Anda di halaman 1dari 4

Bersumber dari praktek yang dilakukan di laboratorium teknik sipil Politeknik Negeri

Malang.

2.1 PENGUJIAN KEHALUSAN SEMEN PORTLAND

2.1.1 Dasar Teori


Kehalusan semen portland adalah merupakan suatu faktor penting yang dapat
mempengaruhi kecepatan reaksi antara partikel semen dengan air. Dengan semakin halus
butiran semen portland, maka reaksi hidrasi semen akan semakin cepat, karena hidrasi
dimulai dari permukaan butir.

2.1.2 Tujuan
Tujuan Instruksional Umum
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa akan dapat mengetahui dan memahami
sifat-sifat fisik, mekanik, dan teknologi semen portland serta pengaruhnya terhadap beton
dengan benar.
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa dapat:
a. Menentukan kehalusan semen portland dengan menggunakan saringan No. 100 dan
No. 200.
b. Menjelaskan cara pelaksanaan pengujian kehalusan semen portland.
c. Mempergunakan alat pengujian dengan terampil.

2.1.3 Alat Yang Digunakan


a. Saringan No.100 dan No. 200 dan PAN sesuai menurut standart ASTM.
b. Neraca analitik kapasitas maksimum 2000 gram dengan ketelitian 0,1 %.
c. Kuas dengan ukuran tangkai dan bulu kuas yang sesuai untuk keperluan ini.

2.1.4 Bahan bahan Pengujian


Contoh semen portland sebanyak 50 gram.
2.1.5 Langkah pengujian
a. Memasukkan benda uji semen kedalam saringan No.100 yang terletak diatas
saringan No.200 dan dipasang PAN dibawahnya.
b. Menggoyangkan saringan ini perlahan lahan, sehingga bagian benda uji yang
tertahan kelihatan bebas dari partikel partikel halus ( pekerjaan ini dilakukan
antara 3 4 menit )
2
c. Menutup saringan dan melepaskan PAN, mengetok saringan perlahan lahan
dengan tangkai kuas sampai abu yang menempel terlepas dari saringan.
d. Membersihkan sisi bagian bawah saringan dengan kuas, kosongkan PAN dan
membersihkan dengan kain kemudian dipasang kembali.
e. mengambil tutup saringan dengan hati hati, bila ada partikel kasar yang
menempel pada tutup dikembalikan pada saringan.
f. Melanjutkan penyaringan dengan menggoyang goyangkan saringan perlahan
lahan selama 9 menit.
g. Saringan ditutup, penyaringan dilanjutkan selama 1 menit dengan cara
menggerakkan saringan kedepan dan kebelakang dengan posisi sedikit
dimiringkan.kecepatan gerakan kira kira 150 kali per menit, setiap 25 kali
gerakan putar saringan kira kira 60. Pekerjaan ini dilakukan diatas kertas putih,
bila ada partikel yang keluar dari saringan dan atau PAN serta tertampung diatas
kertas, dikembalikan kedalam saringan. Pekerjaan dihentikan setelah benda uji
tidak lebih dari 0,05 gram lewat saringan dalam waktu penyaringan selama 1 menit.
h. Benda uji yang tertahan diatas masing masing saringan No.100 dan No.200
ditimbang, kemudian hitung dan nyatakan dalam prosentase berat terhadap benda
uji semula.

2.1.6 Data Hasil Pengujian


Tabel 1. Data hasil pengujian kehalusan semen portland
Berat Tertahan ( gram )
No.
Saringa Berat Saringan + Kehalusan
Saringa Komulati
n Material ( gram ) Individu (%)
n f
( gram )
No. 100 289,7 289,7 0,0 0,0 0
No. 200 392,8 398,0 5,2 5,2 10,4
PAN 434,8 479,6 44,8 50,0 100
Jumlah 50,0
2.1.7 Analisa dan Perhitungan
berat benda uji tertahan
Kehalusan ( F ) = berat semula x 100%

0
F1 = 0 x 100% = 0 %

3
5,2
F2 = 50 x 100% = 10,4 %

50
F3 = 50 x 100% = 100 %

2.1.8 Kesimpulan
Semen Tigaroda tersebut halus dan memenuhi standart, karena yang tertahan di
saringan No. 100 0% dan yang tertahan disaringan No. 200 10,4 %. Semakin halus butiran
semen maka semakin banyak air yang diperlukan dalam proses pencampuran, karena
semakin halus semen maka luas permukaan juga semakin besar.

2.1.9 Gambar Peralatan

Gambar 2. SARINGAN
Digunakan untuk menyaring semen portland
agar diperoleh prosentase nilai kehalusan semen
portland.

Gambar 1. TIMBANGAN
Digunakan untuk menentukan berat benda
agar diperoleh nilai prosentase kehalusan semen
portland.
Gambar 3. SIKAT
Digunakan untuk membersihkan saringan dari
sisa-sisa semen yang tertinggal disaringan
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai