Anda di halaman 1dari 43

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN


TEKNIK LINGKUNGAN

MK. DESAIN IPAM

IV. SCREEN&INTAKE

Arlini Dyah Radityaningrum

Gasal 2023/2024
1
SCREEN
(Saringan)
SCREEN
Merupakan unit pengolahan pendahuluan (fisik) dalam WTP
maupun WWTP

BENTUK :
Batang pararel
Rods ( selinder/bulat)
Wires ( kawat )
Grating (kisi jeruji )

LETAK :
Sebelum unit pompa & grit chamber

FUNGSI :
Menyisihkan material berukuran besar yang masuk ke dalam
WTP & WWTP yang dapat merusak unit-unit operasi, mengurangi
efisiensi kinerja WTP & WWTP & mencemari badan air
ALTERNATIF SCREEN:
• COMMINUTOR
(alat pemarut
partikel yg masuk
ke kisi-kisi
stasioner)
SCREEN:
• SARINGAN KASAR (COARSE SCREEN),
Contoh: Bar Racks yaitu sebuah alat yang tersusun atas
batang/ tongkat paralel dengan bukaan/spasi antar
batang 6 - 15 mm yang berfungsi untuk melindungi
pompa, valve, jaringan pipa dari kerusakan/sumbatan

• SARINGAN HALUS (FINE SCREEN),


Contoh: Screen yaitu sebuah alat yang berbentuk
disk/drum dengan bukaan/spasi antar batang < 6 mm
yang dapat terbuat dari bahan tembaga atau perunggu;
Coarse woven wire media
TABEL PERBANDINGAN OPERASIONAL
MANUAL & MECHANIC CLEANING
KRITERIA DESAIN MANUAL MECHANIC
CLEANING CLEANING
Kecepatan melalui celah (v), m/s 0.3 – 0.6 0.6 – 1.0
Lebar Bar (w), (mm) 4–8 8 - 10
Kedalaman (D), (mm) 25 - 50 50 - 75
Jarak antar batang (b), (mm ) 2,5 – 7,5 2,5 – 7,5
Slope batang dari vertikal (o) 30 - 45 0 - 30
Headloss yang diijinkan (hl), (mm) 150 150
Headloss maksimum, (mm) 800 800
Gambar Screening
Mulai

PERENCANAAN SCREENING:
BARSCREEN
Data Perencanaan:
Jenis Bar (ß, b, w)

Kriteria Design :
Kecepatan pada celah (Vcelah)
Luas celah (Acelah)

Vcelah ≈ Vupstream No

Yes

Operasional :
Head Loss pada saat clogging

freeboard ≥ hf No

Yes

selesai
TABEL FAKTOR BENTUK BATANG
BENTUK BAR FAKTOR BENTUK ()
Segi empat ujung tajam 2,43

Segi empat dengan bentuk setengah 1,83


bulat di bagian hulu
Bulat 1,79

Segi empat dengan bentuk setengah 1,67


bulat pada bagian hulu dan hilirnya

Bentuk sembarang 0,76


Data Perencanaan
• Q peak
• Kecepatan aliran
• A cross saluran
• Lebar saluran
• Tinggi saluran
Perencanaan bar:
• Menggunakan rack bar dengan pembersihan
mekanis
– Lebar bar (w) = 10 mm
– Lebar bukaan antar bar (b) = 25 mm
– Kemiringan batang = 75o
Sketsa:
Perhitungan:
Luas bukaan screen A = Q peak / V

Lebar bukaan screen saat


bersih L ebar bukaan = A/h

Jumlah space  space = lebarbukaa n / b


Perhitungan:
Jumlah bar  bar =  space − 1

Lebar total screen

W = ( space x jarak ) + ( bar x w )

Koefisien efisiensi = Lebar bersih / W


Sketsa:
Perhitungan:

Tentukan kedalaman saluran dan kecepatan


saluran (persamaan energi)
2 2
v1 v2
Z 1 + d1 + = Z2 + d2 + + hL
2g 2g

v2
v 
2
hL = Kc1
− 2

 2g 2g 
Perhitungan:

Tentukan kecepatan saluran saat bersih

V = Q / lebar bukaan
Tentukan Head loss melalui bar rack
V −v  1 
2 2
hL =  
2 g  0,7 
4/3
W 
hL =    hv sin 
b
Perhitungan:

Tentukan kedalaman dan kecepatan saluran


(sesudah screen)
2 2
v v
d2 + 2
= d3 + + hL
3
2g 2g
v 2
v 2
hL = Kc 2
− 
3

 2g 2g 
Perhitungan:
Tentukan head loss saat 50% clogging

2
' 2
v v
d +
'
2 = d3 +
2
+ h50 3
2g 2g

h50 =
(
V 2
−v '2
2 )x 1
2g 0,7
Perhitungan:
Tentukan kedalaman kritis

Q = lebar saluran x g xd 3/ 2
c

Tentukan dasar saluran menuju sumur


pengumpul
2 2
= (Z 3 + Z c ) + d c +
v v
Z3 + d3 + 3 c
+ hL
2g 2g
Sketsa:
Contoh Perencanaan Bar Screen pada WWTP:

Data Perencanaan :
• Q rata-rata = 212 L/dt = 0,212 m3/detik
Berdasarkan grafik peak faktor vs Qrata-rata air limbah
diperoleh faktor peak = 2,6.
Maka, Q peak = 2,6 x 0,212 m3/detik = 0,5512 m3/detik
• Luas area = 3.054 ha
• Berdasarkan grafik “Peak Infiltration Allowances for Sanitary
Sewers” diperoleh faktor infiltration = 4 m3/ha-hari
• Maka, Q infiltrasi = (3.054 ha x 4 m3/ha-hari) / 86400 = 0,1414
m3/dt
• Jadi, Qpeak total = 0,5512 m3/detik + 0,1414 m3/detik
= 0,6926 m3/detik
Contoh Perencanaan Bar Screen :

Perhitungan :
• Saluran penerima terbuat dari beton dengan bentuk saluran adalah segi
empat (persegi panjang).
• n = 0,015
• Kecepatan saluran direncanakan = 0,6 m/detik
• Maka : A = Qpeak total / V rencana
= 0,6926 m3/detik / 0,6 m/detik
= 1,15 m2
• Dimensi penampang ekonomis : b = 2h
maka :
A =b.H
1,15 = 2.h2
h = 0,8 m (tinggi)
b = 1,6 m (lebar)
Cek kecepatan :
Kecepatan dalam saluran : 0,3 – 0,9 m/detik
Kemiringan (S) = 0,0003 m/m
Karena saluran
1
terbuka, maka digunakan rumus manning :
2 1
3 2
V= R .S
n
2 2 2
R 3
=  b.h  3  1,6 x0,8  3
  =  = 0,543
 b + 2.h   1,6 + 2.0,8 
V= 1 2 3 12
R .S
n
1 1
.0,543.(0,0003) 2 = 0,63 m/detik  0,6 m/detik (Ok!)
V= 0,015

Perencanaan bar :
Menggunakan rack bar dengan pembersihan mekanis :
1.Lebar bar (w) = 10 mm
2.Lebar bukaan antar bar (b) = 25 mm
3.Kedalaman saluran (h) = 0,8 m
4.Kemiringan batang = 75o
5.Kecepatan saluran = 0,6 m / detik
INTAKE
Intake berdasarkan fungsinya ada 2 jenis :

1. Bangunan penangkap air


Untuk menangkap mata air di suatu patahan
batu, letaknya dilereng pegunungan atau di
tengah suatu kolam atau danau

2. Bangunan penyadap/pengambil air


di tepi sungai
Untuk menyadap air baku yang bersumber
dari sungai
BANGUNAN PENANGKAP AIR
Pada bangunan penangkap air diperlukan desain invert
level pipa pelimpah yang tingginya sama dengan level
muka air asli.

Pertimbangan desain :
1. Muka air bangunan penangkap sama dengan muka air asli
2. Debit aliran mata air yang keluar
3. Kebutuhan air minum kota
4. Jarak antar titik mata air
5. Ketinggian muka tanah di tempat mata air apabila dibandingkan dengan
kota
6. Kondisi tekstur dan jenis tanah disekitar titik penangkapan air
7. Kondisi penangkapan air hujan di bagian hulu.
Muka Air Asli
Pipa Pelimpah Drainase Hulu

Pondasi batu
Kosong

Pondasi batu Kosong

Pipa Transmisi

Gambar Bangunan Penangkap Air Di Lereng

Pipa Pelimpah Muka Air Asli

Pipa Transmisi
Pondasi batu Kosong
Pondasi batu Kosong

Gambar Bangunan Penangkap Air Di Tengah Kolam


BANGUNAN PENYADAP/PENGAMBIL AIR
Dalam membuat desain bangunan pengambilan air harus
memperhatikan :

1.Fluktuasi muka air maksimum/minimum sebagai


patokan sistem perpipaan pengambilan airnya
(invert level yang tetap/floating pipe) sehingga
tidak banyak lumpur yang ikut masuk ke bangunan
sadap
2.Sistem pengurasan lumpur ke bangunan sadap
3.Sistem pengamanterhadap benda terapung
4.Lokasi bangunan sadap terhadap alur sungai
BANGUNAN PENYADAP/PENGAMBIL AIR
Perlu dipasang pipa transmisi air baku
sebanyak 3 level untuk mencegah sejumlah
besar lumpur masuk ke dalam bangunan
sadap. Pipa transmisi tersebut adalah:
1.Pipa transmisi saat muka air maksimum
2.Pipa transmisi saat muka air rata – rata
3.Pipa transmisi saat muka air minimum
Ruang lumpur diletakkan di dasar bak penampungan air
baku gunanya untuk mengakomodasi lumpur yang masuk
supaya tidak terbawa ke pre treatment
Lumpur secara periodik dipompakan keluar bangunan
dengan pompa portable submersible non clog
Jarak antara bibir sungai dengan bak penampungan serta
rumah pompa tergantung pada peraturan tata guna lahan
setempat dan besarnya garis sempadan sungai.
Untuk menghemat jumlah pipa transmisi air baku yang
dipasang diperlukan inlet dari jenis pelampung, yang
mengikuti level muka air. Dengan menggunakan desain ini
kecepatan dalam pipa tetap sama dan dapat menghindari
mengendapnya lumpur
Pompa (pompa bisa
Katup Pengatur menggunakan submersible
pump yang diletakkan dlm air)

Muka Air Maksimum ke Unit IPAM (Bak


Pengendap I)

Muka Air Minimum


Pipa Transmisi Air Baku

Sumur
Pengumpul /
Sungai Bak Penampung

Ruang Lumpur

Gambar Tipikal
Bangunan Sadap
TERIMAKASIH

43

Anda mungkin juga menyukai