PERENCANAAN STRUKTUR
PENDAHULUAN
Bangunan teknik sipil pada umumnya terbuat dari struktur beton, kayu,
baja dan lain-lain. Dalam pembuatan struktur-struktur tersebut perlu
diketahui ukruan atau yang lazim disebut dengan demensi dari tiap-tiap
elemen strukturnya (balok, kolom, pelat, dsb). Untuk menentukan dimensi-
dimensi dari elemen struktur tersebut, memerlukan gaya dalam.
PENGERTIAN GAYA DALAM
Gaya Lintang
Kalau dilihat, balok yang terletak
diatas 2 (dua) perletakan A dan B,
menerima gaya-gaya yang arahnya
(tegak lurus) terhadap sumbu balok.
Gaya-gaya tersebut adalah RA ; q dan
RB gaya-gaya tersebut yang
memberi gaya lintang terhadap balok
A-B tersebut.
Kalau kita ambil salah satu potongan antara perletakan A-B yaitu c-c, maka
coba gaya-gaya apa saja yang arahnya (tegak lurus) terhadap sumbu AB.
Penjelasan (I)
kalau dilihat dari C ke kiri potongan, maka:
Definisi :
Gaya lintang diberi tanda positif jika
dilihat di kiri potongan titik yang
ditinjau, jumlah gaya arahnya ke atas,
atau kalau dilihat di kanan potongan,
jumlah gaya arahnya ke bawah.
Definisi :
Gaya lintang diberi tanda negatif, jika
dilihat di kiri titik potongan yang ditinjau
arahnya kebawah ( ) dan bila ditinjau di
kanan titik potongan yang ditinjau
arahnya ke atas.
Jadi untuk menghitung gaya lintang, baik dihitung dari kiri ataupun kanan
hasilnya harus sama.
GAYA NORMAL (N)
Gaya Normal
Definisi :
Gaya normal adalah gaya-gaya yang
arahnya sejajar (//) terhadap sumbu
beban balok.
Jadi kalau kita lihat balok yang
seperti pada Gambar 3 yang mana
Gambar. Balok tanpa beban normal
tidak ada gaya-gaya yang sejajar
sumbu batang, berarti balok
tersebut tidak mempunyai gaya
normal (N).
Gaya Normal
Definisi :
Gaya normal adalah gaya-gaya yang
arahnya sejajar (//) terhadap sumbu
beban balok.
Kalau dilihat pada Gambar 4
dimana ada gaya-gaya yang //
(sejajar) sumbu batang yaitu P,
Gambar 4. Balok menerima beban
gaya normal maka pada batang AB (Gambar 4)
menerima gaya normal (N) sebesar
P.
+
MENCARI REAKSI PERLETAKKAN
(GAYA LUAR)
Langkah-langkah penyelesaian struktur statis tertentu :
1. Asumsi tanda arah gaya
Asumsi tanda arah gaya sangat diperlukan pada tahap pertana perhitungan struktur.
Asumsi tanda gaya yang digunakan pada perhitungan ini adalah positif untuk arah gaya
keatas dan kekanan serta momen yang berputar searah jarum jam.
2. Gambar gaya-gaya yang bekerja pada struktur
Gaya-gaya yang terjadi pada struktur harus ditunjukkan dengan jelas karena gaya-gaya
tersebut akan digunakan sebagau acuan perhitungan gaya dalam.
3. Tentukan reaksi perletakan
Tahap selanjutnya ialah menentukan gaya-gaya yanga da pada tumpuan pada struktur
statis tertentu. Dengan memanfaatkan persamaan keseimbangan, maka reaksi
perletakan Va, Ha, dan Ma dapat dihitung
𝑉=0 𝐻=0 𝑀=0
4. Tentukan Gaya Dalam (gaya geser (lintang), aksial (normal), dan momen (lentur)
5. Penggambaran Gaya Dalam
Beban terpusat
∑V = 0
+VA – P + VB = 0
Beban merata
q.L
CONTOH SOAL
MENCARI REAKSI PERLETAKKAN
Contoh Beban terpusat Jawab:
Vb Va
Contoh : Beban merata Jawab: • ∑MA = 0
LATIHAN
1