Anda di halaman 1dari 13

LABORATORIUM HIDROLIKA

KELOMPOK II

PERCOBAAN VI

ALIRAN MELALUI PELUAP TRAPESIUM

1.1 TUJUAN

Menentukan debit (Q), koefisien debit (Cd) dan tinggi muka air (H) pengaliran
yang melalui peluap trapesium.

1.2 DASAR TEORI

Fungsi dari pelimpah adalah mengatur debit dan tinggi muka air yang melalui
saluran air, salah satunya adalah ambang tajam dengan jenis pelimpah peluap
trapesium. Air yang mengalir pada pelimpah tersebut sangat dipengaruhi oleh
penampang tersebut dan pelimpah yang digunakan. Dalam keadaan sebenarnya air
mengalir melalui penampang pintu ukur mengalami konstruksi, sehingga perlu
diintroduksi dengan suatu bilangan konstanta yaitu CD (Koefisien of Discharge).
Dengan menerapkan persamaan Bernaulli, maka dapat dituliskan debit yang
melimpah adalah : (Triatmodjo,Bambang,1996)

Gambar 5.1 Peluap Trapesium

Dengan menggunakan pesamaan Bernoulli maka :

2 2
p1 V 1 p2 V 2
z 1 + + =z 2 + +
γ 2g γ 2g

Apabila disebelah hulu peluap berupa kolam besar, sehingga V1 = 0, dan tekanan
pada pias adalah atmosfer maka:

62
LABORATORIUM HIDROLIKA
KELOMPOK II

V 22
z 1 +0+0=z 2 +0+
2g

atau

V 2 =√ 2 g( z 1 −z 2 )=√2 gh

Luas pias adalah :

da=b.dh

Debit melalui pias :

dQ=V 2 .dA= √2 gh.b.dh

1 /2
=b √2g.h .dh
Dengan memasukkan koefisien debit, maka debit aliran :

1/2
dQ=C d .b. √ 2 g. h .dh

Debit total melalui seluruh peluap dapat dihitung dengan mengintegralkan


persamaan diatas dari h = 0 pada muka air sampai h = H pada puncak ambang,


H
2
Q=C d .b . √ 2 g ¿ h1 /2 dh=C d . b . √ 2 g [ h3 /2 ]H
0 ¿
0 3

2
Q= C d .b . √ 2 g . H 3/2
3 ………………………………………… (5.1)

Apabila air yang melalui peluap mempunyai kecepatan awal maka dalam rumus
debit tersebut tinggi peluapan harus ditambah dengan tinggi kecepatan ha = V2
/2g, sehingga debit aliran menjadi :

2
[
Q= C d .b . √ 2 g . ( H +h a ) 3/2−h3/2
3 a ]
Lebar muka air :

63
LABORATORIUM HIDROLIKA
KELOMPOK II

B = 2 H tg α/2

Dipandang suatu pias setebal dh pada jarak h dari muka air. Panjang pias tersebut
adalah:

B = 2 (H - h) tg α/2

Luas pias :

da = 2 (H – h) tg α/2 dh

Kecepatan aliran melalui pias :

v = √2gh

Debit aliran melalui pias :

dQ = Cd da √2gh

= Cd 2 (H – h) tg α/2 dh √2gh

Integrasi persamaan tersebut untuk mendapatkan debit aliran melalui peluap :

H 1

Q = 2 Cd tg /2 √2g ∫ ( H −h ) h dh
α 2

√2g ∫ ( H h −h ) dh
H 1 3
2 2
Q = 2 Cd tg /2 α

[ ]
3 5 H
= 2 Cd tg /2 √2g 2 H h 2 – 2 h 2
α

3 5 0

[ ]
3 5 ❑
2 2
= 2 Cd tg /2 √2g H 2 – h 2
α
3 5 ❑

8
Q= Cd tg α/2 √(2g) H5/2 ............................................................... (5.2)
15

Dalam teori biasanya Cd = 0,6 tetapi pada prakteknya Cd sebenarnya tergantung


pada tinggi pelimpah, bentuk pelimpah, dan lain – lain .

64
LABORATORIUM HIDROLIKA
KELOMPOK II

Asumsi yang dapat diambil dari pelimpah trapesium :

a) Apabila tinggi muka air tetap dan makin besar debit, maka Cdnya makin
besar.
b) Apabila debit tetap, muka air makin besar maka Cdnya makin kecil.

Dari persamaan (7.1) dan (7.2) maka diperoleh rumus debit (Q) untuk jenis
peluap trapesium seperti rumus di bawah :
2 8 θ
Q= ⋅B⋅√ 2 g⋅H 3/2 + ⋅√ 2 g⋅tan ⋅H 5/2
3 15 2

Peluap Segiempat Peluap Segitiga

2
3
4
5( θ
Q= ⋅√ 2 g⋅H 3/2 B + ⋅tan ⋅H
2 )
Debit Teoritis
2  4 θ 
Q  Cd   2 g  H 3/2  B   tan  H 
3  5 2 
Debit Aktual

1.3 ALAT DAN BAHAN

1. Bak penampungan air ( hidrolick Bench ).


2. Pelimpah berbentuk trapesium.
3. Alat ukur tinggi muka air.
4. Stop watch.

1.4 PROSEDUR PELAKSANAAN

1. Memasang pintu peluap trapesium pada ujung bak lalu kencangkan baut-baut
penahan dan pasangkan lem lilin pada celah pintu peluap dengan terlebih
dahulu mengukur sudut bukaan pelimpah (α) dengan menggunakan busur
sudut.
2. Menjalankan mesin pompa dan buka katup pemasukan, hingga mencapai batas
dasar pintu peluap.
65
LABORATORIUM HIDROLIKA
KELOMPOK II

3. Kemudian katup ditutup dan mesin pompa dimatikan sejenak hinggap


permukaan air sejajar dengan dasar bukaan atau tidak terjadi pelimpahan lagi.
4. Memasang alat ukur tinggi air, kemudian setting alat tersebut sejajar dengan
muka air pada angka nol dan tetapkan sebagai dasar pengukuran ( nol
ketinggian ).
5. Kemudian jalankan mesin pompa lalu buka katup pemasukan hingga terjadi
peluapan di pintu peluap dengan memulai ketinggian tertentu .
6. Mencatat tinggi air yang meluap di pintu peluap sebagai H.
7. Menghitung debit (Q) yang meluap dengan terlebih dahulu tentukan volume air
(V) yang diinginkan, kemudian catat waktu (T) yang dibutuhkan untuk
mencapai volume yang sudah ditentukan.
8. Langkah no.5 hingga no.7 diulangi dengan penambahan ketinggian dengan
membuka katup secara perlahan-lahan untuk beberapa variasi ketinggian H.

1.5 DATA HASIL PERCOBAAN


Tabel Data Hasil Percobaan Peluap Trapesium

No. H b V T(detik)
(mm) (mm) (Liter) T1 T2 T3 Trata-rata Q(Liter/detik)
1. 14,6 6 2 8.57 6.64 6.43 7.213 0.277

2. 19,8 6 2 6.86 5.89 5.69 6.146 0.325

3. 21,2 6 2 5.09 4.83 5.34 5.086 0.393

4. 23,9 6 2 5.36 5.16 4.91 5.143 0.388

5. 24,4 6 2 4.42 4.50 4.60 4.506 0.443

1.6 ANALISA PERHITUNGAN


 Perhitungan Debit :
V
Q= ………. Dimana : Q = Debit (m3/dtk)
T

V = Volume (m3)

66
LABORATORIUM HIDROLIKA
KELOMPOK II

T = Waktu (dtk)

V
Q=
T

0,002
= 7.213

= 0,000277 m3/dtk

Untuk Perhitungan Nilai Debit pada Volume dan Waktu selanjutnya dapat
dilihat pada table di bawah :

Tabel Perhitungan Debit Air

V T Q
No.
(m3) (detik) (m3/detik)
1. 0.002 7.213 0.000277
2. 0.002 6.146 0.000325
3. 0.002 5.086 0.000393
4. 0.002 5.143 0.000388
5. 0.002 4.506 0.000443

 Perhitungan Koefisien debit (Cd) :

2  4 θ 
Q  Cd   2 g  H 3/2  B   tan  H 
3  5 2 
3 xQ
Cd =
2 x √ 2 . gx H 3 /2 ¿ ¿

Dimana : Q = Debit (m3/dtk)

Cd = Koefisien debit

g = Grafitasi (9.81 m/s2)

H = Ketinggian (m)

Penyelesaian :

67
LABORATORIUM HIDROLIKA
KELOMPOK II

3 xQ
Cd1 =
2 x √2 . gx H 3 /2 ¿ ¿

3 x 0.000277
Cd1 = 3
2 x √ 2 .9,81 x 0,0146 2 ¿ ¿

Cd1 = 0,0000283

Untuk nilai koefisien debit selanjutnya dapat dilihat pada tabel di bawah :

Tabel Perhitungan Nilai Koefisien Debit (Cd)

Q H b
G
No (m3/detik) (m) (m) Cd
(m/s2)
.
1. 0.000277 9,81 0.0146 0,06 0,2763
2. 0.000325 9,81 0.0198 0,06 0,2035
3. 0.000393 9,81 0.0212 0,06 0,2217
4. 0.000388 9,81 0.0239 0,06 0,1820
5. 0.000443 9,81 0.0244 0,06 0,2013

Tabel Perhitungan Hubungan antara Debit (Q) dengan Koefisien Debit (Cd)

Q Koefisien Debit QxCd


No. Q2
(m /detik)
3
(Cd) (m /detik)
3

1. 0.000277 0,2763 0,000076542 0,000000076


2. 0.000325 0,2035 0,000066165 0,000000105
3. 0.000393 0,2217 0,000087132 0,000000154
4. 0.000388 0,1820 0,000070649 0,000000150
5. 0.000443 0,2013 0,000089211 0,000000196
∑ 0.001826 1,0850 0,000389702 0,000000683

68
LABORATORIUM HIDROLIKA
KELOMPOK II

Grafik Hubungan Debit (Q) dan Koefisien Debit (Cd)

0.29
0.27
Koefisien Debit (Cd)

0.25
f(x) = − 392.663857803599 x + 0.360419243146528
0.23 R² = 0.497863165318358
0.21
0.19
0.17
0.15
0.00025 0.0003 0.00035 0.0004 0.00045
Debit (Q)

Tabel Hubungan antara Tinggi Muka Air (H) dengan Koefisien Debit (Cd)

H H2
Cd H x Cd
No. (m) (m2)
1. 0.0146 0,2763 0.000213 0.00403
2. 0.0198 0,2035 0.000392 0.00403
3. 0.0212 0,2217 0.000449 0.00470
4. 0.0239 0,1820 0.000571 0.00435
5. 0.0244 0,2013 0.000595 0.00491
∑ 0.1309 1,0850 0.002221 0.02203

Grafik Hubungan Tinggi Peluapan (H) dengan Koe-


fisien Debit (Cd)
0.29
0.27
f(x) = − 8.31582818861377 x + 0.389821312036048
Koefisien Debit (Cd)

0.25 R² = 0.829220139826832
0.23
0.21
0.19
0.17
0.15
0.013 0.015 0.017 0.019 0.021 0.023 0.025
Tinggi Peluapan (H)

69
LABORATORIUM HIDROLIKA
KELOMPOK II

 Persamaan Regresi Untuk Grafik Hubungan Antara Debit (Q) Dengan Koefisien
debit (Cd).
Tabel Regresi untuk Hubungan antara Koefisien Debit (Cd) dengan Debit Air (Q)

Q Koefisien Debit QxCd


No. Q2 Cd2
(m /detik)
3
(Cd) (m /detik)
3

1. 0.000277 0,2763 0,000076542 0,000000076729 0,07635


2. 0.000325 0,2035 0,000066165 0,000000105625 0,04144
3. 0.000393 0,2217 0,000087132 0,000000154449 0,04915
4. 0.000388 0,1820 0,000070649 0,000000150544 0,03315
5. 0.000443 0,2013 0,000089211 0,000000196249 0,04055
∑ 0.001826 1,0850 0,000389702 0,000000683596 0,24066

Rumus Persamaan Garis :

y = a.x + b

n. ∑ (Q . Cd)−∑ Q . ∑ Cd
a=
n . ∑ Q 2 −( ∑ Q )2

5 . 0 .000389702−0 .001826 . 1 ,0850


a=
5 . 0. 00000068359−0. 0018262 = -392,66

b=
∑ Cd . ∑ Q2−∑ Q . ∑ (Q. Cd )
n. ∑ Q2 −( ∑ Q )2

8,425 .0,00000068359 −0,001826. 0 , 00306


b=
5 . 0,00000068359 −0,0018262 = 0,3604

Jadi persamaan regresi untuk grafik hubungan antara Debit (Q) dengan Koef.
Debit (Cd) adalah :

y = a.x + b

Cd = -392,66 Q + 0,3604

70
LABORATORIUM HIDROLIKA
KELOMPOK II

 Persamaan regresi untuk grafik hubungan antara Tinggi muka air (H) dengan
Koefisien debit (Cd)

Tabel Regresi untuk Hubungan antara Koefisien Debit (Cd) dengan Debit Air (H)

H Koefisien Debit
No. H2 Cd2 H x Cd
(m) (Cd)
1. 0.0146 0,2763 0.000213 0,07635 0.00403
2. 0.0198 0,2035 0.000392 0,04144 0.00403
3. 0.0212 0,2217 0.000449 0,04915 0.00470
4. 0.0239 0,1820 0.000571 0,03315 0.00435
5. 0.0244 0,2013 0.000595 0,04055 0.00491
∑ 0.1309 1,0850 0.002221 0,24066 0.02203

Rumus Persamaan Garis :


y = a.x + b

n. ∑ ( H . Cd)−∑ H . ∑ Cd
a=
n . ∑ H 2 −( ∑ H )2

5 . 0,02203−0 ,1309 .1 , 0850


a=
5 . 0 . 002221−0 , 13092 = -85,115

b=
∑ Cd . ∑ H 2 −∑ H . ∑ ( H . Cd )
n. ∑ H 2 −( ∑ H )2

5 . 1, 0850 . 0 , 002221−0 , 1309. 0,2203


b=
5 .0 , 002221−0 ,13092 = 3,4537

Jadi persamaan regresi untuk grafik hubungan antara Tinggi Muka Air (H)
dengan Koefisien Debit (Cd) adalah :

y = a.x + b

Cd = -85,115 H + 3,4537

71
LABORATORIUM HIDROLIKA
KELOMPOK II

Grafik Hubungan Tinggi Peluapan (H) dan Debit (Q)


0.024 f(x) = 56.6830736882347 x + 7.93414890566703E-05
R² = 0.865199174563114
0.022
Tinggi Peluapan (H)

0.02

0.018

0.016

0.014

0.012
0.00025 0.0003 0.00035 0.0004 0.00045
Debit (Q)

1.7 KESIMPULAN

Dari hasil percobaan, kami dapat menyimpulkan bahwa :

 Persamaan regresi untuk grafik hubungan antara debit (Q) dengan Koefisien
Debit (Cd) yaitu Cd = -0.4979. Q + 0.7056
R2 = 0.4979
R = 0.7056 > 0.6 (peluap tidak mengikuti pola linear)
 Persamaan regresi untuk grafik hubungan antara tinggi muka air (H) dengan
Koefisien Debit (Cd) yaitu Cd = -85,115x + 0.9405
R2 = 0.8847
R = 0.9405 > 0.6 (peluap tidak mengikuti pola linear)
 Persamaan regresi untuk grafik hubungan antara tinggi muka air (H) dengan
Debit (Q) yaitu Cd = 56.683 H + 0.00008

R2 = 0.8652

R = 0.9301 > 0.6 (peluap tidak mengikuti pola linear)

72
LABORATORIUM HIDROLIKA
KELOMPOK II

1.8 FOTO ALAT

Peluap Trapesium Manometer

Hidraulic Bench

73
LABORATORIUM HIDROLIKA
KELOMPOK II

1.9 FOTO PELAKSANAAN

Pembacaan Manometer Pembacaan Waktu

Pembacaan Manometer

74

Anda mungkin juga menyukai