Semester Gazal 2009 - 2010 Fakultas Sains dan Teknik UNIVERSITAS NUSA CENDANA
Suatu balok AEBC berperletakkan sendi di A dan rol di B seperti yang ditunjukkan Gambar a. Balok dibebani
beban merata 10 kN/m’ sepanjang A-E-B dan beban terpusat 20 kN berarah ke bawah di C. Analisalah struktur
tersebut, hitung dan tentukanlah:
(i) besar gaya geser pada penampang di E,
(ii) besar momen lentur pada penampang di E,
(iii) besar momen lentur maksimum, dan
(iv) lokasi dari penampang yang padanya momen maksimum tersebut terjadi!
Jika penampang balok ini adalah persegipanjang yang berdimensi 100 x 300 mm2 seperti yang ditunjukkan
Gambar b,
(v) hitung dan tentukanlah besar tegangan geser maksimum yang terjadi pada balok akibat pembebanan
seperti yang ditunjukkan dalam Gambar a!
Pertolongan
SQmaks 1 2 yang untuk penampang persegi adalah
f s − maks = penampang persegi adalah bh
bI 8 1 3
bh .
f s − maks adalah tegangan geser dengan b adalah lebar penampang 12
[mm],
maksimum [MPa].
dan h adalah tinggi penampang [mm].
S adalah Gaya Geser [N].
I adalah momen inersia penampang
Qmaks adalah momen luasan terhadap [mm4],
sumbu netral [mm3], yang untuk
1/ 5
UJIAN TENGAH SEMESTER 2 Jurusan TEKNIK SIPIL
Semester Gazal 2009 - 2010 Fakultas Sains dan Teknik UNIVERSITAS NUSA CENDANA
Penyelesaian:
Sekarang1, setelah reaksi – reaksi perletakan telah berhasil ditentukan, besar gaya geser di E (SE) dapatlah
dihitung. Dengan memotong balok di titik E dan memperhatikan bagian di sebelah kiri titik E, seperti yang
ditunjukkan Gambar a1.1, dengan menerapkan keseimbangan translasional vertikal pada bagian ini, dapatlah
dijabarkan:
S E = +V A − 10(3) = 16.67 − 30 = −13.33 kN. Maka gaya geser pada penampang di E adalah -13.33 kN
(jawaban).
1
Ada baiknya sebelum sampai ke tahap ini, dilakukan terlebih dahulu verifikasi atas hasil hitung dan hasil penentuan besar
dan karakteristik reaksi – reaksi perletakan yang baru saja diperoleh. Untuk balok ini, verifikasi dapat dilakukan misalnya,
dengan menerapkan ketentuan kesetimbangan rotasional terhadap titik B, terhadap titik C, atau terhadap titik tertentu
manapun.
2/ 5
UJIAN TENGAH SEMESTER 2 Jurusan TEKNIK SIPIL
Semester Gazal 2009 - 2010 Fakultas Sains dan Teknik UNIVERSITAS NUSA CENDANA
Penyelesaian:
Setelah besar gaya geser pada penampang – penampang penting telah berhasi ditentukan, diagram gaya geser
sekarang dapat dikonstruksikan. Hasil konstruksi diagram gaya geser ditunjukkan dalam Gambar a2. Titik F
pada diagram di atas menunjukkan penampang yang padanya gaya geser adalah nol. Lokasi/letak penampang
ini pada balok adalah penting dalam mengkonstruksi diagram momen lentur, sehingga harus ditentukan. Akan
ditentukan letak penampang ini terhadap titik A, dengan menghitung jarak penampang ini ke titik A, yang pada
gambar di atas ditandai sebagai x.
Menerapkan hukum segitiga – segitiga sebangun atas segitiga – segitiga yang dibentuk oleh diagram gaya geser
sepanjang A-F-B, menghasilkan:
3/ 5
UJIAN TENGAH SEMESTER 2 Jurusan TEKNIK SIPIL
Semester Gazal 2009 - 2010 Fakultas Sains dan Teknik UNIVERSITAS NUSA CENDANA
Penyelesaian:
16.67 43.33
= ⇒ 16.67(6 − x ) = 43.33x , yang kemudian memberikan:
x 6− x
100.02 − 16.67 x = 43.33 x
⇒ 100.02 = 43.33 x + 16.67 x = 60 x
Maka:
100.02
x= = 1.667 m.
60
2. Konstruksi diagram momen lentur.
Setelah diagram gaya geser berhasil dikontstuksi, maka diagram momen lentur dapat dikonstruksi pula
berdasarkan diagram gaya geser. Karena A adalah ujung paling kiri dari balok dan tidak ada momen terpusat
yang bekerja padanya maka dapat dipastikan momen lentur pada penampang di titik A adalah nol, sehingga
MA = 0.
Momen lentur pada penampang di titik F (MF) dapat dihitung dengan menjumlahkan MA dengan luasan
diagram geser sepanjang A-F;
1 1
MF = MA + x(16.67 ) = 0 + (1.667 )16.67 = 13.89 kNm.
2 2
Momen lentur pada penampang di titik B (MB) dapat dihitung dengan menjumlahkan MF dengan luasan
diagram geser sepanjang F-B;
1
MB = MF + (6 − x )(− 43.33)
2
1
= 13.89 + (6 − 1.667 )(− 43.33)
2
1
= 13.89 − (4.33)43.33 = −80 kNm.
2
Momen lentur pada penampang di C (MC) dapat dihitung dengan menjumlahkan MB dengan luasan diagram
geser sepanjang B-C;
M C = M B + 20(4) = −80 + 80 = 0 .
Setelah momen pada penampang – penampang penting dari balok telah berhasil ditentukan, maka diagram
momen dapat dikonstruksi. Hasil konstruksi diagram momen ditunjukkan dalam Gambar a3.
Sekarang, dengan memeriksa diagram momen yang baru saja dikonstruksi, besar momen maksimum dapat
dengan mudah diketahui. Diagram momen menunjukkan dengan jelas bahwa momen lentur maksimum adalah
80 kNm. Dengan demikian, besar momen lentur maksimum adalah 80 kNm (jawaban).
(4). Lokasi penampang temapt momen maksimum terjadi.
4/ 5
UJIAN TENGAH SEMESTER 2 Jurusan TEKNIK SIPIL
Semester Gazal 2009 - 2010 Fakultas Sains dan Teknik UNIVERSITAS NUSA CENDANA
Penyelesaian:
Penampang tempat momen maksimum 80 kNm terjadi dapat diketahui dengan mengamati diagram momen
lentur. Jelas dari diagram tersebut bahwa penampang tempat terjadi momen maksimum 80 kNm berlokasi di
titik B (jawaban).
(5). Besar tegangan geser maksimum yang terjadi pada balok.
Tegangan geser maksimum terjadi pada penampang yang padanya gaya geser adalah maksimum1. Dari diagram
gaya geser yang telah dikonstruksi, dapatlah dengan jelas dilihat bahwa penampang tempat terjadinya gaya
geser maksimum adalah penampang di titik B, dengan gaya geser 43.33 kN. Tegangan geser maksimum dapat
dihitung dengan mengambil besar gaya geser (S) sebesar gaya geser maksimum tersebut, dan dengan
menggunakan rumus untuk menentukan tegangan geser maksimum yang telah disediakan di bagian
pertolongan. Karena tegangan geser akan dihitung dalam satuan megapaskal [MPa], maka besar gaya geser2
harus terlebih dahulu dikonversi dari bersatuan kilo Newton [kN] ke bersatuan Newton [N], dan dimensi harus
dinyatakan dalam satuan milimeter [mm].
S B = 43.33 kN = 43330 N, maka:
S = 43330 N;
Kemudian b = 100 mm dan h = 300 mm, memberikan:
1 1 1 1
Qmaks = bh 2 = (100)300 2 = 1125000 mm3, dan I = bh 3 = (100)300 3 = 225000000 mm4.
8 8 12 12
Selanjutnya, tegangan geser maksimum f s − maks dapat ditentukan seperti berikut ini:
SQmaks 43330(1125000)
f s − maks = = = 2.167 MPa.
bI 100(225000000)
Maka tegangan geser maksimum yang terjadi pada balok adalah 2.167 MPa (jawaban).
1
Demikian pula tegangan lentur maksimum terjadi pada penampang yang padanya momen lentur adalah maksimum.
2
Hal yang sama berlaku bagi tegangan lentur dan tegangan - tegangan lainnya. Jika tegangan lentur, misalnya, hendak
dinyatakan dalam satuan MPa, maka momen harus dinyatakan dalam atau dikonversi dahulu ke satuan Newton-milimeter
[Nmm], dan dimensi penampang harus dinyatakan dalam satuan milimeter [mm].
5/ 5