Anda di halaman 1dari 8

BAB V

PERCOBAAN V
SIFAT-SIFAT ALIRAN MELALUI AMBANG TAJAM SEGI TIGA
(FLOW OVER AVEE NOTCH WEIR)
5.1 Deskripsi.

Percobaan sifat – sifat aliran melalui ambang tajam segitiga, dimaksudkan untuk
mengetahui koefisien debit dan kapasitas ambang tajam segitiga.

5.2 Teori.
Gambar 2.5. menunjukkan peluap segitiga, di atas di mana air mengalir melalui
peluap tersebut. Tinggi peluapan adalah H dan sudut peluap segitiga adalah . Dari
gambar tersebut, lebar muka air adalah

B = 2 H tg 2

Gambar 2.5. Peluap segitiga


Dipandang suatu pias setebal dh pada jarak h dari muka air. Panjang pias tersebut
adalah :

b = 2 ( H – h ) tg 2
Luas pias :

da = 2 ( H – h ) tg 2 dh
Kecepatan air melalui pias :
2 gh
V=
Debit aliran melalui pias :
2 gh
dQ = Cd da

= Cd 2 ( H – h ) tg 2 dh 2 gh

Integrasi persamaan tersebut untuk mendapatkan debit aliran melalui peluap,


 H

Q = 2 Cd tg 2
2 gh  o ( H – h ) h ½ dh
 H

Q = 2 Cd tg 2 2 gh o H h ½ - h3/2 dh
H
 2 2 
 Hh 3 / 2  h 5 / 2 
2 gh  3 5 o
= 2 Cd tg 2

  2 5/ 2 2 5/ 2 
H  h 
= 2 Cd tg 2
2 gh  3 5 

8 
Q = 15 Cd tg 2 2 gh H5/2

Dimana :
Q : Debit (m3/dt atau l/dt)
Cd : Koefisien debit
 : Sudut ambang tajam
H : Tinggi limpasan air (cm)

5.3 Tujuan.

Menentukan sifat – sifat ambang tajam segitiga dan kapasitas aliran ambang
tajam segitiga.

5.4 Perelatan yang digunakan.

- Hidraulik bench ( F1-10 )


- Skala pengukur ( Staff point Gauge )
- Pengukur waktu ( Stopwatch )
- Ambang segitiga ( F1-13 )
5.5 Tahap dan cara percobaan.
1. Mengatur hidraulik bench F1-10 dalam keadan mendatar/horizontal.
2. Memasang kran distribusi (delivery nozzle), dan menyekat aliran (stilling beffle)
3. Memasang ambang segitiga (V Notch Weir) dan skala pengukur.
4. Membuka karan air sampai ujung jarum menyentuh permukaan ambang dan
skala pengatur diatur sampai ujung jarum menyentuh permukaan air, catat tinggi
permukaan.
5. Membuka kran sampai air melimpah melalui ambang setinggi kurang lebih 1
cm dengan konstan.
6. Skala pengatur diatur sampai ujung jarum menyentuh permukaan air.
7. Catat volume, waktu dan tinggi pengukuran.
Ulangi langkah 5 dan 7 untuk aliran diatas ambang kurang lebih 2 cm dan 3 cm.

5.6 Analisa data dan hasil percobaan

Debit
Vol Waktu Tinggi Limpasan (m) Log Q Log H
N Q
Cd H 5/2 Q 2/5
o h (m3/
V (lt) t (dt) (m3/dt) h2 H = h2 - h1 (m)
1 dt)
0.0000
5 91
5
0.0000 0.0000 0.02
1 10 161 0.018 0 0.018 0.597 -4.212 -1.745
6 4 1
0.0000
15 224
7
Rata - Rata 0.00006
Limpasan 1 cm :

Q× 15 0.000066 x 15
Cd= = =0,597
8× √ 2. g × tan 4 5 ° × H 8× √ 2× 9,81× tan 4 5° ×0.00004
5 /2

Limpasan 2 cm :
Debit
Vol Waktu Tinggi Limpasan (m) Log Q Log H
N Q
Cd H 5/2 Q 2/5
o h (m3/
V (lt) t (dt) (m3/dt) h2 H = h2 - h1 (m)
1 dt)
2 0.0002 0.03 0 0.03 0.563 -3.683 -1.523 0.0001 0.03
5 24
1 6 4
10 48 0.0002
1
0.0002
15 73
1
Rata - Rata 0.00021

Q× 15 0.00021 x 15
Cd= = =0,536
8× √ 2. g × tan 4 5 ° × H 5 /2
8× √ 2× 9,81× tan 4 5° ×0.00016

Limpasan 3 cm :
Debit
Vol Waktu Tinggi Limpasan (m) Log Q Log H
N Q
Cd H 5/2 Q 2/5
o h (m3/
V (lt) t (dt) (m3/dt) h2 H = h2 - h1 (m)
1 dt)
0.0005
5 10
0
0.0004 0.0003
3 10 21 0.04 0 0.04 0.637 -3.317 -1.398 0.047
8 2
0.0004
15 32
7
Rata - Rata 0.00048

Q× 15 0.00048 x 15
Cd= = =0,637
8× √ 2. g × tan 4 5 ° × H 5 /2
8× √ 2× 9,81× tan 4 5° ×0.00032

Koefisien Debit Rata-rata :


C d 1+ C d 2 +C d 3 0,597+0,563+0,637
Cd= = =0,610
3 3
Grafik :
Grafik Hubungan Q2/5 dengan H
0.04
0.035
0.03
0.025
H (m)
0.02
0.015
0.01
0.005
0
0 0.005 0.01 0.015 0.02 0.025 0.03 0.035 0.04 0.045
Q2/5 (m3/dt)

0,054−0,016
tg α = = 1,722
0,04−0,018

cd = tan α

1,722−0,610
penyimpangan yang terjadi = x 100 % = 64 ,56 %
1,722

Grafik Hubungan H5/2 dan Q


0.0003

0.00025

0.0002

0.00015
H5/2

0.0001

0.00005

0
0 0.0001 0.0002 0.0003 0.0004 0.0005
Q (m3/dt)

0,0 0068−0,0 0003


tg α = = 2,322
0,00032−0,00004

cd = tan α

2,322−0,610
penyimpangan yang terjadi = x 100 % = 73 ,82 %
1,722
Log Q = Log H = Log x . Log
y x y (Log x)2 (Log y)2
-4.482 -1.745 7.820 3.044 20.091
-3.646 -1.523 5.552 2.319 13.291
-3.169 -1.398 4.430 1.954 10.042
JUMLAH -11.297 -4.666 17.802 7.317 43.424

N Σxy−Σx Σy
B = 2
NΣ x −¿ ¿

3(17.802)−(−4,666)(−11,297)
= 3(7.317)−¿ ¿
=3,785

Σy −11.297
Ym = N = 3 =−3,766

Σx −4,666
Xm = N = 3 =−1,552

A = Ym - (b . Xm)
= - 1,552 (1,406 . - 1,552)
= 2,112

k = Log-1 A
=132,273
Jadi persamaan yang diperoleh: Q = k x Hn
Q = 132,273 x H 3.785
k H (m) n Q
132.273 0.018 3.785 0.00003
132.273 0.030 3.785 0.00023
132.273 0.040 3.785 0.00068
Grafik Hubungan Q dan H
0.00080
0.00068
0.00070
f(x) = 132.272586517768 x^3.78547981939435
0.00060

0.00050
Q (m3/det)

0.00040

0.00030 0.00023
0.00020

0.00010 0.00003
0.00000
0.015 0.020 0.025 0.030 0.035 0.040 0.045
H (m)

5.7 Kesimpulan :
1. Harga Cd pada ambang segitiga selalu berubah (tidak konstan), ini sangat
dipengaruhi oleh debit maupun ketinggian dan pengaliran tersebut.
2. Dari percobaan diatas didapat persamaan Q = k x Hn, dimana k = Log -1 a dan
N Σ xy−Σ x Σ y
n= 2 2
N Σ x −( Σ x ) x
3. Keuntungan dan kerugian :
 Keuntungan :
Penyimpangan yang terjadi pada harga koefisien debit (Cd) relatif rendah
(lebih Kecil).
 Kerugian :
Harga Cd hanya dapat dicari melalui grafik, tidak seperti Q dan H 5/2yang
memakai rumus.
4. Keakuratan hasil yang diperoleh disebabkan beberapa hal :
 Ketelitian dalam melakukan percobaan.
 Ketelitian dalam pengamatan.
 Kondisi alat praktikum yang baik.
5.8. Daftar pustaka

(Hidraulika I, Bambang Triatmodjo, 1995, Hal. 175 – 176)

Anda mungkin juga menyukai