Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ANALISA GAYA DALAM TUBUH MANUSIA


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : IDK 1 ( FISIKA )

Di susun oleh :
1. Yogi Anwar Irawan (C.0105.21.120)
2. Wisma Amara (C.0105.21.111)
3. Ririn Nur Riyanti (C.0105.21.090)
4. Siti Nia Purnama Sari (C.0105.21.098)
5. Selvia Rizki Yani (C.0105.21.092)
6. Syahla Rahadatul Aisyi (C.0105.21.102)

KELAS C
PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BUDI LUHUR CIMAHI
2021 - 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Analisa Gaya Dalam
Tubuh Manusia ini dengan tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak
Supiyanto, S.Pd.,MM Pada mata kuliah IDK 1 FISIKA. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Analisa Gaya Dalam Tubuh Manusia bagi para pembaca
dan juga penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Supiyanto, S.Pd.,MM selaku dosen
mata kuliah IDK 1 FISIKA yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Cimahi,10 September 2021


i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1

C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................1

D. Manfaat Penulisan...........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2

A. Sejarah Gaya...................................................................................................................2

B. Gaya Pada Tubuh Manusia.............................................................................................3

1. Gaya pada tubuh dalam keadaan statis........................................................................3

2. Gaya pada tubuh dalam keadaan dinamis...................................................................4

C. Analisis Gaya..................................................................................................................4

1. Gaya Vertical...............................................................................................................4

2. Gaya Horizontal...........................................................................................................5

D. Aplikasi Gaya Dalam Dunia Kesehatan..........................................................................5

1. Gaya berat tubuh dan posisi duduk yang menyehatkan tulang belakang....................5

2. Traksi dalam praktik klinik.........................................................................................5

E. JENIS GAYA..................................................................................................................6

BAB III PENUTUP....................................................................................................................8

A. Kesimpulan.....................................................................................................................8

B. Saran................................................................................................................................8

Daftar Pustaka............................................................................................................................9
ii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Arti kata gaya dalam kehidupan sehari – hari berbeda dengan pengertian gaya
dalam ilmu fisika. Gaya merupakan besaran fisika berupa tarikan atau dorongan yang
menyebabkan terjadinya perubahan suatu benda. Gaya termasuk besaran vector
karena selain memiliki nilai juga memiliki arah. Pergerakan pada tubuh terjadi karena
adanya gaya yang bekerja. Ada gaya yang bekerja pada tubuh dan gaya yang bekerja
dalam tubuh. Perbedaannya adalah jika gaya pada tubuh dapat kita ketahui (gaya berat
tubuh ), sedangkan gaya dalam tubuh seringkali tanpa di sadari otot jantung dan paru
– paru.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi gaya?
2. Jelaskan gaya pada tubuh manusia?
3. Jelaskan analisis gaya?
4. Bagaimana aplikasi gaya dalam dunia Kesehatan?
5. Jelaskan jenis – jenis gaya?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian dari gaya
2. Mengetahui aplikasi gaya dalam dunia Kesehatan

D. Manfaat Penulisan
1. Mengetahui definisi dari gaya
2. Mengetahui gaya pada tubuh manusia
3. Mengetahui analisis gaya
4. Mengetahui aplikasi gaya dalam dunia Kesehatan
5. Menegtahui jenis – jenis gaya
6. Menyelesaikan tugas terstruktur mata kuliah Fisika
1

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Gaya
Aristoteles dan pengikutnya meyakini bahwa keadaan alami objek di Bumi tak
bergerak dan bahwasannya objek-objek tersebut cenderung okum keadaan tersebut
jika dibiarkan begitu saja. Aristoteles membedakan antara kecenderungan bawaan
objek-objek untuk menemukan “tempat alami” mereka ( okum benda berat jatuh),
yang menuju “gerak alami”, dan tak alami atau gerak terpaksa, yang memerlukan
penerapan kontinu gaya.
Namun teori ini meskipun berdasarkan pengalaman sehari-hari bagaimana
objek bergerak ( okum kuda dan okum ), memiliki kesulitan perhitungan yang
menjengkelkan untuk proyektil, semisal penerbangan panah. Beberapa teori telah
dibahas selama berabad-abad, dan gagasan pertengahan akhir bahwa objek dalam
gerak terpaksa membawa gaya dorong bawaan adalah pengaruh pekerjaan Galileo
Galilei.
Galileo melakukan eksperimen dimana batu dan peluru okum keduanya
digelindingkan pada suatu kecuraman untuk membuktikan kebalikan teori gerak
Aristoteles pada awal abad 17.
Galileo menunjukkan bahwa benda dipercepat oleh gravitasi yang mana tak
gayut massanya dan berargumentasi bahwa objek mempertahankan kecepatan mereka
jika tidak dipengaruhi oleh gaya – biasanya gesekan.
Isaac Newton dikenal sebagai pembantah secara tegas untuk pertama kalinya,
bahwa secara umum, gaya konstan menyebabkan laju perubahan konstan (turunan
waktu) dari momentum.
Secara esensi, ia memberi definisi matematika pertama kali dan hanya definisi
matematika dari kuantitas gaya itu sendiri – sebagai turunan waktu momentum: F =
dp/dt. Pada tahun 1784 Charles Coulomb menemukan okum kuadrat terbalik
interaksi antara muatan listrik menggunakan keseimbangan torsional, yang mana
adalah gaya fundamental kedua.

2
Gaya nuklir kuat dan gaya nuklir lemah ditemukan pada abad ke 20. Dengan
pengembangan teori medan kuantum dan relativitas umum, disadari bahwa “gaya”
adalah konsep berlebihan yang muncul dari kekekalan momentum (momentum 4
dalam relativitas dan momentum partikel virtual dalam elektrodinamika kuantum).
Dengan demikian sekarang ini dikenal gaya fundamental adalah lebih akurat
disebut “interaksi fundamental”.

B. Gaya Pada Tubuh Manusia


Gaya didefinisikan sebagai tarikan atau dorongan pada suatu benda sehingga
menyebabkan benda mengalami perubahan gerak atau perubahan bentuk. Demikian
juga pada tubuh manusia, setiap gerak pada tubuh pasti ada suatu gaya yang bekerja.
Ada yang berkerja pada tubuh dan yang bekerja di dalam tubuh. Gaya pada tubuh di
ketahui apabila kita menabrak suatu objek. Sedangkan gaya di dalam tubuh, seringkali
tidak kita sadari, issal gaya otot jantung yang menyebabkan mengalirnya darah dan
gaya otot paru – paru saat inspirasi dan ekspirasi.
Adapun gaya pada tubuh terbagi menjadi 2 tipe:
1. Gaya pada tubuh dalam keadaan statis
Gaya pada tubuh dalam keadaan statis berarti objek atau tubuh dalam keadaan
setimbang dan berarti pula jumlah gaya yang bekerja sama dengan nol ( Hukum 1
Newton, Hukum III Newton ).
Aspek gaya pada tubuh dalam keadaan statis yaitu :
Gaya Berat dan Gaya Otot, yaitu yang berfungsi sebagai system pengumpil.
System pengumpil yang berfugsi pada tubuh manusia adalah tulang dan otot.
Ada 3 kelas sistem pengumpil:
a. Kelas pertama
Titik tumpuan terletak di antara gaya berat dan otot. Contoh: Kepala dan leher
b. Kelas kedua
Gaya berat diantara titik tumpu dan gaya otot. Contoh: Tumit menjinjit.
3
c. Kelas ketiga
Gaya otot terletak di antara titik tumpuan dan gaya berat. Contoh: Otot lengan.
Gaya paling sering di terapkan untuk mengstabilkan ekstremitas yang cedera
leher, punggung, atau area pelvik. Traksi terapeutik di dapat dengan memeberikan
tarikan pada kepala, tubuh atau anggota gerak menuju sedikitnya 2 arah, misal:
tarikan traksi dan tarikan traksi lawannya. Gaya traksi – lawan atau gaya
keduanya biasanya berasal dari: berat tubuh pasein pada saat bertumpuk atau berat
lain.
2. Gaya pada tubuh dalam keadaan dinamis
Aspek gaya pada tubuh dalam keadaan dinamis. Berati objek atau tubuh dalam
keadaan tidak setimbang dan berarti pula jumlah gaya yang bekerja tidak sama
dengan nol, dan jumlah momen gaya yang bekerja pada tubuh juga tidak sama
dengan nol.

C. Analisis Gaya
Gaya merupakan konsep pokok dalam ilmu fisika. Bila kita mendorong dan menarik
suatu benda, dikatakan kita memberi gaya ( force ) pada benda tersebut.
Gaya yang berkerja pada suatu benda atau juga tubuh manusia bisa gaya vertical,
gaya horizontal, dan gaya yang membentuk sudut dengan bidang vertical atau
horizontal.

1. Gaya Vertical
Gaya Vertical yaitu gaya yang bekerja dibidang yang bersentuhan antara dua
permukaan suatu benda dan arahnya selalu tegak lurus dengan bidang yang sentuh.
Lambang gaya normal yaitu N. Sebuah benda bisa ada di bidang vertikal jika
memiliki gaya (F) dari luar yang bekerja menekan ke arah bidang vertikal (contohnya
dorongan tangan).
Semisal, apabila seseorang berdiri di atas suatu benda, maka orang tersebut
memberi gaya terhadap benda tersebut, sedangkan benda akan memberi gaya reaksi
yang besarnya sama dengan gaya yang diberikan orang tersebut tetapi arahnya
berlawan ( hukum 3 newton : aksi = reaksi ).

4
2. Gaya Horizontal
Gaya-gaya dapat digabungkan dengan menggunakan oprasional vector. Benda di
atas lantai kasar ditarik dengan gaya horizontal.
Gaya normal benda diam dibidang horizontal = berat benda itu tetapi arahnya
kearah atas atau berlawanan dengan arah gaya berat.
Dengan begitu rumus gaya normal pada suatu benda yang diam dibidang
horizontal adalah N= m.g

D. Aplikasi Gaya Dalam Dunia Kesehatan


Penerapan dalam terapan Kesehatan antara lain sebagai berikut:
1. Gaya berat tubuh dan posisi duduk yang menyehatkan tulang belakang
Rangkaian tulang belakang ini membentuk 3 buah lengkung alamiah. Tiga buah
lengkung tersebut adalah :
a. Lengkung atas segmen servikal (leher)
b. Lengkungan tengah segmen toraks (punggung tengah)
c. Lengkungan bawah segmen lumbar (punggung bawah) berfungsi untuk
menopang berat seluruh tubuh dan pergerakan.
2. Traksi dalam praktik klinik
Traksi adalah tahanan yang dipakai dengan berat atau alat lain untuk menangani
kerusakan atau gangguan pada tulang dan otot.
Tujuan dari traksi adalah untuk menangani fraktur, dislokasim atau spasme otot
dalam usaha untuk memperbaiki deformitas dan mmpercepat.
Prinsip Traksi adalah menarik tahanan yang diaplikasikan pada bagian tubuh, tungkai,
pelvis atau tulang belakang dan menarik tahanan yang diaplikasikan pada arah yang
berlawanan yang disebut dengan countertraksi.
Ada tiga tipe utama dari traksi yaitu:
1. Traksi Gravitasi :
Traksi menggunakan gravitasi hanya dapat digunakan untuk ekstremitas atas.
Contohnya pada fraktur humerus, dimana berat dari lengan bawah dan sling di
pergelangan tangan dapat memberikan traksi secara kontinu.

5
2. Traksi Kulit :
Traksi kulit hanya dapat menahan tarikan seberat 4-5 kilogram. Indikasi untuk
traksi kulit adalah untuk fraktur atau dislokasi yang memerlukan tenaga
moderat jangka pendek; lebih baik digunakan pada anak-anak yang penyembuhan
tulang relatif lebih cepat dibandingkan dewasa. Untuk pasien dewasa, traksi kulit
terkadang digunakan sebagai tindakan sementara sebelum yang lebih definitif
seperti traksi tulang atau reduksi terbuka. raksi Tulang :

3. Traksi tulang :
menggunakan alat wire  atau pin yang di implantasi di tulang, kemudian diikat ke
sambungan pemberat. Traksi tulang dapat menahan beban hingga 9-14 kilogram,
dan jangka waktu hingga 3 – 4 bulan jika diperlukan. Alat ini dapat menarik secara
longitudinal juga mengontrol arah rotasi tulang. Traksi tulang baik digunakan
untuk fraktur yang tidak stabil atau berfragmen dan di fraktur yang perlu melawan
kekuatan otot (contohnya fraktur femoral).

E. JENIS GAYA
Rumus gaya secara umum adalah
F = m.a
Keterangan : F = Gaya ( N )
m = Massa Benda ( kg )
a = Percepatan ( m/s2 )
Ada beberapa jenis gaya, yakni :
1. Gaya magnet
Gaya ini diakibatkan oleh magnet. Magnet memiliki dua kutub, yakni kutub
utara dan selatan.
Rumus:
F = q.v.B sin ꝋ
Contoh gaya magnet : Paku yang di dekatkan ke magnet akan bergerak dan
menempel pada magnet

6
2. Gaya listrik statis
Gaya tersebut kekuatan yang dimiliki benda yang bermuatan listrik untuk
menarik benda – benda di sekitarnya untuk melihat adanya gaya listrik statis.
Contoh gaya listrik statis : Sisir atau penggaris yang di gosok – gosok pada
rambut yang kering akan menarik potongan – potongan kertas kecil

3. Gaya otot
Gaya otot ini kekuatan yang dihasilkan oleh otot manusia.
Contoh gaya otot: Mendorong lemari, mengangkat kursi, dan menarik gerobak

4. Gaya gravitasi bumi


Gaya ini untuk menarik benda lain ke bawah.
Rumus: F: G x (m1 x m2)/r2
F: Gaya tarik antara dua benda.
G: Konstanta gravitasi umum yang nilainya adalah G = 6,72 x 10-11N
m1 dan m2 adalah massa dari benda.
r: Jarak antara kedua benda. 
Contoh gaya gravitasi bumi:
Buah apel jatuh dari pohon, air mengalir, dan kelapa jatuh

5. Gaya pegas
Gaya pegas merupakan gaya yang dihasilkan oleh kerja benda elestis.
Contoh gaya pegas: Karet gelang ditarik, penggaris di tekan, dan ketapel di tarik

6. Gaya gesekan
Jika kedua benda saling digesekan, maka antara keduanya akan muncul gaya
gesek. Rumus: Fg = u x N
Keterangan : Fg = gaya gesek (N)
u = koefisien gesekan
N = Gaya normal (N).
Contoh gaya gesekan : Gesekan yang terjadi anatar gergaji dan kayu, gesekan
anatara ban dan mobil, dan gesekan anatara amplas dan kayu
7

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Arti kata gaya dalam kehidupan sehari – hari berbeda dengan pengertian gaya dalam
ilmu fisika. Gaya merupakan besaran fisika berupa tarikan atau dorongan. Gaya
termasuk besaran vektor karena memiliki nilai juga memiliki arah. Pergerakan pada
tubuh terjadi karena adanya gaya yang bekerja. Perbedaanya adalah jika gaya dalam
tubuh dapat kita ketahui sedangkan gaya dalam tubuh seringkali tanpa disadari.

B. Saran
Sebaiknya mahasiswa Kesehatan mengetahui dan memahami aplikasi gaya ini dalam
dunia Kesehatan karena gaya dapat dimanfaatkan sebagai terapi penyembuhan dan
cara kerjanya sehingga mampu menerapkannya dalam praktik.
8

Daftar Pustaka

Toto, T., & Yulisma, L. (2017). Analisis aplikasi konsep gaya dalam fisika yang
berkaitan dengan bidang biologi. Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan
Fisika, 3(1), 63-72.

Jannah, F. Z., Perdana, A., Nurhasanah, S., Suryano, N., Jutalo, Y. H., & Budi, A. S.
(2014, October). Analisis Biomekanika Dalam Gerakan Dasar Anggar. In
Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) (Vol. 3, pp. 121-124).

Alvin, H., 1998, 3000 Solved Problem in Physics, New York: Mc Graw-Hill Book
Company

Brown, M.E,. 199, Theory and Problems of Physics Engineering and Sciences, New
York: Mc Graw-Hill, Inc

Cameron, J.R., Skonfronick, J.G,. 1978, Medical Physics, Newyork: John Wiley &
Sons Inc

Claytons and Scott, Pauline M,. 1975, Elektro Therapy and Actino Theraphy, Seventh
Edition, London: Bailliera Tindall

Gabriel, J.F., 1996, Fisika Kedokteran, Jakarta: EGC

Giancoli D.C., 2001, Fisika, Alih Bahasa Yuhilza Hanum, edisi kelima, Jakarta:
Erlangga

Devereaux M.D., Parr G., Hazleman B.L., 1985 Thermography in Reumatology


Therapeia, Vol. IV

Hilyard N.C., Biggin H.C.M 1977, Physics for Applied Biologists, 25 Hill Street :
Edward Arnold ( Publisher )
9

Anda mungkin juga menyukai