Anda di halaman 1dari 14

Kondisi Operasi:

Temperatur = 250 oC
Tekanan = 39,4769 atm
Laju alir massa, Mfr = 35353,53535 kg/jam
Percepatan Gravitasi, g = 9,8 m/s2 = 980 cm/s2
Waktu Tinggal = 0,34367668 jam
Densitas Gas = 0,001175 kg/m3
Reaksi I :
CH4 + H2O CO + 3H2
A B C D
Reaksi II :
CO + 3H2O CO2 + 3H2
C 3B E D
Data katalis:
Nama katalis : NiO
Porositas, φ : 0,36
Diameter katalis : 0,0052 m
Densitas katalis, ρk : 1441,7 kg/m3
Material : Carbon Steel SA-283 Grade C
Corrosion Allowance(C) : 2 mm (Coulson and Richardson’s, 2005)
Design Stress : 12650 psi (Tabel 13.1 Brownell and Young, 1954)

a. Penentuan Volume Reaktor


Densitas Gas = 0,001175 kg/m3
𝐿𝑎𝑗𝑢 𝐴𝑙𝑖𝑟 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎
Laju Alir Volumetrik = 𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐺𝑎𝑠
35353,53535
= 0,001175

= 61,3310 m3/jam
Waktu Tinggal = 0,3436 jam
Volume Reaktor = 61,3310 m3/jam x 0,3436 jam
= 21,0780 m3
Faktor Keamanan = 15 %
= 1,15 x 21,0780 m3
= 24,2397 m3

b. Penentuan Jumlah Tube


Menghitung diameter tube dengan menggunakan persamaan (J.M. Smith
hal 511, 1981) :
𝐷𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝐾𝑎𝑡𝑎𝑙𝑖𝑠
= 0,15
𝐷𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑡𝑢𝑏𝑒
0,0052
Diameter Tube = = 0,0346
0,15

Oleh karena itu dipilih tube dengan spesifikasi berikut (Kern Hal 844, 1983):
NPS = 1,25 inch sch 40 (0,03175)
ID = 1,38 inch (0,035052)
OD = 1,66 inch (0,4216)

Menentukan Massa Katalis :


Densitas Katalis = 1441,7 kg/m3
Porositas = 0,36 m
Dalam menentukan jumlah tube, dapat dilanjutkan dengan menghitung seperti
berikut :
1. ) Menghitung Tumpukan katalis = (1-porositas) x ρ katalis
*Porositas = ukuran dari ruang kosong pada material
Tumpukan katalis = (1−0.36) 𝑥 1441,7 𝑘𝑔/𝑚3
= 922,688 kg/m3

2.) Menghitung massa katalis keseluruhan adalah :


W = Tumpukan katalis × Volume total reaktor
W = 922,68 𝑘𝑔/𝑚3 x 24,2397 m3
= 22365,748 kg
3.) Perhitungan volume total tumpukan katalis dengan rumus :
V katalis = 𝑊 / ρ katalis
V katalis = 22365,748 kg / 1441,7 kg/m3
= 15,5134 𝑚3

4.) Menghitung tinggi tumpukan katalis keseluruhan pada reaktor dihitung dengan
rumus :
Z = (4× 𝑉 𝑘𝑎𝑡𝑎𝑙𝑖𝑠)/(π×ID2)
Z = (4 x 15,5134 ) / (3,14 x 0,0350522)
Z = 16084,7114 m

5.) Dengan menggunakan ukuran tinggi tube standard = 24 ft,


Maka, Jumlah tumpukan katalis keselurahan yang telah diperoleh
digunakan untuk mencari tumpukan katalis per tube, dengan rumus :
Z = 80% dari tinggi tube standar (L)
Z = 0.8 x 7.315 m
Z = 5,852 m

6.) Setelah itu dihitung jumlah tube yang dibutuhkan dengan menggunakan data
tinggi tumpukan katalis keseluruhan dan per tube sehingga :
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑡𝑢𝑚𝑝𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑡𝑎𝑙𝑖𝑠 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛
𝑁𝑡 =
tinggi tumpukan katalis per tube
16084,7114 m
𝑁𝑡 =
5,852 m
Nt = 2749 tube

7.) Untuk mencari tebal tube dapat dihitung dengan rumus:


𝑂𝐷−𝐼𝐷
𝑇𝑒𝑏𝑎𝑙 𝑇𝑢𝑏𝑒 = 2

Ket:
OD = Diameter tube luar (m)
ID = Diameter tube dalam (m)
0,4216 − 0,035052
𝑇𝑒𝑏𝑎𝑙 𝑇𝑢𝑏𝑒 =
2
Tebal Tube = 0,003556 m

Direncanakan tube akan dirancang dengan susunan triangular pitch (60o)


dengan tujuan agar memberikan turbulensi yang lebih baik, sehingga akan
memperbesar koefisien transfer panas konveksi (ho). Sehingga transfer panasnya
lebih baik dari pada square pitch (Kern, 1983).

8.) Sehingga harus dihitung jarak antar pusat pipa (Pt) dengan menggunakan
rumus (Sinnott hal 649, 2005):
Pt = 1.25 × OD
Pt = 1.25 ×0,4216 m
Pt = 0,052705 m

9.) Jarak antar Pipa (Clearance)


C′ = Pt−OD
C′ = 0,052705 m − 0.4216 m
= 0,0105 m

c. Perancangan Shell
1. Diameter dalam Shell (IDs)
4 ×0.866 ×Nt×Pt2
(IDS) = [Brownell & Young,1959]
π
4 𝑥 0,866 𝑥 2749 𝑥 0,0527052
(IDS) = = 8,4228 m
3,14

2. Jarak Buffle (B)


Bs = IDs ×0,3
=8,4228 m ×0,3
= 2,5268 m
3. Tekanan Desain
Tekanan (P) = 39,4769 atm = 40 bar = 580,15 psi
Tekanan Desain = 20% dari Tekanan Operasi. [Peter hal 37, 1991]
Tekanan Desain = 1.2 × 580,15 Psi = 696,18 Psi

4. Tebal Shell (Ts)


𝐼𝐷𝑠 = 8,2448 m
𝐵𝑠 = 2,5268 m
P R,
ts = + CA
fE − 0,6 P
Jari-jari shell (R) = ½ x 𝑑𝑖𝑎meter shell
= 4,2114 m = 165,8044 inch
696,18 x 165,8044
ts = + 0,25 = 12,1471 inch
12650 psi x 0,8 − 0,6 x 696,18 Psi
Dari Tabel 5.7 (Brownell & Young hal 90, 1959), dipilih tebal standar :
Ts (standar) = ¾ in = 0.75 in = 0.01905 m

5. Perhitungan Tebal Head (Th)


𝑂𝐷 = 𝐼𝐷 + 2𝑇𝑠
𝑂𝐷 = 0,035052 𝑚 + 2 × 0.0195 m
𝑂𝐷 = 8,4609 𝑚 = 333,1089 in
Dari Tabel 5.7 (Brownell & Young hal 90, 1959), dipilih OD standar
OD = 240 in
Berdasarkan data OD = 28 in dapat dilihat dari Tabel. 5.7 [Brownell & Young hal
90, 1959] diperoleh :
Icr = 14,4375 in [Brownell & Young hal 90, 1959]
r = 180 in [Brownell & Young hal 90, 1959]
Sf = 4,5 in [Brownell & Young hal 88, 1959]
0.885 PR
th = + CA
SE−0,1 P

0,885 𝑥 696,18 x 165,8044


th = + 0,075 = 10,4143 𝑖𝑛𝑐ℎ
12650 psi x 0,8 − 0,1 x 696,18 Psi
Dari table 5.7 (Brownell & Young, 1959), dipilih tebal standard :
Th (standar) = 3/16= 0.75 inch (0.019 m)

6. Perancangan Head dan Bottom


AB = ID/2 – icr [Brownell & Young hal 87, 1959]
= 0,035052 m /2 – 0,3667 = 3,8447 m
BC = r – icr [Brownell & Young hal 87, 1959]
= 4,572 – 0,3667
= 4,205 m
AC = √BC2−AB2 [Brownell & Young hal 87, 1959]
= √4,2052-3,84472m
= 1,7036 m
b = r – AC [Brownell & Young hal 87, 1959]
= 4,572 m – 1,7036 m
= 2,26283 m
OA = Th + b + sf Brownell & Young hal 87, 1959]
= 0,26245 m + 2,2628 m + 0,1143 m
= 3,2471 m

d. Perancangan Tinggi Reaktor


Tinggi standar yang digunakan (L) = 24 ft
= 7.3152 m
Tinggi total Reaktor =L+ 2 × OA
Tinggi total Reaktor =7.3152 m+ 2 × 3,2471 m
=13,8092 m
e. Perancangan Nozzle Umpan
G = 52191,15931 kg/jam
= 14,4975 kg/s [Lampiran Neraca Massa Reaktor 101]
𝜌 = 850,974 kg/m3 [Lampiran Perhitungan Densitas Reaktor 101]
𝐷 𝑜𝑝𝑡 = 352.8 𝐺0.52×𝜌−0.37 [Sinnott hal 221 , 2005]
= 352.8(14,4975)0.52×(850,974)−0.37
= 116,7703 mm = 4,5972 in
Maka dipilih (Kern hal 844 ,1983) :
NPS 6 In
Sch 40
ID 6,065 In
OD 6,625 In
Flow area 28,9 in2
Berat 19 lb/lin ft

Spesifikasi nozzle standar ( Brownel and Young, 1959, App. F item 1 dan 2,
hal.349):
Size = 6 in
OD = 6,625 in
Flange nozzle thickness (n) = 0.432 in
Diameter of hole in reinforcing plate , Dr = 6,75 in
Length of side of reinforcing plate, L = 16,25 in
Width of reinforcing plate, W = 20,25 in
Distance, shell to flange face, outside, J = 8 in
Distance, shell to flange face, Inside, K = 6 in
Distance from bottom of tank to center of nozzle
Reguler, type H = 11 in
Low, type C = 8,125 in

f. Perancangan Gasket, Bolt dan Flange pada Vessel


1. Sambungan head dengan shell
Data perancangan yang digunakan :
Tekanan Desain = 696,18 psi
Material Flange = Carbon Steel SA-283 Grade C
Bolting stell = Carbon Stell SA-193 Grade B6
Material gasket = Soft steel
Diameter luar shell, B = 240 in
Ketebalan shell = 0.25 in
Diameter dalam shell = 0.6602 m
Tegangan dari material flange (fa) = 12.650 psi Tegangan dari bolting material
(fb) = 16.500 psi
Perhitungan lebar gasket :
do/di = √𝑦−𝑃 𝑚/𝑦−[ 𝑃 (𝑚+1)] Dimana :
Do = Diameter luar gasket, in
Di = Diameter dalam gasket, in
y = Yield stress, lb/in2 [Fig. 12.11, Brownell & Young Hal. 228]
m = Faktor gasket [Fig. 12.11, Brownell & Young Hal. 228]

Pemilihan material gasket yaitu soft steel, dari (12.11 Brownell and
Young, 1959) sehingga diperoleh data :
y = 18000 dan m = 5.5
sehingga do/di = √18000−11.846× 5.5 18000 −[ 11.846 (5.5+1)] = 1.0003

Asumsi bahwa diameter dalam gasket sama dengan diameter luar shell
yaitu sehingga didapatkan :
do = 1.002 × 240 in = 240,079 in

2. Lebar gasket minimum (N) :


Perhitungan N dengan rumus berikut :
(𝑑𝑜−𝑑1)/2 = (240,079−240)/2= 0,25 in
Sehingga, digunakan gasket dengan lebar ½ in.
Keterangan :
N = Lebar gasket minimum, in
do = Diameter luar shell
di = Diameter dalam shell
Diameter gasket rata rata, G = di + lebar gasket
= 240 + 0.25 in= 240,5 in

3. Perhitungan Beban
Dari Fig. 12.22 Brownell and Young, 1959 kolom 1 type 1.a :
bo = 𝑁/2 = 0.5/2= 0.25 in b = bo jika bo < 0.25
Maka b = 0.25 in

Wm2 = Hy [Pers. 12.88 Brownell and Young hal 240, 1959]


= π x b x G x y [Pers. 12.88 Brownell and Young hal 240, 1959]
= 3.14 x 0.25 x 240 x 18000
= 3398265 lb
Keterangan :
Hy = Berat beban bolt maksimum (lb)
b = Effective gasket (in)
G = Diameter gasket rata – rata (in)

Sehingga, berat untuk menjaga joint tight saat operasi digunakan


Persamaan 12.90 Brownell and Young (1959) ;
Hp =2xbxπxmxp
= 2 x 0.25 x 3.14 x 5.5 x 696,18
= 6011,5143 lb
Keterangan :
Hp = Beban joint tight (lb)
m = Faktor gasket (Fig.12.11)
b = Effective Gasket (in)
G = Diameter gasket rata – rata (in)
P = Tekanan operasi (psi)
Adapun perhitungan beban dari tekanan internal dihitung dengan persamaan 12.89
Brownell and Young (1959) :
H = 𝜋𝐺2/4 𝑃 = 3.14 x 240,5/4 x 696,18 = 31609771,82 lb

Beban operasi total dihitung dengan persamaan 12.91


Wm1 = H + Hp
= 31609771,82 lb + 6011,5143 lb
= 31615783,33 lb
Berdasarkan perhitungan diatas, diperoleh Wm1 lebih besar dari pada
Wm2 sehingga beban pengontrol berada pada Wm1 = 31615783,33 lb
Keterangan :
Wm1 = Beban berat bolt pada kondisi operasi (lb)
Wm2 = Beban berat bolt pada kondisi tanpa tekanan (lb)
H = Total joint contact surface (lb)

4. Perhitungan luas baut minimun (minimum bolting area)


Luas baut minimun (minimum bolting area) dihitung dengan persamaan 12.92
Brownell and Young (1959):
Am1 = Wm1/𝑓𝑏 = 31615783,33 /16500 = 1916,1080 in2
Keterangan :
Am1 = Total luas Bolt pada kondisi operasi (in2)
Perhitungan ukuran baut optimum berdasarkan tabel 10.4 Brownell and Young
(1959) hal 188 :
Dengan menggunakan ukuran baut 2 in diperoleh sebagai berikut :
Root area = 5,621 in2
Bolting spacing standard (BS) = 6.25 in
Minimal radian distance (R) = 3,625 in
Edge distance (E) = 2,875 in
Jumlah baut minimum = Am1 / 𝑟𝑜𝑜𝑡 𝑎𝑟𝑒𝑎 = 31615783,33 / 5,621
= 340
Sehingga digunakan baut yang digunakan dngan ukuran 3 in sebanyak 340 buah.
Bolt circle diameter, BC = 678,408 in

Perhitungan diameter flange luar :


Flange OD (A) = bolt circle diameter (BC) + 2E = 684,158 in

Cek lebar Gasket :


Ab actual = Nbolt x Root area
= 340 x 5,621
= 1916,1080 in2

Lebar gasket minimum :


Nmin = Ab 𝑎𝑐𝑡𝑢𝑎𝑙 F 𝑎𝑙𝑙𝑎𝑤2 / 𝑦 𝜋𝐺 = 1916,1080 𝑥 165002 / 1800 𝑥 3.14 𝑥 240,5
= 1,1629 in (Nmin < 0.5 in, pemilihan baut terpenuhi)

5. Perhitungan moment ;
i. Untuk bolting up condition (tanpa tekanan dalam)
Beban desain diberikan dengan persamaan :
W = ½ (Ab + Am1) fa [Brownell and Young hal 242, 1959]
W = ½ (1916,1080 + 1916,1080) x 12650 = 24238767,22 lb
Keterangan :
W = Berat Beban (lb)
Am1 = Luas baut minimum (in2)
Ab actual = Luas aktual baut (in2)
fa = Allowable stress (psi)
Hubungan lever arm diberikan pada persamaan 12.101, Brownell and Young
(1959):
hG = ½ (C – G ) = ½ (678,408 –240,5)
= 218,954 in
Keterangan :
hG = Tahanan radial circle bolt (in)
BC = Bolt circle diameter (in)
G = Diameter gasket rata – rata (in)

Perhitungan Flange moment adalah sebagai berikut ;


Ma = W x hG [Brownell and Young, 1959]
Ma = 24238767,22 x 218,954= 5307175038 lb in

ii. Untuk kondisi saat beroperasi


HD = 0.785 B2 P [Pers. 12.96 Brownell and Young hal 242, 1959]
= 0.785 x 240 x 696,18 = 31478474,88 in

Keterangan :
HD = Hydrostastic and force pada area dalam flange (lb)
B = Diameter dalam flange (in)
P = Tekanan operasi (psi)
The level arm, hD (Persamaan 12.100 Brownell and Young, 1959):
hD = ½ (BC – B )
= ½ (678,408 – 240)
= 219,204 in
The Moment, Md (Persamaan 12.96 Brownell and Young, 1959)
Md = Hd x hD
= 31478474,88 x 219,204
= 6900207608 lb in
Perbedaan antara flange-design bolt load dengan hydrostatic and force total
adalah ;
HG =W–H
= Wm1 – H
= 31615783,33 – 31609771,82
= 6011,5143 lb
Momen komponen dihitung dengan persamaan 12.98 Brownell and Young, 1959 :
Mg = HG x Hg
= 6011,5143 lb x 218,954 in
= 1316245,102 lb in
Perbedaan antara flange-design bolt load dengan hydrostatic and force end
pada luas area dalam Flange, HT (Persamaan 12.97 Brownell and Young hal 242,
1959) ;

HT = H - HD
= 31609771,82 lb – 219,204 in
= 131296,9373 in
The Moment (Persamaan 12.97 Brownell and Young, 1959) :
MT = HT x hg
= 131296,9373 in x 218,954 in
= 28747989,62 lb in
Jumlah momenti untuk kondisi saat beroperasi, Mo (Persamaan 12.97 Brownell
and Young, 1959);
Mo = MD + MG + MT
= 6900207608 + 1316245,102 + 28747989,62
= 6930271842 lb in
Sehingga moment saat beroperasi sebagai pengontrol ;
Mmax = Mo = 6930271842 lb in

6. Perhitungan tebal Flange


Flange dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut :
K = do/di = 1.002038
Dari fig.12.22 dengan
K = 1.000330415 [Brownell and Young hal 238, 1959], sehingga, Diperoleh
nilai Y = 96, maka perhitungan t :
t = √𝑌×𝑀𝑚𝑎𝑥/𝑓𝑎 𝐵 [Persamaan 12.85 Brownell and Young, 1959]
t = √96 × 6930271842 / 12650 ×240
t = 468,122 mm = 18,429 in
8. Gird Support
Luas Total Pipa = NT x aT
= 2748,5836 x 0,0009675 m2
= 2,6592 m2
Perforate Plate = 50% dari Luas Total Pipa
= 50% x 2,6592 m2
= 1,3296 m2
Tekanan karena katalis= 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐾𝑎𝑡𝑎𝑙𝑖𝑠 / 𝑃𝑒𝑟𝑓𝑜𝑟𝑎𝑡𝑒 𝑃𝑙𝑎𝑡𝑒
= 22365,748 / 1,3296
= 16821,065 kg/m2
= 23,925 psi
Tekanan Total = Tekanan Desain + Tekanan Karena Katalis
= 720,105 psi
Dari appendix H (Brownell and Young, 1959) dipilih C = 0,75.

Maka, Perhitungan untuk Tebal minimum plate


(t) = 𝑑√𝐶×𝑃/𝑓
= 28√0.75×191.8612650
= 2.986 in

Anda mungkin juga menyukai