TINJAUAN PUSTAKA
Kedudukan sebuah struktur garis diwakili oleh sepasang angka :
penunjaman (plunge) dan arah penunjaman (trend). Jika struktur garis tersebut
terbentuk pada sebuah struktur bidang yang kedudukannya diketahui, maka
orientasi struktur garis tersebut dapat diwakili oleh sebuah angka yang disebut
pitch1.
Dalam pengertian geologi, suatu struktur garis dapat berdiri sendiri, misalnya
struktur garis berupa arah butiran mineral dan arah memanjangnya suatu tubuh
batuan. Pada umumnya struktur garis berada pada suatu struktur bidang, misalnya
sumbu perlipatan pada bidang perlapisan, gores-garis pada bidang sesar, lineasi
mineral pada bidang foliasi, dan perpotongan dua buah bidang.
Penunjaman sebuah struktur garis adalah sudut yang dibentuk oleh struktur
garis tersebut dengan bidang horizontal, diukur pada bidang vertikal (Gambar
2.1). Nilai dari penunjaman berkisar antara 00 dan 900, penunjaman 00 dimiliki
oleh garis horizontal, dan penunjaman 900 dimiliki oleh garis vertikal. Secara
umum, penunjaman yang berkisar antara 00 dan 200 dianggap landai (shallow),
penunjaman yang berkisar antara 200 dan 500 dianggap sedang (moderate), dan
penunjaman yang berkisar antara 500 dan 900 dianggap terjal (steep).
Gambar 2.1. Definisi penunjaman (plunge) dan arah penunjaman (trend) dari
struktur garis. b adalah sudut arah penunjaman. (a) Struktur garis
menunjam ke timur. (b) Struktur garis menunjam ke barat. Arah
penunjaman kedua struktur garis berbeda meskipun kedua struktur
garis tersebut memiliki besar yang sama (φ), dan keduanya terletak
pada bidang yang sama.
Arah penunjaman sebuah struktur garis adalah arah dari proyeksi struktur
garis tersebut ke bidang horizontal. Struktur garis dan proyeksinya harus terletak
pada bidang vertikal yang sama (Gambar 4.1). Arah penunjaman dapat
dideskripsikan dengan menggunakan konvensi kuadran ataupun konvensi
azimuth. Arah penunjaman harus menunjuk pada arah ke mana struktur garis
tersebut menunjam. Struktur garis yang menunjam ke timur tidak sama dengan
struktur garis yang menunjam ke barat. Kedua struktur garis ini berlawanan arah.
Arah pitch harus harus dideskripsikan. Bayangkan jika struktur bidang pada
Gambar 4.2c berjurus NE-SW, yaitu jika garis dari O ke A mengarah ke NE.
Arah pitch untuk garis pada bidang miring dari O ke D adalah NE, sedangkan
arah pitch untuk garis pada bidang miring dari A ke C adalah SW.
Menentukan Plunge :
Menentukan Pitch :
1. Plot jurus dan kemiringan bidang dan juga trend dari garis tersebut.
Perpotongan di O.
2. Buat garis FL 1 tegak lurus jurus bidang. Pada sayatan vertical
melalui FL 1 plot besarnya kemiringan, dan plot titik A dengan
kedalaman tertentu, missal d.
3. Proyeksikan titik A kembali pada peta yang menghasilkan titik B,
kemudian tarik garis sejajar jurus melalui B sehingga berpotongan
dengan trend di titik C.
4. Melalui titik C buat garis tegak lurus FL 2, kemudian putar bidang
miring (DA) menjadi horizontal sepanjang garis FL 2, dengan pusat
putaran titik D. proyeksikan ke peta, sehingga didapatkan titik E.
sudut DOE adalah pitch.