Gambar 3.1. Definisi penunjaman (plunge) dan arah penunjaman (trend) dari struktur garis. badalah sudut
arah penunjaman. (a) Struktur garis menunjam ke timur. (b) Struktur garismenunjam ke barat. Arah
penunjaman kedua struktur garis berbeda meskipun kedua strukturgaris tersebut memiliki besar yang sama
(), dan keduanya terletak pada bidang yang sama.
Arah penunjaman sebuah struktur garis adalah arah dari proyeksi struktur garis
tersebut ke bidang horizontal. Struktur garis dan proyeksinya harus terletak padabidang
vertikal yang sama (Gambar 3.1). Arah penunjaman dapat dideskripsikandengan
menggunakan konvensi kuadran ataupun konvensi azimuth. Arahpenunjaman harus
menunjuk pada arah ke mana struktur garis tersebut menunjam. Struktur garis yang
Praktikum Geologi Struktur 2015
Stuktur Garis
21
menunjam ke timur tidak sama dengan struktur garis yang menunjam ke barat. Kedua
struktur garis ini berlawanan arah.
Gambar 3.2. Diagram blok menggambarkan : (a) Penunjaman. (b) Pitch. (c) Pengertian pitch dan
hubungannya dengan penunjaman dan arah penunjaman. r = pitch (diukur pada bidang miring), = arah
penunjaman (diukur pada bidang horizontal), = kemiringan sebenarnya dari struktur bidang, dan =
penunjaman struktur garis. (Ragan, 2009; dengan modifikasi)
Stuktur Garis
22
Gambar 3.3. Diagram blok menggambarkan arah strike dan dip dari suatu bidang, trend dan plunge dari
suatu liniasi pada suatu bidang dan pitch dari liniasi ada suatu bidang.
Arah pitch harus harus dideskripsikan. Bayangkan jika struktur bidang pada
Gambar 3.2c berjurus NE-SW, yaitu jika garis dari O ke A mengarah ke NE. Arah pitch
untuk garis pada bidang miring dari O ke D adalah NE, sedangkan arah pitch untuk garis
pada bidang miring dari A ke C adalah SW.
Stuktur Garis
23
Stuktur Garis
24
Gambar 3.5 Cara Pengukuran Trend Dari Struktur Garis Di Lapangan (Coe, 2010)
Gambar 3.6 Cara Pengukuran Plunge Dari Struktur Garis Di Lapangan (Coe, 2010)
Stuktur Garis
25
Penyelesaian:
Lihat gambar 3.5. Urutan penyelesaian sebagai berikut:
Hal yang sama dilakukan untuk garis yang tegaklurus jurus bidang 2 (FL 2),
didapatkan titik B.
Stuktur Garis
26
2. Suatu garis menunjam 40o, N315oE pada bidang N270oE/50o. Hitung pitch garis tersebut.
Penyelesaian:
Lihat gambar 3.6 Cara mengerjakan sebagai berikut:
1. Plot jurus dan kemiringan bidang dan juga trend dari garis tersebut. Perpotongan di O.
2. Buat garis FL.1 tegak lurus jurus bidang. Pada sayatan vertikal melalui FL.1 plot
besarnya kemiringan, dan plot titik A dengan kedalaman tertentu, misal d.
3. Proyeksikan titik A kembali pada peta yang menghasilkan titik B, kemudian tarik
garis sejajar jurus melalui B sehingga berpotongan dengan trend di titik C.
4. Melalui titik C buat garis tegak lurus FL.2, kemudian putar bidang miring (DA)
menjadi horisontal sepanjang garis FL.2, dengan pusat putaran titik D. Proyeksikan
ke peta, sehingga didapatkan titik E. Sudut DOE adalah pitch.
Gambar 3.8 Menentukan pitch (Ragan, 2009; dengan modifikasi). (a) Diagram blok, (b) Penyelesaian.
3. Zona shear diukur pada titik O elevasi 200 m dengan kedudukan N75oE/65oNW.
Lapisan batugamping diukur pada titik P elevasi 100 m dengan kedudukan
N150oE/45oSW. Tentukan kedudukan garis potongnya.
Stuktur Garis
27
Penyelesaian:
Lihat gambar 3.7. Kerjakan dengan urutan sebagai berikut:
Dengan
memperhatikan
skala
buat
garis
sejajar
FL.1
berjarak
200
(ketinggian O) sehingga memotong garis (hasil langkah 3) di O', buat garis sejajar jurus
shear melalui O (disebut garis OO). Demikian juga buat garis sejajar FL.2 berjarak
Praktikum Geologi Struktur 2015
Stuktur Garis
28
100 m dari P sehingga memotong garis hasil langkah 3 di P dan melalui titik ini buat
garis sejajar jurus batugamping (garis PP).
5. Buat garis sejajar FL.1 pada ketinggian 100 m hingga memotong garis OO di H, lalu
tarik sejajar jurus shear melalui titik H (garis HH). Garis OO dan PP berpotongan
di T. Garis HH dan jurus batugamping berpotongan di A.
6. Hubungkan titik T dan A, perpanjangannya memotong garis jurus shear di I. Maka
garis TAI tersebut adalah trend dari perpotongan kedua bidang.
7. Melalui T buat garis tegaklurus TAI sepanjang 200 m (beda tinggi T dan I) pada
titik T, kemudian hubungkan dengan I dan dengan T, maka sudut TIT' adalah plunge.
Stuktur Garis
29
a). Suatu urutan batuan terkena sesar dan kedudukan bidang sesar tersebut adalah N 350 E/ 300.
Cermin gores-garis pada bidang tersebut mempunyai pitch sebesar 300. Diukur dari jurus
bidang sesar ke cermin gores-garis berlawanan arah dengan jarum jam. Ditanyakan
kedudukan dari cermin gores-garis tersebut (trend dan plunge).
b). Idem dengan no 1a. Tetapi pitchnya sebesar 550 diukur dari jurus bidang sesar ke cermin
gores-garis searah dengan jarum jam.
2.
a). Kedua sayap antiklin mempunyai kedudukan N 500 E/ 350 NW dan N 3300 E/ 600. Tentukan
struktur garis yang terbentuk!
b). Idem dengan no 2a. tetapi kedudukan sayap antiklin tersebut adalah N1500 E/ 350 dan N
730 E/ 650 NW.
3.
a) Urat vertikal dengan jurus N 750 W dipotong oleh urat lain dengan kedudukan N 500 E/ 300
dan menghasilkan ore shoot (mineralisasi pada perpotongan kedua urat). Tentukan kedudukan
ore shoot dan berapa besar pitch ore shoot tersebut terhadap urat vertikal.
b) idem dengan no 3a. tetapi kedudukan urat dalah N 330 E/ 300 dan urat vertikal mempunyai
jurus N 300 W.
4.
Suatu bidang reservoir mempunyai kedudukan N 22X0 E/ 400 dan terletak pada elevasi 500
meter diukur pada titik A. Suatu bitrock diukur pada titik B dengan elevasi 250 meter dan
mempunyai kedudukan N 15X0 E/ 450. Tentukan kedudukan garis potongnya!
*(untuk soal nomer 4 huruf X diganti sesuai dengan angka pada akhir NIM)
Stuktur Garis