Anda di halaman 1dari 19

EKSPERIMEN V

KARAKTERISTIK ALIRAN DI ATAS


“BROAD CRESTED WEIR”

1. Pelaksanaan Praktikum
Hari/Tanggal Percobaan : Selasa / 9 November 2021
Lokasi Percobaan : Lab. Hidraulika Umsu
Waktu : 08.00 – Selesai

2. Tujuan Percobaan
Menentukan besar nya koefisien debit pada suatu pengaliran didalam
laboratorium dengan pengaliran diatas Broad Crested Weir

3. Peralatan
a. Multi Purpose Teaching Flume
b. Hook and Point Gauge
c. Perangkat Pitot Tube
d. Broad Crested Weir
e. Waterpass
f. Mistar
g. Kain Lap
4. Dasar Teori
Untuk pengaliran diatas broad crested weir berlaku persamaan bernouli,
yaitu :
V2
H=Hc+
2g
Atau
V = √ 2 g( H−Hc)
Dimana:
H = Tinggi muka air hulu diatas weir
Hc = dc = Kedalaman air kritis
V = Kecepatan aliran pada hc
g = Percepatan gravitasi

Apabila pengaliran dihilir weir jatuh bebas, maka kedalaman diatas weir
adalah kedalaman yang memberikan debit maksumum sehingga harga (H.hc² -
hc³) juga maksimum. Maka diperoleh :
d ( H .h c 2−h c3 )
=0
dhc
2. H . hc−3 h c 2=0
2
hc= . H
3

Jadi

Q=Cd . B √ 2 g ( H . h c2 −h c 3 )


Q=cd . B 2 g H
2
{ ( ) ( )}
3
2
H ²− H ³
3

4

Q=cd . B 2 g
27


Q=cd . B 2.9,81 ( 274 ) H 3

Q=cd . B.1,705 H 3 /2
Maka debit melalui broad crested weir adalah:

Q=1,705. cd . B . H 3/ 2
5. Teori Tambahan
Perencanaan saluran irigasi, bendungan, dan seluruh bangunan air lainnya
memerlukan pengetahuan tentang masalah yang berhubungan dengan aliran dalam
kondisi tertentu. Pengaruh bangunan air terhadap profil aliran dan sebagainya.
Model hidrolis yang digunakan di laboratorium dipakai untuk
mensimulasikan perilaku hidrolis pada prototype bendung gerak. Demikian juga
pintu air yang direncanakan dengan skala lebih kecil dari konservasi energi dan
mengabaikan kehilangan.
V 0² V1²
1+0=H 1= y 0 + = y 1+
2. g 2. g
Sehingga
V 1= √2. g . ( H . y 1)
Laju aliran Q diberikan oleh :
Q= y1 . v 1 .b 1

¿ b √ 2 g ( H 0 − y 1 ²− y 1 ³ )
Asalkan bendungan tidak terendam (level air di hilir rendah), aliran di atas
bendung broad crested dapat dianggap kritis saat melewati bendung lainnya.
H 0− y21 − y 31=maksimum
Aliran aktual diatas bendung broad crested weir akan kurang dari aliran
teoritis sehingga koefesion di perkenankan ke dalam:
Qaktual=1,705. b . H 3/0 2(Qaktual=cd .Qteoritis)
laju aliran aktual
cd =
laju aliran teori
Pada pengaliran diatas ambang tajam harus membuat agar aliran ait
mengikuti bentuk ambang, hal ini dilakukan agar pada praktek dilapangan air
tidak akan mengikis lapisan ambang nya.

Sumber:
https://www.academia.edu/27323214/Modul_Praktikum_Hidraulika_Publish
6. Aplikasi
Sebuah bendung berpuncak lebar adalah suatu struktur didalam kanal
terbuka yang mempunyai puncak horizontal yang diatasnya tekanan fluida dpat di
anggap hidraustatik.
Secara umum, untuk memastikan pengoperasian yang benar, bendung –
bendung ini terbatas pada besaran 0.08 < H/LW < 0,50 untuk balok bendung yang
panjang (H/Lw,0,008). Kerugian Head pada bendung tidak dapat diabaikan
meskipun bendung berpuncak lebar dapat digunakan untuk kanal dengan bentuk
apapun, kita membatasi hanya pada kanal segi empat.
Carakerja dari bendung berpuncak lebar didasarkan pada kenyataan bahwa
aliran kritis hampir seragam dicapai pada belokan yang dekat diatas bendung.
7. Prosedur Percobaan
a. Menyiapkan peralatan yang akan digunakan untuk praktikum
b. Memastikan bahwa flump berada pada posisi horizonal dengan
menggunakan waterpass
c. Menempatkan broad crested weir dan mengalirkan air sampai mengalir
di atas weir
d. Mengalirkan air ke dalam flume dimulai dengan debit Q= 3400 L/jam,
3800 L/jam, 4000 L/jam, 4400 L/jam, 4600 L/jam
e. Memasang hook and point gauge dan menyetelnya pada posisi (0) nol
f. Mengukur dan mencatat harga nilai tinggi tekanan (H) kedalaman air
di hulu (du) dan kedalaman air kritis (dc). Untuk masing – masing
tahapan yang dilakukan setelah pengaliran air di flume stabil
g. Mengamati dan mengulangi percobaan kedua dan seterusnya
h. Percobaan selesai, merapikan dan mengembalikan alat praktikum.
8. Analisa Data
 Percobaan 1
Dik : H :10 mm
B: 64 mm
Q=3400 ltr / jam
H 3 /2 : 31,62mm
Penyelesaian
log H=log .10
¿1

log Q=log .3400


¿ 3,53

Q
cd =
1,705 . B . H 3/ 2

3400
¿
1,705. 64 . 31,62

¿ 0,99
 Percobaan 2
Dik : H :12mm
B: 64 mm
Q=3800 ltr / jam
H 3 /2 : 41,57 mm
Penyelesaian
log H=log . 12
¿ 1,08

log Q=log .3800


¿ 3,57

Q
cd =
1,705 . B . H 3/ 2

3800
¿
1,705. 64 . 41,57

¿ 0,83
 Percobaan 3
Dik : H :13 mm
B: 64 mm
Q=4000 ltr / jam
H 3 /2 : 46,87 mm
Penyelesaian
log H=log. 13
¿ 1,11

log Q=log . 4000


¿ 3,6

Q
cd =
1,705 . B . H 3/ 2

4000
¿
1,705. 64 . 46,87

¿ 0,78
 Percobaan 4
Dik : H :15 mm
B: 64 mm
Q=4400 ltr / jam
H 3 /2 :58,09 mm
Penyelesaian
log H=log. 15
¿ 1,17

log Q=log . 4400


¿ 3,64

Q
cd =
1,705 . B . H 3/ 2

4400
¿
1,705. 64 . 58,09

¿ 0,69
 Percobaan 5
Dik : H :17 mm
B: 64 mm
Q=4600 ltr / jam
H 3 /2 :70,09 mm
Penyelesaian
log H=log. 17
¿ 1,23

log Q=log . 4600


¿ 3,66

Q
cd =
1,705 . B . H 3/ 2

4600
¿
1,705. 64 . 70,09

¿ 0,60
9. Grafik

Grafik Hubungan antara H dengan Cd

Grafik Hubungan antara log Q dengan H


10. Kesimpulan
a. a.Berdasarkan hasil yang di analisa di dapat nilai cd yaitu
- Percobaan 1 = 0,99
- Percobaan 2 = 0,83
- Percobaan 3 = 0,78
- Percobaan 4 = 0,69
- Percobaan 5 = 0,6
b. Besar nilai estimasi rata – rata nilai cd adalah 0,78
c. Berdasarkan hasil yang di analisa nilai log Q adalah
- Percobaan 1 = 3,53
- Percobaan 2 = 3,57
- Percobaan 3 = 3,60
- Percobaan 4 = 3,64
- Percobaan 5 = 3,66
d. Terjadi pertambahan tinggi muka air di dekat broad crested weir yang
awal nya “du” menjadi “h+H”
e. Berdasarkan grafik hubungan antara Cd dengan H dapat disimpulkan
bahwa peningkatan nilai H berbanding terbalik dengan nilai cd
11. Saran
a. Diharapkan penambahan kipas pada laboratorium
b. Diharapkan menghidupkan pendingin ruangan saat praktikum
c. Diharapkan jadwal praktikum diperbaiki lagi agar lebih baik ke depan
nya
d. Menambah alat praktikum agar proses praktikum berjalan lebih cepat
e. Membangun laboratorium hidrolika terpisah dari ruang laboratorium
lainnya agar peralatan dan kebersihan terjaga
12. Gambar Alat Dan Fungsi

a. Multi purpose
teaching flume
berfungsi
sebagai alat
untuk mengukur
ketinggian
muka air.

b. Hook and
point gauge,
berfungsi
sebagai alat untuk mengukur ketinggian muka air
c. Perangkat pivot tube
berfungsi sebagai
alat yang
digunakan untuk
mengatur debit
aliran air

d. Mercu, berfungsi
sebagai alat untuk akan
digunakan didalam
flume

e. Waterpass,
berfungsi sebagai
alat untuk mengetahui bahwa flume horizontal
f. Mistar,
berfungsi
sebagai alat mengukur ketinggian air dalam flume

g. Kain lap,
berfungsi
sebagai alat
untuk
membersihkan
alat praktikum

Anda mungkin juga menyukai