Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PERKEMBANGAN ILMU MEKANIKA

Dosen Pengampu :

Dwi Sulistyaningsih., M.PD.

Disusun Oleh :

Kelompok 7

Aspi Pajriyah (232153065)

Sela Laisya Mahesa (232153063)

Sani Indriani (232153056)

MATA KULIAH UMUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SILIWANGI

2023

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami mampu
menyelesaikan makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat memberikan masukan kepada rekan -
rekan sebagai bahan studi dalam belajar terutama pada Mata Kuliah Sejarah Fisika di Universitas
Siliwangi. Penulisan makalah ini dapat berjalan lancar karena adanya bantuan dari berbagai pihak baik
dari moral maupun spiritual. Oleh karenanya pada kesempatan ini kami mengucapkankan terima kasih
kepada :

1. Ibu Dwi Sulistyaningsih., M.Pd selaku Dosen Sejarah Fisika dan,

2. Rekan-rekan saya yang telah membantu dalam mengerjakan penulisan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan kemampuan
dan pengetahuan yang dimiliki. Oleh karena itu, kami sangat berharap kepada pembaca dapat
memberikan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Tasikmalaya, 07 September 2023

Penyusun

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan

Bab II Pembahasan

2.1 Perkembangan Mekanika Klasik

2.1.1 Periode 1

A. Aristoteles

B. Archimedes

C. Eratosthenes

2.1.2 Priode 2

A. Galileo

B. Decrates

C. Toricelli

D. Otto Von Guericke

E. Blaise Pascal

F. Issac Newton

2.1.3 Priode 3

A. Daniel Bernoulli

B. Leonhard Euler

C. Hamilton

D. Joseph-Louis Lagrange

2.2 Perkembangan Mekanika Modern

2.2.1 Mekanika Kuantum


2.2.2 Relativitas Umum

Bab III Penutup

3.1 Simpulan

3.2 Saran

3.3 Daftar Pustaka

BAB I

PEMBAHASAN

1.1 Latar Belakang

Mekanika merupakan cabang ilmu fisika tertua yang berhubungan dengan materi (benda), yaitu
ilmu yang mempelajari gerak benda baik benda diam (statika) maupun benda yang bergerak
(kinematika dan dinamika). Kinematika merupakan ilmu fisika yang mempelajari gerak suatu benda
tanpa memperhatikan penyebab gerak benda tersebut,sedangkan dinamika merupakan ilmu fisika
yang mempelajari gerak suatu benda dengan memperhatikan atau memperhitungkan penyebab
gerak benda tersebut.

Masalah mekanika merupakan hal yang cukup penting dalam perkembangan ilmu fisika,karena
masalah mekanika sangat erat kaitannya dengan peristiwa yang terjadi dalam kehidupan kita
sehari-hari. Sebagaimana kita ketahui bahwa fisika merupakan ilmu yang mempelajari gejala alam
yang dapat diamati dan diukur, dan kasus mekanika merupakan salah satu gejala alam yang dapat
diamati dan diukur.

Dalam perkembangannya,mekanika dibagi menjadi dua yaitu mekanika klasik dan mekanika
modern. Mekanika klasik dititik beratkan pada benda-benda yang bergerak dengan kecepatan jauh
dibawah kecepatan cahaya, sedangkan mekanika modern dititik beratkan pada benda-benda yang
bergerak mendekati kecepatan cahaya.Berdasarkan alasan tersebut maka kita perlu mengetahui
sejarah perkembangan mekanika tiap pada tiap periode.

1.2 Rumusan Masalah

a. Bagaimana perkembangan mekanika pada tiap periode?

b. Siapakah tokoh-tokoh perkembangan mekanika klasik dan modern (kuantum)?

c. Apa saja teori-teori yang dikembangan pada tokoh-tokoh mekanika klasik dan modern
(kuantum)?
1.3 Tujuan

a. Perkembangan mekanika pada tiap periode.

b. Tokoh-tokoh perkembangan mekanika klasik dan modern (kuantum).

c. teori-teori yang dikembangan pada tokoh-tokoh mekanika klasik dan modern


(kuantum).

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan Mekanika Klasik

2.1.1 Periode 1

(a) Aristoteles (384 – 332 SM)


Aristoteles adalah orang pertama pada periode ini yang mengemukakan cabang mekanika yang
membahas tentang hubungan timbal balik antara gerak dan gaya (dinamika). Inti dari pandangan
nya terhadap dinamika adalah sifat bawaan dari berbagai macam benda yang memberikan alasan
untuk sifat tersebut dalam daya instrinsik khusus dari benda itu.

(b) Archimedes (287-212 SM)

Archimedes merupakan perintis ide dari statika (studi tentang benda-benda diam karena kombinasi
berbagai gaya). Archimedes juga merupakan perintis kajian tentang hidrostatika, yaitu cabang fisika
yang membahas keseimbangan gaya-gaya yang dikenakan pada bendabenda tegar. Dalam bukunya
yang berjudul “benda-benda merapung” Archimedes menyatakan sebuah prinsip bahwa: benda-
benda yang lebih berat dari cairan bila ditempatkan dalam cairan akan turun ke dasar cairan
tersebut. Bila benda tersebut ditimbang beratnya dalam cairan tersebut akan lebih ringan dari
berat yang sebenarnya, seberat zat cair yang dipisahkannya. Prinsip dasar dari Archimedes ini
banyak diaplikasikan seperti pompa ulir, untuk mengangkut air dari tempat yang lebih rendah
maupun untuk tujuan perang.

(c) Eratoshenes (273 – 192 SM)

Eratoshenes menghitung diameter bumi pada tahun 230 SM. Berdasarkan perhitungan yang
dilakukannya diketahui bahwa diameter bumi adalah 40.000 km. Untuk zaman itu, pengetahuan
mengenai ini merupakan temuan yang sangat luar biasa dimana belum ada ahli yang dapat
melakukan penghitungan seperti yang dilakukan oleh Eratoshenes.

2.1.2 Periode II

(a) Galileo ( 1564 M – 1642 M )

Aristotheles berpendapat benda yang lebih berat jatuh lebih cepat dari benda yang lebih ringan.
Galileo melakukan eksperimen untuk membuktikan pernyataan ini. Kesimpulannya menurut Galileo
bahwa pernyataan Aristoteles itu kurang tepat, yang benar adalah baik benda berat maupun benda
ringan jatuh pada kecepatan yang sama kecuali sampai batas mereka berkurang kecepatnnya
akibat gesekan udara. Galileo juga mengemukakan tentang hukum kelembaman (inersia).

(b) Descartes (1956 M – 1661 M)

Descartes meyakini bahwa tidak ada ilmu apa pun yang bisa dipercaya tanpa matematika.
Descartes mengemukakan dua hukum tentang gerak dan memprediksi hasil benturan antar dua
massa. Descartes menerima prinsip Galileo bahwa benda-benda cenderung untuk bergerak dalam
garis lurus, dan tidak pernah ada sembarang ruang kosong ke dalam mana sebuah benda bergerak,
maka konsekuensinya adalah satu-satunya gerak yang mungkn adalah gerak rotasi dari sekumpulan
partikel.Jurnal Filsafat Indonesia | 2Jurnal Filsafat Indonesia, Vol 3 No 1 Tahun 2020ISSN: E-ISSN
2620-7982, P-ISSN: 2620-7990

(c) Torricelli ( 1608 M – 1647 M )


Torricelli menetapkan tentang tekanan atmosfer dan menemukan alat untuk mengukurnya yaitu
barometer. Toricelli juga menemukan persamaan untuk mengukur laju air dari sebuah tangki yang
bocor.

(d) Otto von Guericcke (1602 M – 1686 M

)Pada 1650 Guericke menemukan pompa udara. Guericke menerapkan barometer ke ramalan
cuaca untuk meteorologi.

Anda mungkin juga menyukai