Anda di halaman 1dari 38

MEKANIKA FLUIDA

Dosen : Nadra Arsyad, MT


Pokok Bahasan
1. Pendahuluan
2. Koefisien Aliran
3. Aliran Melalui Lubang
a. Lubang Kecil
b. Lubang Terendam
C. Lubang Besar
4. Peluap
PENGERTIAN
LUBANG : bukaan pada dinding atau dasar tangki dimana
zat cair mengalir melaluinya.
PELUAP : bukaan dimana sisi atas dari bukaan tersebut
berada di atas permukaan air.

Fungsi hidraulik dari keduanya biasanya adalah sebagai alat


ukur debit.
ALIRAN

a. Lubang b. Peluap
VENA KONTRAKTA

Pancaran air yang melewati


lubang akan mengalami
kontraksi (penguncupan
aliran). Kontraksi Vena
maksimum terjadi pada Kontrakta
suatu tampang sedikit di
sebelah hilir lubang.
Vc
Tampang dengan kontraksi
maksimum tersebut ac
a
dikenal sebagai vena
kontrakta.
KOEFISIEN ALIRAN
Pada aliran zat cair melalui lubang terjadi kehilangan tenaga
sehingga beberapa parameter aliran akan lebih kecil
dibanding pada aliran zat cair ideal. Berkurangnya
parameter aliran tersebut dapat ditunjukkan oleh beberapa
koefisien, yaitu :
 Koefisien kontraksi
 Koefisien kecepatan
 Koefisien debit
KOEFISIEN KONTRAKSI
Koefisien kontraksi (Cc) didefinisikan sebagai perbandingan
antara luas tampang aliran pada vena kontrakta (ac) dan luas
lubang (a) yang sama dengan tampang aliran zat cair ideal.
ac
Cc 
a
Koefisien kontraksi tergantung pada tinggi energi, bentuk dan
ukuran lubang dan nilai reratanya adalah sekitar Cc = 0,64.
KOEFISIEN KECEPATAN
Koefisien kecepatan (Cv) : perbandingan antara kecepatan nyata
aliran pada vena kontrakta (Vc) dan kecepatan teoritis (V).

Kecepatan nyata pada vena kontrakta


Cv 
kecepatan teoritis
Vc
Cv 
V
Nilai koefisien kecepatan tergantung pada bentuk dari sisi lubang
(lubang tajam atau dibulatkan) dan tinggi energi. Nilai rerata dari
koefisen kecepatan adalah Cv = 0,97.
KOEFISIEN DEBIT
Koefisien debit (Cd) : perbandingan antara debit nyata dan debit
teoritis.
debit nyata Kecepatannyata  luas nyata tampang aliran
Cd  
debit teoritis kecepatanteoritis  luas lubang

Cd  Cv  Cc
Nilai koefisien debit tergantung pada nilai Cc dan Cv, yang nilai
reratanya adalah 0,62.
ALIRAN MELALUI LUBANG
1. LUBANG KECIL
Kecepatan teoritis :
V  2gH

Kecepatan nyata :
Vc  Cv 2gH

Debit aliran
Q  Cd a 2gH
LUBANG KECIL TERENDAM

Lubang terendam : permukaan zat cair pada lubang keluar


terletak di atas sisi atas lubang.

V  2g(H 1  H 2 )
H
H1
Q  C d a 2g(H 1  H 2 ) H2

Q  Cd a 2gH
LUBANG BESAR

Q  Cd b 2g  H 2 2  H 1 2 
2  3 3

3   H1
H
H2

 3 3

2  V 
2 2
 V 
2 2

Q  Cd b 2g  H 2  0    H1  0  
3  2g   2g  
 
LUBANG BESAR TERENDAM

H
H1 H1
H
H2 H2

Lubang bebas

Lubang terendam

Lubang terendam Lubang terendam sebagian


Lubang terendam

Q  Cd b( H 2  H1 ) 2 gH

Lubang terendam sebagian

Q  Q1(bebas) Q 2(terendam)

2  3 3

Q1  Cd b 2g  H 2 2  H 1 2 
3  

Q2  C d b(H 2  H1 ) 2gH
WAKTU PENGOSONGAN TANGKI
Waktu yang diperlukan untuk
mengubah tinggi permukaan air
dari H1 menjadi H2 :

2A  1 1

t  H12  H 2 2 
Cd a 2g   H1

Waktu pengosongan tangki :


1 H2
2 AH 12
t
C d a 2g
ALIRAN DARI SATU TANGKI KE TANGKI YANG LAIN

Waktu yang diperlukan oleh


perbedaan permukaan zat cair di
kedua tangki dari H1 menjadi H2 :

H2
2A1 A 2  1 1

t  H1 2  H 2 2 
H1

Cd a( A1  A2 ) 2g  

a
PELUAP
Peluap : bukaan pada salah satu sisi kolam atau tangki sehingga
zat cair di dalam kolam tersebut melimpas di atas peluap.
Tinggi peluapan : lapis zat cair yang melimpas di atas ambang
peluap.
Fungsi : mengukur debit
Jenis :
a. peluap ambang tipis : t < 0,5H
b. peluap ambang lebar : t > 0,66H
0,5H < t < 0,66H → aliran tidak stabil, dapat bersifat ambang
tipis maupun lebar
H H H
h

t t

Peluap ambang tipis Peluap ambang lebar


Peluap tertekan : panjang peluap sama dengan lebar
kolam/saluran. (a)
Peluap dengan kontraksi samping : panjang peluap tidak sama
dengan lebar kolam/saluran. (b)

a b
PELUAP TERJUNAN (SEMPURNA) : MUKA
AIR HILIR DI BAWAH PUNCAK PELUAP.

Peluap terendam (tak sempurna) : muka air hilir di atas puncak


peluap.

H H1
H2
BENTUK PELUAP
B

H
α

b b

SEGIEMPAT SEGITIGA TRAPESIUM


DEBIT ALIRAN MELALUI PELUAP SEGIEMPAT

3
2
Q  Cdb 2g H 2
3
Bila air yang melalui peluap mempunyai kecepatan awal maka
dalam rumus debit tersebut tinggi peluapan harus ditambah
dengan tinggi kecepatan
2
V
ha 
2g
 SehinGga debit aliran menjadi :
2  3 3 
Q  Cdb 2g  (H  ha )  ha 2 
2
3  
 8 
5
B  2.H.tg Q  C d tg 2g H 2
2 15 2
Apabila sudut α = 90°, Cd = 0,6 dan percepatan gravitasi g =
9,81 m/d2, maka debit aliran menjadi :

5
B
Q  1,417H 2
H
α
DEBIT ALIRAN MELALUI PELUAP TRAPESIUM

3 5
2 8
Q  Cd1 b 2g H  C d 2 tg
2 2g H 2
Dengan : 3 15 2
B
H : tinggi peluapan
Cd1 : koefisien debit bagian segiempat
Cd2 : koefisien debit bagian segitiga
B : lebar bagian segiempat
/2 /2
α : sudut antara sisi peluap dengan garis vertikal
b
DEBIT ALIRAN MELALUI PELUAP AMBANG LEBAR

2 3
Q  C d b 2g  (Hh  h )

Dengan :
H : tinggi air bagian hulu peluap
h : tinggi air bagian hilir peluap
b : lebar peluap (panjang dalam arah melintang saluran)
DEBIT ALIRAN MELALUI PELUAP TERENDAM

2
Q  C d b 2g H 1  H 2 2  C d bH 2 2g(H 1  H 2 )
3

Dengan :
H1 : tinggi air bagian hulu peluap
H2 : tinggi air bagian hilir peluap
b : lebar peluap (panjang dalam arah melintang saluran)
CONTOH SOAL ALIRAN MELALUI LUBANG KECIL

Air mengalir melalui lubang dengan diameter 5cm dan tinggi


energi 10m. Hitung debit nyata dan kecepatan nyata pada vena
kontrakta apabila Cd=0,6 dan Cv=0,9
Penyelsaian:
 
Luas Lobang : a  D 2  (0,05) 2  0,0019635m 2
4 4
Debit Teoritis : Qt  aV  a 2 gh

 0,0019635 x 2 x9,81x10  0,0275m 3 / d  27,5l / d


Debit nyata:
Q  Cd Qt  0,6 x 27,5  16,5l / d
Kecepatan Teoritis:
V1  2 gh  2 x9,81x10  14,0m / d
Kecepatan nyata:
V  CvVt  0,9 x14,0  12,6m / d
CONTOH SOAL LUBANG BESAR TERENDAM

Lubang besar berbentuk segiempat dengan lebar 2 m dan tinggi 0,5


m. Elevasi muka air di sebelah hulu lubang adalah 3,3 m diatas sisi
atas lubang. Aliran adalah terendam dengan elevasi muka air
disebelah hilir adalah 1,75 m diatas sisi atas lubang. Koefisien debit
0,76. Hitung debit aliran
H
H1=3,3
1,75
H2=3,5

0,5
Penyelesaian:

H 1  3M
H 2  3  0,5 
3,5M H  3  2 
1M
Debit aliran dihitung dengan rumus berikut:

Q  Cd bH 2  H1  2gH
Q  0.62 1 3.5  3 2  9.811
Q  1.373 m
3

d
CONTOH SOAL LUBANG BESAR BEBAS

Hitung debit aliran melalui lubang dengan lebar 2 m dan tinggi 2 m.


Elevasi muka air pada sisi hulu adalah 3 m diatas sisi atas lubang
dan elevasi muka air hilir adalah 1 m diatas sisi bawah lubang.
Koefisien debit adalah Cd = 0.62.

3m

2m 1m
Penyelesaian:

H1  3M
H 2  3  2  5M
H  3 1 4M

Aliran melalui setengah tinggi lubang bagian atas dapat


ditinjau sebagai lubang bebas, sedang setengah bagian bawah
adalah aliran tergenang, sehingga debit aliran adalah:

Q  Q1( bebas )  Q2 ( terendam )

2 2
Q Cd b 2 g ( H 3 / 2  H1 )  x0,62 x 2 2 x9,81(43 / 2  33 / 2 )
3/ 2

3 3
Q  10,3m 3 / d
Q2  Cd b( H 2  H1 ) 2 gh  0,62 x 2 x 2 x9,81x 4  11,0m 3 / d
SehinggaQtotal 
Q  Q1  Q2  10,3  11,0  21,3m 3 / d
CONTOH SOAL Waktu Pengosongan Tangki

Penyelesaian:
Luas Kolam renang : A = 20 x 10=200
Luas lubang : a = 0.25 m2
Kedalaman air awal : H1 = 1.5 m
Waktu yang diperlukan untuk mengosongkan kolam dihitung dengan
persamaan:
1 1
2 AH 1 2 2  200 1.5 2
t 
C d a 2g 0.62  0.25  2  9.81
t  713.6 det  11menit53.6 det
CONTOH SOAL DEBIT MELALUI PELUAP SEGIEMPAT
Peluap dengan panjang 0.8 m dibangun pada saluran segiempat
dengan debit aliran 1 m3/det. Apabila koefisien debit 0.62,
berapakah tinggi peluapan.
Penyelesaian:

Digunakan rumus peluap untuk menghitung


tinggi peluapan.
2 3
Q Cd b 2g H 2
3
2 3
1   0.62  0.8 2  9.81H 2
3
3
1  1.465H 2

atau
H  0.775m
Contoh Soal Debit melalui peluap segitiga

Peluap segitiga dengan sudut  = 900 digunakan untuk mengukur


debit aliran. Apabila tinggi peluapan H = 25 cm dan Cd = 0.62
hitung debit aliran.
Penyelesaian:

Debit aliran adalah:

8  3
Q Cd 2g tan H 2
15 2
3
8
Q   0.62  2  9.81  tan 45  0.25 2
15
Q  0.04577 m 3 / d
CONTOH SOAL DEBIT MELALUI PELUAP AMBANG LEBAR

Bendung ambang lebar dengan panjang 10 m mengalirkan air


dengan debit maksimum 10 m3/d. tentukan tinggi peluapan pada
sisi hulu bendung apabila koeisien debit Cd = 0.62.

Penyelesaian:
Debit aliran adalah:
3
Qmak  1.71 Cd bH 2

3
10  1.71 0.62 10  H 2

H  0.96m
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai