Anda di halaman 1dari 16

Fungsi : Tempat terjadinya reaksi pembentukan akrolein

Jenis : Reaktor Fixed Bed Multitube


Kondisi Operasi : Isothermal pada suhu (T) 360 oC dan Tekanan (P) 0,5 atm
Katalisator : SiW20-Al/Zr10
Konversi : 64,06 %
Medium Pemanas : Steam

Kondisi operasi reaksi pembuatan Akrolein adalah :


 Suhu : 360 oC
 Tekanan : 0,5 atm
 Fase : Gas
 Katalisator : SiW20-Al/Zr10
 Reaksi : Endotermis
1. Data Fisis dan Termal
a. Densitas umpan

b. Laju Alir Volumetric

c.Viskositas

d. Konduktivitas Thermal
2. Perhitungan pada Tube
a. Spesifikasi Katalis

Nama katalis : SiW20-Al/Zr10

Bentuk : Bola

Diameter : 2 mm

Densitas : 700 kg/m3

Spesific surface : 94,87 m2 /g

Porositas : 0,5

b. spesifikasi tube

Ukuran tube (Kern,1983):

Susunan tube = Triangular pitch

Bahan = Stainless steel SA 167

NPS = 1

Diameter luar pipa (OD) = 1.32 in = 0,033 m

Schedule number (Sch) = 40

Diameter dalam pipa (ID) = 1.049 in = 0.026 m

Flow area pipa (a’) = 0.864 in2 = 0,021 m2

Tinggi tumpukan katalis total = 4.889,358 m

Panjang pipa (L) = 6,40 meter

Dalam menetukan diameter tube, Colburn (Smith, P.571) menyatakan hubungan pengaruh rasio
(Dp/Dt) atau perbandingan diameter katalis dengan diameter pipa dengan koefisien transfer
panas pipa berisi katalis dibanding koefsien transfer panas konveksi pada dinding kosong.
Susunan pipa yang digunakan adalah triangular pitch (segitiga sama sisi) dengan tujuan agar
memberikan turbulensi yang lebih baik, sehingga akan memperbesar koefisien transfer panas
konveksi (ho). Sehingga transfer panasnya lebih baik daripada square pitch (Kern, 1983).

2. Shell

Bahan yang digunakan adalah Carbon Steel SA 167 grade 11 type 316 Ukuran Shell Diameter
dalam shell IDs)
 Tebal Shell

Bahan yang digunakan adalah Stainless steel SA 167 grade 11, maka, - Tekanan bahan yang
diijinkan, f all = 15100 psi - Efisiensi sambungan untuk jenis double welded , E = 0,85 -
Minimum Corrosion allowance, c = 0,125 in ( Brownell & Young, 1979)

D dalam shell = 1,360 m

r Shell = 0,680 m = 30,884 inch

Tekanan dalam shell

Tekanan desain diambil 20% diatasnya, maka:

Pd = 1,2 x Psistem
Pd = 44.103 psi

Tebal shell dihitung dengan persamaan

Spesifikasi bahan Stainless steel SA 167 Grade 11 type 316

( Brownell & Young)

Dengan

ts = tebal shell, inchi

P = tekanan dalam reaktor, psi

ε = efisiensi sambungan

ri = jari-jari dalam shell, inchi

f = tekanan maksimum yang diijinkan, psi

C = Corrosion allowance = 0,25

ts = 0,313 in = 0,008 m

Sehingga direncanakan tebal shell yang digunakan yaitu tebal shell standar sebesar 5/16 in =
0.008 m Diameter luar shell (ODs)

ODs = IDs + 2 ts

= 1,360 + (2 x 0.008)

= 1,376 m

= 54,177 in

 Head and Bottom

Bentuk head dan bottom yang digunakan adalah Torispherical (flanged & dished head) yang
sesuai dengan kisaran tekanan sistem yaitu 15 – 200 psi Diambil ODs standar menjadi 96 in
(tanle 5.7 brownell & young) Maka berdasarkan table tersebut didapat :

Icr = 3/4 in

rc = 96 in
diambil tebal head standar 0.715 in, sehingga : (Tabel 5.6 brownell & young) th

std = 3/4 in

sf = 2 in
Spesifikasi head :
2. Luas Permukaan Reaktor

o Luas reaktor bagian dalam

- luas shell bagian dalam

Asho = π x IDs x tinggi shell = 27,338 m2

- luas head dan bottom bagian dalam

Ahbo= 2 x (π x IDs x sf + π/4 x IDs2 ) = 19,989 m2

Jadi luas reaktor bagian dalam = 47,327 m2

o Luas reaktor bagian luar

- luas shell bagian luar

Asho = π x ODs x tinggi shell= 27,657 m2


- luas head dan bottom bagian luar

Ahbo = 2 x(π x ODs x sf + ((π/4) x ODs2 )) = 20,257 m2

Jadi luas reaktor bagian luar = 47,914 m2

1. Densitas Campuran
lAJU ALIR MASSA UMPAN
ρcampuran =
RTVOLUMETRIK FLOWRATE
177845,4
=
7441,753707
= 5,197 kg/m3

2. Spesifikasi Tube
Dari Tabel 11 (Kern), didapatkan spesifikasi Tube yang digunakan:
NPs = 0,5 in
No. Schedule = 40
ODT = 0,84 in
= 0,02134 m
IDT = 0,622 in
= 0,0158 m
Flow Area = 0,304 in2
= 0,0002 m2

3. Penentuan Jumlah Katalis


4. Menghitung Jumlah Tube (Nt)
Densitas Katalis = 1870 kg/m3 (Abbas et al, 2016)
Tumpukan Katalis = (1-porosity) x pkatalis = 112 kg/m3
Massa Katalis = Tumpukan Katalis x Fakt Kelonggaran 20% = 2003,92 kg
1870
Volume katalis = = 1,072 m3
112
4×W
Tinggi katalis keseluruhan =
π × ID T 2 × ρkatalis
4 × 2003,92
=
3,14 ×0,0158 ×1870
= 5469,151 m
Tinggi Tumpukan Katalis = 80% tinggi Tube (tinggi standar 24 ft)
= 80% (7,3152 m)
= 5,85216 m
5812,976
Jumlah Tube (NT) =
5,85216
= 993,3 tube
Jarak Pusat Tube (PT) = 1,25 x ODT
= 1,25 x 0,021336 in
= 1,05 in
= 0,0267 m
Clearance = PT – ODT
= 0,0267 – 0,21336
= 0,005334 m

5. Menghitung Diameter Shell (IDs)

4 ( 0,866 ) N T P2T
IDs =
√ π
2
= 4 ( 0,866 ) ( 993,3 ) (0,0267 )
√ 3,14
= 0,77943 m

6. Menghitung Tebal Dinding Shell (ts)


Tekanan = 435,1 psi
Tekanan Desain = 1,2 x 435,1 psi
= 522,134 psi
F = 12650 psi
Corrosion Allowance = 0,125 in
Jenis Sambungan = Double welded butt joint
E = 0,8
P×r
Tebal shell (ts) = +nC
(f × E)−( 0,6 × P)
522,134 ×15,343
= +(0,125)
( 12650× 0,8 )−( 0,6 × 522.134 )
= 0,941905 inch
= 0,02392 m
Jadi tebal shell yang diambil buku Brownell and Young
OD Shell = IDs + 2xts
= 0,77943 + 2 x 0,0254
= 0,83023 m
= 30,6862 in
7. Desain Tutup Reaktor
Dari table 5.7, diperoleh data sebagai berikut:
Icr = 2 in
rc = 30 in

1 rc
w =
4
3+( √ )
icr
= 1,72
0,885× 533,13× 15,343
th = +(0,125)
(12650)−(0,1× 533,13)
= 0,6878 in
Dari tabel 5.6 didapatkan bahwa:
Th = 0,75 in
sf = 2,5 in
AB = ID/2 – icr
= 13,343 in
BC = rc – icr
= 28 in
AC = √ B C 2− A B2
= 24,62 in

8. Nozzle Umpan
G = 25,44 kg/s
ρ = 30 kg/m3
diopt = 226 (G0,5) (ρ-0,37)
= 226 (49,40150,5) (30-0,37)
= 806,1 mm
= 31,76 in
Dari Tabel 11 (Kern, 1983) diperoleh ukuran Nozzlenya adalah
NPS = 22
No. Schedule = 20
ODT = 22 in
IDT = 21,25 in

9. Nozzle Produk
G = 49,47 kg/s
ρ = 30 kg/m3
diopt = 226 (G0,5) (ρ-0,37)
= 226 (49,470,5) (30-0,37)
= 554,194 mm
= 10,0997 in
Dari Tabel 11 (Kern, 1983) diperoleh ukuran Nozzlenya adalah
NPS = 22
No. Schedule = 20
ODT = 22 in
IDT = 21,25 in

10. Nozzle Pemanas


G = 29,641 kg/s
ρ = 1000 kg/m3
diopt = 226 (G0,5) (ρ-0,37)
= 226 (29,6410,5) (1000-0,37)
= 158,778 mm
= 6,26 in
Dari Tabel 11 (Kern, 1983) diperoleh ukuran Nozzlenya adalah
NPS =8
No. Schedule = 40
ODT = 7,981 in
IDT = 8,625 m

11. Volume Reaktor


π ( ID s2 ) L
Volume Shell =
4
= 13,954 m3
Volume Tutup = 0,000049 x IDs3
= 0,0000232 m3
Volume Reaktor 3D = Volume Shell + 2 x Volume tutup
= 13,74 m3
Faktor Kelonggatan 20% = 16,74 m3
Volume Reaktor dari Waktu Tinggal = Laju Alir Volumetrik/Waktu Tinggal
= 20296/5000
= 4,06 m3
12. Gird Support
Luas Total Pipa = NT x a T
= 935 x 0,0002 m2
= 0,2 m2
Perforate Plate = 50% dari Luas Total Pipa
= 50% x 0,2 m2
= 0,1 m2
Berat Katalis
Tekanan karena katalis =
Perforate Plate
1535,9838
=
0,1
= 1536 kg/m2
= 23,4 psi
Tekanan Total = Tekanan Desain + Tekanan Karena Katalis
= 435,1 psi

13. Gasket
Data spesifikasi Gasket diambil dari Fig. 12. 11 (Brownell and Young, 1959)
Material = Solid Flat Metal Soft Steel
y = 18000
m = 5,5
di = 30, 69in
y−Pm
do/di =
√ y −( P ( m+1 ))
= 1,018
do = 1,018 x 30,69
= 31,23 in
do−di
Lebar Gasket (N) =
2
= 0,272 in
Diameter Gasket rerata = do + N
= 31,23 + 0,272
= 31,502 in
Perhitungan Beban Gsket
Dari Fig 12.12 kolom 1 type 1
N
bo =
2
0,272
=
2
= 0,136 in
Wm = π bo G y
= 241994,6787 lb
Hp = 2bo π G m P
= 2451,1734 lb
π G2 P
H =
4
= 406742,4225 lb
Beban Gasket (Wm1) = Hp + H
= 409193,6 lb
14. Baut
W m1
Luas Baut minimum (Am1) =
fb
= 24,8 in2
Dari Table 10.4 (Brownell and Young, 1959) diperoleh data sebagai berikut:
Bolt size = 0,625 in
Root Area = 0,551 in2
Minimal Radian Distance = 1,375 in
Edge Distance = 1,0625
Bolt Spacing = 2,25 in
A m1
Jumlah Baut =
Root Area
= 45 buah

Anda mungkin juga menyukai