(C2) KELAS X
Diterbitkan oleh
PT Kuantum Buku Sejahtera
Anggota IKAPI No. 212/JTI/2019
Jalan Pondok Blimbing Indah Selatan X N6 No. 5 Malang - Jawa Timur
Telp. (0341) 438 2294, Hotline 0822 9951 2221;
Situs web: www.quantumbook.id
Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, baik
secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotokopi, merekam atau dengan sistem penyimpanan
lainnya, tanpa izin tertulis dari PT Kuantum Buku Sejahtera.
Daftar Isi
Prakata ...................................................................................................................... v
Bab 1 Elemen-Elemen Struktur Bangunan................................................................. 1
A. Elemen-Elemen Struktur................................................................................................... 2
B. Jenis-Jenis Elemen Struktur............................................................................................. 7
C. Klasifikasi Elemen Struktur .............................................................................................. 26
Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 28
iii
Bab 8 Kekuatan Balok Sederhana .............................................................................. 145
A. Mengevaluasi Balok Sederhana berdasarkan Tegangan yang Terjadi ............ 146
B. Pemeriksaan Kekuatan Balok Sederhana berdasarkan Tegangan .................... 157
Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 161
Glosarium............................................................................................................................ 165
Daftar Pustaka.................................................................................................................... 168
Biodata Penulis................................................................................................................... 173
Biodata Konsultan.............................................................................................................. 174
Tim Kreatif........................................................................................................................... 175
iv
Prakata
Puji syukur penulis panjatkan hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan anugerah-
Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan buku pembelajaran untuk SMK/
MAK ini. Buku ini ditulis sebagai salah satu sumber belajar siswa SMK/MAK kelas X untuk
mempelajari dan memperdalam materi Mekanika Teknik. Selain itu, buku ini ditulis secara
umum dalam rangka ikut serta mencerdaskan bangsa Indonesia di era perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi saat ini.
Setiap bab dalam buku ini dilengkapi dengan Kompetensi Dasar, Tujuan Pembelajaran,
Aktivitas Siswa (Tugas Proyek), Rangkuman, dan Uji Kompetensi. Pembahasan materi disajikan
dengan bahasa yang lugas dan mudah kita pahami, dari pembahasan secara umum ke
pembahasan secara khusus. Buku Mekanika Teknik (C2) Kelas X ini disajikan dalam delapan
bab sebagai berikut.
BAB 1: Elemen-Elemen Struktur Bangunan
BAB 2: Faktor yang Memengaruhi Struktur Bangunan
BAB 3: Gaya Struktur Bangunan
BAB 4: Gaya-Gaya Dalam pada Struktur Bangunan
BAB 5: Keseimbangan Gaya pada Konstruksi Balok Sederhana
BAB 6: Gaya Batang pada Konstruksi Rangka Sederhana
BAB 7: Tegangan Balok
BAB 8: Kekuatan Balok Sederhana
Dengan demikian, buku ini diharapkan dapat menjadi teman sekaligus menjadi bacaan
yang menyenangkan bagi Anda untuk mempelajari lebih dalam tentang Mekanika Teknik
serta dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk diri sendiri maupun
lingkungan.
Semoga buku Mekanika Teknik (C2) Kelas X ini bermanfaat bagi siswa dan seluruh
pembaca dalam memperoleh pengetahuan. Penulis juga menerima saran dan kritik yang
membangun. Terima kasih, selamat belajar, semoga sukses.
Penulis
v
Do not Pray
for an Easy life,
pray for the strength to
endure a difficult one
Jangan kamu berdoa untuk hidup yang mudah,
Berdoalah agar diberi kekuatan supaya bisa
menghadapi hidup yang sulit.
"Bruce Lee"
vi
B AB
1
Elemen-Elemen
Struktur Bangunan
Kompetensi Dasar
3.1. Memahami elemen-elemen struktur
4.1. Menyajikan elemen-elemen struktur
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, peserta didik diharapkan mampu
1. menjelaskan pengertian elemen-elemen struktur sesuai ;
2. memahami jenis-jenis elemen struktur; dan
3. menyajikan elemen-elemen struktur;
A. Elemen-Elemen Struktur
Pada pembahasan kali ini, kita akan membahas arti elemen struktur serta perkembangannya
dari masa ke masa. Memahami tentang elemen-elemen struktur akan menambah wawasan
Anda dalam dunia teknik bangunan.
1. Memahami Elemen-Elemen Struktur
Dalam dunia teknik konstruksi bangunan, terdapat elemen-elemen pendukung dan
pelengkap sebuah bangunan sempurna. Elemen tersebut sering disebut sebagai
elemen struktur bangunan, yang diartikan sebagai sebuah alat atau bagian dari
sebuah sistem bangunan yang bekerja untuk menyalurkan beban oleh adanya
bangunan di atas tanah. Fungsi utama dari elemen-elemen struktur tersebut,
yaitu memberi kekuatan dan kekakuan yang diperlukan untuk mencegah sebuah
bangunan mengalami keruntuhan dan kerobohan. Elemen-elemen struktur
bangunan ini berupa bagian bangunan yang menyalurkan beban-beban, selanjutnya
disalurkan ke bagian bawah tanah bangunan sehingga beban-beban tersebut
akhirnya dapat ditahan. Contoh dari elemen-elemen bangunan ini di antaranya
sebagai berikut.
a. Balok dan kolom
Pada suatu proyek bangunan, struktur yang dibentuk secara horizontal disebut
dengan balok, sedangkan struktur yang dibentuk secara vertikal disebut kolom.
Suatu bangunan struktur ini sangat kuat karena terbuat dari beton yang bermutu.
Balok juga sering disebut sebagai elemen lentur, yaitu memikul beban secara
transversal dari panjangnya dan mentransfer beban tersebut ke kolom. Kolom
dibebani balok secara aksial kemudian kolom mentransfer beban lagi ke tanah.
2 Mekanika Teknik
Balok dan Kolom
Sumber: Tolu Olubode, 2017
b. Dinding dan pelat lantai
Sebuah bangunan pasti mempunyai dinding, khususnya untuk rumah dan
bangunan gedung. Selain berfungsi sebagai penyekat antarruang, dinding
bangunan juga berfungsi meredam suara bising, sebagai perlindungan terhadap
cuaca, serta perlidungan dari hewan buas. Pembuatan dinding tidak harus dari
batu, namun dapat menggunakan apa pun yang dapat menyekat ruangan satu
dengan ruangan lainnya, hal tersebut dinamakan dinding partisi.
Pelat Fondasi
Sumber: Kasipat, 2018
d. Atap
Bagi suatu bangunan, atap berfungsi sebagai pelindung bangunan dari panas
dan hujan, atau hal lainnya. Atap memiliki aneka jenis, ada atap cor, atap genting
yang dilengkapi dengan rangka, atap asbes, seng, dan lain-lain.
Struktur Atap
Sumber: Yuvraj Singh, 2017
2. Persyaratan Struktur Bangunan
Ada beberapa persyaratan bangunan yang harus dipenuhi sebagai berikut.
a. Kekuatan (strength)
Kekuatan suatu bangunan mengandung pengertian bahwa struktur mampu
menahan seluruh beban yang ada tanpa mengalami kerusakan. Dengan
demikian, diberikan batasan bahwa tegangan yang terjadi selama struktur
mendukung beban tidak boleh melampaui satu nilai tegangan izin tertentu.
4 Mekanika Teknik
b. Kekakuan (stiffness)
Kekakuan bangunan terkait dengan deformasi bangunan (defleksi, rotasi,
dan translasi) yang dialami struktur selama mendukung beban. Dengan
demikian, terjadinya deformasi suatu bangunan harus dibatasi. Kekakuan juga
berhubungan dengan suatu sifat resonansi suatu struktur terhadap adanya
beban dinamik atau getaran yang ada di sekitar bangunan. Struktur suatu
bangunan harus cukup kaku untuk menghindari peristiwa resonansi.
c. Kenyamanan (comfortability) dan keindahan (aesthetic)
Agar bangunan berfungsi dengan baik dan memberikan kinerja yang tinggi
diperlukan kondisi yang nyaman bagi para penggunanya. Aspek kenyamanan
meliputi pergerakan dalam gedung, pencahayaan, suhu, aliran udara, dan
sebagainya. Sebagai sarana publik, gedung akan berada pada suatu kawasan
dan terkait dengan sarana yang lain. Dengan demikian, keindahan bangunan
tidak boleh dilupakan dalam perancangan bangunan.
d. Keawetan (durability)
Selama mendukung beban dalam masa layan yang direncanakan, struktur atau
elemen struktur akan mengalami berbagai kondisi yang dapat mengakibatkan
degradasi struktur. Kondisi lingkungan yang agresif dengan adanya kandungan
asam, garam, perbedaan suhu, dan sebagainya. Hal tersebut menyebabkan
rusaknya elemen penyusun struktur. Dengan demikian, dalam perencanaan dan
perancangan harus ditentukan material yang sesuai dengan kondisi setempat.
e. Adanya sistem operasional dan perawatan (OM support system)
Kebutuhan sistem penunjung fungsi bangunan berupa sistem operasional dan
perawatan harus sudah direncanakan sejak awal. Sistem OM yang baik akan
menghasilkan gedung dengan biaya operasional rendah dan gedung dapat
berfungsi selama minimal memenuhi masa layan yang direncanakan. Tidak
jarang pula adanya sistem OM yang baik dapat memperpanjang masa layan
bangunan.
3. Analisis Struktur Bangunan
Untuk membangun suatu gedung, diperlukan perhitungan dan analisis berbagai
hal yang saling terkait dengan bekal pengetahuan antara lain
a. analisis struktur;
b. mekanika bahan;
c. struktur beton bertulang;
d. struktur baja;
e. struktur kayu;
f. mekanika tanah;
g. teknik fondasi;
h. bahan bangunan;
i. analisis dinamik dan ilmu gempa; serta
j. peraturan (standar) yang berlaku.
Pengetahuan tambahan yang diperlukan untuk meningkatkan manfaat,
kenyamanan, dan fasilitas lainnya antara lain
a. elektrikal;
b. sanitasi;
c. teknik penyehatan;
6 Mekanika Teknik
1) Arah gravitasi
Beban mati dan beban hidup biasanya akan memiliki arah sesuai dengan
gravitasi.
2) Arah menyudut
Beban dengan arah yang menyudut biasanya ditimbulkan oleh beban
angin pada rangka atap.
3) Arah horizontal
Beban angin dapat juga mempunyai arah horizontal, yaitu mengenai
bagian dinding bangunan. Selain gaya angin, gaya gempa juga membebani
struktur bangunan dalam arah horizontal. Beban angin dan beban hidup
di atap didukung oleh struktur rangka atap.
Beban dari struktur rangka atap diterima oleh struktur rangka bangunan.
Beban dari lantai diterima oleh pelat lantai, diteruskan oleh balok-balok,
kemudian dilimpahkan kepada struktur rangka dengan sistem struktur tertentu.
Dengan mekanisme tertentu pula beban dari rangka struktur atas diteruskan
ke substructure/fondasi. Beban fondasi dipikul oleh tanah tempat bangunan
berdiri. Tanah harus cukup kuat memikul beban, yaitu tegangan izin tanah yang
ada tidak sampai terlampaui karena adanya beban dari fondasi.
Berikut ini akan dipaparkan mengenai berbagai jenis elemen struktur pada bangunan
satu-persatu, di antaranya sebagai berikut.
1. Balok
Balok merupakan elemen penting dalam bangunan supaya menjadi kokoh dan
kuat. Balok sendiri berupa sebuah bagian dari struktur bangunan yang kaku dan
dirancang untuk menanggung dan mentransfer beban menuju elemen-elemen
kolom penopang. Berkaitan dengan hal tersebut, terdapat ring balok yang fungsinya
sebagai pengikat kolom supaya tetap bersatu padu mempertahankan bentuk dari
posisi semula apabila terjadi pergerakan. Dalam membuat ring balok, digunakan
bahan yang sama dengan kolomnya supaya hubungan ring balok dengan kolom
yang bersifat kaku tidak mudah berubah bentuk karena pola gaya yang tidak seragam
dapat mengakibatkan balok melengkung atau defleksi sehingga harus ditahan
dengan kekuatan internal material.
Struktur Balok
Sumber: Ant Rozetsky, 2018
8 Mekanika Teknik
disatukan memakai sambungan scarf dan finger sesuai panjang yang
diinginkan, atau dilem ujung-ujungnya untuk lebar atau kedalaman
yang lebih besar.
Balok baja
Sumber: Thomas Welch, 2017
3) Balok beton
Balok beton wujudnya berupa sebuah pelat beton yang dicor di tempat
dan dikategorikan menurut bentangan dan bentuk cetidakannya. Balok
beton ini biasanya memiliki karakteristik utama yaitu lentur. Dengan sifat
tersebut, balok merupakan elemen bangunan yang dapat diandalkan untuk
menangani gaya geser dan momen lentur. Pendirian konstruksi balok pada
bangunan umumnya mengadopsi konstruksi balok beton bertulang.
Balok Beton
Sumber: Alex Holyoake, 2017
b. Jenis balok berdasarkan fungsi
Menurut fungsinya balok dibagi menjadi beberapa jenis di antaranya sebagai
berikut.
1) Balok sederhana
Balok sederhana, yaitu jenis balok sederhana yang posisinya bertumpu
pada kolom diujung-ujungnya, dengan satu ujung bebas berotasi dan
tidak memiliki momen tahan. Seperti struktur statis lainnya, nilai dari
semua reaksi, pergeseran dan momen untuk balok sederhana adalah tidak
bergantung bentuk penampang dan material-nya.
10 Mekanika Teknik
Balok Sederhana
Sumber: Besta, 2014
2) Kantilever
Kantilever, yaitu jenis balok yang diproyeksikan atau struktur kaku lainnya
didukung hanya pada satu ujung tetap.
Kantilever
Sumber: Besta, 2014
3) Balok teritisan
Balok teritisan, yaitu jenis balok yang yang memanjang melewati salah
satu kolom tumpuannya.
4) Balok dengan ujung-ujung tetap
Balok dengan ujung-ujung tetap, yaitu jenis balok yang ujung-ujungnya
tetap atau dengan kata lain dikaitkan dengan kuat. Jenis balok ini dibuat
untuk menahan translasi dan rotasi. Pada umumnya ujung-ujung dari balok
ini dikunci sedemikian kuat sehingga tidak bergerak ataupun bertotasi
karena momen.
5) Bentangan tersuspensi
Bentangan tersuspensi, yaitu jenis balok sederhana yang ditopang oleh
teristisan dari dua bentang dengan konstruksi sambungan pin pada momen
nol.
6) Balok kontinu
Balok kontinu, yaitu jenis balok memanjang secara menerus melewati
lebih dari dua kolom tumpuan untuk menghasilkan kekakuan yang lebih
besar dan momen yang lebih kecil dari serangkaian balok tidak menerus
dengan panjang dan beban yang sama.
2. Kolom
Gambar di bawah adalah contoh kolom pada bangunan. Lalu apa itu kolom pada
bangunan? Kolom berupa sebuah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang
memikul beban dari balok. Kolom termasuk suatu elemen struktur tekan yang
memegang peranan penting dari suatu bangunan. Sebagai perumpamaan, tubuh
kita ditopang oleh rangka. Rangka tubuh itulah yang merupakan kolom dalam
struktur bangunan. Kolom termasuk struktur utama untuk meneruskan berat
bangunan dan berat beban yang ditopang bangunan (manusia dan barang-barang),
serta beban hembusan angin.
12 Mekanika Teknik
Pada bangunan sederhana, bentuk kolom dibedakan menjadi dua jenis, yakni
sebagai berikut.
a. Kolom utama
Kolom utama adalah sebuah kolom pada bangunan yang dibuat dengan fungsi
sebagai penopang beban utama yang berada di atasnya. Pada bangunan rumah
tinggal lantai satu, disarankan jarak kolom utama adalah 3,5 meter, supaya
dimensi balok untuk menompang lantai tidak tidak begitu besar. Apabila
jarak antara kolom dibuat lebih dari 3,5 meter maka struktur bangunan harus
dihitung. Berbeda dengan rumah tinggal lantai satu, untuk bangunan rumah
tinggal lantai dua dimensi kolom utama biasanya memakai ukuran 20/20,
dengan tulangan pokok 8 d 12 mm (maksudnya besi beton berdiameter 12 mm
berjumlah 8 buah), dan begel d 8–10 cm (8–10 cm maksudnya begel diameter
8 dengan jarak 10 cm).
b. Kolom praktis
Kolom praktis adalah sebuah kolom pada bangunan yang dibuat dengan fungsi
membantu kolom utama. Selain itu kolom praktis juga difungsikan sebagai
pengikat dinding supaya dinding stabil. Jarak kolom praktis maksimum 3,5 meter,
atau pada pertemuan pasangan bata (sudut-sudut). Kolom praktis disarankan
berdimensi 15/15 dengan tulangan beton 4 d 10 begel d 8–20.
3. Rangka
Rangka bangunan, yaitu sebuah bagian dari bangunan yang merupakan struktur
utama pendukung berat bangunan dan beban luar yang bekerja padanya. Rangka
bangunan fungsinya meneruskan beban vertikal maupun beban horizontal, baik
berupa beban tetap, beban manusia dan barang, maupun beban gempa, angin,
dan tanah. Rangka bangunan sendiri ada banyak macam atau jenisnya, di antaranya
sebagai berikut.
a. Rangka baja
Setelah baja ditemukan, dunia bangunan mengalami perubahan yang signifikan.
Baja digunakan dalam pembuatan bangunan karena baja merupakan bahan
material bangunan yang sangat kuat. Selain kuat, baja yang dipakai sebagai
rangka, memiliki keunggulan lain yaitu
1) sangat fleksibelitas dibanding struktur rangka beton;
2) rangka baja dapat dibengkokan tanpa membuatnya patah;
3) bangunan struktur baja mempunyai toleransi lenturan yang baik, bila
terjadi dorongan akibat terpaan angin kencang maupun goyangan akibat
gempa; dan
4) rangka baja sangat elastis, maksudnya ketika terbebani oleh gaya yang
besar maka rangka baja tidak akan langsung patah/retak tetapi secara
perlahan menjadi bengkok terlebih dahulu.
14 Mekanika Teknik
material pembentuknya (agregat, semen, dan air), serta cara pengerjaannya.
Oleh karena itu, kontrol kualitas beton sangat diperhatikan baik dalam proses
pengadukannya, pengecorannya, dan perawatan setelah dicor.
c. Rangka kayu
Rangka kayu pada umumnya digunakan pada bangunan kecil dan menengah
tidak terlalu besar, seperti pembuatan perumahan penduduk, rumah adat, dan
lain sebagainya. Saat ini, pemakaian rangka kayu lebih ditujukan sebagai bahan
bangunan karena untuk memperoleh aspek estetika atau seni dan keindahan
mengingat harga kayu yang makin mahal dan keberadaan kayu makin langka.
Pada umumnya, pemakaian rangka kayu banyak digunakan untuk pembuatan
rumah dengan sistem knock-down.
Rangka Kayu
Sumber: Leo Fosdal, 2016
d. Rangka bambu
Pada pembuatan bangunan khususnya rangka atap, saat ini masih banyak yang
memakai bambu. Pemakaian bambu untuk rangka bangunan ini disebabkan
karena keberadaan bambu saat ini masih mudah ditemukan. Oleh karena itu,
bambu cukup menarik sebagai bahan alternatif untuk material bangunan. Selain
murah, bambu juga mempunyai sifat mekanis yang sangat baik terutama kuat
tariknya. Bahkan, saat ini para ahli teknik bangunan terus melakukan penelitian
terhadap penggunaan bambu sebagai tulangan beton.
Rangka Bambu
Sumber: Sett.Sj, 2019
1. Studio
2. Polynesian
3. Inverted
4. Flat
5. Bowstring
16 Mekanika Teknik
No Jenis Rangka Gambar
Batang
6. Attic
7. Regullar
8. Scissors
9. Cambered
12. Gambrel
13. Cathedral
18 Mekanika Teknik
dilihat pada Gambar di bawah ini, segitiga ABC merupakan segitiga konstruksi
induk, sedangkan segitiga ADE merupakan segitiga konstruksi anak. Contohnya
ditunjukkan Gambar berikut.
20 Mekanika Teknik
Pelengkung
Sumber: Kamile Leo, 2019
Berdasarkan catatan sejarah dalam bidang teknik bangunan, pelengkung
muncul pertama kali pada milenium ke-2 SM (Sebelum Masehi) di Mesopotamia
dalam bentuk struktur bata. Penggunaan yang makin luas dan sistematik dimulai
oleh Kekaisaran Romawi yang mulai menggunakannya untuk berbagai macam
keperluan dalam arsitektur Romawi, seperti akuaduk, colosseum, dan bangunan
lainnya.
Pada umumnya, sebuah pelengkung memerlukan semua bagiannya agar
dapat berdiri kokoh. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai bagaimanakah
cara membangun pelengkung satu per satu, menyusun dari bagian-bagiannya.
Sebagai jawaban atas pertanyaan tersebut, yaitu membangun kerangka (biasanya
terbuat dari kayu) yang mengikuti bentuk luar pelengkung di bagian bawahnya.
Setelah struktur batu tersusun dan menopang bebannya sendiri, barulah kerangka
kayu dapat dilepas.
Berikut contoh berbagai jenis pelengkung menurut bentuk dan
pengembangannya.
Tabel 1.3 Jenis Pelengkung Menurut Bentuknya
2. Pelengkung segmental
4. Pelengkung lancet
9. Pelengkung infleksi
22 Mekanika Teknik
No Jenis Pelengkung menurut Gambar
Bentuknya
Struktur Kabel
Sumber: Joshua Sukoff, 2019
Perlu Anda pahami bahwa konstruksi kabel sudah dipakai oleh para teknisi
zaman dahulu untuk membangun jembatan gantung, dalam hal ini gaya-gaya ditarik
menggunakan tali. Setelah orang mengenal baja maka baja digunakan sebagai
gantungan pada jembatan. Pada awal penggunaan baja masih terkendala dengan
korosi akibat karat. Akan tetapi, sekarang sudah ditemukan bahan baja yang anti
karat. Struktur kabel dalam bangunan mempunyai keunggulan antara lain
a. memberikan efisiensi ruang lebih besar;
b. memiliki faktor keamanan lebih baik terhadap api dibandingkan struktur
tradisonal yang sering runtuh oleh pembengkokan elemen tekan di bawah
temperatur tinggi. Kabel baja lebih mampu menjaga konstruksi dari temperatur
tinggi dalam jangka waktu lebih panjang sehingga mengurangi risiko
kehancuran;
c. dari segi teknik, pada saat terjadi penurunan penopang, kabel segera
menyesuaikan diri pada kondisi keseimbangan yang baru, tanpa adanya
perubahan yang berarti dari tegangan;
d. cocok untuk bangunan bersifat permanen;
e. elemen kabel merupakan elemen konstruksi paling ekonomis untuk menutup
permukaan yang luas;
f. ringan, meminimalisasi beban sebuah konstruksi; dan
g. memiliki daya tahan yang besar terhadap gaya tarik, untuk bentangan ratusan
meter yang mengungguli semua sistem lain.
Kekurangan struktur kabel terlihat pada pembebanan. Pembebanan yang
berbahaya untuk struktur kabel, yaitu getaran. Struktur ini dapat bertahan dengan
sempuna terhadap gaya tarik dan tidak mempunyai kemantapan yang disebabkan
24 Mekanika Teknik
oleh pembengkokan, tetapi struktur dapat bergetar dan dapat mengakibatkan
robohnya bangunan.
9. Membran, Tenda, dan Jaring
Wujud membran berupa lembaran tipis dan fleksibel, sedangkan tenda biasanya
dibentuk dari permukaan membran. Bentuk strukturnya dapat berbentuk sederhana
maupun kompleks dengan menggunakan membran-membran. Adapun permukaan
dengan kelengkungan ganda seperti permukaan bola, atau permukaan aktual harus
tersusun dari segmen-segmen yang jauh lebih kecil karena umumnya membran
hanya tersedia dalam bentuk lembaran-lembaran datar.
Membran fleksibel dapat dipakai di permukaan dengan menggantungkannya
pada sisi cembung berarah ke bawah, atau jika berarah ke atas harus ditambahkan
mekanisme tertentu agar bentuknya tetap. Mekanisme lain adalah dengan menarik
membran agar mempunyai bentuk tertentu. Jaring adalah permukaan tiga dimensi
yang terbuat dari sekumpulan kabel lengkung yang melintang.
Bagi Anda yang ingin menekuni dunia teknik bangunan sangat penting untuk memahami
klasifikasi elemen struktur bangunan. Pengklasifikasian elemen struktur bangunan pada
umumnya didasarkan pada bentuk dan sifat fisik dasar dari suatu konstruksi bangunan.
1. Klasifikasi Struktur Berdasarkan Material Pembentuknya
Berdasarkan material pembentuknya, struktur diklasifikasikan menjadi beberapa
jenis, di antaranya sebagai berikut.
Tabel 1.4 Struktur Berdasarkan Material Pembentuk
Struktur Berdasarkan
No. Penjelasan
Material Pembentuk
Merupakan struktur bangunan yang terbuat
1. Struktur baja
dari baja
Merupakan struktur bangunan yang terbuat
2. Struktur beton
dari beton
Merupakan struktur bangunan yang terbuat
3. Struktur kayu
dari kayu
Sumber: Arum Fajar Vebrianingtyas
26 Mekanika Teknik
b. Elemen permukaan
Elemen permukaan ini merupakan elemen terluar yang dapat dilihat dengan
mata pada suatu bangunan. Elemen permukaan merupakan klasifikasi elemen
yang ketebalannya lebih kecil dibandingkan ukuran panjangnya. Pada umumnya
elemen permukaan, ini dapat berupa datar atau lengkung. Elemen permukaan
lengkung dapat berupa lengkung tunggal ataupun lengkung ganda. Contoh
elemen permukaan yaitu batu alam yang dipasang pada dinding atau pada
lantai, dan sebagainya.
3. Klasifikasi Struktur Berdasarkan Kekakuannya
Berdasarkan kekakuannya, struktur bangunan dibagi menjadi beberapa jenis, di
antaranya sebagai berikut.
a. Elemen kaku
Elemen kaku banyak dijumpai pada struktur bangunan. Elemen kaku ini biasanya
sebagai batang yang tidak mengalami perubahan bentuk yang cukup besar
apabila mengalami gaya akibat beban-beban tertentu.
b. Elemen tidak kaku atau fleksibel
Pada struktur bangunan terdapat banyak elemen yang berubah-ubah atau
fleksibel. Elemen fleksibel memiliki karakteristik cenderung berubah menjadi
bentuk tertentu pada suatu kondisi pembebanan, misalnya kabel. Bentuk
struktur ini dapat berubah drastis sesuai perubahan pembebanannya. Struktur
fleksibel akan mempertahankan keutuhan fisiknya meskipun bentuknya
berubah-ubah.
Tugas Kelompok
Lakukan kegiatan berikut bersama kelompok Anda.
Pengamatan Elemen Struktur Bangunan
A. Alat dan Bahan
1. Pensil 1 buah
2. Bolpoin 1 set
3. Penghapus 1 buah
4. Kertas A4 5 lembar
5. Alat tulis lainnya
B. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1. Berdoalah sebelum memulai kegiatan belajar.
2. Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar.
3. Gunakanlah alat tulis dengan baik dan benar.
C. Langkah Kerja
1. Bagilah kelas Anda menjadi beberapa kelompok.
2. Bersama kelompok Anda, pergilah mengamati bangunan yang ada disekitar
Anda.
3. Lakukan pengamatan elemen struktur yang digunakan dalam bangunan rumah
serta gedung lainnya di lingkungan sekitar tempat tinggal Anda.
4. Cari tahulah alasan mengapa masyarakat cenderung menggunakan elemen
struktur bangunan tersebut?
5. Buatlah dokumentasi dari pengamatan tersebut.
Rangkuman
Elemen struktur bangunan adalah alat atau bagian dari sebuah sistem bangunan
yang bekerja untuk menyalurkan beban karena adanya bangunan di atas tanah.
Konstruksi bangunan berarti, suatu cara atau teknik membuat/mendirikan bangunan
agar memenuhi syarat, kuat, awet, indah, fungsional, dan ekonomis.
Klasifikasi struktur bangunan berdasarkan kekakuannya dibagi menjadi dua
jenis, yaitu elemen kaku dan elemen tidak kaku atau fleksibel. Klasifikasi struktur
berdasarkan geometri atau bentuk dasarnya dibagi menjadi dua jenis, yaitu elemen
garis dan elemen permukaan. Klasifikasi struktur berdasarkan material pembentuknya
dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain struktur kayu, struktur baja, dan struktur
beton. Elemen utama struktur bangunan di antaranya yaitu rangka, balok dan kolom,
pelengkung, dinding dan pelat, kubah dan cangkang bola, kabel, serta membran,
tenda, dan jaring. Pengklasifikasian elemen struktur bangunan pada umumnya
didasarkan pada bentuk dan sifat fisik dasar dari suatu konstruksi bangunan.
Uji Kompetensi
A. Soal Pilihan Ganda
Pilihlah jawaban yang paling tepat.
1. Berikut ini yang merupakan fungsi utama struktur kolom, yaitu sebagai ....
a. penyalur beban vertikal
b. tiang bangunan
c. pembentuk dari model bangunan
d. penyalur beban horizontal
e. penyalur beban diagonal
2. Elemen yang mempunyai kecenderungan berubah menjadi bentuk tertentu pada
suatu kondisi pembebanan disebut ….
a. elemen kaku
b. elemen tidak kaku
c. elemen fleksibel
d. sistem satu arah
e. sistem dua arah
3. Kolom yang berfungsi menopang beban utama yang berada di atasnya adalah
kolom ....
a. pengikat spiral
b. pengikat sengkang lateral
c. utama
d. baja
e. beton
28 Mekanika Teknik
4. Struktur yang dibuat dengan menyusun elemen linier berbentuk batang-batang
yang relatif pendek dan lurus menjadi pola-pola segitiga adalah ....
a. struktur atap
b. rangka batang
c. struktur fondasi
d. struktur rangka atap
e. struktur dinding penahan
5. Fungsi utama dari struktur balok suatu bangunan, yaitu sebagai ....
a. penyalur beban vertikal
b. tiang bangunan
c. pembentuk dari model bangunan
d. penyalur beban horizontal
e. penyalur beban diagonal
6. Berikut yang merupakan fungsi utama dari fondasi adalah sebagai ....
a. penerus beban bangunan ke dalam tanah
b. pengikat kolom dan sloof
c. penerima gaya horizontal
d. penahan tanah
e. penerima gaya vertikal
7. Struktur yang dibentuk dengan cara meletidakkan elemen kaku horizontal di atas
elemen kaku vertikal adalah ....
a. atap dan sloof
b. balok dan sloof
c. sloof dan fondasi
d. fondasi dan atap
e. balok dan kolom
8. Kegagalan komponen tekan tidak diawali dengan tanda peringatan yang jelas, atau
bersifat ....
a. lama
b. meleleh
c. mendadak/tiba-tiba
d. melendut
e. sementara
9. Berikut yang tidak termasuk macam-macam kolom adalah kolom ....
a. praktis
b. pengikat sengkang lateral
c. pengikat spiral
d. komposit
e. ganda
10. Pada umumnya jenis fondasi dapat digolongkan menjadi dua tipe, yaitu fondasi ....
a. dangkal dan fondasi telapak beton bertulang
b. batu kali dan fondasi telapak beton bertulang
c. sumuran dan fondasi paku bumi
d. dangkal dan fondasi dalam
e. tiang pancang dan footpelat
30 Mekanika Teknik
B. Soal Esai
Jawablah dengan tepat dan benar.
1. Bagian bangunan yang menahan/mengalirkan beban-beban dari atap disebut ....
2. Klasifikasi elemen yang ketebalannya lebih kecil dibandingkan dengan ukuran
panjangnya adalah ....
3. Batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok disebut
….
4. Bagian dari struktural sebuah bangunan yang kaku dirancang untuk menanggung
dan menyalurkan beban menuju kolom penopang yang selanjutnya aku diteruskan
ke fondasi disebut ….
5. Kolom beton yang ditulangi dengan batang tulangan pokok memanjang, yang pada
jarak spasi tertentu diikat dengan pengikat sengkang arah lateral adalah pengertian
dari kolom ....
6. Pada suatu proyek bangunan, struktur yang dibentuk secara horizontal disebut
dengan....
7. Struktur yang dibentuk secara vertikal disebut ....
8. Bagian struktur yang berfungsi mendukung/menyangga struktur atas dan
menghubung-kan keseluruhan bangunan dengan tapak disebut ....
9. Bagian bangunan yang menjadikan struktur tetap kokoh dan stabil dalam
mendukung beban, disebut ....
10. Disebut beban sementara karena ... dan ....
32 Mekanika Teknik