Anda di halaman 1dari 45

GAYA DALAM (lanjutan)

PERENCANAAN STRUKTUR
PENDAHULUAN

Bangunan teknik sipil pada umumnya terbuat dari struktur beton, kayu,
baja dan lain-lain. Dalam pembuatan struktur-struktur tersebut perlu
diketahui ukruan atau yang lazim disebut dengan demensi dari tiap-tiap
elemen strukturnya (balok, kolom, pelat, dsb). Untuk menentukan dimensi-
dimensi dari elemen struktur tersebut, memerlukan gaya dalam.
PENGERTIAN GAYA DALAM

Beban maksimum yang dipikul oleh orang


A akan lebih kecil dari pada beban
maksimum yang bisa dipikul oleh orang B
karena diameter lengan orang A lebih kecil
dari diameter lengan orang B.
Gambar orang yang membawa beban
Macam-Macam Gaya Dalam
Gaya-gaya yang bekerja di dalam struktur atau gaya yang merambat
dari muatan kepada reaksi perletakan disebut gaya dalam. Gaya-gaya
dalam dapat berupa :

1. Gaya Momen (M), yaitu yang hendak membengkokkan batang.


2. Gaya Lintang (D), yaitu gaya yang bekerja tegak lurus dengan sumbu
memanjang batang.
3. Gaya Normal (N), yaitu gaya yang bekerja sejajar dengan sumbu
memanjang batang.
Macam-Macam Gaya Dalam
Suatu balok terletak pada 2
perletakan dengan beban
seperti pada gambar, maka
balok tersebut akan menderita
beberapa gaya dalam yaitu :

a) Balok menderita beban lentur yang menyebabkan balok tersebut


berubah bentuk melentur. Gaya dalam yang menyebabkan pelenturan
balok tersebut disebut momen yang bernotasi M.
b) Balok tersebut menderita gaya tekan karena adanya beban P dari kiri
dan kanan. Balok yang menerima gaya yang searah dengan sumbu
batang, maka akan menerima beban gaya dalam yang disebut Normal
yang diberi notasi N.

c) Balok tersebut menderita gaya lintang, akibat adanya reaksi


perletakan atau gaya-gaya yang tegak lurus ( ) sumbu batang, balok
tersebut menerima gaya dalam yang disebut gaya lintang dan diberi
notasi D.
GAYA LINTANG (D)

 Gaya Lintang
Kalau dilihat, balok yang terletak
diatas 2 (dua) perletakan A dan B,
menerima gaya-gaya yang arahnya
(tegak lurus) terhadap sumbu balok.
Gaya-gaya tersebut adalah RA ; q dan
RB  gaya-gaya tersebut yang
memberi gaya lintang terhadap balok
A-B tersebut.

Gambar. Balok yang menerima beban


Definisi Gaya Lintang
Gaya lintang adalah gaya-gaya yang dengan sumbu batang.

Kalau kita ambil salah satu potongan antara perletakan A-B yaitu c-c, maka
coba gaya-gaya apa saja yang arahnya (tegak lurus) terhadap sumbu AB.
Penjelasan (I)
kalau dilihat dari C ke kiri potongan, maka:

(gaya lintang di c yang dihitung dari kiri potongan)

Gambar Potongan balok bagian kiri


Penjelasan (II)
Kalau dihitung dari titik c ke kanan potongan, maka:

(gaya lintang di c yang dihitung dari kanan


potongan)

Gambar potongan balok bagian kanan


Tanda Gaya Lintang

Definisi :
Gaya lintang diberi tanda positif jika
dilihat di kiri potongan titik yang
ditinjau, jumlah gaya arahnya ke atas,
atau kalau dilihat di kanan potongan,
jumlah gaya arahnya ke bawah.

Gambar 1 Skema gaya lintang dengan tanda positif (+)


Tanda Gaya Lintang
Dilihat dari kiri potongan C, gaya yang ada
hanya RA, jadi jumlah gaya-gayanya yang
sumbu hanya RA dengan arah (keatas) jadi
tanda gaya lintang adalah positip.

Gambar 1 Skema gaya lintang dengan tanda positif (+)


Tanda Gaya Lintang

Definisi :
Gaya lintang diberi tanda negatif, jika
dilihat di kiri titik potongan yang ditinjau
arahnya kebawah ( ) dan bila ditinjau di
kanan titik potongan yang ditinjau
arahnya ke atas.

Gambar 2 Skema gaya lintang dengan tanda negatif (-)


Tanda Gaya Lintang

Gambar 2 Skema gaya lintang dengan tanda negatif (-)


Ringkasan Tanda Gaya Lintang

Tanda Gaya Lintang (+)

Tanda Gaya Lintang ( - )

Jadi untuk menghitung gaya lintang, baik dihitung dari kiri ataupun kanan
hasilnya harus sama.
GAYA NORMAL (N)

 Gaya Normal

Definisi :
Gaya normal adalah gaya-gaya yang
arahnya sejajar (//) terhadap sumbu
beban balok.
Jadi kalau kita lihat balok yang
seperti pada Gambar 3 yang mana
Gambar. Balok tanpa beban normal
tidak ada gaya-gaya yang sejajar
sumbu batang, berarti balok
tersebut tidak mempunyai gaya
normal (N).

 Gaya Normal

Definisi :
Gaya normal adalah gaya-gaya yang
arahnya sejajar (//) terhadap sumbu
beban balok.
Kalau dilihat pada Gambar 4
dimana ada gaya-gaya yang //
(sejajar) sumbu batang yaitu P,
Gambar 4. Balok menerima beban
gaya normal maka pada batang AB (Gambar 4)
menerima gaya normal (N) sebesar
P.

Tanda Gaya Normal


Perjanjian Tanda pada Struktur Statis Tertentu

+
MENCARI REAKSI PERLETAKKAN
(GAYA LUAR)
Langkah-langkah penyelesaian struktur statis tertentu :
1. Asumsi tanda arah gaya
Asumsi tanda arah gaya sangat diperlukan pada tahap pertana perhitungan struktur.
Asumsi tanda gaya yang digunakan pada perhitungan ini adalah positif untuk arah gaya
keatas dan kekanan serta momen yang berputar searah jarum jam.
2. Gambar gaya-gaya yang bekerja pada struktur
Gaya-gaya yang terjadi pada struktur harus ditunjukkan dengan jelas karena gaya-gaya
tersebut akan digunakan sebagau acuan perhitungan gaya dalam.
3. Tentukan reaksi perletakan
Tahap selanjutnya ialah menentukan gaya-gaya yanga da pada tumpuan pada struktur
statis tertentu. Dengan memanfaatkan persamaan keseimbangan, maka reaksi
perletakan Va, Ha, dan Ma dapat dihitung
𝑉=0 𝐻=0 𝑀=0
4. Tentukan Gaya Dalam (gaya geser (lintang), aksial (normal), dan momen (lentur)
5. Penggambaran Gaya Dalam
Beban terpusat

∑V = 0
+VA – P + VB = 0
Beban merata
q.L
CONTOH SOAL
MENCARI REAKSI PERLETAKKAN
Contoh Beban terpusat Jawab:

Vb Va
Contoh : Beban merata Jawab: • ∑MA = 0
LATIHAN
1

Cari dan hitung reaksi


keseimbangan gaya
vertikal dari struktur
berikut!
LATIHAN
Penyelesaian
CONTOH SOAL
GAYA MOMEN, LINTANG, NORMAL
 Cara Menggambar Diagram Momen dan Diagram Geser
Bila batang AB dengan panjang L pada ujung A di jepit dan ujung lainnya
bebas tidak di tumpu, pada ujung B diberi beban F vertikal ke bawah maka
pada ujung A akan timbul gaya geser dan momen lengkung.
 Diagram Gaya Geser
Diagram Gaya Geser
Diagram gaya geser disebut juga dengan bidang
gaya lintang yaitu gambar yang menunjukan
besarnya gaya gaya geser yang bekerja di
sembarang tempat di sepanjang batang yang
mendapatkan beban geser .

Gaya geser diberi simbul Dx . Bila gaya geser


arahnya keatas bertanda positif dan jika arah
gaya geser kebawah bertanda negatif .
Pada pembebanan di atas batang A-B
,mendapatkan beban geser sebesar 500 N Untuk
daerah A-B atau 0<x<6m Dx= 500 N.
 Diagram Momen dan Diagram Geser
Gabungan Diagram Momen Dan Gaya Geser
Diagram momen dan diagram gaya geser biasanya digambar dalam satu gambar atau digabungkan , dan untuk
mempermudah perhitungan biasanya digunakan tabel seperti terlihat pada tabel berikut .
 Diagram Momen dan Diagram Geser
 Diagram Momen dan Diagram Geser
 Latihan Soal Menggambar Diagram Gaya
 Diagram Gaya Geser/lintang dan Momen Lentur
Pada saat suatu balok dibebani oleh gaya atau kopel, tegangan dan regangan akan terjadi di
seluruh bagian interior balok. Untuk menentukan besarnya tegangan dan regangan, harus
ditentukan gaya internal dan kopel internal yang bekerja pada balok
 Diagram Gaya Geser/lintang dan Momen Lentur beban terpusat
 Rumus Penentuan Diagram
Gaya Geser/lintang dan
Momen Lentur beban merata
 Contoh Soal dan Pembahasan
 Latihan Soal

Anda mungkin juga menyukai