MODUL 6
PERIODE I (2020/2021)
Kelompok 4
NIM : 104119078
Kelas : CV3
UNIVERSITAS PERTAMINA
2020
PENGUKURAN KEHILANGAN ENERGI PADA PIPA
Abstrak: Fluida yang mengalir pada pipa akan mengalami kehilangan energi pada pipa tersebut.
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui niai headloss, untuk mengetahui nilai faktor
friksi eksperimen lalu membandingkannya dengan nilai teoritis. Praktikum ini dilakukan dengan
menggunakan alat Hydraulic Bench dan Pipe Friction Apparatus. Praktikum ini dilakukan dengan
tiga kali percobaan. Sebagai contoh pada percobaan pertama didapat nilai headloss sebesar 0,054
dan nilai faktor friksi eksperimen sebesar 0,046. Faktor friksi teoritis yang didapat yaitu sebesar
0,023.
Abstract : Fluid flowing in a pipe will experience a loss of energy in the pipe. The purpose of this
practicum is to determine the value of headloss, to determine the value of the experimental friction
factor and then compare it with the theoretical value. This practicum was carried out using a
Hydraulic Bench and Pipe Friction Apparatus. This practicum was carried out with three
experiments. For example, in the first experiment, the head loss value was 0.054 and the
experimental friction factor value was 0.046. The theoretical friction factor obtained is 0.023.
Latar Belakang
Fluida perlu dialirkan dari tempat tinggi ke tempat rendah maupun
sebaliknya. Untuk mengalirkan sebuah fluida tentunya diperlukan sabuah alat
contohnya yaitu pipa. Ada r macam aliran pada pipa yaitu laminer, transisi, dan
turbulen. Namun, pada aliran tersebut terdapat energi yang hilang pada pipa atau
disebut juga dengan headloss. Oleh karena itu, praktikum ini akan membahas
tentang headloss.
Rumusan Masalah
fL v 2
HL = (6.1)
D2 g
Head loss minor dapat terjadi karena adanya sambungan pipa (fitting)
seperti katup (valve), belokan (elbow), saringan (strainer), percabangan (tee),
losses pada bagian entrance, losses pada bagian exit, pembesaran pipa
(expansion), pengecilan pipa (contraction), dan sebagainya (Prabowo, 2016).
METODE PENELITIAN
Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah yang
pertama kita menggunakan hydraulic bench. Alat selanjutnya yaitu gelas ukur dan
stopwatch. Alat terakhir yaitu pipe friction apparatus.
∆ HL = H – H = 271 – 210 = 61
2 1
Q = t = 38 = 2,632 x 10 m /s
Vol 0,0001
-6 3
A = 4 πD = 4 x3,14x(0,003) = 7,065 x 10 m
1 1
2 2 -4 3
∆ Hf = f2 Lg vD = 0,046
2
x 0,5 x (0,373)
2 x 9,81 x 0,003 = 0,054
Perlakuan 2
Q = t = 30 = 3,333 x 10 m /s
Vol 0,0001
-6 3
A = 4 πD = 4 x3,14x(0,003) = 7,065 x 10 m
1 1
2 2 -4 3
Perlakuan 3
Q = t = 29 = 3,448 x 10 m /s
Vol 0,0001
-6 3
A = 4 πD = 4 x3,14x(0,003) = 7,065 x 10 m
1 1
2 2 -4 3
f = ℜ = 1820,895 = 0,035
64 64
∆ Hf = f2 Lg vD = 0,035
2
x 0,5 x (0,488)
2 x 9,81 x 0,003 = 0,071
Pembahasan
Pada praktikum kali ini, kita menentukan nilai headloss dari suatu aliran
yang mengalir pada pipa. Untuk mengetahui nilai headloss, terlebih dahulu kita
harus mengetahui nilai bilangan Reynold dan mengetahui tipe alirannya.
Headloss dapat dihitung dengan mengalikan fraksi, panjang pipa, dan kuadrat
kecepatan, lalu membagi mereka dengan dua kali gravitasi dan diameter pipa.
Didapatkan nilai headloss pada percobaan 1,2, dan 3 yaitu berturut-turut sebesar
0,054, 0,068, 0,071.
Faktor friksi dapat diperoleh dengan menggunakan grafik moody. Sebelum
menggunakan grafik moody, kita perlu untuk mengetahui jenis aliran yang terjadi.
Jenis aliran pada praktikum kali ini adalah laminer. Untuk jenis aliran laminer,
faktor friksi dapat dihitung dengan cara membagi 64 dengan nilai bilangan
Reynold.
Faktor friksi yang diperoleh diatas merupakan faktor friksi hasil
eksperimen atau perhitungan. Untuk faktor friksi menurut teori, dapat diketahui
dengan melihat grafik moody. Sebelum itu, kita harus mengetahui nilai relative
material dari stainless steel yaitu sebesar 0,002. Telah didapat bahwa nilai friksi
teori sebesar 0,023.
Hubungan In f dengan In Re
7.55
7.5
7.45
7.4 Hubungan In f
7.35 dengan In Re
7.3
7.25
7.2
7.15
7.1
3.05 3.1 3.15 3.2 3.25 3.3 3.35 3.4
Hubungan In H dengan In v
0
4 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 4.8
-0.2
-0.4 Hubungan In H
dengan In v
-0.6
-0.8
-1
-1.2
KESIMPULAN
Nilai headloss dihitung dengan mengalikan fraksi, panjang pipa, dan
kuadrat kecepatan, lalu membagi mereka dengan dua kali gravitasi dan diameter
pipa. Didapatkan nilai headloss pada percobaan 1,2, dan 3 yaitu berturut-turut
sebesar 0,054, 0,068, 0,071. Faktor friksi dari aliran laminer dapat dihitung
dengan membagi 64 dengan bilangan Reynold. Faktor friksi percobaan 1, 2, dan 3
berturut-turut yaitu 0,046, 0,036, 0,035. Nilai faktor friksi teoritis berdasarkan
diagram moody didapatkan sebesar 0,023. Jika dibandingkan dengan nilai
eksperimen, nilai teoritis tidak berbeda jauh dengan nilai eksperimen.
REFERENSI
1. Prabowo, Brahm Wiratma Dwi. 2016. Pembuatan Sistem Perpipaan Air
untuk Menyiram Tanaman Bunga Kebun Vertikal Skala Laboratorium.
Skripsi. Universitas Pasundan.
2. Surbakti, Fahrul Rozi. 2018. Analisis Head Loss Pipa Inlet Pompa
Hidram Terhadap Debit yang Dihasilkan. Skripsi. Universitas Sumatera
Utara.