Anda di halaman 1dari 45

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Perusahaan Daerah Air Minum atau PDAM adalah Perusahaan Daerah yang
ditunjuk oleh Pemerintah untuk mengemban amanah dalam rangka penyediaan
sarana dan prasarana air bersih. Dalam penyediaan air bersih secara garis besar
meliputi kegiatan pemasangan jaringan transmisi atau jaringan pembawa dari
sumber ( mata air, sumur, air permukaan ) sampai ke bak penampung atau reservoir,
dan jaringan distribusi yang mengalirkan air dari bak penampung/reservoir sampai
dengan daerah pelayanan atau pelanggan.
Dalam pekerjaan pemasangan jaringan, baik transmisi maupun distribusi, tentu
tidak lepas dari bangunan pendukung lainnya seperti :
- Bangunan Broncaptering / Bangunan penangkap ;
- Bangunan instalasi pengolahan air (IPA) untuk air yang diolah ;
- Bak Pelepas Tekan (BPT) ;
- Bangunan Reservoir ;
- Bangunan Jembatan Pipa dan lain sebagainya.
Untuk merencanakan dimensi suatu konstruksi bangunan tersebut diatas perlu
ditinjau dari gaya-gaya yang bekerja pada konstruksi tersebut.
Mekanika Teknik adalah bidang ilmu yang mempelajari gaya yang bekerja
pada suatu konstruksi atau dengan kata lain bahwa mekanika teknik adalah yang
mendasari terhadap ilmu konstruksi seperti konstruksi beton, konstruksi baja, dan
sebagainya pada suatu bangunan.
Mengingat pentingnya peranan Mekanika Teknik dalam perencanaan
konstruksi bangunan, maka Mekanika Teknik merupakan salah satu mata kuliah
yang diajarkan di Akademi Teknik Tirta Wiyata ( AKATIRTA ) sebagai kampus air
Indonesia yang menitik beratkan pembelajarannya pada bidang penyediaan air
bersih/minum.
Dengan demikian diharapkan setelah lulus dari Akatirta mahasiswa mampu
untuk mendesain atau merencanakan sendiri konstruksi bangunan bangunan
pendukung dalam penyediaan air minum.

1
I.2 Maksud dan Tujuan
a. Maksud
Mekanika Teknik atau ilmu gaya adalah bidang ilmu yang mempelajari gaya
yang bekerja pada suatu konstruksi atau dengan kata lain bahwa mekanika
teknik adalah yang mendasari terhadap ilmu konstruksi seperti konstruksi beton,
konstruksi baja, dan sebagainya pada suatu bangunan. Pada penyelesaian tugas
kali ini dititik beratkan pada :
1. menghitung dan menggambarkan bidang momen, bidang gaya lintang
dan bidang gaya normal yang bekerja pada balok yang tertumpu pada dua
tumpuan
2. Menghitung atau menyelidiki stabilitas konstruksi pondasi pangkal
jembatan ditinjau dari geser, guling dan pecah
3. Pendistribusian momen yang bekerja pada pilar jembatan gantung
4. Menghitung besarnya gaya-gaya batang yang bekerja pada jembatan
rangka baja .

b. Tujuan
Dengan menyelesaikan tugas Mekanika Teknik ini diharapkan :
1. Mahasiswa memahami dan dapat menghitung gaya-gaya yang bekerja
pada balok yang ditumpu oleh dua tumpuan , dan mampu
menggambarkan bidang gaya yang bekerja ( Bidang Momen, bidang
gaya lintang dan bidang gaya normal)
2. Mahasiswa dapat menghitung momen positif, momen negatif, reaksi
tumpuan, menggambar bidang D, dan mampung menggambar, Bidang
M. pada sebuah jembatan dengan profil baja.
3. Mahasiswa mampu menghitung dan merencanakan dimensi pondasi
pangkal jembatan yang aman baik ditinjau dari ambles, guling maupun
pecah.
4. Mahasiswa memahami dan mengetahui cara pendistribusian momen
pada jembatan gantung.

2
5. Mahasiswa memahami dan mampu menghitung besarnya gaya-gaya
batang yang bekerja pada jembatan rangka baja.

BAB II
BIDANG MOMEN,
BIDANG GAYA LINTANG DAN BIDANG GAYA NORMAL

1. BIDANG MOMEN ( Bending Momen Diagram /BMD)


a. Pengertian Momen

3
Suatu balok yang terletak diatas 2
P=T
tumpuan dengan beban seperti pada
C q = T/m
gambar, ada beban terbagi tata q (T/m)
dan beban pusat P (ton). Balok tersebut
C
A B akan menerima beban lentur sehingga
x
l balok akan melendut, yang berarti balok
RA RB tersebut menerima beban lentur atau
momen.
Gb. Balok yang menerima beban terpusat dan beban merata

Definisi
Momen adala perkalian gaya dengan jarak atay gaya x jarak
Balok yang terletak antara tumpuan A dan B menderita (menerima) momen.
Momen untuk daerah balok antara perletakan A ke perletakkan B dengan variabel x
bias ditulis sebagai berikut :
1. Dihitung dari sebelah kiri ke potongan C-C dengan jarak dari A sebesar x

Mx = ( RA . x ) ( q . x . x ) ------ persamaan 1

RA = Reaksi di A
x = jarak dari RA ke potongan C-C
qx = gaya dari beban merata sejauh x
x = jarak dari titik berat beban merata sepanjang x ke potongan C-C

2. Dihitung dari sebelah kanan ke potongan C-C dengan jarak dari B sebesar l- x
Mx = ( RB . l-x ) ( q . l- x . l-x ) ------ persamaan 2
RB = Reaksi di B
l-x = jarak dari RB ke potongan C-C
ql-x = gaya dari beban merata sejauh l-x
l-x = jarak dari titik berat beban merata sepanjang l-x ke potongan C-
C

4
Jadi menghitung besarnya momen di C boleh dihitung dari kiri seperti
persamaan 1 maupun dari kanan seperti persamaan 2 dan hasilnya akan
sama.

b. Arah Gaya Dalam Momen


Untuk memberi tanda pada arah momen yang berbeda, maka perlu member tanda
pada momen tersebut. Jika momen tersebut mampu melentur suatu balok sehingga
serat atas tertekan dan serat bawah tertarik maka momen tersebut diberi tanda (+)
positif, demikian sebaliknya.

Tertekan Tertarik
(+) Positif
(-) Negatif

Gambar tanda momen (-)Negatif


(+) Positif
Pada konstruksi beton bagian tekan akan ditahan oleh beton dan bagian tarik akan
ditahan oleh baja tulangan. Besarnya momen berguna untuk menentukan dimensi
balok dan dimensi tulangan (pada konstuksi beton).

2. BIDANG GAYA LINTANG ( Shear Force Diagram /SFD)

P=T Balok yang terletak diantara 2 tumpuan A


C q = T/m dan B menerima gaya-gaya yang arahnya
tegak lurus terhadap sumbu balok. Gaya-
C
A gaya tersebut adalah RA , RB, q dan P,
x B
gaya-gaya tersebut yang memberi gaya
l
lintang terhadap balok.
RA RB

Definisi
Gb. Balok menerima beban

Gaya lintang adalah gaya geser pada setiap titik suatu balok/batang. Atau gaya-gaya
yang tegak lurus dengan sumbu balok atau batang.

5
1. Dihitung dari sebelah kiri ke potongan C-C dengan jarak dari A sebesar x

DC = RA qx ------- gaya lintang di C yang dihitung dari kiri potongan

2. Dihitung dari sebelah kanan ke potongan C-C dengan jarak dari B sebesar l-x
DC = RB q.l-x P ------- gaya lintang di C yang dihitung dari kanan potongan

b. Arah Gaya Lintang


Untuk membedakan arah gaya lintang maka perlu diberi tanda (+) dan (-)
- Gaya lintang diberi tanda (+) jika dilihat dikiri
potongan titik yang ditinjau, jumlah gaya arahnya
ke atas.
- Gaya lintang diberi tanda (-) jika dilihat dikiri
titik potongan yang ditinjau arahnya kebawah,
dan bila ditinjau dikanan titik potongan yang
ditinjau arahnya ke atas.
3. BIDANG GAYA NORMAL ( Normal Force Diagram /NFD)
a. Definisi
Gaya normal adalah Gaya-gaya yang bekerja searah atau sejajar sumbu batang
- Kalau dilihat pada gambar balok
disamping, tidak ada gaya yang bekerja
P=T
sejajar/searah sumbu batang, berarti
C q = T/m
pada balok tersebut tidak ada gaya
C normal yang bekerja
A B
x
l

RA RB
P=T
- Tetapi pada gambar balok disamping,
Gb. Balok
C menerima beban
q = T/m
ada gaya yang bekerja sejajar/searah
P P
C
sumbu batang (P), berarti pada balok
A
x B tersebut ada gaya normal yang bekerja
l

b. RA
Arah Gaya Normal RB

Gb. Balok menerima beban

6
- Jika gaya yang ada arahnya menekan balok, maka tanda gaya normalnya
adalah (-) atau arah gaya meninggalkan tumpuan (-)

P P

- Jika gaya yang ada arahnya menarik balok, maka tanda gaya normalnya
adalah (+), atau arah gaya menuju tumpuan (+)
-
P P

Soal No. 1
1. Gambarkan bidang momen (BMD), bidang gaya lintang (BFD) dan bidang gaya
normal (BND) dari konstruksi dibawah ini :
Diketahui disoal :

P1 = 5 ton P4 = 20 ton

P2 = 10 ton P3 = 15 ton q = 3 t/m


ton

30o
C B
A B

a d b c
1m 1m 3m 1m 12 m 2m

Penyelesaian :

P = P1 + P2 + q . 12 + P3 + P4 . Sin 2

= 5 + 10 + 3 . 12 + 15 + 20 . Sin 30o
= 76 ton

7
MB = 0
30.2
P 4 sin


+ ( P3 .15 ) + ( q .12 .8 ) +
( P 1 .19 ) +(P2 . 18)
R A V =

( 5.19 ) + ( 10.18 ) + ( 15.15 ) + ( 3.12 .8 ) +(20.0,5 .2)


R AV=
20

RAV = 40,4 ton

MA = 0
30.18
P 4 sin( q .12 .12 )( P3 .5 ) ( P2 . 2 )( P1 .1)


R BV =

30.18
20 sin ( 3.12.12 ) ( 15.5 )( 10 .2 )(5 .1)


R BV =

RBV = 35,6 ton


Kontrol
RAV + RBV - P = 0
40,4+ 35,6 - 76= 0
0 = 0 OK

MENCARI BIDANG MOMEN


MA = MB = 0 (karena tumpuan sendi dan roll tidak mampu menerima momen

8
MP1 = RAV . 1 = 40,4 Tm
MP2 = ( RAV . 2 ) ( P1 . 1 )
= ( 40,4. 2 ) ( 5 . 1 )
= 75,8 Tm
MP3 = ( RAV . 5 ) ( P1 . 4 ) ( P2 . 3 )
= ( 40,4. 5 ) ( 5 . 4 ) ( 10 . 3 )
= 152 Tm
MPc = ( RAV . 6 ) ( P1 . 5 ) ( P2 . 4 ) ( P3 . 1 )
= ( 40,4. 6 ) ( 5 . 5 ) ( 10 . 4 ) ( 15 . 1 )
= 162,4 Tm

MPD = RAV . 18 ) ( P1 . 17 ) ( P2 . 16 ) ( P3 . 13 ) ( q.6)


= ( 40,4. 18 ) ( 5 . 17 ) ( 10 . 16 ) ( 15 . 13 ) ( 3.12.6)
= 71,2 Tm
MP4 = MPD = 71,2 tm
Kontrol : RBV . 2 = 35,6. 2 = 71,2 Tm

MENCARI BIDANG GAYA LINTANG


DA = RAV
= 40,4 ton
DP1 = DA P1
= 40,4 5
= 35,4 ton
DP2 = DP1 P2
= 35,4 - 10
= 25,4 ton
DP3 = DP2 P3
= 25,4 15
= 10,4 ton
DP3 = DPc = 10,4 ton

9
DPD = DPc q
= 10,4 ( 3 x 12 )
= -25,6 ton
DP4 = DPD P4
= - 25,6 20. Sin 30
= -35,6ton
DB = DP4 RBV
= - 35,6 + 35,6
= 0 ton

GambarBidangGayaLintang(BFD)
RA=55,84Ton

P1=10Ton

P2=30Ton LetakMomenMax
P3=20Ton
A C B
RB=48,44Ton

P4=40Ton

10
GambarBidangMomen(BMD)

MA MP1 MP2 MP3 MPC MD MB


79,322TM

79,322TM
79,322TM

79,322TM

79,322TM

MENCARI BIDANG GAYA NORMAL


P4H = -35,6
H = 0 RAH 35,6 =0
RAH = +35,6 m

GambarBidangNormal (BND)
A B
S a
RAH

P4CO

P4H = 48,44 T

11
H =0 RAH 48,44 = 0

RAH = +48,44 T
Soal No. 2
1. Diketahui sebuah konstruksi seperti gambar berikut :

Q2 = 4 T/m

Q1 = 2 T/m Q3 = 3 T/m

2m 12 m 3m

Ditanya : Gambarkar Bidang M, dan Bidang D

a). M max dan Letak M max ?

Penyelesaian

a. Mencari Reaksi

MB 0

RA = (Q1 x 2 x 13) + (Q2 x 12 x 6) - (Q3 x 3 x 1,5)

= (2 x 2 x 13) + (4 x 12 x 6) - (3 x 3 x 1,5)

12

= 52 + 288 13,5

12

12
= 338,5 / 12

= 27,20 Ton

MA 0

RB = (Q3 x 3 x 13,5) + (Q2 x 12 x 6) (Q1 x 2 x 1 )

= (3 x 3 x 13,5) + (4 x 12 x 6) (2 x 2 x 1)

12

= 121,5 + 288 - 4

12

= 405,5 / 12

= 33,7 Ton

Kontrol

RA + RB = Q1 + Q2 +Q3

27,20 + 33,8 = (2 x 2) + (4x12) +(3x3)

61 T = 61 T OK,.

Mencari Momen

M ujung-ujung = 0

a
MA = -q1 . a . 2

13
2
= -2 . 2 . 2

= -4 TM
a 2
M2M = -q1 . a . ( 2 + 2 ) + RA . 2 q2 . b . 2

2
= -2 . 2 . ( 2 + 2 ) + 27,20 . 2 4 . 2 . 1

= 34,4 TM

a 4
M4M = -q1 . a . ( 2 + 4 ) + RA . 4 q2 . b . 2

2
= -2 . 2 . ( 2 + 4 ) + 27,20 . 4 4 . 4 . 2

= 60,8 Tm

a 6
M6M = -q1 . a . ( 2 + 6 ) + RA . 6 q2 . b . 2

2
= -2 . 2 . ( 2 + 6 ) + 27,20 . 6 4 . 6 . 3

= 67,2 Tm

a 8
M8M = -q1 . a . ( 2 + 8 ) + RA . 8 q2 . b . 2

2
= -2 . 2 . ( 2 + 8 ) + 27,20 . 8 4 . 8 . 4

= 57,6 Tm

14
a 10
M10M = -q1 . a . ( 2 + 10 ) + RA . 10 q2 . b . 2

2
= -2 . 2 . ( 2 + 10 ) + 27,20 . 10 4 . 10 . 5

= -18 Tm

a 12
M12M = -q1 . a . ( 2 + 12 ) + RA . 12 q2 . b . 2

2
= -2 . 2 . ( 2 + 12 ) + 27,20 . 112 4 . 12 . 6

= -9,6Tm

C
MB = -q3 . C . 2

3
= -3 . 3 . 2

= -6 TM

Menghitung Daya Lintang

DA kiri = -q1 . a

= -2 . 2

= -4 Ton

DA kanan = RA q1 . a

= 27,20 2 . 2

= 23,2 Ton

DB kiri = DA kanan q2 . b

15
= 23,2 4 12

= -25Ton

DB kanan = DB kiri + RB

= -25 + 33,8

= 8,8 Ton

Gambar BidangGayaLintang(BFD)

16
soal no 3

diketahui : sebuah konstruksi sebuah jembatan degan profil baja seperti gambar berikut

Data pengukuran balok dan kolom/pilar : AB = DE = 30 cm / 60 cm

BC = CD = 40 cm / 70 cm

BF = DH = 50 cm / 50 cm

CG = 60 cm / 60 cm

Tinggi kolom/pilar : BF : 4 m

CG : 6 m

DH : 4 m

Diminta : a). menghitung momen positif dan momen negatif

17
b). menghitung reaksi tumpuan

c). Gambar Bidang M dan bidang D

Penyelesaian

1. Mencari Momen Inersia


1
.30 . 603=54000,00 cm4
AB = 12

1
. 40 .703 =1.143.333,33 cm4
BC = 12
1 3 4
. 40 .70 =1.143.333,33 cm
CD = 12
1 3 4
.30 . 60 =54000,00 cm
DE = 12
1 3 4
.50 . 50 =520833,33 cm
BF = 12
1
.60 . 603=1080000 cm4
CG = 12
1
.50 . 503=520833,33 cm4
DH = 12

2. Mencari Angka Koefisien Distribusi


540000,00
x 0,75=506,25 cm3
KBA = 800
1143333,33
=714,583333 cm3
KBC = 1600
520833,33
=130208,3333 cm 3
KBF = 4,00
1143333,33
=714,583333 cm3
KCD = 1600
1080000
=180000 cm3
KCG = 6,00

18
520833,333
=130208,333 cm3
KDH = 4,00
540000,00
x 0,75=506,25 cm3
KDE = 800

K dititik tumpu
3
KB = 506,25+714,583333+130208,333=131429,1667 cm
3
KC = 714,58333 + 714,58333 + 180000 181429,1667 cm
3
KD = 714,58333+506,25+130208,333=131429,1667 cm

Angka Distribusi
KBA 506,25
BA= = =0,004
KB 131429,1667

KBC 714,58833
BC= = =0,005
KB 131429,1667

KBF 130208,333
BF= = =0,991
KB 131429,1667

KBC 714,583333
CB= = =0,004
KC 180975

KCD 714,58333
CD= = =0,004
KC 180975

KCG 180000
CG= = =0,995
KC 180975

KDC 260,416667
DC= = =0,002
KD 130975

19
KDE 506,25
DE= = =0,004
KD 130975

KDH 130208,3333
DH = = =0,991
KD 131429,1667

3. Mencari Momen Tumpuan


MA = ME = 0 (Tumpuan Sendi M=0)
1 2 1 2
. q . L1 . 2,4 . 8 =19,2 TM
MBA = 8 = 8

1 2 1 2
. q . L2 . 2,4 . 16 =+51,2 TM
MBC = 12 = 12
+1 +1
.q . L22 .2,4 . 162 =51,2 TM
MCB = 12 = 12
+1 +1
.q . L32 .2,4 . 162 =51,200TM
MCD = 12 = 12
1 1
. q . L3 2 . 2,4 . 162=51,200 TM
MDC = 12 = 12
+1 +1
.q . L4 2 .24 . 8 2=+19,2TM
MDE = 8 = 8

4. Distribusi Momen

20
5). Mencari Reaksi Tumpuan

q . L1 MB 2,4.8 19,323260
=7,18459T
RA = 2 L1 = 2 8

q . L1 MB 2,4.8 51,026
+ + =12,01540 T
RBKIRI = 2 L1 = 2 8

q . L2 MB + MC 2,4,16 51,026+(51,287)
RBKANAN = + = + =19,18370 T
2 L2 2 16

RB = 12,01540 + 19,18370 = 31,19911 T

q . L2 MBMC 2,4.16 51,026+(51,287)


RCKIRI = = =19,21629 T
2 L2 2 16

21
q . L3 MC + MD 2,4.16 51,232+(51,232)
RCKANAN = + = + =19,20597 T
2 L3 2 16

RC = 19,21629 + 19,20597 = 38,42226 T

q . L3 MC+ MD 2,4.16 51,232+ (51,136 )


RDKIRI = = =19,19402T
2 L3 2 16

q . L 4 MD 2,4.8 39,932
+ + =12,01546T
RDKANAN = 2 L4 = 2 8

RD = 19,19402 + 12,01546 = 31,20948 T

q . L 4 MD 2,4.8 19,324
=7,18453T
RE = 2 L4 = 2 8

31,703
BF = 2 = -15,851

0,000
= 2 = 0,000

0,000169722
= 2 = 8,48612.10-5

0,000
= 2 =0,000

0,000
= 2 = 0,000 +

-15,851

0,0887
GC = 2 = 0,043

22
0,086
= 2 = -0,043

0,000
= 2 = 0,000

0,000
= 2 = 0,000 +

0,000

31,703
HD = 2 = 15,851

0,000
= 2 = 0,000

0,000
= 2 = 0,000

0,000
= 2 = 0,000 +

15,851

KONTROL 1). q=8.2,4 +16.2,4+16.2,4 +8.2,4=115,2 T

2). R=5,45548+31,40808+41,04935+32,67857+
115,2 T
4,60849

23
Jika, q= R=OK

6). Mencari momen positif (M+ atau M lapangan )

+ RA 2 7,184592
M AB = = =+61,94204 TM .
2.q 2. 2,4

+ 2 7,184552
M ED = = =+10,75382TM .
2.q 2. 2,4

2 2
+ MC KI 19,21631
M BC = MC= (51,287)=+25,64355 TM .
2.q 2 . 2,4

+ MD KI 2 19,194022
M CD = MD= (51,136)=+25,64355TM .
2. q 2 . 2,4

KONTROL :
2
+ RB KA 19,183682
M CB = MB= 51,026=+25,64355 TM .
2 .q 2 . 2,4

+ RC KA 2 19,216312
M DC = MC= 51,287=+25,64355TM .
2. q 2 .2,4

24
Bidan
gD (+) (+)
+ +
(-) (-) (-) (-)

Bidan (-)
gM
(-) (-)

(+) (+)

BAB III
STABILITAS PONDASI

25
Soal No. 3
2. Selidiki konstruksi pangkal jembatan dibawah ini dari ambles, terguling, dan pecah

q = 4t/m

P = 10t 50

600

180

50 280 120 50
500

Dengan ketentuan :
a. Pondasi dari batu kali dengan pasangan = 2,10 T/m3
b. Tegangan tanah = 1,70 T/m3
c. Beban merata q = 3 T/m
d. Sudut lereng alam tanah = 30o

PENYELESAIAN :

F1 = 1,6 x 4,4 = 7,04 M2

26
F2 = 1,6 x 1,6 = 2,24 M2

F3 = 1,6 x 1.6 = 2,24 M2

F = 11,52 M2

I. M terhadap A:
F . Ya = ( F1 . 0,8 ) + ( F2 . 2,3 ) + ( F3 . 2,3 )

11,52 . Ya = ( 7,04 . 0,8 ) + ( 2,24 . 2,3 ) + ( 2,24 . 2,3 )

11,52 . Ya = 15,936

Ya = 1,38 M

Yb = 3 - 1,38

Yb = 1,62 M

II. Mencari momen inersia :


a. Terhadap sumbu X :
IF1 = ( 1/12 . b . h3 ) + ( F1 . X1 2 )

= ( 1/12 . 4,4 . 1,63 ) + ( 7,04 . 0,532 )

= ( 1,50186 + 1,97753 )

= 3,47939 M4

IF2 = ( 1/12 . b . h3 ) + ( F2 . X2 2 )

= ( 1/12 . 1,6 . 1,43 ) + ( 2,24 . 0,02 2 )

= ( 0,36586 + 0,00089)

= 0,36675 M4

IF3 = ( 1/12 . b . h3 ) + ( F2 . X2 2 )

27
= ( 1/12 . 1,6 . 1,43 ) + ( 2,24 . 0,02 2 )

= ( 0,36586 + 0,00089)

= 0,36675 M4

IF = IF1 + IF2 + IF3 = 3,47939 + 0,36675 + 0,36675 = 4,21289 M4

III. Mencari westarn momen :


a. Terhadap sumbu X :
Wa = IF / Ya

= 4,21289 / 1,38

= 3,0528 M3

Wb = IF / Yb

= 4,21289 / 1,62

= 2,6005 M3

Ka = Wb / F = 2,6005 / 11,52 = 0,2257 M

Kb = Wa / F = 3,0528 / 11,52 = 0,265 M

IV. Mencari gaya-gaya vertikal :


G = 15 T

G1 = BJPasangan . ( b . h . p )

= 2,10 . ( 1,6 . 4,4 . 15 )

= 221,76 T

G2 = BJPasangan . ( b . h . p ) / 2

= 2,10 . ( 1,6 . 1,6 . 15 ) / 2

28
= 40,32 T

G3 = BJTanah . ( b . h . p ) / 2

= 2,10 . ( 1,6 . 1,6 . 15 ) / 2

= 40,32 T

G4 = BJTanah . ( b . h . p ) / 2

= 1,70 . ( 1,6 . 1,6 . 15 ) / 2

= 32,64 T

V = G + G1 + G2 + G3 + G4

= 5 + 221,32 + 40,32 + 40,32 +32,64

= 340,04 T

V. Mencari gaya-gaya horizontal :


P = 15 T

Q = q . b . h . tan2 ( 45 /2)

= 3 . 3,2 . 8 . tan2 ( 45 30/2)

= 25,6 T

Ta = 0,5 . BJTanah . b . ( h )2 . tan2 ( 45 /2 )

= 0,5 . 1,70 . 3,2 . 0,82 . tan2 (45 30/2 )

= 58,0266 T

Tp = 0,5 . BJTanah . b . ( h )2 . tan2 ( 45 /2 )

= 0,5 . 1,70 . 3,2 . 22 . tan2 (45 30/2 )

29
= 3,6266 T

H = P + Q + Ta - Tp

= 15 + 25,6 + 58,0266 - 3,6266

= 95 T

VI. Momen terhadap titik pusat fondasi :


Kanan :

MG2 = 42,32 . 0,63

= 25,4016 TM

MG3 = 25,4016 TM

MG4 = 32,64 . 1,16

= 37,8624 TM

MTP = 3,6266 . 0,1

= 0,36266 TM

M+ = MG2 + MG3 + MG4 + MTP

= 25,4016 + 25,4016 + 37,8624 + 0,36266

= 89,02826 TM

KIRI :

MG = G . 1,5

= 5 . 1,5

30
= 7,5 TM

MG1 = G1 . 0,7

= 221,76 . 0,7

= 155,232 TM

MTa = Tp . ( 8/3 )

= 58,0266 . ( 8/3 )

= 154,7376 TM

MQ = Q . ( 8/2 )

= 25,6 . ( 5/2 )

= 102,4 TM

MP = P . 8

= 15 . 8

= 120 TM

M- = MG + MG1 + MTa + MQ + MP

= 7,5 + 155,232 + 154,7376 + 102,4 + 120

= 539,8696 TM

M = M+ - M-

= 89,02826 - 539,8696

31
= - 450.84134 TM

e = M / V

= - 450,84134 / 340,04

= - 1,3258

Konstruksi tersebut tidak aman terhadap pergeseran, karena eksentisitas


diluar kern/halih/inti.

VII. Tinjauan terhadap pecah dan ambles :


TMAX = ( V / F ) + ( M / WA )

= ( 340,04 / 12,16 ) + ( 450,84134 / 19,7575 )

= 27,9638 + 22,9197

= 50,7825 T/M

TMIN = ( V / F ) - ( M / WAX )

= ( 340,04 / 12,16 ) - ( 450.84134 / 19,4999 )

= 27,9638 23,1201

= 4,8437 T/M

TMAX TMIN

AMAN, TIDAK PECAH

32
VIII. Momen Penahan Guling :
MH = ( G . 0,1 ) + ( G1 . 0,8 ) + ( G2 . 2,133 ) + ( G3 . 2,133 ) + ( G4 . 2,67 ) +
MT2

= ( 5 . 0,1 ) + ( 221,76 . 0,8 ) + ( 40,32 . 2,133 ) + ( 40,32 . 2,133 ) +

( 32,64 . 2,67 ) + (5 . 0,5 )

= 446,7328 TM

IX. Momen Guling :


MG = MQ + MP + MTa

= p . H + Q . H/2 + Ta/3

= 120 + 102,4 + 154,7376

= 377,1376 TM

X. Kontrol :
SF = MH / MG

= 377,1376 / 446,7328

= 0,84421

SF < 1,5 : TIDAK AMAN TERHADAP PENGGULINGAN

33
BAB V
MENGHITUNG GAYA BATANG
Dasar Perhitungan
Perhitungan gaya batang pada bangunan rangka batang didasari beberapa asumsi
sebagai berikut :
a. Gaya luar (beban) bekerja pada titik hubung atau titik kumpul
b. Titik hubung bersifat sendi bebas tanpa gesekan
c. Sumbu batang memusat pada titik pusat sendi
Berdasarkan anggapan tersebut diatas sebagai akibat dari beban maka timbullah
gaya didalam batang yang garis kerjanya bersatu dengan sumbunya. Gaya yang timbul

34
tersebut merupakan gaya normal tarik (positif) dan gaya normal tekan (negatif), tidak
disertai momen dan gaya lintang. Gaya-gaya ini disebut dengan gaya batang. Hubungan
antara batang-batang pada rangka batang digunakan pelat penghubung (buhul) dengan
paku keeling, baut atau las.
Dengan konstruksi tersebut sebetulnya sifat sendi yang bebas akan lenyap, tetapi
asal sumbu inersia batang betul akan berpotongan pada suatu titik.

Beberapa cara Perhitungan


Beberapa metode perhitungan gaya batang statis tertentu antara lain :
a. Cara keseimbangan titik hubung (Method of Joint) dengan analisa ;
b. Cara dengan titik hubung Cremona (cara grafis)
c. Cara potong
d. Cara culmann
e. Cara Ritter
f. Kombinasi beberapa cara

a a

35
Buhul A

P=6
6P
RA-RB = 2

= 3
= 3.6
= 18

V = 0 H = 0

RA 1/2P + S1 Sin 60 = 0 S2 + S1 Cos 60 = 0

RA+1/2 P
S2 = -( 17,32 . Cos 60 )

S1 sin 60

18+3

sin 60 = 8,66 T

17,32 T

Buhul I

36
V = 0 H = 0
S 3S 1 sin 60 =0 S 4 S 1 cos 60 =0

S 3= S1 S4 S1
( Sin 60 ) = Cos 60

(17,32 .sin 60 ) 17,32 . cos 60

14,99 T 8,66 T

Buhul II

V = 0 H = 0
S 3P+ S5 sin 60 =0 S 6S 2+ S5 cos 60 =0

37
S 3+ P
S 5= S 6=S 2S 5 cos 60
sin 60

S 6=8,66(10,38)cos 60

14,99+6
S 6=13,85 T
sin 60

S 5=10,38 T

Buhul III

V = 0 H = 0
S 7 S 5 sin 60 =0 S 8S 4S5 cos 60 =0

S 7=S5 sin 60 S 8=S 4 +S 5 cos 60

(10,38 . sin 60 ) 8,66+(10,38 . cos 60 )

S 7=8,98 S 8=13,85 T
T

Buhul IV

38
V = 0 H = 0
S 7 +S 9 sin 60 P=0 S 10 S6 + S9 cos 60 =0

S 7 + P
S 9= S 10 =13,85+3,44 . cos 60
sin 60

8,98+6
S 10=3,57 T
sin 60

S 9=3,44 T

Buhul V

39
V = 0 H = 0
S 11S9 sin 60 =0 S 12 S 8S 9 cos 60 =0

S 11=S 9 sin 60 S 12=S 8 + S9 cos 60

(3,44 . sin 60 ) 13,85+(3,44 cos 60 )

S 11=2,98T S 12=15,57T

Buhul VI

V = 0 H = 0
S 11 + S13 sin 60 P=0 S 14 +S 13 cos 60S 10=0

S11 + P
S 13= S 14=S10S 13 cos 60
sin 60

2,98+6
S 14 =3,57+ 3,49cos 60
sin 60

S 13 =3,49 T S14=5,31 5 T

40
Buhul VII

V = 0 H = 0
P=0 S 18S14=0

S 15=P S 18 =S14

S 15=6 T S 18 =5,315
T

Karena Rangka besi simetris, cukup dicari separuhnya maka :

Batang 1 = Batang 28 = 17,32 T

Batang 2 = Batang 29 = 8,66 T


Batang 3 = Batang 27 = 14,99 T

Batang 4 = Batang 24 = 8,66T

Batang 5 = Batang 25 = 10,38 T

Batang 6 = Batang 26 = 13,85T

Batang 7 = Batang 23 = 8,98 T

Batang 8 = Batang 20 = 13,85 T

41
Batang 9 = Batang 21 = 3,44 T

Batang 10 = Batang 22 = 3,57 T

Batang 11 = Batang 19 = 2,98 T

Batang 12 = Batang 16 = 15,57 T

Batang 13 = Batang 17 = 3,49T

Batang 14 = Batang 18 = 5,315T

Batang 15 = 6T

2.2.3 Tabel Kesetimbangan Cremona


Buhul Tekan (-) Tarik (+)
S1 - 24,2494
S2 -48,4988 -
S3 - 24,2494
S4 -42,0011 -
S5 -14,1448 -
S6 - 31,3218
S7 - 7,0724
S8 -54,2508 -
S9 - 5,6899
S10 - 28,4803
S11 -2,8401 -
S12 -49,3241 -
S13 - 17,1419
S14 - 19,98
S15 - 12
S16 -49,3241 -
S17 17,1419
S18 - 19,98
S19 -2,8401
S20 -54,2508 -
S21 5,6899
S22 - 28,4803
S23 - 7,0724
S24 -42,0011 -
S25 -14,1448 -
S26 - 31,3218
S27 - 24,2494
S28 - 24,2494
S29 -48,4988 - 42
6. Diketahui disoal :

Data jembatan gantung :


beton bertulang = 2,4

q = 4 T/m
f = 2,50 m
= 2,50 m
L = 35

43
Tegangan tarik ijin kabel = 2100 kg/cm2
Bj beton bertulang = 2,40 Ton/m3

Penyelesaiaan :
a. Menentukan kabel penggantung
T =q .

3.2,5=7,5 Ton

b. Menetukan ukuran kabel utama

2 2
q . L 4.35
H= = =245 Ton
8. f 8.2,5
H 245
R= = =282,91
sin sin 60

Pemberat = R/2 = 282,91/2 = 141,455 T

Seafty f = 1,2

141,455 x 1,2 = 169,746 m3

238,875 169,796
v= =
betonbertulang 2,4 = 70,7275 m3

3 x 3 x 7,8586 7 0,7275

70,8586 70,7275

c). Reaksi Pada Kolom C/D

RC = RV
R 282,91
= =326,685 T
RV = cos 30 cos 30

44
RV = RC =326,685 T

. q1
RA = + RC

RA = 2,4 . 4 + 326,685 = 3136,176 T

RA = RB

RD = RC

45

Anda mungkin juga menyukai