Anda di halaman 1dari 38

MEKANIKA TEKNIK

(C2) KELAS X

Arum Fajar Vebrianingtyas

PT KUANTUM BUKU SEJAHTERA


MEKANIKA TEKNIK
SMK/MAK Kelas X
© 2020
Hak cipta yang dilindungi Undang-Undang ada pada Penulis.
Hak penerbitan ada pada PT Kuantum Buku Sejahtera.

Penulis : Arum Fajar Vebrianingtyas


Editor : Rizkia Nur Farikha
Desainer Kover : Achmad Faisal
Desainer Isi : Putri Ari Kristanti
Tahun terbit : 2020
ISBN : 978-623-7591-01-6

Diterbitkan oleh
PT Kuantum Buku Sejahtera
Anggota IKAPI No. 212/JTI/2019
Jalan Pondok Blimbing Indah Selatan X N6 No. 5 Malang - Jawa Timur
Telp. (0341) 438 2294, Hotline 0822 9951 2221;
Situs web: www.quantumbook.id

Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, baik
secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotokopi, merekam atau dengan sistem penyimpanan
lainnya, tanpa izin tertulis dari PT Kuantum Buku Sejahtera.
Daftar Isi

Prakata ...................................................................................................................... v
Bab 1 Elemen-Elemen Struktur Bangunan................................................................. 1
A. Elemen-Elemen Struktur................................................................................................... 2
B. Jenis-Jenis Elemen Struktur............................................................................................. 7
C. Klasifikasi Elemen Struktur .............................................................................................. 26
Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 28

Bab 2 Faktor yang Memengaruhi Struktur Bangunan .............................................. 33


A. Faktor yang Memengaruhi Struktur Bangunan berdasarkan Kriteria
Desain dan Pembebanan ................................................................................................ 34
B. Konsep Dasar Konstruksi Bangunan Tahan Gempa................................................ 40
Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 46

Bab 3 Gaya Struktur Bangunan .................................................................................. 51


A. Macam-Macam Gaya dalam Struktur Bangunan .................................................... 52
B. Menyusun Gaya dalam Struktur Bangunan .............................................................. 59
Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 67

Bab 4 Gaya-Gaya Dalam pada Struktur Bangunan ................................................... 73


A. Gaya dan Penyusunannya................................................................................................ 74
B. Gaya Dalam (Momen, Geser, dan Normal) pada Struktur Bangunan .............. 78
Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 91

Bab 5 Keseimbangan Gaya pada Konstruksi Balok Sederhana................................ 95


A. Keseimbangan Gaya pada Konstruksi Balok Sederhana....................................... 96
B. Metode Kesetimbangan Titik Simpul (Buhul)........................................................... 104
Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 107

Bab 6 Gaya Batang Pada Konstruksi Rangka Sederhana.......................................... 115


A. Gaya-Gaya Batang pada Konstruksi Rangka Sederhana....................................... 116
B. Analisis Gaya pada Rangka Batang/Truss, Metode Titik Buhul........................... 123
Uji Kompetensi............................................................................................................................... 127

Bab 7 Tegangan Balok.................................................................................................. 133


A. Tegangan-Tegangan pada Balok................................................................................... 134
B. Menghitung Tegangan Balok.......................................................................................... 137
Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 141

iii
Bab 8 Kekuatan Balok Sederhana .............................................................................. 145
A. Mengevaluasi Balok Sederhana berdasarkan Tegangan yang Terjadi ............ 146
B. Pemeriksaan Kekuatan Balok Sederhana berdasarkan Tegangan .................... 157
Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 161

Glosarium............................................................................................................................ 165
Daftar Pustaka.................................................................................................................... 168
Biodata Penulis................................................................................................................... 173
Biodata Konsultan.............................................................................................................. 174
Tim Kreatif........................................................................................................................... 175

iv
Prakata

Puji syukur penulis panjatkan hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan anugerah-
Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan buku pembelajaran untuk SMK/
MAK ini. Buku ini ditulis sebagai salah satu sumber belajar siswa SMK/MAK kelas X untuk
mempelajari dan memperdalam materi Mekanika Teknik. Selain itu, buku ini ditulis secara
umum dalam rangka ikut serta mencerdaskan bangsa Indonesia di era perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi saat ini.
Setiap bab dalam buku ini dilengkapi dengan Kompetensi Dasar, Tujuan Pembelajaran,
Aktivitas Siswa (Tugas Proyek), Rangkuman, dan Uji Kompetensi. Pembahasan materi disajikan
dengan bahasa yang lugas dan mudah kita pahami, dari pembahasan secara umum ke
pembahasan secara khusus. Buku Mekanika Teknik (C2) Kelas X ini disajikan dalam delapan
bab sebagai berikut.
BAB 1: Elemen-Elemen Struktur Bangunan
BAB 2: Faktor yang Memengaruhi Struktur Bangunan
BAB 3: Gaya Struktur Bangunan
BAB 4: Gaya-Gaya Dalam pada Struktur Bangunan
BAB 5: Keseimbangan Gaya pada Konstruksi Balok Sederhana
BAB 6: Gaya Batang pada Konstruksi Rangka Sederhana
BAB 7: Tegangan Balok
BAB 8: Kekuatan Balok Sederhana
Dengan demikian, buku ini diharapkan dapat menjadi teman sekaligus menjadi bacaan
yang menyenangkan bagi Anda untuk mempelajari lebih dalam tentang Mekanika Teknik
serta dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk diri sendiri maupun
lingkungan.
Semoga buku Mekanika Teknik (C2) Kelas X ini bermanfaat bagi siswa dan seluruh
pembaca dalam memperoleh pengetahuan. Penulis juga menerima saran dan kritik yang
membangun. Terima kasih, selamat belajar, semoga sukses.

Penulis

v
Do not Pray
for an Easy life,
pray for the strength to
endure a difficult one
Jangan kamu berdoa untuk hidup yang mudah,
Berdoalah agar diberi kekuatan supaya bisa
menghadapi hidup yang sulit.

"Bruce Lee"

vi
B AB

1
Elemen-Elemen
Struktur Bangunan

Kompetensi Dasar
3.1. Memahami elemen-elemen struktur
4.1. Menyajikan elemen-elemen struktur

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, peserta didik diharapkan mampu
1. menjelaskan pengertian elemen-elemen struktur sesuai ;
2. memahami jenis-jenis elemen struktur; dan
3. menyajikan elemen-elemen struktur;

Elemen-Elemen Struktur Bangunan 1


Pernahkah Anda memperhatikan pekerjaan orang membangun rumah? Jika Anda
perhatikan, Anda akan menemukan bagian-bagian yang membentuk bangunan seperti
fondasi, sloof, dinding, kolom, ring, kuda-kuda, dan atap. Bagian-bagian tersebut dalam
dunia teknik bangunan dinamakan elemen-elemen struktur. Setiap bagian struktur
bangunan mempunyai fungsi dan peranannya masing-masing, seperti atap yang
melindungi Anda dari hujan dan panas.
Kegunaan lain dari struktur bangunan untuk meneruskan beban bangunan dari
bagian bangunan atas menuju bagian bangunan bawah, lalu menyebarkannya ke tanah.
Kuat tidaknya rumah dalam menghadapi gempa merupakan hasil dari perencanaan
struktur pembengunan. Oleh karena itu, diperlukan suatu perencanaan struktur yang
tepat dan teliti agar dapat memenuhi kriteria kekuatan (strength), kenyamanan (service
ability), keselamatan (safety), dan umur rencana bangunan (durability).
Perancangan struktur harus memastikan bahwa bagian-bagian sistem struktur
ini sanggup mengizinkan atau menanggung gaya gravitasi dan beban bangunan. Hal
tersebut, kemudian menyokong dan menyalurkan ke tanah dengan aman. Keamanan
dan kenyamanan penghuni rumah ditentukan mulai dari proses rumah itu dibangun.
Mari belajar bersama untuk mengenal elemen-elemen struktur bangunan. Semangat
belajar.

A. Elemen-Elemen Struktur

Pada pembahasan kali ini, kita akan membahas arti elemen struktur serta perkembangannya
dari masa ke masa. Memahami tentang elemen-elemen struktur akan menambah wawasan
Anda dalam dunia teknik bangunan.
1. Memahami Elemen-Elemen Struktur
Dalam dunia teknik konstruksi bangunan, terdapat elemen-elemen pendukung dan
pelengkap sebuah bangunan sempurna. Elemen tersebut sering disebut sebagai
elemen struktur bangunan, yang diartikan sebagai sebuah alat atau bagian dari
sebuah sistem bangunan yang bekerja untuk menyalurkan beban oleh adanya
bangunan di atas tanah. Fungsi utama dari elemen-elemen struktur tersebut,
yaitu memberi kekuatan dan kekakuan yang diperlukan untuk mencegah sebuah
bangunan mengalami keruntuhan dan kerobohan. Elemen-elemen struktur
bangunan ini berupa bagian bangunan yang menyalurkan beban-beban, selanjutnya
disalurkan ke bagian bawah tanah bangunan sehingga beban-beban tersebut
akhirnya dapat ditahan. Contoh dari elemen-elemen bangunan ini di antaranya
sebagai berikut.
a. Balok dan kolom
Pada suatu proyek bangunan, struktur yang dibentuk secara horizontal disebut
dengan balok, sedangkan struktur yang dibentuk secara vertikal disebut kolom.
Suatu bangunan struktur ini sangat kuat karena terbuat dari beton yang bermutu.
Balok juga sering disebut sebagai elemen lentur, yaitu memikul beban secara
transversal dari panjangnya dan mentransfer beban tersebut ke kolom. Kolom
dibebani balok secara aksial kemudian kolom mentransfer beban lagi ke tanah.

2 Mekanika Teknik
Balok dan Kolom
Sumber: Tolu Olubode, 2017
b. Dinding dan pelat lantai
Sebuah bangunan pasti mempunyai dinding, khususnya untuk rumah dan
bangunan gedung. Selain berfungsi sebagai penyekat antarruang, dinding
bangunan juga berfungsi meredam suara bising, sebagai perlindungan terhadap
cuaca, serta perlidungan dari hewan buas. Pembuatan dinding tidak harus dari
batu, namun dapat menggunakan apa pun yang dapat menyekat ruangan satu
dengan ruangan lainnya, hal tersebut dinamakan dinding partisi.

Dinding dan Lantai


Sumber: Jana Sabeth, 2018
c. Fondasi
Dalam suatu konstruksi bangunan, fondasi merupakan struktur paling bawah
setelah bangunan, meskipun tidak terlihat, akan tetapi fungsi dari fondasi
sangat penting. Jika diibaratkan, fondasi ini ibarat jantung dari suatu bangunan.
Jika fondasinya tidak kuat atau bahkan asal-asalan dalam pengerjaannya,

Elemen-Elemen Struktur Bangunan 3


berakibat bangunan tersebut tidak akan tahan lama, pastinya roboh, begitu
pula sebaliknya.

Pelat Fondasi
Sumber: Kasipat, 2018
d. Atap
Bagi suatu bangunan, atap berfungsi sebagai pelindung bangunan dari panas
dan hujan, atau hal lainnya. Atap memiliki aneka jenis, ada atap cor, atap genting
yang dilengkapi dengan rangka, atap asbes, seng, dan lain-lain.

Struktur Atap
Sumber: Yuvraj Singh, 2017
2. Persyaratan Struktur Bangunan
Ada beberapa persyaratan bangunan yang harus dipenuhi sebagai berikut.
a. Kekuatan (strength)
Kekuatan suatu bangunan mengandung pengertian bahwa struktur mampu
menahan seluruh beban yang ada tanpa mengalami kerusakan. Dengan
demikian, diberikan batasan bahwa tegangan yang terjadi selama struktur
mendukung beban tidak boleh melampaui satu nilai tegangan izin tertentu.

4 Mekanika Teknik
b. Kekakuan (stiffness)
Kekakuan bangunan terkait dengan deformasi bangunan (defleksi, rotasi,
dan translasi) yang dialami struktur selama mendukung beban. Dengan
demikian, terjadinya deformasi suatu bangunan harus dibatasi. Kekakuan juga
berhubungan dengan suatu sifat resonansi suatu struktur terhadap adanya
beban dinamik atau getaran yang ada di sekitar bangunan. Struktur suatu
bangunan harus cukup kaku untuk menghindari peristiwa resonansi.
c. Kenyamanan (comfortability) dan keindahan (aesthetic)
Agar bangunan berfungsi dengan baik dan memberikan kinerja yang tinggi
diperlukan kondisi yang nyaman bagi para penggunanya. Aspek kenyamanan
meliputi pergerakan dalam gedung, pencahayaan, suhu, aliran udara, dan
sebagainya. Sebagai sarana publik, gedung akan berada pada suatu kawasan
dan terkait dengan sarana yang lain. Dengan demikian, keindahan bangunan
tidak boleh dilupakan dalam perancangan bangunan.
d. Keawetan (durability)
Selama mendukung beban dalam masa layan yang direncanakan, struktur atau
elemen struktur akan mengalami berbagai kondisi yang dapat mengakibatkan
degradasi struktur. Kondisi lingkungan yang agresif dengan adanya kandungan
asam, garam, perbedaan suhu, dan sebagainya. Hal tersebut menyebabkan
rusaknya elemen penyusun struktur. Dengan demikian, dalam perencanaan dan
perancangan harus ditentukan material yang sesuai dengan kondisi setempat.
e. Adanya sistem operasional dan perawatan (OM support system)
Kebutuhan sistem penunjung fungsi bangunan berupa sistem operasional dan
perawatan harus sudah direncanakan sejak awal. Sistem OM yang baik akan
menghasilkan gedung dengan biaya operasional rendah dan gedung dapat
berfungsi selama minimal memenuhi masa layan yang direncanakan. Tidak
jarang pula adanya sistem OM yang baik dapat memperpanjang masa layan
bangunan.
3. Analisis Struktur Bangunan
Untuk membangun suatu gedung, diperlukan perhitungan dan analisis berbagai
hal yang saling terkait dengan bekal pengetahuan antara lain
a. analisis struktur;
b. mekanika bahan;
c. struktur beton bertulang;
d. struktur baja;
e. struktur kayu;
f. mekanika tanah;
g. teknik fondasi;
h. bahan bangunan;
i. analisis dinamik dan ilmu gempa; serta
j. peraturan (standar) yang berlaku.
Pengetahuan tambahan yang diperlukan untuk meningkatkan manfaat,
kenyamanan, dan fasilitas lainnya antara lain
a. elektrikal;
b. sanitasi;
c. teknik penyehatan;

Elemen-Elemen Struktur Bangunan 5


d. plumbing/perpipaan drainase;
e. pengaturan udara; dan
f. konservasi lingkungan.
4. Bagian Bangunan dan Strukturnya
a. Secara struktural, bangunan dibagi menjadi dua bagian sebagai berikut.
1) Struktur bawah (substructure), bagian struktur yang berfungsi mendukung/
menyangga struktur atas dan menghubungkan antara keseluruhan
bangunan dengan tapak.
2) Struktur atas (upper structure), bagian struktur yang berkaitan langsung
dengan fungsi bangunan (berhubungan langsung dengan ruang aktivitas
pengguna).
b. Berdasarkan bahan penyusunnya, struktur dapat dibagi menjadi
1) struktur beton bertulang;
2) struktur baja;
3) struktur kayu; dan
4) struktur gabungan.
c. Berdasarkan jumlah lantai, bangunan gedung dapat dibedakan menjadi
1) bangunan tidak bertingkat (satu lantai/single story).
2) bangunan bertingkat (banyak lantai/multi story).
d. Bagian-bagian bangunan dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni sebagai
berikut.
1) Elemen struktural adalah bagian bangunan yang menjadikan struktur tetap
kokoh dan stabil dalam mendukung beban. Terganggunya fungsi salah satu
elemen dapat memengaruhi perilaku struktur secara keseluruhan. Elemen
struktural terdiri atas kolom, balok, fondasi, rangka atap, dan dinding geser.
2) Elemen nonstruktural adalah bagian bangunan yang tidak terkait secara
langsung dengan kekuatan struktur bangunan dan menjadi beban
bagi elemen struktural. Biasanya elemen nonstruktural mengalami
kerusakan yang lebih awal dan mengalami perbaikan/pengantian. Elemen
nonstruktural terdiri atas lantai, dinding, penutup atap, dan tangga.
5. Pembebanan pada Bangunan
a. Beban-beban yang harus diperhitungkan dalam suatu struktur bangunan
gedung adalah sebagai berikut.
1) Beban mati (berat bagian-bagian bangunan)
Beban ini otomatis ada dalam setiap struktur dan arahnya sesuai dengan
gravitasi. Keberadaan beban ini tetap selama bangunan tersebut ada.
2) Beban hidup
Beban ini muncul karena pemanfaatan struktur bangunan sesuai dengan
fungsinya. Contoh beban hidup adalah beban orang, mesin-mesin, dan
barang lainnya.
3) Beban sementara
Disebut beban sementara karena keberadaannya tidak tetap dan tidak
dapat diprediksi waktu kehadirannya. Termasuk beban sementara adalah
beban angin dan beban gempa.
b. Beban-beban yang harus didukung oleh struktur bangunan memiliki arah yang
bervariasi sebagai berikut.

6 Mekanika Teknik
1) Arah gravitasi
Beban mati dan beban hidup biasanya akan memiliki arah sesuai dengan
gravitasi.
2) Arah menyudut
Beban dengan arah yang menyudut biasanya ditimbulkan oleh beban
angin pada rangka atap.
3) Arah horizontal
Beban angin dapat juga mempunyai arah horizontal, yaitu mengenai
bagian dinding bangunan. Selain gaya angin, gaya gempa juga membebani
struktur bangunan dalam arah horizontal. Beban angin dan beban hidup
di atap didukung oleh struktur rangka atap.
Beban dari struktur rangka atap diterima oleh struktur rangka bangunan.
Beban dari lantai diterima oleh pelat lantai, diteruskan oleh balok-balok,
kemudian dilimpahkan kepada struktur rangka dengan sistem struktur tertentu.
Dengan mekanisme tertentu pula beban dari rangka struktur atas diteruskan
ke substructure/fondasi. Beban fondasi dipikul oleh tanah tempat bangunan
berdiri. Tanah harus cukup kuat memikul beban, yaitu tegangan izin tanah yang
ada tidak sampai terlampaui karena adanya beban dari fondasi.

B. Jenis-Jenis Elemen Struktur

Berikut ini akan dipaparkan mengenai berbagai jenis elemen struktur pada bangunan
satu-persatu, di antaranya sebagai berikut.
1. Balok
Balok merupakan elemen penting dalam bangunan supaya menjadi kokoh dan
kuat. Balok sendiri berupa sebuah bagian dari struktur bangunan yang kaku dan
dirancang untuk menanggung dan mentransfer beban menuju elemen-elemen
kolom penopang. Berkaitan dengan hal tersebut, terdapat ring balok yang fungsinya
sebagai pengikat kolom supaya tetap bersatu padu mempertahankan bentuk dari
posisi semula apabila terjadi pergerakan. Dalam membuat ring balok, digunakan
bahan yang sama dengan kolomnya supaya hubungan ring balok dengan kolom
yang bersifat kaku tidak mudah berubah bentuk karena pola gaya yang tidak seragam
dapat mengakibatkan balok melengkung atau defleksi sehingga harus ditahan
dengan kekuatan internal material.

Struktur Balok
Sumber: Ant Rozetsky, 2018

Elemen-Elemen Struktur Bangunan 7


Balok dapat dibagi menjadi beberapa jenis sebagai berikut.
a. Jenis balok berdasarkan bahan
Menurut bahan yang digunakan, balok dibagi menjadi beberapa jenis di
antaranya sebagai berikut.
1) Balok kayu
Balok kayu adalah sejenis balok yang terbuat dari bahan kayu, fungsinya
menopang papan atau dek struktural. Perlu Anda pahami bahwa ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan balok kayu. Balok
kayu untuk bangunan, yaitu jenis kayu, kualitas struktural, modulus
elastisitas, nilai tegangan tekuk, serta nilai tegangan geser yang diizinkan
dan defleksi minimal yang diizinkan untuk penggunaan tertentu. Selain
itu, juga perlu memperhatikan perihal kondisi pembebanan yang akurat
dan jenis koneksi yang dipakai.
Balok kayu yang dipakai dalam bangunan dibagi menjadi beberapa
jenis, di antaranya sebagai berikut.
a) Balok kayu berserat paralel
Jenis balok berserat paralel ini berupa kayu struktural yang dibuat
dengan mengikat serat-serat panjang kayu dengan memanfaatkan
suhu panas dan tekanan. Sistem kerja panas dan tekanan menggunakan
adhesif kedap air. Kayu berserat paralel biasanya digunakan sebagai
balok dan kolom pada konstruksi kolom-balok dan balok, header,
serta lintel pada konstruksi rangka ringan.

Balok Kayu Berserat Paralel


Sumber: Yash Bhadiyadra, 2019
b) Balok kayu laminasi lem
Jenis balok kayu berlaminasi lem ini berupa kayu yang dibuat dengan
melaminasi kayu kualitas tegang (stress grade) dengan bahan adhesif
di bawah kondisi yang terkontrol. Kayu laminasi lem ini memiliki
keunggulan batas tegangan yang lebih besar, penampilan yang
lebih menarik, dan ketersediaan bentuk penampang yang beragam
daripada balok kayu biasa. Jenis balok kayu laminasi lem ini juga dapat

8 Mekanika Teknik
disatukan memakai sambungan scarf dan finger sesuai panjang yang
diinginkan, atau dilem ujung-ujungnya untuk lebar atau kedalaman
yang lebih besar.

Balok Kayu Berlaminasi Lem


Sumber: Jose Losada, 2020
c) Balok kayu veneer berlaminasi
Jenis balok kayu veneer berlaminasi ini wujudnya berupa produk kayu
yang dibuat dengan mengikat lapisan tripleks secara bersamaan
dengan memanfaat-kan suhu panas dan tekanan memakai bahan
adhesif kedap air. Hasil dari pembuatan kayu veneer berlaminasi ini
biasanya mempunyai urat serat kayu arah longitudinal yang seragam
dan menghasilkan produk yang kuat ketika ujungnya dibebani sebagai
balok atau permukaannya dibebani sebagai papan. Dalam pekerjaan
bangunan jenis kayu veneer berlaminasi ini dipakai sebagai header
dan balok.

Balok Kayu Veneer Berlaminasi


Sumber : Fabio Santaniello Bruun, 2017
2) Balok baja
Balok baja pada umumnya memiliki bermacam-macam struktur dalam
bentuk rangka. Balok baja ini dipakai untuk bangunan satu lantai, juga
dipakai untuk gedung bertingkat tinggi atau gedung pencakar langit.
Pengerjaan struktur menggunakan baja tidak dapat dikerjakan di lokasi.

Elemen-Elemen Struktur Bangunan 9


Oleh karena itu, biasanya baja dibentuk, dipotong, maupun dilubangi
dalam pabrik sesuai desain yang telah ditentukan. Balok baja sangat cocok
sebagai konstruksi tahan api, tetapi sebelumnya harus dilapisi pelapis anti
api karena baja dapat kehilangan kekuatan ketika dipanaskan.

Balok baja
Sumber: Thomas Welch, 2017
3) Balok beton
Balok beton wujudnya berupa sebuah pelat beton yang dicor di tempat
dan dikategorikan menurut bentangan dan bentuk cetidakannya. Balok
beton ini biasanya memiliki karakteristik utama yaitu lentur. Dengan sifat
tersebut, balok merupakan elemen bangunan yang dapat diandalkan untuk
menangani gaya geser dan momen lentur. Pendirian konstruksi balok pada
bangunan umumnya mengadopsi konstruksi balok beton bertulang.

Balok Beton
Sumber: Alex Holyoake, 2017
b. Jenis balok berdasarkan fungsi
Menurut fungsinya balok dibagi menjadi beberapa jenis di antaranya sebagai
berikut.
1) Balok sederhana
Balok sederhana, yaitu jenis balok sederhana yang posisinya bertumpu
pada kolom diujung-ujungnya, dengan satu ujung bebas berotasi dan
tidak memiliki momen tahan. Seperti struktur statis lainnya, nilai dari
semua reaksi, pergeseran dan momen untuk balok sederhana adalah tidak
bergantung bentuk penampang dan material-nya.

10 Mekanika Teknik
Balok Sederhana
Sumber: Besta, 2014
2) Kantilever
Kantilever, yaitu jenis balok yang diproyeksikan atau struktur kaku lainnya
didukung hanya pada satu ujung tetap.

Kantilever
Sumber: Besta, 2014
3) Balok teritisan
Balok teritisan, yaitu jenis balok yang yang memanjang melewati salah
satu kolom tumpuannya.
4) Balok dengan ujung-ujung tetap
Balok dengan ujung-ujung tetap, yaitu jenis balok yang ujung-ujungnya
tetap atau dengan kata lain dikaitkan dengan kuat. Jenis balok ini dibuat
untuk menahan translasi dan rotasi. Pada umumnya ujung-ujung dari balok
ini dikunci sedemikian kuat sehingga tidak bergerak ataupun bertotasi
karena momen.
5) Bentangan tersuspensi
Bentangan tersuspensi, yaitu jenis balok sederhana yang ditopang oleh
teristisan dari dua bentang dengan konstruksi sambungan pin pada momen
nol.
6) Balok kontinu
Balok kontinu, yaitu jenis balok memanjang secara menerus melewati
lebih dari dua kolom tumpuan untuk menghasilkan kekakuan yang lebih
besar dan momen yang lebih kecil dari serangkaian balok tidak menerus
dengan panjang dan beban yang sama.
2. Kolom
Gambar di bawah adalah contoh kolom pada bangunan. Lalu apa itu kolom pada
bangunan? Kolom berupa sebuah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang
memikul beban dari balok. Kolom termasuk suatu elemen struktur tekan yang
memegang peranan penting dari suatu bangunan. Sebagai perumpamaan, tubuh
kita ditopang oleh rangka. Rangka tubuh itulah yang merupakan kolom dalam
struktur bangunan. Kolom termasuk struktur utama untuk meneruskan berat
bangunan dan berat beban yang ditopang bangunan (manusia dan barang-barang),
serta beban hembusan angin.

Elemen-Elemen Struktur Bangunan 11


Kolom
Sumber: Aldo Delara, 2017
Kolom termasuk salah satu bagian penting bangunan karena harus menopang
beban bangunan dan atap. Dengan adanya kolom, beban kemudian didistribusikan
ke fondasi lalu ke permukaan tanah di bawahnya. Jadi, sebuah bangunan akan aman
dari kerusakan bila besar dan jenis fondasinya sesuai dengan perhitungan. Kolom
dapat dibagi menjadi tiga jenis sebagai berikut.
Tabel 1.1 Jenis Kolom

No. Jenis Kolom Penjelasan


1. Kolom menggunakan Berupa kolom beton bertulang dengan batang tulangan
pengikat sengkang pokok memanjang. Kolom ini pada jarak spasi tertentu
lateral diikat dengan pengikat sengkang ke arah lateral.
Tulangan ini berfungsi memegang tulangan pokok
memanjang agar tetap kokoh pada tempatnya.
2. Kolom menggunakan Berupa kolom yang mempunyai bentuk sama dengan
pengikat spiral kolom pengikat. Akan tetapi, pengikat tulangan pokok
memanjang yang digunakan ialah tulangan spiral yang
dililitkan keliling membentuk heliks menerus pada
sepanjang kolom. Tulangan spiral berfungsi memberi
kemampuan kolom untuk menyerap deformasi cukup
besar sebelum runtuh. Dengan begitu kolom spiral
mampu mencegah terjadinya kehancuran seluruh
struktur sebelum proses redistribusi momen dan
tegangan terwujud.
3. S t r u k t u r k o l o m Berupa komponen struktur tekan yang diperkuat pada
komposit arah memanjang dengan gelagar baja profil atau pipa,
dengan atau tanpa diberi batang tulangan pokok
memanjang.
Sumber: Arum Fajar Vebrianingtyas

12 Mekanika Teknik
Pada bangunan sederhana, bentuk kolom dibedakan menjadi dua jenis, yakni
sebagai berikut.
a. Kolom utama
Kolom utama adalah sebuah kolom pada bangunan yang dibuat dengan fungsi
sebagai penopang beban utama yang berada di atasnya. Pada bangunan rumah
tinggal lantai satu, disarankan jarak kolom utama adalah 3,5 meter, supaya
dimensi balok untuk menompang lantai tidak tidak begitu besar. Apabila
jarak antara kolom dibuat lebih dari 3,5 meter maka struktur bangunan harus
dihitung. Berbeda dengan rumah tinggal lantai satu, untuk bangunan rumah
tinggal lantai dua dimensi kolom utama biasanya memakai ukuran 20/20,
dengan tulangan pokok 8 d 12 mm (maksudnya besi beton berdiameter 12 mm
berjumlah 8 buah), dan begel d 8–10 cm (8–10 cm maksudnya begel diameter
8 dengan jarak 10 cm).
b. Kolom praktis
Kolom praktis adalah sebuah kolom pada bangunan yang dibuat dengan fungsi
membantu kolom utama. Selain itu kolom praktis juga difungsikan sebagai
pengikat dinding supaya dinding stabil. Jarak kolom praktis maksimum 3,5 meter,
atau pada pertemuan pasangan bata (sudut-sudut). Kolom praktis disarankan
berdimensi 15/15 dengan tulangan beton 4 d 10 begel d 8–20.
3. Rangka
Rangka bangunan, yaitu sebuah bagian dari bangunan yang merupakan struktur
utama pendukung berat bangunan dan beban luar yang bekerja padanya. Rangka
bangunan fungsinya meneruskan beban vertikal maupun beban horizontal, baik
berupa beban tetap, beban manusia dan barang, maupun beban gempa, angin,
dan tanah. Rangka bangunan sendiri ada banyak macam atau jenisnya, di antaranya
sebagai berikut.
a. Rangka baja
Setelah baja ditemukan, dunia bangunan mengalami perubahan yang signifikan.
Baja digunakan dalam pembuatan bangunan karena baja merupakan bahan
material bangunan yang sangat kuat. Selain kuat, baja yang dipakai sebagai
rangka, memiliki keunggulan lain yaitu
1) sangat fleksibelitas dibanding struktur rangka beton;
2) rangka baja dapat dibengkokan tanpa membuatnya patah;
3) bangunan struktur baja mempunyai toleransi lenturan yang baik, bila
terjadi dorongan akibat terpaan angin kencang maupun goyangan akibat
gempa; dan
4) rangka baja sangat elastis, maksudnya ketika terbebani oleh gaya yang
besar maka rangka baja tidak akan langsung patah/retak tetapi secara
perlahan menjadi bengkok terlebih dahulu.

Elemen-Elemen Struktur Bangunan 13


Rangka Baja
Sumber: Jacek Dylag, 2018
Pemakaian rangka baja dalam bangunan juga memiliki beberapa
kekurangan, di antaranya
1) tidak tahan pada panas temperatur tinggi; serta
2) mempunyai masalah dengan korosi, kelembaban, dan lingkungan lautan.
b. Rangka beton bertulang
Pada zaman modern saat ini, rangka beton bertulang sudah banyak dipakai
dalam pembuatan berbagai macam bangunan. Rangka beton bertulang dalam
konstruksi bangunan memiliki kelebihan, di antaranya
1) sangat cocok dan baik dalam menahan beban berat;
2) dapat dengan mudah dibentuk sesuai kebutuhan; serta
3) keawetan dan ketahanannya terhadap api lebih baik dibandingkan struktur
baja.

Rangka Beton Bertulang


Sumber: Ricardo Gomez Angel, 2017
Selain mempunyai banyak kelebihan, rangka beton bertulang juga
mempunyai kekurangan. Kekurangan rangka beton, yaitu kuat tekan beton
tidak sama atau bervariasi karena pengaruh jenis, kualitas, dan komposisi

14 Mekanika Teknik
material pembentuknya (agregat, semen, dan air), serta cara pengerjaannya.
Oleh karena itu, kontrol kualitas beton sangat diperhatikan baik dalam proses
pengadukannya, pengecorannya, dan perawatan setelah dicor.
c. Rangka kayu
Rangka kayu pada umumnya digunakan pada bangunan kecil dan menengah
tidak terlalu besar, seperti pembuatan perumahan penduduk, rumah adat, dan
lain sebagainya. Saat ini, pemakaian rangka kayu lebih ditujukan sebagai bahan
bangunan karena untuk memperoleh aspek estetika atau seni dan keindahan
mengingat harga kayu yang makin mahal dan keberadaan kayu makin langka.
Pada umumnya, pemakaian rangka kayu banyak digunakan untuk pembuatan
rumah dengan sistem knock-down.

Rangka Kayu
Sumber: Leo Fosdal, 2016
d. Rangka bambu
Pada pembuatan bangunan khususnya rangka atap, saat ini masih banyak yang
memakai bambu. Pemakaian bambu untuk rangka bangunan ini disebabkan
karena keberadaan bambu saat ini masih mudah ditemukan. Oleh karena itu,
bambu cukup menarik sebagai bahan alternatif untuk material bangunan. Selain
murah, bambu juga mempunyai sifat mekanis yang sangat baik terutama kuat
tariknya. Bahkan, saat ini para ahli teknik bangunan terus melakukan penelitian
terhadap penggunaan bambu sebagai tulangan beton.

Rangka Bambu
Sumber: Sett.Sj, 2019

Elemen-Elemen Struktur Bangunan 15


Pemakaian bambu sebagai bagian bangunan juga memiliki kelemahan, yaitu
1) mempunyai sifat mudah lapuk dan menyusut sehingga daya lekatnya
dengan beton dapat berkurang;
2) tidak meratanya kekuatan bambu di ruas bawah dengan ruas atas, diameter
bambu yang bervariasi bergantung jenis bambu; serta
3) mudah lapuk maka teknik pengawetan bambu perlu mendapat perhatian
khusus jika ingin menggunakan bambu sebagai bahan bangunan.
4. Rangka Batang
Rangka batang adalah suatu struktur rangka yang digunakan dalam bangunan
dengan rangkaian batang-batang berbentuk segitiga. Pada dasarnya rangka batang
terbuat dari material kayu, baja, aluminium, dan sebagainya. Pada struktur rangka
batang, dipilih bentuk segitiga karena bentuk segitiga adalah bentuk yang stabil,
tidak mudah berubah.
Pada struktur rangka batang yang stabil, setiap deformasi yang terjadi relatif
kecil dan dikaitkan dengan perubahan panjang batang yang diakibatkan oleh gaya
yang timbul di dalam batang sebagai akibat dari beban eksternal. Selain itu, sudut
yang terbentuk antara dua batang tidak akan berubah apabila struktur stabil tersebut
dibebani. Hal ini sangat berbeda dengan mekanisme yang terjadi pada bentuk tidak
stabil, di mana sudut antara dua batangnya berubah sangat besar. Adapun jenis
rangka batang disajikan berikut disertai dengan gambarnya.
Tabel 1.2 Jenis Rangka Batang

No Jenis Rangka Gambar


Batang

1. Studio

2. Polynesian

3. Inverted

4. Flat

5. Bowstring

16 Mekanika Teknik
No Jenis Rangka Gambar
Batang
6. Attic

7. Regullar

8. Scissors

9. Cambered

10. Dual pitch

11. Mono pitch

12. Gambrel

13. Cathedral

Sumber: Arum Fajar Vebrianingtyas

Rangka batang gaya eksternal menimbulkan gaya pada batang-batang pada


struktur stabil. Gaya-gaya tersebut merupakan gaya tarik dan tekan murni. Lentur
(bending) tidak akan terjadi selama gaya eksternal berada pada titik simpul. Apabila
susunan segitiga dari batang-batang merupakan bentuk stabil maka sembarang

Elemen-Elemen Struktur Bangunan 17


susunan segitiga juga membentuk struktur stabil dan kukuh. Hal ini merupakan
prinsip dasar penggunaan rangka batang pada gedung. Bentuk kaku yang lebih
besar untuk sembarang geometri dapat dibuat dengan memperbesar segitiga-
segitiga tersebut. Rangka batang yang hanya memikul beban vertikal, pada batang
tepi atas umumnya timbul gaya tekan, dan pada tepi bawah umumnya timbul gaya
tarik. Gaya tarik atau tekan ini dapat timbul pada setiap batang dan mungkin terjadi
pola yang berganti-ganti antara tarik dan tekan.
Penekanan pada prinsip struktur rangka batang mengandung pengertian
bahwa struktur hanya dibebani dengan beban-beban terpusat pada titik-titik
hubung agar batang-batangnya mengalami gaya tarik atau tekan. Bila beban bekerja
langsung pada batang maka timbul pula tegangan lentur pada batang itu sehingga
desain batang sangat rumit dan tingkat efisiensi menyeluruh pada batang menurun.
a. Konstruksi rangka batang tunggal
Konstruksi rangka batang jenis ini memiliki pola bentuk jika setiap batang atau
setiap segitiga penyusunannya mempunyai kedudukan yang setingkat, atau
konstruksi terdiri atas satu kesatuan yang sama (setara). Gambar konstruksi
rangka batang tunggal ditunjukkan Gambar berikut.

Konstruksi Rangka Batang Tunggal


Sumber: Baturaddin, 2014
b. Konstruksi rangka batang ganda
Konstruksi rangka batang jenis ini memilliki pola bentuk jika setiap batang atau
setiap segitiga penyusunnya setingkat kedudukannya. Akan tetapi konstruksi
terdiri atas dua buah kesatuan konstruksi yang setara. Gambar konstruksi rangka
batang ganda ditunjukkan Gambar berikut.

Konstruksi Rangka Batang Ganda


Sumber: Baturaddin, 2014
c. Konstruksi rangka batang tersusun
Konstruksi rangka batang jenis ini memiliki pola bentuk jika kedudukan batang
atau segitiga penyusun konstruksi memiliki perbedaan tingkatan. Dengan
kata lain, konstruksi terdiri atas konstruksi anak dan konstruksi induk. Dapat

18 Mekanika Teknik
dilihat pada Gambar di bawah ini, segitiga ABC merupakan segitiga konstruksi
induk, sedangkan segitiga ADE merupakan segitiga konstruksi anak. Contohnya
ditunjukkan Gambar berikut.

Konstruksi Rangka Batang Tersusun


Sumber: Baturaddin, 2014
Kontruksi rangka batang pada umumnya berbentuk segitiga. Hal ini
mempunyai beberapa alasan antara lain
1) bentuk segitiga merupakan bentuk yang paling stabil (statis);
2) bentuk segitiga tidak menimbulkan tegangan di dalam batang meskipun
ada kesalahan ukuran dalam pelaksanaannya;
3) bentuk segitiga merupakan bentuk yang paling menyatu dibandingkan
dengan bentuk yang lain; serta
4) dalam bentuk segitiga, perubahan tempat akibat adanya gaya luar menjadi
lebih kecil daripada bentuk yang lain.
5. Kubah dan Cangkang Bola
Struktur bangunan kubah dan cangkang bola merupakan bentuk struktur
lengkungan ganda. Bentuk kubah dan cangkang dapat dipandang sebagai bentuk
lengkungan yang diputar. Umumnya dibentuk dari material kaku seperti beton
bertulang, tetapi dapat pula dibuat dari tumpukan bata. Kubah dan cangkang bola
adalah struktur yang sangat efisien yang digunakan pada bentang besar, dengan
penggunaan material yang relatif sedikit. Struktur bantuk kubah dapat juga dibuat
dari elemen-elemen garis, kaku, pendek dengan pola yang berulang, contohnya
adalah kubah geodesik.

Kubah dan Cangkang Bola


Sumber: Renato Augusto Machado, 2020

Elemen-Elemen Struktur Bangunan 19


Cangkang merupakan bentuk struktural berdimensi tiga yang kaku dan
tipis, serta memiliki permukaan lengkung. Permukaan cangkang memiliki bentuk
sembarang. Bentuk yang umum yaitu permukaan berikut.
a. Kurva yang diputar terhadap satu sumbu, misalnya permukaan bola, kerucut,
elips, dan parabola.
b. Permukaan translasional yang dibentuk dengan menggeserkan kurva bidang
di atas kurva bidang lainnya, misalnya permukaan bola eliptik dan silindris.
c. Permukaan yang dibentuk dengan menggeserkan dua ujung segmen garis
pada dua kurva bidang, misalnya permukaan bentuk hiperbolik parabolid dan
konoid.
Bentuk cangkang tidak selalu memenuhi persamaan matematis sederhana.
Segala bentuk cangkang dapat saja digunakan untuk suatu struktur. Beban-beban
yang bekerja pada cangkang diteruskan ke tanah dengan menimbulkan tegangan
geser, tarik, dan tekan pada arah dalam bidang permukaan tersebut. Tipisnya
permukaan cangkang menyebabkan tidak adanya tahan momen yang membuat
struktur cangkang tipis cocok digunakan untuk memikul beban merata pada atap
gedung. Struktur ini tidak cocok untuk memikul beban terpusat. Struktur cangkang
selalu memerlukan penggunaan cincin tarik pada tumpuannya. Struktur cangkang
memikul beban dalam bidang (terutama dengan cara tarik dan tekan). Struktur
cangkang dapat sangat tipis dan memiliki bentang yang relatif besar. Perbandingan
bentang tebal hanya digunakan sebesar 400–500 (misalnya tebal 3 inci dapat
digunakan untuk kubah yang berbentang 30 sampai 38 meter.
Cangkang setipis ini menggunakan material yang baru dikembangkan, misalnya
beton bertulang yang didesain khusus untuk membuat permukaan cangkang.
Bentuk-bentuk tiga dimensi lain, misalnya kubah pasangan (bata). Kubah pasangan
memiliki ketebalan yang lebih besar dan tidak dapat dikelompokkan sebagai struktur
karena hanya memikul tegangan dalam bidang. Pada struktur tebal seperti ini,
momen lentur sudah mulai dominan.
Bentuk tiga dimensi juga dibuat dari batang-batang kaku dan pendek.
Struktur seperti ini pada hakikatnya merupakan struktur cangkang karena perilaku
strukturalnya dapat dikatakan sama dengan permukaan cangkang menerus, tetapi
tegangannya tidak lagi menerus seperti pada permukaan cangkang, melainkan
terpusat pada setiap batang.
Struktur demikian baru pertama kali digunakan pada awal abad XIX, misalnya
kubah Schewedler, yang terdiri atas jaring-jaring batang bersendi tidak teratur. Kubah
ini diperkenalkan pertama kali oleh Schwedler di Berlin pada tahun 1863, pada saat
ia mendesain kubah dengan bentang 132 kaki (48 m). Struktur baru lainnya adalah
menggunakan batang-batang yang diletidakkan pada kurva yang dibentuk oleh
garis membujur dan melintang dari suatu permukaan putar. Banyak kubah besar
di dunia ini yang menggunakan cara demikian.
6. Pelengkung
Dalam bidang teknik bangunan pelengkung berupa sebuah struktur yang dibentuk
dari elemen garis yang melengkung dan membentang antara dua titik, membentuk
busur. Struktur ini membentang suatu ruang sekaligus menopang beban. Struktur
ini umumnya terdiri atas potongan-potongan kecil yang mempertahankan posisinya
akibat adanya pembebanan.

20 Mekanika Teknik
Pelengkung
Sumber: Kamile Leo, 2019
Berdasarkan catatan sejarah dalam bidang teknik bangunan, pelengkung
muncul pertama kali pada milenium ke-2 SM (Sebelum Masehi) di Mesopotamia
dalam bentuk struktur bata. Penggunaan yang makin luas dan sistematik dimulai
oleh Kekaisaran Romawi yang mulai menggunakannya untuk berbagai macam
keperluan dalam arsitektur Romawi, seperti akuaduk, colosseum, dan bangunan
lainnya.
Pada umumnya, sebuah pelengkung memerlukan semua bagiannya agar
dapat berdiri kokoh. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai bagaimanakah
cara membangun pelengkung satu per satu, menyusun dari bagian-bagiannya.
Sebagai jawaban atas pertanyaan tersebut, yaitu membangun kerangka (biasanya
terbuat dari kayu) yang mengikuti bentuk luar pelengkung di bagian bawahnya.
Setelah struktur batu tersusun dan menopang bebannya sendiri, barulah kerangka
kayu dapat dilepas.
Berikut contoh berbagai jenis pelengkung menurut bentuk dan
pengembangannya.
Tabel 1.3 Jenis Pelengkung Menurut Bentuknya

No Jenis Pelengkung menurut Gambar


Bentuknya

Pelengkung lingkar atau semi


1.
sirkuler

2. Pelengkung segmental

Elemen-Elemen Struktur Bangunan 21


No Jenis Pelengkung menurut Gambar
Bentuknya

3. Pelengkung tidak setara

4. Pelengkung lancet

5. Pelengkung bahu datar

6. Pelengkung daun semanggi

7. Pelengkung tapal kuda

8. Pelengkung tiga tengah

9. Pelengkung infleksi

10. Pelengkung ogee

22 Mekanika Teknik
No Jenis Pelengkung menurut Gambar
Bentuknya

11. Pelengkung segitiga

12. Pelengkung tudor

13. Pelengkung parabola

14. Pelengkung elips

Sumber: Arum Fajar Vebrianingtyas

7. Cangkang Silindrikal dan Terowongan


Bentuk bangunan terdiri atas berbagai macam bentuk, salah satunya yang berbentuk
terowongan. Pada dasarnya cangkang silindrikal dan terowongan merupakan
jenis struktur pelat satu kelengkungan. Struktur cangkang mempunyai bentang
longitudinal dan kelengkungannya tegak lurus terhadap diameter bentang.
Struktur cangkang yang cukup panjang akan berperilaku sebagai balok dengan
penampang melintang berupa kelengkungan. Bentuk struktur cangkang ini harus
terbuat dari material kaku seperti beton bertulang atau baja, sedangkan terowongan
merupakan struktur berpelengkung tunggal yang membentang dari arah transversal.
Terowongan dapat dipandang sebagai pelengkung menerus.

Cangkang Silindrikal dan Terowongan


Sumber: Aaron Burden, 2018

Elemen-Elemen Struktur Bangunan 23


8. Kabel
Pada dunia rancang bangun sebuah bangunan, kabel merupakan elemen struktur
yang sangat fleksibel. Bentuk struktur kabel tergantung dari basar dan perilaku
beban yang bekerja padanya. Struktur kabel yang ditarik pada kedua ujungnya
dan berbentuk lurus disebut tierod. Jika pada bentangan kabel terdapat beban
titik eksternal maka bentuk kabel akan berupa segmen-segmen garis. Jika beban
yang dipikul adalah beban terbagi merata maka kabel akan berbentuk lengkungan,
sedangkan berat struktur kabel sendiri akan menyebabkan bentuk lengkung yang
disebut catenary-curve.

Struktur Kabel
Sumber: Joshua Sukoff, 2019
Perlu Anda pahami bahwa konstruksi kabel sudah dipakai oleh para teknisi
zaman dahulu untuk membangun jembatan gantung, dalam hal ini gaya-gaya ditarik
menggunakan tali. Setelah orang mengenal baja maka baja digunakan sebagai
gantungan pada jembatan. Pada awal penggunaan baja masih terkendala dengan
korosi akibat karat. Akan tetapi, sekarang sudah ditemukan bahan baja yang anti
karat. Struktur kabel dalam bangunan mempunyai keunggulan antara lain
a. memberikan efisiensi ruang lebih besar;
b. memiliki faktor keamanan lebih baik terhadap api dibandingkan struktur
tradisonal yang sering runtuh oleh pembengkokan elemen tekan di bawah
temperatur tinggi. Kabel baja lebih mampu menjaga konstruksi dari temperatur
tinggi dalam jangka waktu lebih panjang sehingga mengurangi risiko
kehancuran;
c. dari segi teknik, pada saat terjadi penurunan penopang, kabel segera
menyesuaikan diri pada kondisi keseimbangan yang baru, tanpa adanya
perubahan yang berarti dari tegangan;
d. cocok untuk bangunan bersifat permanen;
e. elemen kabel merupakan elemen konstruksi paling ekonomis untuk menutup
permukaan yang luas;
f. ringan, meminimalisasi beban sebuah konstruksi; dan
g. memiliki daya tahan yang besar terhadap gaya tarik, untuk bentangan ratusan
meter yang mengungguli semua sistem lain.
Kekurangan struktur kabel terlihat pada pembebanan. Pembebanan yang
berbahaya untuk struktur kabel, yaitu getaran. Struktur ini dapat bertahan dengan
sempuna terhadap gaya tarik dan tidak mempunyai kemantapan yang disebabkan

24 Mekanika Teknik
oleh pembengkokan, tetapi struktur dapat bergetar dan dapat mengakibatkan
robohnya bangunan.
9. Membran, Tenda, dan Jaring
Wujud membran berupa lembaran tipis dan fleksibel, sedangkan tenda biasanya
dibentuk dari permukaan membran. Bentuk strukturnya dapat berbentuk sederhana
maupun kompleks dengan menggunakan membran-membran. Adapun permukaan
dengan kelengkungan ganda seperti permukaan bola, atau permukaan aktual harus
tersusun dari segmen-segmen yang jauh lebih kecil karena umumnya membran
hanya tersedia dalam bentuk lembaran-lembaran datar.
Membran fleksibel dapat dipakai di permukaan dengan menggantungkannya
pada sisi cembung berarah ke bawah, atau jika berarah ke atas harus ditambahkan
mekanisme tertentu agar bentuknya tetap. Mekanisme lain adalah dengan menarik
membran agar mempunyai bentuk tertentu. Jaring adalah permukaan tiga dimensi
yang terbuat dari sekumpulan kabel lengkung yang melintang.

Membran, Tenda, dan Jaring


Sumber: Miguel Castellanos, 2019
10. Dinding dan Pelat
Pada teknik bangunan, elemen struktur berupa dinding dan pelat sangat
berpengaruh. Pada umumnya, dinding dan pelat datar berupa struktur kaku
pembentuk permukaan suatu dinding pemikul beban. Jika dikaji dan dianalisis,
pelat datar dan dinding mampu memikul beban baik beban yang bekerja dari arah
vertikal maupun arah horizontal. Kekuatan terhadap beban dalam arah tegak lurus
menjadi sangat terbatas apabila struktur dinding terbuat dari material kecil.
Adapun cara melenturkan dan meneruskan ke tumpuan menggunakan struktur
pelat datar secara horizontal yaitu, struktur pelat dibuat dari beton bertulang
maupun baja. Pelat horizontal dapat dibuat dengan pola susunan elemen garis
yang kaku dan pendek, sedangkan bentuk segitiga tiga demensi digunakan untuk
memperoleh kekakuan yang lebih baik.

Elemen-Elemen Struktur Bangunan 25


Dinding dan Pelat
Sumber: Bernard Hermant, 2018

C. Klasifikasi Elemen Struktur

Bagi Anda yang ingin menekuni dunia teknik bangunan sangat penting untuk memahami
klasifikasi elemen struktur bangunan. Pengklasifikasian elemen struktur bangunan pada
umumnya didasarkan pada bentuk dan sifat fisik dasar dari suatu konstruksi bangunan.
1. Klasifikasi Struktur Berdasarkan Material Pembentuknya
Berdasarkan material pembentuknya, struktur diklasifikasikan menjadi beberapa
jenis, di antaranya sebagai berikut.
Tabel 1.4 Struktur Berdasarkan Material Pembentuk

Struktur Berdasarkan
No. Penjelasan
Material Pembentuk
Merupakan struktur bangunan yang terbuat
1. Struktur baja
dari baja
Merupakan struktur bangunan yang terbuat
2. Struktur beton
dari beton
Merupakan struktur bangunan yang terbuat
3. Struktur kayu
dari kayu
Sumber: Arum Fajar Vebrianingtyas

2. Klasifikasi Struktur Berdasarkan Geometri/Bentuk Dasarnya


Berdasarkan geometri/bentuk dasarnya struktur diklasifikasikan menjadi beberapa
jenis, di antaranya sebagai berikut.
a. Elemen garis
Dalam dunia bangunan terdapat elemen garis. Jenis elemen garis umumnya
tersusun oleh garis. Elemen garis merupakan klasifikasi elemen yang langsung
dan panjang dengan potongan melintang yang lebih kecil dibandingkan ukuran
panjangnya. Elemen garis dibagi menjadi dua, yaitu elemen garis lurus dan
elemen garis lengkung.

26 Mekanika Teknik
b. Elemen permukaan
Elemen permukaan ini merupakan elemen terluar yang dapat dilihat dengan
mata pada suatu bangunan. Elemen permukaan merupakan klasifikasi elemen
yang ketebalannya lebih kecil dibandingkan ukuran panjangnya. Pada umumnya
elemen permukaan, ini dapat berupa datar atau lengkung. Elemen permukaan
lengkung dapat berupa lengkung tunggal ataupun lengkung ganda. Contoh
elemen permukaan yaitu batu alam yang dipasang pada dinding atau pada
lantai, dan sebagainya.
3. Klasifikasi Struktur Berdasarkan Kekakuannya
Berdasarkan kekakuannya, struktur bangunan dibagi menjadi beberapa jenis, di
antaranya sebagai berikut.
a. Elemen kaku
Elemen kaku banyak dijumpai pada struktur bangunan. Elemen kaku ini biasanya
sebagai batang yang tidak mengalami perubahan bentuk yang cukup besar
apabila mengalami gaya akibat beban-beban tertentu.
b. Elemen tidak kaku atau fleksibel
Pada struktur bangunan terdapat banyak elemen yang berubah-ubah atau
fleksibel. Elemen fleksibel memiliki karakteristik cenderung berubah menjadi
bentuk tertentu pada suatu kondisi pembebanan, misalnya kabel. Bentuk
struktur ini dapat berubah drastis sesuai perubahan pembebanannya. Struktur
fleksibel akan mempertahankan keutuhan fisiknya meskipun bentuknya
berubah-ubah.

Tugas Kelompok
Lakukan kegiatan berikut bersama kelompok Anda.
Pengamatan Elemen Struktur Bangunan
A. Alat dan Bahan
1. Pensil 1 buah
2. Bolpoin 1 set
3. Penghapus 1 buah
4. Kertas A4 5 lembar
5. Alat tulis lainnya
B. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1. Berdoalah sebelum memulai kegiatan belajar.
2. Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar.
3. Gunakanlah alat tulis dengan baik dan benar.
C. Langkah Kerja
1. Bagilah kelas Anda menjadi beberapa kelompok.
2. Bersama kelompok Anda, pergilah mengamati bangunan yang ada disekitar
Anda.
3. Lakukan pengamatan elemen struktur yang digunakan dalam bangunan rumah
serta gedung lainnya di lingkungan sekitar tempat tinggal Anda.
4. Cari tahulah alasan mengapa masyarakat cenderung menggunakan elemen
struktur bangunan tersebut?
5. Buatlah dokumentasi dari pengamatan tersebut.

Elemen-Elemen Struktur Bangunan 27


6. Tulislah hasil pengamatan Anda dalam bentuk laporan yang dilengkapi dengan
foto hasil pengamatan.
7. Lalu, kumpulkan hasilnya pada guru Anda untuk dinilai.

Rangkuman
Elemen struktur bangunan adalah alat atau bagian dari sebuah sistem bangunan
yang bekerja untuk menyalurkan beban karena adanya bangunan di atas tanah.
Konstruksi bangunan berarti, suatu cara atau teknik membuat/mendirikan bangunan
agar memenuhi syarat, kuat, awet, indah, fungsional, dan ekonomis.
Klasifikasi struktur bangunan berdasarkan kekakuannya dibagi menjadi dua
jenis, yaitu elemen kaku dan elemen tidak kaku atau fleksibel. Klasifikasi struktur
berdasarkan geometri atau bentuk dasarnya dibagi menjadi dua jenis, yaitu elemen
garis dan elemen permukaan. Klasifikasi struktur berdasarkan material pembentuknya
dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain struktur kayu, struktur baja, dan struktur
beton. Elemen utama struktur bangunan di antaranya yaitu rangka, balok dan kolom,
pelengkung, dinding dan pelat, kubah dan cangkang bola, kabel, serta membran,
tenda, dan jaring. Pengklasifikasian elemen struktur bangunan pada umumnya
didasarkan pada bentuk dan sifat fisik dasar dari suatu konstruksi bangunan.

Uji Kompetensi
A. Soal Pilihan Ganda
Pilihlah jawaban yang paling tepat.
1. Berikut ini yang merupakan fungsi utama struktur kolom, yaitu sebagai ....
a. penyalur beban vertikal
b. tiang bangunan
c. pembentuk dari model bangunan
d. penyalur beban horizontal
e. penyalur beban diagonal
2. Elemen yang mempunyai kecenderungan berubah menjadi bentuk tertentu pada
suatu kondisi pembebanan disebut ….
a. elemen kaku
b. elemen tidak kaku
c. elemen fleksibel
d. sistem satu arah
e. sistem dua arah
3. Kolom yang berfungsi menopang beban utama yang berada di atasnya adalah
kolom ....
a. pengikat spiral
b. pengikat sengkang lateral
c. utama
d. baja
e. beton

28 Mekanika Teknik
4. Struktur yang dibuat dengan menyusun elemen linier berbentuk batang-batang
yang relatif pendek dan lurus menjadi pola-pola segitiga adalah ....
a. struktur atap
b. rangka batang
c. struktur fondasi
d. struktur rangka atap
e. struktur dinding penahan
5. Fungsi utama dari struktur balok suatu bangunan, yaitu sebagai ....
a. penyalur beban vertikal
b. tiang bangunan
c. pembentuk dari model bangunan
d. penyalur beban horizontal
e. penyalur beban diagonal
6. Berikut yang merupakan fungsi utama dari fondasi adalah sebagai ....
a. penerus beban bangunan ke dalam tanah
b. pengikat kolom dan sloof
c. penerima gaya horizontal
d. penahan tanah
e. penerima gaya vertikal
7. Struktur yang dibentuk dengan cara meletidakkan elemen kaku horizontal di atas
elemen kaku vertikal adalah ....
a. atap dan sloof
b. balok dan sloof
c. sloof dan fondasi
d. fondasi dan atap
e. balok dan kolom
8. Kegagalan komponen tekan tidak diawali dengan tanda peringatan yang jelas, atau
bersifat ....
a. lama
b. meleleh
c. mendadak/tiba-tiba
d. melendut
e. sementara
9. Berikut yang tidak termasuk macam-macam kolom adalah kolom ....
a. praktis
b. pengikat sengkang lateral
c. pengikat spiral
d. komposit
e. ganda
10. Pada umumnya jenis fondasi dapat digolongkan menjadi dua tipe, yaitu fondasi ....
a. dangkal dan fondasi telapak beton bertulang
b. batu kali dan fondasi telapak beton bertulang
c. sumuran dan fondasi paku bumi
d. dangkal dan fondasi dalam
e. tiang pancang dan footpelat

Elemen-Elemen Struktur Bangunan 29


11. Elemen struktur yang berupa gabungan dari balok mendatar dan kolom vertikal
adalah ….
a. balok sederhana
b. balok menerus
c. rangka batang
d. rangka/portal
e. overstek
12. Elemen-elemen pokok dari bangunan gedung atau rumah terdiri dari ….
a. dinding, lantai, fondasi
b. fondasi, pintu, atap
c. dinding dan atap
d. fondasi, dinding, pintu dan jendela
e. fondasi, dinding, atap
13. Berikut yang merupakan elemen bangunan berdasarkan karakteristik kekakuan
adalah ....
a. elemen baja
b. elemen fleksibel
c. elemen tunggal
d. elemen permukaan
e. elemen sistem 2 arah
14. Kolom merupakan elemen garis sesuai dengan klasifikasi struktur ....
a. material
b. geometri
c. kekakuan
d. pelengkungan
e. elemen tunggal
15. Berikut yang bukan merupakan struktur fleksibel adalah ….
a. tie rod
b. tenda
c. jaring
d. membrane
e. post-and-beam

30 Mekanika Teknik
B. Soal Esai
Jawablah dengan tepat dan benar.
1. Bagian bangunan yang menahan/mengalirkan beban-beban dari atap disebut ....
2. Klasifikasi elemen yang ketebalannya lebih kecil dibandingkan dengan ukuran
panjangnya adalah ....
3. Batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok disebut
….
4. Bagian dari struktural sebuah bangunan yang kaku dirancang untuk menanggung
dan menyalurkan beban menuju kolom penopang yang selanjutnya aku diteruskan
ke fondasi disebut ….
5. Kolom beton yang ditulangi dengan batang tulangan pokok memanjang, yang pada
jarak spasi tertentu diikat dengan pengikat sengkang arah lateral adalah pengertian
dari kolom ....
6. Pada suatu proyek bangunan, struktur yang dibentuk secara horizontal disebut
dengan....
7. Struktur yang dibentuk secara vertikal disebut ....
8. Bagian struktur yang berfungsi mendukung/menyangga struktur atas dan
menghubung-kan keseluruhan bangunan dengan tapak disebut ....
9. Bagian bangunan yang menjadikan struktur tetap kokoh dan stabil dalam
mendukung beban, disebut ....
10. Disebut beban sementara karena ... dan ....

Elemen-Elemen Struktur Bangunan 31


C. Soal Esai Uraian
Jawablah dengan ringkas dan benar.
1. Ada berapa jenis elemen utama dari struktur, sebutkan satu persatu yang Anda
ketahui.
2. Sebutkan jenis-jenis balok dilihat dari fungsinya.
3. Pemakaian bambu sebagai rangka bangunan ternyata memiliki banyak kelemahan.
Uraikan kelemahan tersebut.
4. Sebutkan dan jelaskan dua klasifikasi elemen struktur berdasarkan bentuk dasar
dan kekakuannya.
5. Uraikan yang Anda ketahui tentang definisi elemen struktur bangunan.

32 Mekanika Teknik

Anda mungkin juga menyukai