Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fluidisasi merupakan operasi dimana partikel padat ditransformasikan
menjadi seperti fluida melalui suspensi dalam gas atau cairan. Metode ini
memiliki beberapa karakteristik yang tidak biasanya dan para ahli teknik kimia
menggunakan prinsip ini dalam berbagai bidang yang berhubungan dengan
fluidisasi. Fluidisasi juga salah satu teknik pengontakan fluida baik gas maupun
cairan dengan butiran padat. Pada fluidisasi kontak antara fluida dan partikel
padat terjadi dengan baik karena permukaan kontak yang luas dan unggun berisi
butiran padat bersifat seperti fluida karena dialiri fluida. Didalam suatu bed,
kualitas dari fluidisasi tidak hanya ditentukan oleh sifat sifat solid dan
fluidisasinya saja, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, seperti bentuk
geometris bejana, tipe distributor, dari fluida aliran gas, adanya perlengkapan lain
seperti baffle, atau heat exchanger.
Fluidisasi salah satu cara untuk mengontakkan butiran padat dengan
fluida. Apabila kecepatan fuida relatif rendah, unggun tetap diam karena fluida
hanya mengalirmelalui ruang antar partikel tanpa menyebabkan terjadinya
perubahan susunan partikel tersebut pada unggun diam. Apabila kecepatan fluida
dinaikkan sedikit demi sedikit, pada saat tertentu penurunan tekanan akan sama
dengan gaya berat yang bekerja terhadap butiran-butiran padat sehingga unggun
mulai bergerak. Sebagai ilustrasi, tinjauan suatu kolom berisi sejumlah partikel
padat berbentuk bola.
Dalam dunia industri, fluidisasi diaplikasikan dalam banyak hal seperti
transportasi serbuk padatan (conveyor untuk solid), pencampuran padatan halus,
perpindahan panas (seperti pendinginan untuk bijih alumina panas), pelapisan
plastik pada permukaan logam, proses drying dan sizing pada pembakaran, proses
pertumbuhan partikel dan kondensai bahan yang dapat mengalami sublimasi,
adsorpsi (untuk pengeringan udara dengan adsorben), dan masih banyak aplikasi
lain. Sehingga dilakukan praktikum ini agar dapat melakukan reaksi-reaksi kimia
yang dibutuhkan dalam operasional sebuah pabrik industri.

1
2

1.2 Tujuan Percobaan


Adapun tujuan pada praktikum fluidisasi, yaitu:
1. Menjelaskan operasi fluidisasi gas dan cairan
2. Menjelaskan persamaan Ergun dan menyelidiki kondisi permulaan fluidisasi
3. Menghitung pressure drop yang melalui fixed bed dan fluidized bed
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Pada percobaan untuk unggun pasir dan zeolit memperlihatkan bahwa setiap
unggun mengalami kelakuan yang sama dimana porositas (ε) unggun akan
mengalami kenaikan seiring dengan bertambahnya flow rate (Q).
2. Dalam persamaan ergun menjelaskan bahwa pressure drop berbanding lurus
dengan kecepatan fluida. Sedangkan kecepatan fluida sebanding flow rate
3. Dari data yang diperoleh, ∆P percobaan lebih besar daripada ∆P
perhitungan. Hal tersebut disebabkan oleh banyaknya faktor yang
mempengaruhi nilai pressure drop perhitungan, yaitu diameter partikel, flow
rate, viskositas fluida, densitas fluida, kecepatan superficial fluida dan
porositas unggun

5.2 Saran
1. Sebelum melakukan percobaan hendaknya dilakukan kalibrasi terhadap alat
yang akan digunakan.
2. Dalam percobaan dalam menaikkan flow rate (Q) harus teliti karena akan
mempengaruhi pressure drop (ΔP) yang akan terbaca pada alat fluidisasi.
3. Diharapkan dalam percobaan harus lebih teliti dalam melihat lonjakan tinggi
unggun dan pressure drop, karna akan mempengaruhi nilai pressure drop
perhitungan

32

Anda mungkin juga menyukai