Anda di halaman 1dari 19

EKSPERIMEN III

KARAKTERISTIK PENGALIRAN DIATAS


“BROAD CRESTED WEIR”

1. Pelakasanaan Praktikum

Hari / Tanggal : Jum’at, 25 Oktober 2019


Waktu : 08.00 WIB
Tempat : Laboratorium Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara

2. Tujuan Percobaan

Menentukan besarnya koefisien debit pada suatu pengaliran didalam


laboratorium dengan pengaliran di atas Broad Crested Weir.

3. Peralatan Praktikum

a. Multi Purpose Teaching Flume.


b. Hook and Point Gauge
c. Perangkat Pitot Tube
d. Broad Crested Weir
e. Waterpass
f. Mistar
g. Kain Lap
4. Dasar Teori

Untuk pengaliran diatas Broad Crested Weir berlaku persamaan Bernoulli,


yaitu:
V2
H = Hc + , atau
2g

V= 2 g ( H  Hc )
dimana :
H = tinggimuka air huludiatas weir
Hc, dc = kedalaman air kritis
V = kecepatanaliranpadaHc
g = percepatangravitasi

Apabila lebar weir adalah B dan koefisien debit adalah Cd, maka debit yang
mengalir melalui Broad Crested Weir adalah:

Q = Cd .B .Hc . V

Q = Cd .B .Hc 2 g ( H .Hc )

Q = Cd.B 2 g ( H .Hc 2  Hc 3 )
Dengan pengaliran dihilir weir jatuh bebas, maka kedalaman diatas weir adalah
kedalaman yang memberikan debit maksimum sehingga harga (H.𝐻𝑐 2 -𝐻𝑐 3 ) juga
maksimum. Maka diperoleh:
d ( H .Hc 2  Hc 3 )
=0
d .Hc
2.Hc - Hc 2 =0
Hc = 2/3 H
Maka :

Q = Cd.B 2 g ( H .Hc 2  Hc 3 )

 2 2 
Q = Cd.B 2 g  H ( H ) 2  ( H ) 3 
 3 3 

4 3
Q = Cd.B 2 g ( H )
27
3
Q = Cd.B.1,705.H 2
Maka debit yang melalui Broad Crested Weir adalah :
3
Q = 1,705.Cd.B.H 2
5. Teori Tambahan

Dari konservasi energi dan mengabaikan kehilangan :


𝑣12 𝑣12
Ho = H1 = 𝑦𝑜 + = 𝑦𝑜 + ……...……………………………………(1)
2𝑔 2𝑔

sehingga
𝑉1 = √2𝑔 (𝐻0 − 𝑦1 )………………………………………………………(2)
laju aliran Q diberikan oleh:
Q = 𝑦1 𝑣1 𝑏1

= b√2𝑔 (𝐻0 𝑦12 − 𝑦13 )…………………………………………….…….(3)

Asalkan bendung tidak terbenam (level air di hilir rendah), aliran di atas
bendung Broad Crested dapat dianggap kritis saat melewati bendung. Karenanya:
𝐻0 𝑦12 − 𝑦13 = maksimum………………………………………………...(4)
Maksimum suatu fungsi, turunan pertamanya adalah nol, sehingga
𝑑𝑞
= 0 = 2𝐻0 𝑦12 − 3𝑦13 ……………………………………………..…..(5)
𝑑ℎ
Oleh karena itu
2
𝑦1 = 3 𝐻0 …………………………………………………………………(6)

Oleh karena itu


2 8
𝑄𝑚𝑎𝑘𝑠 = 𝑏√2𝑔 (3 𝐻03 − 𝐻03 )………………………………...……….(7)
27
3
= 1.705 b 𝐻02 …………………………………..………………….(8)
Aliran aktual di atas bendung Broad Crested akan kurang dari aliran teoritis
sehingga koefisien diperkenalkan ke dalam persamaan:
3
𝑄𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = 1.705 b 𝐻02 …………………………………………………….(9)
𝑄𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = 2𝑔 x 𝑄𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 ………………………………………….…....(10)
dimana Cd adalah koefisien debit. Oleh karena itu koefisien debit dapat
ditentukan sebagai:
𝐿𝑎𝑗𝑢 𝐴𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙
Cd = …………………………………………...….(11)
𝐿𝑎𝑗𝑢 𝐴𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖

Sumber: Santoso, Purwanto Bekti, 2015. Buku Panduan Praktikum Hidrolika


Universitas Jendral Sudirman Jawa Tengah.
6. Aplikasi

Sebuah bendung berpuncak lebar adalah suatu struktur didalam kanal terbuka
yang mempunyai puncak horizontal yang diatasnya tekanan fluida dapat dianggap
hidrostatis. Secara umum, untuk memajukan pengoprasian yang benar, bendung-
dendung itu terbatas pada kisaran 0.08 ˂ H ˂ IW ˂ 0.50, untuk bentuk bendung
yang panjang (H/IW kuang dari 0.08). Kerugian head pada bendung tidak dapat
diabaikan meskipun bendung berpuncak lebara dapat digunakan untuk kanal
dengan bentuk penampang apapun. Kita membatasi hanya pada kanal segi empat.
Cara kerja dari bendung berpuncak lebar didasarkan pada kenyataan bahwa
aliran rantis yang hamper seragam dicapai pada belokan yang dekat diatas balok
bendung.
7. Prosedur Percobaan

a. Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk praktikum.


b. Memastikan bahwa flume berada pada posisi horizontal dengan
menggunakan waterpass.
c. Memasang Broad Crested Weir mengalirkan air sampai mengalir diatas
Weir.
d. Mengalirkan air kedala flume dimulai dengan debit Q = 3400 L/hr, 3600
L/hr, 3800 L/hr, 4000 L/hr, dan 4200 L/hr.
e. Memasang Hook and Point Guage dan menyetelnya pada posisi nol (0).
f. Mengukur dan mecatat nilai-nilai tinggi tekanan (H), kedalam air di hulu
(du), dan kedalaman air kritis (dc) untuk masing-masing tahapan yang
dilakukan setelah pengaliran air didalam flume stabil.
g. Percobaan selesai, merapikan dan mengembalikan alat praktikum ketempat
semula.
LABORATORIUM HIDROLIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
JL. KAPTEN MUKHTAR BASRI NO.3 MEDAN 20238

BROAD CRESTED WEIR

Dc Du H Q
NO (mm) (mm) (mm) (L/det) 𝐇 𝟑/𝟐 Log H Log Q h Cd

1 6 103 13 3400 46.872 1.113 3.531 90 0.664


2 7 105 14 3600 52.383 1.146 3.556 90 0.629
3 8 106 15 3800 58.094 1.176 3.579 90 0.599
4 9 108 16 4000 64 1.204 3.602 90 0.572
5 10 109 17 4200 70.092 1.230 3.623 90 0.549

Lebar Weir 64 mm.

Medan, 25 Oktober 2019

Asistensi Laboratorium Pengambilan data oleh:

Grup: 12A

1. Taufiqurrahman
(ENGGAR TIAWAN WAHYU PUTRA) 2. Vina Yusdianty
3. Deny Syahputra Siregar
4. Muhammad Nur Alfin
5. Albiah Hanum
6. Syahid Muammar A.Nst
7. Ahmad Syarif Alfan Dani
8. Muhammad Antoni
8. Analisa Data

 Percobaan 1:

diperoleh data sebagai berikut:


 dc = 6 mm
 du = 103 mm
 H = 13 mm
 B = 64 mm
 Q = 3400 l/hr

Maka diperoleh:

 H3/2 = 13 3/2 = 46,872 mm

 Log H = Log ( 13 ) = 1,113 mm

 Log Q = Log (3400) = 3,531 l/hr

𝑄
 Cd =
𝐵 .1,705 .𝐻 3/2

3400
=
64 .1,705 . 46,872

= 0,664
 Percobaan 2:

diperoleh data sebagai berikut:


 dc = 7 mm
 du = 105 mm
 H = 14 mm
 B = 64 mm
 Q = 3600 l/hr

Maka diperoleh:

 H3/2 = 14 3/2 = 52,383 mm

 Log H = Log ( 14 ) = 1,146 mm

 Log Q = Log (3600) = 3,556 l/hr

𝑄
 Cd =
𝐵 .1,705 .𝐻 3/2

3600
=
64 .1,705 . 52,383

= 0,629
 Percobaan 3:

diperoleh data sebagai berikut:


 dc = 8 mm
 du = 106 mm
 H = 15 mm
 B = 64 mm
 Q = 3800 l/hr

Maka diperoleh:

 H3/2 = 15 3/2 = 58,094 mm

 Log H = Log ( 15 ) = 3,579 mm

 Log Q = Log (3800) = 3,579 l/hr

𝑄
 Cd =
𝐵 .1,705 .𝐻 3/2
3800
=
64 .1,705 . 58,094
= 0,599
 Percobaan 4:

diperoleh data sebagai berikut:


 dc = 9 mm
 du = 108 mm
 H = 16 mm
 B = 64 mm
 Q = 4000 l/hr

Maka diperoleh:

 H3/2 = 16 3/2 = 64 mm

 Log H = Log ( 16 ) = 1,204 mm

 Log Q = Log (4000) = 3,602 l/hr

𝑄
 Cd =
𝐵 .1,705 .𝐻 3/2

4000
=
64 .1,705 . 64

= 0,572
 Percobaan 5:

diperoleh data sebagai berikut:


 dc = 10 mm
 du = 109 mm
 H = 17 mm
 B = 64 mm
 Q = 4200 l/hr

Maka diperoleh:

 H3/2 = 17 3/2 = 70,092 mm

 Log H = Log ( 17 ) = 1,230 mm

 Log Q = Log (1800) = 3,623 l/hr

𝑄
 Cd =
𝐵 .1,705 .𝐻 3/2

4200
=
64 .1,705 . 70,092

= 0,549
9. Grafik

Grafik Hubungan antara CD dengan H


0.800

0.700 13; 0.664


14; 0.629
0.600 15; 0.599
16; 0.572
17; 0.549
0.500
Cd

0.400

0.300

0.200

0.100

0.000
10.0 12.0 14.0 16.0 18.0 20.0
H (mm)
Grafik Hubungan antara CD dengan H

Hubungan antara Log Q dengan Log H


3.640

3.620 1.230; 3.623

3.600 1.204; 3.602


Log Q

3.580 1.179; 3.579

3.560
1.146; 3.556
3.540
1.113; 3.531
3.520

3.500
1.000 1.050 1.100 1.150 1.200 1.250

Log H
Hubungan antara Log Q dengan Log H
10. Kesimpulan

a. Berdasarkan hasil analitis pada percobaan dapat disimpulkan bahwa


semakin besar arah H maks semakin kecil nilai koefisien debit (Cd).
b. Beratnya nilai debit (Q) berbanding lurus dengan beratnya nilai tinggi
tekanan (H), kedalaman air di hulu (du), dan kedalam air kritis (Cd).
c. Berdasarkan hasil analitis pada percobaan diperoleh besarnya nilai
koefisien debit (Cd), yaitu:
 Percobaan 1 : 0,664
 Percobaan 2 : 0,629
 Percobaan 3 : 0,599
 Percobaan 4 : 0,572
 Percobaan 5 : 0,549
11. Saran:

a. Meningkatkan kebersihan di laboratorium sehingga kenyamanan praktikan


dalam melaksanakan praktikum akan meningkat.
b. Menambah peralatan praktikum agar pelaksanaan praktikum lebih cepat
selesai.
c. Membangun ruangan laboratorium hidrolika terpisah dari ruang
laboratorium lainnya, agar peralatan dan kebersihan ketika praktikum
dapat lebih terjaga.
12. Gambar Alat dan Fungsi

a. Multi Purpose Teaching Flume.

Fungsi:
Sebagai media tempat pengaliran
air.

b. Hook and Point Guage.

Fungsi:
Untuk mengukur ketinggian
permukaan air didalam flume.

c. Perangkat Pitot Tube.


alat yang digunakan untuk
mengukur ketinggian muka air.
d. Broad Crested Weir.

Fungsi:
Sebagai alat uji yang akan
digunakan didalam flume.

e. Watarpass.

Fungsi:
Alat untuk mengetahui bahawa
flume sudah horizontal.

f. Mistar.

Fungsi:
Untuk mengukur ketinggian air
didalam flume.
g. Kain Lap.

Fungsi:
untuk membersihkan alat
praktikum yang telah digunakan.

Anda mungkin juga menyukai