Anda di halaman 1dari 3

Menghitung Reaksi Perletakan

Setelah kita mengetahui tentang gaya, beban dan tumpuan, pada postingan kali ini saya akan
memberikan materi tentang bagaimana menghitung reaksi perletakan. Rumus yang kita pakai
adalah
ΣM=0
ΣV=0
ΣH=0

Contoh 1:

 
P1= 20 N
P2= 23 N
Pertama-tama untuk menghitung reaksi perletakan dari simple beam di atas adalah menyamakan
asumsi.
Asumsi dalam perhitungan ada 2 macam,
Asumsi 1:
Searah jarum jam (momen)= positif
Arah atas (vertikal)= positif
Arah kanan (horizontal)= positif

 Perhatikan gambar di atas. Apabila dalam menghitung momen pada tumpuan A, maka gaya P1
akan mengalir menuju tumpuan A seperti gambar di atas (lihat garis merah). Untuk menentukan
tanda (positif/negatif), maka perhatikan arah alirannya. Pada gambar di atas karena arah alirannya
tandanya adalah (+). Dalam menghitung gaya vertikal, maka P1 bernilai negatif, karena gaya P1
menghadap ke bawah.
Asumsi kedua adalah kebalikan dari asumsi pertama. Kita bisa bebas memilih asumsi, asalkan
dalam setiap perhitungan tetap konsisten memakai asumsi yang sama.

Kembali lagi ke contoh soal, langkah yang harus kita lakukan adalah mengidentifikasi gaya-gaya
pada tumpuan.

Tumpuan A merupakan tumpuan sendi yang bisa menahan gaya yang tegak lurus dan gaya yang
searah bidang tumpuan. Maka ada dua gaya yang terdapat pada tumpuan A, yaitu RAH (gaya
horizontal) dan RAV (gaya vertikal).  Sedangkan pada tumpuan B merupakan tumpuan rol, yang
hanya menahan gaya tegak lurus. Maka hanya ada satu gaya pada tumpuan B yaitu RBV (gaya
vertikal)
Menghitung Reaksi Perletakan
Pada persamaan sigma momen = 0 dicari dari hasil kali gaya dengan jarak. Pada contoh di atas
perhitungan momen seperti ini:
ΣMA=0
(RAV x 0) + (P1 x 2) + (P2 x 7) – (RBV x 10) = 0
0      + (20 x 2) + (23 x 7)                       = (RBV x 10)
40     +    161                           = 10 RBV
RBV = 20.1 N
Penjelasan:
ΣM di tumpuan A = 0
RAV x jarak dari A ke RAV.  P1 x jarak dari A ke P1, tanda positif karena searah jarum jam. P2
x jarak dari A ke P2, tanda positif karena searah jarum jam. RBV x jarak dari A ke RBV, tanda
negatif karena tidak searah jarum jam.

ΣMB = 0
(RBV x 0) – ( P1 x 8 ) – (P2 x 3) + (RAV x 10) = 0
0      – ( 20 x 8 ) – (23 x 3)                       = – (RAV x 10)
-160   -   69                              = – 10 RAV
RAV = 22.9 N
Nilai RAV dan RBV yang diperoleh dari perhitungan di atas dapat dicek benar atau tidaknya
dengan persamaan gaya vertikal (ΣV = 0)
ΣV = 0
RAV   + RBV   – P1 –  P2 =0
22.9 + 20.1 – 20 – 23 = 0
0 = 0       ok!

Apabila telah memenuhi persamaan, maka nilai RAV dan RBV sudah benar

Nilai RAH = 0 karena didalam kasus di atas tidak ada gaya horizontal lain selain RAH

Anda mungkin juga menyukai