Anda di halaman 1dari 5

5/16/2018 AnalisisGayaPadaRangkaBatang-slidepdf.

com

Contoh Soal 1, Menghitung Reaksi Perletakan pada


Tumpuan Sendi dan Rol

P1 = 12 T
P2 = 16 T
q = 13 T/m
α = 14 

ΣMA=0 
(RAH x 0) + (RAV x 0) + (P1 sin α) (3) + ((6.5+2.5)/2) x q x 7.25 +(P2) (11.5) – (13.5)
(RBV) =0
(12 sin 14)(3)+ (4.5 x 13 x 7.25) +(16 x 11.5) = 13.5 RBV
8.71 + 424.125 + 184 = 13.5 RBV

RBV= 45,69 T
ΣMB=0 
(RBV x 0) – (P2 x2) – ((6.5+2.5)/2) x q x 6.25 –  (P1 sin α) (10.5) + (13.5) (RAV) = 0  
- (16 x 2) – (4.5 x 13 x 6.25) – (12 sin 14) (10.5) = – 13.5 RAV
- 32  – 365.25  – 30.4821 = – 13.5 RAV
RAV = 31.71 T

ΣH = 0 
RAH + P1 cos α = 0 
12 cos 14 = -RAH
RAH = -11.64 T

Check 
ΣV = 0 
P1 sin α + ((6.5+2.5)/2) x q + P2 – RAV – RBV = 0
12 sin 14 + (4.5 x 13) + 16 – 31.71 – 45.69 = 0
2.9 + 58.5 + 16 – 31.71 – 45.69 = 0
0=0 ok!

Apabila ada gaya yang miring, maka gaya tersebut memiliki gaya horizontal dan vertikal
secara bersamaan. Gaya dari P1 dengan kemiringan α, jika diuraikan akan menjadi gaya P1
sin α (gaya vertikal), dan P1 cos α (gaya horizontal). 

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-gaya-pada-rangka-batang 1/5
5/16/2018 AnalisisGayaPadaRangkaBatang-slidepdf.com

Beban merata berbentuk trapesium diatas perlu diketahui luas dari trapesium itu sendiri dan
titik tengahnya. Tinggi dari beban trapesium adalah q

Analisis Gaya Pada Rangka Batang/Truss, Metode


Titik Buhul
Pada postingan kali ini saya akan membahas perhitungan gaya pada rangka batang/truss.
Prinsipnya masih sama dengan yang kemarin, masih menggunakan perhitungan reaksi
perletakkan. Struktur rangka batang itu terdiri dari batang-batang (kalau bukan terdiri dari
batang-batang, ngapain saya nulis ini ). Untuk penampakannya silahkan lihat gambar di
bawah, kalau tidak kuat silahkan lambaikan tangan ke kamera

Menurut buku, stabilitas rangka batang dapat ditinjau dari stabilitas luar, yaitu reaksi
perletakan tidak boleh bertemu di satu titik. Selain dari stabilitas luar, ada juga stabilitas
dalam, yaitu rangka batang harus tersusun dari pola-pola segitiga. Struktur ada yang statis
tertentu dan statis tak tentu, yang akan dibahas disini adalah struktur statis tertentu.

Syarat dari struktur statis tertentu adalah jumlah gaya pada tumpuan struktur = 3. Seperti
gambar diatas ada satu tumpuan sendi dan satu tumpuan rol. Tumpuan sendi mempunyai dua
gaya, yaitu gaya horizontal dan vertikal (maksudnya yang sejajar dan tegak lurus), sedangkan

tumpuan
sehingga rol memiliki
struktur satu gaya,syarat
ini memenuhi yaitu gaya vertikal.
struktur statis Maka jika dijumlahkan ada tiga gaya,
tertentu.

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-gaya-pada-rangka-batang 2/5
5/16/2018 AnalisisGayaPadaRangkaBatang-slidepdf.com

Cara menghitung gaya pada batang, ada dua metode yang dikenal saat ini, dan mungkin akan
menjadi tiga, doakan saja saya menemukan metode yang ketiga . Dua metode tersebut
adalah metode titik buhul, dan metode ritter. Sebagai contoh saya akan gunakan metode titik 
buhul. Metode titik buhul cukup sederhana, namun butuh ketelitian. Penyelesaiannya dimulai
dengan menghitung reaksi perletakan. Lalu menghitung gaya vertikal dan horizontal dengan
 persamaan ΣV=0 dan ΣH=0. 

Langkah pertama adalah tentukan sudut antar batang, dan berikan nama pada tiap titik buhul
dan tiap batang, ini untuk memudahkan perhitungan supaya tidak membingungkan.
Penamaan bebas, terserah, mau dikasih nama Samsudin juga bebas, asal nantinya dimengerti.

Langkah kedua adalah hitung reaksi perletakannya. Sudah bisa kan? Kalau belum tahu lihat
postingan sebelumnya. Pada contoh ini gaya yang diberikan tepat di tengah sebesar 20 kN,
maka beban ini akan didistribusikan ke tumpuan masing-masing sebesar 10 kN. Sehingga
RAV= 10 kN dan RBV = 10 kN, sedangkan RAH=0, karena tidak ada beban horizontal.

Langkah berikutnya adalah menghitung gaya pada batang di setiap titik buhul.
Pertama kita akan menghitung gaya pada batang di buhul A

ΣV=0 
RAV + F1 sin 45 = 0
10 = – F1 sin 45
- F1 = 10/ sin 45
F1 = -14.14 kN

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-gaya-pada-rangka-batang 3/5
5/16/2018 AnalisisGayaPadaRangkaBatang-slidepdf.com

ΣH=0 
RAH + F2 + F1 cos 45 = 0
0 +F2 = -F1 cos 45
F2= -(-14.14 cos 45) F2= 10 kN

Selanjutnya di buhul B. oh iya,, setiap tanda arah pada batang menjauhi titik buhul.

ΣV=0 
F3=0

ΣH=0 
F2-F4 = 0
F2 = F4
F4 = 10 kN

Buhul C

ΣV=0 
-20 – F3 – F1 sin 45 – F5 sin 45 = 0
-20 – 0 – (-14.14 sin 45) = F5 sin 45
-20 – 0 + 10 = F5 sin 45
F5 = -10/sin 45
F5 = -14.14 kN

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-gaya-pada-rangka-batang 4/5
5/16/2018 AnalisisGayaPadaRangkaBatang-slidepdf.com

ΣH=0 (dicek, bener nggak hitungan diatas) 


- F1 cos 45 + F5 cos 45 = 0
-10 + 10 = 0 (bener kan..)

Buhul D, (nggak usah dihitung lah ya, udah bener ini kok..)

Nah, sudah selesai. Jadi hasilnya adalah:


F1= -14.14 kN
F2= 10 kN
F3= 0 kN
F4= 10 kN
F5= -14.14 kN
*)tanda minus menunjukkan batang tersebut dalam kondisi tekan, dan tanda plus dalam
kondisi tarik.
bisa digambarkan seperti ini:

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-gaya-pada-rangka-batang 5/5

Anda mungkin juga menyukai