MEKANIKA TEKNIK I
Ir. Ida Bagus Putu Bintana
08123940137/gusbint@yahoo.com
garis-garis pengaruh pada konstruksi rangka batang yang statis tertentu, akan
dibatasi pada beberapa macam konstruksi rangka batang yang penting yang
konstruksi rangka batang ini juga dapat digunakan pada konstruksi rangka
Reaksi tumpuan pada suatu konstruksi rangka batang biasa menjadi sama
seperti pada suatu balok tunggal dengan panjang bentang yang sama. Oleh
karena itu garis pengaruhnya juga menjadi sama seperti garis pengaaruh pada
balok tunggal biasa.
Pada penentuan garis pengaruh pada konstruksi rangka batang harus kita
perhatikan batang tepi yang menerima beban. Pada umumnya batang tepi itu
ditandai dengan garis putus.
5.2. Gars Pengaruh Konstruksi Rangka Batang Dengan Batang Tepi Sejajar
Persamaan gaya batang pada konstruksi rangka batang dengan batang tepi
sejajar menurut pengetahuan dasar A. Ritter (lihat bab 4.3.3) dapat kita
tentukan :
Mo Mu
U=+ O=
h h
Q
D=±
sin
V = ± P atau V = 0 atau V = ± Q
Garis pengaruh pada gaya batang tepi dapat kita gambar dengan
penentuan garis pengaruh pada momen lentur pada sistim dasar (balok tunggal)
dengan ordinatnya yang dibagi atas ketinggian h konstruksi rangka batang itu
(lihat gambar ).
Garis pengaruh pada gaya batang diagonal dapat kita gambar dengan
penentuan garis pengaruh pada gaya lintang pada sistim dasar dengan
ordinatnya yang dibagi dengan sin (dengan adalah sudut miring batang
diagonal), =1,0 menjadi =1/ sin .
Pada garis pengaruh pada gaya batang diagonal kita pertama menentukan
garis pengaruh pada gaya lintang dengan ordinat = 1/sin
Dua titik ujung diagonal yang diperhatikan kita hubungkan dengan dua garis
pengaruh itu (lihat gambar.d dan e. di atas). Pada penentuan garis pengaruh
pada konstruksi rangka batang dengan beban yang tidak langsung kita
perhatikan rumus untuk beban tidak langsung terdahulu. Tanda (+,-) pada garis
pengaruh pada gaya batang diagonal menentukan juga tanda gaya batang
masing-masing.
Pada penentuan garis pengaruh pada gaya batang vertikal kita pasang
ordinat = 1.0 di bawah batang vertikal itu (gambar f ). Jika gaya P = 1.0 bekerja
pada suatu titik simpul pada samping batang vertikal Vk yang kita perhatikan,
maka tidak ada gaya batang dan karena itu ordinat = 0.
Pada konstruksi rangka batang dengan batang tepi bawah yang dibebani
seperti gambar rangka batang diatas maka batang vertikal Vk-1 dan Vk+1 menjadi
batang tanpa gaya (batang nol) dan karena itu juga ordinat garis pengaruh =
0.
Pada penentuan kita perhatikan potongan I-I menurut A. Ritter seperti digambar
pada gambar g di atas. Potongan I-I itu kena batang vertikal Vk. Gaya lintang
yang berpengaruh ada pada bagian yang potongannya I-I dikenai batang tepi
yang menerima beban.
Jika batang tepi yang menerima beban menjadi batang tepi bawah, maka
garis pengaruh pada gaya batang vertikal Vk dapat dilihat pada gambar 1 di atas.
Garis pengaruh ini menjadi sama dengan garis pengaruh pada gaya batang
vertikal Vk-1 pada batang tepi atas yang menerima beban.