Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS RESIKO DAN

KEANDALAN
Shania Indira Putri (5020201015)

Danta Darshanta Fiantara (5020201045) 

Firman Wijaya (5020201087)

Angelina Yuithiara (5020201088)

Gefira Azzahra (50202010107)

Rahmat Subhan (5998221006)

Dyti Nourra Mahya (5998221008)

ALPINE SKI HOUSE


OUTLINE
❖ Konsep Dasar Tumpuan

❖ Gaya Lintang (Shear Force Diagram)

❖ Gaya Normal (Normal Forces Diagram)

❖ Momen (Bending Moment Diagram)

❖ Konstruksi Balok Sederhana

❖ Langkah / proses pengerjaan

❖ Hasil

❖ Kesimpulan

❖ Referensi

ALPINE SKI HOUSE


KONSEP DASAR
TUMPUAN

Tumpuan merupakan tempat


perletakan kontruksi untuk
dukungan bagi kontruksi dalam
meneruskan gaya-gaya yang
bekerja menuju pondasi. Dalam
ilmu mekanika rekayasa dikenal
3 jenis tumpuan yaitu tumpuan
sendi, rol dan jepit.

ALPINE SKI HOUSE 3


JENIS-JENIS TUMPUAN

Tumpuan sendi dapat menahan gaya vertikal dan horizontal atau


dengan kata lain terdapat 2 buah variabel yang akan diselesaikan (Rv
dan Rh).Tumpuan sendi ini tidak dapat menahan momen

Tumpuan rol adalah tumpuan yang dapat bergeser ke arah horizontal


sehingga tumpuan ini tidak dapat menahan gaya horizontal serta hanya
mampu memberikan reaksi arah vertikal, artinya tumpuan hanya dapat
menahan gaya vertikalnya saja, sehingga hanya terdapat 1 buah variabel
yang akan diselesaikan (Rv saja).

Tumpuan jepit dapat memberikan reaksi atau tahan terhadap gaya


horizontal, vertikal dan bahkan mampu memberikan reaksi terhadap
putaran momen. Sehingga pada tumpuan jepit terdapat 3 buah variabel yang
harus deselesaikan (Rv, Rh, dan M)

ALPINE SKI HOUSE 4


GAYA LINTANG (SHEAR FORCE DIAGRAM)

Gaya normal (shear forces diagram) adalah


susunan gaya yang tegak lurus dengan
sumbu batang

nilai gaya lintang akan positif apabila perputaran gaya yang


bekerja searah dengan jarum jam, dan diarsir tegak lurus dengan
sumbu batang yang menerima gaya melintang. Sebaliknya, bila
perputaran gaya yang bekerja berlawanan arah dengan
+ perputaran jarum jam, diberi tanda negatif dan diarsir sejajar
- dengan sumbu batang

ALPINE SKI HOUSE 5


GAYA NORMAL (NORMAL FORCES DIAGRAM)

Gaya normal adalah suatu gaya yang garis


kerjanya berimpit/sejajar dengan sumbu batang P P

adanya gaya normal diakibatkan oleh adanya beban


sebesar Pα, yang apabila diuraikan gayanya menjadi gaya
vertikal dan horisontal. Selanjutnya, gaya arah horisontal
(arah ke kiri) akan dilawan oleh gaya P H (arah ke kanan).
Sehingga timbulah gaya normal takan (negatif) karena
a. Positif Jika gaya normal tarik
serat pada balok tersebut tertekan (memendek).
b. Negatif Jika gaya normal tekan
ALPINE SKI HOUSE 6
MOMEN (BENDING MOMENT DIAGRAM)

P
A
B
C

• Momen adalah hasil kali antara gaya pada titik C terjadi


dengan jarak (jarak garis lurus terhadap
garis kerjanya)
momen sebesar:
Mc = RA. L1

ALPINE SKI HOUSE 7


KONSTRUKSI BALOK SEDERHANA (SIMPLE BEAM) BEBAN TERPUSAT

konstruksi yang ditumpu pada dua titik


tumpu, yang masing-masing berupa sendi
dan rol

ALPINE SKI HOUSE 8


Menggambar
Langkah pengerjaan Menentukan skala
konstruksi balok
jarak dan skala
balok sederhana beban gaya (Misalkan
dengan skala yang
terpusat skala jarak 1cm:
telah ditentukan dan
memperpanjang garis
1m) dan skala kerja gaya Pv, Av,
gaya (1cm : 2kN) serta Bv

Uraikan gaya
Lukislah lukisan menjadi Pv dan
Besarnya momen adalah Besarnya reaksi
kutub dan poligon Ph
sama dengan panjang kutub adalah sama
(II) dikalikan dengan tinggi batangnya
dengan panjang
ordinat pada poligon batang sehingga diperoleh
(y) dikalikan dengan skala garisnya dikalikan
besarnya Av dan
gaya dan skala jarak. (M = dengan skala
Bv
H.y. skala gaya. Skala jarak) gayanya

ALPINE SKI HOUSE 9


Hasil dan cara pengerjaan balok sederhana beban terpusat

Menentukan gaya normal ( NFD )


● Reaksi di titik A (RVA)
ΣMB =0
RVA ( L ) - (P (L2)) = 0
RVA (4 m) - ( 2 (3)) = 0
4 RVA - 6 =0
Asumsi Gaya semua berada di B, ΣMB = 0 , ΣV = 0, ΣH= 0, RVA = 1,5 kN
● Reaksi di titik B (RVB)
RHA ΣMA =0
A B RVB ( L ) + (P (L1)) = 0
C RVB ( 4 ) - ( 2 (1)) = 0
RVA RVB
L1 L2 4 FVB - 2 =0
RVB = 0,5 kN
1m 3m Kontrol → P1 = RVA + RVB
2 = 1,5 + 0,5
2=2
Gaya normal tekan negatif (-)

ALPINE SKI HOUSE 10


Hasil dan cara pengerjaan balok sederhana beban terpusat

Cara menentukan momen (BMD)


Ditinjau dari titik A
RVA = 1,5 kN
MA = 0 (+) (Karena punya gaya tarik tapi tidak punya
P1
jarak)
A C B
MC = RVA x L1 = 1,5 x 1
L1 L2 = 1,5 kN/m (+)

1m 3m MB = RVA x (L1 + L2) - P1 x L2 =


1,5 x (1+3) - 2 x 3
= 1,5 x 4 - 6
= 0 kN/m (+)

Sehingga MA = 0, MC/MP = 1,5, MB = 0

ALPINE SKI HOUSE 11


Hasil dan cara pengerjaan balok sederhana beban terpusat

Menentukan gaya lintang (SFD)

Menentukan gaya lintang


● Da = RVA
P1 Da = 1,5 kN (+) arah keatas

● Dp = RVA - P
A C B
= 1,5 - 2
= -0,5 kN (-) ↓ arah ke bawah

1m 3m ● Db = Dp + RVB
= -0,5 + 0,5
= 0 kN (+) ↑ arah ke atas

ALPINE SKI HOUSE 12


Hasil dan cara pengerjaan balok sederhana beban terpusat

ALPINE SKI HOUSE 13


ALPINE SKI HOUSE 14
ALPINE SKI HOUSE 15
ALPINE SKI HOUSE 16
Kesimpulan

Terdapat 3 jenis tumpuan yaitu tumpuan sendi,


tumpuan rol, tumpuan jepit. Gaya lintang akan positif
bila perputaran gaya bekerja searah jarum jam, jika
sebaliknya maka akan bersifat negatif. Gaya normal
akan positif jika gaya normal tarik, sedangkan gaya
normal akan negatif jika gaya normal tekan.

ALPINE SKI HOUSE 17


THANK
YOU

ALPINE SKI HOUSE

Anda mungkin juga menyukai