrolisis oleh basa kuat menjadi garam karboksilat dan alkohol.

7
C. ALDEHID
Aldehid merupakan salah satu kelompok senyawa karbon yang memiliki gugus
karbonil. gugus karbonil (C=O) tersebut terletak di ujung rantai karbon induk yang diakhiri
dengan atom hydrogen.

1. Nomenklatur Tata Nama Aldehida


Dalam sistem IUPAC, akhiran –ana pada alkana diganti dengan –anal atau a diganti
al Karbon karbonil dalam aldehida sederhana harus karbon 1 Substitusi seperti cabang
alkil dinamakan dengan awalan seperti biasanya.

2. Sifat Fisika Dan Kimia


a. Sifat Fisik
• Karena aldehid tidak mengandung hidrogen yang terikat pada oksigen, maka
tidak terjadi ikatan hidrogen seperti pada alkohol
• Aldehid adalah polar dan dapat membentuk gaya tarik menarik elektrostatik
yang relatif kuat antara molekulnya,
• bagian negatif dari sebuah molekul akan tertarik ke bagian negatif dari molekul
yang lainnya
• Oleh karena itu, titik didihnya intermediate antara senyawa polar dan non polar

b. Sifat Kimia
• Walaupun aldehid murni tak dapat membentuk ikatan hidrogen, senyawa-
senyawa ini dapat membentuk ikatan hidrogen dengan atom hidrogen dari air
atau alkohol.
• Karena adanya ikatan ini, kelarutan aldehid dalam air sejajar dengan alcohol.
• Aldehid suku rendah yang larut dalam air dan pelarut organik sedangkan > 4 C
tidak larut dalam air.

3. Contoh Aldehid
• Formaldehid: bentuk gas yang baunya sangat menyengat dan tidak enak
• Larutan formaldehid 40 % dalam air disebut formalin
• Asetaldehid: Cairan yang baunya menyengat dan tidak enak
• Formaldehid: bentuk gas yang baunya sangat menyengat dan tidak enak
• Larutan formaldehid 40 % dalam air disebut formalin
• Asetaldehid: Cairan yang baunya menyengat dan tidak enak
• Akrolein (propanal): cairan bau tajam dan menyengat

8
• Aldehida dengan atom karbon 8-12 baunya dalam larutan encer sangat
enak/wangi, banyak terdapat pada bunga

4. Reaksi Pada Aldehida


a. Oksidasi
• Larutan Fehling (campuran cupri sulfat, (Fehling A) kalium, natrium tetrat dan
basa kuat (Fehling B))
• Larutan fehling dicampur menimbulkan warna biru tua dari Cu+, jika
dipanaskan dan ditambah aldehid terjadi endapan Cu2O (jingga merah)
• Larutan Benedict`s (campuran cupri sulfat, natrium sitrat dan dinatrium
karbonat)
• Larutan Fehling (campuran cupri sulfat, (Fehling A) kalium, natrium tetrat dan
basa kuat (Fehling B))
• Larutan fehling dicampur menimbulkan warna biru tua dari Cu+, jika
dipanaskan dan ditambah aldehid terjadi endapan Cu2O (jingga merah)
• Larutan Benedict`s (campuran cupri sulfat, natrium sitrat dan dinatrium
karbonat) O RCH + 2Cu2+ + 5 -OH + Cu2O + 3H2O O RCO- Biru merah

b. Reduksi
Tergantung reduktor.
• Bila reduktornya lemah misalnya H2, katalisator Ni atau LiAlH4 dihasilkan
alcohol
• Bila reduktornya kuat misalnya Zn (Mg) dalam asam halida pekat akan
terbentuk alkana (reduksi Clemmensen)

c. Adisi
Suatu pereaksi juga dapat masuk ke dalam ikatan rangkap karbonil. Misalnya
pada senyawa karbonil dapat terjadi hidrogenasi. Adisi aldehid bisa terjadi karena
adanya air, alkohol, hidrogen sianida.
D. KETON

1. Tata Nama
Nama keton diturunkan dari alkana induknya, huruf akhir -a diubah menjadi -on. Bila
perlu digunakan nomor.

Sikloheksanon 2-pentanon 2,4-pentanadion

9
Nama Trivial

• Aldehida: diberi nama menurut nama trivial asam karboksilat induknya dengan
mengubah imbuhan asam –oat atau asam -at menjadi akhiran –aldehida.

• Keton: gugus alkil atau aril yang terikat pada karbonil dinamai, kemudian
ditambah kata keton. Kecuali: aseton.

• Posisi lain dalam molekul dirujuk dengan huruf Yunani.

2. Sifat Keton

Gugus karbonil:

• Satu atom C sp2 dan satu atom O yang dihubungkan dengan satu ikatan s dan satu
ikatan p.
• Ikatan-ikatan s pada bidang datar, ikatan p di atas dan di bawah bidang tersebut.
• Bersifat polar, elektron ikatan s dan (terutama) p tertarik ke O.
• O memiliki dua pasang elektron bebas.
• Sifat-sifat struktural di atas (kedataran, ikatan p, kepolaran, pasangan elektron
bebas) mempengaruhi sifat dan kereaktifan.

3. Struktur Elektronik Gugus Karbonil

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Gugus Karbonil merupakan gugus terpenting dalam kimia organik. Hampir setiap
proses sintesis pada obat maupun bukan obat memanfaatkan gugus karbonil. Mekanisme-
mekanisme faali (misalnya mekanisme penglihatan) melibatkan reaksi gugus karbonil.
Banyak senyawa-senyawa alami/sintetik yang penting dalam kehidupan mengandung
gugus karbonil.

Aldehida adalah setiap dari kelas senyawa organik, di mana atom karbon berbagi
ikatan ganda dengan atom oksigen, ikatan tunggal dengan atom hidrogen, dan ikatan
tunggal dengan atom lain atau kelompok atom (disebut R dalam rumus kimia umum dan
diagram struktur).

Keton adalah asam yang dibuat ketika tubuh Anda mulai menggunakan lemak,
bukan karbohidrat, untuk energi.

Asam karboksilat adalah golongan asam organik alifatik yang memiliki gugus
karboksil (biasa dilambangkan dengan -COOH).

Ester adalah suatu senyawa organik yang terbentuk melalui penggantian satu (atau
lebih) atom hidrogen pada gugus karboksil dengan suatu gugus organik (biasa
dilambangkan dengan R').

B. SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan sangat jauh dari
kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah dengan mengacu pada
sumber yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah diatas.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahU
KEwi-
udilkMz7AhU41XMBHfsVDyUQFnoECCUQAQ&url=https%3A%2F%2Fstatik.unesa.ac.id
%2Fprofileunesa_konten_statik%2Fuploads%2Fs1kimia%2Ffile%2Ff45383a2-dca3-448e-
8065-5b07b7f76243.ppt&usg=AOvVaw1DhKngMc0LCl4xtcBbzJn5

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&u
act=8&ved=2ahUKEwi-
udilkMz7AhU41XMBHfsVDyUQFnoECCsQAQ&url=https%3A%2F%2Fsimdos.unud.ac.id
%2Fuploads%2Ffile_pendidikan_1_dir%2F8d8df92e6182a23c55826d96fe354e65.pdf&usg=
AOvVaw2qU0lUVFTe3LFeLwpt84Rz

https://onlinelearning.uhamka.ac.id/pluginfile.php/582300/mod_resource/content/1/1.
%20Materi%20Aldehid%20dan%20Keton.pdf

12

Anda mungkin juga menyukai