Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

SEJARAH FISIKA
PERKEMBANGAN MEKANIKA PADA TIAP PERIODE
DOSEN PENGAMPU : JULIANTY SISCA T. BATONG,S.Pd,M.Pd

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
1. DIONIZIUS R. WATERIRI (2017 0111 064002)
2. WIHER HAERATI (2017 0111 064014)
3. YULVIA KAMBU (2015 0111 064015)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
(2018)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Sejarah Fisika yang berjudul
“Perkembangan Mekanika Tiap Periode.”
Kami telah berusaha dengan semaksimal mungkin agar dapat menyelesaikan makalah
ini dengan sebaik mungkin dan sebenar-benarnya. Kami menyadari makalah ini jauh dari
kesempurnaan baik materi, penganalisaan, dan pembahasan. Semua hal ini dikarenakan
keterbatasan, kemampuan , dan pengalaman.
Makalah kami bertujuan untuk memberikan paparan konsep bahwa pentingnya ilmu
pengetahuan khususnya Fisika dalam masalah mekanika yang sangat erat dalam kehidupan
kita sehari-hari
Kami berharap makalah ini dapat diterima dan dipahami bagi para pembaca. Dan
kami juga mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak terutama yang bersifat
membangun, guna terciptaanya kesempurnaan makalah ini. Dan bila didalamnya ada
kesalahan dan kekurangan mohon dimaklumi dan dimaafkan.
Akhir kata,kami mengucapkan terima kasih. Mudah-mudahan makalah ini dapat
berguna bagi semua pihak.

Abepura, 20 November 2018

Kelompok 3
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................................ i


Daftar Isi .................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................ 1
1. Latar Belakang ................................................................................................................ 4
2. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 4
3. Tujuan Penulisan Makalah .............................................................................................. 5
4. Manfaat Makalah ............................................................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................. 6
A. Perkembangan Mekanika Klasik .................................................................................... 6
1. Periode I (Pra Sains- 1580 SM) .................................................................................... 6
2. Periode 2 (Awal Sains 1550-1800 M) ........................................................................ 10
3. Periode ke-3 (Fisika Klasik 1700 M-1900 M) .......................................................... 18
B. Perkembangan Mekanika Modern ............................................................................... 22
BAB III PENUTUP ...................................................................................................................... 26
1. Kesimpulan ................................................................................................................... 26
2. Saran ............................................................................................................................. 27
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 28

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Secara historis, mekanika adalah salah satu cabang Ilmu Fisika tertua yang
berhubungan dengan materi (benda), yaitu ilmu yang mempelajari gerak benda baik,
benda diam (statika) maupun benda bergerak (kinematika dan dinamika). Kinematika
merupakan Ilmu Fisika yang mempelajari atau memperhitungkan tanpa mengetahui
penyebab gerak benda tersebut. Sedangkan dinamika adalah ilmu Fisika yang
mempelajari penyebab gerak tersebut.
Masalah mekanika merupakan hal yang cukup penting dalam perkembangan
Ilmu Fisika. Karena masalah mekanika yang sangat erat kaitannya dengan peristiwa
yang terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Sebagaimana kita ketahui bahwa Fisika
merupakan ilmu yang mempelajari gejala alam yang dapat diamati dan diukur. Dalam
perkembangannya, mekanika di bagi menjadi dua yaitu mekanika klasik dan
mekanika modern (mekanika kuantum). Mekanika klasik dititik beratkan pada benda-
benda yang bergerak dengan kecepatan jauh dibawah kecepatan cahaya, sedangkan
mekanika modern (mekanika kuantum) dititik beratkan pada benda-benda yang
bergerak mendekati kecepatan cahaya.
Berdasarkan alasan tersebut maka kita perlu mengetahui sejarah
perkembangan mekanika tiap periode tersebut.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis dapat merumuskan sebagai berikut :


a. Bagaimana perkembangan mekanika pada tiap periode?
b. Siapakah tokoh-tokoh perkembangan mekanika klasik dan modern (kuantum)?
c. Apa saja teori-teori yang dikembangan pada tokoh-tokoh mekanika klasik dan
modern (kuantum)?
3. Tujuan Penulisan Makalah
Dari rumusan masalah diatas,makalah ini disusun dengan tujuan untuk
mengetahui dan mendeskripsikan :
a. Perkembangan mekanika pada tiap periode.
b. Tokoh-tokoh perkembangan mekanika klasik dan modern (kuantum).
c. teori-teori yang dikembangan pada tokoh-tokoh mekanika klasik dan modern
(kuantum).

4. Manfaat Makalah
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan pembaca dan penulis
sebagai penambah pengetahuan dan media informasi dengan kegunaan yang baik,
secara teoritis maupun praktis pada pengetahuan mengenai perkembangan fisika
mekanika pada tiap periode dalam konstribusi dunia pendidikan pada penerapan
aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN

Perkembangan Mekanika Pada Tiap Periode


Mekanika merupakan cabang ilmu Fisika tertua yang berhubungandengan materi
(benda), yaitu ilmu yang mempelajari gerak benda diam (statika) maupun benda yang
bergerak (kinematika dan dinamika). Dalam perkembangan mekanika dibagi menjadi
dua, yaotu mekanika klasik dan mekanika modern.

A. Perkembangan Mekanika Klasik


Mekanika klasik adalah bagian dari ilmu Fisika yang mengenai gaya yang bekerja
pada benda. Sering dinamakan “Mekanika Netwon” dari Newton dan Hukum Gerak
Newton. Perkembangan mekanika klasik didasarkan pada perkembangan Sejarah
Fisika, yaitu :

1. Periode I (Pra Sains- 1580 SM)


a. Aristoteles ( 384-332 SM)

Aristoteles dilahirkan di Kota Sitagira, Macedonia, 384 SM. Ayahnya seorang


ahli Fisika kenamaan. Pada umur 17 tahun. Aristoteles pergi ke Athens belajar
Akademi Plato. Dia menetap di sana selama dua puluh tahun hingga tak lama
Plato meninggal dunia. Dari ayahnya, Aristoteles mungkin memperoleh
dorongan minat di bidang biologi dan pengetahuan praktis.Di bawah asuhan
Plato, dia menanamkan minat dalam hal spekulasi filosofis. Nyaris tak
terbantahkan. Aristoteles seorang filsuf dan ilmuwan terbesar dalam dunia masa
lampau. Dia melopori dunia penyelidikan ihwal logika, memperkaya hampir tiap
cabang falfasah dan memberi sumbangan yang sangat besar terhadap ilmu
pengetahuan.
Aristoteles merupakan orang pertama pada periode ini yang mengemukakan
cabang mekanika yang berurusan dengan hubungan timbal balik antara gerak
dan gaya yaitu bidang dinamika. Ia mengemukakan suatu argumen tentang sifat
bawaan dari berbagai benda yang memberikan alasan untuk berbagai sifat
tersebut dalam daya intrinsik khusus dari benda itu sendiri.
Aristoteles membedakan dua jenis gerak yaitu gerak alamiah ( pure motion)
dan gerak paksa (violent motion). Menurutnya tiap unsur memiliki “ tempat
alamiah” di alam semesta ini seperti di pusat bumi yang dikelilingi oleh air,
udara , dan api. Dengan cara serupa, tiap unsur memiliki suatu gerak alamiah
untuk bergerak ke arah tempat alamiahnya, jika ia tidak ada disana. Umumnya,
bumi dan air memiliki sifat berat, yaitu cenderung ke arah bawah. Sementara
udara dan api memiliki sifat levitasi, yaitu cenderung bergerak ke atas.
Gerak alamiah ether adalah melingkar, dan ether selalu dalam tempat
alamiahnya. Gerak paksa disebabkan oleh gaya luar yang dikenakan dan boleh
ke sembarang arah. Gerak tersebut akan berhenti segera setelah gaya
dihilangkan. Salah satu kekurangan dinamikaAristoteles adalah bahwa kecepatan
sebuah benda akan menjadi tak hingga jika tidak ada resistansi terhadap
geraknya. Adalah sukar sekali bagi para penganut aliran Aristoteles
(Aristotelian).
Untuk membayangkan gerak tanpa resistansi. Memang, kenyataan bahwa
gerak seperti itu akan menjadi cepat secara tak terhingga jika tidak ada gesekan
dengannya, seperti : benda yang bergerak di ruang kosong. Teori Aristoteles
bahwa gerak paksa membutuhkan sesuatu gaya yang bekerja secara kontinue dan
ternyata bisa disangkal dengan memandang gerak proyektil. Aristoteles
mencontohkan pada sebuah anak panah yang ditembakkan dari sebuah busur
akan tetap bergerak untuk beberapa jarak meskipun jelas-jelas tidak selamanya
di dorong. Namun, busur tersebut entah bagaimana memberi suatu “daya gerak”
kepada udara, yang kemudian mempertahankan anak panah tetap bergerak.
Penjelasan ini sangat tidak meyakinkan, dan masalah gerak peluru terus berlanjut
hingga membuat kesal para Aristotelian selama berabad-abad.

Jadi, kesimpulannya adalah Aristoteles merupakan orang pertama pada


periode ini yang mengemukakan cabangmekanika yang berurusan dengan :
o Hubungan timbal balik antara gerak dan gaya yaitu bidang dinamika.
o Pembedaan dua jenis gerak yaitu gerak alamiah (pure motion) dan gerak
paksa (violent motion).
o Benda yang lebih berat jatuh lebih cepat ketimbang benda yang lebih
ringan.

b. Archimedes (287- 212 SM)

Archimedes adalah seorang ilmuwan Yunani pada abad ke- 3 SM. Archimedes
adalah seorang arsitokrat. Archimedes adalah anak astronom Pheidias yang lahir
di Syracuse, koloni Yunani yang sekarang dikenal dengan nama Sisilia.
Membicarakan Archimedes tidaklah lengkap tanpa kisah insiden penemuannya
saat dia mandi. Saat itu dia menemukan bahwa hilangnya berat tubuh sama
dengan berat air yang dipindahkan. Dia meloncat dari tempat mandi dan berlari
telanjang di jalan Syracuse sambil berteriak “ Eureka,eureka!” ( saya sudah
menemukan, saya sudah menemukan). Saat itulah Archimedes menemukan
hukum pertama hidrostatik.
Kisah diatas diawali oleh tukang emas yang tidak jujur dengan mencampurkan
perak ke dalam mahkota pesanan Hieron. Hieron curiga dan menyuruh
Archimedes untuk memecahkan masalah tersebut dan melakukan pengujian
tanpa merusak mahkota. Rupanya saat mandi tersebut, Archimedes memikirkan
masalah tersebut. Cabang lain dari mekanika adalah statika. Ia merupakan studi
benda-benda diam karena kombinasi berbagai gaya. Perintis bidang ini adalah
Archimedes. Archimedes juga adalah pendiri ilmu Hidrostatika, yaitu tentang
studi keseimbangan gaya-gaya yang mereka kenakan pada benda-benda tegar.
Dalam bukunya yang berjudul “benda- benda merapung” ia menyatakan“
suatu prinsip terkenal yaitu benda-benda yang lebih berat dari cairan bila
ditempatkan dalam cairan akan turun ke dasar cairan tersebut. Bila benda
tersebut ditimbang beratnya dalam cairan tersebut akan lebih ringan dari berat
yang sebenarnya, seberat zat cair yang dipisahkannnya.”
Sumbangan lain dari Archimedes yaitu prinsip-prinsip fisika dan matematika
diaplikasikan oleh Archimedes seperti pompa ulir, untuk mengangkat air dari
tempat yang lebih rendah maupun untuk tujuan perang. Memang tidak dapat
dihindari bahwa suatu penemuan biasanya akan dipicu oleh suatu kebutuhan
mendesak. Cermin pembakar, derek (crane) untuk melontarkan panah dan batu
atau menggelamkan kapal adalah penguasaan Fisika Archimedes yang dapat
dikatakan luar biasa pada zamannya. Kontribusi perhitungan 𝜋 (phi) dari
Archimedes dapat disebut sebagai awal bagi para pengikut untuk meniru metode
yang dipakai untuk menghitung luas lingkaran. Terus memperbanyak jumlah
segi enam untuk menghitung besaran 𝜋 (phi) yang mengilhami para
matematikawan. Berikutnya bahwa adanya ketidakhinggaan seperti paradoks
Zero, dimana hal ini mendorong penemuan Kalkulus. Archimedes adalah orang
yang mendasarkan penemuannya dengan eksperimennya. Sehingga, ia dijuluki
Bapak IPA Eksperimental.

Jadi, kesimpulannya adalah Archimedes merupakan seorang ilmuwan Yunani


pada abad ke- 3 SM yang lahir di Syracuse, koloni Yunani yang sekarang
dikenal Sisilia. Penemuannya di mekanika berurusan dengan:
o Saat itu, dia menemukan bahwa hilangnya berat tubuh sama dengan berat air
yang dipindahkan. Itulah saat Archimedes menemukan hukum pertama
Hidrostatik.
o Cabang lain dari mekanika adalah statika. Ia merupakan studi benda-benda
diam karena kombinasi berbagai gaya. Perintis bidang ini adalah
Archimedes.

c. Eratoshenes (273-192 SM)

Eratoshenes melakukan perhitungan diameter bumi pada tahun 230 SM. Dia
menerangi bahwa Kota Syene di Mesir terletak di equator, dimana matahari
bersinar vertikal tepat di atas sumur pada hari pertama musim panas. Eratoshenes
mengamati fenomena ini tidak dari rumahnya, dia menyimpulkan bahwa
matahari tidak akan pernah mencapai zenith di atas rumahnya di Alexandria
yang berjarak 7° dari Syene. Jarak Alexandria dan Syene adalah 7/360 atau 1/50
dari lingkaran bumi yang dianggap lingkaran penuh adalah 360°. Jarak antara
Syene sampai Alexandria +/- 5000 stade. Dengan dasar itu dibuat perkiraan
bahwa diameter bumi berkisar 50 x 5000 stade = 25.000 stade = 42.000 km.
Pengukuran tentang diameter bumi diketahui adalah 40.000 km. Ternyata,
astronomer zaman kuno juga tidak kalah cerdasnya, dengan deviasi kurang dari
5%.

2. Periode 2 (Awal Sains 1550-1800 M)


a. Galileo ( 1564 M- 1642 M)

Ilmuwan Italia terbesar ini mungkin telah bertanggung jawab terhadap


perkembangan metode ilmiah dari siapapun juga. Galileo lahir di Pisa, tahun
1564 M. Selagi muda belajar di Universitas Pisa, tetapi mandek karena urusan
keuangan. Meski begitu tahun 1589 M, dia mampu dapat posisi pengajar di
Universitas itu. Beberapa tahun kemudian dia bergabung dengan Universitas
Padua dan menetap di sana hingga 1610 M. Dalam masa inilah dia
menciptakan tumpukan penemuan-penemuan ilmiah. Aristoteles mengajarkan
benda yang lebih berat jatuh lebih cepat ketimbang benda yang lebih ringan
dan bergenerasi- generasi kaum cerdik dan pandai menelan pendapat filosofi
Yunani yang besar pengaruh ini. Tetapi, Galileo menemukan mencoba dulu
benar tidaknya dan lewat serentetan eksperimen.
Dia berkesimpulan bahwa Aristoteles keliru. Yang benar adalah baik benda
berat maupun ringan jatuh pada kecepatan yang sama, kecuali sampai batas.
Mereka berkurang kecepatannya. Ternyata Galileo melakukan eksperimennya
di Menara Pisa ( kebetulan kebiasaan Galileo melakukan percobaan melempar
benda dari Menara Pisa tampaknya tanpa sadar). Pada satu sisi benda ringan
akan menghambat benda berat dan benda berat akan mempercepat benda
ringan. Oleh karena itu, kombinasi tersebut akan bergerak pada suatu kelajaun
pertengahan. Di lain pihak, benda-benda yang dipadu bahkan akan membentuk
suatu benda yang lebih berat, karena itu harus bergerak lebih cepat daripada
yang pertama atau salah satunya. Mengetahui hal ini, Galileo mengambil
langkah- langkah lebih lanjut. Dengan hati-hati, dia mengukur jarak jatuhnya
benda pada saat yang ditentukan dan mendapat bukti bahwa jarak yang dilalui
oleh benda yang jatuh adalah berbanding seimbang dengan jumlah detik
kuadrat jatuhnya benda.
Penemuan ini (yang penyeragaman Pecepatan) memiliki arti penting
tersendiri , bahkan lebih penting lagi Galileo berkemampuan menghimpun hasil
penemuannya dengan formula matematik. Sumbangan besar dari Galileo
lainnya adalah penemuannya mengenai hukum kelembaman (inersia).
Sebelumnya, orang percaya bahwa benda bergerak dengan sendirinya
cenderung menjadi makin pelan dan sepenuhnya berhenti. Kalau saja tidak ada
tenaga yang menambah kekuatan agar terus bergerak. Tetapi, percobaan-
percobaan Galileo membuktikan bahwa anggapan itu keliru. Bilamana
kekuatan melambat seperti misalnya pergeseran dapat dihilangkan, benda
bergerak cenderung tetap bergerak tanpa batas.
Analisis Galileo mencapai resolusi akhir dari masalah gerak peluru bergabung
menghasilkan lintasan parabolik. Galileo menggangap bahwa sebuah benda
yang menggelinding ke bawah pada suatu bidang miring adalah dipercepat
seragam yaitu kecepatannya bertambah dengan besar yang sama dalam tiap
interval waktu yang kecil. Dia kemudian menunjukkan bahwa asumsi ini dapat
diuji dengan mengukur jarak yang dilalui, daripada mencoba mengukur
kecepatan secara langsung.

Jadi kesimpulannya adalah,Berikut prinsip-prinsip kinematika yang


dikemukakan oleh Galileo :

o Baik benda berat maupun ringan jatuh pada kecepatan yang sama kecuali
sampai batas mereka berkurang kecepatannya akibatnya pergeseran udara.
o Sumbangan besar Galileo lainnya ialah penemuan mengenai hukum
kelembaman (inersia).
o Analisis Galileo mencapai resolusi akhir dari masalah gerak peluru.
b. Descartes ( 1596 M- 1661 M)

Rene Descartes lahir di desa La Haye tahun 1596 M, seorang Filosof,


ilmuwan, matematikawan yang berasal dari Perancis yang senohor abad 17.
Waktu mudanya dia sekolah di Yesuit, College La Fleche. Begitu umur dua
puluh, dia dapat gelar ahli hukum dari Universitas Poiters. Waktu tidak pernah
mempraktekkan ilmunya sama sekali. Meskipun Descrates dapat memperoleh
pendidikan yang baik, namun ia yakin betul tak ada ilmu apapun yang bisa
dipercaya tanpa matematik. Karena itu, bukannya ia mencetuskan pendidikan
formalnya, melainkan ambil keputusan kelana keliling Eropa dan melihat
dunia dengan mata kepala sendiri.
Berkat dasarnya berasal dari keluarga berada , mungkinlah ia mengambara
kian kemari dengan leluasa dan longgar. Tak ada persoalan duit. Hukum
Gerak Descartes terdiri atas dua bagian dan memprediksi hasil dari benturan
antara dua massa :
1. Bila dua benda memiliki massa dan kecepatan yang sama sebelum
terjadinya benturan, maka keduanya akan terpantul karena tumbukan dan
akan mendapatkan kecepatan yang sama dengan sebelumnya.
2. Bila dua benda memiliki massa yang sama, maka karena tumbukan
tersebut, benda yang memiliki massa yang lebih kecil akan terpantul dan
menghasilkan kecepatan yang sama dengan yang memiliki massa yang
lebih besar. Semantara, kecepatan dari benda yang bermassa lebih besar
tidak akan berubah.

Descartes telah memunculkan hukum ini berdasarkan pada perhitungan


simetris dan suatu gagasan bahwa sesuatu ditinjau dari proses tumbukannya.
Sayangnya, gagasan Descartes memiliki kekurangan yang sama dengan
gagasan Aristoteles yaitu masalah diskontinuitas.
Descartes menerima prinsip Galileo bahwa benda-benda cenderung untuk
bergerak dalam garis lurus, dia beranggapan bahwa tidak pernah ada
sembarang ruang kosong ke dalam mana sebuah benda dapat bergerak, maka
konsekuensinya adalah satu-satunya gerak yang mungkin adalah rotasi dari
suatu kumpulan partikel-partikel. Pengaruh besar lain dari konsepsi Descartes
adalah tentang fisik alam semesta. Ia yakin seluruh alam kecuali Tuhan dan
jiwa manusia bekerja secara mekanis, dan karena itu semua peristiwa alami
dapat dijelaskan secara dan dari sebab-musabab mekanis. Atas dasar ini dia
menolak anggapan-anggapan astrologi, magis dan lain-lain ketahayulan.
Berarti, ia pun menolak semua penjelasan kejadian secara teologis (yakni, ia
mencari sebab-sebab mekanis secara langsung dan menolak anggapan bahwa
kejadian itu terjadi untuk sesuatu tujuan final yang jauhi). Dari pandangan
Descartes semua makhluk pada hakekatnya merupakan mesin yang ruwet dan
tubuh manusia pun tunduk pada hukum mekanis yang biasa. Pendapat ini
sejak saat itu menjadi salah satu ide fundamental fisiologi modern. Descartes
menyukai suatu alam dengan suatu mekanisme mesin jam yang besar sekali,
yaitu alam yang mekanistik, yang diciptakan oleh Tuhan dengan suatu
pasokan materi dan gerak yang tetap. Agar mesin dunia tidak “berhenti
akhirnya”, dia beramsumsi bahwa kapanpun dua partikel bertumbukan, daya
dorong atau momentum total mereka harus tetap tak berubah. Descartes
mendefinisikan momentum sebagai perkalian massa dan kecepatan, tidak
sepenuhnya benar kecuali “kecepatan” diperlakukan sebagai sebuah.

Vektor yaitu suatu besaran yang memiliki arah tertentu di dalam ruang
sehingga kecepatan-kecepatan yang sama dalam arah berlawanan akan saling
menghilangkan. Sedikitnya ada lima ide Descartes yang punya pengaruh
penting terhadap jalan pikiran Eropa :

(a) Pandangan mekanisnya mengenai alam semesta.


(b) Sikapnya yang positif terhadap penjajahan ilmiah.
(c) Tekanan yang diletakkannya pada penggunaan matematika dalam ilmu
pengetahuan.
(d) Pembelaannya terhadap dasar awal sikap skeptis.
(e) Penitikpusatkan perhatian terhadap epistemologi.
Jadi, kesimpulannya adalah Hukum Gerak Descartes terdiri atas dua bagian
dan memprediksi hasil dari benturan antara dua massa, yaitu :

1. Bila dua benda memiliki massa dan kecepatan yang sama sebelum terjadinya
benturan, maka keduanya akan terpantul karena tumbukan, dan akan mendapatkan
kecepatan yang sama dengan sebelumnya.
2. Bila dua benda memiliki massa yang sama, maka karena tumbukan tersebut, benda
yang memiliki massa yang lebih kecil akan terpantul dan menghasilkan kecepatan
yang sama dengan memiliki massa yang lebih besar. Sementara, kecepatan dari
benda yang bermassa lebih besar tidak akan berubah.

c. Torricelli (1608 M-1647 M)

Evangelista Torricelli (1608-1647 M) adalah seorang fisikawan kelahiran


Faenza dan belajar di Sapienza College, Roma. Ia menjadi Sekretaris Galileo
selama 3 bulan sampai Galileo wafat. Pada tahun (1641-1642) ia menjadi
profesor matematika di Florence. Pada tahun 1643 ia menetapkan tentang
tekanan atmosfer dan menemukan alat untuk mengukurnya yaitu barometer.
Pada tahun 1643, Toricelli membuat eksperimen sederhana, yang dinamakan
Torricelli Experiment, yaitu ia menggunakan sebuah tabung kaca kuat yang
panjangnya kira-kira 1 m dan salah satu ujungnya tertutup. Dengan
menggunakan sarung menghadap ke atas dan dengan menggunakan corong ia
menuangkan raksa dari botol ke dalam tabung sampai penuh. Kemudian ia
menutup ujung terbuka tabung dengan jempolnya dan segera membalikannya.
Dengan cepat ia melepaskan jempolnya dari ujung tabung dan menaruh
tabung vertikal dalam sebuah bejana berisi raksa. Ia mengamati permukaan
raksa dalam tabung dan berhenti ketika tinggi kolom raksa dalam tabung 76
cm di atas permukaan raksa dalam bejana. Ruang vakum terperangkap di atas
kolam raksa.
Ia mengamati permukaan raksa dalm tabung dan berhenti ketika tinggi
kolam raksa dalam tabung 76 cm di atas permukaan raksa dalam bejana.
Ruang vakum terperangkap di atas kolam raksa ( disebut 1 atm).
d. Otto Von Guericke (1602 M-1686 M)

Otto Von Guericke ( 30 November 1602- 21 Mei 1686) adalah seorang


ilmuwan Jerman, pencipta dan politikus. Prestasi ilmiah utamanya menjadi
penetapan dalam ilmu fisika ruang hampa. Pada 1650 M, Guericke menemukan
pompa udara. Guericke menetapkan barometer ke ramalan cuaca untuk
meteorologi. Kemudian bidang kajiannya dipusatkan pada listrik, tetapi sangat
sedikit hasilnya. Ia menemukan generator elektrostatik yang pertama
“Elektrisiermaschine” , Prestasinya ilmiah utamanya menjadi penetapan ilmu
fisika ruang hampa.

e. Blaise Pascal (1623 M- 1662 M)

Blaise Pascal lahir (19 Juni 1623-19 Agustus 1662) adlaah ilmuwan Perancis,
ahli matematik, ahli ilmu fisika, dan ahli filsafat religius. Dalam bidang Fisika,
khususnya mekanika, dia melakukan percobaan dengan cara mengukur beda
tinggi barometer di dasar dan di puncak gunung. Dari keterangan-keterangannya
itu nantinya ia mengemukakan prinsip hidrostatis yang kita kenal dengan Hukum
Pascal, yaitu “ jika suatu zat cair dikenal dengan tekanan,maka tekanan itu akan
merambat ke segala arah dengan sama besarnya atau tidak bertambah atau
berkurang kekuatannya” .

f. Sir Issac Newton (1642 M- 1727 M)

Issac Newton (1642 M- 1727 M) lahir di Woolsthrope, Inggris. Dia lahir di


tahun kematiannya Galileo. Dia belajar di Universitas Cambridge dan pada usia
awal 20-an, ketika dia membuat tiga penemuan besarnya teori matematikannya
yang sekarang dikenal dengan kalkulus, teori gravitasi, dan tentang komposisi
cahaya. Karya besarnya, Mathematical Principles Of Natural Philosophy (biasa
dikenal dengan Principia) diterbitkan pada tahun 1687 M. Penemuan-penemuan
Newton yang terpenting adalah di bidang mekanika, pengetahuan sekitar
bergeraknya suatu benda didasarkan tiga hukum fundamental.
Hukum pertamanya adalah hukum inersia Galileo, Galileo merupakan penemu
pertama hukum yang melukiskan gerak suatu objek apabila tidak dipengaruhi
oleh kekuatan luar dan persoalan yang paling penting dalam ihwal mekanik
adalah bagaimana objek bergerak dalam kekuatan itu. Masalah ini dipecahkan
oleh Newton dalam hukum geraknya yang kedua dan termashyur dan dapat
dianggap sebagai hukum fisika klasik yang paling utama. Hukum kedua(
dijabarkan secara matematik dengan persamaan F= m.a atau a= F/m)
menetapkan bahwa percepatan objek adalah sama dengan gaya netto dibagi
massa benda. Hukum kedua Newton memiliki bentuk sama seperti hukum
dinamika Aristoteles, v = k F/R , dengan dua perbedaan penting. Yang satu
adalah bahwa gaya menghasilkan percepatan daripada kecepatan, sehingga
dalam ketidakhadiran gaya, kecepatan tetap konstan (hukum pertama).
Perbedaan yang lain adalah bahwa hambatan terhadap gerak disebabkan oleh
massa benda itu sendiri terhadap medium dimana ia bergerak. Terhadap kedua
hukum itu Newton menambah hukum ketiganya yang mashyur tentang gerak (
menegeskan bahwa pada tiap aksi, misalnya kekuatan fisik, terdapat reaksi yang
sama dengan yang bertentangan) serta yang paling termahsyur penemuannya
tentang kaidah ilmiah hukum gaya berat universal.
Newton juga membedakan antara massa dan berat. Massa adalah sifat
intrinsik suatu benda yang mengukur resistansinya terhadap percepatan,
sedangkan berat adalah sesungguhnya suatu gaya, yaitu gaya berat yang bekerja
pada sebuah benda. Jadi, berat W sebuah benda adalah W= Mag, dimana ag
adalah percepatan karena gravitasi. Keempat perangkat hukum ini, jika
digabungkan akan membentuk suatu kesatuan sistem yang berlaku buat seluruh
makro sistem mekanika, mulai dari ayunan pendulum hingga gerak planet-planet
dalam orbitnya mengelilingi matahari. Newton tidak cuma menetapkan hukum-
hukum mekanika, tetapi dia juga sendiri menggunakan alat kalkulus matematik.
Dan menunjukkan bahwa rumus-rumus fundamental ini dapat dipergunakan
bagi pemecahan masalah Fisika. Diantara banyak prestasi Newton, ada satu yang
merupakan penemuan terbesar ialah “Hukum Gravitasi”. Pada penemuan ini,
Newton menggunakan dengan baik penemuan penting sebelumnya tentang
pergerakan angkasa yang dibuat oleh Keppler dan yang lainnya. Newton
menyadari hukum semacam ini pada pertengahan 1660 M. Pada masa kreatif ini,
ia menulis hampir satu abad kemudian bahwa, “saya menarik kesimpulan bahwa
kekuatan yang menjaga planet-planet pada orbitnya pasti berbanding terbalik
sama dengan kuadrat dari jarak mereka dengan pusat dimana mereka
berevolusi”. Diungkapkan sebagai sebuah persamaan :
𝑚 𝑚
w = F2 = G 1 2 2
𝑅
Dimana F gaya gravitasi diantara dua benda bermassa 𝑚1 dan 𝑚2 , r adalah
jarak antara pusat-pusatnya dan G adalah tetapan gravitasi. Gerak sebuah planet
mengelilingi matahari adalah suatu kombinasi gerak garis lurus yang harus
memiliki jika tak ada gaya yang bekerja kepadanya dan percepatannya karena
gaya gravitasi matahari.

Jadi, kesimpulannya adalah penemuan-penemuan Newton yang terpenting


adalah di bidang mekanika, yaitu pengetahuan sekitar bergeraknya sesuatu benda
di dasarkan pada tiga hukum fundamental,yaitu :
o Hukum Pertama Newton adalah hukum inersia Galileo ( rumusan
bagaimana objek bergerak dalam keadaan ada pengaruh benda luar).
o Hukum Kedua Newton (secara matematik dijabarkan dengan persamaan F
= ma atau a= F/m) menetapkan bahwa percepatan objek adalah sama dengan
gaya netto dibagi massa benda.
o Penemuan terbesar ialah “Hukum Gravitasi”.

3. Periode ke-3 (Fisika Klasik 1700 M-1900 M)


a. Daniel Bernoulli (1700 M- 1782 M)

Daniel Bernoulli adalah ilmuwan dari Swiss. Ahli matematik yang


menghabiskan banyak hidupnya di Basel, dimana akhirnya ia meninggal.
Keahlian matematikanya untuk diaplikasikan ke mekanika, terutama ilmu
mekanika zat cair (fluida) dan gas prinsip Bernoulli.
Gas prinsip Bernoulli adalah sebuah istilah di dalam mekanika fluida yang
mengatakan bahwa pada suatu aliran fluida, peningkatan pada kecepatan fluida
akan menimbulkan penurunan tekanan pada aliran tersebut. Prinsip ini
sebenarnya merupakan penyederhanaan dari Persamaan Bernoulli yang
menyatakan bahwa “jumlah energi pada suatu titik di dalam suatu aliran
tertutup sama besarnya dengan jumlah energi di titik lain pada jalur aliran yang
sama”. Prinsip ini diambil dari nama ilmuwan Belanda/Swiss yang bernama
Daniel Bernoulli.
Dalam bentuknya yang sudah disederhanakan, secara umum terdapat dua
bentuk persamaan Bernoulli yang pertama berlaku untuk aliran tak
termampatkan (Incompresible flow) dan yang lain adalah fluida termampatkan
(compresible flow).
b. Leonhard Euler (1707-1783)

Leonhard Euler lahir pada tahun 1707 di Basel, Swiss. Dia diterima masuk di
Universitas Basel pada tahun 1720. Tatkala umurnya baru mencapai tiga belas
tahun. Mula –mula dia belajar teologi, tetapi segera pindah ke mata pelajaran
matematika. Kegeniusannya Euler memperkaya hampir segala segi matematika
murni maupun matematika siap pakai, dan sumbangan terhadap matematika
fisika hampir tidak ada batasnya untuk penggunaan. Euler khusus ahli
mendemonstrasikan bagaimana hukum-hukum umum mekanika, yang telah di
rumuskan di abad sebelmunya oleh Isaac Newton dan dapat digunakan dalam
jenis situasi fisika tertentu yang terjadi berulang kali. Misalnya, dengan
menggunakan hukum Newton dalam hal gerak cairan. Euler sanggup
mengembangkan persamaan hidrodinamika. Juga, melalui analisa yang cermat
tentang kemungkinan gerak dari barang yang kekar dan dengan penggunaan
prinsip-prinsip Newton dan Euler berkemampuan menggembangkan sejumlah
pendapat yang sepenuhnya menentukan gerak dari barang kekar.
Dalam praktek, tentu saja objek benda tidak selamanya mesti kekar. Karena
itu, Euler juga membuat sumbangan penting tentang teori elastisitas yang
menjabarkan bagaimana benda padat dapat berubah bentuk lewat penggunaan
tenaga luar. Pengetahuan modern dan teknologi akan jauh tertinggal di belakang.
Tanpa sadar adanya Formula Euler, rumus-rumusnya dan metode-metodenya.
Sekilas pandangan melirik indeks textbook matematika dan fisika akan
menunjukkan penjelasan-penjelasan ini disebut sudut Euler (gerak benda keras),
kemantapan Euler(deret tak terbatas), keseimbangan Euler (Hidrodinamika),
keseimbangan gerak Euler (dinamika batasnya), Curve Polygonal Eurel
(keseimbangan diferensiah) pendapat Euler tentang keragaman Bernoulli-Euler
(teori elastistik).
Formula Euler-Fourier (rangkaian trigonometris), keseimbangan Euler-
Lagrange ( variasi kalkulus mekanika) dan formula Euler-Mac Lauren (metode
penjumlahan). Itu semua menyangkut sebagian yang penting-penting saja.

c. Hamilton (1789- 1795)

Jika ditinjau gerak partikel yang terkendala pada suatu permukaan bidang,
maka diperlukan adanya gaya tertentu yakni gaya konstrain yang berperan
mempertahankan kontak antara partikel dengan permukaan bidang.Namun tak
selamanya gaya konstrain yang beraksi terhadap partikel dapat diketahui.
Pendekatan Newtonian memerlukan informasi gaya total yang beraksi pada
partikel.Gaya total ini merupakan keseluruhan gaya yang beraksi pada partikel,
termasuk juga gaya konstrain. Oleh karena itu, jika dalam kondisi khusus
terdapat gaya yang tak dapat diketahui, maka pendekatan Newtonian tak berlaku.
Sehingga diperlukan pendekatan baru dengan meninjau kuantitas fisis lain yang
merupakan karakteristik partikel, misal energi totalnya. Pendekatan ini dilakukan
dengan menggunakan prinsip hamilton, dimana persamaan Lagrange yakni
persamaan umum dinamika partikel dapat diturunkan dari prinsip tersebut.
Prinsip Hamilton mengatakan “dari seluruh lintasan yang mungkin bagi
sistem dinamis untuk berpindah dari satu titik ke tiitk yang lain dlaam interval
waktu spesifik (konsisten dengan sembarang konstrain), lintasan nyata yang
diikuti sistem dinamis adalah lintasan yang meminimumkan integral waktu
selisih antara energi kinetik dengan energi potensial.”
d. Joseph- Louis Lagrange (1736 M- 1813 M)

Persamaan gerak partikel yang dinyatakan oleh persamaan Lagrange dapat


diperoleh dengan meninjau gaya yang beraksi pada partikel. Energi kinetik
partikel dalam koordinat kartesian adalah fungsi dari kecepatan, energi potensial
partikel yang bergerak dalam medan gaya konservatif adalah fungsi dari posisi.
Persamaan Lagrange merupakan persamaan gerak partikel sebagai fungsi dari
koordinat umum, kecepatan umum, dan mungkin waktu. Waktu berpengaruh
dalam persamaan Lagrange dikarenakan persamaan transformasi yang
menghubungkan koordinat kartesian dan koordinat umum mengandung fungsi
waktu. Pada dasarnya, persamaan Lagrange ekivalen dengan persamaan gerak
Newton, jika koordinat yang digunakan adalah koordinat kartesian.
Dalam mekanika Newtonian, konsep gaya diperlukan sebagai kuantitas fisis
yang berperan dalam aksi terhadap partikel. Dalam dinamika Lagrangian,
kuantitas fisis yang ditinjau adalah energi kinetik dan energi potensial partikel.
Keuntungannya, karena energi adalah besaran skalar, maka energi bersifat
invarian terhadap transformasi koordinat. Dalam kondisi tertentu,tidaklah
mungkin atau sulit menyatakan seluruh gaya yang bereaksi terhadap partikel,
maka pendekatan Newtonian menjadi rumit atau bahkan tak mungkin dilakukan.
B. Perkembangan Mekanika Modern
4) Pada Periode ke-4 (1820- sampai sekarang)
a. Mekanika Kuantum
1. Max Planck

Pada Tahun 1900-an. Max PlanckMemperkenalkan ide bahwa energi


terkuantitasi, dalam rangka untuk memperoleh rumus untuk frekuensi yang
diamati ketergantungan dari energi yang dipancarkan oleh suatu benda hitam.
Hipotesis kuantum oleh Max Planck bahwa setiap sistem atom memancarkan
energi secara teoritis dapat dibagi menjadi beberapa diskrit unsur-unsur energi
𝜀 (epsilon) sedemikian rupa sehingga masing-masing elemen energi tersebut
adalah sebanding dengan frekuensi v yang mereka masing-masing individu
memancarkan energi sebagaimana didefinisikan oleh rumus tersebut.

2. Albert Einstein

Pada tahun 1905,Albert Einstein menjelaskan efek fotoelektrik dengan


menyimpulkan bahwa energi cahaya datang dalam bentuk kuanta yang disebut
foton.
3. Max Born
Pada tahun 1913, Bohr menjelaskan garis spektrum dari atom hidrogen, lagi
dengan menggunakan kuantitasi, dlaam kertas Juli (1913). Pada Konstitusi
Atom dan Molekul Ungkapan mekanika kuantum pertama kali digunakan pada
Max Bohr sejak 1924 pada kertas “Zur Quantenmechanic”. Di tahun-tahun
untuk mengikuti teoritis ini perlahan mulai diterapkan pada struktur kimia,
reaktivitas,dan ikatan. Lihatlah urutan mekanika kuantum pada waktu .

4. Louis de Broglie

Pada tahun 1924,Louis de Broglie memberikan teorinya tentang gelombang


benda.Teori-teori diatas meskipun sukses,tetapi sangat fenomenalogikal. Tidak
ada penjelasan untuk kuantisasi. Mereka dikenal teori kuantum lama.

5. Werner Karl Heinsberg

Mekanika kuantum modern lahir pada tahun 1925, ketika Wernel Karl Heisenberg
Mengembangkan mekanika matriks dan Erwin Schrodinger menemukan mekanika
gelombang dan persamaan Schrodinger. Schrodinger beberapa kali menunjukan bahwa
kedua pendekatan tersebut sama. Pada tahun 1927, Heisenberg merumuskan prinsip
ketidakpastianya dan interpretasi Kopenhagen terbentuk dalam waktu hampir
bersamaan.
6. Erwin Schrodinger
Seorang Fisikawan Austria menemukan mekanika gelombang dan non-
realitivistik persamaan Schrodinger sebagai pendekatan untuk kasus
generalised teori de Broglie.

7. Pauli Dirac

Pada tahun 1927, Paul Dirac memulai proses menyatukan mekanika


kuantum dengan relativitas khusus olehnya untuk mengusulkan persamaan
Dirac untuk elektron. Pada persamaan Dirac mencapai deskripsi yang
rekatisvik fungsi gelombang dari sebuah elektron yang gagal memperoleh
Schrodinger. Ini memperkirakan spin elektron dan dipimpin oleh Dirac
memprediksi keberadaan positron. Dia juga menopolori penggunaan teori
operator, termasuk yang berpengaruh notasi bra-ket.

8. Pada tahun 1932, Neumann Janos merumuskan dasar matematika yang kuat
untuk mekanika kuantum sebagai teori operator.

9. Bidang kimia kuantum dibuka oleh Walter Heitler dan Fritz London yang
mempublikasikan penelitian ikatan kovalen dari molekul hidrogen pada tahun
1927. Kimia kuantum beberapa kali dikembangkan oleh pekerja dalam jumlah
besar, termasuk kimiawan Amerika, Linus Pauling. Berawal pada 1927,
percobaan dimulai untuk menggunakan mekanika kuantum ke dalam bidang di
luar partikel satuan yang menghasilkan teori medan kuantum. Pekerja awal
dalam bidang ini termasuk Dirac, Wolfgang Pauli, Victor Weisskopf dan
Pascaul Jordan. Bidang riset area ini dikembangkan dalam formulasi
elektrodinamika kuantum oleh Richard Feynman, Freeman Dyson, Julian
Schwinger dan Tomonaga pada tahun 1940-an. Elektrodinamika kuantum
adalah teori kuantum elektron, proton dan medan elektromagnetik dan berlaku
sebagai contoh untuk teori kuantum berikutnya.
10. Teori Kromodinamika Kuantum diformulasikan pada awal 1960an. Teori
yang kita kenal sekarang ini diformulasikan oleh Polizter, Gross dan Wilzcek
pada tahun 1975. Pengembangan awal oleh Schwinger, Peter Higgs, Goldstone
dan lain-lain..Sheldon Lee Glashow, Steven Wienberg, dan Abdus Salam
menunjukkan secara independen bagaimana gaya nuklir lemah dan
elektrodinamika kuantum dapat digabungkan menjadi satu gaya lemah elektro.

b. Relativitas Umum
Relativitas umum diperkenalkan oleh Albert Einstein pada tahun 1916. Teori
ini merupakan penjelasan gravitasi termutakhir dalam fisika modern. Ia
menyatukan teori Einstein sebelumnya dengan hukum gravitasi Newton.
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan materi tentang Perkembangan mekanika pada tiap periode
dapat diambil kesimpulan:
a. Mekanika merupakan cabang ilmu fisika tertua yang berhubungan dengan materi
(benda), yaitu ilmu yang mempelajari gerak benda diam (statistika) maupun benda
yang bergerak (kinematika dan dinamika). Dalam perkembangannya mekanika
dibagi menjadi dua,yaitu mekanika klasik dan mekanika modern.
b. Perkembangan mekanika klasik didasarkan pada perkembangan sejarah
fisika,yakni terdiri dari:
1) Periode I
Tokoh-tokoh yang berperan penting dalam periode pertama ini adalah :
a) Aristoteles ( 384-332 SM)
b) Archimedes (287-212 SM)
c) Eratoshenes (273-192 SM)

2) Periode II
a) Galileo (1564 M- 1642 M)
b) Decrates ( 1596 M – 1661 M)
c) Torricelli (1608 M – 1647 M)
d) Otto Von Guericke ( 1602 M – 1686 M)
e) Blaise Pascal (1623 M – 1662 M)
f) Isaac Newton ( 1642 M – 1727 M)

3) Periode III
a) Daniel Bernoulli (1700 M – 1780 M)
b) Leonhard Euler ( 1707 M – 1783 M)
c) Hamilton
d) Joseph –Louis Lagrange (1736 M- 1813 M)
c. Perkembangan Mekanika Modern
4) Periode ke IV
a) Mekanika Kuantum
b) Relativitas Umum

2. Saran

Perkembangan ilmu pengetahuan terus mengalami perubahan setiap waktu, oleh


karena itu, sebagai calon seorang guru fisika kita diharapkan mampu memahami dan
mengetahui setiap perkembangan yang ada,khususnya tentang perkembangan fisika
DAFTAR PUSTAKA

o Afifah, A. (2014, November 21). This Is My Heart Bed. Retrieved


November 18, 2018, from Periode Perkembangan Fisika: http://annice-
afifah.blogspot.com/2014/11/periode-perkembangan-fisika.html

o Endik, F. (2016, September 09). Materi Sejarah Fisika. Retrieved


November 17, 2018, from Perkembangan Mekanika Pada Tiap Periode:
http://www.endik2110.blogspot.com/2016/09/makalah-sejarah-fisika-
perkembangan-mekanika-pada-tiap-periode.html

o Hombing, R. (2016, September 22). Tokoh-Tokoh Fisika Setiap Periode.


Retrieved November 16, 2018from SlideShare:
http://www.slideshare.net/mobile/rosianahombing/tokoh-tokoh-fisika-
setiap-periode.html

o L.Goodstein, D. (2018, January 13). Mekanika Fisika. Retrieved


November 19, 2018, from Encyclopaedia Britannica.Inc:
http://www.britannica.com/science/mechanic.html
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................................ i


Daftar Isi .................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................ 1
1. Latar Belakang ................................................................................................................ 4
2. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 4
3. Tujuan Penulisan Makalah .............................................................................................. 5
4. Manfaat Makalah ............................................................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................. 6
A. Perkembangan Mekanika Klasik .................................................................................... 6
1. Periode I (Pra Sains- 1580 SM) .................................................................................... 6
2. Periode 2 (Awal Sains 1550-1800 M) ........................................................................ 10
3. Periode ke-3 (Fisika Klasik 1700 M-1900 M) .......................................................... 18
B. Perkembangan Mekanika Modern ............................................................................... 22
BAB III PENUTUP ...................................................................................................................... 26
1. Kesimpulan ................................................................................................................... 26
2. Saran ............................................................................................................................. 27
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 28

ii

Anda mungkin juga menyukai