Anda di halaman 1dari 43

Tugas Mekanika Fluida

Kelompok 2
Anggota :

1. Mhd. Riski Novianto (1707111251)

2. Bahrul ilmi (1707114048)

3.Dicky Arhandi Maulana (1707114028)

4. M. Khalid Fajar (1707113864)


SOAL 1
Sebuah tangki dengan bentuk seperti gambar disamping berikut ini :
Turunkanlah rumus untuk waktu yang dibutuhkan untuk mengosongkan
tangki dengan posisi lubang ada pada bagian bawah.

PENYELESAIAN : h
f h
Bentuk 1 .
c
dV = Q dt h
dV = Cd α √2gh b

dV = -A dh
D
-A dh = Cd α √2gh dt

ℎ𝑏
∫dt = -A . ∫ℎ𝑡+ℎ𝑏 ℎ−1/2
Cd α √2g

t= -2A . (hb-1/2 – (ht+hb)1/2)


Cd α √2g
t= 2A . ((ht+hb)1/2 – hb1/2)
Cd α √2g

Bentuk 2 .
R2 = r2 + ( R-h )2
r2 = R2 – (R-h)2 = 2Rh – h2
A = π r2 = π (2Rh – h2)

Dalam waktu dt volume yg keluar dari hemisphere adalah :


dV = Cd α √2gh dt
dV = - A dh

A dh π (2Rh – h2) h-
dt = - h-1/2 =- 1/2
dh
Cd α Cd α
√2g √2g
0 −𝜋 (2𝑅ℎ−ℎ2 )ℎ¯½ 𝑑ℎ
∫ dt = ∫ℎ𝑏
𝐶𝑑 𝛼 √2𝑔

𝜋 ℎ𝑏
t= ∫ 2𝑅ℎ1/2 – h1/2 dh
𝐶𝑑 𝛼 √2𝑔 0

𝜋 4 2
= ([ Rh3/2 – h5/2 ]ℎ𝑏
0
)
𝐶𝑑 𝛼 √2𝑔 3 5

𝜋 4 2
= ([ R(hb)3/2 – (hb)5/2 ])
𝐶𝑑 𝛼 √2𝑔 3 5

Total waktu pengosongan tangki

= pengosongan tangki pada tabung + pengosongan tangki pada hemisphere

𝜋 4 2
= 2A . ((ht+hb)1/2 – hb1/2) + ([ R(hb)3/2 – (hb)5/2 ])
𝐶𝑑 𝛼 √2𝑔 3 5
Cd α
4 2
= √2g1 [( 2A (ht+hb)1/2 – hb1/2)+ π ([ R(hb)3/2 – (hb)5/2 )]
3 5
Cd α
√2g
2
SOAL NO 2
m
Sebuah tangki dengan bentuk seperti Gambar berikut ini:

Terisi penuh dengan air.Pada dasarnya terdapat lubang

(bulatan hitam), dengan nilai Kefisien debitnya C = 0,6.

3
m
Hitunglah ukuran diameter lubang agar tangki dapat di-

Kosongkan dalam waktu 6 menit.

PENYELESAIAN:
1,
Diketahui : Ditanya : 2
m
C = 0,6 d lubang kecil pada dasar tangki ?
t = 6 menit = 360 s

Jawab :
R
𝑥 𝑅1−𝑅2
1
=
ℎ 𝐻

(𝑅1−𝑅2)ℎ
r
X= 𝐻

x Jari-jarimukaair :
H
h r = X + R2
(𝑅1−𝑅2)ℎ
r= + 𝑅2
𝐻

R misal :
2
(𝑅1−𝑅2)
= y, maka r = 𝑦ℎ + 𝑅2
𝐻

Luas permukaan air :

A = πr2

A = π(yh+R2)2

A = π(y2h2+2R2yh+R22)

Maka,

𝐴 𝑑ℎ ℎ−1/2 𝜋(𝑦 2 ℎ2 +2𝑅2 𝑦ℎ+𝑅2 2 )ℎ−1/2𝑑ℎ 𝜋(𝑦 2 ℎ3/2 +2𝑅2 𝑦ℎ1/2+𝑅2 2 ℎ −1/2 )𝑑ℎ
dt =- =- =-
𝐶𝑑 𝑎 √2𝑔 𝐶𝑑 𝑎 √2𝑔 𝐶𝑑 𝑎 √2𝑔

𝐻
𝜋 ∫0 (𝑦 2 ℎ3/2 +2𝑅2 𝑦ℎ1/2 +𝑅2 2 ℎ−1/2 )𝑑ℎ
dt = -
𝐶𝑑 𝑎 √2𝑔

Subsititusikan nilai y :

4 (𝑅1−𝑅2) 3/2 2 (𝑅1−𝑅2) 2 5/2


2𝜋𝑅2 2 𝐻 1/2 +3𝜋𝑅2 𝐻
𝐻 +5𝜋( 𝐻 ) 𝐻
t=-
𝐶𝑑 𝑎 √2𝑔

4 2
2𝜋𝑅2 2 𝐻 1/2 +3𝜋𝑅2 (𝑅1−𝑅2)𝐻 1/2 +5𝜋(𝑅1−𝑅2)2 𝐻 1/2
t=-
𝐶𝑑 𝑎 √2𝑔
Masukkan nilai-nilai yang diketahui :
4 2
2𝜋0,62 31/2 +3𝜋0,6(1−0,6)31/2 +5𝜋(1−0,6)2 31/2
360 = -
0,6 𝑎𝑙 √2.9,81

al = 0,0062 m2
maka,

al = π𝑟𝐿 2

0,0062 = π𝑟𝐿 2

0,0062
𝑟𝐿 = √
π

rL= 0,044 m

sehingga diameter lubang :

dL = 0,044 x 2

dL= 0,088 m

Soal no 3
Sebuah tangki persegi dengan dasar 1m x 1m, dan tinggi 2,5 m. Terisi penuh dengan air. Pada
tangki tersebut terdapat 2 lubang. Lubang pertama berjarak 1 m dari dasar sedangkan yang
satu lagi terletak didasar. Hitunglah waktu yang di butuhkan untuk mengosongkan tangki, jika
diameter dan koefisien debit kedua lubang adalah 2,5 cm.

1m

2,5 m
1m
PENYELESAIAN :

 Luas alas tangki


A = S X S = 1 X 1 = 1𝑚2
 Luas lobang
1 1
𝛼 = 𝜋𝐷2 = 𝜋(0,025)2 = 0,00049087𝑚2
4 4

Dimisalkan tinggi muka air di atas lobang atas adalah h, maka tinggi muka air diatas lobang
bawah adalah (h+1). Penurunan muka air dalam waktu dt adalah dh.

 Debit aliran
𝑑𝑄 = 𝐶𝑑 𝑎 √2𝑔ℎ + 𝐶𝑑 𝑎√2𝑔(ℎ + 1)
 Waktu pengeluaran volime air pertama
𝑑𝑉 = 𝑑𝑄. 𝑑𝑡 = (𝐶𝑑 𝑎 √2𝑔ℎ + 𝐶𝑑 𝑎√2𝑔(ℎ + 1))𝑑𝑡 .......................pers 1

Elevasi muka air dalam tangki turun sebesar dh dan volumenya berkurang sebesar dV,
sehingga:

𝑑𝑉 = −𝐴. 𝑑ℎ .........................pers 2

 Persamaan 1 = persamaan 2
−𝐴. 𝑑ℎ = (𝐶𝑑 𝑎 √2𝑔ℎ + 𝐶𝑑 𝑎√2𝑔(ℎ + 1))𝑑𝑡

−𝐴. 𝑑ℎ
𝑑𝑡 =
𝐶𝑑 𝑎 √2𝑔ℎ + 𝐶𝑑 𝑎√2𝑔(ℎ + 1)

−𝐴. 𝑑ℎ
𝑑𝑡 =
𝐶𝑑 𝑎 √2𝑔 (√(ℎ + 1) + √ℎ)

𝐻2
−𝐴. 𝑑ℎ 𝑑ℎ √(ℎ + 1) − √ℎ
∫ 𝑑𝑡 = ∫ ×
𝐶𝑑 𝑎 √2𝑔 𝐻1 √(ℎ + 1) + √ℎ √(ℎ + 1) − √ℎ
𝐻2
−𝐴. 𝑑ℎ √(ℎ + 1) − √ℎ
𝑡1 = ∫ 𝑑ℎ
𝐶𝑑 𝑎 √2𝑔 𝐻1 1

−𝐴. 𝑑ℎ 2 3 2 3
𝑡1 = ×[ (ℎ + 1) −
2 (ℎ) 2]
𝐶𝑑 𝑎 √2𝑔 3 3

−𝐴. 𝑑ℎ 2 3 3
𝑡1 = × [(ℎ + 1)2 − (ℎ)2 ]
𝐶𝑑 𝑎 √2𝑔 3

Kedalam air adlah 2,5 m, maka h1= 2,5 -1 = 1,5m. Bila kedalaman air adalah 1,5m, maka h2
= 0m. Sehingga h1 = 1,5 m dan h2 = 0.

−𝐴. 𝑑ℎ 2 3 3 3
𝑡1 = × [(1,5 + 1)2 − (1,5)2 ] − (1,5)2
0,75 𝑥 0,00049087 √2𝑥9,8 3

2
𝑡1 = 613,541 × (2,1157 − 1,8371) = 113,960 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
3

Setelah muka air lebih rendah dari lobang yang di atas, maka debit aliran sekarang hanya
melalui satu lobang saja

2𝐴(√ℎ1 − √ℎ2 )
𝑡2 =
𝑐𝑑 𝑎 √2𝑔

2 (√1,5 − √0)
𝑡2 = = 1481,1394 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
0,75 𝑥 0,00049087 𝑥√2𝑥9,8

 Jadi waktu total pengosongan tangki adalah:


𝑡 = 𝑡1 + 𝑡2
= 113,960 + 1481,1394
= 1595,0094 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
= 26,58 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
Soal NO 4

Air yang keluar dari tangki A masuk ke tangki B. Tinggi tangki A 2m dan diameter 1m,
sedangkan tangki B tinggi 2m dan diameter 0,5m, lubang tangki A 0,5cm dan B berdiameter
2,5m (bulatan), dengan nilai koefisien debitnya C=0,6.Hitung waktu yang dibutuhkan agar
tangki B kosong. Jika tangki Adan B terisi penuh air dan tinggi air di tangki A konstan.

Tangki
A

Tangki
B

PENYELESAIAN:
𝜋
Luas Lubang B: 𝑎𝐵 = 4 𝐷𝐵 2 = 0,00049𝑚2

Luas PermukaanTangki B: 𝐴𝐵 = 2 × 𝜋 × 𝑟 × (𝑟 + 𝑡) = 3,5343𝑚2

Debit Teoritis di B: 𝑄𝑡 = 𝑎 × √2𝑔ℎ = 0,003075𝑚3 /𝑠

Debit nyata di A: 𝑄 = 𝐶𝑑 × 𝑄𝑡 = 0,6 𝑙/𝑠 = 0,0006𝑚3 /𝑠


𝑄
Kecepatannyat di A: 𝑉𝐴 = 𝐴 = 0,00007𝑚/𝑠

1
2×𝐴×𝐻 2
t di A: 𝑡𝐴 = 𝐶 = 55000 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 = 15 𝑗𝑎𝑚 16 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 40 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑑 ×𝑎×√2𝑔

t di B: 𝑡𝐵 = 5500 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 = 1 𝑗𝑎𝑚 31 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 40 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

Jadi waktu yang dibutuhkan agar tangki B kosong, jika tangki Adan B terisi penuh air
adalah 𝑡𝐴 + 𝑡𝐵 = 16 𝑗𝑎𝑚 48 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 20 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
Soal NO 5
Sebuah tangki yang berbentuk setengah bola dengan diameternya adalah D, hitunglah waktu
yang dibutuhkan untuk mengosongkan tangki tersebut jika koefisien depitnya adalag cd dan
diameter dari lubangnya adalah d.

Dik:
Diameter tangki =D
Jari-jari tangki =R
Diameter lubang =d
Jari-jari lubang =r

Penyelesaian

D
R O Misalkan pada suatu saat elevasi muka air adalah
A r B d h
h di atas lobang, jari – jari tampang lintang
permukaan air adalah r dan dalam waktu dt
H
elevasi
1
h
muka air turun sebesar dh. Dari gambar terdapat
hubungan :
H
2
𝑂𝐴2 = 𝐴𝐵 2 + 𝐵𝑂2
𝑅 2 = 𝑟 2 + (𝑅 − ℎ)2 → 𝑟 2 = 2𝑅ℎ − ℎ2

Luas permukaan air dari elevasi h dari lobang :

𝐴 = 𝜋𝑟 2 = 𝜋(2𝑅ℎ − ℎ2 )

Dalam waktu dt volume air yang keluar dari tangki adalah :

𝑑𝑉 = 𝐶𝑑 𝑎√2 𝑔 ℎ 𝑑𝑡

Dalam waktu dt tersebut muka air turun sebesar dh sehingga volume air yang keluar adalah :

𝑑𝑉 = −𝐴 𝑑ℎ

Volume air yang keluar dari tangki adalah sama, sehingga :

−𝐴 𝑑ℎ = 𝐶𝑑 𝑎√2 𝑔 ℎ 𝑑𝑡
1⁄ 1⁄
𝐴 𝑑ℎ ℎ− 2 𝜋(2𝑅ℎ − ℎ2 )ℎ− 2 𝑑ℎ
𝑑𝑡 = − =−
𝐶𝑑 𝑎 √2𝑔 𝐶𝑑 𝑎√2𝑔
𝑇 𝐻2
𝜋 1⁄ 3⁄
𝑡 = ∫ 𝑑𝑡 = ∫ (2𝑅ℎ 2 −ℎ 2) 𝑑ℎ
0 𝐶𝑑 𝑎√2𝑔 𝐻1

𝜋 4 3 2 5 𝐻1
𝑇= [ 𝑅ℎ ⁄2 − ℎ ⁄2 ]
𝐶𝑑 𝑎 √2𝑔 3 5 𝐻2

𝜋 4 3 3 2 5 5
𝑇= [ 𝑅(𝐻1 ⁄2 − 𝐻2 ⁄2 ) − (𝐻1 ⁄2 − 𝐻2 ⁄2 )]
𝐶𝑑 𝑎 √2𝑔 3 5

Apabila tangki semula penuh air dan kemudian di kosongkan, maka H1 = R dan H2 = 0 Waktu
yang dibutuhkan untk mengosongkan hemisphere adalah :
5
𝜋4 5⁄ 2 5⁄ 14𝜋𝑅 ⁄2
𝑡= [ 𝑅 − 𝑅 ]=
2 2
𝐶𝑑 𝑎√2𝑔 3 5 15𝐶𝑑 𝑎 √2𝑔
Soal NO 6

Sebuah tangki terisi penuh dengan air. Pada dasarnya terdapat lubang , dengan nilai koefisien
debitnya adalah Cd. Hitunglah ukuran diameter lubang agar tangki dapat dikosongkan dalam
waktu 6 menit.

M1

N1 N1

N2
M2
Penyelesaian:
M1

N1 N1
M1

H δ1
δP dh δL dh

H H
h h

M2 N2
N2
M2

 Pada suatu saat tinggi air di dalam tangki adalah h, hubungan antara panjang dan
tinggi muka air :

𝛿𝑃 𝑀1−𝑀2⁄ (𝑀1−𝑀2)ℎ
2
= maka, 𝛿𝑃 =
ℎ 𝐻 2𝐻

 Hubungan antara lebar dan tinggi muka air :

𝛿𝐿 𝑁1−𝑁2⁄ (𝑁1−𝑁2)ℎ
2
= maka, 𝛿𝐿 =
ℎ 𝐻 2𝐻
 Panjang muka air :
(𝑀1 − 𝑀2)ℎ
𝑃 = 𝑀2 + (2 × 𝛿𝑃) = 𝑀2 + 2 [ ]
2𝐻

 Lebar muka air :

(𝑁1 − 𝑁2)ℎ
𝐿 = 𝑁2 + (2 × 𝛿𝐿) = 𝑁2 + 2 ⌈ ⌉
2𝐻

 Luas tampang lintang muka air pada elevasi h dari dasar :

(𝑀1 − 𝑀2)ℎ (𝑁1 − 𝑁2)ℎ


𝐴 = 𝑃 × 𝐿 = [𝑀2 + 2 [ ]] × [𝑁2 + 2 ⌈ ⌉]
2𝐻 2𝐻

= M2N2H 2 + {M2(N1 − N2) + N2(M1 − M2)}Hh + {(M1 − M2)(N1 − N2)}h2

 Volume air yang keluar dari tangki dalam waktu dt adalah :

𝑑𝑉 = 𝑑𝑄𝑑𝑡 = 𝐶𝑑 𝑎 √2 𝑔 ℎ 𝑑𝑡

 Dalam waktu dt tersebut muka air turun sebesar dh, sehingga volume air yang keluar
dari tangki adalah :

𝑑𝑉 = −𝐴 𝑑ℎ

Kedua bentuk perubahan volume dV tersebut adalah sama, sehingga :

𝐶𝑑 𝑎√2𝑔ℎ 𝑑𝑡 = −𝐴 𝑑ℎ
1⁄
𝐴 𝑑ℎ ℎ− 2
𝑑𝑡 = −
𝐶𝑑 𝑎√2𝑔
1⁄
{M2N2H 2 + {M2(N1 − N2) + N2(M1 − M2)}Hh + {(M1 − M2)(N1 − N2)}h2 }ℎ− 2 𝑑ℎ
𝑑𝑡 = −
𝐶𝑑 𝑎√2𝑔

1⁄ 1⁄ 3⁄
(M2N2H 2 ℎ− 2 + (M2(N1 − N2) + N2(M1 − M2))Hℎ 2 + ((M1 − M2)(N1 − N2))h 2) 𝑑ℎ
𝑑𝑡 = −
𝐶𝑑 𝑎√2𝑔

1 1⁄ 3⁄
𝑇 𝐻2 (M2N2H2 ℎ− ⁄2 + (M2(N1 − N2) + N2(M1 − M2))Hℎ 2 + ((M1 − M2)(N1 − N2))h 2) 𝑑ℎ
∫ 𝑑𝑡 = − ∫
0 𝐻1 𝐶𝑑 𝑎√2𝑔

1 1⁄ 2 3⁄ 5 5⁄ H2
T =𝐶 𝑎 2𝑔
[2(M2N2H2 )ℎ 2 + 3 (M2(N1 − N2) + N2(M1 − M2))Hℎ 2 + 2 ((M1 − M2)(N1 − N2))h 2]
H1
𝑑 √
1 2 1⁄ 2 3⁄ 5 5⁄
T =
𝐶𝑑 𝑎√2𝑔
[2(M2N2H )𝐻1 2 + (M2(N1 − N2) + N2(M1 − M2))H𝐻1 2
3
+ 2 ((M1 − M2)(N1 − N2))H1 2]

 6 menit = 360 detik


1⁄ 2 3 5
360. 𝐶𝑑 𝑎√2𝑔 = [2(M2N2H2 )𝐻1 2 + (M2(N1 − N2) + N2(M1 − M2))H𝐻1 ⁄2 + ((M1 −
3 2
5
M2)(N1 − N2))H1 ⁄2 ]

 Luas lobang adalah 𝛼, maka :


1 1 2 3⁄ 5
𝛼 = 360.𝐶 [2(M2N2H2 )𝐻1 ⁄2 + 3 (M2(N1 − N2) + N2(M1 − M2))H𝐻1 2 + ((M1 − M2)(N1 −
𝑑 𝑎√2𝑔 2
5
N2))H1 ⁄2 ]

 Diameter lubang adalah:


1 1 1⁄ 2 3 5
𝜋𝐷 2 = 360.𝐶 [2(M2N2H2 )𝐻1 2 + (M2(N1 − N2) + N2(M1 − M2))H𝐻1 ⁄2 + ((M1 −
4 𝑑 𝑎√2𝑔 3 2
5
M2)(N1N2))H1 ⁄2 ]

4 1⁄ 2 3⁄
𝐷2 = 360.𝐶 [2(M2N2H2 )𝐻1 2 + (M2(N1 − N2) + N2(M1 − M2))H𝐻1 2 +
𝑑 𝑎√2𝑔 3
5 5⁄
((M1 − M2)(N1N2))H1 2]
2

Maka ,diameter lubang adalah :

4 1 2 3 5 5
𝐷=√ [2(M2N2H2 )𝐻1 ⁄2 + (M2(N1 − N2) + N2(M1 − M2))H𝐻1 ⁄2 + ((M1 − M2)(N1N2))H1 ⁄2 ]
360. 𝐶𝑑 𝑎√2𝑔 3 2
Soal No 7

Hitunglah debit yang terjadi di masing masing pipa pada jaringan pipa dibawah ini. Dan juga
hitung tinggi tenaga disemua titik jika A mempunyai tenaga 90m.

30 m3/s
E

B D

20 m3/s 10 m3/s

5 m3/s 35 m3/s
A C

Diameter
Titik PanjangPipa f k
Pipa
AB 1000 1 0.0242 2
BC 2236.068 0.9 0.0032 1
BD 2000 1 0.0303 5
CD 1000 1 0.0121 1
AC 2000 1 0.0242 4
BE 3000 1.1 0.02 3
ED 3000 1.1 0.0205 3
PENYELESAIAN:

8×f×l
k=
g × π2 × D5

Mengasumsikan debit disetiap pipa, jika koreksi pada asumsi awal tidak atau belum
mendekati nol maka diulangi lagi melalui pengasumsian kedua dan jika masih belum
mendekati nol maka dilanjutkan keasumsi selanjutnya hingga mendapat hasil mendekati nol.
Untuk asumsi selanjutnya harus menjumlahkan hasil dari koreksi diasumsi sebelumnya
dengan pemisalan debit sebelumnya. Misalnya: nilai kQ2 (positif) maka jika nilai koreksinya
negative maka harus di tambahkan nilai koreksinya dengan pemisalan debit sebelumnya dan
begitu sebaliknya jika nilai kQ2 (negative)

 Asumsi 1
30 m3/s
E

14 m3/s 16 m3/s

B D
5 m3/s
20 m3/s 10 m3/s

18 m3/s
3
11 m /s 11 m3/s

5 m3/s 6 m3/s 35 m3/s


A C
Titik kQ2 2kQ Jaring I
BD -125.18 50.07188
DC -120.974 21.99527 𝑘𝑄 2
BC 324.4059 36.04509 ∆𝑄 = = −0.33393
2𝑘𝑄
 78.25218 108.1122

Titik kQ2 2kQ


Jaring II
BC -324.406 36.04509
BA 241.948 43.99054 𝑘𝑄 2
AC 143.969 47.98968 ∆𝑄 = = 0.723805
2𝑘𝑄
 61.51115 128.0253

Titik kQ2 2kQ Jaring III


EB 603.3442 86.19203
ED -807.742 100.9678 𝑘𝑄 2
∆𝑄 = = 0.480461
BD 125.1797 50.07188 2𝑘𝑄
 -79.2185 237.2317

 Asumsi 2
30 m3/s
E

14,33 m3/s 15,67 m3/s

B D
6,06 m3/s
20 m3/s 10 m3/s

17,76
10,52 m3/s m3/s 11,72
m3/s
5 m3/s 5,52 m3/s 35 m3/s
A C
Titik kQ2 2kQ Jaring I
EB 632.4695 88.24788
ED -774.378 98.86055 𝑘𝑄 2
BD 183.7445 60.66442 ∆𝑄 = = 0.168847
2𝑘𝑄
 41.83574 247.7729

Titik kQ2 2kQ Jaring II


BD -183.744 60.66442
DC -137.418 23.44257 𝑘𝑄 2
BC 315.6938 35.5578 ∆𝑄 = = −0.0457
2𝑘𝑄
 -5.46873 119.6648

Titik kQ2 2kQ


Jaring III
BC -315.694 35.5578
BA 221.2738 42.06911 𝑘𝑄 2
AC 121.835 44.14682 ∆𝑄 = = 0.225131
2𝑘𝑄
 27.41509 121.7737
 Asumsi 3
30 m3/s
E

14,17 m3/s 15,83 m3/s

B D
5,84 m3/s
20 m3/s 10 m3/s

18,03 m3/s
10,29 m3/s 11,68 m3/s

5 m3/s 5,29 m3/s 35 m3/s


A C
Titik kQ2 2kQ
EB 617.6568 87.20836 Jaring I
ED -791.16 99.92606
BD 170.9595 58.51586 𝑘𝑄 2
∆𝑄 = = −0.01036
 -2.5441 245.6503 2𝑘𝑄

Titik kQ2 2kQ Jaring II


BD -170.96 58.51586
DC -136.349 23.35119 𝑘𝑄 2
∆𝑄 = = 0.15334
BC 325.3974 36.10014 2𝑘𝑄
 18.08906 117.9672

Titik kQ2 2kQ


BC -325.397 36.10014
Jaring III
BA 211.9041 41.16878 𝑘𝑄 2
AC 112.0989 42.34615 ∆𝑄 = = −0.01166
2𝑘𝑄
 -1.39441 119.6151

Maka di peroleh:

Titik AB BC BD CD AC BE ED
Q 10.29 18.03 5.84 11.68 5.29 14.17 15.83

Maka tinggi tenaga di setiap titik:

ZA= 90m

ZB = ZA + hfAB = 301.9041

ZC = ZA − hfAC = −22.0989

ZD = ZB − hfBD = 130.9445

ZE = ZB + hfBE = 919.5609
Soal no 8

Hitung debit pada pipa – pipa di bawah ini :

Pipa Diameter Panjang Koef


Pipa Darcy
(f)
AE 450 mm 300 m 0.03
BE 450 mm 350 m 0.025
CE 550 mm 900 m 0.027
DE 600 mm 500 m 0.05

+100 m
A

+92 m hf1

C
hf2 +85 m

E B
hf4
+80 m

Penyelesaian :
+100 m
A
hf1
+92 m
C hf3
+85 m hf2 Za
Zc E B Zb
he
+80 m

 Za = elevasi A- elevasi D = 20 m
 Zb = elevasi B- elevasi D = 5 m
 Zc = elevasi C- elevasi D = 12 m
Pemisalan I

Dianggap elevasi garis tekanan di E sama dengan elevasi muka air di B. Sehingga,

ℎ𝑓2 = 0

ℎ𝐸 = 𝑒𝑙. 𝐸 − 𝑒𝑙. 𝐷

= 85 − 80

= 5𝑚

Sehingga,

Pipa AE

ℎ𝑓1 = 𝑍𝐴 − ℎ𝐸

= 15𝑚
8×𝑓 ×𝐿
15 = 𝑔×𝜋21×𝐷15 × 𝑄1 2
1

𝑄1 = √0,371 = 0,6 𝑚2 /𝑠

Pipa BE

ℎ𝑓2 = 0𝑚
8×𝑓 ×𝐿
0 = 𝑔×𝜋22×𝐷25 × 𝑄2 2
2

𝑄2 = 0 𝑚3 /𝑠

Pipa CE

ℎ𝑓3 = 𝑍𝑐 − ℎ𝐸

= 12 − 5 = 7𝑚
8×𝑓 ×𝐿
7 = 𝑔×𝜋23×𝐷35 × 𝑄3 2
3

𝑄3 = √0,175 = 0.418 𝑚3 /𝑠

Pipa 4

ℎ𝑓4 = ℎ𝐸 = 5𝑚
8×𝑓 ×𝐿
5 = 𝑔×𝜋24×𝐷45 × 𝑄4 2
4

𝑄4 = √0,188 = 0.43 𝑚3 /

Persamaan Kontinuitas

∆𝑄 = (𝑄1 + 𝑄3 ) − (𝑄2 + 𝑄4 )

= (0,6 + 0.418) − (0 + 0,43)

= 0.588 > 0 , Persamaan kontinuitas belum dipenuhi.

Pemisalan II

Di misalkan elevasi garis tekanan di E adalah 90 m .

ℎ𝐸 = 𝑒𝑙𝑒𝑣𝑎𝑠𝑖 𝑔𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑑𝑖 𝐸 − 𝑒𝑙𝑒𝑣𝑎𝑠𝑖 𝐷

= 90 − 80 = 10𝑚

Sehingga,

Pipa AE

ℎ𝑓1 = 𝑍𝐴 − ℎ𝐸 = 20 − 10 = 10𝑚
8×𝑓 ×𝐿
10 = 𝑔×𝜋21×𝐷15 × 𝑄1 2
1

𝑄1 = √0,24 = 0.497 𝑚3 /𝑠

Pipa BE

ℎ𝑓2 = ℎ𝐸 − 𝑍𝐵 = 10 − 5 = 5𝑚
8×𝑓 ×𝐿
5 = 𝑔×𝜋22×𝐷25 × 𝑄2 2
2

𝑄2 = √0,127 = 0.35 𝑚3 /𝑠

Pipa CE

ℎ𝑓3 = 𝑍𝑐 − ℎ𝐸 = 12 − 10 = 2𝑚
8×𝑓 ×𝐿
2 = 𝑔×𝜋23×𝐷35 × 𝑄3 2
3

𝑄3 = √0,05 = 0.22 𝑚3 /𝑠
Pipa DE

ℎ𝑓4 = ℎ𝐸 = 10𝑚
8×𝑓 ×𝐿
10 = 𝑔×𝜋24×𝐷45 × 𝑄4 2
4

𝑄4 = √0,376 = 0.613 𝑚3 /𝑠

Persamaan Kontinuitas

∆𝑄 = (𝑄1 + 𝑄3 ) − (𝑄2 + 𝑄4 )

= (0,497 + 0.22) − (0,35 + 0,613)

= −0.2462 < 0 , Persamaan kontinuitas belum dipenuhi.

Pemisalan III

Pemisalan dilakukan dengan cara interpolasi berdasarkan hasil perhitungan pada pemisalan I
dan II dengan hubungan antara Q1 dan ΔQ
0.2462 𝑥
=
0.588 (0.6−0.497−𝑥)

𝑥 = 0.0295

𝑄1 = 0.497 + 0.0295 = 0.5265 𝑚3 /𝑠

ℎ𝑓1 = 40.299 × 𝑄1 2

= 11.1825 𝑚

Elevasi garis tekanan di E = 100 − 11.1825 = 88.8174

ℎ𝐸 = 𝑒𝑙𝑒𝑣𝑎𝑠𝑖 𝑔𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑑𝑖 𝐸 − 𝑒𝑙𝑒𝑣𝑎𝑠𝑖 𝐷

ℎ𝐸 = 88.8174 − 80 = 8.8174 𝑚

Pipa BE

ℎ𝑓2 = ℎ𝐸 − 𝑍𝐵 = 8.765 − 5 = 3.8174𝑚


8×𝑓 ×𝐿
3.8174 = 𝑔×𝜋22×𝐷25 × 𝑄2 2
2

𝑄2 = √0,0973 = 0.311 𝑚3 /𝑠
Pipa CE

ℎ𝑓3 = 𝑍𝑐 − ℎ𝐸 = 12 − 8.8174 = 3.1826𝑚


8×𝑓 ×𝐿
3.1826 = 𝑔×𝜋23×𝐷35 × 𝑄3 2
3

𝑄3 = √0,079 = 0.282 𝑚3 /𝑠

Pipa DE

ℎ𝑓4 = ℎ𝐸 = 8.174𝑚
8×𝑓 ×𝐿
8.174 = 𝑔×𝜋24×𝐷45 × 𝑄4 2
4

𝑄4 = √0.331 = 0.575 𝑚3 /𝑠

Persamaan Kontinuitas

∆𝑄 = (𝑄1 + 𝑄3 ) − (𝑄2 + 𝑄4 )

= (0,5265 + 0.282) − (0,311 + 0,575)

= −0.0775 < 0 , Persamaan kontinuitas belum dipenuhi

Permisalan IV

Pemisalan berikutnya dilakukan dengan interpolasi seperti pada pemisalan ketiga, yaitu
berdasarkan hasil hitungan pada pemisalan II dan III
0.2462−0.0775 0,5265−0.497
=
0.2462 𝑥

𝑥 = 0.043

𝑄1 = 0.497 + 0.043 = 0.54 𝑚3 /𝑠

ℎ𝑓1 = 40.299 × 𝑄1 2 = 11.7633 𝑚

Elevasi garis tekanan di E = 100 − 11.7633 = 88.2366

ℎ𝐸 = 𝑒𝑙𝑒𝑣𝑎𝑠𝑖 𝑔𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑑𝑖 𝐸 − 𝑒𝑙𝑒𝑣𝑎𝑠𝑖 𝐷

ℎ𝐸 = 88.2366 − 80 = 8.2366 𝑚

Pipa BE
ℎ𝑓2 = ℎ𝐸 − 𝑍𝐵 = 8.2366 − 5 = 3.2366𝑚
8×𝑓 ×𝐿
3.2366 = 𝑔×𝜋22×𝐷25 × 𝑄2 2
2

𝑄2 = √0,0825 = 0.287 𝑚3 /𝑠

Pipa CE

ℎ𝑓3 = 𝑍𝑐 − ℎ𝐸 = 12 − 8.2366 = 3.7634𝑚


8×𝑓 ×𝐿
3.7634 = 𝑔×𝜋23×𝐷35 × 𝑄3 2
3

𝑄3 = √0,094 = 0.30698 𝑚3 /𝑠

Pipa DE

ℎ𝑓4 = ℎ𝐸 = 8.2366𝑚
8×𝑓 ×𝐿
8.2366 = 𝑔×𝜋24×𝐷45 × 𝑄4 2
4

𝑄4 = √0,3097 = 0.556 𝑚3 /𝑠

Persamaan Kontinuitas

∆𝑄 = (𝑄1 + 𝑄3 ) − (𝑄2 + 𝑄4 )

= (0,54 + 0,3069) − (0,287 + 0,556)

= 0.0039 ≈ 0 , Persamaan kontinuitas terpenuhi

Jadi, 𝑄1 = 0.54 𝑚3 /𝑠

𝑄2 = 0.287 𝑚3 /𝑠

𝑄3 = 0.3069 𝑚3 /𝑠

𝑄4 = 0.556 𝑚3 /𝑠
Soal No 9

Hitung debit pada pipa-pipa dibawah ini dan tinggi energy pada masing masing titik jika titik
A mempunyai energy sebesar 5m

Dimana nilai K pada masing masing pipa:


A E F
KAB=KAE=1
35 m3/s
KBC=KCD=2 G
B
30 m3/s
KEF=KFG=1,5

KID=KIG=KDF=3 C D I
KED=2,5

65 m3/s

PENYELESAIAN:

Mengasumsikan debit disetiap pipa, jika koreksi pada asumsi awal tidak atau belum
mendekati nol maka diulangi lagi melalui pengasumsian kedua dan jika masih belum
mendekati nol maka dilanjutkan keasumsi selanjutnya hingga mendapat hasil mendekati nol.
Untuk asumsi selanjutnya harus menjumlahkan hasil dari koreksi diasumsi sebelumnya
dengan pemisalan debit sebelumnya. Misalnya: nilai kQ2 (positif) maka jika nilai koreksinya
negative maka harus di tambahkan nilai koreksinya dengan pemisalan debit sebelumnya dan
begitu sebaliknya jika nilai kQ2 (negative)

 Asumsi 1

11,2 m3/s 5,05 m3/s

A E F
11,2 m3/s 9 14,05 m3/s
3
35 m /s m3/s
B 16,25 m3/s G
30 m3/s
3
23,8 m /s
15,95 m3/s
C D I
23,8 m3/s 15,95 m3/s

65 m3/s
Titik kQ2 2kQ
CB 1132.88 95.2 Jaring I
DC 1132.88 95.2
BA -125.44 22.4 𝑘𝑄 2
∆𝑄 = = 4.281004
AE -125.44 22.4 2𝑘𝑄
DE -660.156 81.25
 1354.724 316.45

Titik kQ2 2kQ


Jaring II
DE 660.1563 81.25
EF 38.25375 15.15 𝑘𝑄 2
DF -243 54 ∆𝑄 = = 3.027992
2𝑘𝑄
 455.41 150.4

Titik kQ2 2kQ


DF 243 54 Jaring III
FG 296.1038 42.15
IG -763.208 95.7 𝑘𝑄 2
∆𝑄 = = −3.43353
DI -763.208 95.7 2𝑘𝑄
 -987.311 287.55

 Asumsi 2

15,48 m3/s 2,02 m3/s


A E F
15,48 m3/s 15,46 17,48 m3/s
3
35 m /s m3/s
B 17,5 m3/s G
30 m3/s
19,52 m3/s
12,52 m3/s
C D I
19,52 m3/s 12,52 m3/s

65 m3/s
Titik kQ2 2kQ
CB 761.9824 78.07598
DC 761.9824 78.07598
Jaring I
BA -239.661 30.96201 𝑘𝑄 2
AE -239.661 30.96201 ∆𝑄 = = 0.912177
2𝑘𝑄
DE -765.889 87.51506
 278.7532 305.591

Titik kQ2 2kQ Jaring II


DE 765.8886 87.51506
EF 6.132774 6.066024 𝑘𝑄 2
DF -717.176 92.76913 ∆𝑄 = = 0.294314
2𝑘𝑄
 54.84546 186.3502

Titik kQ2 2kQ


DF 717.1759 92.76913 Jaring III
FG 458.5107 52.45059
𝑘𝑄 2
IG -469.986 75.09883 ∆𝑄 = = 0.797903
DI -469.986 75.09883 2𝑘𝑄
 235.7143 295.4174

 Asumsi 3

16,39 m3/s 1,73 m3/s


A E F
16,39 m3/s 14, 16,69 m3/s
3 96
35 m /s
B 18,12 m3/s m3 / G
s 30 m3/s
19,52 m3/s
13,31 m3/s
C D I
19,52 m3/s 13,31 m3/s

65 m3/s
Titik kQ2 2kQ
CB 761.9824 78.07598 Jaring I
DC 761.9824 78.07598
BA -268.736 32.78636 𝑘𝑄 2
∆𝑄 = = 0.530135
AE -268.736 32.78636 2𝑘𝑄
DE -820.915 90.60438
 165.5767 312.3291

Titik kQ2 2kQ


Jaring II
DE 820.9153 90.60438
EF 4.47739 5.183082 𝑘𝑄 2
DF -671.219 89.74759 ∆𝑄 = = 0.830967
2𝑘𝑄
 154.1735 185.5351

Titik kQ2 2kQ


DF 671.2192 89.74759 Jaring III
FG 417.6152 50.05688
IG -531.818 79.88624 𝑘𝑄 2
∆𝑄 = = 0.084116
DI -531.818 79.88624 2𝑘𝑄
 25.19913 299.577

 Asumsi 4

16,92 m3/s 0,9 m3/s


A E F

16,92 m3/s 15,7 16,6 m3/s


3
35 m /s m3/s
17,82 m3/s G
B
30 m3/s
18,99 m3/s
13,4 m3/s
C D I
18,99 m3/s 13,4 m3/s

65 m3/s
Titik kQ2 2kQ
CB 721.1537 75.95544
Jaring I
DC 721.1537 75.95544
BA -286.399 33.84663 𝑘𝑄 2
AE -286.399 33.84663 ∆𝑄 = = 0.244976
2𝑘𝑄
DE -793.885 89.10022
 75.62508 308.7044

Titik kQ2 2kQ Jaring II


DE 793.8849 89.10022
EF 1.206179 2.690181 𝑘𝑄 2
DF -739.921 94.2287 ∆𝑄 = = 0.296585
2𝑘𝑄
 55.17041 186.0191

Titik kQ2 2kQ


DF 739.9207 94.2287 Jaring III
FG 413.4152 49.80453
𝑘𝑄 2
IG -538.559 80.39094 ∆𝑄 = = 0.250049
2𝑘𝑄
DI -538.559 80.39094
 76.21881 304.8151

 Asumsi 5

17,17 m3/s 0,6 m3/s


A E F
17,17 m3/s 15,75 16,35 m3/s
3
35 m /s m3/s
B 17,77 m3/s G
30 m3/s
18,74 m3/s
13,65 m3/s
C D I
18,74 m3/s 13,65 m3/s

65 m3/s
Titik kQ2 2kQ
CB 702.6664 74.97554
DC 702.6664 74.97554 Jaring I
BA -294.75 34.33659 𝑘𝑄 2
AE -294.75 34.33659 ∆𝑄 = = 0.086316
2𝑘𝑄
DE -789.293 88.84217
26.53913 307.4664

Titik kQ2 2kQ


Jaring II
DE 789.2932 88.84217
EF 0.540256 1.800427 𝑘𝑄 2
DF -744.312 94.50791 ∆𝑄 = = 0.245861
2𝑘𝑄
45.52132 185.1505

Titik kQ2 2kQ


DF 744.3121 94.50791 Jaring III
FG 401.0554 49.05438
𝑘𝑄 2
IG -558.848 81.89123 ∆𝑄 = = 0.090035
DI -558.848 81.89123 2𝑘𝑄
27.67192 307.3448

Maka diperoleh:

Titik AB AE BC CD DE DF DI EF FG GI
Q 17.17 17.17 18.74 18.74 17.77 15.75 13.65 0.60 16.35 13.65

Maka tinggi tenaga disetiap titik:

ZA = 5

ZB = ZA − hfAB = −289.75 ZC = ZB + hfBC = 412.9162

ZD = ZC + hfCD = 1115.583 ZE = ZA + hfAE = 299.7503

ZF = ZE − hfEF = 299.21 ZG = ZF − hfFG = −101.845

ZI = ZD − hfDI = 556.7348
SOAL 10
Kolam A dan B mempunyai elevasi 50 dan 20 yang dihubungkan pipa seri dengan rangkain
dari kolam A dimulai pipa 1 (AC), pipa 2 (CD), dan pipa 3 (DB) berada dikolam B. Pipa 1 (
d=30”, L=600 m, f=0,016), pipa 2 (D=20”, L=400, f=0,014) dan pipa 3 ( D=24”, L=450, dan
f=0,18).
1. Tentukan debit pipa (kehilangan tenaga sekunder diperhitungkan)
2. Tentukan tekanan pada titik-titik sambung pipa jika jarak antara muka air pada kedua
kolam dan sumbu pipa 10 m (rangkaian pipa dianggap lurus)
3. Tentukan panjang pipa ekivalen

+
5
0

A
1 +
C 2
2 0
D
3
B

Diketahui:
𝑝𝑖𝑝𝑎 1 → 𝐷1 = 30” (0,762 𝑚), 𝐿1 = 600𝑚 , 𝑓 = 0,016
𝑝𝑖𝑝𝑎 2 → 𝐷2 = 20” (0,508 𝑚), 𝐿2 = 400𝑚 , 𝑓 = 0,014
𝑝𝑖𝑝𝑎 3 → 𝐷3 = 24” (0,6096 𝑚), 𝐿3 = 450𝑚 , 𝑓 = 0,18

Penyelesaian :
𝑄1 = 𝑄2 = 𝑄3 𝐷2
𝑉2 = (𝐷12 ) 𝑥 𝑉1
2
𝜋
𝑄1 = 𝑄2 → 𝑥 𝐷12 𝑥 𝑉1 0,7622
4 𝑉2 = (0,5082 ) 𝑥 𝑉1
𝜋
= 𝑥 𝐷22 𝑥 𝑉2
4
𝑉2 = 2,25 𝑉1
𝜋 0,7622
𝑄1 = 𝑄3 → 𝑥 𝐷12 𝑥 𝑉1 𝑉3 = (0,60962 ) 𝑥 𝑉1
4
𝜋
= 𝑥 𝐷32 𝑥 𝑉3 𝑉3 = 1,5625 𝑉1
4

𝐷2
𝑉3 = (𝐷12 ) 𝑥 𝑉1
3

1) Debit pipa
 Kehilangan tenaga pada titik A dan B diabaikan karena kekasarannya tidak diketahui
di soal
𝐻 = ℎ𝑓1 + ℎ𝑓2 + ℎ𝑓3 + ℎ𝑒𝑐 + ℎ𝑒𝑑
𝑓1 𝑥 𝐿1 𝑥 𝑉12 𝑓2 𝑥 𝐿2 𝑥 𝑉22 𝑓3 𝑥 𝐿3 𝑥 𝑉32 1−𝐴 𝑉12
30 = (
𝐷1 𝑥 2𝑔
) +( 𝐷2 𝑥 2𝑔
) +( 𝐷3 𝑥 2𝑔
) + {( 𝐴 1 )2 𝑥 ( )} +
2𝑔
2

1 −𝐴2 𝑉2
2
{( 𝐴3
) 𝑥 (2𝑔 )}
0,016 𝑥 600 𝑥 𝑉12 0,014 𝑥 400 𝑥 𝑉22 0,18 𝑥 450 𝑥 𝑉 2
30 = (
0,762 𝑥 19,62
) +( 0,508 𝑥 19,62
) + ( 0,6096 𝑥 19,623 ) +
−1,25 𝑥 𝑉12 0,305 𝑥 𝑉22
( 19,62
) + ( 19,62
)
30 = 0,642𝑉12 + 0,561𝑉22 + 6,772𝑉32 − 0,063𝑉12 + 0,018𝑉22
30 = 0,579𝑉12 + 0,561 (2,25𝑉1 )2 + 6,772(1,5625𝑉1 )2 + 0,018(2,25𝑉1 )2
30 = 0,579𝑉12 + 2,840𝑉12 + 16,533𝑉12 + 0,075𝑉12 + 0,124𝑉12
30 = 20,151𝑉12
𝑉1 = 1,22 𝑚⁄𝑠

𝑄 = 𝐴1 𝑥 𝑉1
3,14
= 𝑥 0,7622 𝑥 1,22
4
= 0,556 𝑚3 ⁄𝑠
2) Tekanan pada titik-titik sambung pipa

𝐿1 𝐿1 + 𝐿2
𝑋 = ( )𝑥 𝐻 𝑌 =( )𝑥 𝐻
𝐿1 + 𝐿2 + 𝐿3 𝐿1 + 𝐿2 + 𝐿3

600 1000
𝑋 = (1450) 𝑥 30 = (1450) 𝑥 30

= 12,413 𝑚 = 20,69 𝑚

8 𝑥 𝑓1 𝑥 𝐿1 𝑥 𝑄12 8 𝑥 𝑓2 𝑥 𝐿2 𝑥 𝑄22
𝐻𝑓1 = 𝐻𝑓2 =
𝜋 2 𝑥 𝑔 𝑥 𝐷15 𝜋2 𝑥 𝑔 𝑥 𝐷25

𝐻𝑓1 = 0,954 𝑚 𝐻𝑓2 = 4,228 𝑚

𝑃𝑞 𝑃𝑟
= 10 + 𝑋 − 𝐻𝑓1 = 10 + 𝑌 − (𝐻𝑓1 + 𝐻𝑓2 )
𝛾 𝛾

𝑃𝑞 𝑃𝑟
= 10 + 12,413 − 0,954 = 10 + 20,69 – (0,949 + 4,202)
𝛾 𝛾
𝑃𝑟
𝑃𝑞
= 25,539
𝛾
= 21,464
𝛾

Pr = 25,539𝑥1000𝑥9,81
𝑃𝑞 = 21,464𝑥1000𝑥9,81
= 250537,59 𝑁⁄𝑚2

3) Pipa ekuivalen

𝐷𝑒5 𝐹1 𝑥 𝐿1 𝐹2 𝑥 𝐿2 𝐹3 𝑥 𝐿3
𝐿𝑒 = 5 𝑥𝑐 ( + + )
𝐹𝑒 𝐷15 𝐷25 𝐷35
𝐿𝑒 = 18706,55 𝑚
SOAL NO 11

Air dari kolam B ke kolam A melalui pipa 1 (Diameter = 250 mm, Panjang = 500 m), pipa
2 (Diameter = 300 m dan Panjang 500 m) dan pipa 3 ( Diameter = 200 m dan Panjang =
550 m) menuju pipa 4 (Diameter 200 m, Panjang 750 m). Pipa yang digunakan adalah
pipa besi tuang. Carilah debit masing-masing pipa.

+75 m

1
2
3
+20 m

PENYELESAIAN :

 “Kekasaran pipa diasumsikan seluruhnya 0,01, karena disoal tidak diketahui”


 “kehilangan tenaga skunder di asumsikan tidak ada”

PIPA DIAMETER PANJANG KEKASARAN


(m) PIPA (m) (m)
1 0,25 500 0,01
2 0,3 500 0,01
3 0,2 550 0,01
4 0,2 750 0,01

H = 75 – 20

H = 55 m

Menghitung kehilangan tenaga primer tiap pipa yang disebabkan oleh gesekan :

8𝑓𝐿
ℎ𝑓 = 𝑄2
𝑔𝜋 2 𝐷5

Kehilangan tenaga di masing-masing pipa :


Pipa 1 :

8𝑓𝐿 8.0,01.500
ℎ𝑓 = 2 5
𝑄2 = 𝑄12 = 423,049𝑄12
𝑔𝜋 𝐷 9,81. 𝜋 2 . 0,255

Pipa 2 :

8𝑓𝐿 8.0,01.500
ℎ𝑓 = 2 5
𝑄2 = 𝑄22 = 170,141𝑄22
𝑔𝜋 𝐷 9,81. 𝜋 2 . 0,35

Pipa 3 :

8𝑓𝐿 8.0,01.550
ℎ𝑓 = 2 5
𝑄2 = 𝑄32 = 1420,149𝑄32
𝑔𝜋 𝐷 9,81. 𝜋 2 . 0,25

Pipa 4 :

8𝑓𝐿 8.0,01.750
ℎ𝑓 = 2 5
𝑄2 = 𝑄42 = 1936,567𝑄42
𝑔𝜋 𝐷 9,81. 𝜋 2 . 0,25

Karena pipa 1,2 dan 3 adalah pipa parallel, maka kehilangan tenaga yang terjadi adalah
sama disetiap pipa (ℎ𝑓1 = ℎ𝑓2 = ℎ𝑓3 )

H = ℎ𝑓1 + ℎ𝑓4

55 = 423,049𝑄12 + 1936,567𝑄42 ..............................................................(1)

Atau

H = ℎ𝑓2 + ℎ𝑓4

55 = 170,141𝑄22 + 1936,567𝑄42

Atau

H = ℎ𝑓3 + ℎ𝑓4

55 = 1420,149𝑄32 + 1936,567𝑄42

ℎ𝑓1 = ℎ𝑓2 = ℎ𝑓3

423,049𝑄12 = 170,141𝑄22

𝑄1 = 0.6341 𝑄2 ...........................................................................................(2)

170,141𝑄22 = 1420,149𝑄32

Q3 = 0,3461 Q2 .............................................................................................(3)
Persamaan kontinuitas :

Qmasuk = Qkeluar

Q4 = Q1+Q2+Q3

Q4 = 0.6341 𝑄2 + 𝑄2 +0,3461 Q2

Q4 = 1,9802Q2 ..............................................................................................(4)

Substusikan persamaan (2) dan (4) ke persamaan (1)

55 = 423,049 (0.6341 𝑄2 )2 + 1936,567 (1,9802Q2)2

Q2 = 0,08 m3/s

Subsitusikan Q2 ke persamaan (2),(3), dan (4)

Sehingga didapat :

Q1 = 0,05 m3/s

Q2 = 0,08 m3/s

Q3 = 0,027 m3/s

Q4 = 0,158 m3/s
SOAL NO 12

Hitung debit pada pipa-pipa di bawah ini dan tinggi energi pada masing-masing titik jika
titik

A mempunyai energi sebesar 5 m.

Dimana nilai K pada masing-masing pipa:

KAB = KAE = 1 A E F

KBC = KCD = 2
B G
KEF = KFG = 1,5
30
35
KID = KIG = 3 C m3/s
m3/s D I
KED = 2,5

PENYELESAIAN 65
m3/s
ASUMSI 1 :
15 10
m3/s m3/s
A E F
15 10
m3/s m3/s

35 B I I G 30
m3/s I m3/s
20 20
m3/s C D I m3/s

20
20
m3/s
m3/s
65
m3/s
JARINGAN 1

pipa Q K KQ^2 2KQ


cd 20 2 800 80
bc 20 2 800 80
ae 15 1 -225 30
ab 15 1 -225 30
de 25 2.5 -1562.5 125
-412.5 345
JARINGAN 2

pipa Q K KQ^2 2KQ


di 20 3 -1200 120
ig 20 3 -1200 120
ef 10 1.5 150 30
fg 10 1.5 150 30
de 25 2.5 1562.5 125
-537.5 425
Karena tidak mendapatkan nilai koreksi yang mendekati 0 maka diulang melalui
pengasumsian yang ke 2, seperti :

Namun disini nilai-nilai yang terdapat di koreksi tadi harus di jumlahkan dengan
permisalan debit yang akan kita lakukan. Misalnya : jika nilai kQ2(positif) maka jika nilai
koreksinya negatif harus di tambahkan nilai koreksinya dengan permisalan debit
sebelumnya untuk mendapatkan permisalan debit yang akan dilakukan di pengasumsian
ke-2 in dan sebaliknya apabila nilai kQ2(negatif) , berikut gambarnya :\

ASUMSI 2 :
14 m3/s 11 m3/s

A E F
14 m3/s 11 m3/s

35 B I I G 30
25 m3/s
m3/s I m3/s
21 m3/s 19 m3/s
C D I

21 m3/s 19 m3/s

JARINGAN I 65
m3/s
pipa Q K KQ^2 2KQ
cd 21.19565 2 898.5113422 84.782609
bc 21.19565 2 898.5113422 84.782609
ae 13.80435 1 -190.56 27.608696
ab 13.80435 1 -190.56 27.608696
de 25.06905 2.5 -1571.14 125.34527
-155.237316 350.12788
JARINGAN II

pipa Q K KQ^2 2KQ


di 18.73529 3 -1053.03 112.41176
ig 18.73529 3 -1053.03 112.41176
ef 11.26471 1.5 190.3403979 33.794118
fg 11.26471 1.5 190.3403979 33.794118
de 25.06905 2.5 1571.143635 125.34527
-154.23557 417.75703

ASUMSI 3 :
13 m3/s 12 m3/s

A E F
13 m3/s 12 m3/s

35 B I 25 m3/s I G 30
m3/s I m3/s
22 m3/s 18 m3/s
C D I

18 m3/s
22 m3/s

65
JARINGAN I : m3/s

pipa Q K KQ^2 2KQ


cd 21.63903 2 936.4948379 86.556101
bc 21.63903 2 936.4948379 86.556101
ae 13.36097 1 -178.52 26.721949
ab 13.36097 1 -178.52 26.721949
de 24.99488 2.5 -1561.86 124.9744
-45.9103243 351.5305
JARINGAN II :

pipa Q K KQ^2 2KQ


di 18.36609 3 -1011.94 110.19657
ig 18.36609 3 -1011.94 110.19657
ef 11.63391 1.5 203.0216218 34.901715
fg 11.63391 1.5 203.0216218 34.901715
de 24.99488 2.5 1561.860032 124.9744
-55.9767246 415.17097

ASUMSI 4 :
13,2 12,8
m3/s m3/s
A E F
13,2 12,8
m3/s m3/s

35 m3/s B I 24,9 I G 30 m3/s


m3/s I
21,7 18,2
m3/s C D I m3/s

18,2
21,7
m3/s
m3/s
65 m3/s
JARINGAN I :

pipa Q K KQ^2 2KQ


cd 21.76963 2 947.8332867 87.078506
bc 21.76963 2 947.8332867 87.078506
ae 13.23037 1 -175.04 26.460747
ab 13.23037 1 -175.04 26.460747
de 24.99911 2.5 -1562.38 124.99553
-16.7934267 352.07404
JARINGAN II :

pipa Q K KQ^2 2KQ


di 18.23127 3 -997.14 109.3876
ig 18.23127 3 -997.14 109.3876
ef 11.76873 1.5 207.7546227 35.3062
fg 11.76873 1.5 207.7546227 35.3062
de 24.99911 2.5 1562.388328 124.99553
-16.3824271 414.38313

ASUMSI 5 :
13,2 11,8
m3/s m3/s

A E F
13,2 11,8
m3/s m3/s
25
35 B I m3/s I G 30
m3/s I m3/s
21,8 18,2
m3/s C D I m3/s

18,2
21,8
m3/s
m3/s
65
m3/s
JARINGAN I :

pipa Q K KQ^2 2KQ


cd 21.81733 2 951.9913568 87.269301
bc 21.81733 2 951.9913568 87.269301
ae 13.18267 1 -173.78 26.36535
ab 13.18267 1 -173.78 26.36535
de 24.99094 2.5 -1561.37 124.95471
-4.94728635 352.22401
JARINGAN II :

pipa Q K KQ^2 2KQ


di 18.19173 3 -992.82 109.15039
ig 18.19173 3 -992.82 109.15039
ef 11.80827 1.5 209.1527799 35.424803
fg 11.80827 1.5 209.1527799 35.424803
de 24.99094 2.5 1561.368022 124.95471
-5.96641875 414.10511

JADI DEBIT DI PIPA :

CD =21,8 m3/s

CB =21,8 m3/s

AB =13,2 m3/s

AE =13,2 m3/s

ED =25 m3/s

EF =11,8 m3/s

FG =11,8 m3/s

DI =18,2 m3/s

IG =18,2 m3/s

PERHITUNGAN TENAGA DITIAP TITIK

kQ2
CD 951.9914
BC 951.9914
AE 173.78
AB 173.78
DE 1561.37
DI 992.82
IG 992.82
EF 209.1528
FG 209.1528
DE 1561.368

titik Tenaga
(m3/s)
ZA 5 5
ZB ZA - hfAB -168.78
ZC Zd - hfcd 788.1586
Ze + hfde 1740.15
ZD
ZE ZA + hfAE 178.78
ZF ZE - hfEF -30.3728
ZG ZF - hfFG -239.526
ZI ZD - hfDI 747.33

Anda mungkin juga menyukai