Anda di halaman 1dari 22

Soal dan Penyelesaian Statis Tertentu #2

Soal Balok Sederhana dengan beban merata

Gambar Soal Balok Sederhana


Perintah Soal :

Hitung Reaksi Tumpuan

Hitung dan Gambar Diagram Gaya Lintang (SFD)

Hitung dan Gambar Diagram Gaya Normal (NFD)

Hitung dan Gambar Diagram Momen (BMD)


Berikut akan dijelaskan langkah-langkah penyelesaian soal di atas
dimulai dari penjelasan yang paling dasar.

Step 1 Tentukan Resultan Gaya (Aksi)

Resultan Gaya/Beban Terbagi Rata

Gambar 1. Resultan beban merata


Pada (Gambar 1) terlihat bahwa letak resultan untuk beban terbagi
merata berada di tengah bentang (L/2). Besar resultan beban terbagi
merata dapat dihitung dengan persamaan berikut:
R = q. L R = 2. 4 = 8 ton
Menguraikan 1 Gaya Menjadi 2 Gaya Saling Tegak Lurus

Gambar 2. Menguraikan gaya


Pada (Gambar 2) dapat dilihat bahwa untuk menguraikan gaya yang
bekerja pada titik dan sudut tertentu menjadi gaya yang saling tegak
lurus, maka gaya tersebut harus dikalikan dengan sudut Sinus pada arah
vertikal dan sudut Cosinus pada arah horizontal. Berdasarkan ketentuan
tersebut maka gaya (P) pada soal dapat kita selesaikan sebagai berikut:

Gambar 3. Resultan gaya P


Pada (Gambar 2) dapat dilihat bahwa untuk menguraikan gaya yang
bekerja pada titik dan sudut tertentu menjadi gaya yang saling tegak
lurus, maka gaya tersebut harus dikalikan dengan sudut Sinus pada arah
vertikal dan sudut Cosinus pada arah horizontal. Berdasarkan ketentuan
tersebut maka gaya (P) pada soal dapat kita selesaikan sebagai berikut:

Maka,
Pv = 4 Sin (45) = 1,41 ton
PH = 4 Cos (45) = 1,41 ton

Tahapan menguraikan dan mencari resultan gaya sudah selesai.


langkah berikutnya adalah menentukan reaksi tumpuan yang terjadi.
Step 2 Identifikasi Reaksi Tumpuan
Identifikasi gaya luar (aksi) yang bekerja pada balok sehingga akan
diperoleh gaya dalam (reaksi) yang bekerja pada kedua tumpuan (ada aksi
maka ada rekasi).
Berikut ketentuan reaksi yang ada pada tiap-tiap tipe tumpuan:

Gambar 4. Reaksi yang tersedia tiap jenis tumpuan


Tumpuan Sendi (posisi tumpuan sebelah kiri pada soal), Gambar 4 di
atas menunjukkan bahwa Tumpuan Sendi memiliki 2 reaksi (RV dan
RH). Kemudian Tumpuan rol (posisi tumpuan sebelah kanan pada soal),
Gambar 4 di atas menunjukkan bahwa Tumpuan rol hanya memiliki 1
reaksi yaitu reaksi vertikal (RV).

Sehingga berdasarkan ketentuan di atas maka dapat kita kelompokkan


dalam sebuah free body diagram rekasi dan aksi yang terjadi. Gambar
tersebut dapat dilihat pada Gambar 5 di bawah ini.
Gambar 5. Aksi (merah) dan Reaksi (biru)

Sesuai dengan Hukun Newton 3 (Aksi = Reaksi), maka rekasi vertikal


(RVA & RVB) yang terjadi pada Gambar 5 akibat adanya aksi vertikal (R
dan PV) dan begitu untuk rekasi yang terjadi pada arah horizontal (RH)
akibat adanya aksi horizontal PH.
Step 3 Menghitung Reaksi Tumpuan

Langkah awal dalam menghitung reaksi yang berkerja pada tumpuan adalah
mengasusmsikan titik dimana ∑M = 0. Sebelumnya kita sudah ketahui pada
rekasi yang bekerja pada tiap tumpuan bahwa tumpuan sendi dan rol tidak
dapat menahan momen, maka dapat kita simpulkan bahwa momen di
tumpuan sendi (titik A) dan tumpuan rol (titik B) adalah 0. jadi dapat kita
tuliskan ∑MA = 0 dan ∑MB = 0.

Sesuai dengan Hukun Newton 3 (Aksi = Reaksi), maka rekasi vertikal


(RVA & RVB) yang terjadi pada Gambar 5 akibat adanya aksi vertikal (R
dan PV) dan begitu untuk rekasi yang terjadi pada arah horizontal (RH)
akibat adanya aksi horizontal PH.
Rumus dalam menghitung momen adalah gaya yang bekerja (aksi dan
rekasi) dikalikan dengan jarak.

∑MB = 0

RVA. 8 – R. 6 – Pv. 2 =0
RVA. 8 – 8. 6 – 1,41. 2 = 0
8 RVA – 48 – 2,82 = 0
8 RVA = 50,82

RVA = 6, 35 ton (reaksi tumpuan vertikal di titik A)


∑MA = 0

- RVB. 8 + Pv. 6 + R. 2 = 0
-8 RVB + 1,41. 6 + 8. 2 = 0

-8 RVB + 8,46 + 16 = 0

-8 RVB + 24,46 = 0

RVB = 24,46/8 = 3,06 ton (reaksi tumpuan vertikal di titik B)


Kontrol gaya yang berkerja arah vertikal

∑V = 0
RVA – R – Pv + RB = 0
6,35 – 8 – 1,41 + 3,06 = 0
0 = 0 (Jika hasil kontrol sudah sama-sama 0, maka hitungan kita sudah
dianggap benar)
∑H = 0

RH – PH = 0

RH – 1.41 = 0

RH = 1,41 ton

Jika hasilnya sudah benar, maka kita dapat menggambar reaksi dan
aksi yang ada pada soal seperti pada Gambar 6 di bawah ini.
Gambar 6. Reaksi pada Tumpuan (biru) – aksi (merah)
Step 4 Menghitung dan Menggambar Gaya Lintang (SFD)

Konsep dasar untuk menghitung gaya lintang yang bekerja pada balok
sederhana adalah dengan menjumlahkan gaya (reaksi dan aksi) yang
bekerja tegak lurus (vertikal) sepanjang bentang balok. Gaya yang
bekerja tegak lurus bidang bernilai positif (+) apabila arah panah ke atas
dan bernilai negatif (-) apabila arah panah ke bawah.

Sebelumnya kita telah mengetahui gaya yang bekerja pada arah


vertikal berturut-turut yaitu:

RVA = 6,35 (+), R = 8 (-), Pv = 1,41 (-), dan RB = 3,06 (+).


Setelah gaya tersebut diketahui, maka selanjutnya kita bisa langsung
melakukan penggambaran Shear Force Digaram (SFD) seperti yang
disajikan pada Gambar 7 di bawah ini.

Gambar 7. Diagaram SFD (gaya lintang)


Step 5 Menghitug dan Menggambar Momen (BMD)
Momen merupakan perkalian antar gaya dan jarak, sehingga momen
memiliki satuan ton.m dan sejenisnya. Gambar momen biasanya juga
disebut sebagai bidang momen/bending momen diagram (BMD).
Berikut perhitungan momen untuk menggambar BMD :

Kita mulai hitung dari titik sebelah kiri (Titik A) dimana kita anggap
sebagai titik 0.
0≤x<4
RA. x – q.x. (x/2)

x= 0 = 0 tm ;x = 2 = 8,7 tm ; x = 3 = 10,05 tm ; x = 4 = 9,4 tm


4≤x<6
RA. x – R. (x – 2)
x = 4 = 9,4 tm ; x = 6 = 6,1 tm

6≤x<8
RA. x – R. (x – 2) – PV. (x – 6)
x = 6 = 6,1 tm ; x = 7 = 3,04
x=8
RA. x – R. (x – 2) – PV. (x – 6) + RB (x – 8)
x = 8 = 0 tm
Berdasarkan hasil hitungan dengan berbagai nilai x, maka dapat kita
gambarkan diagram BMD seperti yang terlihat pada Gambar 8 dibawah ini.

Gambar 8. Diagram momen lentur (BMD)


Step 6 Menghitug dan Menggambar Gaya Normal (NFD)

Gaya normal merupakan gaya yang arah kerjanya sejajar sumbu batang
(horizontal). Berikut contoh hitungannya:

Kita mulai hitung dari titik sebelah kiri (Titik A) dimana kita anggap
sebagai titik 0 ke titik dimana terdapat gaya normal yang bekerja.

0≤x<6

RH = – PH
6≤x<8
Karena tumpuan rol yang berada pada jarak 8 m tidak mampu
menahan gaya horizontal maka gaya yang bekerja = 0 ton.
Sehingga gambar Daiagram NFD seperti yang disajikan pada
Gambar 9 di bawah ini.

Gambar 9. Diagram gaya normal (NFD)

Anda mungkin juga menyukai