Anda di halaman 1dari 3

Menghitung Reaksi Perletakan

 13 Comments
Setelah kita mengetahui tentang gaya, beban dan tumpuan, pada postingan kali ini saya akan memberikan
materi tentang bagaimana menghitung reaksi perletakan. Rumus yang kita pakai adalah
ΣM=0
ΣV=0
ΣH=0

Contoh 1:

 P1=
20 N
P2= 23 N
Pertama-tama untuk menghitung reaksi perletakan dari simple beam di atas adalah menyamakan asumsi.
Asumsi dalam perhitungan ada 2 macam,
Asumsi 1:
Searah jarum jam (momen)= positif
Arah atas (vertikal)= positif
Arah kanan (horizontal)= positif

 Perhatikan gambar di atas. Apabila dalam menghitung momen pada tumpuan A, maka gaya P1 akan mengalir
menuju tumpuan A seperti gambar di atas (lihat garis merah). Untuk menentukan tanda (positif/negatif), maka
perhatikan arah alirannya. Pada gambar di atas karena arah alirannya tandanya adalah (+). Dalam menghitung
gaya vertikal, maka P1 bernilai negatif, karena gaya P1 menghadap ke bawah.
Asumsi kedua adalah kebalikan dari asumsi pertama. Kita bisa bebas memilih asumsi, asalkan dalam setiap
perhitungan tetap konsisten memakai asumsi yang sama.

Kembali lagi ke contoh soal, langkah yang harus kita lakukan adalah mengidentifikasi gaya-gaya pada
tumpuan.

Tu
mpuan A merupakan tumpuan sendi yang bisa menahan gaya yang tegak lurus dan gaya yang searah bidang
tumpuan. Maka ada dua gaya yang terdapat pada tumpuan A, yaitu RAH (gaya horizontal) dan RAV (gaya
vertikal).  Sedangkan pada tumpuan B merupakan tumpuan rol, yang hanya menahan gaya tegak lurus. Maka
hanya ada satu gaya pada tumpuan B yaitu RBV (gaya vertikal)
Menghitung Reaksi Perletakan
Pada persamaan sigma momen = 0 dicari dari hasil kali gaya dengan jarak. Pada contoh di atas perhitungan
momen seperti ini:
ΣMA=0
(RAV x 0) + (P1 x 2) + (P2 x 7) – (RBV x 10) = 0
0      + (20 x 2) + (23 x 7)                       = (RBV x 10)
40     +    161                           = 10 RBV
RBV = 20.1 N
Penjelasan:
ΣM di tumpuan A = 0
RAV x jarak dari A ke RAV.  P1 x jarak dari A ke P1, tanda positif karena searah jarum jam. P2 x jarak dari A
ke P2, tanda positif karena searah jarum jam. RBV x jarak dari A ke RBV, tanda negatif karena tidak searah
jarum jam.

ΣMB = 0
(RBV x 0) – ( P1 x 8 ) – (P2 x 3) + (RAV x 10) = 0
0      – ( 20 x 8 ) – (23 x 3)                       = – (RAV x 10)
-160   –   69                              = – 10 RAV
RAV = 22.9 N
Nilai RAV dan RBV yang diperoleh dari perhitungan di atas dapat dicek benar atau tidaknya dengan
persamaan gaya vertikal (ΣV = 0)
ΣV = 0
RAV   + RBV   – P1 –  P2 =0
22.9 + 20.1 – 20 – 23 = 0
0 = 0       ok!

Apabila telah memenuhi persamaan, maka nilai RAV dan RBV sudah benar

Nilai RAH = 0 karena didalam kasus di atas tidak ada gaya horizontal lain selain RAH

Anda mungkin juga menyukai