Anda di halaman 1dari 32

MENYUSUN GAYA

Oleh : Purwita Sari Rebia (K1515053)


TUJUAN PEMBELAJARAN

Siswa dapat menentukan besar dan


arah Resultan dari beberapa gaya
dengan cara grafis.
Menyusun Gaya
Menyusun atau menjumlahkan gaya dimaksudkan untuk menentukan
resultan (R).

Dua buah gaya atau lebih dapat digabung menjadi satu gaya pengganti
yang disebut resultan (R).
MENYUSUN GAYA

CARA GRAFIS CARA ANALITIS


(Cara Lukisan) (Cara Hitungan)
MENYUSUN GAYA DENGAN CARA GRAFIS
Dalam menyusun gaya secara grafis atau lukisan harus menggunakan
SKALA GAYA dan MENGGAMBARKANNYA DENGAN BENAR. Kesalahan
menggambar akan mempengaruhi hasil yang sebenarnya
SKALA
Skala adalah perbandingan antara jarak pada gambar dengan jarak
yang sebenarnya.

Misalkan : Pada gambar ditulis skala 1:100 artinya setiap 1 cm pada


gambar mewakili 100 cm pada jarak sebenarnya atau setiap 1 cm
mewakili 1 meter pada jarak sebenarnya
Contoh:
Skala 1:5

1. 10 KN
2. 25 KN
3. 50 KN

Skala 1:3
1. 9 KN
2. 12 KN
3. 18 KN
R = 12 KN
X = 4,333 M
Langkah-langkah Menyusun Gaya
1. Tentukan Skala Gaya dan Skala Jarak
2. Gambarlah gaya P1, P2 dan P3
3. Tentukan letak titik kutub, titik kutub letaknya sembarang, yang penting garis yang
terbentuk dapat dipindahkan dalam polygon gaya.
4. Lukis garus 1 pada kutub dan lukis garis I sejajar dengan garis 1
5. Lukis garis 2 dan lukis garis II sejajar garis 2
6. Lukis garis 3 dan lukis garis III sejajar garis 3
7. Lukis garis 4 dan lukis garis IV sejajar garis 4
8. Titik potong garis I dan IV merupakan letak resultan yang dicari, sedang besarnya
resultan dan arahnya dapat diukur dan dilihat pada lukisan kutub
Menyusun Gaya dengan cara Analitis
Secara analitis, resultan R untuk beberapa gaya
sejajar diperoleh dengan menjumlahkan seluruh
komponen gaya P1, P2, P3, ….. Dengan
memperhatikan tanda positif (+) dan negative (-).
R = P1 + P2 + P3 +….
Untuk menentukan letak garis kerja resultan R dilakukan dengan cara
terlebih dahulu menentukan posisi masing-masing gaya dari suatu garis
sembarang sejajar dengan gaya-gaya tersebut. Selanjutnya letak garis
kerja resultan R ditentukan dengan persamaan:
R . X = Pi x ai
X = (Pi x ai) / R

X = letak garis kerja resultan R dari garis pangkal sembarang


ai = jarak gaya Pi dari garis pangkal sembarang
Contoh:
P1 = 4 KN, a1 = 8 m
P2 = 5 KN, a2 = 4 m
P3 = 3 KN, a3 = 0 m (Posisi gaya P3 Sebagai garis pangkal)
P2
P1 P3

a2
a1
Penyelesaian
• Besarnya Resultan Gaya R
R = P1 + P2 + P3
=4+5+3
= 12 KN
Letak Garis Kerja Resultan: 𝑃𝑖 𝑥 𝑎𝑖
𝑥=
𝑅
𝑃𝑖 𝑥 𝑎1 + 𝑃2 𝑥 𝑎2 + (𝑃3 𝑥 𝑎3)
𝑥=
𝑅
4 𝑥 8 + 5 𝑥 4 + (3 𝑥 0)
𝑥=
12
32 + 20 + 0
𝑥=
12
52
𝑥=
12
𝑥 = 4,333 𝑚
Perletakan/Tumpuan
Fungsi dari perletakan/tumpuan adalah sebagai pendukung
dan akan meneruskan gaya-gaya dan struktur yang
didukungnya ke struktur linnya atau ke tanah.
TUMPUAN

TUMPUAN ROL TUMPUAN SENDI TUMPUAN JEPIT


Tumpuan Rol
Simbol Tumpuan Rol

Roller
Bidang Gelincir
Contoh Perletakan Rol
Tumpuan rol mempunyai sifat hanya dapat menahan gaya pada
arah tehak lurus bidang gelincir. Sehingga, tumpuan rol hanya memiliki
satu reaksi, yaitu reaksi pada arah tegak lurus bidang gelincir rol.

Tumpuan rol tidak dapat menahan momen, sehingga akan


terdapat rotasi pada tumpuan rol.
Tumpuan Sendi
Simbol Tumpuan Sendi
Contoh Perletakkan Sendi
Tumpuan sendi bersifat dapat menahan gaya-
gaya pada arah horizontal maupun vertical (reaksi
arah sumbu X dan sumbu Y).

Tumpuan rol tidak dapat menahan momen,


sehingga akan terdapat rotasi pada tumpuan rol.
Tumpuan Jepit
Simbol tumpuan jepit
Contoh perletakan jepit
Tumpuan Jepit
Tumpuan jepit sama sekali tidak dapat bergerak ataupun
berputar. Pada struktur 2D, tumpuan jepit dapat menahan
gaya pada arah sumbu X, sumbu Y, serta dapat menahan
momen.

Pada struktur 3D tumpuan jepit dapat menahan gaya-


gaya pada arah sumbu X, sumbu Y, dan sumbu Z, dan dapat
menahan momen dengan sumbu putar X, Y dan Z. sehingga
pada tumpuan jepit 3D akan terdapat enam reaksi tumpuan
4.2 Keseimbangan Gaya yang Tidak Konkuren
4.2.1 Keseimbangan Sebuah Gaya Aksi dengan Dua Gaya Reaksi

Peristiwa ini antara lain terjadi pada konstruksi balok


sederhana yang dibebani oleh beban terpusat atau beban
lainnya, baik satu buah gaya maupun lebih.
Contoh sebuah gaya P (aksi) bekerja pada balok AB
direaksi oleh gaya yang bekerja melalui titik A dan B.

Untuk menyusun gaya aksi dan reaksi menjadi


seimbang dapat dilakukan secara grafis ataupun analitis
Langkah Menyusun gaya aksi dan reaksi dengan
Cara Grafis

1. lukis garis P dengan skala tertentu


2. Tentukan letak titik kutub O
3. Tarik garis 1 melalui ujung P dan titik O
4. Pindahkan garis satu ini pada garis kerja gaya P dan garis
kerja gaya reaksi di A (sebut garis ini garis I)
5. Tarik garis 2 melalui ujung P dan titik O
Lanjutan…
6. Pindahkan garis 2 ini melalui garis kerja P dan garis kerja reaksi di B
(sebut garis ini garis II).
7. Hubungkan titik potong antara garis I dan garis reaksi di A dengan
garis II dan garis reaksi di B (sebut garis ini garis S)
8. Pindahkan garis S ini pada lukisan kutub melalui titik O (sebut garis
ini garis S).
9. Jarak antara pangkal gaya P sampai titik potong garis S adalah
besarnya reaksi di A (RA) yang arahnya ke atas dan jarak antara titik
potong garis S dengan ujung gaya P adalah besarnya gaya reaksi di B
(RB) yang arahnya ke atas.
10. Dengan demikian diperoleh gaya yang seimbang antara aksi (P) dan
reaksi (RA dan RB)

Anda mungkin juga menyukai