Anda di halaman 1dari 30

MEKANIKA BAHAN

BY :

EKA FAISAL NUR HIDAYATULLAH, S.T.,M.T


Mata Kuliah : Mekanika Bahan
Pengampu : Eka Faisal Nurhidayatullah, S.T., M.T.
Semester : III
Bobot SKS : 3 SKS
Kelas :-
Hari/Jam :-
Ruang Kelas :-
Komponen Penilaian
3 sks, 14 minggu.
✓Midtest (UTS) : 30 %
✓Final Test (UAS) : 30 %
✓Tugas : 20 %
✓Presensi : 10 %
✓Keaktifan Kelas : 10 %
“Kehadiran maksimum 20 menit”
Range Penilaian
• Nilai A : 81 – 100
• Nilai B : 61 – 80
• Nilai C : 41 – 60
• Nilai D : 31 – 40
• Nilai E : < 30
PERKEMBANGAN ILMU MEKANIKA BAHAN

I. Periode Pra Sains (300 SM-1550M)

Julukan: Manusia renaisans dan Genius universal

Seniman :
Mona Lisa

Penemu :

▪ Sketsa & prototipe pesawat terbang, helikopter


serta mesin penggerak ke atas
▪ Sketsa mobil dan kapal selam

Leonardo da Vinci ▪ Sketsa cara terbang burung Lukisan Monalisa


1452M-1519M
Arsitek :
▪ Rancangan kota dengan terowongan air,
Pelukis, pemahat/pematung,
pelebaran jalan, aliran udara dan pencahayaan
arsitek, penulis, musisi, filsuf,
seperti zaman modern
penemu Italia
PERKEMBANGAN ILMU MEKANIKA BAHAN

II. Periode Awal Sains (1550M-1800M)


Julukan : Bapak astronomi observasional, Bapak ilmu
fisika modern, bapak metode ilmiah & bapak
ilmu pengetahuan

Astronom :
▪ Bumi beredar mengitari matahari
▪ Matahari sebagai pusat tata surya
▪ Teleskop

Fisikawan :
• Termometer
▪ Hukum benda jatuh
Galileo Galilei ▪ Hukum gerak
Galileo telescope
1564M-1642M ▪ Hukum kelembaman inersia

Astonom, filsuf, fisikawan “Galileo merupakan seorang


Italia penyumbang terbesar bagi
dunia sains modern”

Stephen hawking
1942M-2018M
PERKEMBANGAN ILMU MEKANIKA BAHAN

II. Periode Awal Sains (1550M-1800M)

Julukan : Bapak Teknik Sipil & Mekanika Klasik

Astronom :
▪ Teleskop Newton

Fisikawan :
▪ Hukum gerak newton (Hukum pertama, kedua
dan ketiga)

Isaac Newton
Telescope Newton
1642M-1727M
Fisikawan, Matematikawan
dan ahli astronomi Inggris
PERKEMBANGAN ILMU MEKANIKA BAHAN

II. Periode Fisika Klasik (1800-1980M)

Julukan : Bapak pionir fisika & mekanika klasik

Matematika :
▪ Geometri
▪ Kalkulus
▪ Trigonometri
▪ Teori bilangan natural atau bilangan euler (e)

Fisika : The stamp Used to honor


▪ Keseimbangan euler Euler from German Democratic
▪ Sudut euler (gerak benda keras) Republic
Leonard Euler
▪ Hukum bernouli –euler (teori elastisitas)
1707M-1783M
Fisikawan pionir, Matematikawan Teknik sipil :
Swiss ▪ Limitation of Euler’s Formula
▪ Euler’s Buckling (or crippling load)
▪ Euler’s Column Theory
PERKEMBANGAN ILMU MEKANIKA BAHAN

III. Periode Mekanika Modern (1900M-2000M)

Julukan : Bapak Mekanika Rekayasa Modern

Teknik :
▪ Engineering mechanic’s Buku karya & teori
▪ Elasticity Stephen P Timosenko
▪ Strength of Materials

Stephen P Timosenko
1878M-1972M

Insinyur dan Akademisi


Rusia
DEFINISI MEKANIKA BAHAN

“Bagian dari Ilmu Teknik yang mempelajari kaidah fisika tentang perilaku-
perilaku suatu bahan apabila dibebani, terutama masalah gaya-gaya dalam
yang terjadi pada bahan tersebut beserta turunan-turunannya”

Stephen P Timosenko

“Cabang dari Mekanika Terapan yang mempelajari perilaku dari


suatu benda pejal yang memikul berbagai jenis beban”

Daryl l. Logan

“Kekuatan bahan atau disebut juga mekanika bahan berkaitan


dengan perilaku benda padat yang mengalami tegangan dan
regangan”
PENGAPLIKASIAN MEKANIKA BAHAN

Civil
enginering

Material Machine
Engineering Engineeering

Mechanics
Of
Materials

Marine Electro
engineering Engineering

Aviation
engineering
TUJUAN MEMPELAJARI MEKANIKA BAHAN

No

Strength of
Object Input Output materials
controlled

Yes
Tegangan
Struktur Beban (Load)
(Stress)
Well
Rengangan done
Non-struktur (Strain)

Perpindahan
(displacement)

Lendutan
(Deflection)
BUILDING DESIGN

Allowable Stress Design Capacity Design Performance Based Design

Immediate
Operational Occupancy Life Safety Colapse
Prevention

Robert Park (1933-2004)


University of Canterbury
School of Engineering. New
Zealand.

Thomas Paulay (1923-2009).


University of Canterbury School
of Engineering, New Zealand.
Allowable Stress Design

Construction plan,
No Size & Yes
Material selection,
Stress Excecution
Determine the
Controlled
structre dimension

Structural Design
(Stress Design)

Structural Analysis

Building’s gravity Lateral seismic


loads Loads
Capacity Design

Building plan,
Elevation, Size,
No Yes
Occupation, Strength,
SCWB Detailing
Material Properties,
controlled
Structure
estimation
Structural Design
(Capacity Design)
Seismic region, Soil
type, Ductility,
Importance Factor Structural Analysis

Seismic Loads :
Building’s gravity Lateral Static loads,
loads Response Spectrum,
Time history
Performance Based Design

Select Performance
Objective

Develop Preliminary
Analysis & Building
Design (Capacity
Design)

Asses Performance Detailing

Does
Yes
Performance
No
Meet Well Done Design
Objectives
TEGANGAN REGANGAN SEDERHANA
(SIMPLE STRESSES STRAIN)

Tegangan Desak Sederhana (Simple Compression Stresses)

Pc

L

Lo
L

d d
Tegangan desak penampang Pengujian desak beton
TEGANGAN REGANGAN SEDERHANA
(SIMPLE STRESSES STRAIN)

Tegangan Desak Sederhana (Simple Compression Stresses)

Tegangan desak (c)


Pc
c =
A
Keterangan :
c =Tegangan desak (kg/cm2)
Pc = Gaya tekan (kg)
A = Luas penampang (cm2) Regangan desak ()
Kurva hasil pengujian desak beton
Keterangan :
f’c : Kuat desak beton (kg/cm2)
Ec : Modulus Elastisitas Beton (kg/cm2)
TEGANGAN REGANGAN SEDERHANA
(SIMPLE STRESSES STRAIN)

Tegangan Tarik Sederhana (Simple Tension Stresses)

Pt
L

Lo
L

d Pt d
Tegangan tarik penampang Pengujian tarik silinder baja
TEGANGAN REGANGAN SEDERHANA
(SIMPLE STRESSES STRAIN)

Tegangan Tarik Sederhana (Simple Tension Stresses)

Tegangan tarik (d)


Pt
t =
A
Keterangan :
t =Tegangan tarik (kg/cm2)
Pt = Gaya tarik (kg)
Regangan tarik ()
A = Luas penampang (cm2)
Kurva hasil pengujian tarik baja

Keterangan :
fu : Tegangan ultimate baja (kg/cm2)
fy : Tegangan leleh baja (kg/cm2)
Es : Modulus elastisitas baja (kg/cm2)
TEGANGAN REGANGAN SEDERHANA
(SIMPLE STRESSES STRAIN)

Tegangan Geser Sederhana (Simple Shear Stresses)

d

Ps

Lo

Ps

d d
Pengujian geser beton
Tegangan geser penampang
TEGANGAN REGANGAN SEDERHANA
(SIMPLE STRESSES STRAIN)
Tegangan Geser Sederhana (Simple Shear Stresses)

d

Ps d

Lo

Ps

d d
Pengujian geser tanah (direct shear test)
Tegangan geser penampang
TEGANGAN REGANGAN SEDERHANA
(SIMPLE STRESSES STRAIN)

Tegangan Geser Sederhana (Simple Shear Stresses)

u
Ps
 f

Tegangan geser ( )
=
A
el
Keterangan :
 =Tegangan geser (kg/cm2)
Ps = Gaya geser (kg)
A = Luas penampang (cm2)
Regangan geser ()
Kurva hasil pengujian geser beton
Keterangan :
u : Tegangan geser ultimiate (kg/cm2)
f : Tegangan geser fraktur atau hancur (kg/cm2)
el : Tegangan geser elastis (kg/cm2)
TEGANGAN REGANGAN SEDERHANA
(SIMPLE STRESSES STRAIN)

Tegangan Geser Sederhana (Simple Shear Stresses)

u
Ps f
 =
A
Keterangan : el
 =Tegangan geser (kg/cm2)
Ps = Gaya geser (kg)
A = Luas penampang (cm2)

Kurva hasil pengujian geser tanah


Keterangan :
u : Tegangan geser ultimiate (kg/cm2)
f : Tegangan geser fraktur atau hancur (kg/cm2)
el : Tegangan geser elastis (kg/cm2)
Failure of Materials

Tension
Failure
Shear
Failure

Failure of
Materials Compression
Failure
EXAMPLE

1. Sebatang baja dengan diameter 19 mm mengalami gaya tarik sebesar 100 kN,
hitunglah tegangan yang terjadi pada batang baja!

2. Sebuah silinder beton dengan diameter 150 mm mengalami gaya tekan sebesar
600 kN, hitunglah tegangan yang terjadi pada silinder beton!

3. Suatu gaya horisontal dengan H = 2500 kg bekerja pada sambungan kuda-kuda


, luas bidang geser A = 90, 100, 110, 130 & 140 cm2. Hitung, plot kurva dan berikan
pembahasan hubungan antara luas bidang geser (A) dengan tegangan geser ( ) !
TEGANGAN SEDERHANA PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
(TRUSS)

Truss Bridge Kuda-kuda kayu (wood roof truss) Kuda-kuda baja ringan (coldform roof truss

Internet tower Menara Sutet Ikatan angin


TEGANGAN SEDERHANA PADA STRUKTUR
KUDA-KUDA KAYU

1,2 Ton

1,2 Ton 1,2 Ton

A 2,8 ,m

12 cm

35 º A
A B
8 cm

Potongan A-A
0,2 Ton 0,2 Ton 0,2 Ton

Analisis tegangan batang setiap frame pada struktur kuda-kuda kayu tersebut !
TEGANGAN IJIN KAYU

Tegangan ijin kayu menurut Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961 Sejajar Serat
adalah sebagai berikut :

Keterangan : Serat Kayu Jati


lt : Tegangan lentur (kg/cm2)
tk// = tr// : Tegangan tekan & tarik sejajar serat (kg/cm2) Tegak Lurus Serat
tk _l_ : Tegangan tekan tegak lurus serat (kg/cm2)
 // : Tegangan geser sejajar serat (kg/cm2)
KELAS KAYU

I
Jati Ulin Sono Keling

II Cemara
Bengkirai

III Kruing Pinus Mahoni

IV
Mindi

V Albasia Balsa

Anda mungkin juga menyukai