Anda di halaman 1dari 44

BAB 3

GA RIS P ENG ARUH

S ecara umum setiap konstruksi sipil selalu dibebani oleh


beban mati (muatan tetap) dan beban hidup (muatan
bergerak). Beban mati (muatan tetap) adalah suatu beban
yang tetap dan selalu bekerja pada konstruksi tersebut seperti
berat sendiri konstruksi sedangkan beban hidup (muatan bergerak)
adalah suatu beban yang bekerja pada saat tertentu saja seperti
beban angin, beban gempa, beban manusia dan peralatan pada saat
pengerjaan konstruksi dan juga beban kenderaan pada konstruksi
jembatan dan pembahasan garis pengaruh itu umumnya pada
konstruksi jembatan yang dilewati oleh beban kenderaan. Garis
pengaruh ini adalah suatu grafik yang menunjukkan besarnya
pengaruh dari suatu satuan muatan untuk setiap perubahan
kedudukan beban hidup (muatan bergerak)
105 Mekanika Rekayasa 1

Pada bagian garis pengaruh ini adalah penyelesaian reaksi


tumpuan, momen dan gaya lintang. Untuk konstruksi yang
dibebani muatan bergerak maka penyelesaian tersebut dapat
dilakukan dengan cara Garis Pengaruh.

3.1 Garis Pengaruh Reaksi Tumpuan

Untuk menyelesaikan masalah reaksi tumpuan pada balok


dengan cara garis pengaruh dapat dilakukan seperti diperlihatkan
pada Gambar 3.1

Gambar 3.1 Garis Pengaruh Reaksi Tumpuan


GARIS PENGARUH 106

Beban bergerak bekerja sejarak x dari tumpuan A maka


reaksi tumpuan dapat dihitung sebesar beban dikalikan dengan
ordinatnya, dapat dirumuskan sebagi berikut :

R = P. y ................................................ (3.1)

di mana :
R = reaksi tumpuan
P = beban
y = ordinat grafik

Garis Pengaruh RA

Muatan bergerak P biasanya diasumsikan dengan P = 1 t


Bila beban P terletak di tumpuan B maka :

∑M B =0

R A .L = 0

RA = 0 ................................................ (3.2)

∑M A =0

− RB . L + P. L = 0

RB = P ................................................ (3.3)

Garis Pengaruh RB

Muatan bergerak P biasanya diasumsikan dengan P = 1 t


Bila beban P terletak di tumpuan A maka :
107 Mekanika Rekayasa 1

∑M B =0

R A .L − P. L = 0

RA = P ................................................ (3.4)

∑M A =0

− RB . L = 0

RB = 0 ................................................ (3.5)

Berdasarkan muatan yang melewati balok sejarak x dari


tumpuan A maka RA dan RB dapat dinyatakan dengan :

R A = P1 . y1 + P2 . y 2 .................................... (3.6)

RB = P1 . y 3 + P2 . y 4 .................................... (3.7)

Contoh 3.1

Sebuah balok AB panjang 8 meter diberi beban bergerak P1= 2 ton


dan P2= 1 ton (jarak P1 dan P2 adalah 2 meter) sejarak 2 meter
dari tumpuan A (seperti tergambar). Hitung Reaksi Tumpuan RA
dan RB dengan menggunakan cara Garis Pengaruh

Penyelesaian :

Dari soal di atas dapat digambarkan sebagai berikut


GARIS PENGARUH 108

Ordinat y1, dan y2

y1 1 6 3
= maka y1 = =
6 8 8 4

y2 1 4 1
= maka y2 = =
4 8 8 2
109 Mekanika Rekayasa 1

Ordinat y3, dan y4

y3 1 2 1
= maka y3 = =
2 8 8 4

y4 1 4 1
= maka y4 = =
4 8 8 2

Reaksi Tumpuan

R A = P1 . y1 + P2 . y 2

3 1
R A = 2. + 1.
4 2

6 1 6+2
RA = + =
4 2 4

RA = 2 ton

RB = P1 . y 3 + P2 . y 4

1 1
RB = 2. + 1.
4 2

2 1 2+2
RA = + =
4 2 4

RB = 1 ton
GARIS PENGARUH 110

3.2 Garis Pengaruh Momen dan Gaya Lintang

Dalam penyelesaian masalah momen dan gaya lintang


pada balok dengan cara garis pengaruh dapat dilakukan seperti
diperlihatkan pada Gambar 3.2

Gambar 3.2 Garis Pengaruh Momen dan Gaya


Lintang

Untuk melukis garis pengaruh momen dilakukan dengan


membuat busur dengan menggunakan jangka dengan pusat titik A
dengan jari-jari AC dari titik C ke titik A’ kemudian tarik garis dari
titik A’ ke titik B sehingga didapat titik C’ selanjutnya tarik garis
dari titik A ke C’ maka diperoleh ∆ ABC’ yang disebut dengan
garis pengaruh MC dengan ordinat Y berupa C-C’
111 Mekanika Rekayasa 1

Beban sebesar P diletakkan pada balok AB sejarak X dari


tumpuan B, maka reaksi tumpuan di A sebesar :

Tinjauan terhadap titik A maka

∑M B =0

P. X
RA = .................................... (3.8)
L

P. X
MC = .c .................................... (3.9)
L

Momen pada titik C merupakan garis lurus karena fungsi


X berpangkat satu

Untuk x = (L-c) maka

P. X
MC = .c
L

P.( L − c )
MC = .c .................................... (3.10)
L

Untuk P = 1 maka

1.( L − c )
MC = .c
L

( L − c)
MC = .c .................................... (3.11)
L
GARIS PENGARUH 112

Tinjauan terhadap titik B maka

∑M A =0

P.( L − X )
RB = .................................... (3.12)
L

M C = RB .( L − c )

P.( L − X )
MC = .( L − c ) ........................ (3.13)
L

Momen pada titik C juga merupakan garis lurus karena


fungsi X berpangkat satu

Untuk x = (L-c) maka

P.( L − X )
MC = .( L − c )
L

P.{ L − ( L − c )}
MC = .( L − c )
L

P.c
MC = .( L − c ) .................................... (3.14)
L

Untuk P = 1 maka

P.c
MC = .( L − c )
L

c
MC = .( L − c ) .................................... (3.15)
L
113 Mekanika Rekayasa 1

Ordinat y dapat diselesaikan dengan perbandingan segitiga


pada Δ ABC’ sehingga diperoleh persamaan :

CC ' ( L − c)
= untuk CC ' = y maka
AA' L

AA'.(L − c )
y= .................................... (3.16)
L

Pada garis pengaruh Gaya Lintang di titik C dilukiskan


dengan cara membuat garis netral di atas titik A dengan menarik
garis 1 ton atau 1 meter pada bagian atas garis netral kemudian
pada bagian titik B dilukiskan hal yang sama 1 ton atau 1 meter di
bawah garis netral dan dari masing-masing titik tersebut di tarik
garis ke arah titik A atau titik B.

Apabila perletakan beban P berada pada bagian CB dari


balok AB maka gaya lintang DC sebesar RA maka garis pengaruh
RA diambil sampai batas BC. Garis pengaruh RA dan RB sampai
batas titik C. Dalam penyelesaian garis pengaruh gaya lintang
maka ordinat ac dan bc dapat diselesaikan dengan cara
perbandingan segitiga. Dari Gambar 3.2 dapat dicari ordinat ab
berdasarkan segitiga bagian bawah

ab c
=
1 L
c
ab = .................................... (3.17)
L

ordinat bc berdasarkan segitiga bagian atas maka


bc ( L − c)
=
1 L
( L − c)
bc = .................................... (3.18)
L
GARIS PENGARUH 114

Contoh 3.2

Sebuah balok AB panjang 10 meter, diberi beban bergerak dengan


P1= 3,5 ton dan P2= 2 ton (jarak P1 dan P2 adalah 2 meter) sejarak
4 meter dari tumpuan A (seperti tergambar). Hitung Momen dan
Gaya Lintang dengan menggunakan cara Garis Pengaruh

Penyelesaian :
Dari soal di atas dapat digambarkan sebagai berikut
115 Mekanika Rekayasa 1

Langkah pertama dilakukan adalah melukis garis pengaruh


Momen pada titik C (MC) dengan cara :

 Buat busur dengan menggunakan jangka dari titik C ke


titik A’ dengan jari-jari AC dengan pusat lingkatan (busur)
adalah titik A
 Kemudian tarik garis dari titik A’ ke titik B sehingga
diperoleh titik C’
 Selanjutnya tarik garis dari titik A ke titik C’ sehingga
diperoleh sebuah ∆ ABC’ dan segitiga ini disebut dengan
garis pengaruh MC

Untuk memperoleh MC maksimum maka ”Beban terbesar


diletakkan pada titik C dan akan didapatkan 2 buah kemungkinan
yaitu Kedudukan I dan Kedudukan II, kemudian diselesaikan
masing-masing kedudukan secara satu persatu selanjutnya dipilih
nilai momen yang terbesar

Pada Kedudukan I :

Di cari lebih dahulu ordinat y berdasarkan rumus 3.16

AA'.(L − c)
y=
L
4.(10 − 4)
y= = 2,4 m
10

Untuk ordinat y1 :
y1 4
=
y 6
4 4
y1 = . y = .2,4
6 6
y1 = 1,6 m
GARIS PENGARUH 116

Maka momen maksimum yang terjadi sebesar :


M Cmaks = P1. y + P2 y1
M Cmaks = 3,5.2,4 + 2.1,6
M Cmaks = 11,6 tm

Pada Kedudukan II :

4(10 − 4)
y= = 2,4 m
10

Untuk ordinat y2 :
y2 2
=
y 4
2 2
y2 = . y = .2,4
4 4
y2 = 1,2 m

Maka momen maksimum yang terjadi sebesar :

M Cmaks = P1. y + P2 y2
M Cmaks = 3,5.2,4 + 2.1,2
M Cmaks = 10,8 tm

Dari kedua kedudukan di atas maka diperoleh momen maksimum


pada titik C diambil hasil yang paling besar adalah pada
kedudukan I yaitu M Cmaks = 11,6 tm

Mencari Gaya Lintang Dc maksimum dan Dc minimum

Dilukiskan terlebih dahulu gambar garis pengarih DC dengan cara


sebagai berikut :
117 Mekanika Rekayasa 1

 Tarik garis 1 ton atau 1 meter pada bagian atas garis


netral di bawah titik A
 Hubungkan titik tersebut ke titik B kemudian letakkan
beban di tas garis pengaruh tersebut sesuai dengan
kedudukan momen maksimum (dalam hal ini sama
dengan kedudukan I)

 Buat garis ordinat dibawah beban P1 dan P2

 Lakukan hal yang sama dengan membuat garis 1 ton


atau 1 meter di bawah titik B

 Hubungkan titik tersebut ke titik A (perletakan beban


sama pada keadaan di atas)

 Buat garis ordinat dibawah beban P1 dan P2

Mencari ordinat y3, y4, y5 dan y6 berdasarkan rumus 3.17 dan


rumus 3.18 maka diperoleh :
c c
ab = pada ab = y5 maka y5 = sehingga :
L L
4 2
y5 = =
10 5

ordinat bc berdasarkan segitiga bagian atas maka


( L − c) ( L − c)
bc = pada ab = y3 maka y3 =
L L
sehingga
6 3
y3 = =
10 5

Berdasarkan kedua ordinat di atas dicari ordinat y4 dan y6 dengan


perbandingan segitiga sebagai berikut :
y4 4 4 4 3
= maka y4 = . y3 = .
y3 6 6 6 5
GARIS PENGARUH 118

2
y4 = m
5
y6 6 6 6 2
= maka y6 = . y5 = .
y5 4 4 4 5
3
y6 = m
5

Garis pengaruh Dc maksimum menjadi :

DCmaks = P1. y3 + P2 y4
3 2
DCmaks = 3,5. + 2.
5 5
DCmaks = 2,9 ton

Garis pengaruh Dc minimum menjadi :

DC min = P1. y5 + P2 y6
2 3
DC min = 3,5. + 2.
5 5
DCmaks = 2,6 ton

Contoh 3.3

Sebuah balok jajaran ABC panjang 10 meter dengan rincian


panjang AB 8 m dan panjang BC 2 m, diberi beban bergerak
dengan P = 3 ton. Apabila pada suatu potongan pada titik D
sejarak 3 m dari tumpuan A (seperti tergambar) maka hitung
Momen dan Gaya Lintang pada potongan D tersebut dengan
menggunakan cara Garis Pengaruh

Penyelesaian :

Dari soal di atas dapat digambarkan sebagai berikut


119 Mekanika Rekayasa 1

Garis Pengaruh RA :

A. Beban P diletakkan pada bagian BC di Titik X1 maka :

∑M B =0
R A . L1 + P . ( L2 − X 1 ) = 0

− P . ( L2 − X 1 ) P ( L2 − X 1 )
RA = = (−)
L1 L1
GARIS PENGARUH 120

Untuk X1 = 0 (Beban P pada titik C) maka :

P ( L2 − 0) P . L2
RA = = ( −)
L1 L1
3. 2 6
RA = = ton ( − )
8 8

Untuk X1 = L2 (Beban P pada titik B) maka :

P ( L2 − L2 )
RA = =0
L1

B. Beban P diletakkan pada bagian AB di Titik X2 maka :

∑M B =0
R A . L1 − P . X 2 = 0

P. X2
RA =
L1

Untuk X2 = L1 - X = 8 - 3 =5 (Beban P pada titik D) maka :

P. X2
RA =
L1
3 . 5 15
RA = = ton
8 8

Untuk X2 = L1 (Beban P pada titik A) maka :

P . L1
RA = =P
L1
R A = 3 ton (+)
121 Mekanika Rekayasa 1

Garis Pengaruh RB :

A. Beban P diletakkan pada bagian BC di Titik X1 maka :

∑M A =0
− RB . L1 + P . { L1 + ( L2 − X 1 )} = 0

P . { L1 + ( L2 − X 1 )}
RB =
L1

Untuk X1 = 0 (Beban P pada titik C) maka :

P . { L1 + ( L2 − 0)} P.( L1 + L2 )
RB = =
L1 L1
3 . (8 + 2) 30
RB = = ton ( + )
8 8

Untuk X1 = L2 (Beban P pada titik B) maka :

P . { L1 + ( L2 − L2 )}
RB = =P
L1
RB = 3 ton ( + )

b. Beban P diletakkan pada bagian AB di Titik X2 maka :

∑M B =0
RB . L1 − P . ( L1 − X 2 ) = 0

P . ( L1 − X 2 )
RB =
L1
GARIS PENGARUH 122

Untuk X2 = L1 - X = 8 - 3 =5 (Beban P pada titik D) maka :

P . ( L1 − X 2 )
RB =
L1
3 . (8 − 5) 9
RB = = ton
8 8

Untuk X2 = L1 (Beban P pada titik A) maka :

P . ( L1 − L1 )
RB =
L1
RB = 0

Garis Pengaruh Momen MD :

3 . 5 15
Y = = = 1,875 m
8 8

Y1 2
= = 0,4 m
Y 5

Kedudukan I :
M Dmaks = P . Y = 3 . 1,875 = 5,625 tm ( + )

Kedudukan II :
M Dmaks = P . Y1 = 3 . 0,4 = 1,2 tm ( + )

Dari kedua kedudukan di atas maka yang diambil adalah nilai


yang paling besar yaitu : M Dmaks = P . Y = 3 . 1,875 = 5,625 tm ( + )
123 Mekanika Rekayasa 1

Garis Pengaruh Gaya Lintang DD :

Y2 5 5
= = maka Y2 = = 0,625 m
1 8 8

Y3 3 3
= = maka Y2 = = 0,375 m
1 8 8

Y4 2 5
= = maka Y2 = = 0,25 m
1 8 8

Maka dapat dihitung garis pengaruh gaya lintang

DDmaks = P . Y2 = 3 . 0,625 = 1,875 t ( + )

DD min( − ) = P . Y4 = 3 . 0,25 = 0,75 t ( − )

DD min( + ) = P . Y3 = 3 . 0,375 = 1,125 t ( + )

Contoh 3.4

Sebuah balok AB akan dilewati oleh muatan bergerak. Panjang


balok AB adalah10 meter dengan rincian panjang AC 4 m dan
panjang BC 7 m. Beban bergerak yang melewati balok AB
masing-masing P1=2 ton, P2=2 ton, P3=3 ton dan P4=3 ton. Jarak
masing-masing beban 1 meter. Hitung Momen maksimum, Gaya
Lintang Maksimum dan Gaya Lintang Minimum pada potongan C
tersebut dengan menggunakan cara Garis Pengaruh

Penyelesaian :

Dari soal di atas dapat digambarkan sebagai berikut


GARIS PENGARUH 124
125 Mekanika Rekayasa 1

Terdapat 2 buah beban terbesar yaitu P3 dan P4 beban masing-


masing 3 ton, maka ada 4 kedudukan yang harus dicari dan hasil
yang terbesar dari ke 4 kedudukan tersebut disebut dengan Mc
Maksimum

A. Garis Pengaruh Mc
Mencari ordinat y

U .V 4.6 24
y= y= = = 2,4 m
L 10 10

y1 1 y 2,4
= y1 = = = 0,6 m
y 4 4 4

y2 2 2y 2 . 2,4
= y2 = = = 1,2 m
y 4 4 4

y3 3 3y 3 . 2,4
= y3 = = = 1,8 m
y 4 4 4

y4 5 5y 5 . 2,4
= y4 = = = 2,0 m
y 6 6 6

y5 4 4y 4 . 2,4
= y5 = = = 1,6 m
y 6 6 6

y6 3 3y 3 . 2,4
= y6 = = = 1,2 m
y 6 6 6

Pada Kedudukan I :

MC maks = P1 . y 2 + P2 y 3 + P3 . y + P4 . y 4

MC maks = 2 . 1,2 + 2 . 1,8 + 3 . 2,4 + 3 . 2


GARIS PENGARUH 126

M C maks = 19,2 tm ( + )

Pada Kedudukan II :

MC maks = P1 . y1 + P2 y 2 + P3 . y 3 + P4 . y

MC maks = 2 . 0,6 + 2 . 1,2 + 3 . 1,8 + 3 . 2,4

M C maks = 16,2 tm ( + )

Pada Kedudukan III :

MC maks = P1 . y 5 + P2 y 4 + P3 . y + P4 . y 3

MC maks = 2 . 1,6 + 2 . 2,0 + 3 . 2,4 + 3 . 1,8

MC maks = 19,8 tm ( + )

Pada Kedudukan IV :

MC maks = P1 . y 6 + P2 y 5 + P3 . y 4 + P4 . y

MC maks = 2 . 1,2 + 2 . 1,6 + 3 . 2,0 + 3 . 2,4

MC maks = 18,8 tm ( + )

Dari 4 buah kedudukan di atas dapat disimpulkan bahwa ternyata


Momen Maksimum pada titik C (Mc Maks) pada kedudukan III
yaitu sebesar Mc maks = 19,8 tm (+)

B. Garis Pengaruh DD
Kedudukan dari Garis Pengaruh DD tergantung dari Mc maks yang
diperoleh yaitu pada kedudukan III
127 Mekanika Rekayasa 1

Mencari ordinat y :

y7 7 7
= y7 = = 0,7 m
1 10 10

y8 6 6
= y8 = = 0,6 m
1 10 10

y9 5 5
= y9 = = 0,5 m
1 10 10

y10 4 4
= y10 = = 0,4 m
1 10 10

y11 2 2
= y11 = = 0,2 m
1 10 10

y12 3 3
= y12 = = 0,3 m
1 10 10

y13 4 4
= y13 = = 0,4 m
1 10 10

y14 5 5
= y14 = = 0,5 m
1 10 10

Gaya Lintang Maksimum

DD maks = P1 . y10 + P2 y 9 + P3 . y8 + P4 . y 7

DD maks = 2 . 0,4 + 2 . 0,5 + 3 . 0,6 + 3 . 0,7

DD maks = 5,7 ton


GARIS PENGARUH 128

Gaya Lintang Minimum


DD min = P1 . y11 + P2 y12 + P3 . y13 + P4 . y14
DD min = 2 . 0,2 + 2 . 0,3 + 3 . 0,4 + 3 . 0,5
DD min = 3,7 ton

3.3 Garis Pengaruh Momen dan Gaya Lintang Pada Beban


Terbagi rata

Apabila pada sebuah balok yang ditumpu oleh 2 tumpuan


akan tetapi balok tersebut dilewati oleh muatan bergerak terbagi
rata maka dapat diselesaikan momen dan gaya lintang pada suatu
titik disepanjang balok tersebut dengan memperhitungkan luas
bidang pada area yang dilewati oleh muatan bergerak tersebut.

Untuk hal di atas maka pelu dipahami dan dimengerti


tentang luas bidang-bidang seperti luas trapesium, luas segitiga
agar memudahkan penyelesaian persoalan tesebut.

Langkah pertama Muatan terbagi rata diletakkan


sedemikian rupa sehingga ordinat :

y1 = y 2 ................................................ (3.19)

Berdasarkan letak tersebut di atas maka jarak muatan


terbagi rata dari titik A adalah sejarak X, sementara jarak muatan
terbagi rata dari titik B adalah sejarak (L-L1-X)

Langkah berikutnya adalah mencari ordinat y, y1 dan y2


berdasarkan perletakan tersebut di atas. Ordinat tersebut adalah :
U .V
y= ................................................... (3.20)
L
X.y
y1 = ................................................... (3.21)
U
( L − L1 − X ) y
y2 = ........................................ (3.22)
V
129 Mekanika Rekayasa 1

Gambar 3.3 Garis Pengaruh Momen dan Gaya


Lintang Pada Beban Terbagi rata
GARIS PENGARUH 130

Langkah selanjutnya mencari jarak x berdasarkan


persamaan (3.19) :

y1 = y 2

Substitusikan nilai y1 dan y2 persamaan menjadi :

X.y ( L − L1 − X ) y
=
U V

X . V = ( L − L1 − X ) . U

( L − L1 − X ) . U
X =
V
Selanjutnya diserdehanakan menjadi persamaan :

UL UL1 UX
X = − −
V V V

UX UL UL1
X + = −
V V V

U UL − UL1
X (1 + )=
V V

V U UL − UL1
X( + )=
V V V

V +U UL − UL1
X( )=
V V

X ( V + U ) = UL − UL1
131 Mekanika Rekayasa 1

X . L = UL − UL1

Nilai x menjadi persamaan sebagai berikut :

UL − UL1
X = .......................................... (3.23)
L

Setelah nilai X diperoleh selanjutnya dapat dihitung


Momen maksimum pada titik C sebagai berikut :

M C maks = q . ( F1 + F2 ) ........................... (3.23)

Di mana : (Luas Trapesium)

( y1 + y ) . (U − X )
F1 = .......................... (3.24)
2

( y 2 + y ) . [ (V − ( L − L1 − X ) ]
F2 = .............. (3.25)
2

Setelah nilai Momen Maksimum pada titik C diperoleh


selanjutnya dapat dihitung Gaya Lintang Maksimum dan Gaya
Lintang Minimum pada titik C sebagai berikut :

Mencari Ordinat

V
y3 = .................................................... (3.26)
L

V − L1
y4 = .................................................... (3.27)
L
GARIS PENGARUH 132

U
y5 = .................................................... (3.28)
L

Selanjutnya dihitung Gaya Lintang Maksimum dan


minimum sebagai berikut :

DC maks = q . F3 ......................................... (3.29)

DC m min = q . F4 ......................................... (3.29)

Di mana : (Luas Trapesium)

( y 3 + y 4 ) . [ (V − ( L − L1 − X ) ]
F3 = ...... (3.30)
2

y5 . U
F4 = ..................................................... (3.31)
2

Contoh 3.5

Sebuah balok AB yang ditumpu oleh 2 tumpuan mempunyai


panjang 10 meter dengan titik potong C sejarak 4 meter, akan
dilewati oleh muatan bergerak terbagi rata sepanjang 5 meter
dengan q = 1,5 t/m’. Hitung Momen maksimum, Gaya Lintang
Maksimum dan Gaya Lintang Minimum pada potongan C tersebut
dengan menggunakan cara Garis Pengaruh

Penyelesaian :

Muatan terbagi rata diletakkan sedemikian rupa dengan


jarak dari titik A sejarak X sehingga ordinat :

y1 = y 2
133 Mekanika Rekayasa 1

Mencari ordinat :

U .V 4.6 24
y= y= = = 2,4 m
L 10 10
GARIS PENGARUH 134

X.y X . 2,4
y1 = y1 = = 0,6 X
U 4

(5 − X ) y (5 − X )2,4
y2 = y2 =
6 6
12 − 2,4 X
y2 = y 2 = 2 − 0,4 X
6

Selanjutnya mencari jarak ”x” berdasarkan persamaan


(3.19) :

y1 = y 2

0,6 X = 2 − 0,4 X

0,6 X + 0,4 X = 2

X =2

Sehingga nilai masing-masing y1 dan y2 sebagai berikut :

y1 = 0,6 X = 0,6 . 2 = 1,2 m

y 2 = 2 − 0,4 X = 2 − 0,4 . 2 = 2 − 0,8 = 1,2 m

Setelah nilai X diperoleh selanjutnya dihitung Momen


maksimum pada titik C sebagai berikut :

M C maks = q . ( F1 + F2 )

( y1 + y ) . (U − X )
F1 =
2
135 Mekanika Rekayasa 1

(1,2 + 2,4) . ( 4 − 2) 3,6 . 2


F1 = = = 3,6 m 2
2 2

( y 2 + y ) . [ (V − ( L − L1 − X ) ]
F2 =
2

(1,2 + 2,4) .(6 − (10 − 5 − 2))


F2 =
2
3,6 .3
F2 = = 5,4 m 2
2

Maka besar Momen Maksimum pada Titik C adalah :

M C maks = 1,5 . (3,6 + 5,4)

M C maks = 13,5 tm

Setelah nilai Momen Maksimum pada titik C diperoleh


selanjutnya dihitung Gaya Lintang Maksimum dan Gaya Lintang
Minimum pada titik C sebagai berikut :

Mencari Ordinat

V 6
y3 = = = 0,6 m
L 10

V − L1 6−5 1
y4 = = = = 0,1 m
L 10 10

U 4
y5 = = = 0,4 m
L 10
GARIS PENGARUH 136

Selanjutnya dihitung Gaya Lintang Maksimum dan


minimum sebagai berikut :

( y3 + y 4 ) . [ (V − ( L − L1 − X ) ]
F3 =
2

(0,6 + 0,1) . [ (6 − (10 − 5 − 2) ]


F3 =
2
0,7 . 3
F3 = = 1,05 m 2
2

y5 . U
F4 =
2

0,4 . 4 1,6
F4 = = = 0,8 m 2
2 2

Gaya Lintang Maksimum :

DC maks = q . F3

DC maks = 1,5 . 1,05 = 1,575 ton

Gaya Lintang Minimum :

DC m min = q . F4

DC m min = 1,5 . 0,8 = 1,2 ton


137 Mekanika Rekayasa 1

3.4 Menghitung Momen Maksimum dan Letak Momen


Maksimum Menggunakan Garis Pengaruh

Pada sub bab sebelumnya telah dijelaskan dengan panjang


lebar tentang bagaimana cara menghitung momen maksimum
pada suatu titik potong sebuah balok di mana titik potong tersebut
sudah ditentukan. Pada bagian ini akan dijelaskan cara
menghitung momen maksimum pada sebuah balok dan
menghitung di mana letak momen maksimum tersebut berada
pada balok.

Gambar 3.4 Penentuan Letak Momen Maksimum


GARIS PENGARUH 138

Pada sebuah balok yang ditumpu oleh 2 buah tumpuan dan


dilewati oleh muatan bergerak seperti kenderaan dengan sumbu
roda muka P1 dan sumbu roda belakang P2. Kondisi ini dapat
digambarkan seperti diperlihatkan pada Gambar bagai berikut :

Kata kunci penyelesaian masalah seperti di atas adalah


”Meletakkan titik tengah antara resultan Gaya P1 dan P2 di tengah-
tengah batang ”

- Langkah pertama dicari terlebih dahulu Resultan gaya dari


gaya atau beban bergerak. Perhitungan dilakukan
persamaan :

Resultan Gaya sebesar :

R = P1 + P2 ..................................................... (3.32)

Jarak X :

R . X = P1 . L1

P1 . L1
X = ..................................................... (3.33)
R
139 Mekanika Rekayasa 1

- Langkah kedua, titik tengah antara resultan R dan P2


diletakkan pada tengah-tengah batang balok AB

- Langkah ketiga digambarkan letak pembebanan tersebut


sehingga didapat titik C dan D di mana jarak AD dan BC
sebagai berikut :

1 1
BC = L− x
2 2
1
BC = ( L − x ) ...................................... (3.34)
2

AD = L − L1 − BC

1 1 1 1
AD = L − L1 − L + x = L + x − L1
2 2 2 2

1 1 2
AD = L + x − L1
2 2 2

L + x − 2 L1
AD = ...................................... (3.35)
2

Dari hitungan di atas maka didapat titik potong C sejarak BC dari


titik B

- Langkah keempat, dari titik C dibuat busur ke B’ dengan


jari-jari BC dan titik pusat lingkaran B.

- Langkah kelima, tarik garis dari titik A ke titik B’


berpotongan di C’

- Langkah keenam, hubungkan C’ ke B’ maka didapat garis


pengaruh Mc

- Langkah ke tujuh mencari ordinat y


GARIS PENGARUH 140

1
L− (L − X )
y L − BC 2
= =
B B' L L

Karena : B B ' = BC maka persamaan menjadi

y L − BC
= =
BC L

1
L− (L − X )
L − BC 2 1
y=( ) BC = (L − X )
L L 2

1 1
L− L+ X
y= 2 2 . 1 (L − X ) = L + X . 1 (L − X )
L 2 2L 2

(L + X ) . (L − X )
y=
4L

L2 − X 2
y= ...................................... (3.36)
4L

L + X − 2 L1
y1 2 L + X − 2 L1
= =
B B' L 2L

L + X − 2 L1
2L L + X − 2 L1
y1 = =
1 L( L − X )
(L − X )
2
141 Mekanika Rekayasa 1

L + X − 2 L1
y1 = ...................................... (3.37)
L( L − X )

Mencari Momen Maksimum :

M C maks = P1 . y1 + P1 . y ................................ (3.38)

Contoh 3.6

Sebuah balok AB yang ditumpu oleh 2 tumpuan mempunyai


panjang 10 meter akan dilewati oleh muatan bergerak kenderaan
dengan sumbu muka P1=1,75ton dan beban pada sumbu roda
belakang P2= 3,5ton. Hitung Momen maksimum akibat kenderaan
tersebut dan pada potongan mana Momen maksimum tersebut
bekerja.

Penyelesaian :

Mencari Resultan Gaya dan letak Resultan Gaya :

∑M C =0

R . X = P1 . 3 = 1,75 . 3 = 5,25
GARIS PENGARUH 142

5,25
X = P1 . 3 = 1,75 . 3 =
R
R = P1 + P2 = 1,75 + 3,5 = 5,25 t

5,25
X = = 1m
5,25

Titik tengan antara resultan R dan P2 diletakkan di tengah-


tengah batang dan didapat titik C dan titik D

Jarak BC = 4,5 m
Jarak AD = 2,5 m
143 Mekanika Rekayasa 1

Didapat titik potong C sejarak 4,5 m dari titik B

Mencari ordinat y dan y1 :

y 5,5 5,5 . 4,5


= y= = 2,475 m
B B' 10 10

y1 2,5 2,5 . 4,5


= y1 = = 1,125 m
B B' 10 10

Mencari Momen Maksimum :

M C maks = P1 . y1 + P2 . y

M C maks = 1,75 . 1,125 + 3,5 . 2,475

M C maks = 10,64 tm (Terletak 4,5 m dari titik B)

Contoh 3.7

Seperti contoh soal 3.6 dengan pembebanan P1=2t dengan jarak


1,5 m dari P2, sedangkan beban P2= 4 ton dengan jarak 2 m dari
P3 dan beban P3= 4 ton. Hitung Momen maksimum akibat
muatan tersebut dan letak Momen maksimum tersebut bekerja.

Penyelesaian :

Langkah pertama dicari terlebih dahulu Resultan Gaya dan


letak Resultan Gaya sebagai berikut :
GARIS PENGARUH 144

R = P1 + P2 + P3 = 2 + 4 + 4 = 10 t

∑M C =0

R . X = P1 . 3,5 + P2 . 2

R . X = 2 . 3,5 + 4 . 2 = 15

15 15
X= = = 1,5 m
R 10

Karena Gaya terbesar ada 2 buah yaitu P2 dan P3 maka


letak beban antara R dan P juga ada 2 buah kedudukan yaitu :

Kedudukan I : Antara R dan P3


Kedudukan II : Anatar R dan P2

Maka selanjutnya dapat digambarkan sebagai berikut :


145 Mekanika Rekayasa 1
GARIS PENGARUH 146

Kedudukan I

Mencari ordinat kedudukan :

y 5,75 5,75 . 4,25


= y= = 2,44 m
B B' 10 10

y1 2,25 2,25 . 4,25


= y1 = = 0,95 m
B B' 10 10

y2 3,75 3,75 . 4,25


= y2 = = 1,6 m
B B' 10 10

Mencari Momen Maksimum :

M C maks = P1 . y1 + P2 . y 2 + P3 . y

M C maks = 2 . 0,95 + 4 . 1,6 + 4 . 2,44

M C maks = 18,07 tm (Terletak 4,25 m dari titik B)

Kedudukan II

Mencari ordinat kedudukan :

y4 5,25 5,25 . 4,75


= y4 = = 2,5 m
B B' 10 10

y5 3,25 3,25 . 4,75


= y1 = = 1,54 m
B B' 10 10
147 Mekanika Rekayasa 1

y3 3,25 2,5 . 3,25


= y5 = = 1,71 m
y4 4,75 4,75

Mencari Momen Maksimum :

M maks = P1 . y 3 + P2 . y 4 + P3 . y 5

M maks = 2 . 1,71 + 4 . 2,5 + 4 . 1,54

M maks = 19,58 tm (Terletak 4,75 m dari titik A)

Ternyata M maksimum pada kedudukan II sebesar :

M maks = 19,58 tm

Dengan letak titik potong sejarak 4,75 m dari Titik A

Anda mungkin juga menyukai