Anda di halaman 1dari 8

Materi Kuliah 16

MEKANIKA TEKNIK I
Ir. Ida Bagus Putu Bintana
08123940137/gusbint@yahoo.com

GARIS PENGARUH RANGKA BATANG


5.1. Pengetahuan Dasar
Dalam bab ini kita tidak akin meninjau semua kemungkinan mengenai

garis-garis pengaruh pada konstruksi rangka batang yang statis tertentu, akan

dibatasi pada beberapa macam konstruksi rangka batang yang penting yang

sering dijumpai di lapangan. Meskipun demikian ketentuan-ketentuan pada

konstruksi rangka batang ini juga dapat digunakan pada konstruksi rangka

batang yang lain.

Untuk memahami penggambaran garis pengaruh pada konstruksi rangka


batang kita bisa berpedoman pada hal-hal berikut yaitu :

Reaksi tumpuan pada suatu konstruksi rangka batang biasa menjadi sama
seperti pada suatu balok tunggal dengan panjang bentang yang sama. Oleh
karena itu garis pengaruhnya juga menjadi sama seperti garis pengaaruh pada
balok tunggal biasa.

Pada penentuan garis pengaruh pada gaya batang kita menggunakan


persamaan pada beban tetap menurut perhitungan dengan cara A. Ritter.
Persamaan-persamaan itu memperlihatkan, bahwa gaya batang dapat
ditentukan dengan momen lentur dan gaya lintang pada suatu sistim dasar
(balok tunggal) dengan suatu faktor menurut bentuk konstruksi rangka batang
masing-masing. Karena itu garis pengaruh pada gaya batang (tanpa faktor-faktor
itu) biasanya menjadi sama seperti garis pengaruh pada gaya lintang dan
momen lentur pada balok tunggal. Pada dasar-dasar konstruksi rangka batang
telah kita tentukan, bahwa gaya-gaya hanya dapat bekerja pada titik simpul
masing-masing. Jika kemudian timbul gaya-gaya yang bekerja antara dua titik
simpul, kita harus memperhatikan pengetahuan tentang beban yang tidak
langsung .

Pada penentuan garis pengaruh pada konstruksi rangka batang harus kita
perhatikan batang tepi yang menerima beban. Pada umumnya batang tepi itu
ditandai dengan garis putus.

5.2. Gars Pengaruh Konstruksi Rangka Batang Dengan Batang Tepi Sejajar
Persamaan gaya batang pada konstruksi rangka batang dengan batang tepi

sejajar menurut pengetahuan dasar A. Ritter (lihat bab 4.3.3) dapat kita

tentukan :

Pada batang tepi atas (O) dan bawah (U):

Mo Mu
U=+ O=
h h

Pada batang diagonal (D):

Q
D=±
sin 

Pada batang vertikal (V):

V = ± P atau V = 0 atau V = ± Q
Garis pengaruh pada gaya batang tepi dapat kita gambar dengan
penentuan garis pengaruh pada momen lentur pada sistim dasar (balok tunggal)
dengan ordinatnya  yang dibagi atas ketinggian h konstruksi rangka batang itu
(lihat gambar ).

Garis pengaruh pada gaya batang diagonal dapat kita gambar dengan
penentuan garis pengaruh pada gaya lintang pada sistim dasar dengan
ordinatnya  yang dibagi dengan sin  (dengan  adalah sudut miring batang
diagonal), =1,0 menjadi =1/ sin .

Garis pengaruh pada gaya batang vertikal tergantung pada cara


pemasangan diagonal sebelah kiri dan kanan. Garis pengaruh pengaruh pada
gaya batang vertikal akin meliputi daerah satu bagian sebelah kiri dan sebelah
kanan dari titik simpul yang diperhatikan (gambar a dan f), atau garis pengaruh
pada gaya batang vertikal menjadi sama dengan garis pengaruh pada gaya
lintang (gambar g, l dan m).

Sebagai keterangan pertama kita perhatikan suatu koinstruksi rangka


batang dengan batang tepi sejajar dan dengan diagonal yang turun naik sebagai
berikut :
Garis pengaruh pada gaya batang tepi dapat digambar menurut
ketentuan tadi (gambar b dan c). Karena titik k yang kita perhatikan menjadi juga
suatu titik simpul, maka garis pengaruhnya menjadi suatu garis lurus sebelah kiri
dan sebelah kanan dari titik k itu. Tanda (+ dan -) pada garis pengaruh pada gaya
batang tepi menentukan tanda gaya batang masing-masing.

Pada garis pengaruh pada gaya batang diagonal kita pertama menentukan
garis pengaruh pada gaya lintang dengan ordinat  = 1/sin 

Dua titik ujung diagonal yang diperhatikan kita hubungkan dengan dua garis
pengaruh itu (lihat gambar.d dan e. di atas). Pada penentuan garis pengaruh
pada konstruksi rangka batang dengan beban yang tidak langsung kita
perhatikan rumus untuk beban tidak langsung terdahulu. Tanda (+,-) pada garis
pengaruh pada gaya batang diagonal menentukan juga tanda gaya batang
masing-masing.

Pada penentuan garis pengaruh pada gaya batang vertikal kita pasang
ordinat  = 1.0 di bawah batang vertikal itu (gambar f ). Jika gaya P = 1.0 bekerja
pada suatu titik simpul pada samping batang vertikal Vk yang kita perhatikan,
maka tidak ada gaya batang dan karena itu ordinat  = 0.

Pada konstruksi rangka batang dengan batang tepi bawah yang dibebani
seperti gambar rangka batang diatas maka batang vertikal Vk-1 dan Vk+1 menjadi
batang tanpa gaya (batang nol) dan karena itu juga ordinat garis pengaruh  =
0.

Sebagai kemungkinan kedua kita perhatikan suatu konstruksi rangka


batang dengan diagonalnya naik (atau turun) semuanya, seperti gambar
berikut :
Penentuan garis pengaruh pada batang tepi dan pada gaya batang
diagonal menurut gambar h s/d k. di atas tidak mengalami kesulitan dan dapat
dilakukan seperti pada contoh konstruksi rangka batang dengan diagonal yang
turun naik pada gambar a dan sebagainya.
Penentuan garis pengaruh pada gaya batang vertikal harus seimbang
dengan gaya lintang Q seperti ditentukan pada rumus sebelumnya. Batang
vertikal V sekarang berdiri pada suatu titik simpul yang juga menerima beban.
Pada titik itu gaya lintang Q juga mengubah nilainya. Timbul sekarang
pertanyaan apakah nilai gaya lintang sebelah kiri atau sebelah kanan dari titik
itu berpengaruh. Jawaban pertanyaan ini pada konstruksi rangkap batang
dengan semua diagonal turun atau naik menjadi penting sekali dan hanya
mungkin jika batang tepi yang menerima beban sudah ditentukan.

Pada penentuan kita perhatikan potongan I-I menurut A. Ritter seperti digambar
pada gambar g di atas. Potongan I-I itu kena batang vertikal Vk. Gaya lintang
yang berpengaruh ada pada bagian yang potongannya I-I dikenai batang tepi
yang menerima beban.

Jika batang tepi yang menerima beban menjadi batang tepi bawah, maka
garis pengaruh pada gaya batang vertikal Vk dapat dilihat pada gambar 1 di atas.
Garis pengaruh ini menjadi sama dengan garis pengaruh pada gaya batang
vertikal Vk-1 pada batang tepi atas yang menerima beban.

Pada kejadian yang berlawanan kita perhatikan gambar m. Pada batang


vertikal Vk+2 yang di tengah-tengah konstruksi rangka batang ini kita perhatikan
ketentuan-ketentuan pada konstruksi rangka batang dengan diagonal yang naik
turun dan mendapat hal seperti terlihat pada gambar n. Hal yang sama timbul
pada ujung masing-masing pada konstruksi rangka batang ini yang dapat kita
lihat pada gambar o di atas.

Sebagai kemungkinan ketiga perhatikan suatu konstruksi rangka batang


dengan batang tepi sejajar dan dengan diagonal saja seperti terlihat pada
berikut :
Pada penentuan garis pengaruh pada batang tepi bawah pada konstruksi
rangka batang ini harus diperhatikan pengaruh oleh beban yang tidak langsung,
seperti dibicarakan pada bab sebelumnya. Atas dasar ketentuan itu garis
pengaruh antara titik simpul k-1 dan k + 1 harus menjadi garis lurus, seperti
terlihat pada gambar q di atas.
Pada penentuan garis pengaruh pada gaya batang diagonal Dk kita juga
menghubungkan dengan garis lurus suatu bagian yang ada antara dua titik
simpul pada batang tepi bawah. Karena itu garis pengaruh pada gaya batang
diagonal Dk+1 menjadi sama dengan tanda (+,-) berlawanan.

Anda mungkin juga menyukai