Anda di halaman 1dari 33

Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika II Kelompok XLI

Percobaan 3.1
ALIRAN MELALUI BENDUNG BERMERCU TAJAM
(AMBANG TAJAM)

A. Teori Percobaan
Konstruksi bendung (ambang) dan sekat banyak digunakan sebagai
pengatur tinggi muka air dan pengukur debit pada aliran saluran terbuka. Untuk
tujuan ini, ambang/sekat tersebut berperilaku sebagai rintangan yang membantu
menciptakan suatu kondisi energi minimum (aliran kritis). Jika digunakan untuk
tujuan pengukuran debit, semua jenis ambaing harus dikalibrasi karena perkiraan
debit secara teoritis memberikan hasil yang kurang memuaskan karena pengaruh
kekentalan dan perubahan geometri aliran yang dipengaruhi aliran di hulu
ambang. Jika keadaan muka air di bagian hilir meninggi, mercu ambang akan
tenggelam sehingga kondisi energi minimum tidak tercapai.
Gambar di bawah ini memperlihatkan profil ambang/sekat bermercu
tajam yang relative sederhana dan banyak digunakan sebagai pengukur debit di
laboratorium.

Va 2
garis energi
2g

Ha ambang tajam
ha

y1

p
y2

Gambar 3.1.1 Bendung/Ambang Bermercu Tajam

Aliran Melalui Bendung Bermercu Tajam (Ambang Tajam)


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika II Kelompok XLI

Aliran yang melewati mercu ambang yang tajam akan memisahkan diri
dari batas (membentuk tirai luapan) dan terjun akibat pengaruh gravitasi sebagai
pancaran air dua dimensi. Oleh karena aliran sangat melengkung maka tekanan
dalam fluida di atas mercu tajam akan lebih kecil dari pada tekanan hidrostatik.
Dengan demikian debit di atas sekat atau ambang mercu tajam akan lebih besar
dibanding debit yang melewati ambang mercu lebar untuk nilai ha yang sama.
Derajat lengkungan untuk sekat mercu tajam tergantung pada nilai ha/p; dalam
hal ini ha adalah tinggi muka air di atas mercu dan p adalah tinggi mercu.
Secara umum, debit aliran diatas ambang dinyatakan dengan persamaan:

 2 2g 
Q  C d   bh a1,5

 3 3 

b adalah panjang mercu, dan Cd adalah koefisien bendung. Untuk bendung


mercu tajam, nilai Cd berkisar antara 1,06 – 1,73. (1,06 < Cd < 1,73) jika
ha
0  4,9
p

Hal khusus: jika tinggi muka air di hilir ambang lebih rendah dari mercu
ambang dengan kata lain ambang tidak tenggelam, maka debit aliran melalui
ambang tajam dapat dihitung dengan persamaan Rehbock,

2
Q C d 2g  bh a1,5
3

dengan nilai Cd berkisar antara 0,61 – 1,00

Aliran Melalui Bendung Bermercu Tajam (Ambang Tajam)


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika II Kelompok XLI

B. Maksud dan Tujuan Percobaan


1. Menentukan koefisien pengaliran melalui ambang/bendung bermercu tajam
2. Mengamati proses peluapan dan profil muka air di atas ambang/bendung
bermercu tajam

C. Alat dan Bahan yang Digunakan


1. Alat Flume Test
2. Hydraulich Bench + Pompa air
3. Bendung (ambang) mercu tajam
4. Alat ukur ketinggian air (Point Gauge)
5. Stopwatch
6. Mistar ukur

Aliran Melalui Bendung Bermercu Tajam (Ambang Tajam)


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika II Kelompok XLI

D. Prosedur Percobaan
1. Levelkan saluran dengan cara menetralkan saluran sampai pada kemiringan
0%
2. Pasang ambang tajam dan jaga supaya kedudukannya tetap vertikal
3. Hidupkan pompa dan atur debit aliran sesuai dengan petunjuk asisten.
4. Ukur debit dan tinggi muka air di hulu ambang dan di hilir ambang
5. Amati dan sket profil peluapan muka air di atas mercu.
6. Ukur tinggi ambang dan lebar ambang
7. Ulangi prosedur dengan variasi debit yang berbeda.

Aliran Melalui Bendung Bermercu Tajam (Ambang Tajam)


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika II Kelompok XLI

E. Tabel Data Pengamatan

Aliran Melalui Bendung Bermercu Tajam (Ambang Tajam)


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika II Kelompok XLI

F. Analisa Data
1. Keterangan
V = Volume (cm3)

t = Pembacaan waktu (detik)

b = Panjang mercu bendung (cm)

p = Tinggi mercu bendung (cm

y1 = Tinggi muka air hulu (mm)

y2 = Tinggi muka air hilir (mm)

g = Percepatan gravitasi (cm2/detik)

Qa = Debit actual (cm3/detik)

QtUmum = Debit teoritis (cm3/detik)

QtRehbock = Debit teoritis (cm3/detik)

ha = Tinggi muka air di atas mercu bendung (cm)

CdUmum = Koefisien pengaliran

CdRehbock = Koefisien pengaliran

Va = Kecepatan aliran (cm/detik)

Ha = Tinggi energi (cm)

Aliran Melalui Bendung Bermercu Tajam (Ambang Tajam)


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika II Kelompok XLI

2. Perhitungan
Data 1
Diketahui :
V = 18 liter = 18000 cm3
t1 = 20,02 detik
t2 = 19,98 detik
trata-rata = 20,00 detik
y1rata-rata = 149 mm = 14,9 cm
y2rata-rata = 14 mm = 1,4 cm
b = 8,5 cm
p = 13,1 cm
g = 981 cm2/detik

Penyelesian :
a. Menghitung Debit Aktual
𝑉
𝑄𝑎 =
𝑡
19000
=
33,58
= 565,813 𝑐𝑚3 /𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

b. Menghitung Debit Teoritis


 Umum

2 2
𝑄𝑡 = ( × √ × 𝑔) × 𝑏 × ℎ𝑎1,5
3 3

Dimana :
ℎ𝑎 = 𝑦1 – 𝑝
= 14,2 − 13,1
= 1,1 𝑐𝑚

Aliran Melalui Bendung Bermercu Tajam (Ambang Tajam)


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika II Kelompok XLI

Maka :

2 2
𝑄𝑡 = ( × √ × 𝑔) × 𝑏 × ℎ𝑎1,5
3 3

2 2
= ( × √ × 981) × 10,5 × 1,11,5
3 3

= 206,527 𝑐𝑚3 /𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

 Rehbock
2 1,5
𝑄𝑡 = √2𝑔 × 𝑏 × ℎ𝑎
3
2
= √2 × 981 × 10,5 × 1,11,5
3
= 357,715 𝑐𝑚3 /𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

c. Menghitung Koefisien Pengaliran


 Umum
𝑄𝑎
𝐶𝑑 =
𝑄𝑡
565,813
=
206,527
= 2,740

 Rehbock
𝑄𝑎
𝐶𝑑 =
𝑄𝑡
565,813
=
357,715
= 1,582

Aliran Melalui Bendung Bermercu Tajam (Ambang Tajam)


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika II Kelompok XLI

d. Menghitung Tinggi Energi Di Atas Mercu Bendung


𝑉𝑎2
𝐻𝑎 = ℎ𝑎 +
2𝑔
Dimana :
𝑄𝑎
𝑉𝑎 =
𝑏 × 𝑦1
565,813
=
10,5 × 14,2
= 3,795 𝑐𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

Maka :
𝑉𝑎2
𝐻𝑎 = ℎ𝑎 +
2𝑔
3,7952
= 1,1 +
2 × 981
= 1,107 𝑐𝑚

e. Menghitung Tinggi Energi Di Atas Mercu Ambang (Ha/p)


𝐻𝑎 1,107
=
𝑝 13,1
= 0,085

f. Menghitung Derajat Lengkung Luapan Ambang Tajam


ℎ𝑎 1,1
=
𝑝 13,1
= 0,084

Aliran Melalui Bendung Bermercu Tajam (Ambang Tajam)


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika II Kelompok XLI

Data 2
Diketahui :
V = 20 liter = 20000 cm3
t1 = 17,62 detik
t2 = 17,58 detik
trata-rata = 17,6 detik
y1rata-rata = 156,5 mm = 15,65 cm
y2rata-rata = 15 mm = 1,5 cm
b = 10,5 cm
p = 13,1 cm
g = 981 cm2/detik

Penyelesian :
a. Menghitung Debit Aktual
𝑉
𝑄𝑎 =
𝑡
20000
=
17,6
= 1136,364 𝑐𝑚3 /𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

b. Menghitung Debit Teoritis


 Umum

2 2
𝑄𝑡 = ( × √ × 𝑔) × 𝑏 × ℎ𝑎1,5
3 3

Dimana :
ℎ𝑎 = 𝑦1 – 𝑝
= 15,65 − 13,1
= 2,55 𝑐𝑚

Aliran Melalui Bendung Bermercu Tajam (Ambang Tajam)


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika II Kelompok XLI

Maka :

2 2
𝑄𝑡 = ( × √ × 𝑔) × 𝑏 × ℎ𝑎1,5
3 3

2 2
= ( × √ × 981) × 10,5 × 2,551,5
3 3

= 728,949 𝑐𝑚3 /𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

 Rehbock
2 1,5
𝑄𝑡 = √2𝑔 × 𝑏 × ℎ𝑎
3
2
= √2 × 981 × 10,5 × 2,551,5
3
= 1262,577 𝑐𝑚3 /𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

c. Menghitung Koefisien Pengaliran


 Umum
𝑄𝑎
𝐶𝑑 =
𝑄𝑡
1136,364
=
728,949
= 1,559

 Rehbock
𝑄𝑎
𝐶𝑑 =
𝑄𝑡
1136,364
=
1262,577
= 0,900

Aliran Melalui Bendung Bermercu Tajam (Ambang Tajam)


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika II Kelompok XLI

d. Menghitung Tinggi Energi Di Atas Mercu Bendung


𝑉𝑎2
𝐻𝑎 = ℎ𝑎 +
2𝑔
Dimana :
𝑄𝑎
𝑉𝑎 =
𝑏 × 𝑦1
1136,364
=
10,5 × 15,65
= 6,915 𝑐𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

Maka :
𝑉𝑎2
𝐻𝑎 = ℎ𝑎 +
2𝑔
6,9152
= 2,55 +
2 × 981
= 2,574 𝑐𝑚

e. Menghitung Tinggi Energi Di Atas Mercu Ambang (Ha/p)


𝐻𝑎 2,574
=
𝑝 13,1
= 0,197

f. Menghitung Derajat Lengkung Luapan Ambang Tajam


ℎ𝑎 2,55
=
𝑝 13,1
= 0,195

Aliran Melalui Bendung Bermercu Tajam (Ambang Tajam)


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika II Kelompok XLI

Data 3
Diketahui :
V = 21 liter = 21000 cm3
t1 = 9,78 detik
t2 = 8,83 detik
trata-rata = 9,305 detik
y1rata-rata = 178,5 mm = 17,85 cm
y2rata-rata = 23 mm = 2,3 cm
b = 10,5 cm
p = 13,1 cm
g = 981 cm2/detik

Penyelesian :
a. Menghitung Debit Aktual
𝑉
𝑄𝑎 =
𝑡
21000
=
9,305
= 2256,851 𝑐𝑚3 /𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

b. Menghitung Debit Teoritis


 Umum

2 2
𝑄𝑡 = ( × √ × 𝑔) × 𝑏 × ℎ𝑎1,5
3 3

Dimana :
ℎ𝑎 = 𝑦1 – 𝑝
= 17,85 − 13,1
= 4,75 𝑐𝑚

Aliran Melalui Bendung Bermercu Tajam (Ambang Tajam)


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika II Kelompok XLI

Maka :

2 2
𝑄𝑡 = ( × √ × 𝑔) × 𝑏 × ℎ𝑎1,5
3 3

2 2
= ( × √ × 981) × 10,5 × 4,751,5
3 3

= 1853,221 𝑐𝑚3 /𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

 Rehbock
2 1,5
𝑄𝑡 = √2𝑔 × 𝑏 × ℎ𝑎
3
2
= √2 × 981 × 10,5 × 4,751,5
3
= 3209,874 𝑐𝑚3 /𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

c. Menghitung Koefisien Pengaliran


 Umum
𝑄𝑎
𝐶𝑑 =
𝑄𝑡
2256,851
=
1853,221
= 1,218

 Rehbock
𝑄𝑎
𝐶𝑑 =
𝑄𝑡
2256,851
=
3209,874
= 0,703

Aliran Melalui Bendung Bermercu Tajam (Ambang Tajam)


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika II Kelompok XLI

d. Menghitung Tinggi Energi Di Atas Mercu Bendung


𝑉𝑎2
𝐻𝑎 = ℎ𝑎 +
2𝑔
Dimana :
𝑄𝑎
𝑉𝑎 =
𝑏 × 𝑦1
2256,851
=
10,5 × 17,85
= 12,041 𝑐𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

Maka :
𝑉𝑎2
𝐻𝑎 = ℎ𝑎 +
2𝑔
12,0412
= 4,75 +
2 × 981
= 4,824 𝑐𝑚

e. Menghitung Tinggi Energi Di Atas Mercu Ambang (Ha/p)


𝐻𝑎 4,824
=
𝑝 13,1
= 0,368

f. Menghitung Derajat Lengkung Luapan Ambang Tajam


ℎ𝑎 4,75
=
𝑝 13,1
= 0,363

Aliran Melalui Bendung Bermercu Tajam (Ambang Tajam)


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika II Kelompok XLI

G. Tabel Hasil Perhitungan

Aliran Melalui Bendung Bermercu Tajam (Ambang Tajam)


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika II Kelompok XLI

H. Grafik dan Pembahasan


a. Grafik

GRAFIK Qa VS y1
20 17.85
18
15.65
16 14.2
14
y = 0.0021x + 13.087
12
y1 (cm)

R² = 0.9954
10
8
6
4
2
0
0 500 1000 1500 2000 2500
Qa (cm3/detik)

Gambar 3.1.2 Grafik Hubungan Antara Debit Aktual dan Tinggi Muka Air
Hulu (Qa dan y1)

GRAFIK QtRehbock VS Ha
6

4.824
5 y = 0.0013x + 0.7746
R² = 0.9925
4
Ha (cm)

3 2.574

2
1.107
1

0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500
QtRehbock (cm3/detik)

Gambar 3.1.3 Grafik Hubungan Antara Debit Teoritis Rehbock dan Tinggi

Energi (QtRehbock dan Ha)

Aliran Melalui Bendung Bermercu Tajam (Ambang Tajam)


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika II Kelompok XLI

b. Pembahasan
 Dari grafik Debit Aktual (Qa) terhadap Tinggi Muka Air Hulu (y1)
diperoleh bahwa debit aktual (Qa) berbanding lurus dengan tinggi muka
air hulu (y1), di mana semakin tinggi nilai debit aktual (Qa) yang
diperoleh maka tinggi muka air hulu (y1) juga besar , di mana data
tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
Qa (cm3/detik) y1 (cm)

565,813 14,2

1136,364 15,65

2256,851 17,85

 Dari grafik Debit Teoritis Rehbock (QtRehbock) terhadap Tinggi Energi


(Ha) diperoleh bahwa debit teoritis rehbock (QtRehbock) berbanding lurus
dengan tinggi energy (Ha), di mana semakin tinggi nilai debit teoritis
rehbock (QtRehbock) yang diperoleh maka tinggi energi (Ha) juga besar, di
mana data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
QtRehbock (cm3/detik) Ha (cm)

357,715 1,107

1262,577 2,574

3209,874 4,824

Aliran Melalui Bendung Bermercu Tajam (Ambang Tajam)


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika II Kelompok XLI

I. Kesimpulan dan Saran


a. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa:
 Koefisisen pengaliran (Cd) dapat di tentukan dengan membandingkan
antara debit aktual (Qa) dan debit teoritis (Qt).
 Dengan mengamati proses peluapan dan profil muka air diatas ambang
dapat dilihat bahwa ambang tersebut berperilaku sebagai rintangan yang
membantu menciptakan suatu aliran kritis.
 Berdasarkan hasil percobaan, kita dapat mengetahui bahwa dalam
menghitung debit teoritis pada umumnya tidak terpengaruh nilai Cd
sedangangkan pada persamaan rehbock koefisian pengaliran Cd
berpengaruh pada perhitungan debit teoritis.
 Dalam menghitung derajat lengkung luapan ambang tajam, nilai y1, y2
dan p sangatlah berpengaruh.

b. Saran
 Peserta praktikum agar memperhatikan dengan baik arahan dari asisten
dalam pelaksanaan praktikum aliran melalui bendung bermercu lebar
agar pengambilan data dapat dilakukan dengan baik.
 Sebaiknya pada saat pengambilan data diharapkan agar peserta
memperhatikan lebih serius, teliti, dan hati – hati agar data yang
diperoleh lebih akurat.
 Alat – alat yang tidak berfungsi dengan baik (rusak) supaya diperbaiki
atau diganti.
 Diharapkan kepada setiap praktikan agar menjaga ketertiban pada saat
proses praktikum agar tidak mengganggu konsentrasi terutama pada saat
pengambilan data, serta lebih disiplin saat praktikum berlangsung agar
praktikum dapat berjalan dengan lancar.

Aliran Melalui Bendung Bermercu Tajam (Ambang Tajam)


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika II Kelompok XLI

J. Foto Alat, Kegiatan dan Kelompok


a. Foto Alat

Gambar 3.1.4 Alat Flume Test

Gambar 3.2.5 Hydraulic Bench

Aliran Melalui Bendung Bermercu Tajam (Ambang Tajam)


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika II Kelompok XLI

Gambar 3.1.6 Pompa air

Gambar 3.1.7 Bendung (Ambang) mercu tajam

Aliran Melalui Bendung Bermercu Tajam (Ambang Tajam)


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika II Kelompok XLI

Gambar 3.1.8 Alat ukur tinggi muka air (point gauge)

Gambar 3.1.9 Stopwatch

Aliran Melalui Bendung Bermercu Tajam (Ambang Tajam)


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika II Kelompok XLI

Gambar 3.1.10 Mistar ukur

Aliran Melalui Bendung Bermercu Tajam (Ambang Tajam)


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika II Kelompok XLI

b. Foto Kegiatan

Gambar 3.1.11 Melevelkan saluran dengan cara menetralkan saluran


sampai pada kemiringan 0%

Gambar 3.1.12 Memasang ambang tajam dan menjaga supaya


kedudukannya tetap vertikal

Aliran Melalui Bendung Bermercu Tajam (Ambang Tajam)


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika II Kelompok XLI

Gambar 3.1.13 Menghidupkan pompa

Gambar 3.1.14 Menutup saluran untuk membaca volume dan waktu yang
diperlukan

Aliran Melalui Bendung Bermercu Tajam (Ambang Tajam)


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika II Kelompok XLI

Gambar 3.1.15 Mengukur debit aktual dengan mengukur volume aliran dan
waktu pengaliran

Gambar 3.1.16 Mengukur tinggi muka air di hulu ambang

Aliran Melalui Bendung Bermercu Tajam (Ambang Tajam)


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika II Kelompok XLI

Gambar 3.1.17 Mengukur tinggi muka air di hilir ambang

Gambar 3.1.18 Mengukur tinggi ambang

Aliran Melalui Bendung Bermercu Tajam (Ambang Tajam)


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika II Kelompok XLI

Gambar 3.1.19 Mengukur lebar ambang

Gambar 3.1.20 Mencatat setiap data dari hasil yang telah diperoleh

Aliran Melalui Bendung Bermercu Tajam (Ambang Tajam)


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika II Kelompok XLI

c. Foto Kelompok

Gambar 3.1.21 Kelompok XLI

Aliran Melalui Bendung Bermercu Tajam (Ambang Tajam)


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika II Kelompok XLI

Daftar Pustaka

Streeter V.L. & Wylie E.B. 1996. Mekanika Fluida, Edisi Delapan, Jilid 1.
Penerbit Erlangga, Jakarta.

Chadwick A.J. 1993. Hydraulics in Civil & Environmental Engineering, Edisi


Kedua, E & FN Spon, London.

Chow V. T. 1997, Hidrolika Saluran Terbuka, cetakan keempat, Penerbit


Erlangga, Jakarta.

Aliran Melalui Bendung Bermercu Tajam (Ambang Tajam)


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika II Kelompok XLI

Aliran Melalui Bendung Bermercu Tajam (Ambang Tajam)


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika II Kelompok XLI

Tabel Hasil Analisa Data

Volume Waktu y1 y2 y3 Qa ha Qt Va Ha
Cd M Ha/L L > 0,5ha
(cm3) (detik) (cm) (cm) (cm) (cm3/det) (cm) (cm3/det) (cm/detik) (cm)

16000 7,66 16,35 3,8 2,4 2088,773 6,35 3069,098 0,681 -1,197 17,034 6,498 0,186 3,175

18000 8,36 16,35 4 2,3 2153,110 6,35 3069,098 0,702 -1,213 17,558 6,507 0,186 3,175

20000 9,645 16,25 3,95 2,3 2073,613 6,25 2996,886 0,692 -1,232 17,014 6,398 0,183 3,125

Aliran Melalui Bendung Bermercu Tajam (Ambang Tajam)


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika II Kelompok XLI

Aliran Melalui Bendung Bermercu Tajam (Ambang Tajam)

Anda mungkin juga menyukai