Anda di halaman 1dari 37

MAKALAH KAJIAN PERKEMBANGAN FISIKA

SEJARAH PERKEMBANGAN MEKANIKA DAN ILMU PANAS


MAKALAH

MK. KAJIAN PERKEMBANGAN


FISIKA

PRODI S1 PF-FMIPA

SKOR NILAI :

OLEH:

HOTLEN SITOHANG (4171121013)

NINA KARINA BR SEMBIRING (4173121034)

KELOMPOK 11

FISIKA DIK 2017

MATA KULIAH : KAJIAN PERKEMBANGAN FISIKA

DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH :

Dr.Sondang R Manurung,M.Pd

Rajo Hasim Lubis, S.Pd., M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami
kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yanglebih baik lagi.

Demikian, dan apa bila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Medan, April 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..............................................................................................................1

1.2 Tujuan Penulisan ..........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3

2.1 Perkembangan mekanika pada tiap periode............................................................3


2.2 Perkembangan ilmu panas pada tiap periode..........................................................21

BAB IV PENUTUP...........................................................................................................32

3.1. Kesimpulan..................................................................................................................32

3.2.Saran.............................................................................................................................33

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................34

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Secara historis, mekanika adalah salah satu cabang Ilmu Fisika tertua yang
berhubungan dengan materi (benda), yaitu ilmu yang mempelajari gerak benda baik, benda
diam (statika) maupun benda bergerak (kinematika dan dinamika). Kinematika merupakan
Ilmu Fisika yang mempelajari atau memperhitungkan tanpa mengetahui penyebab gerak
benda tersebut. Sedangkan dinamika adalah ilmu Fisika yang mempelajari penyebab gerak
tersebut.
Masalah mekanika merupakan hal yang cukup penting dalam perkembangan Ilmu
Fisika. Karena masalah mekanika yang sangat erat kaitannya dengan peristiwa yang terjadi
dalam kehidupan kita sehari-hari. Sebagaimana kita ketahui bahwa Fisika merupakan ilmu
yang mempelajari gejala alam yang dapat diamati dan diukur. Dalam perkembangannya,
mekanika di bagi menjadi dua yaitu mekanika klasik dan mekanika modern (mekanika
kuantum). Mekanika klasik dititik beratkan pada benda-benda yang bergerak dengan
kecepatan jauh dibawah kecepatan cahaya, sedangkan mekanika modern (mekanika kuantum)
dititik beratkan pada benda-benda yang bergerak mendekati kecepatan cahaya.
Mekanika merupakan cabang ilmu Fisika tertua yang berhubungandengan materi
(benda), yaitu ilmu yang mempelajari gerak benda diam (statika) maupun benda yang
bergerak (kinematika dan dinamika). Dalam perkembangan mekanika dibagi menjadi dua,
yaotu mekanika klasik dan mekanika modern.
Termodinamika (bahasa Yunani : thermos = ‘panas’ and dynamic = ‘perubahan’)
adalah fisika energi, panas, kerja, entropi dan kespontanan proses. Termodinamika
berhubungan dekat dengan mekanika statistik dimana banyak hubungan termodinamika
berasal.
Berdasarkan alasan tersebut maka kita perlu mengetahui sejarah perkembangan
mekanika dan ilmu panas tiap periode tersebut.

1
1.2 Tujuan
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan :
a. Perkembangan mekanika dan ilmu panas pada tiap periode.
b. Tokoh-tokoh perkembangan mekanika klasik dan modern (kuantum) beserta tokoh
perkembangan di ilmu panas
c. teori-teori yang dikembangan pada tokoh-tokoh mekanika klasik dan modern
(kuantum).

2
BAB II

PEMBAHASAN

Perkembangan Mekanika dan Ilmu Panas Pada Tiap Periode


2.1 Perkembangan Mekanika Pada Tiap Periode
Mekanika merupakan cabang ilmu Fisika tertua yang berhubungandengan materi
(benda), yaitu ilmu yang mempelajari gerak benda diam (statika) maupun benda yang
bergerak (kinematika dan dinamika). Dalam perkembangan mekanika dibagi menjadi dua,
yaotu mekanika klasik dan mekanika modern.

A. Perkembangan Mekanika Klasik


Mekanika klasik adalah bagian dari ilmu Fisika yang mengenai gaya yang bekerja pada
benda. Sering dinamakan “Mekanika Netwon” dari Newton dan Hukum Gerak Newton.
Perkembangan mekanika klasik didasarkan pada perkembangan Sejarah Fisika, yaitu :

1. Periode I (Pra Sains- 1580 SM)


a. Aristoteles ( 384-332 SM)

Aristoteles dilahirkan di Kota Sitagira, Macedonia, 384 SM. Ayahnya seorang ahli
Fisika kenamaan. Pada umur 17 tahun. Aristoteles pergi ke Athens belajar Akademi Plato.
Dia menetap di sana selama dua puluh tahun hingga tak lama Plato meninggal dunia. Dari
ayahnya, Aristoteles mungkin memperoleh dorongan minat di bidang biologi dan
pengetahuan praktis.Di bawah asuhan Plato, dia menanamkan minat dalam hal spekulasi
filosofis. Nyaris tak terbantahkan. Aristoteles seorang filsuf dan ilmuwan terbesar dalam
dunia masa lampau. Dia melopori dunia penyelidikan ihwal logika, memperkaya hampir tiap
cabang falfasah dan memberi sumbangan yang sangat besar terhadap ilmu pengetahuan.
Aristoteles merupakan orang pertama pada periode ini yang mengemukakan cabang
mekanika yang berurusan dengan hubungan timbal balik antara gerak dan gaya yaitu bidang
dinamika. Ia mengemukakan suatu argumen tentang sifat bawaan dari berbagai benda yang
memberikan alasan untuk berbagai sifat tersebut dalam daya intrinsik khusus dari benda itu
sendiri.

3
Aristoteles membedakan dua jenis gerak yaitu gerak alamiah ( pure motion) dan gerak
paksa (violent motion). Menurutnya tiap unsur memiliki “ tempat alamiah” di alam semesta
ini seperti di pusat bumi yang dikelilingi oleh air, udara , dan api. Dengan cara serupa, tiap
unsur memiliki suatu gerak alamiah untuk bergerak ke arah tempat alamiahnya, jika ia tidak
ada disana. Umumnya, bumi dan air memiliki sifat berat, yaitu cenderung ke arah bawah.
Sementara udara dan api memiliki sifat levitasi, yaitu cenderung bergerak ke atas.
Gerak alamiah ether adalah melingkar, dan ether selalu dalam tempat alamiahnya.
Gerak paksa disebabkan oleh gaya luar yang dikenakan dan boleh ke sembarang arah. Gerak
tersebut akan berhenti segera setelah gaya dihilangkan. Salah satu kekurangan
dinamikaAristoteles adalah bahwa kecepatan sebuah benda akan menjadi tak hingga jika
tidak ada resistansi terhadap geraknya. Adalah sukar sekali bagi para penganut aliran
Aristoteles (Aristotelian).
Untuk membayangkan gerak tanpa resistansi. Memang, kenyataan bahwa gerak seperti
itu akan menjadi cepat secara tak terhingga jika tidak ada gesekan dengannya, seperti : benda
yang bergerak di ruang kosong. Teori Aristoteles bahwa gerak paksa membutuhkan sesuatu
gaya yang bekerja secara kontinue dan ternyata bisa disangkal dengan memandang gerak
proyektil. Aristoteles mencontohkan pada sebuah anak panah yang ditembakkan dari sebuah
busur akan tetap bergerak untuk beberapa jarak meskipun jelas-jelas tidak selamanya di
dorong. Namun, busur tersebut entah bagaimana memberi suatu “daya gerak” kepada udara,
yang kemudian mempertahankan anak panah tetap bergerak. Penjelasan ini sangat tidak
meyakinkan, dan masalah gerak peluru terus berlanjut hingga membuat kesal para
Aristotelian selama berabad-abad.
Jadi, kesimpulannya adalah Aristoteles merupakan orang pertama pada periode ini yang
mengemukakan cabangmekanika yang berurusan dengan :
 Hubungan timbal balik antara gerak dan gaya yaitu bidang dinamika.
 Pembedaan dua jenis gerak yaitu gerak alamiah (pure motion) dan gerak paksa
(violent motion).
 Benda yang lebih berat jatuh lebih cepat ketimbang benda yang lebih ringan.

4
b. Archimedes (287- 212 SM)

Archimedes adalah seorang ilmuwan Yunani pada abad ke- 3 SM. Archimedes adalah
seorang arsitokrat. Archimedes adalah anak astronom Pheidias yang lahir di Syracuse, koloni
Yunani yang sekarang dikenal dengan nama Sisilia. Membicarakan Archimedes tidaklah
lengkap tanpa kisah insiden penemuannya saat dia mandi. Saat itu dia menemukan bahwa
hilangnya berat tubuh sama dengan berat air yang dipindahkan. Dia meloncat dari tempat
mandi dan berlari telanjang di jalan Syracuse sambil berteriak “ Eureka,eureka!” ( saya sudah
menemukan, saya sudah menemukan). Saat itulah Archimedes menemukan hukum pertama
hidrostatik.
Kisah diatas diawali oleh tukang emas yang tidak jujur dengan mencampurkan perak ke
dalam mahkota pesanan Hieron. Hieron curiga dan menyuruh Archimedes untuk
memecahkan masalah tersebut dan melakukan pengujian tanpa merusak mahkota. Rupanya
saat mandi tersebut, Archimedes memikirkan masalah tersebut. Cabang lain dari mekanika
adalah statika. Ia merupakan studi benda-benda diam karena kombinasi berbagai gaya.
Perintis bidang ini adalah Archimedes. Archimedes juga adalah pendiri ilmu Hidrostatika,
yaitu tentang studi keseimbangan gaya-gaya yang mereka kenakan pada benda-benda tegar.
Dalam bukunya yang berjudul “benda- benda merapung” ia menyatakan“ suatu
prinsip terkenal yaitu benda-benda yang lebih berat dari cairan bila ditempatkan dalam
cairan akan turun ke dasar cairan tersebut. Bila benda tersebut ditimbang beratnya dalam
cairan tersebut akan lebih ringan dari berat yang sebenarnya, seberat zat cair yang
dipisahkannnya.”
Sumbangan lain dari Archimedes yaitu prinsip-prinsip fisika dan matematika
diaplikasikan oleh Archimedes seperti pompa ulir, untuk mengangkat air dari tempat yang
lebih rendah maupun untuk tujuan perang. Memang tidak dapat dihindari bahwa suatu
penemuan biasanya akan dipicu oleh suatu kebutuhan mendesak. Cermin pembakar, derek
(crane) untuk melontarkan panah dan batu atau menggelamkan kapal adalah penguasaan
Fisika Archimedes yang dapat dikatakan luar biasa pada zamannya. Kontribusi perhitungan π
(phi) dari Archimedes dapat disebut sebagai awal bagi para pengikut untuk meniru metode

5
yang dipakai untuk menghitung luas lingkaran. Terus memperbanyak jumlah segi enam untuk
menghitung besaran π (phi) yang mengilhami para matematikawan. Berikutnya bahwa
adanya ketidakhinggaan seperti paradoks Zero, dimana hal ini mendorong penemuan
Kalkulus. Archimedes adalah orang yang mendasarkan penemuannya dengan eksperimennya.
Sehingga, ia dijuluki Bapak IPA Eksperimental.
Jadi, kesimpulannya adalah Archimedes merupakan seorang ilmuwan Yunani pada
abad ke- 3 SM yang lahir di Syracuse, koloni Yunani yang sekarang dikenal Sisilia.
Penemuannya di mekanika berurusan dengan:
o Saat itu, dia menemukan bahwa hilangnya berat tubuh sama dengan berat air yang
dipindahkan. Itulah saat Archimedes menemukan hukum pertama Hidrostatik.
o Cabang lain dari mekanika adalah statika. Ia merupakan studi benda-benda diam
karena kombinasi berbagai gaya. Perintis bidang ini adalah Archimedes.

c. Eratoshenes (273-192 SM)

Eratoshenes melakukan perhitungan diameter bumi pada tahun 230 SM. Dia menerangi
bahwa Kota Syene di Mesir terletak di equator, dimana matahari bersinar vertikal tepat di
atas sumur pada hari pertama musim panas. Eratoshenes mengamati fenomena ini tidak dari
rumahnya, dia menyimpulkan bahwa matahari tidak akan pernah mencapai zenith di atas
rumahnya di Alexandria yang berjarak 7° dari Syene. Jarak Alexandria dan Syene adalah
7/360 atau 1/50 dari lingkaran bumi yang dianggap lingkaran penuh adalah 360°. Jarak antara
Syene sampai Alexandria +/- 5000 stade. Dengan dasar itu dibuat perkiraan bahwa diameter
bumi berkisar 50 x 5000 stade = 25.000 stade = 42.000 km. Pengukuran tentang diameter
bumi diketahui adalah 40.000 km. Ternyata, astronomer zaman kuno juga tidak kalah
cerdasnya, dengan deviasi kurang dari 5%.

6
2. Periode 2 (Awal Sains 1550-1800 M)
a. Galileo ( 1564 M- 1642 M)

Ilmuwan Italia terbesar ini mungkin telah bertanggung jawab terhadap perkembangan
metode ilmiah dari siapapun juga. Galileo lahir di Pisa, tahun 1564 M. Selagi muda belajar di
Universitas Pisa, tetapi mandek karena urusan keuangan. Meski begitu tahun 1589 M, dia
mampu dapat posisi pengajar di Universitas itu. Beberapa tahun kemudian dia bergabung
dengan Universitas Padua dan menetap di sana hingga 1610 M. Dalam masa inilah dia
menciptakan tumpukan penemuan-penemuan ilmiah. Aristoteles mengajarkan benda yang
lebih berat jatuh lebih cepat ketimbang benda yang lebih ringan dan bergenerasi- generasi
kaum cerdik dan pandai menelan pendapat filosofi Yunani yang besar pengaruh ini. Tetapi,
Galileo menemukan mencoba dulu benar tidaknya dan lewat serentetan eksperimen.
Dia berkesimpulan bahwa Aristoteles keliru. Yang benar adalah baik benda berat
maupun ringan jatuh pada kecepatan yang sama, kecuali sampai batas. Mereka berkurang
kecepatannya. Ternyata Galileo melakukan eksperimennya di Menara Pisa ( kebetulan
kebiasaan Galileo melakukan percobaan melempar benda dari Menara Pisa tampaknya tanpa
sadar). Pada satu sisi benda ringan akan menghambat benda berat dan benda berat akan
mempercepat benda ringan. Oleh karena itu, kombinasi tersebut akan bergerak pada suatu
kelajaun pertengahan. Di lain pihak, benda-benda yang dipadu bahkan akan membentuk
suatu benda yang lebih berat, karena itu harus bergerak lebih cepat daripada yang pertama
atau salah satunya. Mengetahui hal ini, Galileo mengambil langkah- langkah lebih lanjut.
Dengan hati-hati, dia mengukur jarak jatuhnya benda pada saat yang ditentukan dan
mendapat bukti bahwa jarak yang dilalui oleh benda yang jatuh adalah berbanding seimbang
dengan jumlah detik kuadrat jatuhnya benda.
Penemuan ini (yang penyeragaman Pecepatan) memiliki arti penting tersendiri ,
bahkan lebih penting lagi Galileo berkemampuan menghimpun hasil penemuannya dengan
formula matematik. Sumbangan besar dari Galileo lainnya adalah penemuannya mengenai
hukum kelembaman (inersia). Sebelumnya, orang percaya bahwa benda bergerak dengan

7
sendirinya cenderung menjadi makin pelan dan sepenuhnya berhenti. Kalau saja tidak ada
tenaga yang menambah kekuatan agar terus bergerak. Tetapi, percobaan-percobaan Galileo
membuktikan bahwa anggapan itu keliru. Bilamana kekuatan melambat seperti misalnya
pergeseran dapat dihilangkan, benda bergerak cenderung tetap bergerak tanpa batas.
Analisis Galileo mencapai resolusi akhir dari masalah gerak peluru bergabung
menghasilkan lintasan parabolik. Galileo menggangap bahwa sebuah benda yang
menggelinding ke bawah pada suatu bidang miring adalah dipercepat seragam yaitu
kecepatannya bertambah dengan besar yang sama dalam tiap interval waktu yang kecil. Dia
kemudian menunjukkan bahwa asumsi ini dapat diuji dengan mengukur jarak yang dilalui,
daripada mencoba mengukur kecepatan secara langsung.
Jadi kesimpulannya adalah,Berikut prinsip-prinsip kinematika yang dikemukakan oleh
Galileo :
o Baik benda berat maupun ringan jatuh pada kecepatan yang sama kecuali sampai
batas mereka berkurang kecepatannya akibatnya pergeseran udara.
o Sumbangan besar Galileo lainnya ialah penemuan mengenai hukum kelembaman
(inersia).
o Analisis Galileo mencapai resolusi akhir dari masalah gerak peluru.

b. Descartes ( 1596 M- 1661 M)

Rene Descartes lahir di desa La Haye tahun 1596 M, seorang Filosof, ilmuwan,
matematikawan yang berasal dari Perancis yang senohor abad 17. Waktu mudanya dia
sekolah di Yesuit, College La Fleche. Begitu umur dua puluh, dia dapat gelar ahli hukum dari
Universitas Poiters. Waktu tidak pernah mempraktekkan ilmunya sama sekali. Meskipun
Descrates dapat memperoleh pendidikan yang baik, namun ia yakin betul tak ada ilmu
apapun yang bisa dipercaya tanpa matematik. Karena itu, bukannya ia mencetuskan
pendidikan formalnya, melainkan ambil keputusan kelana keliling Eropa dan melihat dunia
dengan mata kepala sendiri.

8
Berkat dasarnya berasal dari keluarga berada , mungkinlah ia mengambara kian kemari
dengan leluasa dan longgar. Tak ada persoalan duit. Hukum Gerak Descartes terdiri atas dua
bagian dan memprediksi hasil dari benturan antara dua massa :
1. Bila dua benda memiliki massa dan kecepatan yang sama sebelum terjadinya
benturan, maka keduanya akan terpantul karena tumbukan dan akan mendapatkan
kecepatan yang sama dengan sebelumnya.
2. Bila dua benda memiliki massa yang sama, maka karena tumbukan tersebut, benda
yang memiliki massa yang lebih kecil akan terpantul dan menghasilkan kecepatan
yang sama dengan yang memiliki massa yang lebih besar. Semantara, kecepatan dari
benda yang bermassa lebih besar tidak akan berubah.

Descartes telah memunculkan hukum ini berdasarkan pada perhitungan simetris dan
suatu gagasan bahwa sesuatu ditinjau dari proses tumbukannya. Sayangnya, gagasan
Descartes memiliki kekurangan yang sama dengan gagasan Aristoteles yaitu masalah
diskontinuitas.

Descartes menerima prinsip Galileo bahwa benda-benda cenderung untuk bergerak


dalam garis lurus, dia beranggapan bahwa tidak pernah ada sembarang ruang kosong ke
dalam mana sebuah benda dapat bergerak, maka konsekuensinya adalah satu-satunya gerak
yang mungkin adalah rotasi dari suatu kumpulan partikel-partikel. Pengaruh besar lain dari
konsepsi Descartes adalah tentang fisik alam semesta. Ia yakin seluruh alam kecuali Tuhan
dan jiwa manusia bekerja secara mekanis, dan karena itu semua peristiwa alami dapat
dijelaskan secara dan dari sebab-musabab mekanis. Atas dasar ini dia menolak anggapan-
anggapan astrologi, magis dan lain-lain ketahayulan. Berarti, ia pun menolak semua
penjelasan kejadian secara teologis (yakni, ia mencari sebab-sebab mekanis secara langsung
dan menolak anggapan bahwa kejadian itu terjadi untuk sesuatu tujuan final yang jauhi). Dari
pandangan Descartes semua makhluk pada hakekatnya merupakan mesin yang ruwet dan
tubuh manusia pun tunduk pada hukum mekanis yang biasa. Pendapat ini sejak saat itu
menjadi salah satu ide fundamental fisiologi modern. Descartes menyukai suatu alam dengan
suatu mekanisme mesin jam yang besar sekali, yaitu alam yang mekanistik, yang diciptakan
oleh Tuhan dengan suatu pasokan materi dan gerak yang tetap. Agar mesin dunia tidak
“berhenti akhirnya”, dia beramsumsi bahwa kapanpun dua partikel bertumbukan, daya
dorong atau momentum total mereka harus tetap tak berubah. Descartes mendefinisikan
momentum sebagai perkalian massa dan kecepatan, tidak sepenuhnya benar kecuali
“kecepatan” diperlakukan sebagai sebuah.

9
Vektor yaitu suatu besaran yang memiliki arah tertentu di dalam ruang sehingga
kecepatan-kecepatan yang sama dalam arah berlawanan akan saling menghilangkan.
Sedikitnya ada lima ide Descartes yang punya pengaruh penting terhadap jalan pikiran
Eropa :

(a) Pandangan mekanisnya mengenai alam semesta.


(b) Sikapnya yang positif terhadap penjajahan ilmiah.
(c) Tekanan yang diletakkannya pada penggunaan matematika dalam ilmu pengetahuan.
(d) Pembelaannya terhadap dasar awal sikap skeptis.
(e) Penitikpusatkan perhatian terhadap epistemologi.

Jadi, kesimpulannya adalah Hukum Gerak Descartes terdiri atas dua bagian dan
memprediksi hasil dari benturan antara dua massa, yaitu :

1. Bila dua benda memiliki massa dan kecepatan yang sama sebelum terjadinya
benturan, maka keduanya akan terpantul karena tumbukan, dan akan mendapatkan
kecepatan yang sama dengan sebelumnya.
2. Bila dua benda memiliki massa yang sama, maka karena tumbukan tersebut, benda
yang memiliki massa yang lebih kecil akan terpantul dan menghasilkan kecepatan
yang sama dengan memiliki massa yang lebih besar. Sementara, kecepatan dari benda
yang bermassa lebih besar tidak akan berubah.

c. Torricelli (1608 M-1647 M)

Evangelista Torricelli (1608-1647 M) adalah seorang fisikawan kelahiran Faenza dan


belajar di Sapienza College, Roma. Ia menjadi Sekretaris Galileo selama 3 bulan sampai
Galileo wafat. Pada tahun (1641-1642) ia menjadi profesor matematika di Florence. Pada
tahun 1643 ia menetapkan tentang tekanan atmosfer dan menemukan alat untuk
mengukurnya yaitu barometer. Pada tahun 1643, Toricelli membuat eksperimen sederhana,
yang dinamakan Torricelli Experiment, yaitu ia menggunakan sebuah tabung kaca kuat yang
panjangnya kira-kira 1 m dan salah satu ujungnya tertutup. Dengan menggunakan sarung

10
menghadap ke atas dan dengan menggunakan corong ia menuangkan raksa dari botol ke
dalam tabung sampai penuh. Kemudian ia menutup ujung terbuka tabung dengan jempolnya
dan segera membalikannya.
Dengan cepat ia melepaskan jempolnya dari ujung tabung dan menaruh tabung vertikal
dalam sebuah bejana berisi raksa. Ia mengamati permukaan raksa dalam tabung dan berhenti
ketika tinggi kolom raksa dalam tabung 76 cm di atas permukaan raksa dalam bejana. Ruang
vakum terperangkap di atas kolam raksa.
Ia mengamati permukaan raksa dalm tabung dan berhenti ketika tinggi kolam raksa
dalam tabung 76 cm di atas permukaan raksa dalam bejana. Ruang vakum terperangkap di
atas kolam raksa ( disebut 1 atm).
d. Otto Von Guericke (1602 M-1686 M)

Otto Von Guericke ( 30 November 1602- 21 Mei 1686) adalah seorang ilmuwan
Jerman, pencipta dan politikus. Prestasi ilmiah utamanya menjadi penetapan dalam ilmu
fisika ruang hampa. Pada 1650 M, Guericke menemukan pompa udara. Guericke menetapkan
barometer ke ramalan cuaca untuk meteorologi. Kemudian bidang kajiannya dipusatkan pada
listrik, tetapi sangat sedikit hasilnya. Ia menemukan generator elektrostatik yang pertama
“Elektrisiermaschine” , Prestasinya ilmiah utamanya menjadi penetapan ilmu fisika ruang
hampa.

e. Blaise Pascal (1623 M- 1662 M)

11
Blaise Pascal lahir (19 Juni 1623-19 Agustus 1662) adlaah ilmuwan Perancis, ahli
matematik, ahli ilmu fisika, dan ahli filsafat religius. Dalam bidang Fisika, khususnya
mekanika, dia melakukan percobaan dengan cara mengukur beda tinggi barometer di dasar
dan di puncak gunung. Dari keterangan-keterangannya itu nantinya ia mengemukakan prinsip
hidrostatis yang kita kenal dengan Hukum Pascal, yaitu “ jika suatu zat cair dikenal dengan
tekanan,maka tekanan itu akan merambat ke segala arah dengan sama besarnya atau tidak
bertambah atau berkurang kekuatannya” .
f. Sir Issac Newton (1642 M- 1727 M)

Issac Newton (1642 M- 1727 M) lahir di Woolsthrope, Inggris. Dia lahir di tahun
kematiannya Galileo. Dia belajar di Universitas Cambridge dan pada usia awal 20-an, ketika
dia membuat tiga penemuan besarnya teori matematikannya yang sekarang dikenal dengan
kalkulus, teori gravitasi, dan tentang komposisi cahaya. Karya besarnya, Mathematical
Principles Of Natural Philosophy (biasa dikenal dengan Principia) diterbitkan pada tahun
1687 M. Penemuan-penemuan Newton yang terpenting adalah di bidang mekanika,
pengetahuan sekitar bergeraknya suatu benda didasarkan tiga hukum fundamental.
Hukum pertamanya adalah hukum inersia Galileo, Galileo merupakan penemu pertama
hukum yang melukiskan gerak suatu objek apabila tidak dipengaruhi oleh kekuatan luar dan
persoalan yang paling penting dalam ihwal mekanik adalah bagaimana objek bergerak dalam
kekuatan itu. Masalah ini dipecahkan oleh Newton dalam hukum geraknya yang kedua dan
termashyur dan dapat dianggap sebagai hukum fisika klasik yang paling utama. Hukum
kedua( dijabarkan secara matematik dengan persamaan F= m.a atau a= F/m) menetapkan
bahwa percepatan objek adalah sama dengan gaya netto dibagi massa benda. Hukum kedua
Newton memiliki bentuk sama seperti hukum dinamika Aristoteles, v = k F/R , dengan dua
perbedaan penting. Yang satu adalah bahwa gaya menghasilkan percepatan daripada
kecepatan, sehingga dalam ketidakhadiran gaya, kecepatan tetap konstan (hukum pertama).
Perbedaan yang lain adalah bahwa hambatan terhadap gerak disebabkan oleh massa benda itu

12
sendiri terhadap medium dimana ia bergerak. Terhadap kedua hukum itu Newton menambah
hukum ketiganya yang mashyur tentang gerak ( menegeskan bahwa pada tiap aksi, misalnya
kekuatan fisik, terdapat reaksi yang sama dengan yang bertentangan) serta yang paling
termahsyur penemuannya tentang kaidah ilmiah hukum gaya berat universal.
Newton juga membedakan antara massa dan berat. Massa adalah sifat intrinsik suatu
benda yang mengukur resistansinya terhadap percepatan, sedangkan berat adalah
sesungguhnya suatu gaya, yaitu gaya berat yang bekerja pada sebuah benda. Jadi, berat W
sebuah benda adalah W= Mag, dimana ag adalah percepatan karena gravitasi. Keempat
perangkat hukum ini, jika digabungkan akan membentuk suatu kesatuan sistem yang berlaku
buat seluruh makro sistem mekanika, mulai dari ayunan pendulum hingga gerak planet-planet
dalam orbitnya mengelilingi matahari. Newton tidak cuma menetapkan hukum-hukum
mekanika, tetapi dia juga sendiri menggunakan alat kalkulus matematik.
Dan menunjukkan bahwa rumus-rumus fundamental ini dapat dipergunakan bagi
pemecahan masalah Fisika. Diantara banyak prestasi Newton, ada satu yang merupakan
penemuan terbesar ialah “Hukum Gravitasi”. Pada penemuan ini, Newton menggunakan
dengan baik penemuan penting sebelumnya tentang pergerakan angkasa yang dibuat oleh
Keppler dan yang lainnya. Newton menyadari hukum semacam ini pada pertengahan 1660
M. Pada masa kreatif ini, ia menulis hampir satu abad kemudian bahwa, “saya menarik
kesimpulan bahwa kekuatan yang menjaga planet-planet pada orbitnya pasti berbanding
terbalik sama dengan kuadrat dari jarak mereka dengan pusat dimana mereka berevolusi”.
Diungkapkan sebagai sebuah persamaan :
m 1 m2
w=F 2=G
R2
Dimana F gaya gravitasi diantara dua benda bermassa m 1 dan m 2 , r adalah jarak antara
pusat-pusatnya dan G adalah tetapan gravitasi. Gerak sebuah planet mengelilingi matahari
adalah suatu kombinasi gerak garis lurus yang harus memiliki jika tak ada gaya yang bekerja
kepadanya dan percepatannya karena gaya gravitasi matahari.
Jadi, kesimpulannya adalah penemuan-penemuan Newton yang terpenting adalah di
bidang mekanika, yaitu pengetahuan sekitar bergeraknya sesuatu benda di dasarkan pada tiga
hukum fundamental,yaitu :
 Hukum Pertama Newton adalah hukum inersia Galileo ( rumusan bagaimana objek
bergerak dalam keadaan ada pengaruh benda luar).

13
 Hukum Kedua Newton (secara matematik dijabarkan dengan persamaan F = ma atau
a= F/m) menetapkan bahwa percepatan objek adalah sama dengan gaya netto dibagi
massa benda.
 Penemuan terbesar ialah “Hukum Gravitasi”.

14
1. Periode ke-3 (Fisika Klasik 1700 M-1900 M)
a. Daniel Bernoulli (1700 M- 1782 M)

Daniel Bernoulli adalah ilmuwan dari Swiss. Ahli matematik yang menghabiskan
banyak hidupnya di Basel, dimana akhirnya ia meninggal. Keahlian matematikanya untuk
diaplikasikan ke mekanika, terutama ilmu mekanika zat cair (fluida) dan gas prinsip
Bernoulli.
Gas prinsip Bernoulli adalah sebuah istilah di dalam mekanika fluida yang mengatakan
bahwa pada suatu aliran fluida, peningkatan pada kecepatan fluida akan menimbulkan
penurunan tekanan pada aliran tersebut. Prinsip ini sebenarnya merupakan penyederhanaan
dari Persamaan Bernoulli yang menyatakan bahwa “jumlah energi pada suatu titik di dalam
suatu aliran tertutup sama besarnya dengan jumlah energi di titik lain pada jalur aliran
yang sama”. Prinsip ini diambil dari nama ilmuwan Belanda/Swiss yang bernama Daniel
Bernoulli.
Dalam bentuknya yang sudah disederhanakan, secara umum terdapat dua bentuk
persamaan Bernoulli yang pertama berlaku untuk aliran tak termampatkan (Incompresible
flow) dan yang lain adalah fluida termampatkan (compresible flow).
b. Leonhard Euler (1707-1783)

15
Leonhard Euler lahir pada tahun 1707 di Basel, Swiss. Dia diterima masuk di
Universitas Basel pada tahun 1720. Tatkala umurnya baru mencapai tiga belas tahun. Mula –
mula dia belajar teologi, tetapi segera pindah ke mata pelajaran matematika. Kegeniusannya
Euler memperkaya hampir segala segi matematika murni maupun matematika siap pakai, dan
sumbangan terhadap matematika fisika hampir tidak ada batasnya untuk penggunaan. Euler
khusus ahli mendemonstrasikan bagaimana hukum-hukum umum mekanika, yang telah di
rumuskan di abad sebelmunya oleh Isaac Newton dan dapat digunakan dalam jenis situasi
fisika tertentu yang terjadi berulang kali. Misalnya, dengan menggunakan hukum Newton
dalam hal gerak cairan. Euler sanggup mengembangkan persamaan hidrodinamika. Juga,
melalui analisa yang cermat tentang kemungkinan gerak dari barang yang kekar dan dengan
penggunaan prinsip-prinsip Newton dan Euler berkemampuan menggembangkan sejumlah
pendapat yang sepenuhnya menentukan gerak dari barang kekar.
Dalam praktek, tentu saja objek benda tidak selamanya mesti kekar. Karena itu, Euler
juga membuat sumbangan penting tentang teori elastisitas yang menjabarkan bagaimana
benda padat dapat berubah bentuk lewat penggunaan tenaga luar. Pengetahuan modern dan
teknologi akan jauh tertinggal di belakang. Tanpa sadar adanya Formula Euler, rumus-
rumusnya dan metode-metodenya. Sekilas pandangan melirik indeks textbook matematika
dan fisika akan menunjukkan penjelasan-penjelasan ini disebut sudut Euler (gerak benda
keras), kemantapan Euler(deret tak terbatas), keseimbangan Euler (Hidrodinamika),
keseimbangan gerak Euler (dinamika batasnya), Curve Polygonal Eurel (keseimbangan
diferensiah) pendapat Euler tentang keragaman Bernoulli-Euler (teori elastistik).
Formula Euler-Fourier (rangkaian trigonometris), keseimbangan Euler- Lagrange
( variasi kalkulus mekanika) dan formula Euler-Mac Lauren (metode penjumlahan). Itu
semua menyangkut sebagian yang penting-penting saja.

c. Hamilton (1789- 1795)

16
Jika ditinjau gerak partikel yang terkendala pada suatu permukaan bidang, maka
diperlukan adanya gaya tertentu yakni gaya konstrain yang berperan mempertahankan
kontak antara partikel dengan permukaan bidang.Namun tak selamanya gaya konstrain yang
beraksi terhadap partikel dapat diketahui. Pendekatan Newtonian memerlukan informasi gaya
total yang beraksi pada partikel.Gaya total ini merupakan keseluruhan gaya yang beraksi
pada partikel, termasuk juga gaya konstrain. Oleh karena itu, jika dalam kondisi khusus
terdapat gaya yang tak dapat diketahui, maka pendekatan Newtonian tak berlaku. Sehingga
diperlukan pendekatan baru dengan meninjau kuantitas fisis lain yang merupakan
karakteristik partikel, misal energi totalnya. Pendekatan ini dilakukan dengan menggunakan
prinsip hamilton, dimana persamaan Lagrange yakni persamaan umum dinamika partikel
dapat diturunkan dari prinsip tersebut.
Prinsip Hamilton mengatakan “dari seluruh lintasan yang mungkin bagi sistem
dinamis untuk berpindah dari satu titik ke tiitk yang lain dlaam interval waktu spesifik
(konsisten dengan sembarang konstrain), lintasan nyata yang diikuti sistem dinamis adalah
lintasan yang meminimumkan integral waktu selisih antara energi kinetik dengan energi
potensial.”

d. Joseph- Louis Lagrange (1736 M- 1813 M)

Persamaan gerak partikel yang dinyatakan oleh persamaan Lagrange dapat diperoleh
dengan meninjau gaya yang beraksi pada partikel. Energi kinetik partikel dalam koordinat
kartesian adalah fungsi dari kecepatan, energi potensial partikel yang bergerak dalam medan
gaya konservatif adalah fungsi dari posisi.
Persamaan Lagrange merupakan persamaan gerak partikel sebagai fungsi dari koordinat
umum, kecepatan umum, dan mungkin waktu. Waktu berpengaruh dalam persamaan
Lagrange dikarenakan persamaan transformasi yang menghubungkan koordinat kartesian dan
koordinat umum mengandung fungsi waktu. Pada dasarnya, persamaan Lagrange ekivalen
dengan persamaan gerak Newton, jika koordinat yang digunakan adalah koordinat kartesian.

17
Dalam mekanika Newtonian, konsep gaya diperlukan sebagai kuantitas fisis yang
berperan dalam aksi terhadap partikel. Dalam dinamika Lagrangian, kuantitas fisis yang
ditinjau adalah energi kinetik dan energi potensial partikel. Keuntungannya, karena energi
adalah besaran skalar, maka energi bersifat invarian terhadap transformasi koordinat. Dalam
kondisi tertentu,tidaklah mungkin atau sulit menyatakan seluruh gaya yang bereaksi terhadap
partikel, maka pendekatan Newtonian menjadi rumit atau bahkan tak mungkin dilakukan.

A. Perkembangan Mekanika Modern


4) Pada Periode ke-4 (1820- sampai sekarang)
a. Mekanika Kuantum
1. Max Planck

Pada Tahun 1900-an. Max PlanckMemperkenalkan ide bahwa energi terkuantitasi,


dalam rangka untuk memperoleh rumus untuk frekuensi yang diamati ketergantungan dari
energi yang dipancarkan oleh suatu benda hitam. Hipotesis kuantum oleh Max Planck bahwa
setiap sistem atom memancarkan energi secara teoritis dapat dibagi menjadi beberapa diskrit
unsur-unsur energi ε (epsilon) sedemikian rupa sehingga masing-masing elemen energi
tersebut adalah sebanding dengan frekuensi v yang mereka masing-masing individu
memancarkan energi sebagaimana didefinisikan oleh rumus tersebut.

2. Albert Einstein

Pada tahun 1905,Albert Einstein menjelaskan efek fotoelektrik dengan menyimpulkan


bahwa energi cahaya datang dalam bentuk kuanta yang disebut foton.

18
3. Max Born

Pada tahun 1913, Bohr menjelaskan garis spektrum dari atom hidrogen, lagi dengan
menggunakan kuantitasi, dlaam kertas Juli (1913). Pada Konstitusi Atom dan Molekul
Ungkapan mekanika kuantum pertama kali digunakan pada Max Bohr sejak 1924 pada kertas
“Zur Quantenmechanic”. Di tahun-tahun untuk mengikuti teoritis ini perlahan mulai
diterapkan pada struktur kimia, reaktivitas,dan ikatan. Lihatlah urutan mekanika kuantum
pada waktu .

4. Louis de Broglie

Pada tahun 1924,Louis de Broglie memberikan teorinya tentang gelombang


benda.Teori-teori diatas meskipun sukses,tetapi sangat fenomenalogikal. Tidak ada
penjelasan untuk kuantisasi. Mereka dikenal teori kuantum lama.

5. Werner Karl Heinsberg

Mekanika kuantum modern lahir pada tahun 1925, ketika Wernel Karl Heisenberg
Mengembangkan mekanika matriks dan Erwin Schrodinger  menemukan mekanika
gelombang dan persamaan Schrodinger. Schrodinger beberapa kali menunjukan bahwa kedua

19
pendekatan tersebut sama. Pada tahun 1927, Heisenberg merumuskan prinsip
ketidakpastianya dan interpretasi Kopenhagen terbentuk dalam waktu hampir bersamaan.
6. Erwin Schrodinger

Seorang Fisikawan Austria menemukan mekanika gelombang dan non-realitivistik


persamaan Schrodinger sebagai pendekatan untuk kasus generalised teori de Broglie.

7. Pauli Dirac

Pada tahun 1927, Paul Dirac memulai proses menyatukan mekanika kuantum dengan
relativitas khusus olehnya untuk mengusulkan persamaan Dirac untuk elektron. Pada
persamaan Dirac mencapai deskripsi yang rekatisvik fungsi gelombang dari sebuah elektron
yang gagal memperoleh Schrodinger. Ini memperkirakan spin elektron dan dipimpin oleh
Dirac memprediksi keberadaan positron. Dia juga menopolori penggunaan teori operator,
termasuk yang berpengaruh notasi bra-ket.

8. Neumann Janos
Pada tahun 1932, Neumann Janos merumuskan dasar matematika yang kuat untuk
mekanika kuantum sebagai teori operator.

9. Walter Heitler dan Fritz London


Bidang kimia kuantum dibuka oleh Walter Heitler dan Fritz London yang
mempublikasikan penelitian ikatan kovalen dari molekul hidrogen pada tahun 1927. Kimia
kuantum beberapa kali dikembangkan oleh pekerja dalam jumlah besar, termasuk kimiawan
Amerika, Linus Pauling. Berawal pada 1927, percobaan dimulai untuk menggunakan
mekanika kuantum ke dalam bidang di luar partikel satuan yang menghasilkan teori medan

20
kuantum. Pekerja awal dalam bidang ini termasuk Dirac, Wolfgang Pauli, Victor Weisskopf
dan Pascaul Jordan. Bidang riset area ini dikembangkan dalam formulasi elektrodinamika
kuantum oleh Richard Feynman, Freeman Dyson, Julian Schwinger dan Tomonaga pada
tahun 1940-an. Elektrodinamika kuantum adalah teori kuantum elektron, proton dan medan
elektromagnetik dan berlaku sebagai contoh untuk teori kuantum berikutnya.

b. Relativitas Umum
Relativitas umum diperkenalkan oleh Albert Einstein pada tahun 1916. Teori ini
merupakan penjelasan gravitasi termutakhir dalam fisika modern. Ia menyatukan teori
Einstein sebelumnya dengan hukum gravitasi Newton.

2.2 Perkembangan Ilmu Panas Pada Tiap Periode


a. Suhu

Suhu disebut juga temperatur pada kehidupan sehari-hari. Untuk Hippokrates (460-370
SM) yang terkemuka , dokter Yunani setengah legendaris, pencampuran yang tepat adalah
penting : Ketidakseimbangan cairan dalam tubuh, darah, dahak, dan empedu hitam dan
kuning seharusnya menyebabkan penyakit yang membuat tubuh sangat panas atau dingin
atau kering atau lembab.

Axiomatists menyebutnya hukum termodinamuka ke nol karena mereka menyadari


kebutuhan untuk defenisi suhu , hukum pertama dan kedua sudah tegas berlabel.

b. Energi
Kata energi adalah sitilah teknis yang diciptakan oleh Thomas Young (1773-1829) pada
tahun 1807. Asal-usulnya berasal dari kata Yunani yang berarti keberhasilan atau kekuatan
yang efektif. Pada awal abad ke-20, energi diakui memiliki massa, atau menjadi massa,
sesuai dengan rumus Einstein E = mc2, di mana c adalah kecepatan cahaya.

c. Teori Kalor
Pada perkembangan awal termodinamika tak seorangoun berbicara energi;baik sebagai
panas. Dan tidak ada yang benar-benar tahu apa panas itu., francis Bacon (1561-1626)
menyebutkan panas dalam bukunya “Novum Organum” dan benar keyakinannya bahwa
hukum-hukum ilmu pengetahuan harus diperoleh dari massa pengamatan atau eksperimen. Ia
mempelajari sumber panas dari api,petir,musim panas,gumpalan,dan remapah rempah
aromatik yang menghasilkan perasaan kehangatan ketika dicerna.

21
d. Tokoh Ilmuan Penemu Termodinamika
1. Benjamin Thomson
Benjamin Thompson atau 'Count Rumford' (1753 – 1814) adalah penemu, ilmuwan,
negarawan, dan tentara terkenal kelahiran Amerika. Benjamin Thompson dilahirkan di
Woburn Utara, Massachusetts pada tanggal 26 Maret 1753 beragama Anglican. Ayahnya
adalah seorang petani dan meninggal ketika Benjamin Thompson berumur 2 tahun. Ibunya,
Ruth Simonds menikah lagi dengan Josiah Pierce pada bulan Maret 1976. Di masa kecilnya,
Benjamin Thompson memiliki keterbatasan untuk sekolah sehingga dia lebih banyak belajar
sendiri dan kemudian mendapat banyak pengetahuan dari teman dan kenalannya. Pada usia
13 tahun, Benjamin Thompson mulai melakukan beberapa pekerjaan seperti menjadi juru
tulis seorang importer, pedagang bahan kering dan kemudian magang di Doctor John Hay of
Woburn, dimana Thompson mendapatkan banyak pengetahuan tentang ilmu medis. Bakat
Thompson dalam bekerja dengan alat mekanis dan kemampuan bahasanya yang sangat baik
membuat John Fowle, salah satu guru lulusan Harvard, membantunya untuk belajar dengan
Professor John Winthrop di Harvard.

Pada tahun 1772, Thompson meninggalkan kota kelahirannya dan mengajar di salah
satu sekolah di Bradford, Massachusetts sambil mempelajari ilmu pengetahuan pada Samuel
Williams. Tidak beberapa lama kemudian, Thompson berpindah mengajar di Concord, New
Hampshire atas undangan dari Timothy Walker. Di sana Benjamin Thompson hidup
menumpang dan kemudian menikahi anak dari tuan rumahnya, Sarah Walker Rolfe yang
merupakan janda kaya di daerah Concord. Istrinyalah yang memperkenalkan Thompson pada
Gubernur Wentworth dari New Hampshire dan mengangkatnya menjadi mayor di New
Hampshire Militia.

Pada saat revolusi Amerika meledak, Thompson diajak bergabung dengan Amerika
untuk melawan Inggis karena dia memiliki hubungan penting dengan pemerintah Inggris
namun dia menolak. Benjamin Thompson meninggalkan keluarganya di Amerika pada tahun
1974 dan bergabung dengan pemerintah Britania Raya (Inggris) sebagai penasihat Jenderal
Thomas Gage. Pada tahun 1776, Thompson bekerja sebagai juru tulis di Sekretariat Negara
kemudian jabatannya terus naik menjadi Sekretaris Provinsi Georgia, dan pada tahun 1779
Benjamin Thompson menjadi salah satu anggota Royal Society. Selain politik, dunia militer
juga digeluti oleh Benjamin Thompson. Benjamin Thompson pernah menjabat sebagai letnan
kolonel pasukan Britania Raya dan mendapatkan gelar kesatrian dari Raja George III. Pada
tahun 1785, Benjamin Thompson bergabung bersama pasukan Austria untuk melawan Turki

22
dan di sana dia berkenalan dengan Pangeran Maximillian dari Bavaria yang mengundangnya
untuk tinggal Bavaria. Thompson tinggal di Bavaria selama beberapa tahun untuk memimpin
pasukan Bavaria yang kurang mendapatkan perhatian dan penghidupan yang layak, kemudian
membuat perubahan besar di daerah tersebut. Para tentara diberi bayaran lebih tinggi,
dibuatkan sarana rekreasi, dan diberikan pendidikan gratis baik untuk tentara maupun anak-
anak mereka. Benjamin Thompson juga memberikan penghasilan kepada pengemis jalanan
dengan mempekerjakan mereka untuk menjahit pakaian tentara Bavaria yang kurang layak
pakai. Pada tahun 1971, Benjamin Thompson dianugerahi gelar Count of the Holy Roman
Empire.

Di samping mengurusi masalah politik dan militer, Thompson juga aktif meneliti
berbagai hal, terutama bidang Fisika. Sekitar tahun 1975, Benjamin Thompson meneliti
tentang gaya pada bubuk mesiu dan membangun sistem sinyal kelautan yang baru bagi
tentara Inggris. Kontribusinya yang terbesar pada dunia Fisika adalah pemikirannya tentang
teori kalor. Pada akhir abad ke-18, teori kalori yang dipercaya adalah bahwa kalor merupakan
fluida yang dapat mengalir ke dalam tubuh ketika dipanaskan dan mengalir keluar ketika
didinginkan.

Saat meneliti tentang bubuk mesiu, Benjamin Thompson menemukan adanya


penyimpangan atau anomali yang tidak dapat dijelaskan dengan teori kalori. Di dalam
laporannya kepada Royal Society yang berjudul "An Experimental Enquiry concerning the
Source of Heat excited by Friction" (1798), Benjamin Thompson mengajukan suatu teori
baru yang menyatakan bahwa kerja mekanis akan menghasilkan kalor dan kalor tersebut
merupakan suatu bentuk gerak. Teori tersebut berhasil memberikan penjelasan mengapa
panas yang dihasilkan dari gesekan peluru meriam (bubuk mesiu) tidak akan pernah habis.
Peristiwa itu tak dapat dijelaskan dengan teori kalori terdahulu. Di dalam laporan tersebut
terdapat perhitungan jumlah kuantitas kalor yang diproduksi oleh energi mekanis. Teori yang
dikemukakan Thompson bertentangan dengan teori kalori yang terdahulu dan banyak orang
pada saat itu yang tidak yakin dengan Thompson hingga James Maxwell mengemukakan
teori kinetik kalor pada tahun 1871. Penemuan-penemuan Thompson lainnya adalah kompor,
oven, ketel ganda, dan pakaian penahan panas, serta mengembangkan cerobong asap dan
tungku perapian yang ada. Pada tahun 1804, Thompson menetap di Paris dan menikah
dengan Madame Lavoisier, janda seorang ahli kimia Perancis, Antoine Lavoisier. Pernikahan
tersebut hanya bertahan beberapa tahun dan pada 1807 Benjamin Thompson pensiun dan
menetap di desa Auteuil dekat Paris. Thompson menjadi anggota Institusi Nasional Perancis

23
sebagai dan secara rutin berkontribusi dalam berbagai pertemuan dan debat ilmu
pengetahuan.

Penghargaan yang pernah diraihnya adalah Copley Medal. Setelah perceraiannya,


Thompson dirawat oleh anak perempuannya hingga pada tanggal 21 Agustus 1814, Benjamin
Thompson meninggal di Auteuil, Paris pada usia 61 tahun. Dibangun Monumen Benjamin
Thompson di English Garden.

2. Jacobus Henricus van’t Hoff

Jacobus Henricus van 't Hoff adalah kimiawan fisika dan organik Belanda dan
pemenang Penghargaan Nobel dalam Kimia pada 1901 Penelitiannya pada kinetika kimia,
kesetimbangan kimia, tekanan osmotik dan kristalografi diakui sebagai hasil karya utamanya.
Jacobus juga mendirikan bidang ilmu kimia fisika, ia juga dianggap sebagai salah satu
kimiawan terbesar sepanjang masa bersama kimiawan Perancis Antoine Lavoisier, Louis
Pasteur dan ahli kimia Jerman Friedrich Wöhler. Ia lahir di Rotterdam, Belanda 30 Agustus
1852, anak ke-3 dari 7 bersaudara Jacobus Henricus van 't Hoff, seorang dokter dan Alida
Jacoba Kolff. Pada 1869 memasuki Universitas Teknologi Delft dan menerima gelar diploma
dalam teknologi pada 1871.

Setelah menghabiskan masa setahun di Leiden, terutama untuk matematika, ia pindah


ke Bonn untuk bekerja dengan Kekule von Stradonitz 1872 - 1873; lalu dilanjutkan di Paris
dengan C.A. Wurtz, saat ia menempuh sebagian besar kurikulum antara 1873-1874. Ia
kembali ke Belanda pada 1874 mendapat gelar doktor bersama E. Mulder di Utrecht. Pada
1876 ia menjadi dosen di Fakultas Kedokteran Hewan di Utrecht dan meninggalkan
kedudukan ini untuk jabatan yang sama di Universitas Amsterdam tahun berikutnya. Pada
1878 menjadi Guru Besar Kimia, Mineralogi, dan Geologi. Setelah menjabat selama 18 tahun
ia menerima undangan ke Berlin sebagai Profesor Kehormatan dan keanggotaan di Akademi
Ilmu Pengertahuan Kerajaan Prusia.

Alasan perubahan ini ialah karena ia terlalu dibebani dengan kewajiban memberi kuliah
dasar dan menguji banyak mahasiswa, termasuk juga propaedeutika medis malah, membuat
waktu untuk risetnya jadi berkurang. Ia adalah penasihat yang rajin untuk pembentukan
pembagian khusus pekerja ilmiah. Ia tetap dalam kedudukan ini hingga akhir hayatnya. Pada
1878 ia menikahi Johanna Francina Mees. Mereka memiliki 2 putri, Johanna Francina (l.

24
1880) dan Aleida Jacoba (l. 1882) dan 2 putra, Jacobus Hendricus (l. 1883) dan Govert Jacob
(l. 1889).

Van 't Hoff terkenal karena terbitannya membuka zaman baru. Tesis kedoktorannya
(1874) berjudul Bijdrage tot de Kennis van Cyaanazijnzuren en Malonzuur (Sumbangan pada
Pengetahuan Asam Sianoasetat dan Malonat). Beberapa bulan sebelumnya ia telah
menerbitkan Voorstel tot Uitbreiding der Tegenwoordige in de Scheikunde gebruikte
Structuurformules in de Ruimte (Usulan untuk Pengembangan Rumus Struktur Kimia Tiga
Dimensi). Selebaran kecil ini, terdiri atas 12 halaman teks dan 1 halaman diagram mendorong
perkembangan stereokimia. Konsep "atom karbon asimetris", yang berhubungan dengan
naskah ini mendukung penjelasan pembentukan sejumlah isomer yang tak bisa dijelaskan
rumus struktur saat itu. Ia menekankan perhatian pada hubungan aktivitas optik dan
kehadiran atom karbon asimetris.

Gagasan revolusionernya ini baru diakui setelah karyanya pada 1875 Chimie dans
l'Espace-nya (Kimia dalam Ruang) terbit setelah terjemahan Jermannya muncul, dengan
pasal pendahuluan dari J. Wislicenus. Melalui Dix Années dans l'Histoire d'une Théorie
(Sepuluh Tahun perjalanan Sejarah Sebuah Teori) ia dihargai walau di saat yang sama Joseph
Le Bel telah mengemukakan gagasan ini, meski dalam bentuk yang lebih abstrak. Pada 1884,
sejak terbitnya Études de Dynamique chimique (Kajian mengenai Dinamika Kimia), ia
memasuki bidang kimia fisika untuk pertama kali.

Sumbangan besarnya ialah mengenai pengembangan hukum termodinamika umum


pada hubungan antara perubahan tekanan dan pemindahan kesetimbangan sebagai akibat
variasi suhu. Pada volume tetap kesetimbangan dalam sebuah sistem akan cenderung berubah
dalam arah untuk melawan perubahan suhu yang ditentukan pada sistem ini. Penurunan suhu
menyebabkan lepasnya panas dan menaikkan suhu menyebabkan penyerapan panas. Asas
kesetimbangan bergerak ini digeneralisasi 1885 oleh Henri Louis le Chatelier yang
memperluas dengan perubahan volume untuk perubahan tekanan yang dipaksakan; ini
dikenal sebagai asas van 't Hoff-Le Chatelier.

Di tahun 1885 L'Équilibre chimique dans les Systèmes gazeux ou dissous à I'État dilué
(Kesetimbangan Kimia dalam Sistem Gas atau Larutan yang Ditambah Air). Di sinilah ia
menunjukkan bahwa "tekanan osmotik" dalam larutan yang dicairkan secukupnya sebanding
terhadap konsentrasi dan temperatur penuh agar tekanan ini bisa diwakili dengan rumus yang
hanya menyimpang dari rumus tersebut untuk tekanan gas yang dilambangkan dengan i. Ia

25
menentukan nilai i dengan sejumlah cara, sebagai contoh dengan menggunakan tekanan uap
dan hukum Raoult pada penurunan titik beku. Demikian van 't Hoff bisa membuktikan bahwa
hukum termodinamika tak hanya sah buat gas, namun juga buat larutan cair. Hukum
tekanannya, yang diberikan keabsahan umum oleh teori disosiasi elektrolisis Arrhenius
(1884-1887). Orang asing pertama yang datang untuk bekerja dengannya di Amsterdam
(1888) – dianggap sebagai yang terlengkap dan terpenting dalam bidang Ilmu Pengetahuan
Alam.

Pada saat di Berlin 1896 - 1905 ia sibuk pada masalah asal endapan samudera, dengan
rujukan khusus yang dibentuk di Stassfurt. Pada kerja yang lebih luas ia dibantu khususnya
oleh W. Meyerhoffer, yang sebelumnya telah bekerja dengannya di Amsterdam.
Kemungkinan ialah orang pertama yang menerapkan hasil skala kecil di laboratorium, pada
fenomena yang terjadi pada skala besar di alam. Hasil penyelidikan ini kebanyakan
diterbitkan di Laporan Akademi Ilmiah Kerajaan Prusia, diringkaskan dalam karya 2 jilid Zur
Bildung ozeanischer Salzablagerungen, 1905-1909. van 't Hoff amat menghargai kekuatan
imajinasi dalam kerja ilmiah, sebagaimana nyata dalam pidato pelantikannya pada
pengambilan jabatan profesornya di Amsterdam: Verbeeldingskracht in de Wetenschap
(Kekuatan Imajinasi dalam Sains), ia tiba pada kesimpulan bahwa para ilmuwan yang
menonjol telah memiliki kualitas tingkat tinggi ini. Wilhelm Ostwald, membuat Zeitschrift
für physikalische Chemie dengannya di Leipzig, bisa dianggap sebagai pendiri kimia fisika.

Hadiah Nobel Kimia (1901) titik kulminasi karirnya. Pada 1885 diangkat sebagai
anggota Akademi Ilmiah Kerajaan Belanda, setelah nominasinya tak dimasukkan pada 1880.
Di antara medalinya yang lain ialah gelar doktor kehormatan dari Harvard dan Yale (1901),
Universitas Victoria Manchester (1903), Heidelberg (1908); Medali Davy dari Royal Society
(1893), Medali Helmholtz dari Akademi Ilmiah Kerajaan Prusia (1911); ia juga diangkat
sebagai Chevalier de la Legion d'Honneur (1894), Senator der Kaiser-Wilhelm-Gesellschaft
(1911). Ia juga anggota kehormatan Chemical Society, London (1898), Akademi Ilmiah
Kerajaan, Gottingen (1892), American Chemical Society (1898), Académie des Sciences,
Paris (1905).

Van 't Hoff pecinta alam, sebagai mahasiswa di Leiden ia sering ikut dalam perjalanan
botanis dan kemudian di Bonn ia benar-benar menikmati pegunungan di sekitarnya, berjalan
panjang sendiri atau bersama-sama. Deskripsi perjalanannya ke AS, berasal dari undangan
ceramah ke Universitas Chicago, menunjukkan cintanya pada perjalanan. Penerimaannya

26
pada filsafat dan kegemarannya pada puisi juga nyata pada awal-awal ia bersekolah di Lord
Byron ialah pujaannya. van 't Hoff meninggal di Steglitz dekat Berlin pada 1 Maret 1911.

3. Rudolf Julius Emanuel Clausius

Rudolf Julius Emanuel Clausius (1822-1888) adalah ahli fisika matematik Jerman,
penemu Hukum Termodinamika II, penemu entropi, penemu teori elektorolisis, doktor, guru
besar, dan pengarang. Ia lahir di Koslin, Prusia, sekarang di Koszalin, Polandia, pada tanggal
2 Januari 1922 dan meninggal di Bonn tanggal 24 Agustus 1888, sekarang di Jerman pada
umur 66 tahun. Ia kuliah di Unervisitas Berlin dan mendapat doktor dari Halle pada tahun
1848 ketika berumur 26 tahun. Dua tahun kemudian (1850) ia diangkat menjadi guru besar
fisika di sekolah mesin dan artileri di Berlin, pada tahun 1867 ia jadi guru bedar fisika di
Unirvesitas Wurzburg sampai tahun 1869. Kemudian ia mengajar di Universitas Bonn.

Clausius adalah ahli fisika teori atau fisika murni. Ia tidak mengadakan experimen. Ia
menerapkan matematika untuk membuat teori yang dapat menjelaskan. Hasil pengamatan
dan exprimen orang lain. Pada tahun 1850 ia membuat karya tulis yang mengungkapkan
penemuannya, ialah hukum termodinamika II dan entropi termodinamika adalah cabang
fisika yang mempelajari energi dan semua bentuk perubahanya terutama menganai hubungan
panas dan kerja. Hukum termodinamika II berbunyi

“Panas tidak dapat dengan sendirinya berpindah dari badan yang lebih dingin ke badan
yang lebih panas”.

Di alam semesta terjadi decara terus – menerus perpindahan panas atau energi dari
badan angkasa yang panas ke badan angkasa yang dingin. Maka berabad-abad kemudian
semua panas atau energi akan terbagi merata keseluruh bagian alam semesta. Keadaan
seimbang ini disebut entropi. Ini berati dunia kiamat, karena semua gerak dan kehidupan
berhenti.

Clasius juga mengemukakan teori elektrolisis atau elektrolisa, ialah penguraian zat cair
denga aliran listrik searah. Para ilmuan sebelumnya berpendapat bahwa dalam entrolisis, air
terurai menjadi hidrogen dan oksigen karena gaya listrik. Tapi Clasius berpendapat bahwa
atom-atom molekul selalu bertukar. Gaya listrik hanya megarahkan pertukaran itu.

27
Hubungan Termodinamika Dengan Mekanika Statistik

Termodinamika berhubungan dekat dengan mekanika statistik di mana banyak


hubungan termodinamika berasal.Hukum kedua termodinamika dalam konsep entropi
mengatakan,

"Sebuah proses alami yang bermula di dalam satu keadaan kesetimbangan dan berakhir
di dalam satu keadaan kesetimbangan lain akan bergerak di dalam arah yang menyebabkan
entropi dari sistem dan lingkungannya semakin besar".

Jika entropi diasosiasikan dengan kekacauan maka pernyataan hukum kedua


termodinamika di dalam proses-proses alami cenderung bertambah ekivalen dengan
menyatakan, kekacauan dari sistem dan lingkungan cenderung semakin besar.Di dalam
ekspansi bebas, molekul-molekul gas yang menempati keseluruhan ruang kotak adalah lebih
kacau dibandingkan bila molekul-molekul gas tersebut menempati setengah ruang kotak. Jika
dua benda yang memiliki temperatur berbeda T1 dan T2 berinteraksi, sehingga mencapai
temperatur yang serba sama T, maka dapat dikatakan bahwa sistem tersebut menjadi lebih
kacau, dalam arti, pernyataan "semua molekul dalam sistem tersebut bersesuaian dengan
temperatur T adalah lebih lemah bila dibandingkan dengan pernyataan semua molekul di
dalam benda A bersesuaian dengan temperatur T1 dan benda B bersesuaian dengan
temperatur T2".

Di dalam mekanika statistik, hubungan antara entropi dan parameter kekacauan adalah,
pers. (1):

S = k log w

dimana k adalah konstanta Boltzmann, S adalah entropi sistem, w adalah parameter


kekacauan, yakni kemungkinan beradanya sistem tersebut relatif terhadap semua keadaan
yang mungkin ditempati.

Jika ditinjau perubahan entropi suatu gas ideal di dalam ekspansi isotermal, dimana
banyaknya molekul dan temperatur tak berubah sedangkan volumenya semakin besar, maka
kemungkinan sebuah molekul dapat ditemukan dalam suatu daerah bervolume V adalah
sebanding dengan V; yakni semakin besar V maka semakin besar pula peluang untuk
menemukan molekul tersebut di dalam V. Kemungkinan untuk menemukan sebuah molekul
tunggal di dalam V adalah, pers. (2):

28
W1 = c V

dimana c adalah konstanta. Kemungkinan menemukan N molekul secara serempak di


dalam volume V adalah hasil kali lipat N dari w. Yakni, kemungkinan dari sebuah keadaan
yang terdiri dari N molekul berada di dalam volume V adalah, pers.(3):

w=w1 N =( cV ) N

Jika persamaan (3) disubstitusikan ke (1), maka perbedaan entropi gas ideal dalam
proses ekspansi isotermal dimana temperatur dan banyaknya molekul tak berubah, adalah
bernilai positip. Ini berarti entropi gas ideal dalam proses ekspansi isotermal tersebut
bertambah besar.

Definisi statistik mengenai entropi, yakni persamaan (1), menghubungkan gambaran


termodinamika dan gambaran mekanika statistik yang memungkinkan untuk meletakkan
hukum kedua termodinamika pada landasan statistik. Arah dimana proses alami akan terjadi
menuju entropi yang lebih tinggi ditentukan oleh hukum kemungkinan, yakni menuju sebuah
keadaan yang lebih mungkin. Dalam hal ini, keadaan kesetimbangan adalah keadaan dimana
entropi maksimum secara termodinamika dan keadaan yang paling mungkin secara statistik.
Akan tetapi fluktuasi, misal gerak Brown, dapat terjadi di sekitar distribusi kesetimbangan.
Dari sudut pandang ini, tidaklah mutlak bahwa entropi akan semakin besar di dalam tiap-tiap
proses spontan. Entropi kadang-kadang dapat berkurang. Jika cukup lama ditunggu, keadaan
yang paling tidak mungkin sekali pun dapat terjadi: air di dalam kolam tiba-tiba membeku
pada suatu hari musim panas yang panas atau suatu vakum setempat terjadi secara tiba-tiba
dalam suatu ruangan. Hukum kedua termodinamika memperlihatkan arah peristiwa-peristiwa
yang paling mungkin, bukan hanya peristiwa-peristiwa yang mungkin.

Prinsip Termodinamika

Prinsip-prinsip Termodinamika dapat dirangkum dalam 3 Hukum yaitu :

 Hukum Termodinamika ke-Nol : berkenaan dengan kesetimbangan termal atau


Konsep Temperatur.
 Hukum Termodinamika I :
 konsep energi dalam dan menghasilkan prinsip kekekalan energi.
 menegaskan ke ekivalenan perpindahan kalor dan perpindahan kerja.
 Hukum Termodinamika II : memperlihatkan arah perubahan alami distribusi energi
dan memperkenalkan prinsip peningkatan entropi.

29
Hukum-hukum Termodinamika didasarkan pada penalaran logis , bukti yang
membenarkan penggunaan hukum-hukum ini secara menerus diperoleh dari percobaan yang
menyetujui akibat-akibatnya.

Penerapan Termodinamika

Penerapan termodinamika secara teknik (dalam perencanaan) yaitu :

 Refrigerasi dan Pengkondisian Udara


 Pembangkit Daya Listrik
 Motor Bakar
 Sistem pemanasan surya
 Pesawat Terbang
 Dan sebagainya

1. Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Uap :

Energi kimia atau energi nuklir dikonversikan menjadi energi termal dalam ketel uap
atau reaktor nuklir. Energi ini dilepaskan ke air, yang berubah menjadi uap. Energi uap ini
digunakan untuk menggerakkan turbin uap, dan energi mekanis yang dihasilkan digunakan
untuk meng- gerakkan generator untuk menghasilkan daya listrik.

2. Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Air :

Energi potensial air dikonversikan menjadi energi mekanis melalui penggunaan turbin
air. Energi mekanis ini kemudian dikonversikan lagi menjadi energi listrik oleh generator
listrik yang disambungkan pada poros turbinnya.

3. Motor pembakaran dalam

Energi kimiawi bahan bakar dikonversikan menjadi kerja mekanis. Campuran


udarabahanbakar

dimampatkan dan pembakaran dilakukan oleh busi. Ekspansi gas hasil pembakaran
mendorong piston, yang menghasilkan putaran pada poros engkol.

30
PERKEMBANGAN TEORI ENERGI ELEKTROMSGNETIK

a. Transformasi Lorentz

Pada awal abad ke-20, alam semesta seharusnya diisi dengan eter-eter luminiferous di
mana cahaya bepergian dengan kecepatan c. Eter seharusnya beristirahat di ruang absolut,
dan semua benda bergerak melalui eter tanpa mengganggu istirahat ; begitu juga bumi dan
matahari. Munculnya oertanyaan apakah kecepatan bumi melalui kecepatan mutlak eter,
seolah-olah dapat diukur, dan itu adalah pertanyaan yang diajukan oleh Albert Abraham
Michelson (1852-1931), pertama saja dan kemudian bekerja sama dengan Edward Willians
Morley (1838-1923).

b. Mirabilis annus

Ketika kita melihat tahun 1665 dalam kehidupan Sir Isaac Newton kita dapat dengan
mudah menghargai mengapa disebut ‘Anus Mirabilis’ atau’tahun keajaiban’ dalam hidupnya.
Newton bisa tetap abadi hanya untuk satu tahun kerja. Namun, kontribusi berikutnya tidak
hanya hukum yan paling terkenal dari gerak, tapi dia memberikan kontribusi pada berbagai
aspek fisika dan matematika. Mungkin jumlah terbesar dari fenomena ilmiah atau teori atau
peristiwa telah dinamai hukum Newton tentang pendinginan, ayunan Newton, cincin Newton,
cairan Newtonian, rumus Newton untuk fokus panjangnya lensa.

31
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan materi tentang Perkembangan mekanika pada tiap periode dapat
diambil kesimpulan:
a. Mekanika merupakan cabang ilmu fisika tertua yang berhubungan dengan materi
(benda), yaitu ilmu yang mempelajari gerak benda diam (statistika) maupun benda
yang bergerak (kinematika dan dinamika). Dalam perkembangannya mekanika dibagi
menjadi dua,yaitu mekanika klasik dan mekanika modern.
b. Perkembangan mekanika klasik didasarkan pada perkembangan sejarah fisika,yakni
terdiri dari:

1. Periode I

Tokoh-tokoh yang berperan penting dalam periode pertama ini adalah :


(a) Aristoteles ( 384-332 SM)
(b) Archimedes (287-212 SM)
(c) Eratoshenes (273-192 SM)

2. Periode II
(a) Galileo (1564 M- 1642 M)
(b) Decrates ( 1596 M – 1661 M)
(c) Torricelli (1608 M – 1647 M)
(d) Otto Von Guericke ( 1602 M – 1686 M)
(e) Blaise Pascal (1623 M – 1662 M)
(f) Isaac Newton ( 1642 M – 1727 M)

3. Periode III
a. Daniel Bernoulli (1700 M – 1780 M)
b. Leonhard Euler ( 1707 M – 1783 M)
c. Hamilton
d. Joseph –Louis Lagrange (1736 M- 1813 M)

32
4. Perkembangan Mekanika Modern
1) Periode ke IV
a) Mekanika Kuantum
b) Relativitas Umum

Termodinamika (bahasa Yunani : thermos = ‘panas’ and dynamic = ‘perubahan ‘)


adalah fisika energi, panas, kerja, entropi dan kespontanan proses. Terdapat empat hukum
dasar yang berlaku di dalam sistem termodinamika , yaitu :

 Hukum awal termodnamika


 Hukum pertama termodinamika
 Hukum kedua termodinamika
 Hukum ketiga termodinamika

3.2 Saran
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat masih jauh dari kesempurnaan oleh
karena itu kritik dan saran dari teman-teman maupun rekan-rekan sangat kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Perkembangan ilmu pengetahuan terus mengalami perubahan
setiap waktu, oleh karena itu, sebagai calon seorang guru fisika kita diharapkan mampu
memahami dan mengetahui setiap perkembangan yang ada,khususnya tentang perkembangan
fisika . demikian dan terima kasih.

33
DAFTAR PUSTAKA

Halliday, Resnick.1990. Fisika. Ahli Bahasa Silaban Sucipto. Jakarta : Erlangga

Manurung, Sondang R. 2020. Kajian Perkembangan Fisika.Medan : UNIMED

34

Anda mungkin juga menyukai