Anda di halaman 1dari 10

BAB 5

PELUAP SEGITIGA (PELUAP THOMPSON)

5.1 Teori Dasar


Secara mendasar, debit adalah besaran satuan air yang keluar dari daerah-daerah
aliran sungai (Triatmodjo, 1996). Sementara untuk debit aliran adalah jumlah zat
cair yang mengalir melalui tampang lintang aliran per-satuan waktu. Debit aliran
diukur dalam volume zat cair tiap satuan waktu, sehingga satuannya adalah meter
kubik per detik (m3/detik) atau dapat dengan satuan yang lain seperti liter/detik dan
liter/menit. Dalam laporan-laporan teknis, debit aliran biasanya ditunjukkan dalam
bentuk hidrograf aliran. Dalam penerapaannya, ada beberapa faktor yang
mempengaruhi besarkecilnya debit aliran, yaitu meliputi intensitas hujan,
penggundulan hutan, evaporasi dan transpirasi, dan juga intersepsi.

Definisi Peluap adalah sebuah bukaan yang terdapat pada salah satu sisi kolam atau
tangki sehingga zat cair di dalam kolam tersebut melimpah di atas peluap
(Triatmodjo, 1996). Adapun peluap ini serupa dengan lubang besar dimana elevasi
permukaan zat cair di sebelah hulu terlihat lebih rendah dari sisi atas lubang. Lapis
zat cair yang melimpah di atas ambang peluap disebut dengan tinggi peluapan.
Fungsi peluap ini adalah untuk mengukur debit aliran yang mengalir pada suatu
kolam. Dalam penerapannya, yaitu pada bangunan irigasi, peluap ditempatkan pada
saluran irigasi yang memiliki fungsi untuk mengukur debit aliran melalui saluran.

Berdasarkan bentuk puncaknya, peluap dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu
ambang tipis dan ambang lebar. Peluap dapat dikatakan sebagai ambang tipis
apabila tebal dari peluap adalah t < 0,5 H. Peluap dapat dikatakan sebagai ambang
lebar apabila tebal peluap adalah t > 0,66 H. Dalam realita yang terjadi di lapangan,
biasanya terjadi kondisi dimana 0,5 H < t < 0,66 H. Jika demikian, maka dapat
dikatakan keadaan aliran tersebut adalah tidak stabil, sehingga dapat terjadi aliran
melalui peluap ambang tipis ataupun peluap ambang lebar.

Menurut elevasi muka air di hilir, peluap dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu
peluap terjunan (sempurna) dan peluap terendam (tidak sempurna). Peluap
dikatakan sebagai peluap terjunan apabila muka air hilir berada di bawah puncak
BAB 5 PELUAP SEGITIGA

peluap, sedangkan dikatakan peluap terendam apabila muka air hilir di atas puncak
peluap. Sementara untuk bentuk, peluap dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu
peluap segiempat, trapesium, dan segitiga. Alat ukur debit, segitiga Thompson
dapat berfungsi sebagai alat ukur debit yang aplikasinya banyak digunakan
dibanyak saluran irigasi.

Debit aliran yang melimpas di atas mercu ambang tajam segitiga yang dapat
dihitung berdasarkan persamaan berikut:

5
8 θ
Q = 15 Cd tan 2 √2 g Hef 2 (5.1)

Keterangan:
Q = adalah debit (m2/s)
g = adalah percepatan gravitasi (m/s2)
Hef = adalah tinggi energy efektif (m)
Cd = adalah koefisien debit

Tinggi energy efektif, Hef diberikan oleh persamaan:

Hef = h + δHt (5.2)

Keterangan :
Ht = koreksi pengaruh efek kombinasi dari viskositas dan tegangan
Hef = adalah tinggi energy efektif (m)

δHt adalah koreksi pengaruh efek kombinasi dari viskositas dan tegangan
permukaan untuk temperature air 4°C - 20°C. Apabila sudut ϴ = 90°; C d = 0,6 dan
percepatan gravitasi g = 9,81 m/d2, yang memberikan bentuk rumus lebih sederhana
yakni, debit aliran:

5
Q = 1,417 Hef 2 (5.3)

Rumus Angka Froud yang digunakan adalah:

√2 g h
F= (5.4)
√g Hef

PRAKTIKUM HIDROLIKA 2022 | KELOMPOK 10 53


BAB 5 PELUAP SEGITIGA

5.2 Maksud dan Tujuan


Pelaksanaan praktikum ini mempunyai maksud dan tujuan tertentu seperti yang
diuraikan dibawah ini :
a. Untuk menyelidiki volume pengaliran/debit yang melalui peluap segitiga
(Peluap Thompson).
b. Menghitung debit dan kondisi aliran yang terjadi.
c. Mengetahui bentuk puncak peluap segitiga dari hasil perhitungan.

5.3 Peralatan
Peralatan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut.
a. Alat Hidrolika (Open Chanel).
b. Peluap Segitiga.
c. Penggaris.

5.4 Langkah Kerja


Langkah kerja pada praktikum pengukuran debit dengan tabung pitot adalah
sebagai berikut.
a. Mengukur dimensi peluap segitiga
b. Menempatkan peluap segitiga pada saluran air;
c. Menyalakan Alat Hidrolika;
d. Membiarkan sebentar agar muka air naik hingga tepi peluap segitiga, usahakan
jangan sampai muka air meluap dari peluap segitiga;
e. Mengukur ketinggian aliran (h) diatas segitiga dan lebar saluran (B);
f. Mengamati dan mencatat data-data yang diperlukan dalam praktikum ini. (h, p
dan B);
g. Mengulangi percobaan untuk debit sebanyak 3 kali percobaan.

PRAKTIKUM HIDROLIKA 2022 | KELOMPOK 10 54


BAB 5 PELUAP SEGITIGA

5.5 Diagram Alir


Dibawah ini merupakan diagram alir praktikum pengukuran debit dengan tabung
pitot.

Mulai

Mengukur dimensi peluap segitiga

Menempatkan peluap segitiga pada saluran air

Menyalakan Alat Hidrolika

Membiarkan sebentar agar muka air naik hingga tepi peluap segitiga,
usahakan
jangan sampai muka air meluap dari peluap segitiga

Mengukur ketinggian aliran (h) diatas segitiga dan lebar saluran (B)

Mengamati dan mencatat data-data yang diperlukan dalam praktikum ini.


(h, p dan B)

Mengulangi percobaan untuk debit sebanyak 3 kali percobaan

Selesai

Gambar 5.1 Diagram Alir Peluap Segitiga (Peluap Thompson)


(Sumber : Data Pribadi Kelompok 10, 2022)

5.6 Data Pengamatan dan Perhitungan


5.6.1 Data pengamatan
Tabel 5.1 Data Pengamatan (Terlampir) Peluap Segitiga
5.6.2 Data perhitungan

PRAKTIKUM HIDROLIKA 2022 | KELOMPOK 10 55


BAB 5 PELUAP SEGITIGA

Diketahui:
X = 0,073 m
Y = 0,073 m
P = 0,032 m 0,073
Ditanya:
Sudut celah (θ)
0,073-0,032
Jawab:
1
2
X
θ=2 tan-1
Y-P Gambar 5.2 Sudut Peluap Segitiga
1
2
×0,073 (Sumber : https://slideplayer.info/slide/11934008/)
-1
= 2 tan
0,073-0,032

= 83.35375911° ≈ 83.35°
Koreksi Tinggi Energi (δht )

0,9
9
83.35°

Gambar 5.3 Koreksi Tinggi Energy, δht Untuk Ambang Segitiga Dengan
Berbagai Keadaan Sudut Celah ϴ
(Sumber : Modul Praktikum Hidrolika, 2022)
Koreksi Tinggi Energi (δht ) pada sudut 83.35° = 0,9 mm
Koefisien Debit (Cd) yang didapat dari kalibrasi hilir sentris adalah 0,570
Debit berubah, kemiringan tetap
Percobaan 1 (Debit Terkecil)
Diketahui :
Tinggi muka air (h) = 0,024 m
Sudut (θ) = 83.35°
Gravitasi(g) = 9,81 m/s2
Koefisien debit (Cd) = 0,570 (kalibrasi hilir sentris)

PRAKTIKUM HIDROLIKA 2022 | KELOMPOK 10 56


BAB 5 PELUAP SEGITIGA

Koreksi Tinggi Energi (δht ) = 0,0009 m


Ditanya :
a. Debit (Q) (m3/det) = …...?
b. Tinggi energi efektif (Hef) (m) = …...?
c. Angka froud (F) = …...?
Jawab :
8 θ
a. Debit (Q) = x Cd x Tan x√2 x g x Hef5/2
15 2
8 83.35°
= x 0,570 x Tan
15 2
x√2 x 9,81 x 0,02495/2
= 0,00012 m3/s
b. Tinggi energi efektif (Hef) = h + δht
= 0,0249 m
√2 x g x h
c. Froud (F) =
√g x Hef

√2 x 9,81 x 0,024
=
√9,81 x 0,0249

= 1,388 > 1 (super kritis)


Percobaan 2
Diketahui :
Tinggi muka air (h) = 0,026 m
Sudut (θ) = 83.35°
Gravitasi (g) = 9,81 m/s2
Koefisien debit (Cd) = 0,570 (kalibrasi hilir sentris)
Koreksi Tinggi Energi (δht ) = 0,0009 m
Ditanya :
a. Debit (Q) (m3/det) = …...?
b. Tinggi energi efektif (Hef) (m) = …...?
c. Angka froud (F) = …...?
Jawab :
8 θ
a. Debit (Q) = x Cd x Tan x √2 x g x Hef5/2
15 2

PRAKTIKUM HIDROLIKA 2022 | KELOMPOK 10 57


BAB 5 PELUAP SEGITIGA

8 83.35°
= x 0,570 x Tan
15 2
x√2 x 9,81 x 0,02695/2
= 0,00009 m3/s
b. Tinggi energi efektif (Hef) = h + δht
= 0,0269 m
√2 x g x H
c. Froud (F) =
√g x H

√2 x 9,81 x 0,026
=
√9,81 x 0,0269

= 1,390 > 1 (super kritis)

Percobaan 3 (Debit Terbesar)


Diketahui :
Tinggi muka air (h) = 0,027 m
Sudut (θ) = 83.35°
Gravitasi (g) = 9,81 m/s2
Koefisien debit (Cd) = 0,570 (kalibrasi hilir sentris)
Koreksi Tinggi Energi (δht ) = 0,0009 m
Ditanya :
a. Debit (Q) (m3/det) = …...?
b. Tinggi energi efektif (Hef) (m) = …...?
c. Angka froud (F) = …...?
Jawab :
8 θ
a. Debit (Q) = x Cd x Tan x √2 x g x Hef5/2
15 2
8 83.35°
= x 0,570 x Tan
15 2
x√2 x 9,81 x 0,02795/2
= 0,00007 m3/s
b. Tinggi energi efektif (Hef) = h + δht
= 0,0279 m

PRAKTIKUM HIDROLIKA 2022 | KELOMPOK 10 58


BAB 5 PELUAP SEGITIGA

√2 x g x h
c. Froud (F) =
√g x Hef

√2 x 9,81 x 0,027
=
√9,81 x 0,0279

= 1,391 > 1 (super kritis)

5.7 Kesimpulan dan Saran


5.7.1 Kesimpulan
Berikut adalah kesimpulan dari percobaan ini
Tabel 5.2 Hasil Perhitungan Pengukuran Peluap Segitiga

No. Hef Q Angka


3
(m) (m /s) Froud
1. 0,0249 0,00012 1,388
2. 0,0269 0,00014 1,390
3. 0,0279 0,00016 1,391
(Sumber: Data Pribadi Kelompok 10, 2022)
Dari percobaan dan perhitungan praktikum peluap segitiga didapatkan kesimpulan
hasil pada percobaan 1 didapatkan tinggi energi efektif 0,0249 m, debit 0,00012
m3/s, dan angka froud 1,388 yang melebihi 1 jadi aliran tersebut super kritis. Pada
percobaan 2 didapatkan tinggi energi efektif 0,0269 m, debit 0,00014 m3/s, dan
angka froud 1,390 yang melebihi 1 jadi aliran tersebut super kritis. Pada percobaan
3 didapatkan tinggi energi efektif 0,0279 m, debit 0,00016 m3/s, dan angka froud
1,391 yang melebihi 1 jadi aliran tersebut super kritis

5.7.2 Saran
Saran yang dapat diberikan untuk pengukuran debit dengan tabung pitot ini adalah:
a. Pastikan air tidak meluap di atas peluap.
b. Lebih teliti saat megukur ketinggian air.
c. Tidak terbalik dalam memasang peluap segitiga.

PRAKTIKUM HIDROLIKA 2022 | KELOMPOK 10 59


BAB 5 PELUAP SEGITIGA

LAMPIRAN

PRAKTIKUM HIDROLIKA 2022 | KELOMPOK 10 60


LABORATORIUM JURUSAN TEKNIK SIPIL
BAHAN & BETON - SURVEYING - INVESTIGASI TANAH – HIDROLIKA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Jl. Jendral Sudirman KM.3 Cilegon Hp. 081287301294

BLANGKO
PELUAP SEGITIGA (THOMPSON)

Tabel 5.1 Data Pengamatan Percobaan Peluap Segitiga

No. B h ϴ g Hef δh Q Angka


(m) (m) (m/s2) Cd 3 Froud
(°) (m) (mm) (m /s)
1. 0,068 0,024 83,35 9,81 0,0249 0,9 0,570 0,00012 1,388
2. 0,068 0,026 83,35 9,81 0,0269 0,9 0,570 0,00014 1,390
3. 0,068 0,027 83,35 9,81 0,0279 0,9 0,570 0,00016 1,391
(Sumber: Data Pribadi Kelompok 10, 2022)

Mengetahui
Asisten Laboratorium

Bella Rizka
NIM. 3336190043

Anda mungkin juga menyukai