(SIMPLE BEAM)
A
A
Translasi
) Rotasi
) Rotasi
RH
RV
RV
RV
Catatan:
Sifat-sifat tumpuan rol (dg bidang gelincir horisontal):
- Tidak bertlansasi (tidak bergeser) dalam arah y
mampu menahan reaksi arah y (vertikal) RY
- Dapat bertlansasi (bergeser) dalam arah x
tidak menahan reaksi arah x (horisontal) RX = 0
- Dapat berputar (berotasi)
tidak dapat menahan momen, jadi di tempat tsb. MB = 0
- Pada tumpuan sendi timbul satu reaksi: RY
R
RV
RV
RV
A
L
Akibat beban yang bekerja pada balok sederhana akan timbul reaksi
tumpuan:
RAX dan RAY
- 2 reaksi pada tumpuan sendi:
- 1 reaksi pada tumpuan rol:
RBY
Jadi pada sistim ini terdapat 3 (tiga) unknown (variabel tak diketahui)!
Dalam persyaratan keseimbangan statik, tersedia 3 persamaan:
Fx = 0
Fy = 0
Mz = 0
Jadi: Balok sederhana termasuk sistim statis tertentu dan reaksi-reaksinya
dapat dihitung dengan menggunakan 3 persamaan keseimbangan tsb.
5 kN
)60
0,3 m
0,5 m
0,4 m
1,2 m
3 kN
)60
0,5 m
0,3 m
0,4 m
1,2 m
5 kN
3 kN
A
RAH
)60
B
RAV
C
0,5 m
0,3 m
0,4 m
RDV
1,2 m
Jurusan Teknik Sipil
Program S1
03A - 09
3 kN
RAH
)60
B
RAV
0,3 m
C
0,5 m
1,2 m
0,4 m
RDV
Beban PC = 5 kN membentuk
sudut 60, diuraikan terlebih
dahulu menjadi komponen
vertikal & horisontalnya
PCH = 5 . Cos 60= 2,5 kN
PCV = 5 . Sin 60 = 4,33 kN
Karena satu-satunya tumpuan pada batang tersebut yg dapat menahan gaya horisontal hanya tumpuan sendi di A, maka beban horisontal PCH = 2,5 kN akan ditumpu oleh sendi A.
Dari Persm. FX = 0 RAH PCH = 0 RAH 2,5 = 0
Jadi: RAH = 2,5 kN
hasil hitungan positif, berarti asumsi arah
reaksi pd gambar di atas sdh benar.
3 kN
RAH A
)60
B
RAV
0,3 m
C
0,5 m
0,4 m
RDV
1,2 m
A
C
RAV
0,4 L
0,6 L
Z+
RBV
Y+
Penjelasan terinci
diberikan dalam kuliah
3 unknown,
Str. Statis
Tertentu!
RAH
Z+
C
RAV
RBV
Y+
A
C
RAV
0,4 L
0,6 L
Z+
RBV
Y+
FH = 0 RAH + 0 = 0 RAH = 0
MB = 0 RAV L + RAH 0 P 0,4L + RBV 0 = 0 RAV = 0,4 P
Hasil bernilai positif asumsi arah reaksi sudah benar!
I BM
A
C
SF
x
RAV = 0,4P
NF
X+
RBV
Agar tetap seimbang, maka pd pot. Harus ada gayagaya dalam. Asumsi: nilainya positif (+).
Y+
x
RAV = 0,4P
P
NF
X+
Z+
RBV
Y+
FH = 0
NFI = 0
FV = 0
SFI RAV = 0
SFI 0,4.P = 0
M = 0
BMI RAV . x = 0
BMI (0,4.P) . x = 0 BMI = + 0,4.P.x (Positif)
NF
C
SF
x
RAV = 0,4P
X+
Z+
RBV
Y+
Posisi
x = 0 (titik A)
x = 0,6.L
umum,
Ket.
sembrg.x
Gaya dalam:
NF
NFA = 0
NFC,ki = 0
NFx = 0
SF
SFA = + 0,4 P
SFC,ki = + 0,4P
BM
BMA = 0
Nol
Pos., linier
dlm x
II BM
B
NF
A
x
RAV = 0,4P
Y+ FH = 0
X+
Z+
SF
II
RBV
NFII = 0
dg.: 0,6 x L
FV = 0
SFII RAV + P = 0
SFII 0,4.P + P = 0
M = 0
II BM
B
NF
A
C
X+
Z+
SF
RAV = 0,4P
RBV
II
Y+
Posisi
x = 0,6L (Cka)
x = L (ttk B)
umum,
Ket.
sembrg.x
Gaya dalam:
NF
NFC,ka = 0
NFB = 0
NFx = 0
SF
SFC,ka = 0,6.P
SFB= 0,6.P
BM
BMC,ka = + 0,24.PL
BMB = 0
BMx = + 0,6P.(L-x)
Nol
RAH
A
C
RAV
0,4 L
0,6 L
Z+
RBV
Y+
DIAGRAM GAYA NORMAL (NORMAL FORCE DIAGRAM, NFD)
Satuan !!!
NF = 0 [kN]
10
RAH
A
C
RAV
0,4 L
0,6 L
Z+
RBV
Y+
DIAGRAM GAYA GESER (SHEAR FORCE DIAGRAM, SFD)
0,4P [kN]
(+)
(-)
0,6P [kN]
RAH
A
C
RAV
0,4 L
0,6 L
Z+
RBV
Y+
DIAGRAM MOMEN LENTUR (BENDING MOMEN, BMD)
11
A
C
RAV
Z+
RBV
Y+
Penjelasan terinci
diberikan dalam kuliah
q
RAH
RAV
Z+
RBV
L
Y+
Penjelasan terinci
diberikan dalam kuliah
12
q
B
RAH A
RAV
Z+
RBV
L
Y+
Penjelasan terinci
diberikan dalam kuliah
RAH
RAV
Z+
RBV
L
Y+
Penjelasan terinci
diberikan dalam kuliah
13
q
RAH
RAV
Z+
RBV
L
Y+
Penjelasan terinci
diberikan dalam kuliah
RAH
RAV
RBV
L
Y+
Z+
Penjelasan terinci
diberikan dalam kuliah
14
RAH
RAV
RBV
L
Y+
Z+
Penjelasan terinci
diberikan dalam kuliah
Cara Penyelesaian:
Struktur dapat dianalisis secara terpisah untuk tiap jenis beban,
selanjutnya hasil akhir dapat diperoleh dg menjumlahkan efek
dari masing2 beban tersebut (prinsip SUPERPOSISI).
15