PENDAHULUAN
Dalam merencanakan suatu konstruksi talang baja, kita harus memahami sifat-sifat
baja struktur yang perlu dipelajari diagram-diagram tegangan. Dewasa ini baja bisa
diproduksi dengan berbagai kekuatan yang bisa dinyatakan dengan kekuatan tegangan tekan
lelehnya. Sifat-sifat dari baja, baik sebagai bangunan maupun dalam bentuk struktur
terkendali dengan baik sekali, sehingga para insinyur dapat mengharapkan elemen-elemen
dari konstruksi bisa dihindari terjadinya proses pemborosan yang biasanya terjadi dalam
Hal utama yang harus diketahui oleh seorang perencana adalah kegunaan atau fungsi
konstruksi tersebut, apakah digunakan khusus sebagai jembatn air saja atau berfungsi pula
sebagai jembatan manusia atau bahkan kendaran. Setelah mengetahui tujuan dan fungsi dari
konstruksi tersebut, maka nantinya dapat dipersiapkan segala sesuatu yang menyangkut
Adapun hal-hal yang perlu diketahui oleh seorang perencana antara lain:
Data-data konstruksi
1
Talang adalah suatu konstruksi jembatan air yang dibuat melintang di atas jalan,
beton.
Menurut Prof. Ir. Sudiatmo bahwa talang yang biasa dibuat sekarang adalah
talang beton tipe kakaer yang berfungsi ganda, disamping berfungsi sebagai jembatan air
juga berfungsi sebagai lalu lintas manusia. Namun pada tugas ini kita akan membahas
Dalam merencanakan dimensi talang yang terlebih dahulu kita harus mengetahui
debit air yang akan kita lewatkan pada talang dengan terlebih dahulu menghitung dimensi
Perlu juga diketahui bahwa pada talang akan terjadi kehilangan tinggi energi
(∆H) yang dapat kita hitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
baja yang disambungkan pada suatu titik simpul dan masing-masing hanya menerima
gaya tekan dan tarik. Perhitungan konstruksi rangka batang berdasarkan ketentuan-
2
Menurut ketentuan Karl Culmann, bahwa pada tiap-tiap titik simpul mempunyai
garis sumbu dan garis kerja masing-masing yang harus bertemu pada satu titik dan
Oleh karena itu ketentuan tersebut hanya digunakan dalam perhitungan, tetapi pada
praktek, titik simpul tidak selalu menjadi engsel dan sebenarnya pada batang tekan
maupun pada batang tarik ada juga gaya lintang dan momen. Tetapi gaya lintang dan
momen juga bisa timbul menjadi maksimal 20% dari gaya batang yang
diperhitungkan dengan titik simpul sebagai engsel, maka pada umumnya boleh
diabaikan.
Beban-beban pada konstruksi rangka batang hanya boleh bekerja pda titik simpul.
Ketentuan ini pada prakteknya juga sering tepat, misalnya berat sendiri sebetulnya
adalah suatu beban merata atau pada konstruksi timbul suatu peran pada pengetahuan
diantara dua titik simpul. Beban ini biasanya dibagi atas titik simpul yang terdekat.
3
Sesudah perhitungan gaya pada batang masing-masing selesai, sebaiknya batang tepi
atas dihitung kembali sebagai balok terusan. Pada perhitungn balok kita akan
memperhatikan pengaruh oleh gaya-gaya batang maupun gaya lintang dan momen
karena perhitungn batang tepi atas sebagai balok terusan atau balok tunggal menurut
keadaan.
maka akan timbul momen seperti pada batang dengan beban merata.
Jika pada konstruksi rangka batang terdapat suatu titik simpul garis sumbu
masing-masing tidak bertemu pada satu titik, maka harus diperhatikn supaya
4
Jika pada konstruksi batang berada dalam satu bidang, maka konstruksi ini
adalah suatu konstruksi rangka batang dalam satu bidang. Jika pada konstruksi
rangka batang tidak semua batang berada dalam satu bidang, maka konstruksi ini
disebut konstruksi rangka batang dalam ruang. Biasanya dalam konstruksi batang
dalam ruang dapat dibagi atas beberapa konstruksi rangka batang dalam bidang
Bahwa suatu konstruksi rangka batang menjadi statis tertentu, akan tetapi bukan agar
konstruksi rangka batang menjadi stabil atau tidak. Misalnya dua konstruksi rangka
batang pada gambar yang memenuhi rumus, namun hanya contoh pertama yang
menjadi stabil dan pada contoh kedua menjadi tidak stabil karena suatu bagian
berbentuk persegi empat dan pada satu bagian diagonalnya bersilangan dan menjadi
S = 25
a =3 S + a = 2k
k = 14
Untuk mendapatkan gaya-gaya batang yang terjadi memakai diagram cremona yang
5
Kita telah menentukan pembangunan konstruksi rangka batang dengan statis tertentu
keseimbangan yang bisa dilakukan secara grafis dengan menggambar suatu poligon
batang tarik untuk setiap titik simpul, kita dapat menentukan gaya batang pada suatu
titik simpul sembarang, jika kita ketahui satu gaya batang dan dapat mencari dua
gaya batang berikutnya. Menurut Cremona, kita dapat menggunakan pengetahuan ini
misalnya selalu searah jarum jam dan untuk poligon batang tarik pada titik simpul
berikutnya digunakan sebagian poligon batang yang sebelumnya. Dengan begitu kita
dapat peroleh gambar poligon gaya batang yang tertutup dan seimbang dan bisa
Ketentuan : Gaya batang dengan arah ke titik simpul dinyatakan sebagai gaya tarik
(+) dan gaya batang dengan arah menuju titik simpul dinyatakan
sebuah gaya batang, maka kedua gaya batang lainnya yang belum
a. Gambar bagan sistem dari rangka bangunan (konstruksi rangka batang) dengan
b. Beri kode pada semua titik simpul, serta pada batang dalam konstruksi rangka.
6
e. Gambar diagram vektor gaya terhadap keseimbangan luar, perhatikan urutan-
urutan gaya. Dimulai dari salah satu perletakan lalu memutar melalui keliling
f. Lukislah dengan dimulai dari titik simpul yang maksimum dan mempunyai dua
diagram gaya luar yang telah ditetapkan. Agar urutan gaya-gaya batang dapat
g. Apabila batang tersebut menuju titik simpul dinamakan batang tekan (-),
h. Untuk mendapatkan besarnya gaya yang diterima oleh batang, maka panjang
gaya pada gambar diukur dan dikalikan dengan skala yang digunakan.
i. Setelah didapat gaya-gaya batang yang terjadi sebaiknya diplotkan dalam bentuk
tabel sehingga terlihat jelas besarnya gaya batang yang terjadi, apakah berupa
Gaya Tarik
Batang tarik adalah batang yang mendukung tegangan tarik aksial yang diakibatkan
oleh bekerjanya tarik aksial pada ujung-ujung batang. Untuk batang tarik yang
disambung dengan alat sambung baut dan paku keling, profil baja perlu dilubangi.
Untuk mencegah terjadinya depleksi yang terlalu besar serat untuk mencegah
bergetarnya batang dan angin atau beban getar, maka baik untuk batang utama
7
Pada batang tarik tersusun digunakan bila:
Gaya Tekan
Batang tekan adalah elemen struktur yang mendukung daya tekan aksial.
D. Baja Profil/Plat
Ada berbagai macam dan bentuk profil (batang) baja yang ada di pasaran dan
sering digunakan pada konstruksi baja, batang baja ini sering dipergunakan sebagai
gelagar maupun sebagai kolom suatu rangka konstruksi baja. Berikut ini beberapa bentuk
8
E. Sambungan Profil Baja
Apabila kita akan menyambung dua buah profil baja maka diantara profil
tersebut kita beri sebuah plat yang berfungsi sebagai penahan dan penambah kekuatan
sambungan tersebut plat baja merupakan lembaran baja dengan ketebalan lembaran
Pada keadaan plat diberi beban pada arah tegak lurus sumbu Z maka plat akan
menerima gaya aksial, dan hal ini akan menimbulkan tekuk pada platnya. Nilai plat
dibebani gaya aksial Nx dan Ny, maka hubungan tekuk pada plat dapat dinyatakan dalam
Penyambung yang umum digunakan di Indonesia adalah baut, paku keling dan las.
Ditempatkan pada tempat yang mudah dilihat, seyogyanya dibuat seindah mungkin.
Masalah baut dan paku keling tidak lepas dari pembuatan lubang. Jarak lubang terdiri
Baut yang berkekuatan tinggi yang direkomendasikan oleh ASTM dan juga mudah
9
Untuk baut diameter ½ - 1:
No = 70 % (¼ d2 x 92)
Untuk baut diameter 1/8 – 1½:
No = 70 % (¼ d2 x 81) Kip
Dimana:
1,5d ≤ S1 ≤ 3d atau 6t
1,5d ≤ S1 ≤ 3d atau 6t
10
1,5d ≤ S1 ≤ 3d atau 6t
S2 ≤ 7d – 0,5g atau ≤ 7d
Pengelasan pada masa lampau dilakukan dengan metode yang sangat sederhana,
yaitu kedua potongan logam yang akan disambung dipanasi sampai membara lalu
diantaranya:
Las yang menggunakan cara campuran gas acetylene (gas karbit) dan oksigen
Elektroda las, yang paling umum digunakan untuk pekerjan konstruksi, dimana
arus listrik dialirkan melalui elektroda pada batang yang akan disambung.
11