Anda di halaman 1dari 17

EKSPERIMEN IX

KARAKTERISTIK PENGALIRAN
DI ATAS “TRAPEZOIDAL NOTCH”

Hari/ tanggal : Jumat, 12 November 2021


Waktu : 08.00 WIB s/d selesai
Tempat : Laboratorium Fakultas Teknik Sipil UMSU

1. Tujuan Percobaan

a. Menyelidiki hubungan antara ketinggian muka air di atas tepi


ambang dan debit pengaliran yang melalui trapezoidal notch.
b. Menentukan koefisien debit pengaliran yang melalui trapezoidal
notch.

2. PERALATAN

 Hydraulic bench
 Hook and point gauge
 Trapezoidal notch
 Mistar
 Kain lap
3. Dasar Teori

Besarnya aliran dalan suatu aliran dapat dihitung dengan berbagai cara.
Untuk sungai-sungai kecil dan alur-alur buatan dapat dengan mudah diukur
dengan penggunaan bending atau juga tabung jenis venture.
Pengukuran ini dapat dilakukan dengan model di laboratorium yang hasil
pengukuran tersebut menunjukkan hubungan antara tinggi energi dan debit.
Untuk mendapatkan hasil yang teliti perlu diperhatikan hal-hal seperti
permukaan bending bagian hulu yang harus vertikal dan tegak lurus terhadap
alurnya. Ketinggian H yang harus diukur cukup jauh dari hulu bending. Ini
menghindari pengaruh kelengkungan permukaan air di dekat bendin tersebut.
Rumus baku untuk aliran di atas bending trapesium adalah sebagai berikut:

2 8 θ
Q=Cd . B . √2. g . H 3 /2 + . Cd . √2. g tan . H 5/ 2
3 15 2

Dimana:
Q = Debit pengaliran
Cd = Koefisien debit
B = Lebar notch
H = Tinggi air di atas bahagian bawah “notch”
g = Percepatan gravitasi
θ = Sudut trapezoidal
4. Teori Tambahan

Rectangular notch adalah salah satu jenis aliran terbuka. Aliran pada
saluran terbuka merupakan aliran yang mempunyai permukaan yang bebas.
Permukaan bebas merupakan aliran yang memiliki pertemuan fluida dengan
kerapatan (density) yang berbeda. Biasanya pada saluran terbuka, dua fluida itu
adalah udara dan air dimana kerapatan udara jauh lebih kecil daripada kerapatan
air.

Aliran pada saluran terbuka hampir seluruh alirannya bersifat turbulen.


Hanya batas-batasnya (dasar saluran atau tebing saluran/ river bank) ada bagian
kecil yang bersifat laminar.

Dikarenakan adanya tekanan pada permukaan air akibat perbedaan pada


kerapatan udara dan air, dan juga akibat gaya gesekan pada dinding saluran (dasar
maupun tebing saluran) maka kecepatan aliran pada suatu potongan melintang
saluran tidak seragam. Ketidakseragaman ini dipengaruhi oleh bentuk tampang
melintang saluran, kekerasan saluran dan lokasi saluran (saluran lurus dan pada
belokan).

Sumber : https://www.scribd.com/document/94100012/modul-1
5. Aplikasi

Weir adalah obstruksi yang dilalui di dalam sebuah aliran terbuka.


Aplikasinya dipakai pada sistem pengolahan limbah, irigasi, dan saluran
pembuangan limbah. Pengukuran dapat dilakukan dengan mengukur kecepatan
aliran dengan satuan yang umum yaitu galon per menit (gpm) menjadi galon per
hari. Laju alur sebagai fungsi dari ketinggian head di atas cekung weir dan lebar
bukaan (notch).

Secara umum ada empat bentuk weir notch yaitu segiempat (rectangular),
segitiga (vee), setengah lingkaran (semi circle) dan trapesium (cipoletti). Weir
trapesium merupakan weir yang cukup banyak digunakan. Aliran fluida dengan
lebar di bawah cekungan weir trapesium.

Weir hanya dapat digunakan apabila liquida mengalir dalam channel


terbuka, tidak dapat digunakan untuk liquida dalam pipa. Perhitungan pada aliran
terbuka lebih rumit daripada aliran dalam pipa dikarenakan:

- Bentuk penampangnya yang tidak teratur (terutama sungai).

- Sulit menentukan kekasaran (sungai berbatu sedangkan pipa licin).

- Kesulitan pengumpulan data di lapangan.


6. Prosedur Percobaan

a. Menyiapkan peralatan yang akan digunakan.


b. Memasang trapezoidal notch pada hydraulic bench.
c. Mengalirkan air ke dalam saluran sehingga air mengalir di atas pelat
trapezoidal notch.
d. Menutup control valve dan membiarkan air menjadi stabil selama
beberapa saat.
e. Mengatur hook and point gauge dan menyetelnya pada posisi nol pada
titik dasar trapezoidal notch.
f. Memindahkan hook and point gauge pada posisi tengah saluran dan
menyetelnya sesuai dengan ketinggian “H” yang diinginkan, diawali
dengan H = 10 mm.
g. Mengalirkan air kembali ke dalam saluran dengan membuka (memutar)
control valve sehingga permukaan air menyentuh ujung jarum hook and
point gauge.
h. Mengatur control valve sedemikian rupa dan membiarkan air menjadi
stabil selama beberapa saat.
i. Menaikkan tuas yang berada pada hydraulic bench dan memulai
perhitungan waktu menggunakan stopwatch ketika air yang mengalir pada
volumetric tank sejajar dengan angka 0 liter.
j. Menghentikan stopwatch dan mencatat pengukuran waktu pada volumetric
tank sejajar dengan angka 4 liter. Lalu menekan tuas yang berada pada
hydraulic bench sehingga air di volumetric tank turun.
k. Mengulangi langkah ke 6 – 10 hingga 4 kali percobaan dengan kenaikan H
+ 4 mm pada setiap percobaan.
l. Setelah selesai, kemudian melepas trapezoidal notch dari hydraulic bench
lalu membersihkan dan merapikan alat yang telah digunakan.
7. Analisa Data

 Percobaan 1:
Diperoleh data-data sebagai berikut:
- V = 4 liter - B = 20 mm
- T = 35 s - g = 9810 mm/s²
- H = 7 mm - θ = 45°

Maka diperoleh:

V 4 x 106
 Q = t = 35
= 114.285 , 714 mm /s2

5
 H2 = 105 /2 = 129,642 mm
3
 H2 = 103 /2 = 18,520 mm

Q
 Cd = 3 5

(( 2
3
B . √ 2. g . H 2 +
8
)(
15
√ 2. g . tan θ . H 2 ))
114.285,714
= ¿¿

= 2,858

2
 Q5 = (114.285,714)2 /5 = 105,485 mm 3 /s

 log Q = L og(114.285,714 ) = 5,058 mm3 / s

 log H = Log (7) = 0,845


 Percobaan 2:
Diperoleh data-data sebagai berikut:
- V = 4 liter - B = 20 mm
- T = 21 s - g = 9810 mm/s²
- H = 12 mm - θ = 45°

Maka diperoleh:

V 4 x 106
 Q = t = 21
= 190.476,190 mm/s 2

5
 H2 = (12)5/ 2 = 498,831 mm
3
 H2 = (12)3/ 2 = 41,569 mm

Q
 Cd = 3 5

(( 2
3
B . √ 2. g . H +2 8
15 )(
√ 2. g . tan θ . H 2 ))
=

190.476,190
8 2
(( )
15
. ( 140,071 ) . ( 0,558 ) . ( 498,831 ) +
3 () )
. ( 64 ) . ( 140,071 ) .( 41,569)

= 1,935

2
 Q5 = (190.476,190)2/ 5 = 117,514 mm3 /s

 log Q = log(190.476,190¿)¿ = 5,280 mm3 / s

 log H = log(12) = 1,079 mm


 Percobaan 3:
Diperoleh data-data sebagai berikut:
- V = 4 liter - B = 20 mm
- T = 10 s - g = 9810 mm/s²
- H = 17 mm - θ = 45°

Maka diperoleh:

V 4 x 106
 Q = t = 10
= 400.000 mm /s 2

5
 H2 = (17)5 /2 = 1,191,578 mm
3
 H2 = (17)3 /2 = 70,093 mm

Q
 Cd = 3 5

(( 2
3
B . √ 2. g . H 2 +
8
)(
15
√ 2. g . tan θ . H 2 ))
=

400.000

(( 158 ). ( 140,071) .( 0,558 ) . ( 1.191,578 )+( 23 ) . ( 64) . (140,071 ) .(70,093))


= 2,215

2
 Q5 = ( 400.000)2 /5 = 174,110 m m3 /s

 log Q = log( 400.000) = 5,602 mm 3 /s

 log H = log 17 = 1,230 mm


 Percobaan 4:
Diperoleh data-data sebagai berikut:
- V = 4 liter - B = 82 mm
- T = 13,13 s - g = 9810 mm/s²
- H = 22 mm - θ = 45°

Maka diperoleh:

V 4 x 106
 Q = t = 13,13
= 304645,849 mm/s 2

5
 H2 = 225 /2 = 2270,161 mm
3
 H2 = 223 /2 = 103,189 mm

Q
 Cd = 3 5

(( 2
3
B . √ 2. g . H 2 +
8
)(
15
√ 2. g . tan θ . H 2 ))
304645,849
= 3 5

(( 2
3
82. √ 2.9810 . 103,189 2 +
8
15 )(
√ 2.9810. tan 45 ° . 2270,161 2 ))
= 0,317

2
 Q5 = 304645,8492 /5 = 156,141 mm3 /s

 log Q = log 304645,849 = 5,484 m m3 /s

 log H = log 22 = 1,342 mm


 Percobaan 5:
Diperoleh data-data sebagai berikut:
- V = 4 liter - B = 82 mm
- T = 9,49 s - g = 9810 mm/s²
- H = 26 mm - θ = 45°

Maka diperoleh:

V 4 x 106
 Q = t = 9,49
= 421496,312 mm/ s2

5
 H2 = 265 /2 = 3446,937 mm
3
 H2 = 263 /2 = 132,575 mm

Q
 Cd = 3 5

(( 2
3
B . √ 2. g . H 2 +
8
)(
15
√ 2. g . tan θ . H 2 ))
421496,312
= 3 5

(( 2
3
82. √ 2.9810 . 132,575 2 +
8
15 )(
√ 2.9810. tan 45 ° . 3446,937 2 ))
= 0,331

2
 Q5 = 421496,3122 /5 = 177,794 m m3 /s

 log Q = log 421496,312 = 5,625 mm3 /s

 log H = log 26 = 1,415 mm


8. Grafik

Hubungan Q2/5 dan H


200
180
174.110
160
140
129.401
120
100 105.486
Q2/5

80
60
40
20
0
7 12 17
H

Hubungan Q2/5 dan H


Hubungan Log Q dan Log H
5.700
5.600 5.602
5.500
5.400
5.300 5.280
log Q

5.200
5.100
5.058
5.000
4.900
4.800
4.700
0.845 1.079 1.230
log H

3.5
3.0 2.858
Hubungan Cd dan H
2.5
2.0 2.215
1.935
Cd

1.5
1.0
0.5
0.0 0.000 0.000 0.000
10 12 14 16 18 20
H

9. Kesimpulan dan Saran

 Kesimpulan:
a. Berdasarkan dari hasil percobaan, semakin tinggi muka air maka
semakin sedikit waktu yang diperlukan untuk mengisi volume 4 liter.
b. Berdasarkan dari grafik hubungan Cd dan H, nilai Cd berbanding
terbalik dengan nilai H.
c. Dari hasil analisa data, didapat koefisien debit (Cd) yaitu:
- Percobaan 1 : 2,858
- Percobaan 2 : 1,,935
- Percobaan 3 : 2,215

 Saran:
a. Disarankan untuk menambah eksperimen lain yang belum pernah
dilakukan pada praktikum hidrolika UMSU.
b. Disarankan untuk menambah item analisa data yang akan dicari
seperti mencari kecepatan aliran v.
c. Sebaiknya dalam melaksanakan praktikum dilakukan dengan hati-
hati dan teliti agar data yang diperoleh lebih akurat.

10. Gambar dan Fungsi Alat


a. Hydraulic bench
Alat yang digunakan sebagai media praktikum.

b. Hook and point gauge


Digunakan untuk mengukur ketinggian muka air “H”.

c. Trapezoidal notch
Digunakan sebagai penampang saluran yang menjadi luasan basah pada
saluran air.
d. Stopwatch
Digunakan untuk menghitung waktu.

e. Mistar
Digunakan sebagai alat bantu untuk memudahkan melihat kesejajaran air
dengan volumetric tank.

f. Kain lap
Digunakan untuk membersihkan peralatan.

Anda mungkin juga menyukai