Anda di halaman 1dari 14

MATERI PEMBELAJARAN 3

REAKSI TUMPUAN PADA BATANG YANG DITUMPU


PADA KEDUA UJUNGNYA

Pembebanan titik pada balok yang ditumpu pada kedua ujungnya


Balok dengan posisi mendatar yang menerima berbagai macam pembebanan akan
berada dalam kesetimbangan jika balok itu ditumpu. Tumpuan ini akan memberikan gaya
reaksi yang merupakan akibat dari aksi (pembebanan). Apabila aksi = reaksi maka itulah yang
dinamakan kesetimbangan.
Akan tetapi jika balok itu hanya ditumpu pada satu titik, maka titik tersebut harusharus
berada pada garis kerja gaya atau resultan dari gaya tersebut agar setimbang. Jika tidak
demikian akan terjadi kopel untuk memutar balok itu. Agar balok berada dalam
kesetimbangan, secara sederhana tumpuan yang diberikan harus pada dua titik tumpu atau
lebih.
Dalam suatu konstruksi dengan dua buah tumpuan biasanya salah satunya
menggunakan sendi dan lainnya menggunakan rol.
Tumpuan sendi dimaksudkan agar :
 mampu menerima gaya dalam berbagai arah,
 menahan pelengkungan dan
 mencegah bergesernya balok pada tempatnya
Tumpuan rol digunakan :
 agar balok dapat bergerak bebas dalam arah memanjang dari balok.
 dapat dinetralisir perubahan memanjang akibat pelengkungan balok dan perubahan
panjang akibat temperatur (karena tidak memberikan perlawanan terhadap gerakan
balok)

 Apabila keduanya adalah tumpuan sendi maka akan terjadi tegangan


yang sangat tinggi pada balok.
 Sebaliknya apabila kedua tumpuan rol maka dapat terjadi balok akan
terlepas dari tumpuannya.

Dalam kenyataannya, suatu konstruksi tidak selalu ditumpu dengan tumpuan sendi dan
rol dengan pertimbangan khusus, misalnya bentangan baloknya pendek atau pembebanannya
yang sangat aman. Akan tetapi dalam setiap perhitungan, reaksi tumpuannya diandaikan
Modul Mekanika Teknik Semester 1 kelas X DPIB SMKN 1 Bukittinggi
By Sovia Haryati 61
menggunakan tumpuan sendni dan rol. Demikian pula geseran yang terjadi pada tumpuan
diabaikan.

1. Menghitung Reaksi Tumpuan

Kesetimbangan akan terjadi jika aksi = reaksi


Jumlah gaya yang mendatar (horizontal) harus sama dengan nol H = 0
Jumlah gaya yang vertikal harus sama dengan nol V = 0
Jumlah momen harus sama dengan nol M = 0

Apabila keseluruhannya dalam keadaan setimbang maka berlaku juga syarat


kesetimbangan bahwa momen pada salah satu titik = 0

Reaksi tumpuan di titik A yaitu RA


Reaksi tumpuan di titik B yaitu RB
Keduanya dicari dengan mengambil momen di masing-masing tumpuan = 0

Momen di titik A = 0
MA = 0
-RB. L + F.a = 0

Momen di titik B = 0
MB = 0

RA . L - F.b = 0

Dengan syarat kesetimbangan, jumlah gaya vertikal = 0 V = 0


V = 0
F +(-RA)+(-RB)=0
RA dan RB negatif (-) karena arahnya berlawanan dengan arah gaya.
Jadi F - RA - RB = 0

Modul Mekanika Teknik Semester 1 kelas X DPIB SMKN 1 Bukittinggi


By Sovia Haryati 62
F = R A + RB

Jika dan

Maka RA + R B =

RA + R B = padahal a + b = L

Sehingga RA + RB =  RA + RB = F RA + R B - F = 0

Dengan syarat kesetimbangan, jumlah gaya horizontal =0 H = 0


Karena gaya horizontal memang tidak ada (jumlahnya juga = 0)

Contoh soal :
Soal 18. Sebuah konstruksi balok panjang 5 meter ditumpu diujungnya dengan tumpuan sendi
di A dan rol di B. Muatan terpusat F = 10 N di C sejauh 2 meter dari A. Hitunglah
momen di A dan di M serta koreksinya !!!
F1= 10 N
Diketahui : L=5m
F = 10 N
a=2m
tumpuan A sendi b=3m
tumpuan B rol
Ditanyakan : RA , RB dan koreksi. L=5m
RA RB

Penyelesaian :
Reaksi Perletakan
MB = 0

MA = 0

Koreksi :
RA + R B = F
6 N + 4 N = 10 N... (memenuhi)

Modul Mekanika Teknik Semester 1 kelas X DPIB SMKN 1 Bukittinggi


By Sovia Haryati 63
Latihan :

Soal 19 F1 = 20 N

a=5m b = 10 m

RA RB

Soal 20 F = 30 N

a=5m

Modul Mekanika Teknik Semester 1 kelas X DPIB SMKN 1 Bukittinggi


By Sovia Haryati 64
Soal 21

F1 = 12 N
Soal 22.

a=3m b=5m

L=8m
RA RB

Modul Mekanika Teknik Semester 1 kelas X DPIB SMKN 1 Bukittinggi


By Sovia Haryati 65
2. Menghitung Gaya Geser atau Gaya Lintang ( D ) / Defleksi )

F1 F2 F3

A B C D E

Gaya lintang dititik A adalah DA


DA = gaya
R vertikal dititik AL = reaksi di A RB
A

DA = RA
Gaya lintang dititik B adalah DB
DB = selisih gaya lintang dititik A dan di B
DB = RA – F1
Gaya lintang dititik C adalah DC
DC = RA – F1 – F2
Gaya lintang dititik D adalah DD
DD = RA – F1 – F2 – F3
Gaya lintang dititik E adalah DE
DD = - RB

Apabila gaya F berada ditengah-tengah batang (a = b = L)


Maka gaya geser:
DA = DB = RA = RB = F
Besarnya gaya geser di titik C :
DC = RA – F
=

DC = F

Apabila gaya F berada di atas tumpuan A maka gaya geser penampang X-X yang
berada di atas tumpuan A adalah DA = RA – F
Kita tahu bahwa RA = F
maka DA = F – F = 0 DA = 0
Gaya geser di titik B adalah :
DB = RA – F = 0 DB = 0

Gaya F berada diatas tumpuan B :


RB = F
RA = 0
Gaya geser di titik A adalah DA = RA = 0
DA = 0
Modul Mekanika Teknik Semester 1 kelas X DPIB SMKN 1 Bukittinggi
By Sovia Haryati 66
Atau DA = RB – F =F–F=0
Gaya geser di titik B adalah
DB = - RA + F = -F + F = 0 DB = 0

3. Momen Penampang

Momen Penampang adalah momen yang terjadi pada penampang batang


(disembarang tempat) di sepanjaang batang yang ditumpu. Pada setiap titik
disepanjang batang dapat dihitung momen yang terjadi. Untuk menghitung momen
penampang, terlebih dahulu dihitung reaksi tumpuannya.
Misalnya, pada sistem gaya berikut ini :

MA = 0
MB = 0
Mx = RA . x
MC = R A . a

Apabila F berada ditengah-


tengah batang maka
MC =

Apabila beban F berada di


atas tumpuan A maka
momen di A adalah :
MA = 0
MB = 0
Apabila beban F berada di
atas tumpuan B maka
momen di B adalah :
MA = 0
MB = 0

4. Melukis diagram momen dan diagram gaya lintang

Dalam perhitungan momen-momen penampang dimuka dapat disimpulkan sebagai


berikut.
Momen ditumpuan sendi ataupun rol MA = 0 dan MB = 0
Besarnya momen di A =0, dibawah F = maksimum, dan di B = 0

Modul Mekanika Teknik Semester 1 kelas X DPIB SMKN 1 Bukittinggi


By Sovia Haryati 67
Persamaan garis momen (Mx =RA. X) merupakan persamaan pangkat satu. Jadi garis
momen berupa garis lurus.
Gambar diagram momen adalah sebagai berikut :

Keadaan istimewa akan terjadi apabila gaya F berada ditengah batang AB

Diagram gaya lintang akan berbentuk dari perhitungan berikut ini :

Karena RA + RB –F = 0 maka RA – F = -RB

Modul Mekanika Teknik Semester 1 kelas X DPIB SMKN 1 Bukittinggi


By Sovia Haryati 68
Keadaan istimewa akan terjadi apabila gaya F berada ditengah batang AB

Modul Mekanika Teknik Semester 1 kelas X DPIB SMKN 1 Bukittinggi


By Sovia Haryati 69
Contoh soal : (Soal 23)

Diketahui : L = 5 m
F = 10 N F1 = 10 N
a=2m
tumpuan A sendi
tumpuan B rol a=2 m b=3m
Ditanyakan : RA , RB dan koreksi.
Penyelesaian : L=5
RA RB
m
a. Reaksi Perletakan
Bidang Lintang , skala = 1 : 2
MB = 0

DAC=+6N (+)
+(
MA = 0 F

DBC= -4N
Koreksi : (-)
+(
RA + R B - F = 0
6 N + 4 N - 10 N = 0 ... (memenuhi)
Bidang Momen, skala = 1: 4
b. Gaya Lintang :
DA-C = +RA = 6 N (+)
DC-A = +DA-C = 6 N
DC-B = DC-A – 10 N = - 4 N
Mc= 12 Nm
DB-C = DC-B = -RB = - 4 N

c. Gaya Momen :
MA = 0
MC = +RA.a =+ 6 N . 2 m = 12 Nm
MB = 0

Modul Mekanika Teknik Semester 1 kelas X DPIB SMKN 1 Bukittinggi


By Sovia Haryati 70
Latihan.
Buatlah gaya lintang dan momen serta diagramnya untuk soal dibawah ini

Soal 24. F1 = 20 N
Diketahui

a=5m b = 10 m
Ditanya :
L = 15
RA RB
15 m

Penyelesaian

Modul Mekanika Teknik Semester 1 kelas X DPIB SMKN 1 Bukittinggi


By Sovia Haryati 71
Soal 25.
F1= 30N
Diketahui

a=5m b = 11 m
Ditanya : 11 m

m= 16 L
RA RB R
L = 16
Penyelesaian RA m B

Modul Mekanika Teknik Semester 1 kelas X DPIB SMKN 1 Bukittinggi


By Sovia Haryati 72
Soal 26.
F1 = 5 NF1
Diketahui =5N

a = 8ma b = 10 mb
=8m = 10 m
Ditanya :
L = 18
mL = 18 RB R
RA
m
Penyelesaian RA B

Modul Mekanika Teknik Semester 1 kelas X DPIB SMKN 1 Bukittinggi


By Sovia Haryati 73
Soal 27.
F1 = 12 N
Diketahui

a=3 b=5m
ma=2 m
Ditanya :
L=8m RB
RA
Penyelesaian

Modul Mekanika Teknik Semester 1 kelas X DPIB SMKN 1 Bukittinggi


By Sovia Haryati 74

Anda mungkin juga menyukai