Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Yang telah memberi
kami kesehatan dan kesempatan, sehingga atas kehendak-Nya pula makalah yang berjudul
“Perkembangan ilmu mekanika, kalor, dan optika pada tiap periode” ini dapat terselesaikan
dengan tepat waktu.

Adapun penyusunan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Sejarah
Fisika. Pada makalah ini kami akan membahas tentang perkembangan ilmu mekananika,
kalor, dan ilmu optika pada setiap periode.

Kami sampaikan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah


mendukung kami selama pembuatan makalah ini. Penyusun berharap makalah ini dapat
berguna bagi setiap pembaca. Disertai seluruh kerendahan hati,kritik dan saran yang
membangun amat kami nantikan dari kalangan pembaca agar nantinya dapat kami tingkatkan
dan merevisi pembuatan makalah di tugas lainnya dan waktu berikutnya.

Penyusun

Raihan Nabila
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Mekanika merupkan cabang ilmu fisika tertua yang berhubungan dengan
materi (benda), yaitu ilmu yang mempelajari gerak benda, baik benda diam (statika)
maupun benda yang bergerak (kinematika dan dinamika). Kinematika merupakan
ilmu fisika yang mempelajari gerak suatu benda tanpa memperhatikan penyebab
gerak benda tersebut, sedang dinamika merupakn ilmu fisika yang mempelajari gerak
suatu benda dengan memperhatikan atau memperhitungkan penyebab gerak benda
tersebut.
Dalam perkembangannya, mekanika dibagi menjadi dua yaitu mekanika klasik
dan mekanika kuantum. Mekanika klasik dititik beratkan pada benda-benda yang
bergerak mendekati kecepatan cahaya. Berdasarkan alasan diatas maka kita perlu
mengetahui sejarah perkembangan mekanika tiap periodisasi sejarah fisika.

1.2 Rumusan masalah


1. Jelaskan perkembangan ilmu mekanika pada tiap periode!
2. Jelaskan perkembangan kalor pada tiap periode!
3. Jelaskan perkembangan optika pada tiap periode!

1.3 Tujuan masalah


Untuk mengetahui perkembangan ilmu mekanika, kalor, dan optika pada setiap
periode

1.4 Manfaat
Setelah menentukan latar belakang, rumusan masalah dan tujuan dari makalah ini,
maka kami menemukan beberapa manfaat khususnya bagi kami pribadi dapat
menambah pengetahuan kami akan makna dari p
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 MEKANIKA

A. Pengertian Mekanika

Mekanika merupakan cabang ilmu fisika tertua yang berhubungan dengan materi
(benda), yaitu ilmu yang mempelajari gerak benda diam (statistika) maupun benda yang
bergerak (kinematika dan dinamika). Dalam perkembangannya mekanika dibagi menjadi
dua,yaitu mekanika klasik dan mekanika modern.

a. Mekanika klasik

Mekanika klasik adalah bagian dari ilmu fisika mengenai gaya yang bekerja pada benda.
Sering dinamakan “ mekanika newton” dari Newton dan Hukum gerak gerak Newton.

b. Mekanika kuantum

Mekanika kuantum adalah cabang dasar fisika yang menggatikan mekanika klasik pada
tataran sistem atom dan sub-atom. Mekanika kuantum adalah bagian dari teori medan
kuantum dan fisika kuantum. Umumnya, yang bersama relativitas umum, merupakan salah
satu pilar fisika modern.

2.3 OPTIKA

A. Pengertian Optika

Optika dalah cabang fisika yang menggambarkan perilaku dan sifat cahaya dan
interaksi cahaya dengan materi. Optika menerangkan dan diwarnai oleh gejala optis. Kata
optik berasal dari bahasa latin yang berarti tampilan. Optika merupakan cabang ilmu fisika
yang mempelajari tentang konsep cahaya, terutama mengkaji sifat sifat cahaya, hakikat, dan
pemanfaatannya.

Bidang optika memiliki identitas, masyarakat, dan konferensinya sendiri. Aspek


keilmuwannya sering disebut ilmu optik atau fisika optik. Ilmu optik terapan sering disebut
rekayasa optik.
B. Macam-macam optika

1. Optika klasik
Optika klasik dibagi menjadi 2, yaitu:
a. Optika Geometris : membahas tentang pemantulan dan pembiasan
b.Optika fisis: membahas tentang fenomena polarisasi, difraksi dan interfrensi

2. Optika modern
Optika modern meliputi bidang ilmu dan rekayasa optik yang menjadi terkenal pada
abad ke 20. Bidang bidang ilmu optik ini biasanya berhubungan dengan elektromagnetik
atau sifat kuantum dari cahaya tetapi tidak termasuk topik lain.

C. Macam-macam alat optik

- Mata
- Lup
- Kamera
- Mikroskop
- Teropong
- Periskop
- Proyektor slide
- Optalmoskup

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Perkembangan ilmu mekanika tiap periode

a. Periode mekanika klasik

Perkembangan mekanika klasik didasarkan pada perkembangan sejarah fisika, yaitu;

1. Periode I ( Pra Sains - 1550 M)

a) Aristoteles ( 384-332 SM)

Ariestoteles merupakan orang pertama pada periode ini yang mengemukakan cabang
mekanika yang berurusan dengan hubungan timbal balik antara gerak dan gaya yaitu bidang
dinamika. Ia mengemukakan suatu argumen tentang sifat bawaan dari berbagai benda yang
memberikan alasan untuk berbagai sifat tersebut dalam daya intrinsik khusus dari benda itu
sendiri.

Ariestoteles membedakan dua jenis gerak yaitu gerak alamiah (pure motion) dan gerak
paksa (violent motion). Menurutnya tiap unsur memiliki “tempat alamiah”di alam semesta ini
seperti dipusat bumi yang dikelilingi oleh air, udara dan api. Dengan cara serupa,tiap unsur
memiliki suatu gerak alamiah untuk bergerak kearah tempat alamiahnnya jika ia tidak ada
disana. Umumnya,bumi dan air memiliki sifat berat ,yaitu cendrung bergerak kebawah
,sementara udara dan api memiliki sifat levitasi, yaitu cendrung bergerak keatas. Gerak
alamiah etrher adalah melingkar, dan ether selalu dalam tempat alamiahnya.

Gerak paksa disebabkan oleh gaya luar yang dikenankan dan boleh ke sembarang arah.
Gerak tersebut akan berhenti segera setelah gaya dihilangkan. Salah satu kekurangan
dinamika aristoteles adalah bahwa kecepatan sebuah benda akan menjadi tak hingga jika tak
ada resistansi terhadap geraknya. Adalah sukar sekali bagi para penganut Aristoteles
(Ariestotelian) untuk membayangkan gerak tanpa resistansi. Memang, kenyataan bahwa gerak
seperti itu akan menjadi cepat secara tak terhingga jika tak ada gesekan dengannya seperti
benda yang bergerak diruang kosong.

Teori Aristoteles bahwa gerak paksa membutuhkan suatu gaya yang bekerja secara
kontinyu ternyata bisa disangkal dengan memandang gerak proyektil. Aristoteles
mencontohkan pada sebuah anak panah yang ditembakkan dari sebuah busur akan tetap
bergerak untuk beberapa jarak meskipun jelas-jelas tidak selamanya didorong ,busur entah
bagaimana memberi suatu “daya penggerak” kepada udara,yang kemudian mempertahankan
anak panah tetap bergerak. Penjelsasn ini sangat tidak menyakinkan,dan masalah gerak peluru
terus berlanjut hingga membuat kesal para Aristotelian selama berabad-abad.

b. Archimedes (287-212 SM)

Cabang lain mekanika adalah Statistika. Statistika merupakan studi benda-benda diam
karena kombinasi berbagai gaya. Perintis bidang ini adalah Archimedes. Archimedes juga
merupakan pendiri ilmu hidrostatistika, yaitu studi tentang keseimbangan gaya-gaya yang
mereka kenakan pada benda-benda tegar. Dalam bukunya yag berjudul “benda-benda
merapung”, ia menyatakan suatu prinsip terkenal yaitu “benda-benda yang lebih berat dari
cairan bila ditempatkan dalam cairan akan turun ke dasar cairan tersebut. Bila benda
tersebut ditimbang beratnya dalam cairan tersebut akan lebih ringan dari berat yang
sebenarnya, seberat zat cair yang dipisahkannya.”
Sumbangsih lain dari Archimedes yaitu prinsip-prinsip fisika dan matematika
diaplikasikan Archimedes seperti pompa ulir, untuk mengangkat air dari tempat yang lebih
rendah maupun untuk tujuan perang. Memang tidak dapat dihindari bahwa suatu penemuan
biasanya akan dipicu oleh suatu kebutuhan mendesak. Cermin pembakar, derek (crane) untuk
melontarkan panah dan batu atau menenggelamkan kapal adalah penguasaan fisika
Archimedes yang dapat dikatakan luar biasa pada zamannya. Kontribusi penghitungan (pi)
dari Archimedes dapat disebut sebagai awal bagi para pengikut untuk meniru metode yang
dipakai untuk menghitung luas lingkaran. Terus memperbanyak jumlah segi enam untuk
menghitung besaran (pi) mengilhami para matematikawan berikutnya bahwa adanya suatu
ketidakhinggaan seperti paradoks Zeno, dimana hal ini mendorong penemuan kalkulus.
Archimedes adalah seorang yang mendasarkan penemuannya dengan eksperimen sehingga ia
dijuluki Bapak IPA Eksperimental.

c. Eratoshenes (273-192 SM)

Erastoshenes melakukan perhitungan diameter bumi pada tahun 230 SM. Dia
menengarai bahwa kota Syene di Mesir terletak di equator,dimana matahari bersinar vertikal
tepat di atas sumur pada hari pertama musim panas. Eratoshenes mengamati fenomena ini
tidak dari rumahnya ,dia menyimpulkan bahwa matahari tidak akan pernah mencapai zenith
diatas rumahnya di Alexandria yang berjarak 70 dari syene. Jarak Alexandria dan syene adalah
7/360 atau 1/50 dari lingkaran bumi yang dianggap lingkaran penuh adalah 3600. Jarak antara
syene sampai Alexandria ±500 stade. Dengan dasar itu dibuat prakiraan bahwa diameter bumi
berkisar : 50 x 5000 stade=25.000stade=42.000km. Pengukuran tentang diameter bumi
diketahui adalah 40.000 km. Ternyata ,astronomer jaman kuno juga tidak kalah cerdasnya
,dengan deviasi kurang dari 5%.

2. Periode II ( Awal Sains 1550-1800 SM)

a. Galileo (1564 M- 1642 M)

Ilmuwan Itali besar ini mungkin lebih bertanggung jawab terhadap perkembangan metode
ilmiah dari siapapun juga. Aristoteles mengajarkan, benda yang lebih berat jatuh lebih cepat
ketimbang benda yang lebih ringan,dan bergenerasi-generasi kaum cerdik pandai menelan
filosof Yunani yang besar pengaruh ini. Tetapi,Galileo memutuskan untuk mencoba dulu
benar-tidaknya,dan lewat serentetan eksperimen dia berkesimpulan bahwa Aristoteles keliru.
Yang benar adalah,baik benda berat maupun ringan jatuh pada kecepatan yang sama kecuali
sampai batas mereka berkurang kecepatannya akibat pergeseran udara.

Galileo melakukan eksperimen ini dimenara Pisa. Pada suatu sisi benda ringan akan
menghambat benda berat dan benda berat akan mempercepat benda ringan,dan karena itu
kombinasi tersebut akan bergerak pada suatu laju pertengahan. Di lain pihak benda-benda
yang padu bahkan akan membentuk benda yang lebih berat,yang karena itu harus bergerak
lebih cepat daripada yang pertama atau salah satunya.

Mengetahiu hal ini,Galileo mengambil langkah-langkah lebih lanjut. Dengan hati-hati dia
mengukur jarak jatuhnya benda pada saat yang ditentukan dan mendapat bukti bahwa jarak
yang dilalui oleh benda yang jatuh adalah berbanding seimbang dengan jumlah detik kwadrat
jatuhnya benda. Penemuan ini (yang berarti penyeragaman percepatan) memiliki arti penting
tersendiri. Bahkan lebih penting lagi Galileo berkemampuan menghimpun hasil penemuannya
dengan formula matematik.

Sumbangan besar Galileo lainnya ialah penemuannya mengenai hukum


kelembaman(inersia). Sebelumnya, orang percaya bahwa benda bergerak sendirinya cendrung
menjadi makin pelan dan sepenuhnya berhenti kalau saja tidak ada tenaga yang menambah
kekuatan agar terus bergerak. Tetapi percobaan-percobaan Galileo membuktikan bahwa
anggapan-anggapan itu keliru. Bilamana kekuatan melambat seperti misalnya pergeseran
,dapat dihilangkan, benda bergerak cendrung tetap bergerak tanpa batas.

Analisi Galileo mencapai resolusi akhir dari masalah gerak peluru. Dia juga
memperlihatkan bagaimana komponen-komponen horisontal dan vertikal dari gerak peluru
bergabung menghasilkan lintasan parabolik.Galileo menganggap bahwa sebuah benda yang
menggelinding ke bawah pada suatu bidang miring adalah dipercepat seragam
yaitu,kecepatannya bertambah dengan besar yang sama dalam tiap interval waktu kecil.dia
kemudian menunjukan bahwa asumsi ini dapat diuji dengan mengukur jarak yang dilalui, dari
pada mencoba mengukur kecepatan secara langsung.

b. Decrates ( 1596 M – 1661 M)

Hukum gerak Decrates terdiri atas dua bagian, dan memprediksi hasil dari benturan antar
dua massa:

1) Bila dua benda memiliki massa dan kecepatan yang sama sebelum terjadinya
benturan,maka keduanya akan terpantul karena tumbukan, dan akan mendapatkan kecepatan
yang sama dengan sebelumnya.

2) Bila dua benda memiliki massa yang sama, maka karena tumbukan tersebut,benda yang
memiliki massa yang lebih kecil akan terpantul dan menghasilkan kecepatan yang sama
dengan yang memiliki massa lebih besar. Sementara, kecepatan dari benda yang bermassa
lebih besar tidak akan berubah.

Decrates telah memunculkan hukum ini berdasarkan pada perhitungan simetris dan suatu
gagasan bahwa sesuatu harus ditinjau dari proses tumbukan. Sayangnya, gagasan Decrates
memiliki kekurangan yang sama dengan gagasan Aristoteles yaitu masalah diskontinuitas.
Decrates menerima prinsip Galileo bahwa benda-benda cendrung untuk bergerak dalam
garis lurus, dia beranggapan bahwa tidak pernah ada sembarang ruang kosong ke dalam mana
sebuah benda dapat bergerak,maka konsekuensinya adalah satu-satunya gerak yang mungkin
adalah rotasi dari suatu kumpulan partikel-partikel. Pengaruh besar lain dari konsepsi Decrates
adalah tentang fisik alam semesta . dia yakin, seluruh alam kecuali Tuhan dan jiwa manusia
bekerja secara mekanis, dan karena itu semua peristiwa alami dapat dijelaskan secara dan dari
sebab-musabab mekanis. Atas dasar ini dia menolak anggapan-anggapan astrologi, magis dan
lain-lain ketahayulan.

Decrates mendefinisikan momentum sebagai perkalian massa dan kecepatan,mv. Ini


tidak sepenuhnya benar kecuali “ kecepatan” diperlakukan sebagai sebuah vektor yaitu suatu
besaran yang memiliki arah tertentu di dalam ruang sehingga kecepatan-kecepatan yang sama
dalam arah berlawanan akan saling menghilangkan.

c. Torricelli (1608 M – 1647 M)

Pada tahun 1643 ia menetapkan tentang tekanan atmosfer dan menemukan alat untuk
mengukurnya, yaitu barometer. Pada tahun 1643, Torricelli membuat eksperimen
sederhana,yang dinamakan Torricelli Experiment, yaitu ia menggunakan sebuah tabung kaca
kuat dengan panjang kira-kira 1 m dan salah satu ujungnya tertutup. Dengan menggunakan
sarung menghadap ke atas. Dengan menggunakan corong ia menuangkan raksa dari botol ke
dalam tabung sampai penuh. Kemudian ia menutup ujung terbuka tabung dengan jempolnya,
dan segera membaliknya. Dengan cepat ia melepaskan jempolnya dari ujung tabung dan
menaruh tabung vertikal dalam sebuah bejana berisi raksa. Ia mengamati permukaan raksa
dalam tabung dan berhenti ketika tinggi kolom raksa dalam tabung 76 cm di atas permukaan
raksa dalam bejana. Ruang vakum terperangkap di atas kolam raksa.

d. Otto Von Guericke ( 1602 M – 1686 M)

Pada 1650 Guericke menemukan pompa udara. Guericke menerapkan barometer ke


ramalan cuaca untuk meteorologi. Kemudian bidang kajiannya dipusatkan pada listrik, tetapi
sangat sedikit hasilnya. Ia menemukan generator elektrostatik yang pertama,
”Elektrisiermaschine”.

e. Blaise Pascal (1623 M – 1662 M)

Dia melakukan percobaan dengan cara mengukur beda tinggi barometer di dasar dan
di puncak gunung. Dari keterangan-keterangannya itu nantinya dia mengemukakan prinsip
hidrostatik yang kita kenal dengan Hukum Pascal, yaitu “Jika suatu zat cair dikenakan
tekanan, maka tekanan itu akan merambat ke segala arah sama besar dengan tidak bertambah
atau berkurang kekuatannya”.
f. Isaac Newton ( 1642 M – 1727 M)

Penemuan-penemuan Newton yang terpenting adalah di bidang mekanika.


Pengetahuan sekitar bergeraknya sesuatu benda didasarkan pada tiga hukum fundamental.
Hukum pertamanya adalah hukum inersia Galileo.Galileo merupakan penemu pertama hukum
yang melukiskan gerak sesuatu obyek dipengaruhi oleh kekuatan luar. Tentu saja pada
dasarnya semua obyek dipengaruhi oleh kekuatan luar dan pesoalan yang paling penting
dalam ihwal mekanik adalah bagaimana obyek bergerak yang kedua dalam keadaan itu.

Masalah ini dipecahkan oleh Newton dalam hukum geraknya yang kedua dan termasyhur
dan dapat dianggap sebagai hukum fisika klasik yang paling utama. Hukum kedua ( secara
matematik dijabarkan dengan persamaan F=m.a atau a=F/m) menetapkan bahwa percepatan
obyek adalah sama dengan gaya netto dibagi massa benda.

Hukum kedua Newton memiliki bentuk sama seperti hukum dinamika Aristoteles, v=kF/R,
dengan dua perbedaan penting. Yang satu adalah bahwa gaya menghasikan percepatan dari
pada kecepatan, sehingga dalam ketidak hadiran gaya, kecepatan tetap konstan(hukum
pertama). Perbedaan yang lain adalah bahwa hambatan terhadap gerak adalah disebabkan oleh
massa benda itu sendiri, terhadap medium di mana ia bergerak. Hukum ketiganya yang
terkenal tentang gerak (menegaskan bahwa pada tiap aksi, misalnya kekuatan fisik,terhadap
reaksi yang sama dengan yang bertentangan) serta yang paling terkenal penemuannya tentang
kaidah ilmiah hukum gaya berat universal.

Newton juga membedakan antara massa dan berat. Massa adalah sifat intrinsik suatu benda
yang mengukur resistansinya terhadap percepatan, sedangkan berat adalah
sesungguhnya suatu gaya, yaitu gaya berat yang bekerja pada sebuah benda. Jadi berat W
sebuah benda adalah W=mag , di mana ag adalah percepatan karena gravitasi. Keempat
perangkat hukum ini, jika digabungkan akan membentuk suatu kesatuan sistem yang berlaku
buat seluruh makro sistem mekanika, mulai dari ayunan pendulum hingga gerak planet-planet
dalam orbitnya mengelilingi matahari.

Diantara banyak prestasi Newton,ada satu yang merupakan penemuan terbesar ialah
‘Hukum Gravitasi’. Pada penemuan ini, Newton menggunakan dengan baik penemuan
penting sebelumnya tentang pergerakan angkasa yang dibuat oleh kepler dan yang
lainnya.Newton menyadari hukum semacam ini pada pertengahan 1660. Pada masa kreatif ini,
ia menulis hampir satu abad kemudian bahwa,”saya menarik kesimpulan bahwa kekuatan
yang menjaga planet-planet pada orbitnya pasti berbanding terbalik sama dengan kuadrat dari
jarak mereka dengan pusat dimana mereka berevolusi”.

Diungkapkan sebagai sebuah persamaan. Dimana F gaya gravitasi diantara dua benda
bermassa m1 dan m2, r adalah jarak antara pusat-pusatnya, dan G adalah tetapan gravitasi.
Gerak sebuah planet mengelilingi matahari adalah suatu kombinasi gerak garis lurus yang ia
harus miliki jika tak ada gaya yang bekerja kepadanya dan percepatannya karena gaya
gravitasi matahari.

3. Periode III ( fisika klasik 1800 M – 1890 (1900) M)

a. Daniel Bernoulli (1700 M – 1780 M)

Daniel Bernoulli ( 8 februari 1700 – 17 Maret 1782) adalah ilmuwan Swiss ahli matematik.
Keahlian matematikanya untuk diaplikasikan ke mekanika, terutama ilmu mekanika zat cair
(fluida) dan gas. Prinsip Bernoulli adalah sebuah istilah di dalam mekanika fluida yang
menyatakan bahwa pada suatu aliran fluida.
Peningkatan pada kecepatan fluida akan menimbulkan penurunan tekanan pada aliran
tersebut. Prinsip ini sebenarnya merupakan penyerderhanaan dari persamaan Bernoulli yang
menyatakan bahwa jumlah energi pada suatu titik di dalam suatu aliran tertutup sama besarnya
dengan jumlah energi di titik lain pada jalur aliran yang sama.

b. Leonhard Euler ( 1707 M – 1783 M)


Euler khusus ahli mendemonstrasikan bagaimana hukum-hukum umum mekanika,
yang telah dirumuskan di abad sebelumnya oleh Isaac Newton, dapat digunakan dalam jenis
situasi fisika tertentu yang terjadi berulang kali. Misalnya,dengan menggunakan hukum
Newton dalam hal gerak cairan, Euler sanggup mengembangkan persamaan hidrodinamika.
Juga,melalui analisa yang cermat tentang kemungkinan gerak dari barang yang kekar,dan
dengan penggunaanprinsip-prinsip Newton. Dan Euler berkemampuan mengembangkan
sejumlah pendapat yang sepenuhnya menentukan gerak dari barang kekar. Dalam
praktek,tentu saja obyek benda tidak selamanya mesti kekar. Karena itu, Euler juga membuat
sumbangan penting tentang teori elastisitas yang menjabarkan bagaimana benda padat dapat
berubah bentuk lewat penggunaan tenaga luar.
Pengetahuan modern dan teknologi akan jauh tertinggal di belakang,tanpa adanya formula
Euler,rumus-rumusnya,dan metodenya. Sekilas pandangan melirik indeks textbook
matematika dan fisika akan menunjukan penjelasan-penjelasan ini sudut Euler (gerak benda
keras) , kemantapan Euler (deret tak terbatas), keseimbangan Euler (hydrodinamika),
keseimbangan gerak Euler ( dinamika benda keras), formula Euler (variabel kompleks),
penjumlahan Euler (rentetan tidak ada batasnya), curve polygonal Eurel (keseimbangan
diferensial), pendapat Euler tentang keragaman fungsi ( keseimbangan diferensial sebagian),
transformasi Euler (rentetan tak terbatas), hukum Bernoulli-Euler (teori elastisitis), formula
Eiler-Fourier (rangkaian trigonomrtris), keseimbangan Euler-Lagrange
(variasi,kalkulus,mekanika), dan formula Eulerr-Maclaurin (metode penjumlahan), itu semua
menyangkut sebagian yang penting-penting saja.
c. Hamilton

Jika ditinjau gerak partikel yang terkendala pada suatu permukaan bidang, maka
diperlukan adanya gaya tertentu yakni gaya konstrain yang berperan mempertahankan kontak
antara partikel dengan permukaan bidang. Namun tak selamanya gaya konstrain yang beraksi
terhadap partikel dapat diketahui. Pendekatan Newtonian memerlukan informasi gaya total
yang beraksi pada partikel.Gaya total ini merupakan keseluruhan gaya yang beraksi pada
partikel, termasuk juga gaya konstrain. Oleh karena itu, jika dalam kondisi khusus terdapat
gaya yang tak dapat diketahui, maka pendekatan Newtonian tak berlaku. Sehingga diperlukan
pendekatan baru dengan meninjau kuantitas fisis lain yang merupakan karakteristik partikel,
misal energi totalnya. Pendekatan ini dilakukan dengan menggunakan prinsip
hamilton, dimana persamaan Lagrange yakni persamaan umum dinamika partikel dapat
diturunkan dari prinsip tersebut.
Prinsip Hamilton mengatakan, Dari seluruh lintasan yang mungkin bagi sistem dinamis
untuk berpindah dari satu titik ke titik lain dalam interval waktu spesifik (konsisten dengan
sembarang konstrain), lintasan nyata yang diikuti sistem dinamis adalah lintasan yang
meminimumkan integral waktu selisih antara energi kinetik potensial.

d. Joseph –Louis Lagrange (1736 M- 1813 M)

Persamaan gerak partikel yang dinyatakan oleh persamaan Lagrange dapat diperoleh
dengan meninjau gaya yang beraksi pada partikel. Energi kinetik partikel dalam koordinat
kartesian adalah fungsi dari kecepatan, energi potensial partikel yang bergerak dalam medan
gaya konservatif adalah fungsi dari posisi.
Persamaan Lagrange merupakan persamaan gerak partikel sebagai fungsi koordinat umum,
kecepatan umum, dan mungkin waktu. Waktu berpengaruh dalam persamaan Lagrange
dikarenakan persamaan transformasi yang menghubungkan koordinat kartesian dan koordinat
umum mengandung fungsi waktu. Pada dasarnya, persamaan Lagrange ekivalen dengan
persamaan gerak Newton, jika koordinat yang digunakan adalah koordinat kartesian.
Dalam mekanika Newtonian, konsep gaya diperlukan sebagai kuantitas fisis yang
berperan dalam aksi terhadap partikel. Dalam dinamika Lagrangian, kuantitas fisis yang
ditinjau adalah energi kinetik dan energi potensial partikel. Keuntungannya, karena energi
adalah besaran skalar, maka energi bersifat invarian terhadap transformasi koordinat. Dalam
kondisi tertentu,tidaklah mungkin atau sulit menyatakan seluruh gaya yang bereaksi terhadap
partikel, maka pendekatan Newtonian menjadi rumit atau bahkan tak mungkin dilakukan.

B. Periode Mekanika Modern


1. Pada tahun 1900,Max Planck memperkenalkan ide bahwa energi dapt dibagi-bagi
menjadi beberapa paket atau kuanta. Ide ini secara khusus digunakan untuk
menjelaskan sebaran intensitas radiasi yang dipancarkan oleh benda hitam.

2. Pada tahun 1905,Albert Einstein menjelaskan efek fotoelektrik dengan menyimpulkan


bahwa energi cahaya datang dalam bentuk kuanta yang disebut foton.

3. Pada tahun 1913,Niels Bohr menjelaskan garis spektrum dari atom hidrogen dengan
penggunaan kuantisasi.

4. Pada tahun 1924,Louis de Broglie memberikan teorinya tentang gelombang benda.


Teori-teori diatas meskipun sukses,tetapi sangat fenomenalogikal. Tidak
ada penjelasan untuk kuantisasi. Mereka dikenal teori kuantum lama.

5. Mekanika kuantum modern lahir pada tahun 1925, ketika Wernel Karl Heisenberg
Mengembangkan mekanika matriks dan Erwin Schrodinger menemukan mekanika
gelombang dan persamaan Schrodinger. Schrodinger beberapa kali menunjukan bahwa
kedua pendekatan tersebut sama. Pada tahun 1927, Heisenberg merumuskan prinsip
ketidakpastianya dan interpretasi Kopenhagen terbentuk dalam waktu hampir
bersamaan.
6. Tahun 1927, Paul Dirac menggabungkan mekanika kuantum dengan relativitas khusus.
Dia juga menggunakan teori operator, termasuk nota bra-ket yang berpengaruh
7. Pada tahun 1932, Neumann Janos merumuskan dasar matematika yang kuat untuk
mekanika kuantum sebagai teori operator.
8. Bidang kimia kuantum dibuka oleh Walter Heitler dan Fritz London yang
mempublikasikan penelitian ikatan kovalen dari molekul hidrogen pada tahun 1927.
Kimia kuantum beberapa kali dikembangkan oleh pekerja dalam jumlah besar,
termasuk kimiawan Amerika, Linus Pauling.

9. Berawal pada 1927, percobaan dimulai untuk menggunakan mekanika kuantum ke


dalam bidang di luar partikel satuan yang menghasilkan teori medan kuantum. Pekerja
awal dalam bidang ini termasuk Dirac, Wolfgang Pauli, Victor Weisskopf dan Pascaul
Jordan. Bidang riset area ini dikembangkan dalam formulasi elektrodinamika kuantum
oleh Richard Feynman, Freeman Dyson, Julian Schwinger dan Tomonaga pada tahun
1940-an. Elektrodinamika kuantum adalah teori kuantum elektron, proton dan medan
elektromagnetik dan berlaku sebagai contoh untuk teori kuantum berikutnya.
10. Teori Kromodinamika Kuantum diformulasikan pada awal 1960an. Teori yang kita
kenal sekarang ini diformulasikan oleh Polizter, Gross dan Wilzcek pada tahun 1975.
Pengembangan awal oleh Schwinger, Peter Higgs, Goldstone dan lain-lain..Sheldon
Lee Glashow, Steven Wienberg, dan Abdus Salam menunjukkan secara independen
bagaimana gaya nuklir lemah dan elektrodinamika kuantum dapat digabungkan
menjadi satu gaya lemah elektro.

 Relativitas Umum

Relativitas umum diperkenalkan oleh Albert Einstein pada tahun 1916. Teori ini
merupakan penjelasan gravitasi termutakhir dalam fisika modern. Ia menyatukan teori
Einstein sebelumnya dengan hukum gravitasi Newton.

3.2 Perkembangan Ilmu Optika Tiap Periode


1. Periode I

Pada masa ini yang terjadi adalah teori tanpa pembuktian denngan eksperimen yang
belum sistematis. Tokoh yang terkenal pada periode 1 ini adalah Aristoteles dan Archimedes.

a. Peranan Aristoteles dalam Bidang Optik

Pandangan aristoteles dalal bidang optik yakni menyatakan tentang cahaya


yang mempunyai rambat yang lurus dan cahaya dapat dipantulkan dimana sudut
datang sama dengan sudut pantul.

b. Peranan Archimedes dalam Bidang Optik

Archimedes adalah bapak eksperimenter. Menemukan atau membuat cermin


cekung. Dari cermin cekung ini bangsa yunani dapat membakar kapal-kapal bangsa
Romawi yang akan menerangi dan menghancurkan bangsa yunani. Penggunaan
pcermin pembakar juga mengindikasikan bahwa beberapa bentuk geometri sudah
diketahui Archimedes.

2. PERIODE II

Pada periode ini, ditandai dengan timbulnya metode eksperimen dalam


membuktikan atau menemukan sesuatu (1550-1880). Adapun tokoh ataupun ilmuwan
yang berperan penting pada masa ini adalah Sir Isaac Newton dan Hans Cristians
Huygens.

a. Peranan Sir Isaac Newton dalam Bidang Optik

Pada tahun 1670-1672, Newton mengajar bidang optika. Semasa periode ini, ia
menginvestigasi refraksi cahaya, menunjukkan bahwa kaca prisma dapat membagi-
bagi cahaya putih menjadi berbagai spektrum warna, serta lensa dan keduanya akan
menggabungkan kembali cahaya-cahaya tersebut menjadi cahaya putih,

Newton juga menunjukkan bahwa cahaya berwarna tidak mengubah sifat-sifatnya


dengan memisahkan berkas berwarna dan menyorotkannya ke berbagai objek. Newton
mencatat bahwa tidak peduli apakah berkas cahaya tersebut dipantulkan, dihamburkan,
atau ditransmisikan, warna berkas cahaya tidak berubah. Dengan demikian dia
mengamati bahwa warna adalah interaksi objek dengan cahaya yang sudah berwarna,
dan objek tidak menciptakan warna itu sendiri. Ini dikenal sebagai teori warna
Newton.

Newton mengembangkan teleskop buatan Galileo, yang mampu melakukan


pembesaran 40 kali yang disebut dengan teleskop refleksi. Newton menyimpulkan
bahwa lensa teleskop refleksi akan mengalamai gangguan akibat dispersi cahaya
menjadi berbagai warna. Newton membangun teleskop refraksi karena ia menduga
bahwa itu bisa membuktikan teorinya bahwa cahaya putih terdiri dari spektrum warna.
Sebagai bukti konsep ini dia membangun teleskop menggunakan cermin sebagai
objektif untuk mengakali masalah tersebut.

Adapun kegagalan teori cahaya Newton disebabkan adanya teori Huygens yang
menyatakan bahwa cahaya adalah bersifat sebagai gelombang. Teori Huygans
diperkuat oleh adanya percobaan oleh Foucoult dan Fizeau pada tahun 1830, yang
pada intinya menyatakan bahwa kecepatan cahaya lebih kecil dalam air dari pada
dalam udara. Hal ini tentunya bertentangan dengan dengan salah satu pernyataan
Newton terkait mengenai cahaya, tepatnya ia menyatakan bahwa indeks bias adalah
perbandingan antara v1 dan v2 apabila v1 dan v2 adalah kecepatan cahaya dalam air dan
udara.

b. Peranan Hans Cristians Huygens dalam Bidang Optik

Huygens dikenang terutama untuk yang teori gelombang cahaya, yang pertama
kali ia sampaikan pada 1678 ke Perancis Royal Academy of Sciences yang di terbitkan
pada tahun 1960 dalam Treasite pada Cahaya. Teori mengenai cahaya juga
dipaparkan oleh rekannya, yaitu Isaac Newton dalalm opticks yang memberikan
penjelasan yang berbeda mengenai refleksi, refraksi dan interferensi cahaya dengan
asumsi keberadaan partikel cahaya. Menurut Hans Cristian Huygens, bahwa cahaya
pada dasarnya sama dengan bunyi dan berupa gelombang. Perbedaan cahaya dan
bunyi hanya terletak pada panjang gelombang dan frekuensinya. Pada teori Huygens
ini peristiwa pemantulan, pembiasan, interferensi, ataupun difraksi cahaya dapat
dijelaskan secara tepat, namun dalam teori Huygens ada kesulitan dalam penjelasan
tentang sifat cahaya yang merambat lurus.
Kelemahan teori Han Cristian Huygens adalah memiliki beberapa permasalahan
ketika akan dicocokkan dengan hasil yang diamati. Jika cahaya itu dipandang sebagai
gelombang, maka kita dapat melihat kesegenap sudut, karena gelombang-gelombang
dapat dibelokkan disekeliling rintangan yang dilaluinya, sehingga kejadian
pembelokkan cahaya itu kecil sekali dan biasanya tidak terlihat. Sedangkan ketenaran
Newton saat itu lebih mendukung teorinya, sehingga untuk lebih dari satu abad teori
yang dikemukakan oleh Newton lebih dominan dibandingkan dengan yang
dikemukakan oleh Huygens.

3. PERIODE III

Pada periode III ini, merupakan munculnya fisika klasik (1800-1890).


Perkembangan teori cahaya pada masa ini ditandai dengan kemenangan teori
gelombang terhadap teori emisi Newton. Tokoh yang terkenal pada masa ini adalah
Thomas Young, Maxwell, Albert Einstein.

a. Peranan Thomas Young dalam bidang Optik

Tahun 1793 ia berhasil menjelaskan proses akomodasi pada mata manusia. Ia


mengatakan bahwa lensa mata berubah bentuknya, sesuai jarak benda yang
dilihatnya. Tahun 1801 ia menemukan penyebab astimagtisma yaitu keadaan mata
yang menyebabkan benda yang dilihat nampak kabur. Hal ini disebabkan oleh
lengkung mata yang tidak normal.
Pada tahun itu juga ia menemukan hukum interfensi cahaya. Dengan
penemuannya ia berhasil membuktikan bahwa cahaya adalah gelombang. Selain
itu Young beranggapan bahwa suatu zat mempunyai batas ketegangan. Sifat-sifat
dari ketengan ini disebut ‘Modulus Young’ pada suatu zat.
Thomas menggunakan sebuah berkas cahaya tunggal dan celah sempit yang
memancar menuju 2 celah sempit atau sejajardan jaraknya berdekatan, celah-celah
Young dapat digunakan untuk pola interferensi. Selain itu A.Michelson melakukan
percobaan dengan desain dan prinsip yang sama seperti milik Young berupa
percobaan celah ganda. Dan Thomas juga seorang penemu teori tiga warna Young-
Helmholtz. Thomas Young mengemukakan luminiferous ether/ terminologi ether.

 Aplikasi Konsep

Dengan menggunakan sumber gelombang yang sama (sumber cahayanya sama)


dan dengan panjang gelombangnya diketahui juga, maka dapat ditentukan jarak
yang sangat pendek serta sifat medium optiknya akan mudah teramati. Sehingga
dengan ini dapat membuktikan adanya ether dimana ether ini merupakan untuk
penjalaran cahaya.

b. Peranan Fresnel dalam bidang optik

Penemuan Fresnel yang saat ini terkenal adalah sebuah bentu lensa cembung
yang bentuknya berbeda dengan dari lensa cembung pada umumnya, dan lensa ini
kemudian dikenal dengan Fresnel. Fresnel menerangkan tentang polarisasi cahaya
menganggap getaran cahaya dalam ether adalah transversal dalam arah hambatan
cahaya. Fresnel menunjukkan fenomenal interferensi cahaya dengan dua cermin.

 Aplikasi Konsep

Sebuah lampu mercusuar menghasilkan suatu berkas cahaya yang tajam,


karena pengumpulan cahaya oleh sistem prisma yang berada di sekelilingnya.
Selain itu, kaca mata yang digunakan saat ini serta beragam alat optic lainnya yang
menggunakan lensa Fresnel sebagai bahan utamanya.

c. Peranan Maxwell dalam Bidang Optik

Maxwell menyelidiki hubungan antara warna dengan cara bagaimana warna itu
tertangkap oleh mata. Hasil penyelidikannya mendasar dari fotografi berwarna dan
memang Maxwell dapat membuat potret bwerwarna yang pertama kali. Maxwell
menyatukan penemuan Ampere, Faraday, dan ilmuwannya lainnya beserta
pendapatnya sendiri, kemudian mengembangkan konsep tentang gelombang
elektromagnetik dari cahaya. Dan Maxwell juga menyatakan cepat rambat
elektromagnetik sama dengan cepat rambat cahaya yaitu 3 x 108 m/s. Perhitungan
secara teoritik:
Kegagalan teori elektromagnetik adalah fenomena emisi fotoelektrik yaitu
keluarnya elektron-elektron dari suatu konduktor jika konduktor tersebut dikenai
cahaya. Dan munculnya teori kuantum cahaya yaitu menjelaskan dengan baik
peristiwa mikropis antara efek fotolistik, sinar X, dan sebagainya.

 Aplikasi konsep

Dengan adanya gelombang elektromagnetik ini maka dapat digunakan komunikasi


tanpa kawat yaitu radio, televisi, siinar x, sinar gamma, sinar inframerah, dan sinar
ultraviolet. Untuk dibidang optik, persamaan Maxwell digunakan dalam bidang
fotografi yaitu dengan menggunnkan kamera.

d. Peranan Albert Einstein dalam Bidang Optik

Einstein mengembangkan temuan Planck yaitu cahaya harus digambarkan


sebagai sebutir partikel yang disebut foton. Energy foton tidak lain adalah hf.

 Aplikasi konsep

Efek fotolistik banyak membantu panduan gelombang partikel, dimana sistem


fisika (seperto foton dalam kasus ini) dapat menunjukkan kedua sifat dan kelakuan
seperti gelombang dan partikel.

Anda mungkin juga menyukai